Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan 15
tingkat paling mudah/lunak.
2 Jelaskan pengaruh utang luar negeri bagi Indonesia sebagai negara 15
debitor ?
JAWAB
1.
Berikut berbagai jenis bantuan luar negeri dari yang disusun berdasarkan tingkat paling
mudah/lunak (Hudiyanto, 2001:108), antara lain:
1. Hibah uang senilai $1 juta, tanpa ikatan dalam cara penggunaannya.
2. Hibah beras suatu negara senilai $1 juta, yang hasil penjualannya digunakan untuk
membiayai proyek pembangunan tertentu di negara penerima hibah.
3. Pinjaman sebesar $1 juta yang penggunaannya terbatas untuk membeli barang dan jasa
konsultasi dari perusahaan negara pemberi pinjaman. Lama pinjaman 20 tahun, masa
tenggang 1 tahun dengan bunga 1%.
4. Pinjaman sebesar $1 juta dengan bunga 3% untuk membeli barang dari negara pemberi
pinjaman, masa pelunasan 10 tahun.
5. Pinjaman sebesar $1 juta dengan bunga 1% di bawah suku bunga yang berlaku di pasar
komersial, lama pinjaman 8 tahun
2.
Utang luar negeri sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan
memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign exchange gap)
dan mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving-investment gap). Di samping itu, utang
luar negeri dapat menutup defisit anggaran pemerintah. Namun, perkembangan posisi utang luar
negeri Indonesia dilihat dari jumlahnya menunjukkan trend yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan tersebut searah dengan kebutuhan dana untuk pembangunan yang semakin
besar dan beragam, terutama sejak pemerintah menetapkan deregulasi yang menyebabkan
struktur utang makin beralih menjadi dominasi utang swasta sehingga beban pembayaran utang
luar negeri semakin tinggi. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
3. Faktor penyebab korupsi
faktor internal
Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :
Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.
Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya saat ini.
Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal tersebut akan
mendorong manusia tersebut untuk melakukan korupsi.
Gaya hidup yang konsumtif.
Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan, atau
dapat disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan
mendorong mereka untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan mereka tidak
mencukupi untuk memenuhi gaya hidup mereka yang boros.
Moral yang kurang kuat.
Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang
kurang kuat. Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih mementingkan
kepentingan mereka sendiri.
Faktor eksternal
Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:
Politik
Faktor politik mempengaruhi terjadinya korupsi karena pada dasarnya politik sendiri
berhubungan dengan kekuasaan. Artinya siapapun orang tersebut pasti akan menggunakan
berbagai cara, bahkan melakukan korupsi demi mendapatkan kekuasaan tersebut. Faktor politik
terbagi menjadi dua yaitu kekuasaan dan stabilitas politik.
Hukum
Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum yang hanya pro pada pihak-pihak
tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri. Faktor hukum juga dibagi menjadi
dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan kepastian hukum.
Ekonomi
Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi. Hal tersebut dapat
dilihat dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Faktor ekonomi juga terbagi menjdai dua yaitu gaji atau
pendapatan dan sistem ekonomi.
Organisasi
Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi , diantaranya yaitu :
Kultur atau budaya
Pimpinan
Akuntabilitas
Manajemen atau system
6. Jaringan pengaman sosial (JPS) merupakan program pemerintah untuk menanggulangi krisis
dan memaksimalkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam melaksanakan pembangunan. Arah
perkembangan program JPS sendiri dimulai sejak tahun 1998/1999 dengan beberapa kali
dilakukan penyempurnaan sesuai sesuai dengan kondisi masyarakat dan perkembangan situasi
ekonomi
Upaya yang bias dilakukan adalah penajaman program untuk mengarahkan kembali program
pemberdayaan masyarakat yang diimbangi dengan kelembagaan local (institutin building) .
kedua komponen utama tersebut diharapkan dapat menjaga keberlanjutan (sustainable) program.
Upaya pemebrdayaan kelembagaan local dilakukan dengan penyempurnaan instrumrn antara
lain
Pinjaman sosialisasi program, pendampingan dan pengawasan atau pembinaan untuk plestarian
program, sosialisasi program tidak dilakukan hanya pada kulit luarnya saja namun harus
mencapai pada substansi yang dijalankan
Sesuai dengan arah kebijakan politik tentang otonomi daerah, seyogyanya pengentasan
kemiskinan mampu membentuk micro finance yang dekelola oleh masyarakat dan untuk
masyarakat