9867 PDF
9867 PDF
TUGAS AKHIR
FRANS SUBRATA
09 0404 068
TUGAS AKHIR
Dikerjakan oleh:
FRANS SUBRATA
09 0404 068
Pembimbing
Penguji I Penguji II
Mengesahkan:
Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah, berkat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya tugas akhir ini
dengan judul “Analisa Lentur Dan Torsi Pada Core-wall Terbuka dan Tertutup
Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana
teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Universitas Sumatera Utara
Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak
pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibu
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang dalam
perkuliahan ini.
1. Bapak Ir.Besman Surbakti, MT. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
2. Bapak Ir. Sanci Barus, MT. selaku dosen pembanding yang telah memberikan
3. Bapak M. Agung P. Handana, ST. MT. selaku dosen pembanding yang telah
5. Bapak Ir. Syahrizal, MT. selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik USU
6. Kedua orang tua penulis yang turut mendukung segala kegiatan akademis
penulis
Felix dan adik-adik yang memberikan dukungan serta info mengenai kegiatan
sipil.
Walaupun dalam menyusun Tugas akhir ini penulis telah berusaha untuk
mengkaji dan menyampaikan materi secara sistematis dan terstruktur, tetapi tentunya
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun
Frans Subrata
09 0404 068
Abstrak ............................................................................................................... iv
Penampang I ................................................................. 92
4.4. Hasil Perbandingan antara Core-wall Tertutup dan Terbuka ........ 166
Lampiran …………………………………………………………………………...175
Tabel 4.1.5 Variasi Nilai Mds dan Mw pada Core-wall Terbuka I……………….. 84
Tabel 4.1.6 Variasi Nilai Tegangan Geser warping pada Core-wall Terbuka I.….. 88
Tabel 4.1.7 Variasi Nilai Torsi pada Core-wall Terbuka………………………….. 89
Tabel 4.2.1 Variasi Nilai Tegangan Lentur Akibat Wx pada Core-wall Terbuka II 99
Tabel 4.2.2 Variasi Nilai Tegangan Geser Akibat Wx pada Core-wall Terbuka II.. 100
Tabel 4.2.3 Variasi Nilai Tegangan Lentur Akibat Wy pada Core-wall Terbuka II. 107
Tabel 4.2.4 Variasi Nilai Tegangan Geser Akibat Wy pada Core-wall Terbuka II.. 108
Tabel 4.2.5 Variasi Nilai Mds dan Mw pada Core-wall Terbuka II……..………… 122
Tabel 4.2.6 Variasi Nilai Tegangan Geser warping pada Core-wall Terbuka II…... 126
Tabel 4.2.7 Variasi Nilai Torsi pada Core-wall Terbuka II………………………... 127
Tabel 4.3.1 Variasi Nilai Tegangan Lentur Akibat Wx pada Core-wall Tertutup… 136
Tabel 4.3.2 Variasi Nilai Tegangan Geser Akibat Wx pada Core-wall Tertutup….. 137
Tabel 4.3.3 Variasi Nilai Tegangan Lentur Akibat Wy pada Core-wall Tertutup…. 143
Tabel 4.3.4 Variasi Nilai Tegangan Geser Akibat Wy pada Core-wall Tertutup….. 144
Tabel 4.3.5 Variasi Nilai Mds dan Mw pada Core-wall Tertutup………..………… 156
Tabel 4.3.6 Variasi Nilai Tegangan Geser warping pada Core-wall Tertutup……... 160
Tabel 4.3.7 Variasi Nilai Torsi pada Core-wall Tertutup…………………………... 161
Gambar 4.1.5 Beban yang Bekerja pada Tampang Core-wall Terbuka I.………… 56
Gambar 4.1.6 Grafik Hubungan Tegangan Lentur dan Ketinggian Akibat Wx pada
Core-wall Terbuka I........................................................................... 63
Gambar 4.1.7 Grafik Hubungan Tegangan Geser dan Ketinggian Akibat Wx pada
Core-wall Terbuka I..…..................................................................... 63
Gambar 4.1.8 Distribusi Tegangan Lentur dan Geser Akibat Wx pada Core-wall
Terbuka I..…………………………………………………………… 64
Gambar 4.1.9 Grafik Hubungan Tegangan Lentur dan Ketinggian Akibat Wy pada
Core-wall Terbuka I..………………………………………………... 71
Gambar 4.1.10 Grafik Hubungan Tegangan Geser dan Ketinggian Akibat Wy pada
Core-wall Terbuka I.………………………………………………… 71
Gambar 4.1.11 Distribusi Tegangan Lentur dan Geser Akibat Wy pada Core-wall
Terbuka I..……………….................................................................. 72
Gambar 4.1.12 Titik Tinjau Torsi pada Core-wall Terbuka Penampang I..………… 73
Gambar 4.1.13 Perubahan Fungsi Ws dengan Titik Kordinat Asal pada Core-wall
Terbuka I..…………………………………………………………… 76
Gambar 4.1.14 Section Propeties Sistem Kordinat 1 pada Core-wall Terbuka I…... 77
Gambar 4.1.15 Section Propeties Sistem Kordinat 2 pada Core-wall Terbuka I…… 78
Gambar 4.1.16 Section Propeties Sistem Kordinat Asal pada Core-wall Terbuka I. 82
Gambar 4.1.17 Bimoment pada Perletakan Jepit Bebas pada Core-wall Terbuka I… 83
Gambar 4.1.18 Grafik Nilai Mw terhadap Ketinggian pada Core-wall Terbuka I. … 85
Gambar 4.1.19 Grafik Nilai Md terhadap Ketinggian pada Core-wall Terbuka I.….. 85
Gambar 4.1.20 Grafik Hubungan Tegangan Geser Warping terhadap Ketingian pada
Sumbu x Core-wall Terbuka I…………………………..................... 90
Gambar 4.1.21 Grafik Hubungan Tegangan Geser Warping terhadap Ketinggian
pada Sumbu y pada Core-wall Terbuka I.….……………………...... 90
Gambar 4.1.22 Grafik Hubungan Torsi terhadap Ketingian pada Sumbu x Core-wall
Terbuka I………………………….................................................... 91
Gambar 4.1.23 Grafik Hubungan Torsi terhadap Ketingian pada Sumbu y Core-wall
Terbuka I………………………….................................................... 91
Gambar 4.1.24 Distribusi Torsi dan Tegangan Geser Warping pada Core-wall
Terbuka I…………………………………………………………….. 92
Gambar 4.2.5 Grafik Hubungan Tegangan Geser dan Ketinggian Akibat Wx pada
Core-wall Terbuka II.…..................................................................... 101
Gambar 4.2.6 Distribusi Tegangan Lentur dan Geser Akibat Wx pada Core-wall
Terbuka II..…………...……………………………………………… 102
Gambar 4.2.7 Grafik Hubungan Tegangan Lentur dan Ketinggian Akibat Wy pada
Core-wall Terbuka II.………………………………………………... 109
Gambar 4.2.8 Grafik Hubungan Tegangan Geser dan Ketinggian Akibat Wy pada
Core-wall Terbuka II………………………………………………… 109
Gambar 4.2.9 Distribusi Tegangan Lentur dan Geser Akibat Wy pada Core-wall
Terbuka II.……………….................................................................. 110
Gambar 4.2.10 Titik Tinjau Torsi pada Core-wall Terbuka Penampang II.………… 111
Gambar 4.2.11 Perubahan Fungsi Ws dengan Titik Kordinat Asal pada Core-wall
Terbuka II.…………………………………………………………… 114
Gambar 4.2.12 Section Propeties Sistem Kordinat 1 pada Core-wall Terbuka II...... 115
Gambar 4.2.13 Section Propeties Sistem Kordinat 2 pada Core-wall Terbuka II..… 116
Gambar 4.2.14 Section Propeties Sistem Kordinat Awal pada Core-wall Terbuka II 120
Gambar 4.2.15 Bimoment pada Perletakan Jepit Bebas pada Core-wall Terbuka II.. 121
Gambar 4.2.16 Grafik Nilai Mw terhadap Ketinggian pada Core-wall Terbuka II.… 123
Gambar 4.2.17 Grafik Nilai Md terhadap Ketinggian pada Core-wall Terbuka II….. 123
Gambar 4.2.18 Grafik Hubungan Tegangan Geser Warping terhadap Ketingian pada
Sumbu x Core-wall Terbuka II..………………………..................... 128
Gambar 4.2.19 Grafik Hubungan Tegangan Geser Warping terhadap Ketinggian
pada Sumbu y pada Core-wall Terbuka II……………….………...... 128
Gambar 4.1.20 Grafik Hubungan Torsi terhadap Ketingian pada Sumbu x Core-wall
Terbuka II………………………….................................................... 129
Gambar 4.1.21 Grafik Hubungan Torsi terhadap Ketingian pada Sumbu y Core-wall
Terbuka II...………………………..................................................... 129
Gambar 4.3.17 Grafik Nilai Mw terhadap Ketinggian pada Core-wall Tertutup…. 157
Gambar 4.3.18 Grafik Nilai Md terhadap Ketinggian pada Core-wall Tertutup….. 157
Gambar 4.3.19 Grafik Hubungan Tegangan Geser Warping terhadap Ketingian
sumbu x pada Core-wall Tertutup …….…………………………. 162
: diameter, mm
ℎ, : tinggi, mm
: jari-jari, mm
: tebal, mm
: regangan geser
� : regangan
: poisson ratio
� : gaya , N
: Strain energi
: bimoment, Nmm2
PENDAHULUAN
1.1 Umum
oleh kebutuhan ruang yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Semakin tinggi
suatu bangunan, aksi gaya lateral akan menjadi semakin berpengaruh sehingga
ayunan lateral dari suatu bangunan akan menjadi sedemikian besar. Oleh karena itu,
pertimbangan akan kekakuan dan kekuatan struktur akan sangat menentukan dalam
Derajat kekakuan struktur sangat bergantung pada jenis sistem struktur yang
dipilih. Oleh karena itu, efisiensi dari suatu sistem struktur yang dipilih akan sangat
bergantung dengan jenis bahan yang akan digunakan. Pemilihan jenis system struktur
system struktur yang dihasilkan akan lebih ringan dan kuat terutama dalam menahan
gaya-gaya lateral yang terjadi pada bangunan terutama akibat gaya gempa dan angin.
sistem struktur dalam perencanaannya. Setiap jenis sistem akan memberikan perilaku
digunakan adalah sistem rangka kaku murni (3D frame building system) yang terdiri
dari kolom dan balok. Seiring dengan perkembangan jaman, struktur bangunan ini
karena sistem dinding geser memiliki banyak kelebihan terutama dalam menahan
gaya-gaya lateral pada bangunan. Bentuk dan penempatan dinding geser dapat
disesuaikan dengan bentuk dan denah bangunan. Pada denah bangunan tertentu,
dinding geser dapat dirangkai dan diletakkan pada inti bangunan. Sistem penempatan
dinding geser seperti ini sering juga disebut dengan dinding inti (core-wall).
Pada umumnya Dinding (wall) adalah suatu struktur padat yang membatasi
dan melindungi suatu area pada konstruksi seperti rumah, gedung bertingkat, dan
ruangan serta melindungi suatu daerah di alam terbuka maupun tertutup. Ada 3 jenis
utama dinding struktural yaitu dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta
pengaruh luar lainnya. Dinding pembatas terdiri dari dinding privasi, dinding
penanda batas, serta dinding kota. Sedangkan dinding penahan berfungsi sebagai
penahan gerakan dari tanah, batuan, air yang berasal dari luar maupun dalam
gravitasi yang terjadi akan lebih banyak dipikul oleh shear-wall maka
Column
Shear wall
linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang juga dapat menahan
digunakan pada konstruksi seperti pada jembatan beton, ruang lift, shaft,
bangunan tertentu dapat memikul beban angin atau beban gempa yang
sehingga bisa dianggap sebagai balok besar yang terkantilever pada salah
satu ujungnya. Dinding core-wall disebut juga sebagai dinding tipis yang
Core-wall
apartemen, mall, plaza, dll semakin sering terjadi di kota-kota besar. Penggunaan
jenis konstruksi core-wall ini akan membuat suatu struktur yang bersifat lebih
ekonomis (dimensi struktur lain akan lebih kecil) terhadap bagian lain seperti
konstruksi portal terbuka. Semakin tinggi suatu bangunan maka gaya lateral yang
terjadi akan menjadi semakin besar. Oleh karena itu, deformasi pada ketinggian
tertentu yang di akibatkan oleh gaya lateral akan semakin besar sehingga
Bangunan yang dibangun dengan sistem struktur yang simetris cenderung akan lebih
tahan terhadap gaya lateral yang terjadi sehingga dapat mencegah terjadinya torsi
kekakuan suatu struktur bergantung pada sistem struktur yang dipilih. Selain itu,
jenis daripada material yang digunakan seperti baja ataupun beton harus seminimal
mungkin kuantitasnya untuk mengurangi berat dari massa bangunan dan tidak
mengurangi kekuatan bangunan untuk menahan gaya-gaya luar yang tejadi. Setiap
lantai akan menerima beban-beban lateral berbeda yang disalurkan melalui setiap
elemen bangunan tersebut dimana pada bagian atas core-wall akan terjadi rotasi
terbesar sedangkan pada bagian dasar core-wall akan terjadi gaya geser.
�
= (1.2.1)
�
= (1.2.2)
= � (1.2.3)
�
= = (1.2.4)
�= 3
(1.2.5)
3
= 2
(1.2.6)
= (1.2.7)
θ = Kelengkungan Torsi
J = Konstanta Torsi
γ = Regangan geser
= Tegangan geser
= Tegangan Lentur
Dalam tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk menghitung tegangan lentur
dan torsi yang terjadi akibat beban angin pada luar bangunan dengan perhitungan
dengan core-wall tertutup yang diumpamakan sebagai balok jepit bebas yang mampu
menahan gaya-gaya lateral yang terjadi dan memiliki tampang tipis segi empat yang
1.4 Metodologi
c. Material pelat core-wall terbuka terbuat dari beton dengan tampang ukuran 4
d. Bahan yang ditinjau bersifat homogen, isotropis dan berlaku Hukum Hooke
e. Tampang core-wall yang ditinjau adalah pelat tipis bertampang segi empat
lantai
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.1 Umum
ada yang berbentuk kotak tunggal, kotak banyak, serta bentuk penampang lainnya
seperti τ, , , dll. Pada umumnya struktur core-wall dapat terbuat dari material
seperti baja, beton bertulang, dan juga komposit. Core-wall bisa bersifat massif dan
bisa juga bersifat tidak massif karena terjadinya perlemahan struktur oleh pembuatan
lubang pada salah satu sisi core-wall untuk suatu fungsi tertentu seperti pembuatan
lubang pintu lift, tangga, dll. Kedua jenis core-wall ini memiliki keuntungan dan
kebutuhan. Pemilihan jenis core-wall yang nantinya akan berperan sebagai daya
dukung suatu konstruksi harus dapat dikombinasikan dengan balok, kolom, pelat
lantai, dll sehingga perencanaan bangunan tinggi akan memiliki tata letak yang
teratur untuk mencapai penggunaan struktur yang paling hemat dan efisien.
konstruksi. Core-wall tertutup bersifat kurang efektif dan efisien karena terdapatnya
suatu space waste (ruangan kosong yang tidak berguna) pada tengah core-wall yang
saat ini karena bersifat lebih efektif dan efesien serta ekonomis untuk bangunan
bertingkat tinggi. Pembuatan lubang pada dinding core-wall untuk fungsi tertentu
akan berpengaruh pada distribusi tegangan yang nantinya tegangan dari bagian yang
dibuat lubang tesebut akan menyebar ke daerah lain. Dengan adanya suatu lubang
pada dinding core-wall tertutup maka hasil dari kekakuan bidang yang tadinya utuh
akan berkurang. Kehilangan kekakuan akibat adanya pembuatan lubang pada dinding
core-wall tertutup tidak akan berpengaruh begitu besar apabila jumlah lubang yang
dibuat masih dalam jumlah yang kecil. Penurunan nilai kekuatan pada core-wall
memberikan nilai yang relatif karena disesuaikan terhadap jumlah lubang yang
terdapat pada dinding core-wall itu sendiri dan biasanya penurunan kekuatan ini
masih dalam batas yang diizinkan karena sudah dianalisis terlebih dahulu.
Jika suatu profil yang tertutup diubah menjadi terbuka seperti gambar diatas
maka akan terjadi perubahan nilai kekuatan dimana sumbu kuat dan sumbu lemah
akan mengalami penurunan yang drastis karena sudah menjadi profil terbuka yang
Pada gambar (2.2.1), dapat dilihat bahwa ketika sebuah balok berdinding tipis
dikekang terhadap puntir, maka timbul tambahan tegangan dalam arah memanjang
dan melintang.
balok dinding tipis relatif lebih besar dari tegangan geser dan lentur suatu balok
persegi padat seperti yang diilustrasikan pada gambar (2.2.1), Pada gambar tersebut
dijelaskan bahwa ketika struktur dinding tipis dipuntir maka timbul sebuah tegangan
yang disebut sebagai “Warping of the Cross Section”. Teori ini melibatkan hasil dari
sebuah hipotesis Bernoulli yang dimana menjelaskan bahwa hasil bentuk yang
dikerjakan oleh suatu bidang torsi pada bidang Cross Section yang di tinjau langsung
dari beberapa arah sumbu yang berbeda. Stuktur dari dinding tipis ini dirancang
sedemikian rupa biasanya akan sangat rentan terhadap “local buckling”. Oleh karena
itu, tegangan puntir yang terjadi pada suatu bidang akan lebih besar dari tegangan
�
= + + + (2.2.1)
persamaaan yang mempunyai sifat simplitik dari suatu bidang. Suatu elemen kecil
dari dz dari suatu balok atau kolom seperti yang telah diilustrasikan pada gambar
(2.2.2).
M V
M V+dV
V M+dM
M
V+dV
Disebelah kiri telah bekerja sebuah bimoment Mw diikuti oleh sepasang momen M
yang dimana masing - masing dipisahkan oleh sebuah jarak sebesar e, maka :
= . (2.2.2)
Di sisi ujung lain dari sebuah elemen terdapat Bimoment yang perumusan untuk
+ = + (2.2.3)
Hasil dari perubahan momen yang diturunkan sebagai suatu gaya geser (gaya
geser) dimana gaya tersebut bekerja disetiap sayap untuk mempertahankan kestabilan
rotasi.
= atau = (2.2.4)
Maka, nilai dari momen torsi puntir (MDS) dapat ditulis sebagai :
( )
MDS = = = = (2.2.5)
Pada gambar (2.3.1) telah digambarkan dengan suatu elemen kecil dari balok
dinding tipis dimana elemen kecil tipis diambil berdasarkan pada sumbu axis x-x.
A
M
dZ
dF=Area of element
D Y C
M+dM
X X
N
A
B
N+dN
tersebut. Pada ujung arah kiri telah bekerja sebuah tegangan langsung yang
= (2.3.1)
Dimana adalah momen kedua dari luasan pada sumbu bidang x-x.
= (2.3.2)
= (2.3.3)
= = (2.3.4)
Elemen yang bekerja harus stabil dan seimbang terhadap gaya geser dengan
= (2.3.5)
Dimana,
1
= (2.3.6)
= (2.3.7)
(ȳ )
= (2.3.8)
Sebuah bagian dari balok dengan profil kotak tunggal yang berdinding tipis
tertutup (berongga) dilenturkan terhadap sumbu x-x dan diberi beban geser
melintang F yang bekerja langsung pada titik pusar geser pada gambar (2.4.1).
Kasus seperti ini dapat diubah menjadi kasus dengan tampang yang terbuka
Tegangan geser yang terjadi pada setiap penampang balok dapat dicari dengan
menggunakan persamaan (2.3.6). Pada titik ini regangan geser yang terjadi adalah
/G dan ketika sebuah bagian kecil dengan lebar ds ditinjau maka terlihat bahwa
pergerakan dalam arah axial antara kedua permukaan adalah sebesar ds/G. τleh
karena itu, total perpindahan relatif dalam arah axial antar D dan C adalah
� =∮ (2.4.1)
Perpindahan ini yang disebut juga dengan dislokasi dapat dihilangkan dengan
secara memanjang pada balok. Seperti sebelumnya, dimana aliran geser seperti C o
sebagai berikut :
∮( + ) =0 (2.4.2)
Dimana,
= −∮ ds ∮ ds/t (2.4.3)
Ketika suatu profil yang memiliki lebih dari 1 kotak pada gambar (2.4.2)
dengan teknik penyelesaian yang sama juga dapat digunakan. Setelah mengubah
profil dari tertutup menjadi terbuka dengan mengadakan pemotongan dalam arah
memanjang profil, sehingga aliran geser diberikan pada setiap kotak (i=1,…,n).
Dislokasi pada setiap daerah pemotongan dalam setiap kotak adalah sama dengan nol
terhadap distorsi pada badan profil yang terjadi secara umum pada profil dengan
penampang lebih dari satu kotak. Persamaan (2.5.6) menunjukkan aliran geser Ci
sampai Cn dengan perletakan sembarang pada profil yang memiliki lebih dari satu
kotak (berongga/hollow).
Suatu balok bebas yang dipuntir dengan torsi sebesar M pada kedua ujung
balok tersebut dinyatakan sebagai suatu nilai torsi yang seragam. Bentuk
sembarangan dari sebuah bidang yang mengalami suatu tes pembebanan, maka
Gambar (2.5.1) menggambarkan bahwa suatu elemen tipis yang kecil bekerja
disepenjang balok dengan permukaan yang berbentuk lingkaran. Hal ini menunjukan
bahwa untuk menganalisi berbagai cross section yang terdapat pada penampang
terbuka dan penampang tertutup dengan satu kelompok penampang atau lebih pada
Dalam kasus tabung silinder Gambar (2.5.1) dengan radius R, panjang L dan
sebuah torsi M dapat diperoleh suatu rumusan pada tegangan geser maksimum ,
maximum shear strain dan sudut ø dari satu ujung ke ujung lain.
= (2.5.2)
Ø= (2.5.3)
�
2
� =
2
Untuk tabung padat (2.5.4)
Untuk profil tertutup dengan satu kelompok bidang ditulis dengan rumusan
1 1 = 2 2 (2.5.5)
1 = 2 (2.5.6)
Dimana 1 dan 2 adalah gelombang geser dari nilai maka penurunan nilai momen
= � (2.5.7)
1 2 �
∅= ∮ = ∮ ds (2.5.8)
2 2 2
∅ ∅ 1 ∮
= =
2
∮ ds = 4 2
(2.5.9)
Untuk penampang tertutup dengan satu kelompok bidang akan didapat suatu nilai
4 2
� = (2.5.10)
∮�
Distribusi dari tegangan geser diasumsikan linear dengan sehingga didapat suatu
persamaan silinder dari suatu persamaan elemen dengan nilai tengangan sebesar:
2
= (2.5.11)
Maka,
8
=2 .2 +2 − = 2
+2 − (2.5.12)
8 � 2 3
=
�
2
( 2
+ 2 3
− 2
) = − (2.5.13)
3 12
1 2
= (2.5.14)
3
1 /2 2
∅= ∮ s (2.5.15)
2 2
Dengan mengsubsitusikan persamaan diatas dan hasil dari integral elemen dengan
∅ 1 3
= G
3
(2.5.16)
1 3
� = (2.5.17)
3
= 1 + 3
(2.5.18)
� 3
Hasil nilai teori dari pelat single terbuka atau tertutup didapat dari
.( �) � �
M terbuka = ; M tertutup = (2.5.19)
� �
= , − ,−1 (2.5.20)
� =2 � � (2.5.21)
∅ 1
= ;
2
1
=
2
− �−1 + � ∮ − �+1 (2.5.22)
Apabila nilai d∅ / dz didalam suatu kondisi kelompok yang sama, maka didapat
�
Ψi = ∅ (2.5.23)
∅
M=G 2 � � (2.5.24)
� =2 � � (2.5.25)
2
Ψ = = (2.5.26)
∅.1 ∮
Pada bagian ini menunjukan aplikasi dari teori struktur thin-wall. Pada
gambar (2.6.1) menunjukan bahwa sebuah gaya P yang bekerja di sepanjang sumbu
Mz(0) m(z)
Z
Y Mz(z)
Wp
P
− �′ = � (2.6.1)
Dimana
=� (2.6.2)
�′ − � ′′ = + ′
− −
+ ( − ) (2.6.3)
Persamaan torsi warping dengan beban aksial sebesar qx dapat ditulis dengan
persamaan
− �2 � ′′ ( ) =
( )
�′ (2.6.4)
�2 = (2.6.5)
Persamaan bimoment luar diturunkan dari perubahan momen total torsi dimana
( )
( )= (2.6.6)
sinh � 0 0
� = �0 + �1 + � − sinh � + (1 − cosh � )
� �
1
− � − − sinh � − ( ) (2.6.7)
� 0
=− � ′′ ( ) (2.6.8)
0
= −�1 sinh � + sinh � + 0 (cosh � )
� �
1
− � sinh � − ( ) (2.6.9)
� 0
′
= ( ) (2.6.10)
− 0
cosh � − ( ) (2.6.11)
= �′ (2.6.12)
− 0
1 − cosh � − ( ) (2.6.13)
Momen Total
= + = 0 − 0
( ) (2.6.14)
Sebuah bimoment bekerja di salah satu ujung pada sebuah balok seperti yang
Mw1
z
L
Bimoment
(Mw)
+
Momen Torsi
+ Warping
(Mds)
Gambar 2.6.2. Perletakan sendi- sendi dengan bimoment pada salah satu ujung
perletakan
Kondisi Kesetimbangan
Pada z = 0 maka, � = =0
sinh � 0
�1 + � − sinh � =0
� �
0
−�1 sinh � + sinh � = 1 (2.6.16)
� �
Dimana,
1 (� − sinh � )
�1 =
sinh �
1
0 = (2.6.17)
(2.6.9)
Maka didapat,
1 sinh �
�= −
sinh �
sinh �
( )= 1
sinh �
cosh �
( )= 1�
sinh �
1 cosh �
( )= 1� −
� sinh �
1
( )= (2.6.18)
Md
z
L
Bimoment
(Mw)
+
Mz
Momen Torsi
Warping
+ (Mds)
-
Kondisi Kesetimbangan
Pada z = 0 maka, � = =0
0 =
2
Maka didapat,
� 1−cosh �
�1 = + (2.6.20)
� 2 sinh �
(2.6.9)
Maka didapat,
2
� sinh � + sinh �( − )
�= 2 − 2 −1+
� 2 sinh �
sinh � + sinh �( − )
( )= 1−
�2 sinh �
cosh � − cosh �( − )
=−
� sinh �
cosh � − cosh �( − )
= � −
� 2 sinh �
( )= − (2.6.21)
2
Md
z
L
- - Bimoment
(Mw)
+
Momen Torsi
Warping
+ (Mds)
-
Kondisi Kesetimbangan
Pada z = 0 maka, � = =0
� sinh �
0 = +1 (2.6.23)
�2 2(1−cosh � )
Maka, didapat
2 � sinh � (1 − cosh � )
�= � − 2 − � sinh � +
2�
2 1 − cosh �
� � sinh � (cosh � )
( )= sinh � + +1
�2 2 2(1 − cosh � )
sinh � (sinh � )
( )= cosh � +
2 (1 − cosh � )
L sinh � (sinh � )
( )= −z − cosh � +
2 2 2(1 − cosh � )
( )= − (2.6.24)
2
Sebuah bimoment bekerja di salah satu ujung bentang sebuah balok seperti
Md
z
L
- Bimoment
(Mw)
+
Momen Torsi
Warping
+ (Mds)
-
Gambar 2.6.5 Perletakan jepit- bebas dengan bimoment disalah satu ujung
perletakan
sinh � − sinh �( − )
�= � −
� cosh �
sinh �( − )
=−
� cosh �
cosh �( − )
=−
cosh �
cosh �( − )
= 1−
cosh �
( )= (2.6.25)
METODOLOGI PENELITIAN
hasil dari suatu analisis dengan hasil analisis yang dilakukan orang lain. Analisis ini
merupakan data yang diperoleh dari studi literatur bacaan buku, refrensi, jurnal,
Dalam Penelitian ini akan dilakukan perbandingan analisa lentur dan torsi
antara core-wall terbuka dan core-wall tertutup dengan metode thin-walled. Oleh
karena itu pada bagian ini akan dibahas tentang cara menggunakan metode thin-
walled. Adapun sifat dari sebuah balok lurus berpenampang tipis (thin-walled) yang
kemudian diberikan beban lentur dan beban torsi yang terbagi rata pada
Tegangan-tegangan ini tidak akan muncul pada kasus torsi seragam (Saint
Vennant). C.Bach (1909) adalah orang yang pertama mengeluarkan pendapat ini
kanal. Percobaan pertama adalah dengan memberikan beban terpusat pada ujung
balok tepat pada titik berat penampang yang kemudian menimbulkan lentur dan
bidang penampang tidak lagi datar dan mengalami tegangan warping keluar dari
sampai ditemukan titik pusat geser dan tambahan tegangan menjadi hilang.
(intermediate), dan terakhir adalah koordinat sistem utama. Koordinat dari titik
dalam ketiga sistem ini harus dinotasikan dengan lambang yang berbeda. Selanjutnya
akan didapatkan fungsi warping w, yang dihitung dengan acuan terhadap kutub B
pada kedua koordinat sistem pertama dan dihitung terhadap titik pusat geser M pada
1. Koordinat sistem asal A(ẋ,ẏ,ż). Kutub B dan titik mulai V untuk menghitung
ẇ = ẇ ≠ 0, (3.3.1)
2. Koordinat sistem intermediate S (ẍ,ӱ,ż). Sumbu ini sejajar dengan sumbu (ẋ,ẏ,ż).
Kutub B tetap tidak berubah dari posisi awal tetapi titik awal V berubah sehingga
ẅ = ẅ = 0, (3.3.2)
2
= = momen kedua dari luasan terhadap sumbu y
2
= = momen kedua dari luasan terhadap sumbu x
2
= = = konstanta warping terhadap kutub M
Nilai dari fungsi warping ini tergantung kepada letak kutub B dan titik mulai
perpindahan keluar akan keluar dari bidang penampang. Fungsi warping yang
memiliki hasil nilai negatif apabila bergerak berlawanan arah jarum jam dan bernilai
cos ᾱ = ẋ (3.3.7)
sin ᾱ = ẏ
Untuk dapat berubah dari koordinat sistem asal menjadi koordinat sistem lanjutan
ẍ=ẋ−ẋ (3.3.8)
ӱ=ẏ−ẏ
ż=ż
ẅ = ẇ − ẇ0
dimana :
ẋ
ẋ = (3.3.9)
ẏ
ẏ =
ẇ
ẇ0 =
dengan persamaan
= −ẍ sin + ӱ cos
dimana
2 ẍӱ
tan 2 = (3.3.11)
ẍẍ − ӱӱ
Pada koordinat sistem utama ini, titik kutub B sudah berpindah ke titik pusat geser M
ẅ ӱ . ẍẍ − ẅ ẍ. ẍӱ
ẍ −ẍ = 2 (3.3.12)
ẍẍ . ӱӱ − ẍӱ
ẅ ӱ ẍӱ − ẅ ẍ. ӱӱ
ӱ −ӱ =
ӱӱ − ẍӱ
2
ẍẍ .
= ẅ + ӱ −ӱ ẍ− ẍ −ẍ ӱ (3.3.13)
Evaluasi dari nilai section properties hasil rumusan trapezoidal adalah sebagai
berikut :
�
= = ( + )�
2
�=1
�
= = ( + )�
2
�=1
�
= = ( + )�
2
�=1
1
= = (2 +2 + + )� � (3.3.15)
6
�=1
1
= = (2 +2 + + )� �
6
�=1
1
= = (2 +2 + + )� �
6
�=1
1
= 2
= ( 2
+ 2
+ )� �
3
�=1
1
= 2
= ( 2
+ 2
+ )� �
3
�=1
1
= 2
= ( 2
+ 2
+ )� �
3
�=1
tabel (3.3.1)
F1(x) a a a b
F2(x)
L L L
( + )
c 2 2
L
(2 + )
c 2 3 6
L
( +2 )
c
2 6 6
L
( + ) (2 + ) 2 + + ( +2 )
c d
2 6 6
L
Parabolic
d ( +4 + ) ( +2 ) +2 + (2 + )
c e 6 6 6
L
Sumber : Murray,N., Introduction to the theory of thin-walled structures,Oxford
University Press, New York, 1984 halaman 93
2
ẋ
ẍẍ = ẋẍ − (3.3.16)
2
ẏ
ӱӱ = ẏẏ −
2
ẇ
ẅẅ = ẇẇ −
ẋ ẇ
ẍẅ = ẋẇ −
ẏ ẇ
ӱẅ = ẏẇ −
Jika = 0 maka nilai ẍ dan ӱ dari koordinat sistem lanjutan akan mempunyai nilai
1 1 2
= = ( ẍẍ + ӱẏ ) ± 2 ( ẍẍ − ӱẏ )
2 +4 ẍӱ (3.3.17)
2
= ẅẅ + ӱ −ӱ ẅẍ − (ẍ − ẍ ) ẅӱ (3.3.18)
Nilai yang lebih kecil pada hasil atau merupakan momen kedua dari luas
untuk masing-masing sumbu lemah dan sumbu kuat pada kondisi pembebanan
antara tegangan-tegangan dan total tegangan. Itu adalah di antara tegangan warping
, =− � ′′ (3.3.19)
Dan
= − � ′′ 2
= − � ′′ (3.3.20)
, = (3.3.21)
= + + + (3.3.22)
Distribusi tegangan geser pada profil terbuka kemudian didapatkan. Untuk profil
1 1
, =− −
0 0
1
− 0
(3.3.23)
dimana pengintegrasian dilakukan dari ujung bebas menuju suatu titik tertentu s.
Karena dan adalah turunan dari dan sehingga persamaan di atas dapat
ditulis menjadi
( ) ( ) ( )
, =− − − (3.3.24)
pemotongan dalam arah memanjang dapat dilakukan pada titik tertentu sehingga
bagian pertama 0 dari tegangan geser adalah nol pada titik pemotongan dan bagian
Persamaan untuk aliran geser yang timbul akibat tegangan geser warping adalah
, = 0 , + ( ) (3.3.25)
dimana
( ) ( )
0 , =− (3.3.26)
= 0
(3.3.27)
( )
( )∮ ( )
= (3.3.28)
∮ ( )
, = 0 , +
( )
( ) ∮
, = ( )
− (3.3.29)
∮( )
dan,
( )
( )= (3.3.31)
tegangan warping longitudinal , . Aliran geser yang konstan pada setiap profil
Penting untuk disadari bahwa nilai aliran geser C sedikit berbeda dari aliran
geser Saint Vennant. Selain itu, perlu diketahui bahwa walaupun peninjauan pertama
pada pemotongan yang dilakukan pada suatu profil akan menghasilkan hasil dari
, , ,titik pusat geser M tetap mengikuti peninjauan bentuk profil yang pertama.
Sedangkan untuk nilai bimoment dan momen torsi yang bekerja adalah
Md
z
L
(0) =
ℎ�
Persamaan umum
0
= −�1 �
sinh � + �
sinh � + 0 (cosh � ) (3.3.33)
1
− � sinh � − ( )
� 0
0 1
− = sinh −� − � sinh � − ( )
� � 0
(0) =
ℎ�
1
− =− sinh � − � sinh � − (3.3.34)
� ℎ� � 0 �
− =− sinh � − (1 − cos � )
� ℎ� �2 ℎ�
− =− sinh � − +
� ℎ� �2 ℎ� �2
cosh � −� sinh � −1
= . (3.3.35)
�2 cosh �
=− sinh � − +
� cosh � �2 ℎ� �2
Turunan penurunan sama dengan hasil dari tabel (3.3.2) bimoment, yaitu
=− sinh � − +
� cosh � �2 ℎ� �2
0
= −�1 sinh � + sinh � + 0 (cosh � )
� �
1
− � sinh � − ( )
� 0
Dengan Mensubstitusikan hasil dari Mz(0) maka didapat persamaan sebagai berikut:
0 1
= �
sinh � − � sinh � − ( )
� 0
=− sinh � − (1 − cos � )
� ℎ� �2 ℎ�
sinh � cos �
=− − + (3.3.36)
� ℎ� �2 ℎ� � 2 cos �
Penurunan nilai Mw yang merupakan hasil dari Mds pada persamaan dibawah ini,
′
=
cosh � Sin �
= − − (3.3.37)
ℎ� �cos �
terbuka dan tertutup. Adapun dari perbandingan tersebut mempunyai persamaan dan
2 ( +2 )
4 Inersia Sumbu x 2 1 3 2
( +3 ) 2. + 2. . .
6 12
5 Inersia Sumbu y 2 1 1 2
3
( +3 ) + 2. ( )
6 12 2
6 Beban Lentur sb x . .
7 Beban Lentur sb y . .
8 ds
∮ 2 +2 2 +2
t
9 Momen Inersia Polar Jp 2 1
4 3
3
∮
15 Tegangan Geser
( , ) . .
( )
∮ ∮ ( )
− ( ) − ( )
∮ ∮ ( )
16 Tegangan Langsung ( ). ( ) ( ). ( )
( )
17 Mw Jepit Bebas sinh � sinh �
− −
� ℎ� � ℎ�
− −
ℎ��2 ℎ� �2
cos � cos �
+ 2 + 2
� cos � � cos �
18 Mds Jepit Bebas cosh � cosh �
− −
� ℎ� � ℎ�
Sin � Sin �
− 2 − 2
� cos � � cos �
19 Faktor Pembebanan �
. .
. .
core-wall terbuka
2
.
=
( . +2 . )
1
y=
2
core-wall tertutup
2
=
( +2 )
1
y=
2
1 1
= 2. . . 3
+ . . 2
+ 2. . .( − )2
12 2
Sumbu y
.
=
= = .
∮ τds
0 =
∮( )
ẅ ӱ ẍӱ − ẅ ẍ. ӱӱ
ӱ −ӱ =
ӱӱ − ẍӱ
2
ẍẍ .
cosh � Sin �
= − −
ℎ� �cos �
MULAI
PENGUMPULAN
DATA
ANALISIS DATA
ANALISA HASIL
PERHITUNGAN
KESIMPULAN
SELESAI
APLIKASI
x x
Y Y
z z
Wx
Torsi
z=32m z=32m
Wy
8m
8m
a=
a=
b=4m b=4m
tb=200mm
b=4m Y Wy
a=8m
3 2 1
4
X a=8m
5 6 7
b=4m
20000
Modulus Geser G =
2(1+� )
= = 8333,33 N/mm2
2(1+0,2)
Wy=100N/mm
3 2 1
4
X a=8m
Wx =100N/mm
t=200mm
5 6 7
b=4m
Gambar 4.1.5 Beban yang bekerja pada tampang core-wall terbuka penampang 1
2
.
=
2
2
100.
=
2
2
= 50.
2
=
( +2 )
40002
=
(8000 + (2. 4000))
= 1000
1
= 2. 200. 40003 + 8000.200. 10002 + 2.4000.200. 10002
12
= 3,2. 1012 4
.
=
50 2 . 1000
=
3,2. 1012
= 1,563. 10−8 . 2
2
= 16 /
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
100
=
3,2. 1012
2
1 =0 /
= 2,5. 10−4 .
2
=8 /
4000.200.4000 100
3 =
200 3,2. 1012
= 5. 10−4 .
= 5. 10−4 . 32000
2
= 16 /
= 7,5. 10−4 .
2
= 24 /
4000.200.4000 100
5 =
200 3,2. 1012
= 5. 10−4 .
= 5. 10−4 . 32000
2
= 16 /
= 2,5. 10−4 .
2
=8 /
2
7 =0 /
∮ ds
4000
1-3: 0 + 4 8 + 16 = 32000
6
8000
3-5: 16 + 4 24 + 16 = 170666
6
4000
5-7: 32 + 4 16 + 0 = 32000
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
234666
=− = −1956 N/mm
120
1956
Pada titik 1 : =0− = −9,78 / 2
200
1956
Pada titik 2 : =8− = −1,78 / 2
200
1956
Pada titik 3 : = 16 − = 6,22 / 2
200
1956
Pada titik 4 : = 24 − = 14,22 / 2
200
1956
Pada titik 5 : = 16 − = 6,22 / 2
200
1956
Pada titik 6 : =8− = −1,78 / 2
200
1956
Pada titik 7 : =0− = −9,78 / 2
200
z(mm) σz
0 0.00
1000 0.02
2000 0.06
3000 0.14
4000 0.25
5000 0.39
6000 0.56
7000 0.77
8000 1.00
9000 1.27
10000 1.56
11000 1.89
12000 2.25
13000 2.64
14000 3.06
15000 3.52
16000 4.00
17000 4.52
18000 5.06
19000 5.64
20000 6.25
21000 6.89
22000 7.56
23000 8.27
24000 9.00
25000 9.77
26000 10.56
27000 11.39
28000 12.25
29000 13.14
30000 14.06
31000 15.02
32000 16.00
z(mm) τ1 τ2 τ3 τ4 τ5 τ6 τ7
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 -0.31 -0.06 0.19 0.44 0.19 -0.06 -0.31
2000 -0.61 -0.11 0.39 0.89 0.39 -0.11 -0.61
3000 -0.92 -0.17 0.58 1.33 0.58 -0.17 -0.92
4000 -1.22 -0.22 0.78 1.78 0.78 -0.22 -1.22
5000 -1.53 -0.28 0.97 2.22 0.97 -0.28 -1.53
6000 -1.83 -0.33 1.17 2.67 1.17 -0.33 -1.83
7000 -2.14 -0.39 1.36 3.11 1.36 -0.39 -2.14
8000 -2.44 -0.44 1.56 3.56 1.56 -0.44 -2.44
9000 -2.75 -0.50 1.75 4.00 1.75 -0.50 -2.75
10000 -3.06 -0.56 1.94 4.44 1.94 -0.56 -3.06
11000 -3.36 -0.61 2.14 4.89 2.14 -0.61 -3.36
12000 -3.67 -0.67 2.33 5.33 2.33 -0.67 -3.67
13000 -3.97 -0.72 2.53 5.78 2.53 -0.72 -3.97
14000 -4.28 -0.78 2.72 6.22 2.72 -0.78 -4.28
15000 -4.58 -0.83 2.92 6.67 2.92 -0.83 -4.58
16000 -4.89 -0.89 3.11 7.11 3.11 -0.89 -4.89
17000 -5.19 -0.94 3.31 7.56 3.31 -0.94 -5.19
18000 -5.50 -1.00 3.50 8.00 3.50 -1.00 -5.50
19000 -5.81 -1.06 3.69 8.44 3.69 -1.06 -5.81
20000 -6.11 -1.11 3.89 8.89 3.89 -1.11 -6.11
21000 -6.42 -1.17 4.08 9.33 4.08 -1.17 -6.42
22000 -6.72 -1.22 4.28 9.78 4.28 -1.22 -6.72
23000 -7.03 -1.28 4.47 10.22 4.47 -1.28 -7.03
24000 -7.33 -1.33 4.67 10.67 4.67 -1.33 -7.33
25000 -7.64 -1.39 4.86 11.11 4.86 -1.39 -7.64
26000 -7.94 -1.44 5.06 11.56 5.06 -1.44 -7.94
27000 -8.25 -1.50 5.25 12.00 5.25 -1.50 -8.25
28000 -8.56 -1.56 5.44 12.44 5.44 -1.56 -8.56
29000 -8.86 -1.61 5.64 12.89 5.64 -1.61 -8.86
30000 -9.17 -1.67 5.83 13.33 5.83 -1.67 -9.17
31000 -9.47 -1.72 6.03 13.78 6.03 -1.72 -9.47
32000 -9.78 -1.78 6.22 14.22 6.22 -1.78 -9.78
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
16.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z (mm)
15000 15000
z (mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
akibat Wx
20000 20000
21000 21000
ketinggian akibat Wx
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
Gambar 4.1.6 Grafik hubungan tegangan lentur dan
30000 30000
31000 31000
32000 32000
16
16 +
- 16
+
16
-
16
+
16
6,22
6,22 +
- 9,77
14,22
+
9,77
-
6,22
6,22
+
2
.
=
2
2
100.
=
2
2
= 50.
1
=
2
1
= 8000
2
= 4000
1 3
1 2
= . . + 2. . . ( )
12 2
1 1
= 200. 80003 + 2. 4000.200. ( 8000)2
12 2
= 3,413. 1013 4
.
=
50 2 . 4000
=
3,413. 1013
= 5,86. 10−9 . 2
2
=6 /
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
100
=
3,413. 1013
2
1 =0 /
2000.200.4000 100
2 = 0+
200 3,413. 1013
= 2,34. 10−5 .
2
= 0,75 /
4000.200.4000 100
3 =
200 3,413. 1013
= 4,68. 10−5 .
2
= 1,5 /
= 7,03. 10−5 .
2
= 2,25 /
4000.200.4000 100
5 =
200 3,413. 1013
= 4,68. 10−5 .
2
= 1,5 /
= 2,34. 10−5 .
2
= 0,75 /
2
7 =0 /
4000
1-3: 0 + 4 0,75 + 1,5 = 3000
6
8000
3-5: 1,5 + 4 2,25 + 1,5 = 16000
6
4000
5-7: 1,5 + 4 0,75 + 0 = 3000
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
22000
=− = −183 N/mm
120
183
Pada titik 1 : =0− = −0,92 / 2
200
183
Pada titik 2 : = 0,75 − = −0,17 / 2
200
183
Pada titik 3 : = 1,5 − = 0,58 / 2
200
183
Pada titik 4 : = 2,25 − = 1,33 / 2
200
183
Pada titik 5 : = 1,5 − = 0,58 / 2
200
183
Pada titik 7 : =0− = −0,92 / 2
200
183
Pada titik 1 : =0− = −0,92 / 2
200
z(mm) σz
0 0.00
1000 0.01
2000 0.02
3000 0.05
4000 0.09
5000 0.15
6000 0.21
7000 0.29
8000 0.38
9000 0.47
10000 0.59
11000 0.71
12000 0.84
13000 0.99
14000 1.15
15000 1.32
16000 1.50
17000 1.69
18000 1.90
19000 2.12
20000 2.34
21000 2.58
22000 2.84
23000 3.10
24000 3.38
25000 3.66
26000 3.96
27000 4.27
28000 4.59
29000 4.93
30000 5.27
31000 5.63
32000 6.00
z(mm) τ1 τ2 τ3 τ4 τ5 τ6 τ7
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 -0.03 -0.01 0.02 0.04 0.02 -0.01 -0.03
2000 -0.06 -0.01 0.04 0.08 0.04 -0.01 -0.06
3000 -0.09 -0.02 0.05 0.13 0.05 -0.02 -0.09
4000 -0.11 -0.02 0.07 0.17 0.07 -0.02 -0.11
5000 -0.14 -0.03 0.09 0.21 0.09 -0.03 -0.14
6000 -0.17 -0.03 0.11 0.25 0.11 -0.03 -0.17
7000 -0.20 -0.04 0.13 0.29 0.13 -0.04 -0.20
8000 -0.23 -0.04 0.15 0.33 0.15 -0.04 -0.23
9000 -0.26 -0.05 0.16 0.38 0.16 -0.05 -0.26
10000 -0.29 -0.05 0.18 0.42 0.18 -0.05 -0.29
11000 -0.31 -0.06 0.20 0.46 0.20 -0.06 -0.31
12000 -0.34 -0.06 0.22 0.50 0.22 -0.06 -0.34
13000 -0.37 -0.07 0.24 0.54 0.24 -0.07 -0.37
14000 -0.40 -0.07 0.25 0.58 0.25 -0.07 -0.40
15000 -0.43 -0.08 0.27 0.63 0.27 -0.08 -0.43
16000 -0.46 -0.08 0.29 0.67 0.29 -0.08 -0.46
17000 -0.49 -0.09 0.31 0.71 0.31 -0.09 -0.49
18000 -0.52 -0.09 0.33 0.75 0.33 -0.09 -0.52
19000 -0.54 -0.10 0.35 0.79 0.35 -0.10 -0.54
20000 -0.57 -0.10 0.36 0.83 0.36 -0.10 -0.57
21000 -0.60 -0.11 0.38 0.88 0.38 -0.11 -0.60
22000 -0.63 -0.11 0.40 0.92 0.40 -0.11 -0.63
23000 -0.66 -0.12 0.42 0.96 0.42 -0.12 -0.66
24000 -0.69 -0.13 0.44 1.00 0.44 -0.13 -0.69
25000 -0.72 -0.13 0.45 1.04 0.45 -0.13 -0.72
26000 -0.74 -0.14 0.47 1.08 0.47 -0.14 -0.74
27000 -0.77 -0.14 0.49 1.13 0.49 -0.14 -0.77
28000 -0.80 -0.15 0.51 1.17 0.51 -0.15 -0.80
29000 -0.83 -0.15 0.53 1.21 0.53 -0.15 -0.83
30000 -0.86 -0.16 0.55 1.25 0.55 -0.16 -0.86
31000 -0.89 -0.16 0.56 1.29 0.56 -0.16 -0.89
32000 -0.92 -0.17 0.58 1.33 0.58 -0.17 -0.92
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
15000
z (mm)
15000
z (mm)
16000 16000
17000
17000 18000
18000 19000
19000 20000
20000
ketinggian akibat Wy
ketinggian Akibat Wy
21000
21000 22000
22000 23000
23000 24000
24000 25000
25000 26000
26000 27000
27000 28000
28000
Gambar 4.1.9 Grafik hubungan tegangan lentur dan
29000
29000 30000
30000 31000
31000 32000
32000
6
6 +
- 6
+
6
-
6
+
6
0,58
0,58 +
- 0,92
1,33
+
0,92
-
0,58
0,58
+
3 2 1
B,V
4
T X a=8m
t=200mm
5 6 7
b=4m
1 3
=
3
1
= 8000 + 4000 + 4000 . 2003
3
= 4,266. 1010
2
ᴪ=
∮
2(8000 4000)
ᴪ= = 533333,33 2
8000 4000
2 + 2( )
2000 200
a. Fungsi warping (ẇ )
1-3:ẇ =0
3-5:ẇ =0
5-7:ẇ = − 0
8000
= −8000 4000
= −3,2 . 107
c. Warping akibat V
e. Fungsi warping (ẇ 1 )
4000 533333 ,33
1 : ẇ1 = 0
[4000 − 200 ] = 0,534. 107
f. Fungsi warping (ẇ 2 )
4000 533333 ,33
3 : ẇ3 = 0
[2000 − 200 ] = −0,266. 107
B B V
7 +
- 3,2.10
+ 0,8.10
7
0,4.10
7
+ 7
0,8.10
7
0,4.10
7 - 0,4.10
7
0,534.10
7 7 7
B,V 1,066.10 V + 0,534.10 0,266.10
- 1,066.107 + 0,266.10
7 -
B V B
7
+ + - 0,532.10
7 7 7
2,134.10
7 + 0,534.10
0,534.10
7 + 0,532.10
2,134.10
(d) (e) (f)
ẇ = ẇ ≠ 0,
ẅ = ẅ = 0,
+ 4000 + 8000
~
8000
~
- 3,2.10
7
X Y ~
w
ẋ 3,2. 109
ẋ = = = 1000
3,2. 106
ẏ 1,28. 1010
ẏ = = = 4000
3,2. 106
ẇ −1,28. 1013
ẇ0 = = = −0,4. 107 2
3,2. 106
Maka,
= 8,532. 1012 4
= 8,532. 1013 4
2
4000 200 −3,2. 107 −3,2. 107
ẇẇ = 1ẇ =
3
= 2,73. 1020 6
Maka didapat,
2
ẋ (3,2. 109 )2
ẍẍ = ẋẍ − = 8,532. 10 12
− = 5,332. 1012 4
3,2. 106
2
ẏ (1,28. 1010 )2
ӱӱ = ẏẏ − = 8,532. 10 13
− = 3,412. 1013 4
3,2. 106
2
ẇ (−1,28. 1013 )2
ẇẇ − = 2,73. 1020 − = 2,218. 1020 6
ẅẅ =
3,2. 106
Sudut putar antara sumbu lanjutan (intermediate) dan sumbu utama kemudian dicari
dengan rumus
2 ẍӱ
tan 2 =
ẍẍ − ӱӱ
2 (0)
tan 2 =
5,332. 1012 − 3,412. 1013
tan 2 =0
= 00
= ẍ cos + ӱ sin
= ẍ cos 0 + ӱ sin 0
=ẍ
= −ẍ sin + ӱ cos
= −ẍ sin 0 + ӱ cos 0
=ӱ
ẅ ӱ . ẍẍ − ẅ ẍ. ẍӱ
ẍ −ẍ =
ẍẍ . ӱӱ − ẍӱ
2
= −1500
ẅ ӱ ẍӱ − ẅ ẍ. ӱӱ
ӱ −ӱ =
ӱӱ − ẍӱ
2
ẍẍ .
= 4000
= ẅ + ӱ −ӱ ẍ− ẍ −ẍ ӱ
= ẅ + 4000 ẍ + 1500 ӱ
S (1000,4000), maka
Titik 1 : = 0,4. 107 + 4000 3000 + 1500 (−4000) = 1,0. 107 mm2
Titik 2 : = 0,4. 107 + 4000 1500 + 1500 (−4000) = 0,2. 107 mm2
Titik 3 : = 0,4. 107 + 4000 −1000 + 1500 (−4000) = −0,6. 107 mm2
Titik 5 : = 0,4. 107 + 4000 −1000 + 1500 (4000) = 0,6. 107 mm2
Titik 6 : = −1,2. 107 + 4000 1500 + 1500 (4000) = −0,2. 107 mm2
Titik 7 : = −2,8. 107 + 4000 3000 + 1500 (4000) = −1,0. 107 mm2
S S S
-
+ 3000 + + 4000
0,6.10 +
7 - 1,0.10
7
- 4000 +
1000
~ ~ ~
X Y w
1 1 2
= = ( ẍẍ + ӱẏ ) ± ( ẍẍ − ӱẏ )
2 +4 ẍӱ
2 2
1 1
= (5,332. 1012 ± 3,412. 1013 ) ± (5,332. 1013 − 3,412. 1013 )2 + 0
2 2
dimana 3,412. 1013 mm2 adalah merupakan sumbu kuat dan 0,534. 1013 mm2
= ẅẅ + ӱ −ӱ ẅẍ − (ẍ − ẍ ) ẅӱ
Md
z
L
sinh � cos �
=− − 2 +
� ℎ� � ℎ� �2 cos �
Nilai momen torsi warping untuk jepit bebas adalah sebagai berikut:
cosh � Sin �
= − −
ℎ� �cos �
-1.00E+14
-2.00E+14
Mw (Nmm2)
-3.00E+14
-4.00E+14
-5.00E+14
-6.00E+14
2000
1000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
0
15000
28000
29000
10000
11000
12000
13000
14000
16000
17000
18000
19000
20000
21000
22000
23000
24000
25000
26000
27000
30000
31000
32000
z(mm)
-1.00E+10
MDs (Nmm)
-2.00E+10
-3.00E+10
-4.00E+10
-5.00E+10
-6.00E+10
-7.00E+10
0
14000
19000
24000
10000
11000
12000
13000
15000
16000
17000
18000
20000
21000
22000
23000
25000
26000
27000
28000
29000
30000
31000
32000
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
z(mm)
nilai w diambil dari nilai koordinat sistem utama. Profil yang tertutup dibuka dengan
pemotongan secara memanjang searah sumbu z pada titik tertentu (titik 1 dipilih dan
2000 200
2 =0+ (1,0. 107 + 0,2. 107 ) = 2,4. 1012 4
2
4000 200
3 = 0,2. 107 + 0,6. 107 = −1,6. 1012 4
2
4000 200
4 = 1,6. 1012 + −0,6. 107 + 0 = −4. 1012 4
2
4000 200
5 = 0 + 0,6. 107 = 2,4. 1012 4
2
2000 200
6 = 2,4. 1012 + 0,6. 107 ± −0,2. 107 = 3,2. 1012 4
2
4
7 = 0
( )
( )
4000
1-3:
6.200
0 + 4 2,4. 1012 − 1,6. 1012 = 2,67. 1013 4
8000
3-5:
6.200
−1,6. 1012 − 4 4. 1012 + 2,4. 1012 = −10,13. 1013 4
4000
5-7: 2,4. 1012 + 4 (3,2. 1012 ) + 0 = 5,07. 1013 4
6.200
( )
Total ∮ = 2,67. 1013 − 10,13. 1013 + 5,07. 1013 = −2,39. 1013 4
( )
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
( )
∮ ( ) −2,39. 1013
= = −2. 1011 4
120
∮ ( )
Diambil beberapa titik (misalkan 1,2) untuk mendapatkan tegangan geser warping
dan tegangan torsi dengan ketinggian 32000 mm dengan = −6,11. 1010 Nmm
( )
( ) ∮ ( )
( , )= − ( )
( ).
∮ ( )
−6,11. 1010
(32000,1) = −2. 1011 − 0
200 0,597. 1020
2
= 1,02 /
−6,11. 1010
(32000,2) = −2. 1011 − 2,4. 1012
200 0,597. 1020
2
= 13,31 /
. ( )
( )=
= −79,92 / 2
= −15,98 / 2
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7
1000 0.48 6.22 -3.35 -9.08 6.22 8.13 0.48
2000 0.49 6.41 -3.45 -9.36 6.41 8.38 0.49
3000 0.51 6.60 -3.55 -9.65 6.60 8.63 0.51
4000 0.52 6.79 -3.66 -9.93 6.79 8.89 0.52
5000 0.54 6.99 -3.76 -10.22 6.99 9.14 0.54
6000 0.55 7.19 -3.87 -10.51 7.19 9.40 0.55
7000 0.57 7.39 -3.98 -10.80 7.39 9.67 0.57
8000 0.58 7.60 -4.09 -11.10 7.60 9.93 0.58
9000 0.60 7.80 -4.20 -11.40 7.80 10.20 0.60
10000 0.62 8.01 -4.31 -11.71 8.01 10.47 0.62
11000 0.63 8.22 -4.43 -12.01 8.22 10.75 0.63
12000 0.65 8.43 -4.54 -12.32 8.43 11.03 0.65
13000 0.67 8.65 -4.66 -12.64 8.65 11.31 0.67
14000 0.68 8.87 -4.77 -12.96 8.87 11.59 0.68
15000 0.70 9.09 -4.89 -13.28 9.09 11.88 0.70
16000 0.72 9.31 -5.01 -13.61 9.31 12.17 0.72
17000 0.73 9.54 -5.13 -13.94 9.54 12.47 0.73
18000 0.75 9.76 -5.26 -14.27 9.76 12.77 0.75
19000 0.77 10.00 -5.38 -14.61 10.00 13.07 0.77
20000 0.79 10.23 -5.51 -14.95 10.23 13.38 0.79
21000 0.81 10.47 -5.64 -15.30 10.47 13.69 0.81
22000 0.82 10.71 -5.77 -15.65 10.71 14.00 0.82
23000 0.84 10.95 -5.90 -16.01 10.95 14.32 0.84
24000 0.86 11.20 -6.03 -16.37 11.20 14.65 0.86
25000 0.88 11.45 -6.17 -16.74 11.45 14.97 0.88
26000 0.90 11.71 -6.30 -17.11 11.71 15.31 0.90
27000 0.92 11.96 -6.44 -17.48 11.96 15.64 0.92
28000 0.94 12.22 -6.58 -17.87 12.22 15.98 0.94
29000 0.96 12.49 -6.72 -18.25 12.49 16.33 0.96
30000 0.98 12.76 -6.87 -18.64 12.76 16.68 0.98
31000 1.00 13.03 -7.02 -19.04 13.03 17.04 1.00
32000 1.02 13.31 -7.16 -19.45 13.31 17.40 1.02
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7
1000 -4.56 -0.91 2.74 0.00 -2.74 0.91 4.56
2000 -8.98 -1.80 5.39 0.00 -5.39 1.80 8.98
3000 -13.26 -2.65 7.96 0.00 -7.96 2.65 13.26
4000 -17.40 -3.48 10.44 0.00 -10.44 3.48 17.40
5000 -21.40 -4.28 12.84 0.00 -12.84 4.28 21.40
6000 -25.25 -5.05 15.15 0.00 -15.15 5.05 25.25
7000 -28.98 -5.80 17.39 0.00 -17.39 5.80 28.98
8000 -32.56 -6.51 19.54 0.00 -19.54 6.51 32.56
9000 -36.01 -7.20 21.61 0.00 -21.61 7.20 36.01
10000 -39.33 -7.87 23.60 0.00 -23.60 7.87 39.33
11000 -42.51 -8.50 25.51 0.00 -25.51 8.50 42.51
12000 -45.56 -9.11 27.34 0.00 -27.34 9.11 45.56
13000 -48.48 -9.70 29.09 0.00 -29.09 9.70 48.48
14000 -51.27 -10.25 30.76 0.00 -30.76 10.25 51.27
15000 -53.93 -10.79 32.36 0.00 -32.36 10.79 53.93
16000 -56.46 -11.29 33.87 0.00 -33.87 11.29 56.46
17000 -58.86 -11.77 35.32 0.00 -35.32 11.77 58.86
18000 -61.13 -12.23 36.68 0.00 -36.68 12.23 61.13
19000 -63.28 -12.66 37.97 0.00 -37.97 12.66 63.28
20000 -65.30 -13.06 39.18 0.00 -39.18 13.06 65.30
21000 -67.20 -13.44 40.32 0.00 -40.32 13.44 67.20
22000 -68.97 -13.79 41.38 0.00 -41.38 13.79 68.97
23000 -70.62 -14.12 42.37 0.00 -42.37 14.12 70.62
24000 -72.14 -14.43 43.29 0.00 -43.29 14.43 72.14
25000 -73.54 -14.71 44.13 0.00 -44.13 14.71 73.54
26000 -74.82 -14.96 44.89 0.00 -44.89 14.96 74.82
27000 -75.97 -15.19 45.58 0.00 -45.58 15.19 75.97
28000 -77.01 -15.40 46.20 0.00 -46.20 15.40 77.01
29000 -77.92 -15.58 46.75 0.00 -46.75 15.58 77.92
30000 -78.71 -15.74 47.22 0.00 -47.22 15.74 78.71
31000 -79.37 -15.87 47.62 0.00 -47.62 15.87 79.37
32000 -79.92 -15.98 47.95 0.00 -47.95 15.98 79.92
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
-25.00
-20.00
-10.00
0.00
-15.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
-5.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z(mm)
z(mm)
15000 15000
z(mm)
z(mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
Gambar 4.1.21 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
Gambar 4.1.20 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
30000 30000
31000 31000
32000 32000
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
0.00
2.00
6.00
8.00
4.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0
0 1000
1000 2000
2000 3000
3000 4000
4000 5000
5000 6000
6000 7000
7000 8000
8000 9000
9000 10000
10000 11000
11000 12000
12000 13000
13000 14000
14000 15000
z(mm)
15000
z(mm)
16000
z(mm)
sumbu y
16000
17000 17000
18000 18000
pada sumbu x
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
30000 30000
31000 31000
Gambar 4.1.22 Grafik hubungan tegangan torsi dan ketinggian
32000 32000
47,95
15,98
- 79,92 7,16
- + 1,02
++47,95
-
19,45
- + 79,92 + 1,02
47,95 - 13,31
15,98 +
17,9
Gambar 4.1.24 Distribusi tegangan torsi dan distribusi tegangan geser warping
Kombinasi tegangan antara lentur dan torsi pada core-wall adalah sebagai
berikut:
ta=200mm
T
b=4m Y Wy
tb=400mm tb=400mm
X
a=8m
3 2 1
B,V
tb=400mm
4
T X a=8m
ta=200mm
tb=400mm
5 6 7
b=4m
20000
Modulus Geser G =
2(1+� )
= = 8333,33 N/mm2
2(1+0,2)
Wy=100N/mm
3 2 1
tb=400mm
4
X a=8m
Wx =100N/mm
ta=200mm
tb=400mm
5 6 7
b=4m
Gambar 4.2.3 Beban yang bekerja pada tampang core-wall terbuka penampang II
2
.
=
2
2
100.
=
2
2
= 50.
2
.
=
( . +2 . )
40002
=
(8000.200 + 2. 4000.400)
= 333,33
1
= 2. 400. 40003 + 8000.200. (333,33)2 + 2.4000.400. (2000 − 333,33)2
12
= 1,33. 1013 4
.
=
50 2 . 333,33
=
1,33. 1013
= 1,253. 10−9 . 2
2
= 1,28 /
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
100
=
1,33. 1013
2
1 =0 /
= 6. 10−5 .
= 6. 10−5 . 32000
2
= 1,92 /
4000.400.4000 100
3 =
400 1,33. 1013
= 1,2. 10−4 .
2
= 3,84 /
= 1,8. 10−4 .
2
= 5,76 /
4000.200.4000 100
5 =
200 1,33. 1013
= 1,2. 10−4 .
2
= 3,84 /
= 6. 10−5 .
= 6. 10−5 . 32000
2
= 1,92 /
2
7 =0 /
∮ ds
4000
1-3: 0 + 4 1,92 + 3,84 = 7680
6
8000
3-5: 3,84 + 4 5,76 + 3,84 = 40960
6
4000
5-7: 3,84 + 4 1,92 + 0 = 7680
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 400
= 100
56320
=− = −563 N/mm
100
563
Pada titik 1 : =0− = −1,41 / 2
400
563
Pada titik 2 : = 1,92 − = 0,51 / 2
400
563
Pada titik 3 : = 3,84 − = 2,43 / 2
400
563
Pada titik 4 : = 5,76 − = 2,94 / 2
200
563
Pada titik 5 : = 3,84 − = 2,43 / 2
400
563
Pada titik 6 : = 1,92 − = 0,51 / 2
400
563
Pada titik 7 : =0− = −1,41 / 2
400
z(mm) σz
0 0.00
1000 0.00
2000 0.01
3000 0.01
4000 0.02
5000 0.03
6000 0.05
7000 0.06
8000 0.08
9000 0.10
10000 0.13
11000 0.15
12000 0.18
13000 0.21
14000 0.25
15000 0.28
16000 0.32
17000 0.36
18000 0.41
19000 0.45
20000 0.50
21000 0.55
22000 0.61
23000 0.66
24000 0.72
25000 0.78
26000 0.85
27000 0.91
28000 0.98
29000 1.05
30000 1.13
31000 1.20
32000 1.28
z(mm) τ1 τ2 τ3 τ4 τ5 τ6 τ7
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 -0.04 0.02 0.08 0.09 0.08 0.02 -0.04
2000 -0.09 0.03 0.15 0.18 0.15 0.03 -0.09
3000 -0.13 0.05 0.23 0.28 0.23 0.05 -0.13
4000 -0.18 0.06 0.30 0.37 0.30 0.06 -0.18
5000 -0.22 0.08 0.38 0.46 0.38 0.08 -0.22
6000 -0.26 0.10 0.46 0.55 0.46 0.10 -0.26
7000 -0.31 0.11 0.53 0.64 0.53 0.11 -0.31
8000 -0.35 0.13 0.61 0.74 0.61 0.13 -0.35
9000 -0.40 0.14 0.68 0.83 0.68 0.14 -0.40
10000 -0.44 0.16 0.76 0.92 0.76 0.16 -0.44
11000 -0.48 0.18 0.84 1.01 0.84 0.18 -0.48
12000 -0.53 0.19 0.91 1.10 0.91 0.19 -0.53
13000 -0.57 0.21 0.99 1.20 0.99 0.21 -0.57
14000 -0.62 0.22 1.06 1.29 1.06 0.22 -0.62
15000 -0.66 0.24 1.14 1.38 1.14 0.24 -0.66
16000 -0.70 0.26 1.22 1.47 1.22 0.26 -0.70
17000 -0.75 0.27 1.29 1.56 1.29 0.27 -0.75
18000 -0.79 0.29 1.37 1.66 1.37 0.29 -0.79
19000 -0.84 0.30 1.44 1.75 1.44 0.30 -0.84
20000 -0.88 0.32 1.52 1.84 1.52 0.32 -0.88
21000 -0.92 0.34 1.60 1.93 1.60 0.34 -0.92
22000 -0.97 0.35 1.67 2.02 1.67 0.35 -0.97
23000 -1.01 0.37 1.75 2.12 1.75 0.37 -1.01
24000 -1.06 0.38 1.82 2.21 1.82 0.38 -1.06
25000 -1.10 0.40 1.90 2.30 1.90 0.40 -1.10
26000 -1.14 0.42 1.98 2.39 1.98 0.42 -1.14
27000 -1.19 0.43 2.05 2.48 2.05 0.43 -1.19
28000 -1.23 0.45 2.13 2.58 2.13 0.45 -1.23
29000 -1.28 0.46 2.20 2.67 2.20 0.46 -1.28
30000 -1.32 0.48 2.28 2.76 2.28 0.48 -1.32
31000 -1.36 0.50 2.36 2.85 2.36 0.50 -1.36
32000 -1.41 0.51 2.43 2.94 2.43 0.51 -1.41
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
0.00
0.50
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
1.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
15000
z (mm)
15000
z (mm)
16000 16000
17000
17000 18000
18000 19000
19000
akibat Wx
20000
20000
ketinggian akibat Wx
21000
21000 22000
22000 23000
23000 24000
24000 25000
25000 26000
26000 27000
27000 28000
28000
Gambar 4.2.4 Grafik hubungan tegangan lentur dan
29000
29000 30000
30000 31000
31000 32000
32000
Gambar 4.2.5Grafik hubungan tegangan geser dan ketinggian
1,28
1,28 +
- 1,28
+
1,28
-
1,28
+
1,28
2,43
2,43 +
- 1,41
2,94
+
9,77
-
2,43
2,43
+
2
.
=
2
2
100.
=
2
2
= 50.
1
=
2
1
= 8000
2
= 4000
1 3
1 2
= . . + 2. . .( )
12 2
1 1
= 200. 80003 + 2. 4000.400. ( 8000)2
12 2
= 5,973. 1013 4
.
=
50 2 . 4000
=
5,973. 1013
= 3,35. 10−9 . 2
2
= 3,43 /
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
100
=
5,973. 1013
2
1 =0 /
2000.400.4000 100
2 = 0+
400 5,973. 1013
= 1,34. 10−5 .
2
= 0,43 /
4000.400.4000 100
3 =
400 5,973. 1013
= 2,68. 10−5 .
2
= 0,86 /
= 0,4. 10−5 .
2
= 1,28 /
4000.400.4000 100
5 =
400 5,973. 1013
= 2,68. 10−5 .
2
= 0,86 /
= 1,34. 10−5 .
2
= 0,43 /
2
7 =0 /
4000
1-3: 0 + 4 0,43 + 0,86 = 1720
6
8000
3-5: 0,86 + 4 1,28 + 0,86 = 16000
6
4000
5-7: 0,86 + 4 0,43 + 0 = 1720
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 400
= 100
12560
=− = −125 N/mm
100
125
Pada titik 1 : =0− = −0,31 / 2
200
125
Pada titik 2 : = 0,43 − = 0,12 / 2
200
125
Pada titik 3 : = 0,86 − = 0,54 / 2
200
125
Pada titik 4 : = 1,28 − = 0,65 / 2
200
125
Pada titik 5 : = 0,86 − = 0,54 / 2
200
125
Pada titik 7 : =0− = −0,31 / 2
200
125
Pada titik 1 : =0− = −0,31 / 2
200
z(mm) σz
0 0.00
1000 0.00
2000 0.01
3000 0.03
4000 0.05
5000 0.08
6000 0.12
7000 0.16
8000 0.21
9000 0.27
10000 0.34
11000 0.41
12000 0.48
13000 0.57
14000 0.66
15000 0.75
16000 0.86
17000 0.97
18000 1.09
19000 1.21
20000 1.34
21000 1.48
22000 1.62
23000 1.77
24000 1.93
25000 2.09
26000 2.26
27000 2.44
28000 2.63
29000 2.82
30000 3.02
31000 3.22
32000 3.43
z(mm) τ1 τ2 τ3 τ4 τ5 τ6 τ7
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 -0.01 0.00 0.02 0.02 0.02 0.00 -0.01
2000 -0.02 0.01 0.03 0.04 0.03 0.01 -0.02
3000 -0.03 0.01 0.05 0.06 0.05 0.01 -0.03
4000 -0.04 0.01 0.07 0.08 0.07 0.01 -0.04
5000 -0.05 0.02 0.09 0.10 0.09 0.02 -0.05
6000 -0.06 0.02 0.10 0.12 0.10 0.02 -0.06
7000 -0.07 0.03 0.12 0.14 0.12 0.03 -0.07
8000 -0.08 0.03 0.14 0.16 0.14 0.03 -0.08
9000 -0.09 0.03 0.15 0.18 0.15 0.03 -0.09
10000 -0.10 0.04 0.17 0.20 0.17 0.04 -0.10
11000 -0.11 0.04 0.19 0.22 0.19 0.04 -0.11
12000 -0.12 0.04 0.20 0.24 0.20 0.04 -0.12
13000 -0.13 0.05 0.22 0.27 0.22 0.05 -0.13
14000 -0.14 0.05 0.24 0.29 0.24 0.05 -0.14
15000 -0.15 0.05 0.26 0.31 0.26 0.05 -0.15
16000 -0.16 0.06 0.27 0.33 0.27 0.06 -0.16
17000 -0.17 0.06 0.29 0.35 0.29 0.06 -0.17
18000 -0.18 0.06 0.31 0.37 0.31 0.06 -0.18
19000 -0.19 0.07 0.32 0.39 0.32 0.07 -0.19
20000 -0.20 0.07 0.34 0.41 0.34 0.07 -0.20
21000 -0.21 0.08 0.36 0.43 0.36 0.08 -0.21
22000 -0.22 0.08 0.37 0.45 0.37 0.08 -0.22
23000 -0.23 0.08 0.39 0.47 0.39 0.08 -0.23
24000 -0.24 0.09 0.41 0.49 0.41 0.09 -0.24
25000 -0.25 0.09 0.43 0.51 0.43 0.09 -0.25
26000 -0.25 0.09 0.44 0.53 0.44 0.09 -0.25
27000 -0.26 0.10 0.46 0.55 0.46 0.10 -0.26
28000 -0.27 0.10 0.48 0.57 0.48 0.10 -0.27
29000 -0.28 0.10 0.49 0.59 0.49 0.10 -0.28
30000 -0.29 0.11 0.51 0.61 0.51 0.11 -0.29
31000 -0.30 0.11 0.53 0.63 0.53 0.11 -0.30
32000 -0.31 0.12 0.54 0.65 0.54 0.12 -0.31
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z (mm)
15000 15000
z (mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
ketinggian
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
Gambar 4.2.7 Grafik hubungan tegangan lentur dan
30000 30000
31000 31000
32000 32000
3,43
3,43 +
- 3,43
+
3,43
-
3,43
+
3,43
0,55
0,55 +
- 0,31
0,65
+
0,31
-
0,55
0,55
+
3 2 1
B,V
4
T X a=8m
t=200mm
5 6 7
b=4m
1 3
=
3
1
= 8000. 2003 + 4000. 4003 + 4000. 4003
3
= 1,92. 1011
2
ᴪ=
∮
2(8000 4000)
ᴪ= = 640000 2
8000 4000
2 + 2( )
200 400
a. Fungsi warping (ẇ )
1-3:ẇ =0
3-5:ẇ =0
5-7:ẇ = − 0
8000
= −8000 4000
= −3,2 . 107
c. Warping akibat V
4000 640000
1 : ẇ1 = 0
[0 − 200
] = −1600 4000 = −0,64. 107
8000 640000
7 : ẇ7 = −0,64. 107 + 0
[4000 − 400 ] = 1,28. 107
8000 640000
5 : ẇ5 = 1,28. 107 + 0
[8000 − ] = 6,4 . 107
400
8000 640000
3 : ẇ3 = 6,7 . 107 + 0
[0 − 400
] = 5,4. 107
e. Fungsi warping (ẇ 1 )
4000 640000
1 : ẇ1 = 0
[4000 − 400 ] = 0,96. 107
8000 640000
7 : ẇ7 = 0,96. 107 + 0
[2000 − 400 ] = 1,28. 107
4000 640000
5 : ẇ5 = 1,28. 107 + 0
[4000 − 400 ] = 2,24 . 107
8000 640000
3 : ẇ3 = 2,24 . 107 + 0
[2000 − 400 ] = 2,56. 107
f. Fungsi warping (ẇ 2 )
4000 640000
3 : ẇ3 = 0
[2000 − 400 ] = 0,16. 107
2000 640000
5 : ẇ5 = 0,16. 107 + 0
[4000 − 400 ] = 0,64. 107
8000 640000
7 : ẇ7 = 0,64. 107 + 0
[2000 − 400 ] = 0,96 . 107
4000 640000
1 : ẇ1 = 0,96 . 107 + 0
[4000 − ] = 1,92. 107
400
B B V
7 +
- 3,2.10
+ 1,33.10
7
0,13.10
7
+
0,27.10
7
0,13.10
7 - 0,13.10
7
7 7
5,4.10 7 2,56.10 7 7 7
B,V 0,64.10 V + 0,96.10 0,16.10 + 1,92.10
- 0,64.10 7 0,16.10
7 -
B B
+ +
V +
+ + +
6,4.10
7
+ 1,28.10
7
2,24.10
7
7 + 0,64.10
7 + 0,96.10
7
7 2,24.10
6,4.10
(d) (e) (f)
Gambar 4.2.11 Perubahan fungsi ẇ dengan titik kordinat asal
ẇ = ẇ ≠ 0,
ẅ = ẅ = 0,
+ 4000 + 8000
~
8000
~
- 3,2.10
7
X Y ~
w
ẋ 6,4. 109
ẋ = = = 1333
4,8. 106
ẏ 1,92. 1010
ẏ = = = 4000
4,8. 106
ẇ −4,56. 1013
ẇ0 = = = −0,95. 107 2
4,8. 106
- +
Maka,
= 1,706. 1013 4
= 1,365. 1014 4
2
4000 400 −3,2. 107 −3,2. 107
ẇẇ = 1ẇ =
3
= 5,46. 1020 6
Maka didapat,
2
ẋ (6,4. 109 )2
ẍẍ = ẋẍ − = 1,706. 10 13
− = 8,52. 1012 4
4,8. 106
2
ẏ (1,92. 109 )2
ӱӱ = ẏẏ − = 1,365. 10 14
− = 1,36. 1014 4
4,8. 106
2
ẇ (−2,56. 1013 )2
ẇẇ − = 5,46. 1020 − = 4,09. 1020 6
ẅẅ =
4,8. 106
Sudut putar antara sumbu lanjutan (intermediate) dan sumbu utama kemudian dicari
dengan rumus
2 ẍӱ
tan 2 =
ẍẍ − ӱӱ
2 (0)
tan 2 =
0,52. 1012 − 1,36. 1014
tan 2 =0
= 00
= ẍ cos + ӱ sin
= ẍ cos 0 + ӱ sin 0
=ẍ
= −ẍ sin + ӱ cos
= −ẍ sin 0 + ӱ cos 0
=ӱ
ẅ ӱ . ẍẍ − ẅ ẍ. ẍӱ
ẍ −ẍ =
ẍẍ . ӱӱ − ẍӱ
2
= −750
ẅ ӱ ẍӱ − ẅ ẍ. ӱӱ
ӱ −ӱ =
ӱӱ − ẍӱ
2
ẍẍ .
= 4000
= ẅ + ӱ −ӱ ẍ− ẍ −ẍ ӱ
= ẅ + 4000 ẍ + 750 ӱ
S (333,4000), maka
Titik 1 : = 0,95. 107 + 4000 2667 + 750 (−4000) = 1,72. 107 mm2
Titik 2 : = 0,95. 107 + 4000 667 + 750 (−4000) = 0,92. 107 mm2
Titik 3 : = 0,95. 107 + 4000 −1333 + 750 (−4000) = 0,12. 107 mm2
Titik 4 : = 0,95. 107 + 4000 −1333 + 750 (0) = 0,42. 107 mm2
Titik 5 : = 0,95. 107 + 4000 −1333 + 750 (4000) = 0,72. 107 mm2
Titik 6 : = −0,65. 107 + 4000 667 + 750 (4000) = −0,83. 107 mm2
Titik 7 : = −2,25. 107 + 4000 2667 + 750 (4000) = 0,88. 107 mm2
S S S
-
+
7
0,83.10
+ 3000 + + 4000
-
- 4000 0,72.10
7 + 0,88.10
7
1000
~ ~ ~
X Y w
1 1 2
= = ( ẍẍ + ӱẏ ) ± ( ẍẍ − ӱẏ )
2 +4 ẍӱ
2 2
1 1
= (8,52. 1012 ± 1,36. 1014 ) ± (8,52. 1013 − 1,36. 1014 )2 + 0
2 2
dimana 13,61. 1013 mm2 adalah merupakan sumbu kuat dan 0,85. 1013 mm2
= ẅẅ + ӱ −ӱ ẅẍ − (ẍ − ẍ ) ẅӱ
Md
z
L
sinh � cos �
=− − 2 +
� ℎ� � ℎ� �2 cos �
Nilai momen torsi warping untuk jepit bebas adalah sebagai berikut:
cosh � Sin �
= − −
ℎ� �cos �
-2.00E+14
-2.50E+14
-3.00E+14
-3.50E+14
-4.00E+14
-4.50E+14
-5.00E+14
0
22000
25000
28000
10000
11000
12000
13000
14000
15000
16000
17000
18000
19000
20000
21000
23000
24000
26000
27000
29000
30000
31000
32000
5000
8000
1000
2000
3000
4000
6000
7000
9000
z(mm)
-1.00E+10
-2.00E+10
MDs (Nmm)
-3.00E+10
-4.00E+10
-5.00E+10
-6.00E+10
-7.00E+10
0
14000
19000
24000
10000
11000
12000
13000
15000
16000
17000
18000
20000
21000
22000
23000
25000
26000
27000
28000
29000
30000
31000
32000
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
z(mm)
nilai w diambil dari nilai koordinat sistem utama. Profil yang tertutup dibuka dengan
pemotongan secara memanjang searah sumbu z pada titik tertentu (titik 1 dipilih dan
2000 400
2 =0+ (1,72. 107 + 0,92. 107 ) = 10,56. 1012 4
2
4000 400
3 = (0,92. 107 + 0,12. 107 ) = 8,32. 1012 4
2
4000 200
4 = 8,32. 1012 + (0,12. 107 + 0,42. 107 ) = 10,48. 1012 4
2
4000 400
5 = 0,42. 107 + 0,72. 107 = 9,12. 1012 4
2
2000 400
6 = 9,12. 1012 + 0,72. 107 − 0,83. 107 = 8,86. 1012 4
2
4
7 = 0
( )
( )
4000
1-3:
6.400
0 + 4 10,56. 1012 + 8,32. 1012 = 8,43. 1013 4
8000
3-5:
6.200
8,32. 1012 − 4 10,48. 1012 + 9,12. 1012 = 39,5. 1013 4
4000
5-7: 9,12. 1012 + 4 (8,68. 1012 ) + 0 = 7,31. 1013 4
6.200
( )
Total ∮ = 8,43. 1013 + 39,5. 1013 + 7,31. 1013 = 55,24. 1013 4
( )
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 400
= 100
( )
∮ ( ) 55,24. 1013
= = 55,24. 1011 4
100
∮ ( )
Diambil beberapa titik (misalkan 1,2) untuk mendapatkan tegangan geser warping
dan tegangan torsi dengan ketinggian 32000 mm dengan = −6.02. 1010 Nmm
( )
( ) ∮ ( )
( , )= − ( )
( ).
∮ ( )
−6,02. 1011
(32000,1) = 55,24. 1011 − 0
200 1,965. 1020
= −4,23 / 2
−6,02. 1011
(32000,2) = 55,24. 1011 − 10,56. 1012
200 1,965. 1020
2
= 3,86 /
. ( )
( )=
= −40,79 / 2
= −21,82 / 2
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7
1000 -1.91 1.74 0.97 3.42 1.24 1.09 -1.91
2000 -1.97 1.79 1.00 3.53 1.28 1.12 -1.97
3000 -2.03 1.85 1.03 3.64 1.32 1.16 -2.03
4000 -2.09 1.90 1.06 3.74 1.36 1.19 -2.09
5000 -2.15 1.96 1.09 3.85 1.40 1.23 -2.15
6000 -2.21 2.01 1.12 3.97 1.44 1.26 -2.21
7000 -2.27 2.07 1.15 4.08 1.48 1.30 -2.27
8000 -2.34 2.13 1.18 4.19 1.52 1.34 -2.34
9000 -2.40 2.19 1.22 4.31 1.56 1.37 -2.40
10000 -2.47 2.25 1.25 4.43 1.61 1.41 -2.47
11000 -2.54 2.31 1.28 4.55 1.65 1.45 -2.54
12000 -2.60 2.37 1.32 4.67 1.70 1.49 -2.60
13000 -2.67 2.44 1.35 4.80 1.74 1.53 -2.67
14000 -2.74 2.50 1.39 4.92 1.79 1.57 -2.74
15000 -2.81 2.57 1.42 5.05 1.83 1.61 -2.81
16000 -2.89 2.63 1.46 5.18 1.88 1.65 -2.89
17000 -2.96 2.70 1.50 5.31 1.93 1.69 -2.96
18000 -3.04 2.77 1.54 5.45 1.98 1.73 -3.04
19000 -3.11 2.84 1.58 5.58 2.03 1.78 -3.11
20000 -3.19 2.91 1.61 5.72 2.08 1.82 -3.19
21000 -3.27 2.98 1.65 5.86 2.13 1.87 -3.27
22000 -3.35 3.05 1.69 6.01 2.18 1.91 -3.35
23000 -3.43 3.13 1.74 6.15 2.23 1.96 -3.43
24000 -3.51 3.20 1.78 6.30 2.29 2.01 -3.51
25000 -3.60 3.28 1.82 6.45 2.34 2.05 -3.60
26000 -3.68 3.36 1.86 6.61 2.40 2.10 -3.68
27000 -3.77 3.44 1.91 6.76 2.45 2.15 -3.77
28000 -3.86 3.52 1.95 6.92 2.51 2.20 -3.86
29000 -3.95 3.60 2.00 7.09 2.57 2.26 -3.95
30000 -4.04 3.68 2.05 7.25 2.63 2.31 -4.04
31000 -4.13 3.77 2.09 7.42 2.69 2.36 -4.13
32000 -4.23 3.86 2.14 7.59 2.75 2.42 -4.23
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7
1000 -2.27 -1.21 -0.16 -0.55 -0.95 1.09 -1.16
2000 -4.46 -2.39 -0.31 -1.09 -1.87 2.15 -2.28
3000 -6.59 -3.52 -0.46 -1.61 -2.76 3.18 -3.37
4000 -8.65 -4.62 -0.60 -2.11 -3.62 4.17 -4.42
5000 -10.63 -5.69 -0.74 -2.60 -4.45 5.13 -5.44
6000 -12.55 -6.72 -0.88 -3.07 -5.26 6.06 -6.42
7000 -14.41 -7.71 -1.01 -3.52 -6.03 6.95 -7.37
8000 -16.20 -8.66 -1.13 -3.95 -6.78 7.82 -8.29
9000 -17.92 -9.58 -1.25 -4.38 -7.50 8.65 -9.17
10000 -19.58 -10.47 -1.37 -4.78 -8.19 9.45 -10.02
11000 -21.17 -11.32 -1.48 -5.17 -8.86 10.22 -10.83
12000 -22.70 -12.14 -1.58 -5.54 -9.50 10.95 -11.61
13000 -24.17 -12.93 -1.69 -5.90 -10.12 11.66 -12.36
14000 -25.57 -13.68 -1.78 -6.24 -10.70 12.34 -13.08
15000 -26.92 -14.40 -1.88 -6.57 -11.27 12.99 -13.77
16000 -28.20 -15.08 -1.97 -6.89 -11.80 13.61 -14.43
17000 -29.42 -15.74 -2.05 -7.18 -12.32 14.20 -15.05
18000 -30.58 -16.36 -2.13 -7.47 -12.80 14.76 -15.65
19000 -31.69 -16.95 -2.21 -7.74 -13.26 15.29 -16.21
20000 -32.73 -17.51 -2.28 -7.99 -13.70 15.79 -16.75
21000 -33.72 -18.03 -2.35 -8.23 -14.11 16.27 -17.25
22000 -34.64 -18.53 -2.42 -8.46 -14.50 16.72 -17.72
23000 -35.51 -19.00 -2.48 -8.67 -14.87 17.14 -18.17
24000 -36.33 -19.43 -2.53 -8.87 -15.21 17.53 -18.58
25000 -37.08 -19.83 -2.59 -9.05 -15.52 17.89 -18.97
26000 -37.78 -20.21 -2.64 -9.22 -15.81 18.23 -19.33
27000 -38.42 -20.55 -2.68 -9.38 -16.08 18.54 -19.66
28000 -39.00 -20.86 -2.72 -9.52 -16.33 18.82 -19.96
29000 -39.53 -21.15 -2.76 -9.65 -16.55 19.08 -20.23
30000 -40.01 -21.40 -2.79 -9.77 -16.75 19.31 -20.47
31000 -40.42 -21.62 -2.82 -9.87 -16.92 19.51 -20.68
32000 -40.79 -21.82 -2.85 -9.96 -17.07 19.68 -20.87
0.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
-4.50
-4.00
-3.50
-3.00
-2.50
-1.50
-0.50
-2.00
-1.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z(mm)
z(mm)
15000 15000
z(mm)
z(mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
Gambar 4.2.19 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
Gambar 4.2.18 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
30000 30000
31000 31000
32000 32000
-45.00
-40.00
-30.00
-25.00
-20.00
-15.00
-10.00
0.00
-18.00
-14.00
-12.00
-10.00
0.00
-35.00
-16.00
-5.00
-8.00
-6.00
-4.00
-2.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z(mm)
z(mm)
15000 15000
sumbu x
z(mm)
z(mm)
sumbu y
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
30000 30000
Gambar 4.2.20 Grafik hubungan tegangan torsi dan ketinggian pada
31000 31000
32000 32000
3,86
21,82
2,14 + - 4,23 2,85 - 40,79
-
19,45 9,96
+
- 4,23
2,75 + 17,07
- 20,82
2,42 19,68
Kombinasi tegangan antara lentur dan torsi pada core-wall adalah sebagai
berikut:
x
x
Y
Y
z
z
Wx Torsi
z=32m
z=32m
Wy
8m
8m
a=
a=
b=4m b=4m
Wx
t=200mm
T
b=4m Y Wy
a=8m
1 2 3
T 4
8 Y
7 6 5
Diketahui :
20000
Modulus Geser G = = = 8333,33 N/mm2
2(1+� ) 2(1+0,2)
Wx = 100N/mm
1 2 3
T 4
b=4m 8 Y Wy=100N/mm
7 6 5
a=8m
2
= 50.
= 2000
2
= ( +3 )
6
= 1,4933. 1013 4
.
=
= 6,6966. 10−9 . 2
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
2
1 =0 /
2 = −5,3573. 10−5 .
3 = −1,0714. 10−4 .
4 = −1,2053. 10−4 .
6 = −5,3567. 10−5 .
7 =0
8 = 1,3393. 10−5 .
2
1 =0 /
∮ ds
8000
1-3: 0 − 4 1,71 − 3,43 = −13714,29
6
4000
3-5:
6
−3,43 − 4 3,86 − 3,43 = −14857,14
8000
5-7: −3,43 − 4 1,71 + 0 = −13714,29
6
4000
7-1: 0 + 4 0,43 + 0 = 1142,86
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
(−41142 ,86)
=− 120
= 342,86 N/mm
342 ,86 2
Pada titik 1 : =0+ = 1,71 /
200
342 ,86
Pada titik 2 : = −1,71 + =0 / 2
200
342 ,86
Pada titik 3 : = −3,43 + = −1,71 / 2
200
342 ,86
Pada titik 4 : = −3,86 + = −2,14 / 2
200
342 ,86
Pada titik 5 : = −3,43 + = −1,71 / 2
200
342 ,86
Pada titik 6 : = −1,71 + =0 / 2
200
342 ,86 2
Pada titik 7 : =0+ = 1,71 /
200
342 ,86 2
Pada titik 8 : = 0,43 + = 2,14 /
200
342 ,86 2
Pada titik 1 : =0+ = 1,71 /
200
z(mm) z
0 0
1000 0.01
2000 0.03
3000 0.06
4000 0.11
5000 0.17
6000 0.24
7000 0.33
8000 0.43
9000 0.54
10000 0.67
11000 0.81
12000 0.96
13000 1.13
14000 1.31
15000 1.51
16000 1.71
17000 1.94
18000 2.17
19000 2.42
20000 2.68
21000 2.95
22000 3.24
23000 3.54
24000 3.86
25000 4.19
26000 4.53
27000 4.88
28000 5.25
29000 5.63
30000 6.03
31000 6.44
32000 6.86
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7 8 1
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 0.05 0.00 -0.05 -0.07 -0.05 0.00 0.05 0.07 0.05
2000 0.11 0.00 -0.11 -0.13 -0.11 0.00 0.11 0.13 0.11
3000 0.16 0.00 -0.16 -0.20 -0.16 0.00 0.16 0.20 0.16
4000 0.21 0.00 -0.21 -0.27 -0.21 0.00 0.21 0.27 0.21
5000 0.27 0.00 -0.27 -0.33 -0.27 0.00 0.27 0.33 0.27
6000 0.32 0.00 -0.32 -0.40 -0.32 0.00 0.32 0.40 0.32
7000 0.38 0.00 -0.38 -0.47 -0.38 0.00 0.38 0.47 0.38
8000 0.43 0.00 -0.43 -0.54 -0.43 0.00 0.43 0.54 0.43
9000 0.48 0.00 -0.48 -0.60 -0.48 0.00 0.48 0.60 0.48
10000 0.54 0.00 -0.54 -0.67 -0.54 0.00 0.54 0.67 0.54
11000 0.59 0.00 -0.59 -0.74 -0.59 0.00 0.59 0.74 0.59
12000 0.64 0.00 -0.64 -0.80 -0.64 0.00 0.64 0.80 0.64
13000 0.70 0.00 -0.70 -0.87 -0.70 0.00 0.70 0.87 0.70
14000 0.75 0.00 -0.75 -0.94 -0.75 0.00 0.75 0.94 0.75
15000 0.80 0.00 -0.80 -1.00 -0.80 0.00 0.80 1.00 0.80
16000 0.86 0.00 -0.86 -1.07 -0.86 0.00 0.86 1.07 0.86
17000 0.91 0.00 -0.91 -1.14 -0.91 0.00 0.91 1.14 0.91
18000 0.96 0.00 -0.96 -1.21 -0.96 0.00 0.96 1.21 0.96
19000 1.02 0.00 -1.02 -1.27 -1.02 0.00 1.02 1.27 1.02
20000 1.07 0.00 -1.07 -1.34 -1.07 0.00 1.07 1.34 1.07
21000 1.13 0.00 -1.13 -1.41 -1.13 0.00 1.13 1.41 1.13
22000 1.18 0.00 -1.18 -1.47 -1.18 0.00 1.18 1.47 1.18
23000 1.23 0.00 -1.23 -1.54 -1.23 0.00 1.23 1.54 1.23
24000 1.29 0.00 -1.29 -1.61 -1.29 0.00 1.29 1.61 1.29
25000 1.34 0.00 -1.34 -1.67 -1.34 0.00 1.34 1.67 1.34
26000 1.39 0.00 -1.39 -1.74 -1.39 0.00 1.39 1.74 1.39
27000 1.45 0.00 -1.45 -1.81 -1.45 0.00 1.45 1.81 1.45
28000 1.50 0.00 -1.50 -1.88 -1.50 0.00 1.50 1.88 1.50
29000 1.55 0.00 -1.55 -1.94 -1.55 0.00 1.55 1.94 1.55
30000 1.61 0.00 -1.61 -2.01 -1.61 0.00 1.61 2.01 1.61
31000 1.66 0.00 -1.66 -2.08 -1.66 0.00 1.66 2.08 1.66
32000 1.71 0.00 -1.71 -2.14 -1.71 0.00 1.71 2.14 1.71
-2.50
-2.00
-1.50
-1.00
-0.50
0.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z (mm)
15000 15000
z (mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
Akibat Wx
ketinggian akibat Wx
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
Gambar 4.3.6 Grafik hubungan tegangan lentur dan
28000 28000
29000 29000
30000 30000
31000 31000
32000 32000
2
6,86 /
+
+ +
- -
-
2
6,86 /
2
1,71 /
2
1,71 /
+ -
2 2
2,14 / + - 2,14 /
+ -
2
1,71 / 2
1,71 /
2
= 50.
= 4000
2
= ( +3 )
6
= 4,2667. 1013 4
.
=
= 4,6875. 10−9 . 2
2
.
=
2
= = .
sehingga = 100.
2
1 =0 /
2 = −1,875. 10−5 .
3 =0
4 = −1,875. 10−5 .
5 = 3,75. 10−5 .
7 = 3,75. 10−5 .
8 = 1,875. 10−5 .
1 =0
∮ ds
8000
1-3: 6
0 − 4 0,6 + 0 = −3200
4000
3-5: 0 + 4 0,6 + 1,2 = 2400
6
8000
5-7: 1,2 + 4 1,8 + 1,2 = 12800
6
4000
7-1: 1,2 + 4 0,6 + 0 = 2400
6
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
14400
=− = −120 N/mm
120
120
Pada titik 1 : =0− = −0,6 / 2
200
120
Pada titik 2 : = −0,6 − = −1,2 / 2
200
120
Pada titik 3 : =0− = −0,6 / 2
200
120
Pada titik 4 : = 0,6 − =0 / 2
200
120
Pada titik 5 : = 1,2 − = 0,6 / 2
200
120
Pada titik 6 : = 1,8 − = 1,2 / 2
200
120
Pada titik 7 : = 1,2 − = 0,6 / 2
200
120
Pada titik 8 : = 0,6 − =0 / 2
200
120
Pada titik 1 : =0− = −0,6 / 2
200
z(mm) z
0 0
1000 0.00
2000 0.02
3000 0.04
4000 0.08
5000 0.12
6000 0.17
7000 0.23
8000 0.30
9000 0.38
10000 0.47
11000 0.57
12000 0.68
13000 0.79
14000 0.92
15000 1.05
16000 1.20
17000 1.35
18000 1.52
19000 1.69
20000 1.88
21000 2.07
22000 2.27
23000 2.48
24000 2.70
25000 2.93
26000 3.17
27000 3.42
28000 3.68
29000 3.94
30000 4.22
31000 4.50
32000 4.80
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7 8 1
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1000 -0.02 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.02 0.00 -0.02
2000 -0.04 -0.08 -0.04 0.00 0.04 0.08 0.04 0.00 -0.04
3000 -0.06 -0.11 -0.06 0.00 0.06 0.11 0.06 0.00 -0.06
4000 -0.08 -0.15 -0.08 0.00 0.08 0.15 0.08 0.00 -0.08
5000 -0.09 -0.19 -0.09 0.00 0.09 0.19 0.09 0.00 -0.09
6000 -0.11 -0.23 -0.11 0.00 0.11 0.23 0.11 0.00 -0.11
7000 -0.13 -0.26 -0.13 0.00 0.13 0.26 0.13 0.00 -0.13
8000 -0.15 -0.30 -0.15 0.00 0.15 0.30 0.15 0.00 -0.15
9000 -0.17 -0.34 -0.17 0.00 0.17 0.34 0.17 0.00 -0.17
10000 -0.19 -0.38 -0.19 0.00 0.19 0.38 0.19 0.00 -0.19
11000 -0.21 -0.41 -0.21 0.00 0.21 0.41 0.21 0.00 -0.21
12000 -0.23 -0.45 -0.23 0.00 0.23 0.45 0.23 0.00 -0.23
13000 -0.24 -0.49 -0.24 0.00 0.24 0.49 0.24 0.00 -0.24
14000 -0.26 -0.53 -0.26 0.00 0.26 0.53 0.26 0.00 -0.26
15000 -0.28 -0.56 -0.28 0.00 0.28 0.56 0.28 0.00 -0.28
16000 -0.30 -0.60 -0.30 0.00 0.30 0.60 0.30 0.00 -0.30
17000 -0.32 -0.64 -0.32 0.00 0.32 0.64 0.32 0.00 -0.32
18000 -0.34 -0.68 -0.34 0.00 0.34 0.68 0.34 0.00 -0.34
19000 -0.36 -0.71 -0.36 0.00 0.36 0.71 0.36 0.00 -0.36
20000 -0.38 -0.75 -0.38 0.00 0.38 0.75 0.38 0.00 -0.38
21000 -0.39 -0.79 -0.39 0.00 0.39 0.79 0.39 0.00 -0.39
22000 -0.41 -0.83 -0.41 0.00 0.41 0.83 0.41 0.00 -0.41
23000 -0.43 -0.86 -0.43 0.00 0.43 0.86 0.43 0.00 -0.43
24000 -0.45 -0.90 -0.45 0.00 0.45 0.90 0.45 0.00 -0.45
25000 -0.47 -0.94 -0.47 0.00 0.47 0.94 0.47 0.00 -0.47
26000 -0.49 -0.98 -0.49 0.00 0.49 0.98 0.49 0.00 -0.49
27000 -0.51 -1.01 -0.51 0.00 0.51 1.01 0.51 0.00 -0.51
28000 -0.53 -1.05 -0.53 0.00 0.53 1.05 0.53 0.00 -0.53
29000 -0.54 -1.09 -0.54 0.00 0.54 1.09 0.54 0.00 -0.54
30000 -0.56 -1.13 -0.56 0.00 0.56 1.13 0.56 0.00 -0.56
31000 -0.58 -1.16 -0.58 0.00 0.58 1.16 0.58 0.00 -0.58
32000 -0.60 -1.20 -0.60 0.00 0.60 1.20 0.60 0.00 -0.60
0.00
0.50
1.00
1.50
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
2.00
-1.40
-1.20
-1.00
-0.80
-0.60
-0.40
-0.20
0.00
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
15000 z (mm) 15000
16000
z (mm)
16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
ketinggian akibat Wy
21000
ketinggian akibat Wy
21000 22000
22000 23000
23000 24000
24000 25000
25000 26000
26000 27000
27000 28000
28000
Gambar 4.3.9 Grafik hubungan tegangan lentur dan
29000
Gambar 4.3.10 Grafik hubungan tegangan geser dan
29000 30000
30000 31000
31000 32000
32000
+ -
+ -
+ -
2
4,8 /
- -
+ +
2 + + 2
0,6 / 0,6 /
2
1,2 /
Wx = 100N/mm
1 2 3
B,V
T 4
b=4m 8 Y Wy=100N/mm
7 6 5
a=8m
2
4
=
∮
= 3,41. 1013 2
2
ᴪ=
∮
ᴪ = 533333,33 2
Titik B dan V ditempatkan pada sembarang titik (di ambil titik 1) untuk perhitungan
ᴪ
ẇ ( )= [ − ]
0
ẋ 8.103 mm
+
y
B,V
+
8.103 mm
x
y
B,V
+ +
4.103 mm
+
4.103 mm
x
ẇ 2,13.107 mm2
-
y
B,V -
1,07.107 mm2
x
4.103 mm 4.103 mm
ẍ - +
B
S
+
- y
x
- +
4.103 mm
4.103 mm
2.103 mm 2.103 mm
ӱ -
- B -
S
y
x
+ +
+
2.103 mm
3
2.10 mm
ẅ 2,67.106 mm2
2,13.107 mm2
-
+
B -
S
y
+
x
+
+
1,33.107 mm2 2,67.106 mm2
utama.
2
(1,92. 1010 )2
= − = 1,19. 10 14
− = 4,27. 1013 4
4,8. 106
2
ẏ (9,6. 109 )2
= − = 3,41. 10 13
− = 1,49. 1013 4
4,8. 106
2
ẇ (−1,28. 1013 )2
ẅẅ = ẇẇ − = 4,55. 10 20
− = 4,21. 1020 6
4,8. 106
Sudut putar antara sumbu lanjutan (intermediate) dan sumbu utama kemudian dicari
dengan rumus
2 ẍӱ
tan 2 =
ẍẍ − ӱӱ
2.0
tan 2 =
1,49. 1013 − 4,27. 1013
tan 2 =0
= ẍ cos + ӱ sin
= ẍ cos 0 + ӱ sin 0
=ẍ
= −ẍ sin + ӱ cos
= −ẍ sin 0 + ӱ cos 0
=ӱ
ӱ − ӱ = 2000
ẍ − ẍ = 4000
Maka
= ẅ + ӱ −ӱ ẍ− ẍ −ẍ ӱ
= ẅ + 4000 ẍ − 2000 ӱ
4.103 mm 4.103 mm
x - +
S,M
+
- y
x
- +
4.103 mm
3
4.10 mm
2.103 mm 2.103 mm
y -
- -
S,M
y
x
+ +
+
2.103 mm
3
2.10 mm
w 2,67.106 mm2
2,67.106 mm2
+ -
-
+
S,M
y
x +
-
- +
2
7
1,33.10 mm 2,67.106 mm2
1 1
= (4,27. 1013 ± 1,49. 1013 ) ± (1,49. 1013 − 4,27. 1013 )2 + 4(0)2
2 2
dimana 4,27. 1013 mm2 adalah merupakan sumbu kuat dan 1,49. 1013 mm2
= ẅẅ + ӱ −ӱ ẅ − (ẍ − ẍ ) ẅ
Untuk mendapatkan nilai tegangan geser warping dan tegangan torsi maka
( )
( ) ∮ ()
( , )= − ( )
( ). ∮()
dan
( ). ( )
( )=
Md
z
L
sinh � cos �
=− − 2 +
� ℎ� � ℎ� �2 cos �
Nilai momen torsi warping untuk jepit bebas adalah sebagai berikut:
cosh � Sin �
= − −
ℎ� �cos �
.
�= = 1,12. 10−3 −1
.
-3E+13
-2E+13
-1E+13
-5E+12
-2.5E+13
-1.5E+13
0.00E+00
-1.00E+09
-9.00E+08
-8.00E+08
-7.00E+08
-6.00E+08
-5.00E+08
-4.00E+08
-3.00E+08
-2.00E+08
-1.00E+08
0
0 1000
1000 2000
2000 3000
3000 4000
4000 5000
5000 6000
6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z(mm) 15000
z(mm)
15000
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
Gambar 4.3.17 Grafik nilai Mw terhadap ketinggian
27000 27000
28000 28000
29000 29000
30000 30000
31000 31000
nilai w diambil dari nilai koordinat sistem utama. Profil yang tertutup dibuka dengan
pemotongan secara memanjang searah sumbu z pada titik tertentu (titik 1 dipilih dan
2 = 1,07. 1012 4
4
3 =0
4 = −5,33. 1011 4
4
5 = 0
6 = 1,07. 1012 4
4
7 = 0
8 = −5,33. 1011 4
4
1 =0
( )
( )
8000
1-3: 0 + 4 1,07. 1012 + 0 = 2,84. 1013 4
6.200
4000
3-5:
6.200
0 − 4 5,33. 1011 + 0 = −7,11. 1012 4
8000
5-7: 0 + 4 1,07. 1012 + 0 = 2,84. 1013 4
6.200
4000
7-1: 0 − 4 5,33. 1011 + 0 = −7,11. 1012 4
6.200
4,27. 1013 4
ds 8000 4000
∮ =2 +2
t 200 200
= 120
sehingga
( )
∮ ( ) 4,27. 1013
= = 3,56. 1011 4
120
∮ ( )
Diambil beberapa titik (misalkan 1,2) untuk mendapatkan tegangan geser warping
dan tegangan torsi dengan ketinggian 32000 mm dengan = −8.94. 108 Nmm
( )
( ) ∮ ( )
( , )= − ( )
( ).
∮ ( )
(32000,1) = −0,14 / 2
(32000,2) = −0,28 / 2
. ( )
( )=
(1) = −6,52 / 2
2
(2) = 0 /
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7 8
1000 0 0 0 0 0 0 0 0
2000 -0.10 0.20 -0.10 -0.25 -0.10 0.20 -0.10 -0.25
3000 -0.12 0.24 -0.12 -0.30 -0.12 0.24 -0.12 -0.30
4000 -0.13 0.26 -0.13 -0.33 -0.13 0.26 -0.13 -0.33
5000 -0.14 0.27 -0.14 -0.34 -0.14 0.27 -0.14 -0.34
6000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
7000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
8000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
9000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
10000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
11000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
12000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
13000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
14000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
15000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
16000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
17000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
18000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
19000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
20000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
21000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
22000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
23000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
24000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
25000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
26000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
27000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
28000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
29000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
30000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
31000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
32000 -0.14 0.28 -0.14 -0.35 -0.14 0.28 -0.14 -0.35
z(mm) 1 2 3 4 5 6 7 8
1000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2000 -0.09 0.00 0.09 0.00 -0.09 0.00 0.09 0.00
3000 -0.26 0.00 0.26 0.00 -0.26 0.00 0.26 0.00
4000 -0.45 0.00 0.45 0.00 -0.45 0.00 0.45 0.00
5000 -0.66 0.00 0.66 0.00 -0.66 0.00 0.66 0.00
6000 -0.86 0.00 0.86 0.00 -0.86 0.00 0.86 0.00
7000 -1.07 0.00 1.07 0.00 -1.07 0.00 1.07 0.00
8000 -1.28 0.00 1.28 0.00 -1.28 0.00 1.28 0.00
9000 -1.49 0.00 1.49 0.00 -1.49 0.00 1.49 0.00
10000 -1.70 0.00 1.70 0.00 -1.70 0.00 1.70 0.00
11000 -1.91 0.00 1.91 0.00 -1.91 0.00 1.91 0.00
12000 -2.12 0.00 2.12 0.00 -2.12 0.00 2.12 0.00
13000 -2.33 0.00 2.33 0.00 -2.33 0.00 2.33 0.00
14000 -2.54 0.00 2.54 0.00 -2.54 0.00 2.54 0.00
15000 -2.75 0.00 2.75 0.00 -2.75 0.00 2.75 0.00
16000 -2.96 0.00 2.96 0.00 -2.96 0.00 2.96 0.00
17000 -3.17 0.00 3.17 0.00 -3.17 0.00 3.17 0.00
18000 -3.38 0.00 3.38 0.00 -3.38 0.00 3.38 0.00
19000 -3.59 0.00 3.59 0.00 -3.59 0.00 3.59 0.00
20000 -3.80 0.00 3.80 0.00 -3.80 0.00 3.80 0.00
21000 -4.01 0.00 4.01 0.00 -4.01 0.00 4.01 0.00
22000 -4.21 0.00 4.21 0.00 -4.21 0.00 4.21 0.00
23000 -4.42 0.00 4.42 0.00 -4.42 0.00 4.42 0.00
24000 -4.63 0.00 4.63 0.00 -4.63 0.00 4.63 0.00
25000 -4.84 0.00 4.84 0.00 -4.84 0.00 4.84 0.00
26000 -5.05 0.00 5.05 0.00 -5.05 0.00 5.05 0.00
27000 -5.26 0.00 5.26 0.00 -5.26 0.00 5.26 0.00
28000 -5.47 0.00 5.47 0.00 -5.47 0.00 5.47 0.00
29000 -5.68 0.00 5.68 0.00 -5.68 0.00 5.68 0.00
30000 -5.89 0.00 5.89 0.00 -5.89 0.00 5.89 0.00
31000 -6.10 0.00 6.10 0.00 -6.10 0.00 6.10 0.00
32000 -6.52 0.00 6.52 0.00 -6.52 0.00 6.52 0.00
0.05
0.15
0.25
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0
0.2
0.3
0.1
-0.25
-0.15
-0.05
-0.35
0 0
1000 1000
2000 2000
3000 3000
4000 4000
5000 5000
6000 6000
7000 7000
8000 8000
9000 9000
10000 10000
11000 11000
12000 12000
13000 13000
14000 14000
z(mm)
z(mm)
15000 15000
z(mm)
z(mm)
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
Gambar 4.3.20 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
Gambar 4.3.19 Grafik hubungan tegangan geser warping dan
30000 30000
31000 31000
32000 32000
7
0
7
0
pada sumbu y
11000 12000
12000 13000
z(mm)
z(mm)
pada sumbu x
13000
z(mm)
14000 14000
15000 15000
16000 16000
17000 17000
18000 18000
19000 19000
20000 20000
Universitas Sumatera Utara
21000 21000
22000 22000
23000 23000
24000 24000
25000 25000
26000 26000
27000 27000
28000 28000
29000 29000
30000 30000
31000 31000
32000 32000
Distribusi tegangan torsi
2
6,52 /
- +
- +
+ -
+ -
2
6,52 /
2
0,28 / 2 0,14 /
2
0,14 /
- -
+ 2
- - 0,35 /
2
0,35 /
- -
+
-
2 2
0,14 / 0,28 / 2 0,14 /
Kombinasi tegangan antara lentur dan torsi pada core-wall adalah sebagai
berikut:
Berikut ini adalah hasil perbandingan antara core-wall tertutup dengan core-
Wx Wx
t=200mm t=200mm
T T
b=4m Y Wyb=4m Y Wy
X X
a=8m a=8m
Tabel 4.4.1 Perbandingan nilai tegangan antara core-wall tertutup dan terbuka penampang I
Wx Wx
t=200mm ta=200mm
T T
b=4m Y Wy Y Wy
b=4m
tb=400mm tb=400mm
X X
a=8m a=8m
Tabel 4.4.2 Perbandingan nilai tegangan antara core-wall tertutup dan terbuka penampang II
penampang II
Wx Wx
t=200mm ta=200mm
T T
b=4m Y Wy b=4m Y Wy
tb=400mm tb=400mm
X X
a=8m a=8m
Tabel 4.4.3 Perbandingan nilai tegangan antara core-wall tebuka penampang I dan II
biasanya sangat rumit dan masih diragukan solusi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya. Pada teori Thin-Walled terdapat dua teori yaitu teori pendekatan
torsi dan teori torsi untuk profil tertutup oleh Benscoter. Pada kasus tertentu dimana
tegangan torsi sangat besar dan berubah dengan cepat maka teori pendekatan
sudah tidak akurat karena asumsi yang mengikuti teori Saint Vennant dimana
sangat kecil yang juga mengakibatkan kecilnya nilai . Teori pendekatan ini sangat
mendekati teori dari profil terbuka yang dikembangkan oleh Vlasov(1961). Teori
yang lebih akurat kemudian dikembangkan oleh Benscoter untuk mengatasi masalah
ini. Dalam teori Benscoter ini diungkapkan cara yang lebih akurat dalam mencari
Ada beberapa hasil yang terlihat pada hasil penelitian yang diaangap perlu
geser, serta tegangan geser warping dan tegangan torsi. Tegangan ini terjadi
akibat adanya gaya lintang, momen lentur serta momen torsi yang bekerja
2. Tegangan lentur yang terjadi pada bidang core-wall tersebut diakibatkan oleh
momen lentur yang bekerja yang dihasilkan oleh pembebanan pada bidang
core-wall tersebut. Arah dari tegangan lentur yang bekerja tegak lurus
3. Tegangan geser yang terjadi pada bidang core-wall tersebut diakibatkan oleh
gaya geser atau gaya vertikal yang terjadi akibat pembebanan pada bidang
core-wall. Arah dari tegangan geser yang bekerja sejajar terhadap bidang
geser tergantung dari bentuk penampang potongan dan arah dari suatu
diakibatkan oleh suatu momen putir yang terjadi akibat pembebanan yang
terbuka terletak pada tegangan torsi dan tegangan geser warping yang terjadi
di bagian badan dan sayap core-wall. Hal ini disebabkan oleh adanya
antara dua core-wall tersebut antara lain nilai titik berat yang menyebabkan
momen inersia polar berbeda secara signifikan pada core-wall terbuka. Hal
ini tentu saja akan mempengaruhi terhadap hasil dari nilai momen torsi serta
mempengaruhi hasil dari tegangan torsi dan tegangan geser warping antara
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dengan metode thin-walled theory antara core-wall terbuka
4. Beban tegangan geser warping pada sumbu z, tegangan geser warping di sayap
d) Beban tegangan geser warping pada sumbu z, tegangan geser warping di sayap
d) Beban tegangan geser warping pada sumbu z, tegangan geser warping di sayap
4. Hasil dari nilai, tegangan geser warping, tegangan torsi dan tegangan lentur core-
wall terbuka lebih besar dibandingkan core-wall tertutup, hal ini menunjukan
bahwa core-wall terbuka lebih lemah terhadap gaya yang bekerja disepanjang core-
tegangan torsi dan tegangan geser warping di bagian badan dan sayap core-wall.
Hal ini menunjukan core-wall terbuka jauh lebih lemah terhadap tegangan torsi dan
tegangan geser warping yang bekerja yang disebabkan karena pengaruh bentuk
5. 2 Saran
Berdasarkan penulisan tugas akhir ini, beberapa saran yang penulis dapat berikan
1. Diperlukan perhitungan yang sangat teliti agar hasil yang diperoleh lebih akurat
2. Perhitungan yang dibuat hanya untuk satu kelompok core-wall saja, apabila
4. Perhitungan yang saya gunakan tidak memperhitungkan kekakuan balok dan lantai
akibat dari pengekangan setiap lantai dari core-wall tersebut maka diperlukan
analisa lebih lanjut untuk mempertimbankan efek dari kekakuan balok dan lantai
Limited. London.
5. Surbakti, Besman.2008. Lentur Dan Torsi Pada Corewall Tampang Tertutup Tidak
6. Winardi. Felix.2012. Analisa Lentur dan Torsi Pada Corewall Tidak Berlubang
Eresco. Bandung.
8. Weaver,William and Johnston Paul. 1989. Finite Elements For Structural Analysis.
PT Eresco. Bandung.
F1(x) a a a b
F2(x)
L L L
( + )
c 2 2
L
(2 + )
c 2 3 6
L
( +2 )
c
2 6 6
L
( + ) (2 + ) 2 + + ( +2 )
c d
2 6 6
L
Parabolic
d ( +4 + ) ( +2 ) +2 + (2 + )
c e 6 6 6
L