MENEJEMEN KEPERAWATAN
KOMONIKASI MENEGERIAL
105111101919
2020/2021
A. Komunikasi Manajerial
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat
dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan
rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Berikut merupakan definis
komunikasi manajemen menururut beberapa ahli :
1. Menurut Michael kaye (1994), Communication management is how people manage their
communication processes through construing meanings about their relationships with
others in various setting. They are managing their communication and actions in a large
of relationship – some personal some professional. Bagaimana orang-orang mengelola
proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks
komunikasi.
3. Menurut Antar Venus, Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya
komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan
yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud
disini berarti tataran komunikasi individual, interpersonal, organisasional, governmental,
sosial, atau bahkan internasional.
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga
disebut komponen atau elemen komunikasi.
2. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau
propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage,
content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
3. Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam
komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah
pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud
dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media
antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah
kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang
melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan
adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya
digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi.
Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi
adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi
tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan
biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan
semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka
berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan
dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi
(Hafied Cangara, 2008;123-126).
4. Penerima, Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai
atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience ataureceiver. Dalam
proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena
adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen
penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.
Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam
masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
5. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh
ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu,
pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan.
1. Kendali
2. Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para
karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan, dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar.
3. Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi
sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme
fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas
mereka.
4. Informasi
Manajeman Komunikasi bertujuan untuk menjadi sarana berinteraksi yang baik, dapat
memahami dan mengerti cara berkomunikasi yang baik.Dewasa ini dapat menjadi kajian dan
sarana informasi yang membentuk hubungan dengan orang-orang sebagai sarana investasi
yang merupakan aspekyang sangat penting dalam Manajemen Komunikasidalam upaya
mengembangakan hubungan yang profesional”membentuk goodwill, toleransi (tolerance),
saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta
memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip
hubungan yang haronis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar
(external relations).
Karyawan akan cenderung merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri jika mereka di
beri informasi dengan baik dan di beri jalan masuk menuju informasi tersebut.
Hal ini dapat dilakukan oleh seorang atasan, antara lain melalui pemberian nasihat kepada
para karyawan, membantu pelanggan menyelesaikan masalah, ataupun memotivasi orang
lain dalam mencapai tujuan karier mereka.
Para anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan
mereka lakukan atau kapan koreksi terhadap prestasi mereka lakukan.
Pola komunikasi merupakan bentuk atau model dalam melakukan komunikasi. Poa
komunikasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan arah dan fungsinya.
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas,adalah komunikasi dari
pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan secara timbal balik.
Dalam komuniksi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk
petunjuk,informasi-informasi, penjelasan-penjelasan dan lain lainkepada bawahannya.
Sementara bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan
kepada pemimpin. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para
karyawan sehingga suatu keputusan atau suatu kebijaksanaan dapat diambil dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang lancar, terbuka dan
saling mengisi merupakanmencerminkan sikap kepemimpinan yang demokratis.
d. Komunikasi Horizontal
e. Komunikasi Eksternal
1) Untuk publik umum (general publik) dan publik konsumen dapat dilakukan
kegiatan komunikasi melalui periklanan, promosi, publisitas,pameran,dsb
2) Untuk publik pers dapat dilakukan kegiatan komunikasi melalui ,press conference
press interview,press tour
Sedangkan, jika kegiatan komunikasi dari publik luar kepada pihak organisasi
dapat dilakukan dalam bentuk penyampaian opini publik.
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The
equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran
pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah.
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap
anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang
rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota
organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. The equalitarian style ini akan
memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam
memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan
terhadap suatu permasalahan yang kompleks.
Sebagai seorang manajer, dalam melakukan komunikasi tentu harus menerapkan prinsip-
prinsip komunikasi dalam manajemen. Prinsip-prinsip komunikasi manajemen ini pula yang
harus diterapkan dalam manajemen keperawatan. Secara umum, berikut prinsip komunikasi
manajemen:
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain
dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
1. Hambatan Teknis
7. Hambatan Semantik
8. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan
atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indera seseorang