TFC Sep-Okt 2021
TFC Sep-Okt 2021
Tentu saja, kamu juga akan ditemani Diary dan Teeners, karya
teman-temanmu. Ayo, kirimkan pengalamanmu dan karya-karyamu,
agar dapat menjadi berkat bagi para pembaca Teens for Christ!
eam
TeensT
Renungan Teens for Christ menggunakan kertas yang ramah lingkungan guna mendukung upaya pelestarian alam
1
Rabu, 1 September 2021
Rumput Tetangga
Lebih Hijau
1 Samuel 1:4-8
“Hana, mengapa engkau
menangis …? Mengapa
hatimu sedih? Bukankah aku
lebih berharga bagimu dari The grass is always greener in the other side (rumput
pada sepuluh anak laki-laki?”
tetangga selalu lebih hijau) adalah peribahasa yang
(1 Samuel 1:8) sering kita dengar. Peribahasa itu berarti apa yang
dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah
atau lebih baik dari apa yang kita miliki. Orang yang
memiliki cara pandang seperti itu, akan kesulitan
untuk menikmati berkat yang sudah diterimanya. Ia
terlalu asyik memperhatikan dan menghitung berkat
orang lain ketimbang berkat yang diterimanya.
Sepintas hal itu yang dialami oleh Hana.
Keadaannya yang belum memiliki anak membuatnya mendapat perlakuan yang berbeda.
Ia pun kerap kali dipandang rendah oleh Penina, istri kedua suaminya. Situasi itu
membuatnya begitu sedih. Ia menangis dan tidak mau makan. Ia mengasihani dirinya
sedemikian rupa karena tidak memiliki anak seperti Penina. Begitu tenggelamnya
ia dalam kesedihan sehingga melupakan bahwa ia memiliki suami yang begitu
mengasihinya. Elkana berkata, “Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa
engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga
bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?”
Teens, sejujurnya bukan hanya Hana yang sering melihat dan mengagumi
milik orang lain ketimbang miliknya sendiri. Kita juga tanpa sadar melakukan hal
yang sama. Kita ingin punya orangtua seperti si A, lahir dalam keluarga seperti si
X, memiliki wajah seperti si Z, dan seterusnya. Kata-kata itu tanpa sadar membuat
kita lebih fokus pada milik orang lain daripada yang sudah kita miliki. Akibatnya,
kita mulai kehilangan sukacita dan merasa sedih dengan hidup kita. Padahal, setiap
orang diberikan berkat oleh Tuhan. Bentuknya bisa beda-beda, tetapi semua itu
adalah yang terbaik bagi kita. Meminta apa pun boleh, berusaha untuk menjadi
lebih baik itu harus, tetapi jangan lupa bersyukur dan menikmati berkat yang sudah
Tuhan berikan.
2
Kamis, 2 September 2021
Menepati Janji
1 Samuel 1:9-11
3
Jumat, 3 September 2021
4
Sabtu, 4 September 2021
5
Minggu, 5 September 2021
uan.
a k e p e rl
Dear Dia
ry…
m a h k a re n a a d ti p ro to k o l
a r ru naa
a m a k e lu n y a d e n g a n m e a t k e a d a a n
n g , a k u dan M , te n tu m e li h
Ta d i s ia o b il b is a d a la m
m e n g e n d a ra i m a n g a t s e n a n g te rk u ru n g d i
Kami a n y a s g a ik a n
n. Ras la m a in
i ba
k e s e h a ta s e te la h s e
g i,
d i lu a r la duga, a
ru s
ru m a h . e t. T a n pa kami M a m a,
b ak mac k epad a
t te rj e rk a ta a n .”
empa ku be i tu ju
i ja la n , kami s u la i p a d a t. A la m a s ampai d u s la h !
D m di ag
s sudah ? K it a ja te rd ia m . “Ya , b
la lu li n ta h m a c e t y a , M a u u la i a d a
da e m b u a tk u d a h m s u n g .”
“ K o k s u w a b a n M a m a m n e g a r a k it a s ng
ja n a li b e rl a
Namun, p e r e k o n o m ia e li s u d a h k e m b
nya lb
It u a r ti a k s i ju a s e ti a p
in g k a ta n . Tra n s a r ju g a . D a la m o s it if
pen be n gp
b e rp ik ir, pandan
m a m e m b u a tk u a n d a n g , s u d u t h a n y a fo k u s
n Ma dut p p a b il a akkan
Jawaba s ti a d a d u a s u
meng e lu h a
meng n e
p a ru s d a k
s it u a s i, aka n te si yan g ti il a k it a
n e g a ti f. K it a n te ta p i, s it u a g u c a p syukur b
da n Ak a me n
i n e g a ti f. ij a d ik a n a la s a n
p a d a s is d a p a t d n y a .
n, it if
s e k a li p u m u k a n s is i p o s li h a t s is
i
a m e n e y a k b e la ja r m e u n tu k
b is a n an
s le b ih b a n a la s
e rt in y a a k u h a ru a k u m e n e m u k
sep r h .
D ia ry … h a l, a g a m e n g e lu
s it if d a ri s e g a la a n ti d a k s e la lu
po ur d
ap syuk
menguc
6 3
Senin, 6 September 2021
7
Selasa, 7 September 2021
Hidup Adalah
Sekumpulan Pilihan
1 Samuel 2:22-26
Tetapi Samuel yang muda itu,
semakin besar dan semakin
disukai, baik di hadapan TUHAN Hidup ini terdiri dari sekumpulan pilihan. Mulai
maupun di hadapan manusia.
dari pilihan mau bangun jam berapa, memakai
(1 Samuel 2:26) pakaian apa, apa yang hendak kita lakukan,
dan sebagainya. Setiap pilihan pasti ada
konsekuensinya. Misalnya, ketika kita memilih
untuk tidur larut malam, konsekuensinya kita masih
mengantuk ketika harus berangkat sekolah. Ketika
kita memilih untuk bermain games ketimbang
mengerjakan tugas, konsekuensinya kita harus
menerima hukuman karena tidak mengerjakan
tugas. Setiap pilihan mengandung konsekuensi. Maka, belajarlah untuk memilih
apa yang benar dan baik.
Samuel dan kedua anak Imam Eli, Hofni dan Pinehas, hidup bersama dengan
Imam Eli. Mereka diajarkan hal yang sama, melihat teladan yang sama dari Imam
Eli, dan hidup di tempat yang sama. Namun, setiap orang diberikan pilihan apa
yang hendak mereka lakukan. Ketika Samuel memilih untuk taat dan hidup dengan
baik, Hofni dan Pinehas justru memilih sebaliknya. Keduanya melakukan hal-hal
yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Mereka hidup hanya untuk memuaskan
hawa nafsu mereka. Semua kejahatan yang mereka lakukan di tengah bangsa
Israel sampai ke telinga Imam Eli. Imam Eli pun memperingatkan mereka. Tetapi,
mereka memilih untuk hidup memenuhi keinginannya sendiri.
Teens, setiap pilihan mengandung konsekuensi. Kerap kali masalahnya bukan
karena kita tidak tahu konsekuensi yang akan kita tanggung ketika membuat pilihan.
Saat ini, kita memiliki ponsel yang memberikan kita kemudahan untuk mendapat
informasi sebagai pertimbangan dalam membuat pilihan. Masalah yang harus kita
sadari adalah dapatkah kita menguasai diri, sehingga kita tidak membuat pilihan
yang hanya memuaskan keinginan sesaat saja? Mintalah agar Tuhan senantiasa
memberikan kita hikmat dalam membuat pilihan-pilihan.
8
Rabu, 8 September 2021
Gagal
Menguasai Diri
“Mengapa engkau 1 Samuel 2:29-34
memandang dengan
loba kepada korban
sembelihan-Ku dan korban Suatu hari, Andi mengunjungi tempat makan
sajian-Ku, yang telah dengan konsep AYCE (all you can eat). Ini
Kuperintahkan ...?”
pertama kali Andi datang ke tempat makan
(1 Samuel 2:29) AYCE. Ia berniat untuk makan sebanyak-
banyaknya, supaya tidak merasa rugi. Ia
memesan banyak sekali makanan. Ia lupa ada
peraturan untuk membayar makanan yang tidak
dihabiskan. Ketika semua makanan itu datang,
Andi memakannya dengan penuh semangat.
Namun, ia tidak bisa menghabiskan semua
pesanannya. Meskipun ia terus memaksakan diri sampai perutnya sakit, tetap
saja masih ada banyak makanan yang tersisa. Akhirnya, ia menyerah. Sebagai
konsekuensi, dia harus membayar denda dengan jumlah yang lebih besar dari
biaya untuk makan di tempat tersebut.
Itulah kisah tentang keserakahan. Keserakahan adalah keinginan yang
sangat besar untuk memiliki sesuatu lebih dari kebutuhannya. Seperti itulah
yang dilakukan keluarga Imam Eli. Tuhan telah menetapkan bagian tertentu
dari kurban persembahan untuk diberikan kepada imam. Namun, anak-anak
Imam Eli menginginkan bagian yang lain dari persembahan itu. Imam Eli
sendiri juga turut menikmati hasil “curian” anak-anaknya. Sebagai akibat dari
keserakahannya, maka Tuhan mengatakan bahwa Hofni dan Pinehas akan
mati pada hari yang sama.
Teens, kegagalan untuk menguasai diri dan bersyukur menjadi penyebab
keserakahan dalam diri seseorang. Ia hanya berfokus untuk memuaskan dirinya
sendiri. Tanpa sadar keinginan itu membelenggu dan menjadi berhala yang
baru dalam hidupnya. Ia rela melakukan apa pun, bahkan sampai melanggar
hukum Tuhan demi memuaskan keinginannya. Betapa berbahayanya ketika
kita tidak bisa mengendalikan keinginan dan belajar bersyukur.
9
Kamis, 9 September 2021
10
Jumat, 10 September 2021
11
Sabtu, 11 September 2021
12
Minggu, 12 September 2021
13
57
Senin, 13 September 2021
Happy Ending
1 Samuel 6:5-12
“… dan sampaikanlah
hormatmu kepada Allah
Israel. Mungkin Ia akan
mengangkat dari padamu, Oprah Winfrey adalah seorang artis dan pengusaha
dari pada allahmu dan dari perempuan yang sukses di Amerika. Kesuksesan
pada tanahmu ....”
yang ia peroleh saat ini merupakan hasil kerja
(1 Samuel 6:5) kerasnya. Ia pernah mengalami hidup yang begitu
sulit sebelum meraih segala kesuksesannya
saat ini. Di usia 9 tahun, ia pernah mengalami
pelecehan seksual. Ia hidup dalam kemiskinan
dan serba kekurangan. Namun, keadaan itu tidak
membuatnya patah semangat. Ia mulai belajar
dengan bersemangat, menekuni pekerjaannya
sebagai penyiar radio hingga akhirnya ia terkenal di berbagai negara dan mendirikan
perusahaan, menjadi artis dan sutradara. Hidup yang sulit telah ia jalani dan saat ini
ia menjalani hidup yang bahagia. Banyak orang menyebut perjalanan hidup seperti
itu happy ending; akhir bahagia yang diharapkan oleh semua orang.
Happy ending juga terjadi dalam bacaan kita hari ini. Kita telah mengetahui
bahwa tabut Allah direbut oleh bangsa Filistin. Kita juga sudah mengetahui bahwa
setiap kota tempat tabut itu diletakkan penduduknya terkena sakit borok. Semua
peristiwa yang terjadi membuat orang Filistin menyadari betul kekuatan Allah Israel.
Mereka menjadi takut dan hendak mengembalikan tabut itu kepada orang Israel.
Namun, mereka tidak dapat mengembalikan tabut Allah dengan tangan kosong.
Mereka harus menyiapkan persembahan sebagai tanda hormat kepada Allah Israel.
Apakah bangsa Israel pernah memikirkan akhir seperti itu ketika tabut Allah direbut?
Tentu tidak. Namun, Tuhan sudah merancang semuanya.
Teens, dalam perjalanan hidup kita, ada masa-masa sulit yang membuat
kita merasa takut, bingung, dan marah. Dalam menghadapi situasi seperti itu,
belajarlah untuk mengingat bahwa Tuhan memberi rancangan terbaik dalam hidup
kita. Terkadang kita menjadi marah dan merasa semuanya buruk, karena kita belum
mengetahui seluruh rancangan-Nya bagi kita.
14
Selasa, 14 September 2021
Sesuai Bagiannya
Masing-masing
1 Samuel 6:13-16
Orang-orang suku Lewi
menurunkan tabut TUHAN
dengan peti yang ada
di sebelahnya, yang di Pada tahun 1983, Prof. Dr. Howard Gardner,
dalamnya ada benda- menulis buku yang berjudul Frames of Mind:
benda emas itu ....
The Theory of Multiple Intelligences. Di dalam
(1 Samuel 6:15) buku itu, ia menguraikan 9 jenis kecerdasan
dalam diri manusia. Sembilan jenis kecerdasan
itu adalah: linguistik, matematis-logis, visual,
musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal,
naturalis, dan spiritual. Melalui tulisannya, Gardner
menegaskan bahwa setiap orang memiliki jenis
kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
setiap orang unik. Setiap kita diciptakan berbeda-beda sebagai “masterpiece”-nya
Tuhan untuk dapat saling melengkapi.
Dalam kehidupan bangsa Israel, Tuhan juga sudah memberikan kepada
setiap suku perannya masing-masing. Suku Lewi berperan dalam semua hal yang
terkait dengan peribadahan dan Bait Allah. Mereka yang bertanggung jawab untuk
menyiapkan kurban, memimpin ibadah, termasuk mengurus segala perkakas di Bait
Allah. Suku lain tidak boleh secara sembarangan melakukan bagian yang telah
ditentukan Tuhan untuk dilakukan oleh suku Lewi. Itu sebabnya, ketika tabut Tuhan
sampai di Bet-Semes, tidak sembarangan orang dapat menurunkannya dari kereta.
Hanya orang-orang Lewi yang dapat menurunkan tabut Tuhan.
Teens, Tuhan sudah meletakkan dalam dirimu jenis kecerdasan dengan nilai
(ukuran) yang berbeda dari yang lain. Mungkin kamu memiliki kecerdasan dalam
merangkai kata-kata dengan baik. Mungkin kamu memiliki kecerdasan dalam hal
kinestetik. Apa pun jenis kecerdasan yang kamu miliki, bersyukurlah. Tidak ada
kecerdasan yang lebih tinggi dari yang lain, semuanya bernilai dan penting. Hanya
jenisnya saja yang berbeda-beda. Tidak perlu iri apalagi minder ketika jenis kecerdasan
kita berbeda dari yang lain. Belajarlah untuk mengenali jenis kecerdasanmu dan
teruslah berusaha untuk mengembangkannya dengan baik!
15
Rabu, 15 September 2021
Eben-Haezer
1 Samuel 7:7-12
Kemudian Samuel
mengambil sebuah batu
dan mendirikannya … ia
menamainya Eben-Haezer, Apakah kamu pernah memperhatikan pal atau
katanya: “Sampai di sini milestone yang dipasang di pinggir jalan? Pada
TUHAN menolong kita.”
umumnya pal berbentuk batu itu dilengkapi dengan
(1 Samuel 7:12) penanda angka jarak tempuh dan nama daerah
yang dituju. Misalnya, “Banyuwangi 100 km,”
berarti untuk sampai ke Banyuwangi, kita harus
menempuh jarak 100 km. Pal menolong pengguna
jalan untuk mengetahui seberapa jauh jarak yang
telah ia lewati dan yang harus ditempuh untuk
sampai ke tujuannya.
Samuel mendirikan “pal” di antara Mizpa dan Yesana. Namun, pal itu didirikan
bukan sebagai penanda jarak ke suatu wilayah tertentu. Pal yang didirikan Samuel
menjadi batu penanda atas pertolongan Tuhan bagi bangsa Israel. Ia menamai batu itu
“Eben-Haezer,” sebab kata Samuel, “Sampai di sini Tuhan menolong kita.” Pertolongan
Tuhan diberikan kepada bangsa Israel, sehingga mereka dapat memenangkan
peperangan melawan orang Filistin, saat itu. Eben-Haezer menjadi pengingat bagi
bangsa Israel untuk terus hidup dalam kesadaran bahwa Tuhan adalah penolong
mereka dan bukan allah lain.
Teens, selama kita hidup pasti ada pergumulan yang kita alami. Entah pergumulan
terkait dengan sekolah, pertemanan, keluarga, maupun kesulitan keuangan yang
mungkin dialami oleh keluarga kita. Mungkin juga persoalan yang kita hadapi akibat
pandemi Covid-19. Hidup kita mengalami perubahan. Ada yang kehilangan pekerjaan,
sekolah dilakukan secara online, ada yang sakit, meninggal, dan sebagainya. Hari-
hari yang penuh pergumulan itu tentu terasa berat, tetapi toh kita dapat melewatinya
hingga saat ini karena pertolongan Tuhan. Pengalaman pertolongan Tuhan itu perlu kita
ingat terus, sehingga ketika kita menghadapi pergumulan lagi, kita tetap kuat karena
yakin Tuhan pasti akan menolong kita. Maka, jangan gentar di tengah pergumulan.
Tangan Tuhan akan menolong dan menuntun kita.
16
Kamis, 16 September 2021
Ikut-ikutan
1 Samuel 8:4-7,19-22
17
Jumat, 17 September 2021
18
Sabtu, 18 September 2021
Bullying
1 Samuel 10:25-27
19
Minggu, 19 September 2021
l nggak
ry … B e tu l- b e tu a p u n ,
D e a r D ia ba n g e t.
n ap
sa down e la k u k a ,
ir in i, a k u m e ra a d a s e m a n g a t m u m e ra s a je n u h
ir -a k h n g g a k k a . A k p u n
Akh up, kusu ku
n o to n . A a s o n
a n g a t h id u k a n h o b i y a n g la n i m o
ada sem k m e la k n g k u ja m e a re
bahkan
u n tu h id up ya in g ? G iv e .
Aku me
ra s a o in t o f li v aba ya n n
s u n tu k . , “W h a t’s th e p m e n e m u k a n ja w
a -t a n y a n g g a k ju
ga at
b e rt a n y un, aku akan sa
.” N a m a m e n g a d li r ik n y a
to li v e ek e lu a rg ng
, kami s ahan ya s .”
k e m a ri n m a la m la g u p e n y e m b e c a u s e H e li v e
a m p a i a s a n g ju s t b h , s a at
S em v in g -o la
te d u h .
Kami m is w o rt h th e li b a g ik u . S e o la h k a h A k u
fe a a
i, “A n d li m e n g e n ta p a d a k u , “B is
b e rb u n y u te ra s a b e g it u g b e rk a e b a n g k it a n -K
u
ik la g u it d ir i y a n is a k a h k
L ir s se n ? B
a n Ye s u p h id u p
it u , Tu h s a n k a m u te ta b e rt ahan?”
a la k te ta p
m e n ja d i u u n tu jawaban
d i a la s a n m
i m endapat
m e n ja ku s e p e rt u , s u a ra
g is . R asanya a B u k a n h a n y a it m b u t.
t it u , a k u mena n
k h ir -a k h ir in i. e n g a n b e g it u le gga
Saa nku a ti k u d sehin
undaha mah ha gitu sulit
d a ri k e g u s te ra s a m e n ja hidup terasa be T u h a n Ye s u
s
es ng k it a n
Tu h a n Y g benar, terkada Te ta p i, k e b a n g h a n y a n g h id u p
an h. Tu
Ya, mem a in g in m e n y e ra s a d a la h u punya
u ra s a n y
w a T u h a n Ye s u k b e rt a han. Ak
ak ah n tu
y a ta a n b la s a n u
a ta u k e n ik a n s e b a g a i a k .
ja d k h a ri e
so
eri aku
b is a k u
n g h a ra p a n u n tu Y e s u s m e m b e g a la
pe han .S
h w a Tu d o w n -k u
b e r s y ukur ba i d a ri p e ra s a a n
ku la g
D ia r y, a n u n tu k b a n g k it N y a !
s e m p a ta y a b a g i-
ke rm at han
n h o
p u ji d a
20
Senin, 20 September 2021
There is No Future
Without Forgiveness
1 Samuel 11:11-15
Tetapi kata Saul: “Pada hari
ini seorang pun tidak boleh
dibunuh, sebab pada hari
ini TUHAN telah mewujudkan There is no future without forgiveness —tiada
keselamatan kepada Israel.” masa depan tanpa pengampunan. Kalimat itu
mengandung pesan bahwa lingkaran kekerasan
(1 Samuel 11:13)
dan dendam tidak akan membuat dunia menjadi
lebih baik. Hal itulah yang dipegang dan disebarkan
oleh Desmond Tutu dan Nelson Mandela dalam
mengupayakan perdamaian antara orang kulit
hitam dan kulit putih di Afrika Selatan. Berkat
upaya keduanya, peralihan kekuasaan di sana
dapat berlangsung dalam damai dan Afrika Selatan
menjadi negara yang berkembang dengan baik.
Kemarin, kita mengetahui bahwa ada sebagian orang Israel yang meremehkan
kemampuan Saul sebagai seorang raja. Dalam bacaan hari ini, kita melihat penyertaan
Tuhan bagi Saul ketika berperang dengan orang Amon dan menyelamatkan kota
Yabesh. Kemenangan itu membuat para pengikutnya hendak membunuh orang
yang menyepelekan kemampuan Saul. Namun, perhatikan jawaban Saul. Ia tidak
memakai kesempatan itu untuk membalas orang yang telah mem-bully -nya. Ia
justru menegaskan bahwa tidak boleh seorang pun dibunuh. Keputusan Saul itu
sungguh bijak. Coba bayangkan kalau ia setuju dengan usul para pengikutnya dan
membunuh rakyatnya sendiri, tentu akan terjadi perpecahan dan kehancuran di
tengah bangsa Israel.
Teens, mungkin kamu pernah diremehkan atau direndahkan oleh orang lain.
Bisa jadi, kamu merasakan kesal, marah, dan mencari cara untuk membalas
dendam ketika ada kesempatan. Namun, ingatlah bahwa kejahatan yang dibalas
dengan kejahatan tidak akan pernah selesai. Lambat laun yang terjadi adalah
kehancuran diri sendiri dan orang lain. Daripada kita membiarkan diri dikuasai oleh
dendam, bukankah lebih berguna kalau kita memakai waktu untuk mengembangkan
kemampuan yang kita miliki?
21
Selasa, 21 September 2021
Jangan Berhenti
Mengikut Tuhan
1 Samuel 12:20-25
“… kamu telah melakukan
segala kejahatan ini,
tetapi janganlah berhenti
mengikuti TUHAN, “Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;/ ‘ku tetap
melainkan beribadahlah mendengar dan mengikut-Nya./ Ikut, ikut, ikut
kepada TUHAN ....”
Tuhan Yesus;/ ya, ke mana juga ‘ku mengikut-
(1 Samuel 12:20) Nya!” Lagu KJ 370 itu pasti sudah pernah
kamu dengar sebelumnya. Lagu itu mengajak
kita untuk senantiasa mengikut Tuhan Yesus
selama kita hidup. Lagu itu memiliki nada
yang mudah dinyanyikan dan diingat. Namun,
kenyataannya hidup mengikut Tuhan tidaklah
semudah menyanyikan lagu itu. Adakalanya,
kita dengan mudah melakukan yang Tuhan kehendaki. Namun, ada juga waktu
ketika kita bergumul dengan keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan. Adakalanya, kita jatuh di dalam keinginan kita sendiri. Kita hidup
mengikuti hawa nafsu kita. Ketika mengalami “jatuh” itu, jangan lupa berdiri
kembali. Berdiri artinya kembali berupaya untuk mengikut Tuhan dan tidak
lagi melakukan kesalahan yang sama.
Itulah nasihat yang diberikan oleh Samuel sebelum ia mengundurkan
diri dari bangsa Israel. Ia mengingatkan bangsa Israel untuk tidak berhenti
mengikut Tuhan, meskipun mereka pernah melakukan kejahatan. Tuhan tidak
pernah membuang umat-Nya. Tuhan mengasihi umat-Nya dengan setia. Inilah
alasan Samuel menasihati Israel untuk kembali kepada Tuhan, menyesali dosa
yang telah diperbuat, dan belajar untuk bertekun melakukan kehendak-Nya.
Teens, selama kita diberi kesempatan untuk hidup, berarti kita diberi
kesempatan untuk terus berupaya mengikut Tuhan dengan setia. Hidup
mengikut Tuhan memang butuh proses. Jangan menyerah ketika kita mengalami
kegagalan dalam mengikuti kehendak Tuhan, melainkan bangkitlah, kembali
berupaya, menikmati proses, dan ingat untuk menghasilkan perkembangan
yang baik.
22
Rabu, 22 September 2021
Demi Menyenangkan
Orang Lain
1 Samuel 13:5-12
Jawab Saul: “Karena aku
melihat rakyat itu berserak-
serak meninggalkan aku
dan engkau tidak datang “Mau coba ini nggak?” seorang teman
pada waktu yang telah menghampiri Dion dan menawarkan sebatang
ditentukan ....”
rokok. “Maaf, saya nggak merokok,” tolak Dion.
(1 Samuel 13:11) “Dasar aneh! Semua anak di kelas ini merokok.
Kamu aja yang tidak berani mencoba!” kata
temannya. Dion tahu bahwa merokok itu tidak
baik untuk kesehatan. Namun, ia juga tidak mau
dijauhi dan dicap aneh oleh teman-temannya.
Dion akhirnya memutuskan untuk mengambil
rokok itu dan mencobanya. Ia memilih untuk
menyenangkan hati teman-temannya, meskipun ia tahu keputusannya salah.
Saul juga memilih untuk menyenangkan hati rakyatnya daripada hati
Tuhan. Sebelum berperang, seorang imam harus mempersembahkan kurban
lebih dahulu kepada Tuhan. Hari itu, bangsa Filistin berkumpul untuk melawan
orang Israel. Samuel yang ditunggu-tunggu tidak datang juga dan rakyat
sudah mulai meninggalkan Saul. Saul takut jika rakyat meninggalkannya.
Maka, ia mempersembahkan sendiri kurban bakaran itu. Ia berpikir bahwa
tindakannya benar, supaya rakyat tidak meninggalkannya. Saul lupa bahwa
ketika ia memilih untuk menyenangkan hati rakyatnya, ia telah melanggar
ketetapan Tuhan. Ia tidak berpikir panjang dan bertindak sembrono.
Teens, ketika kita diperhadapkan pada situasi yang sulit dan harus
membuat keputusan, buatlah keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan
setiap pilihan yang ada. Berpikirlah kritis dan ingat bahwa pilihan yang
terlihat menyenangkan dan aman belum tentu membawa dampak yang baik
bagi masa depan kita. Bisa saja, kesenangan itu hanya bersifat sementara.
Kita tidak hanya hidup untuk hari ini, tetapi masih panjang perjalanan yang
harus ditempuh. Jadilah bijak! Jangan korbankan hidup kita hanya demi
menyenangkan orang lain!
23
Kamis, 23 September 2021
Konsekuensi
1 Samuel 13:13-14
24
Jumat, 24 September 2021
25
Sabtu, 25 September 2021
Pengakuan Dosa
1 Samuel 15:24-31
Tetapi kata Saul: “Aku telah
berdosa; tetapi tunjukkanlah
juga hormatmu kepadaku
sekarang di depan para
tua-tua bangsaku dan Ocha dan Lucy sudah bersahabat sejak TK. Namun,
di depan orang Israel. kini mereka tidak saling bicara karena Lucy telah
Kembalilah bersama-sama
dengan aku ....” menyakiti perasaan Ocha. Lucy membocorkan
rahasia Ocha kepada teman-temannya. Lucy
(1 Samuel 15:30) tahu bahwa perbuatannya tidak benar. Ia telah
melakukan kesalahan. Oleh karena itu, ia berusaha
untuk meminta maaf kepada Ocha dan mengakui
kesalahannya. Ia rindu hubungannya dengan Ocha
dapat kembali seperti dulu.
Perasaan bersalah juga dirasakan oleh Saul
akibat perbuatannya. Ia tahu bahwa ia telah melanggar ketetapan Tuhan. Tuhan telah
melarang mereka untuk mengambil jarahan dari orang Amalek. Namun, Saul takut
kepada rakyat, tetapi tidak takut kepada Tuhan. Ia membiarkan rakyat membawa
hewan ternak orang Amalek dengan alasan untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Ia
mengakui dosanya, tetapi ia juga mencoba membenarkan diri dengan membuat berbagai
alasan. Ia tidak tulus mengakui segala kesalahan yang telah diperbuatnya. Samuel
mengatakan kepada Saul bahwa karena Saul telah menolak firman Tuhan, maka
Tuhan menolaknya sebagai raja atas Israel. Tuhan akan memberikan kerajaannya
kepada orang lain yang lebih baik dari Saul. Hal yang menarik lainnya dalam kisah
itu adalah Saul masih memikirkan kehormatannya. Ia memohon agar Samuel kembali
bersama dengannya supaya ia tidak dipermalukan.
Teens, tidak perlu malu dan gengsi untuk mengakui dosa di hadapan Tuhan.
Mengakui dosa harus dimulai dari penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan dan
dengan rendah hati mengakuinya di hadapan Tuhan. Mintalah kepada Tuhan untuk
mengampuni dan menguatkan kita agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Tidak
perlu membuat pembenaran atas kesalahan yang telah kita lakukan. Pembenaran
hanya membuat kita terhambat untuk belajar dari kesalahan dan berusaha untuk hidup
lebih baik. Jika salah, akui dan mohon pengampunan, serta berubahlah!
26
Minggu, 26 September 2021
27
Senin, 27 September 2021
Daud vs Goliat
1 Samuel 17:45-50
28
Selasa, 28 September 2021
Dengki
1 Samuel 18:6-9
29
Rabu, 29 September 2021
Friend or Foe
1 Samuel 20:12-17
30
Kamis, 30 September 2021
Bertanya kepada
Tuhan
Lalu bertanyalah
1 Samuel 23:1-5
Daud kepada TUHAN:
“Apakah aku akan pergi
mengalahkan orang Filistin “Mengapa keluarga kami harus mengalami
itu?” Jawab TUHAN kepada
Daud: “Pergilah ....” pergumulan ini? Apa ya, yang Tuhan hendak
ajarkan bagi kami sekeluarga?” Pertanyaan itu
(1 Samuel 23:2) keluar dari mulut seorang remaja. Ia bingung, takut,
dan khawatir, karena seluruh anggota keluarganya
terpapar Covid-19. Kadar oksigen papanya sangat
rendah, tetapi belum ada tempat di rumah sakit bagi
papanya. Oma yang berusia lanjut ikut terpapar. Ia
sendiri juga terpapar virus itu dan ia harus menjaga
omanya di rumah. Mama dan adiknya menjaga
papanya di puskesmas. Keadaan yang dihadapinya tidak mudah dan tidak ada yang
tahu jawaban dari pertanyaan yang ia ajukan. Hanya satu yang dapat ia lakukan:
berdoa. Dalam doa, ia bertanya kepada Tuhan dan meminta kekuatan untuk dapat
menghadapi pergumulan itu.
Bertanya kepada Tuhan dapat dilakukan dalam setiap situasi yang kita alami,
misalnya: pada saat kita bingung untuk mengambil keputusan, menentukan pilihan,
atau dalam situasi rumit yang kita hadapi. Bertanya kepada Tuhan berarti bersedia
membuka ruang dalam hati kita untuk menerima apa pun jawaban-Nya. Daud pun
datang dan bertanya kepada Tuhan ketika ia mengalami keraguan. Daud bertanya
kepada Tuhan, apa yang harus dilakukannya; apakah ia harus menghadapi orang
Filistin di Kehila atau tidak. Sampai dua kali Daud bertanya kepada Tuhan. Tuhan
lalu menjawabnya, “Bersiaplah, pergilah ke Kehila, sebab Aku akan menyerahkan
orang Filistin itu ke dalam tanganmu.” Tuhan mengutus Daud untuk pergi melawan
orang Filistin. Jawaban sekaligus perintah Tuhan itu juga mengandung janji bahwa
Ia akan memberikan kemenangan kepada Daud. Ia akan menyerahkan orang Filistin
ke tangan Daud dan Tuhan pasti menepatinya.
Teens, datang dan bertanyalah kepada Tuhan setiap saat. Tuhan selalu membuka
telinga dan selalu mendengarkan seruan yang kita sampaikan kepada-Nya.
31
32
33
Percakapan Beda Generasi
Karakteristik Generasi X
34
Generasi Z
Generasi Z adalah generasi pertama yang sejak lahir sudah mengalami kemajuan
teknologi yang sangat pesat. Kita dengan mudah menggunakan teknologi yang
ada dalam genggaman, karena memang kita hidup saat teknologi itu sangat
mudah diakses. Teknologi di genggaman kita membuat kita nyaman dan seolah-
olah mudah dalam menjalani hidup. Apa yang kita butuhkan hanyalah swipe,
slide, dan touch pada layar gadget. Itulah mengapa orangtua memberi label
generasi instan kepada kita, karena memang kemudahan yang kita peroleh
sekarang tidak mereka alami pada saat mereka seusia kita.
Generasi orangtua dan generasi kita juga dibedakan dalam jumlah atau keragaman
pilihan hidup yang tersedia. Pada saat mereka seusia kita, mereka tidak memiliki
banyak pilihan, mulai dari hal sepele seperti memilih mainan hingga hal penting
seperti pendidikan dan karier. Sedangkan, di zaman kita, kita memiliki berbagai
macam pilihan. Misalnya, kita yang berusia SMA tentu diperhadapkan dengan
banyaknya pilihan jurusan di universitas. Itulah yang terkadang menjadi kendala
dalam komunikasi, misalnya saat kita hendak mengomunikasikan pilihan hidup
kita (jurusan, minat, dan sebagainya), kita merasa bahwa mereka tidak bisa
mengerti setiap keputusan yang hendak kita ambil.
35
Berikut ini beberapa tips komunikasi praktis yang dapat kita lakukan dalam
berkomunikasi dengan orangtua kita.
Ingat bahwa pilihan hidup kita lebih banyak dibandingkan dengan orangtua
kita saat mereka seusia kita. Akibatnya, ada pilihan hidup yang saat ini
terdengar asing bagi mereka. Sebagai contoh, pilihan jurusan dan karier di
universitas saat ini tentu lebih banyak dibandingkan zaman orangtua kita.
Kita harus mampu mendeskripsikan jurusan yang kita inginkan dengan
baik. Komunikasikan pilihan kita dengan berbagai media, misalnya dengan
ngobrol secara langsung, memberikan brosur/leaflet, memberikan video, dan
sebagainya. Ada baiknya juga jika kita mengajak mereka untuk mengikuti
pameran pendidikan, sehingga mereka bisa lebih mengerti tentang jurusan
yang kita inginkan.
36
4. Mengajak orangtua untuk melihat minat kita
Saat kita dapat berkomunikasi dengan baik, tentu orangtua kita akan memberikan
kepercayaan kepada kita. Kepercayaan tersebut harus kita jaga dengan baik.
Kita juga harus bertanggung jawab atas pilihan yang kita ambil. Jangan sampai
kita sendiri lalai terhadap apa yang kita pilih, sehingga orangtua kita akan
mengambil kembali hal yang sudah mereka percayakan.
Jangan lupa juga untuk menjaga komunikasi saat kita sudah diberi kepercayaan.
Misalnya, saat kita sudah diperbolehkan untuk memilih jurusan yang kita inginkan,
sebaiknya kita memberikan update tentang perkembangan kita kepada orangtua
kita. Dengan demikian, mereka akan lebih yakin lagi atas kepercayaan yang
sudah diberikan.
37
Kanakaja (Kamu Nanya Kami Jawab) disediakan bagi kamu-kamu yang mau nanya-nanya
soal keseharian kamu. Mulai dari urusan pergaulan, pacaran, belajar, sampe masalah
hubungan dengan Tuhan. Pertanyaan dapat kamu kirim ke alamat redaksi “Teens for Christ”
atau melalui e-mail: tfc@ykb-wasiat.org. Jangan lupa cantumin nama dan alamat kamu. Bila
kamu tidak mau nama yang sebenarnya ketahuan orang lain, kamu boleh menyertakan nama
samaran, di samping nama asli. Kerahasiaan dijamin seratus persen. Nah, tunggu apa lagi?
Buruan kirim surat!
Aku punya masalah, nih. Aku sudah berpacaran selama beberapa bulan, tetapi
diselingi dengan konflik-konflik. Akhirnya, kami pun putus. Lalu, ada teman
yang telah lama memendam rasa terhadapku. Ketika ia mengungkapkan
perasaannya, aku hanya bilang kalau kami hanya berteman saja. Dia pun
menerima itu. Sejak aku putus dengan pacarku, tidak ada komunikasi sama
sekali dengannya. Tampaknya dia sudah melupakan aku, karena ia telah
berpacaran dengan adik kelas kami. Aku benar-benar nggak menyangka.
Tetapi, beberapa bulan mereka berpacaran, mereka putus. Dia pun mendekati
aku lagi dan mengatakan masih mengharapkan aku. Apa yang harus aku
lakukan? Terima kasih, Teens Team.
Rini-Bogor
Hai, Rini… cinta itu rumit, ya. Soal relasimu dengan mantan pacar, paling
tidak kamu tahu bahwa dia mudah berpindah hati dalam waktu yang singkat.
Maka, perlu dipertimbangkan jika ingin menjalin relasi berpacaran kembali
dengannya. Sebab, ada risiko saat tidak nyaman denganmu, ia akan
berpindah dengan mudah ke hati yang lain. Kalau balik menjadi sahabat,
kami rasa tidak masalah.
Nah, untuk teman yang sudah memendam rasa sama kamu, tetaplah jaga
juga relasi persahabatanmu dengannya, entah akhirnya kamu akan terima
dia menjadi pacarmu atau tidak.
38
Dari peristiwa yang kamu alami, kamu tentu sudah belajar dan menjadi tahu
bahwa hubungan pacaran bisa merusak relasi persahabatan. Jadi, untuk
sekarang, baiknya Rini menjalin pertemanan dan persahabatan dengan sebanyak
mungkin orang. Selamat berteman dan bersahabat ya, Rini!
Salam,
TeensTeam
39
40
Jumat, 1 Oktober 2021
Komunikasi Allah
dengan Manusia
Fili pi 2:5-11
... melainkan telah
mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi
Setelah hujan reda, Nita melihat Andre, adiknya,
sama dengan manusia. yang masih TK bolak-balik memindahkan cacing
tanah. Nita menegur adiknya, “Ngapain sih kamu
(Filipi 2:7)
mainin cacing gitu? Tidak baik nyiksa binatang,
Dik.” Andre pun menjawab, “Aku nggak nyiksa,
Kak. Aku tuh mau bantuin cacing-cacing ini biar
nggak ke jalanan, kan nanti bisa ketabrak motor.
Namun, cacingnya bandel, aku bilangin di sini aja,
eh, kembali ke jalanan terus!” Sambil tertawa Nita
mengatakan, “Ya, kalau mau cacingnya mengerti,
kamu jadi cacing dulu, Dik, agar mereka mengerti omonganmu.”
Allah menjadi manusia (ay. 7). Ia dilahirkan dalam kerapuhan seorang bayi yang
harus bergantung pada ibunya, dibesarkan dalam budaya masyarakat Yahudi, belajar
berbicara dengan bahasa manusia, mengalami dan merasakan kesusahan manusia.
Allah mau berkomunikasi dengan manusia. Oleh karena itu, Allah menjadi manusia
agar manusia dapat memahami apa yang dikehendaki-Nya. Yesus mengajar tentang
kasih Allah yang menyelamatkan bukan sekadar dengan kata-kata, melainkan juga
dengan tindakan, melalui pengurbanan-Nya di kayu salib (ay. 8). Kematian Yesus
menegaskan tentang kasih Allah yang begitu besar, kasih yang rela memberikan
nyawa bagi umat manusia yang dikasihi-Nya (Yoh. 15:13).
Teens, kamu bisa belajar mengenai seni berkomunikasi melalui cara Allah
berkomunikasi kepada umat manusia, yaitu kesediaan memahami lawan bicara.
Jika sahabatmu tertarik dengan sepak bola, bukankah kamu dapat mencari dan
belajar informasi tentang dunia sepak bola agar bisa paham dan nyambung bicara
dengannya? Itulah yang namanya kesediaan memahami lawan bicara, bersedia
memahami dunianya, kesukaannya. Kamu juga bisa menerapkan hal itu terhadap
adik, kakak, juga orangtuamu. Meskipun ada perbedaan usia, kamu bisa menjalin
komunikasi yang asyik, asalkan kamu mau mencoba memahami.
41
Sabtu, 2 Oktober 2021
Perkataan
Yesaya 61:1-2
42
Minggu, 3 Oktober 2021
n
ar denga
ry … bertengk asanya
Dear Dia diri se te la h
a. R
nangkan enganny ,
li s in i un tuk mene engkar tiga kali d ka marah-marah
m e nu d a h b e rt a la k , s u uru ti.
Aku u su .G s dit
ik k u . H ari ini, ak ik i ad ik kayak dia ang dia mau haru ak. Dia
a d m il pa y te ri
anget me aknya. A ek sambil
jengkel b , maksain kehend , dia akan ngamb aku.
a k ru ti uku l
teriak-teri uannya tidak ditu tau mem
tik a k e ma k a li m encubit a pang
K e
an sekali
du a jadi gam
juga buk d ia lu lu s SD. Dia aki olehnya.
ejak iteri
muncul s indak pasti akan d ama
a n b u ru k adikku a la h be rt a n P a pa dan M ku!
sa k . S la w
K e bia gam b e ga m e gan ik ad
ampang n ja, kadang dia ju u sebal sekali den
marah, g s a uh, a k
anya itu jengkel. H
Bukan h t mereka enai sika
p
a m p a i m e m b u a
da n P a pa meng e n e g u r
s ama dah m
p ro te s kepada M rangtuaku pun su m e m in ta
h pernah . Kedua o an menyuruh dia
Aku suda menyebalkan itu hd ku sudah
ik ku y a n g
n n ya y ang sala a ku b a hwa adik seperti
a d uata pa d lkan
adikku a
tas perb g berkata laku menjengke ap
u n , M a ma serin d a n p e ri a dik ku bersik
f. N a m m a ja s e u sia gn ya
maa usia re k-anak bimbin
u la i m emasuki . Umumnya, ana ta keluarga mem
m sa go
h hal bia agai ang
itu adala
u g a s k a milah seb
.T ,
demikian baik. ku. Diary
a r b e rs ik ap lebih
g a t k e b aikan adik . Ketika
ag engin dara
u untuk m a bersau ur
a m a m engajakk ku, kami hanya du n a n g menghib
in itu , M a a dik ris , s e tka n
Sela atuny humo mbua
e m a n g dia satu-s itu s e b enarnya k d a n s ering me
m ku asa
gat, adik intar mem
kuingat-in connya. Ia juga p
lu
dengan le yang enak. Mungkin
,
u c a m ila n
ih b a ik s ekarang. embeli
ak leb nm
h merasa a lagi da
e rt in y a aku suda u bermain bersam
ep k
Hmm… s an mengajak adik
n ti a k u ak
na
es krim.
43
Senin, 4 Oktober 2021
Fitnah
Amsal 18:8
44
Selasa, 5 Oktober 2021
Dengarlah
Suara Tuhan
Mazmur 95:6-8
Pada hari ini, sekiranya kamu
mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu .... Apa tujuanmu pergi beribadah? Bukankah untuk
bersekutu bersama dengan teman-teman seiman
(Mazmur 95:7-8)
lainnya, memuliakan Tuhan lewat pujian dan
mendengar Tuhan yang menyapa kita dalam ibadah?
Ibadah adalah waktu kita berdialog, berkomunikasi
dengan Allah. Allah memperdengarkan suara-Nya
dalam firman, umat mendengarkan dan menanggapi-
Nya. Namun, bisakah kamu fokus beribadah,
mendengar suara Tuhan yang menyapamu, tanpa
terganggu dengan gadget -mu? Bisakah kamu
membuka aplikasi Alkitab di gadget, tanpa ikut membuka chat di WhatsApp, lihat-lihat
perkembangan di Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya?
Mazmur 95 berbicara tentang sikap hormat dan taat kepada Tuhan. Pada ayat
6, pemazmur mengajak kita untuk sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan.
Sikap sujud menyembah dan berlutut adalah bahasa tubuh yang menunjukkan
sikap merendahkan diri dan hormat. Dasar dari sikap yang menyembah demikian
merupakan kesadaran bahwa Tuhan adalah Allah yang ingin senantiasa menuntun
umat-Nya ke jalan yang benar (Mzm. 23:3). Oleh karena itu, saat Allah menjumpai
umat-Nya dan mau berbicara, hendaknya umat mendengarkan suara-Nya. Jangan
mengeraskan hati seperti di Masa dan Meriba, ketika umat Israel kehausan. Artinya,
jangan bersikap tidak mau tahu, keras kepala, memberontak, dan tidak mau taat.
Teens, pakailah waktu ibadah sebagai kesempatan bagimu untuk berkomunikasi
dengan Tuhan, mendengarkan suara-Nya. Ibadah bukan sekadar rutinitas yang
terpaksa harus kamu jalani. Ibadah adalah waktu bagimu dan teman-teman dibangun
imannya dalam Kristus. Maka, jangan keraskan hati. Cobalah untuk fokus dan
sungguh-sungguh mendengarkan Tuhan yang mau menyapa, menguatkan, dan
meneguhkanmu melalui ibadah. Selamat menikmati keindahan dari sebuah ibadah!
Tuhan mengasihimu.
45
Rabu, 6 Oktober 2021
Mendengar Suara
yang Tersisih
Matius 25:31-46
“... sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling Apakah kamu pernah merasa tidak diperhatikan
hina ini, kamu telah oleh teman-temanmu? Diacuhkan dan sering kali
melakukannya untuk Aku.”
dibiarkan begitu saja? Tidak didengar dan tidak
(Matius 25:40) ada yang peduli sama kamu? Keadaan demikian
tentunya tidak menyenangkan dan membuat kamu
merasa tersisih. Pengalaman seperti itulah yang
dirasakan oleh Ken. Ken tidak punya teman yang
akrab di persekutuan remaja gerejanya. Setiap ada
kegiatan di gereja, Ken tidak pernah diajak atau
ditanya kesediaannya untuk ikut serta. Memang,
Ken pendiam dan sulit untuk bergaul. Namun, sesungguhnya dia ingin sekali terlibat
pelayanan musik di remaja. Ken sudah sampai pada titik tidak ingin lagi datang ke
persekutuan, tetapi papanya terus memaksanya untuk datang. Keadaan itu berubah
setelah ada seorang pengurus baru di remaja yang mengajak Ken berbicara, mau
berteman, dan mendengarkan kerinduannya bermain musik.
Yesus mengatakan bahwa dalam penghakiman terakhir, Ia akan menyambut mereka
yang mendengarkan dan memperhatikan suara orang-orang yang tersisih, karena orang-
orang yang tersisih itu adalah Yesus sendiri. Ayat 35-36 berbicara tentang “ketika Aku
lapar, ketika Aku haus, ketika Aku seorang asing, ketika Aku telanjang, ketika Aku sakit,
ketika Aku dalam penjara.” Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang-orang yang
tersisih. Perkataan Yesus itu menjelaskan bagaimana semestinya kita memandang
dan memperlakukan orang-orang yang sering kali dipandang hina dan disisihkan dari
tengah pergaulan kita. Dalam diri mereka yang tersisih, ada Yesus.
Teens, maukah kamu menjadi sahabat bagi mereka yang tersisih? Mereka ada
di tengah persekutuan atau lingkungan kita. Mereka yang selalu sendiri karena tidak
punya teman, yang kadang dianggap “aneh” dan dijauhi oleh teman-temannya. Jadilah
teman bagi mereka dan dengarkanlah mereka! Dengan berbuat begitu, kamu telah
melakukannya untuk Yesus.
46
Kamis, 7 Oktober 2021
Mimik Wajah
Kejadian 4:1-7
47
Jumat, 8 Oktober 2021
48
Sabtu, 9 Oktober 2021
Salah Paham
2 Raja-raja 5:3-7
“Allahkah aku ini yang
dapat mematikan dan
menghidupkan, sehingga
orang ini mengirim pesan
kepadaku, supaya Siska mendapat pesan dari mamanya melalui WA.
kusembuhkan seorang dari Mama: Ada apa? Tadi telepon Mama? Siska: Nggak
penyakit kustanya?”
apa-apa, Ma, cuma tertekan. Mama: Lho, ada masalah
(2 Raja-raja 5:7) apa? Mama telepon sekarang, ya. Siska: Nggak
apa-apa kok, Ma, cuma tertekan. Mama: Kenapa sih
nggak mau cerita sama Mama? Terbuka saja sama
Mama. Siska: Mama, tadi aku ambil hp. Terus nggak
sengaja nomor Mama tertekan!
Kesalahpahaman dalam komunikasi dapat terjadi
ketika pesan yang disampaikan tidak ditangkap seperti
yang dimaksudkan oleh pemberi pesan. Naaman mengalami kesalahpahaman ketika
berjumpa dengan raja Israel. Naaman yang sakit kusta mendapat informasi dari pelayannya
bahwa ada seorang nabi di Samaria yang dapat menyembuhkannya (ay. 3). Kemudian,
Naaman meneruskan informasi itu kepada raja Aram untuk mendapat izin berobat ke tanah
Israel. Karena Naaman adalah panglima raja Aram, maka kepergian Naaman ke Israel
didukung dengan surat pengantar dari raja Aram. Namun, di sinilah muncul persoalan.
Mungkin menurut pandangan raja Aram, seorang nabi yang dapat menyembuhkan pasti
berada di bawah kewenangan raja. Maka, ia menulis dalam suratnya: aku menyuruh
kepadamu, Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit
kustanya. Marahlah raja Israel membaca surat itu dan ia sangat tersinggung. Ia yakin
bahwa raja Aram sedang mencari gara-gara dengan permintaan untuk menyembuhkan
orang sakit. Kesalahpahaman di antara dua raja bisa saja berakhir dengan peperangan.
Teens, untuk menghindari kesalahpahaman, kamu perlu memahami apa yang
dimaksudkan oleh pemberi pesan. Konfirmasikan apakah yang kamu tangkap sudah
sesuai dengan maksud pemberi pesan. Terkadang, keadaan bising atau sibuk membuat
pesan tak lengkap kita terima. Juga keterbatasan seseorang merangkai kata bisa membuat
pesan tidak tersampaikan dengan jelas. Sabarlah, jangan cepat marah atau tersinggung.
Cobalah selalu untuk memahami dengan melakukan konfirmasi.
49
Minggu, 10 Oktober 2021
50
Senin, 11 Oktober 2021
Takut Bicara
Keluaran 4:10-15
51
Selasa, 12 Oktober 2021
Kata-kata yang
Menguatkan
Kejadian 50:15-21
Demikianlah ia menghiburkan
mereka dan menenangkan
hati mereka dengan Oprah Winfrey dikenal sebagai pembawa acara
perkataannya. talkshow. Acara yang dibawakannya, The Oprah
(Kejadian 50:21) Winfrey Show, berlangsung selama 25 tahun
dan ditayangkan di berbagai negara. Padahal,
Oprah Winfrey tidak memiliki prestasi akademis. Ia
berasal dari wilayah yang kumuh, bahkan ia pernah
mengalami kekerasan seksual dan menjadi ibu di
luar nikah pada usia 14 tahun. Mengapa acaranya
bisa berlangsung sedemikian lama dan menarik?
Banyak orang menyebut kelebihan Oprah Winfrey
terletak pada rasa simpatinya. Ia mengganti kekurangannya dengan ucapan hangat
yang mampu merangkul dan menghibur lawan bicara.
Setelah kematian Yakub, saudara-saudara Yusuf teringat lagi akan segala kejahatan
yang telah mereka lakukan kepada Yusuf. Mereka takut jika Yusuf akan membalas
dendam. Maka, mereka mengirim utusan untuk menyampaikan permohonan ampun.
Bahkan, mereka datang sendiri kepada Yusuf dan meminta dijadikan budak saja.
Namun, Yusuf tidak dikuasai kemarahan. Ia sudah mengampuni saudara-saudaranya.
Memang, apa yang diperbuat saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf adalah jahat,
tetapi semua itu diubah Allah menjadi suatu maksud baik, yaitu menyelamatkan
keluarga mereka dari kelaparan (ay. 20). Perkataan Yusuf sangat menghibur dan
menenangkan saudara-saudaranya.
Teens, sama seperti Yusuf dan Oprah Winfrey, mungkin kamu juga mempunyai
pengalaman buruk dalam hidupmu. Baik Yusuf maupun Oprah Winfrey memakai
pengalaman itu sebagai pembelajaran untuk memahami maksud Allah, memaafkan,
dan dapat bersimpati pada mereka yang tak berdaya. Perkataan mereka dapat
menguatkan, menghibur, dan menenangkan. Berbagai pengalaman baik maupun
buruk diizinkan Tuhan terjadi dalam hidupmu untuk mengajarkanmu sesuatu, sehingga
melalui pengalaman itu, kamu juga dapat menguatkan sesamamu.
52
Rabu, 13 Oktober 2021
Perubahan
Persepsi
Kisah Para Rasul 9:1-9
Jawab Saulus: “Siapakah
Engkau, Tuhan?” Kata-
Nya: “Akulah Yesus yang Apa yang muncul dalam benakmu ketika di
kauaniaya itu.” depan pintu gerbang berdiri seorang pria berkulit
(Kisah Para Rasul 9:5) gelap karena terbakar matahari, tato memenuhi
kedua tangannya, telinganya terpasang beberapa
anting, dan pakaiannya dipenuhi atribut bergambar
tengkorak? Bisa jadi kamu merasa takut karena
berpikir orang itu tidak bermaksud baik. Namun,
mungkin juga kamu tidak takut karena kamu pernah
bergaul dengan orang-orang yang berdandan
semacam itu. Kamu malah akan bertanya apakah
orang itu perlu bantuan. Penilaian-penilaian semacam itu muncul karena adanya
persepsi.
Saulus memiliki persepsi terhadap para pengikut Kristus sebagai orang-orang
yang sesat, menyimpang dari agama Yahudi yang murni. Maka, para pengikut Yesus
perlu ditangkap, diancam, ataupun dibunuh. Namun, Saulus melihat bagaimana
para pengikut Yesus tetap setia pada imannya, bahkan rela menghadapi kematian.
Dalam perjalanan Saulus ke Damsyik, ketika cahaya memancar dari langit dan ada
suara berkata, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?” Jawaban
Saulus bukan sanggahan, “Aku tidak menganiaya-Mu, Tuhan!” Sebaliknya, Saulus
menjawab, “Siapakah engkau, Tuhan?” Pertanyaan itu menyiratkan pergumulan
Saulus tentang siapakah Tuhan? Benarkah Yesus itu adalah Tuhan? Kemudian,
kembali terdengar suara: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” Perkataan itu mengubah
persepsi Saulus selamanya.
Teens, dalam berkomunikasi kita membangun persepsi. Persepsi adalah
pemahaman kita tentang sesuatu berdasarkan informasi yang kita terima. Seperti
Saulus, persepsi atau pemahaman kita akan sesuatu bisa keliru. Oleh karena itu,
kamu perlu memiliki kerendahan hati dan mau terus terbuka untuk melengkapi
informasi agar persepsimu tentang teman, orang lain, atau suatu peristiwa, benar.
53
Kamis, 14 Oktober 2021
Media Sosial:
Media Komunikasi
Kisah Para Rasul 17:16-34
Karena itu di rumah ibadat
ia bertukar pikiran dengan
orang-orang Yahudi ...
dan di pasar setiap hari Pada masa kini, kita makin dimudahkan untuk
dengan orang-orang yang berkomunikasi dengan banyak teman tanpa dibatasi
dijumpainya di situ.
ruang dan waktu melalui media sosial. Di media
(Kisah Para Rasul 17:17) sosial, kita dapat berbagi kabar tentang kenalan,
idola kita, dan peristiwa yang sedang terjadi. Kita
pun dapat membagikan pendapat kita kepada
orang lain. Bagaimana tanggapan orang lain
terhadap kabar, peristiwa, atau pendapat yang
kita bagikan? Kemungkinannya akan ada yang
menanggapi secara positif atau negatif dengan
sikap mengejek dan menghujat.
Paulus sedang berada di Atena dan memakai kesempatan di sana untuk
memberitakan tentang Injil. Pada masa itu, media yang ada untuk membagikan
pemikiran atau pendapat tidak seperti media sosial seperti sekarang. Paulus memakai
kesempatan untuk bertukar pikiran di rumah ibadat, di pasar, dan juga di sidang
Areopagus. Paulus dan orang-orang di Atena sangat terbuka untuk mendiskusikan
pemikiran ataupun ajaran-ajaran yang berbeda dan baru. Paulus memakai sebuah
mezbah yang bertuliskan “Kepada Allah yang tidak dikenal” sebagai jalan masuk
untuk menceritakan tentang Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang mau
menyelamatkan manusia. Sebagian orang menanggapi pemberitaan Paulus dengan
mengejek karena mereka tidak percaya pada kebangkitan orang mati, tetapi ada juga
yang percaya. Sikap Paulus atas penolakan dari para pendengar yang tidak percaya
cukup tenang. Paulus pergi meninggalkan mereka.
Teens, pakailah media sosial untuk membagikan informasi dan pendapatmu
dengan benar dan bertanggung jawab. Kamu juga harus siap dengan tanggapan
seperti komentar positif ataupun negatif yang datang. Jangan jadikan komentar orang
sebagai patokanmu. Dengan demikian, kamu tidak akan “tumbang” ketika dicaci dan
tidak “terbang” ketika dipuji.
54
Jumat, 15 Oktober 2021
Komunikasi dalam
Keluarga
Matius 9:9-13
Kemudian ketika Yesus makan
di rumah Matius, datanglah
banyak pemungut cukai dan
orang berdosa dan makan Apa yang biasanya kamu lakukan sambil makan?
bersama-sama dengan Dia Main gadget? Menonton televisi? Pada saat ini,
dan murid-murid-Nya.
makin banyak orang dewasa, remaja bahkan
(Matius 9:10) balita, makan sambil main gadget atau menonton
televisi. Ketika makan di restoran bersama
keluarga, sambil menunggu pesanan makanan
datang, kita terbiasa menunggu sambil sibuk
beraktivitas dengan gadget kita.
Ketika Yesus mengajar dari satu kota ke kota
lain, beberapa kali Yesus singgah dan makan di
rumah beberapa orang. Dalam bacaan kita, Yesus singgah dan makan di rumah
Matius, si pemungut cukai. Orang Yahudi mempunyai aturan ketat tentang menjaga
kekudusan, salah satunya adalah aturan tentang makan. Yesus adalah seorang
Guru, maka Ia pun mestinya menjaga kekudusan dengan membasuh tangan sebelum
makan dan tidak boleh makan dengan orang-orang berdosa seperti pemungut
cukai. Namun, bagi Yesus, kekudusan dimaknai sebagai kekhususan orang Yahudi
yang dipilih dan dikasihi Allah. Kekhususan itu mestinya tidak menghalangi atau
membuat sekat, tetapi merangkul. Oleh karena itu, ketika Yesus makan di rumah
Matius, banyak orang berdosa dan pemungut cukai yang ikut makan bersama
Yesus. Bukan karena menu makanannya yang membuat mereka datang, melainkan
karena sosok Yesus. Dalam jamuan makan itu, Yesus bercakap-cakap, membuka
ruang untuk mendengar dan berbicara dengan kelompok orang-orang yang sering
dicap berdosa.
Teens, beberapa kali Yesus mengajak bicara para murid dan orang-orang yang
ingin dijangkau-Nya pada saat makan bersama. Maka, pakailah waktu berkumpul
dan makan bersama keluarga sebagai kesempatan untuk makin dekat dengan
keluargamu dan membangun komunikasi yang berkualitas. Jangan sibuk dengan
gadget saja. Letakkan dulu gadget -mu, bercakap-cakaplah dengan keluargamu.
55
Sabtu, 16 Oktober 2021
Perkataan Orangtua
Lukas 2:49-52
56
Minggu, 17 Oktober 2021
ndapat
ry.. . u ja ra n g m e ,
D e a r D ia asan . A k
in g k a ta n
P , n il a ik u p a s -p m e n g a la m i p e n n g a p a
SM u me
u m a s u k d i k e la s 8 , n il a ik e r p ik ir, ?
Aw a l a k a t a k u s e r in g k a li b ia s i a k a d e m ik
i 8 0 . S a n . A k u a p re s ia s i.
n il a n if ik a e ri m a p re s
e ri m a a e r im a
ta p i ti d a k s ig n k u d a pat men k u m e n
te
n d a ri te
ma man akan m
en
e ti k a te
s e b a g ia k u m e ra s a ir i k a , k a p an aku
Kadang
,a ta n y
r ta n y a -
u s e la lu b e ? b is a
A k
si akade
m ik a d a la h
a p re s ia ta s k u s a a t it u e rl u aku
s 9 , p ri o ri h a l y ang p
k di k e la i, a d a m e m il ih
k a a ku dudu b a g u s . Te ta p k a h a k u a k a n ih ,
K e ti
e SMA
yan g u apa k m e m il
masuk k s a a t it u , y a it b in g u n g u n tu s i. H a s il
a n p a d a e n a a k u m a s ih u lt a
p e r h a ti k at kons S.
IP S ? Kar a t d i d u a te m p a ik m e m il ih IP
A a ta u te s b a k le b ih b e te la h
IP ti ku A. S
m e n g ik u m e n u n ju k k a n a ri n il a i IP
aku pun t b ih b a g u s d a
d it e m p a tk a n
b a k a t te rs e b u i IP S le te rn y a ta
te s a t n il a pun
, a k u li h MA, aku
M e m a n g te s m a s u k d i S
ni a d a ri
m e n ja la S . a ku meny
s IP M A ,
di ke la ra n d i S li t, m a ta
s e s p e m b e la ja . M e s k ip u n s u rs e b u t
p ro ik u te
a b u la n ok bag p a t. H a l
B e b e ra p IP S le b ih c o c e n g e rt i le b ih c e d a a k h ir ta h u n ,
an m a
p e la ja r pat aku te k u n . P i k ri te ri a
ra n w a ji b d a d i b e la ja r le b ih u m emenuh n
pe la ja e n ja . N il a i it d a Tu h a
a t a k u m i ra ta -r a ta 8 8 ,8 u k u r k e p a k a tk a n
membu il a k u b e rs y g
dapat n la h k u . A k m e n in
a k u m e n k a d e m ik d i s e k o te rm o ti v a s i u n tu a n g a k u m il ik i,
i a
a p re s ia s rs e b u t. A k u p u
n le n ta y
a l te g e m b a n g k a n ta
a ta s h dan men mnya.
-r a ta k u la
n il a i ra ta n ta n g a n d i d a
a p u n ta
ap
57
Senin, 18 Oktober 2021
Komunikasi
yang Efektif
Kisah Para Rasul 2:1-11
“Bagaimana mungkin kita
masing-masing mendengar
mereka berkata-kata dalam Setelah ibunya meninggal, Becky merasa ayahnya
bahasa kita sendiri ....” tidak peduli lagi dengannya. Ayahnya tidak pernah
(Kisah Para Rasul 2:8) peduli apakah Becky sudah makan atau punya uang
untuk naik angkot ke sekolah. Becky sering murung
dan bolos sekolah. Setelah guru wali kelas berusaha
berbicara dengan ayah Becky, ternyata menjadi jelas
bahwa komunikasi di antara mereka tidak mencapai
pemahaman yang sama. Karena ayah Becky bekerja,
ia sudah berkali-kali meminta agar Becky membantu
urusan rumah, seperti memasak nasi dan membereskan
piring gelas setelah makan. Ayahnya juga berharap Becky sudah siap untuk diantar ke
sekolah pukul 06.30. Namun, Becky biasa bangun kesiangan, karena malamnya main
gadget sampai tengah malam. Oleh karena itu, ayahnya merasa Becky tidak niat sekolah.
Padahal, Becky senang sekolah. Becky merasa ayahnya tidak peduli, padahal ayahnya
sudah jenuh terus marah dan mengingatkan, sehingga ia membiarkan Becky. Dengan
membiarkan Becky, ia berharap Becky berubah.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang membuat setiap orang yang
bercakap mendapat pemahaman yang sama. Itulah karunia Roh Kudus yang diberikan
dalam peristiwa Pentakosta. Para murid mendapat keberanian untuk berbicara tentang
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ay. 11). Selain itu, orang banyak
yang berasal dari berbagai daerah atau negeri dapat mengerti dan memahami apa yang
dikatakan oleh para murid, karena para murid berkata-kata dalam bahasa yang dipakai
orang-orang itu di daerah atau negerinya masing-masing.
Teens, dalam komunikasi, kamu perlu memiliki pemahaman yang sama dengan
lawan bicaramu. Apakah perkataan dan tindakan orang lain sudah benar kamu pahami
sesuai maksudnya? Jangan seperti Becky dan ayahnya yang keliru memahami satu
sama lain. Roh Kudus menolong kamu untuk memiliki hati yang mau lebih memahami
orang lain dalam percakapan.
58
Selasa, 19 Oktober 2021
Mendengarkan
Yesaya 50:4
59
Rabu, 20 Oktober 2021
Menghargai
Lawan Bicara
1 Samuel 25:2-35
“Pulanglah dengan selamat
ke rumahmu; lihatlah,
aku mendengarkan
perkataanmu dan menerima
Dalam pergaulan, kamu tentu membutuhkan teman
permintaanmu dengan baik.” untuk mengobrol, diskusi, atau curhat. Kriteria
seperti apa yang membuat seseorang asyik jadi
(1 Samuel 25:35)
teman mengobrol? Pastinya, seseorang yang
tidak punya kebiasaan memotong pembicaraan
orang lain, sungguh-sungguh mendengarkan,
tidak ngobrol sama orang lain atau main gadget
saat kita lagi bicara. Apakah kamu suka ketika
kamu sudah cerita panjang lebar, lalu kamu tanya
pendapat temanmu, dia malah merespons: “Hah?
Apa?” Atau kamu baru mulai curhat, temanmu sudah main potong saja dan cerita
tentang dirinya sendiri. Teman yang asyik buat ngobrol itu adalah teman yang mau
menghargai lawan bicaranya.
Setelah Daud meninggalkan istana Saul (1Sam. 19), ia berpindah-pindah tempat
tinggal bersama pengikutnya sekitar 600 orang. Selama tinggal di padang gurun, ia ikut
menjaga keamanan para gembala dari serangan atau perampokan kelompok penjahat
(ay. 16). Nabal adalah seorang yang kaya raya. Ia memiliki gembala-gembala yang
dijaga juga oleh Daud. Pada hari raya, Daud mengutus anak buahnya untuk meminta
bahan makanan sebagai balasan atas penjagaan Daud. Namun, Nabal memaki-maki
mereka. Maka, Daud berencana untuk memusnahkan Nabal. Akan tetapi, Abigail, istri
Nabal, datang membawa bahan makanan dan bicara panjang lebar untuk meminta
ampun atas sikap suaminya yang tidak tahu terima kasih (ay. 24-31). Daud dengan
bijak mendengarkan semua perkataan Abigail dan membatalkan rencananya untuk
menghabisi Nabal.
Teens, Daud yang berkuasa saja menghargai lawan bicaranya dengan mau
mendengarkan sampai selesai. Begitu juga kamu harus menghargai orang yang sedang
bicara dengan mendengarkan sampai selesai, tidak memotong pembicaraannya dan
mendengarkan dengan sungguh.
60
Kamis, 21 Oktober 2021
Komunikasi dalam
Koordinasi
1 Korintus 12:12-30
Karena tubuh juga tidak terdiri
dari satu anggota, tetapi atas
banyak anggota. Acara retret remaja kacau-balau. Ketua panitia
(1 Korintus 12:14) retret sebagai penanggung jawab pelaksanaan
acara jadi panik. Perlengkapan untuk pembicara
belum disiapkan, padahal sesinya akan dimulai.
Belum selesai hal itu ditangani, teman panitia lain
melaporkan kalau sebagian peralatan untuk kegiatan
outbond tertinggal di gereja. Mereka pun bertengkar
karena persoalan itu. Ketika kakak pendamping
mencoba menengahi, masing-masing membela
diri. Seorang berkata, “Aku kira perlengkapan sesi
disiapkan oleh kamu.” Yang lain menjawab, “Lho, itu kan bukan tugasku! Aku kira
itu malah tugasmu.”
Paulus menggambarkan kehidupan persekutuan umat Tuhan seperti tubuh.
Gerak tubuh manusia adalah hasil koordinasi dari banyak anggota tubuh. Tubuh
tidak hanya terdiri dari satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Ada
kaki, tangan, telinga, mata, hidung, dan sebagainya. Keberadaan anggota yang
bermacam-macam itu, bukan untuk bersaing satu dengan yang lain, melainkan
untuk berkoordinasi guna mencapai tujuan yang sama. Dengan kesadaran bahwa
setiap bagian memiliki peranan untuk suatu tujuan, maka semestinya setiap bagian
bekerja sama, berkoordinasi. Dalam kerja sama seperti kepanitiaan, koordinasi
dilakukan melalui komunikasi yang baik.
Teens, bekerja sama dengan orang lain untuk suatu tujuan ibarat satu tubuh dengan
banyak anggota yang perlu berkoordinasi. Koordinasi yang baik akan menghasilkan
tujuan tercapai dengan baik pula. Untuk itu, dalam koordinasi kerja tim, kamu perlu
saling berkomunikasi dengan teman yang lain. Jangan hanya mengira-ngira saja “aku
kira sudah kamu kerjakan” atau “aku kira kamu sudah tahu.” Komunikasikan tentang
tugas masing-masing, ingatkan apakah tugas sudah dikerjakan, dan saling membantu
ketika ada yang kesulitan. Komunikasi penting dalam koordinasi.
61
Jumat, 22 Oktober 2021
Menyalahkan
Kejadian 3:1-19
62
Sabtu, 23 Oktober 2021
Prasangka
Lukas 10:25-37
63
Minggu, 24 Oktober 2021
sebelum
ry… n g diadakan iku.
Dear Dia erejak u y a
iasa bag
a m p ka tekisasi g laman yang luar b n barang
c nga iapka
gat akan benar pe ng meny
Aku terin v id -1 9. Benar- kolah, aku langsu ibacakan pembag
ian
m i C o s e t d u.
pa n de epula n g reja. S a a n-tem k a n
at sore, s lu berangkat ke ge ak bersama tema
Hari Jum , la ng g
n kubawa cewa karena aku r
yang aka u ke nar-bena
lo m po k b u s , a k
p alin g u jung, be a ri s is i
ke uduk n. D
e r g e la p. Aku d ak u k e n a air huja p bagian
up n
hujan da membantu menu
tu
onton, s k
Di bus tr yendiri. Tiba-tiba k u u ntu k a h al k ami ngga
e rti m e n e m a n g g il a ku , p a d u m p u l
se p gm u nam berk
, ada yan a dia tah langsung ernyata,
seberang Aku kaget karen am i se m u a
ar. T
or. i Sentul, k gian kam
yang boc enalan. Sampai d u m u m an pemba ama teman-tema
n
a h b e rk rk a n p e n g k ta u n i ju g a
pe rn enga ngga Kam
tuk mend l bahkan ama lain.
di aula un ekali nggak kena berkenalan satu s pun nggak kenal
aku sam
as ami erita. Wa
lau
m tidur, k .
ka m a rk u. Sebelu m ala h a n cerita-c m a rk u itu, asyik
se g tid u r, an s e ka
ngsun . Teman-t
em
engan
nggak la b isa akrab b ersama d
a m i d u h
dekat, k k saa t te dan bisa
l d i aula untu ku jadi lebih luas
mua k um p u
ulan lai makan
s o k n y a , kami se b a ru la gi. Perga mi baru boleh mu n jatah
E an g k a tka
lompok y kan pagi, mendapa
teman ke k orang. Saat ma a semua peserta an sangat bagus,
nya n bahw narik d g
kenal ba emastika . Benar-benar me g, seoran
e su d a h k a m i m
a s in g b e lu m m akan sian a ngka t
s masing -m g alan. Se langsun g
n a n n ya k e tin g ? ” A k u g a
maka da yang ci piring yang ju
ak akan a au mencu ng-orang
karena tid ya, “Siapa yang m enal dengan ora t saat sama
-
a k a k b e rtan u n g ga k k
a m i b isa deka
k n ak ka, k
walaupu menyang
tangan, a n . A k u nggak
n g di
angkat ta uci piring. an menja
a m a m e nc d i s a n g a t berarti d
s enja
amp itu m
la n a n k u selama c n.
a a
Diary, perj ang tidak terlupak
e n a n g a ny
k
64
Senin, 25 Oktober 2021
Argumen
Kisah Para Rasul 5:26-40
65
Selasa, 26 Oktober 2021
66
Rabu, 27 Oktober 2021
Allah Berbicara
Melalui Semesta
Mazmur 19:1-7
Langit menceritakan
kemuliaan Allah, dan
cakrawala memberitakan Namanya Lessy. Beberapa waktu belakangan ini,
pekerjaan tangan-Nya ....
ia suka sekali naik gunung. Awalnya, ia mendaki
(Mazmur 19:2) gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi dengan
jalur yang mudah. Lama-kelamaan, kemampuannya
meningkat dan ia mendaki gunung-gunung tertinggi
di Indonesia. Setiap ada kesempatan, ia akan pergi
mendaki gunung. Ketika ditanya oleh seorang
temannya, mengapa jadi hobi naik gunung, Lessy
menjawab: “Yang membuat aku ingin terus naik
gunung adalah pengalaman berada di tengah alam.
Terutama ketika bisa mencapai puncak gunung dan melihat keindahan ciptaan Tuhan
dari tempat yang tinggi. Aku jadi menyadari betapa kecilnya aku di antara ciptaan
Tuhan yang besar, agung, dan indah ini. Pengalaman di atas gunung membuat aku
merasa Tuhan sedang memeluk aku dengan keindahan alam.” Lewat pengalaman
naik gunung, Lessy merasa Tuhan berbicara kepadanya melalui alam semesta.
Dalam Mazmur 19, pemazmur secara kreatif menggambarkan segala ciptaan
Allah yang berbicara tentang Sang Penciptanya. Kemegahan langit menceritakan
kemuliaan Tuhan. Keindahan cakrawala memberitakan pekerjaan Tuhan. Bahkan,
dalam pergantian siang menjadi malam, kemuliaan Allah dinyatakan. Meskipun
tidak ada kata dan suara mereka tidak terdengar, gema kemuliaan Allah terpancar
ke seluruh bumi. Segala karya ciptaan Tuhan menyatakan keagungan Tuhan dan
sang pemazmur menangkap penyataan keagungan Tuhan melalui alam semesta.
Teens, tidakkah kamu juga merasakan bahwa Allah berbicara melalui alam
semesta kepadamu? Tidakkah kamu merasakan bahwa Allah menyapamu melalui
kesejukan udara di pagi hari, rintik hujan, sinar mentari yang menghangatkan,
ataupun embusan angin yang menyegarkan? Lihatlah keluar dan pandanglah
keindahan alam ciptaan Tuhan. Niscaya, kamu dapat mendengar Allah berbicara
bukan melalui kata, melainkan melalui ciptaan tangan-Nya.
67
Kamis, 28 Oktober 2021
Perkataan pada
Waktu yang Tepat
Amsal 25:11
Perkataan yang diucapkan
tepat pada waktunya
adalah seperti buah apel Mama Feni menderita kanker. Berulang kali, ia
emas di pinggan perak. harus dirawat di rumah sakit. Keadaan itu tentu
(Amsal 25:11) saja membuat Feni, papanya, dan sang adik sedih.
Papa Feni terus mendampingi istrinya dalam
perawatan. Maka, toko harus dipercayakan pada
karyawan dan Feni ikut mengecek toko sepulang
sekolah. Siang itu, sepulang sekolah, Feni melihat
toko sudah tutup. Ketika masuk rumah, terlihat
beberapa orang menangis. Feni masuk ke kamar
dan melihat mamanya sudah ditutup kain. Mamanya
meninggal. Papanya dan sang adik menangis di sebelah mamanya. Dalam keadaan
duka demikian, seorang karyawan bertanya pada papanya berulang-ulang, “Besok
saya masuk tidak, Pak?” Papanya pun marah dan berteriak, “Kamu keluar! Jangan
pernah datang ke sini lagi!”
Kitab Amsal menulis bahwa perkataan yang diucapkan pada waktu yang tepat
seperti buah apel emas di pinggan perak. Artinya, perkataan yang diucapkan dalam
situasi yang tepat adalah perkataan yang berharga. Dalam kehidupan bersama
dengan orang lain, komunikasi yang kita bangun perlu memperhatikan waktu yang
tepat untuk menyampaikan isi hati ataupun pikiran kita. Penulis Kitab Amsal mengajar
kita untuk menjadi orang yang bijaksana, yaitu memahami bagaimana berkata-kata
atau bersikap dengan memperhatikan situasi sekeliling.
Teens, kita tentu bisa memahami kemarahan Papa Feni, yang dalam keadaan
baru saja kehilangan istri, justru diganggu dengan pertanyaan mengenai masuk atau
tidak bekerja dari karyawannya. Adakalanya lebih baik diam dulu dan mencari waktu
yang tepat untuk bicara atau bertanya. Kamu perlu memahami situasi ketika berbicara,
bagaimana keadaan orang yang kamu ajak bicara, apakah ia sedang serius atau
bisa diajak bercanda, sedang sedih atau lelah? Dengan memahami keadaan, kamu
bisa berkata-kata dengan tepat pada waktu yang tepat.
68
Jumat, 29 Oktober 2021
Umpan Balik
1 Timotius 4:11-16
69
Sabtu, 30 Oktober 2021
Ketika Kata-kata
Terbatas
Roma 8:18-27
... tetapi Roh sendiri berdoa
untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan Kobe Bryant pemain basket yang menjadi legenda
yang tidak terucapkan.
NBA meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter
(Roma 8:26) pada Minggu, 26 Januari 2020. Kobe mengendarai
helikopter itu bersama beberapa orang dan
putrinya, Gianna Maria Onore. Peristiwa itu sangat
mengejutkan Vanessa, istri Kobe. Butuh beberapa
hari bagi Vanessa untuk bisa berbicara di media
tentang kematian suami dan anaknya. Vanessa
mengatakan, “There aren’t enough words to describe
our pain right now” (tidak ada kata-kata yang cukup
untuk menggambarkan rasa sakit yang kami alami saat ini). Ya, terkadang kata-kata
terbatas untuk mengungkapkan apa yang kita alami, terbatas untuk mengungkapkan
apa yang kita rasakan.
Bacaan kita berbicara tentang pengharapan anak-anak Allah di tengah segala
penderitaan (ay. 18, 22-23). Jemaat di Roma saat itu sedang mengalami banyak
tekanan dari orang Yahudi maupun orang Roma. Selain itu, di dalam jemaat Roma
sendiri terjadi konflik. Dalam keadaan yang menderita demikian, Paulus menyatakan
Roh Kudus membantu dalam kelemahan, ketidakberdayaan untuk berdoa. Sama seperti
harapan menopang orang yang menderita, Roh Kudus juga menopang kita dalam doa.
Saat penderitaan begitu berat menekan dan kita tidak tahu harus berkata apa lagi dalam
doa kepada Tuhan, maka Roh Kuduslah yang akan berdoa bagi kita dengan keluhan-
keluhan yang tidak terucapkan. Ketika kata-kata tidak dapat mengungkapkan isi hati
dan apa yang kita alami, Roh Kudus akan menolong kita untuk mengungkapkannya
kepada Tuhan.
Teens, dalam persoalan berat yang kamu alami, datanglah kepada Tuhan. Meskipun
kamu tidak tahu harus berkata apa lagi kepada Tuhan dan yang ada hanya air mata,
Roh Kudus akan membantumu berdoa sehingga hatimu tenang. Dengan pertolongan
Roh Kudus, Allah yang mengerti dan memahamimu akan senantiasa menolong.
70
Minggu, 31 Oktober 2021
71