LP Eliminasi Urine Riza Dwi Wulansari
LP Eliminasi Urine Riza Dwi Wulansari
ELIMINASI URINE
DI RUANG…………………..
KLINIK HUSADA MULIA KLAKAH
Oleh :
A. Definisi
Eliminasi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh
tubuh. Eliminasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu eliminasi urine dan eliminasi fekal.
Eliminasi urine berkaitan dengan sistem perkemihan, sedangkan eliminasi fekal
berkaitan dengan saluran pencernaan. Eliminasi urine normal merupakan proses
pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.
C. Organ Pengatur
Eliminasi Urine :
Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem perkemihan. Dimana sistem
ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
1. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang, terdiri dari 2 bagian kanan dan kiri. Produk
buangan hasil metabolis yang terkumpul dalam darah melewati arteri renalis
kemudian difiltrasi di ginjal.
2. Ureter
Setelah urine terbentuk kemudian akan dialirkan ke pelvis ginjal bladder melalui
ureter.
3. Bladder atau kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat penampung 400-600 ml urine.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran pembuangan urin keluar dari tubuh, control pengeluaran
pada spinter eksterna yang dapat dikendalikan oleh kesadaran kita.
1. Retensi urine, yaitu penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak
sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
2. Inkontinensia urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter
eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
3. Enuresis adalah ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang tidak
disadari yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spingter
eksterna.
4. Dysuria, yaitu adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih.
5. Polyuria, yaitu produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti
2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan.
6. Urinary Suppressio, yaitu keadaan di mana ginjal tidak memproduksi urine secara
tiba-tiba. Anuria (urine kurang dari 100 ml/24 jam), olyguria (urine berkisar 100-
500 ml/24 jam).
F. Pemeriksaan
G. Penatalaksanaan
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen
Pembesaran, pelebaran pembuluh darah vena, distensi bladder, pembesaran ginjal,
nyeri tekan, tenderness, bissing usus.
b. Genetalia Wanita
Inflamasi, nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi jaringan vagina.
c. Genetalia Laki-laki
Kebersihan, adanya lesi, terderness, adanya pembesaran skrotum.
2. Batasan Karakteristik
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Desakan berkemih (urgensi)
2. Urine menetes (dribbling)
3. Sering buang air kecil
4. Nokturia
5. Mengompol
6. Enuresis
Objektif
1. Distensi kandung kemih
2. Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
3. Volume residu urin meningkat
b. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
(Tidak tersedia)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu