Anda di halaman 1dari 14

Penelaahan Virus Corona

(COVID-19)

Nama : Mochamad Dandra Adriansyah


Kelas : 9-A
No absen : 20

Pengenalan Tentang Virus


 Ciri ciri virus :
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh health.mil, bentuk virus corona ini
memiliki 3 elemen dasar, yaitu Protein E, Protein S, dan Protein M.
Sebagaimana kita ketahui, salah satu ciri dari virus yang pling menonjol
adalah strukturnya yang sangat simpel dan sederhana. Dia tidak memiliki
kulit, bahkan sel seperti makhluk hidup lainnya. Satu-satunya ciri makhluk
hidup yang terdapat pada virus adalah kemampuannya untuk
berkembang biak dengan adanya RNA/DNA. RNA dan DNA sendiri adalah
protein, sehingga elemen virus satu-satunya yaitu protein itu sendiri
sebagaimana ilustrasi di bawah ini.
 Bentuk Virus :

virus COVID-19 memiliki 4 elemen utama, keempat elemen tersebut


adalah: Spike Glycoprotein
RNA dan N Protein
Envelope (pembungkus)
Hemagglutinin-esterase dimer (HE)
 Struktur Virus :
-virusnya kecil
-dapat masuk melalui mata,Hidung,mulut,dan tangan
-dapat menyebabkan kematian yg telah terjangkit positif virus corona.
 Cara HIdup Virus :
Corona hidup di tempat-tempat yang bersuhu dingin, dan ada yang hidup
disaluran pencernaan, tetapi Corona secara umum hidup di saluran
pernafasaan.
Perkembang biakan Virus :
Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu:
 adsorbsi
 penetrasi
 sintesis (eklifase)
 pematangan
 lisis
 Klasifikasi Virus :
virus Corona adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan.
gejala awal virus Corona adalah :
1).batuk disertai flu
2)demam tinggi
3). tubuh merasa lemah DLL
 Penyakit yang disebabkan virus :
Virus ini memicu ketidakseimbangan dalam respon kekebalan tubuh, ada
terlalu banyak peradangan.
Tetapi dalam kasus pneumonia, kantung-kantung kecil mulai terisi
dengan air dan pada akhirnya dapat menyebabkan kesulitan
bernapas.Pada titik ini tubuh mulai gagal dan ada peluang nyata
kematian.Masalahnya adalah sistem kekebalan tubuh sekarang di luar
kendali dan menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.Ini dapat
menyebabkan syok septik, keadaan di mana tekanan darah turun ke
tingkat rendah yang berbahaya dan organ-organ berhenti bekerja atau
dengan kata lain gagal total.
Pengenalan Virus Corona
 Latar Belakang Virus
Kelelawar dari China mungkin menjadi sumber coronavirus yang baru
ditemukan. Virus ini sudah memicu wabah infeksi saluran napas yang
mematikan di China pada musim dingin tahun ini.Penyakit ini pertama
kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, sebuah kota di
China tengah, dan sudah menyebar secara cepat. Sejak saat itu, orang-
orang yang berpergian dari Wuhan telah menginfeksi orang di China dan
negara-negara lain,
termasuk Amerika Serikat.Menggunakan sampel virus yang didapat dari
pasien, peneliti di China sudah mengidentifikasi kode genetik dari virus ini
dan menggunakan mikroskop untuk memotretnya. Patogen yang
bertanggung jawab atas pandemi ini adalah coronavirus jenis baru.
 Gejala Terinfeksi Virus
Hari ke-1
Pasien akan mengalami demam. Pasien juga dimungkinkan mengalami
rasa lelah, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil pasien mengalami
diare atau mual selama satu hingga dua hari sebelumnya.
Hari ke-5
Pasien mungkin akan mengalami kesulitan bernapas. Keluhan ini
umumnya terjadi pada orang lanjut lansia atau mereka dengan penyakit
penyerta lainnya.

Hari ke-7
umumnya pasien mulai melaporkan penyakitnya dan menjalani
perawatan di rumah sakit.
Hari ke-8
Pada titik ini, berdasarkan laporan CDC China, pasien dengan kasus parah
mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Penyakit ini terjadi
ketika cairan memenuhi paru-paru. Kondisi ini sering kali berakibat fatal.
Hari ke-10
Jika gejala pasien memburuk, umumnya rumah sakit akan menyarankan
untuk menjalani perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang
memburuk mungkin akan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu
makan.Namun, Anda tak perlu khawatir, tingkat kematian akibat infeksi
virus corona hanya berkisar pada angka 2 persen.
Hari ke-17
Umumnya, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah
2,5 pekan
 Cara penyebaran virus
Caranya dari orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat.
Penyakit menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau
mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu
kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang
sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.
Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh
orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.

 Pencegahan Virus
1. Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun
efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan
dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan
seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan,
pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan
tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
2. Menggunakan masker
Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah
penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
3. Menjaga daya tahan tubuh
Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan
untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan,
dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Bila
perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
4. Tidak pergi ke negara terjangkit
Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah
mewabah ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan,
Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Virus Corona juga
sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia,
seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan
coronavirus
Protokol Penanganan Virus
 Pengenalan Protokol Penanganan Virus
1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah
setempat dalam menghadapi Covid-19.
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi
strategis di sekolah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan
menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol.
Warga sekolah juga diimbau untuk menerapkan perilaku hidup
bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat,
menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, tidak
merokok, membuang sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin
(minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan. Beberapa bagian penting
untuk dibersihkan, di antaranya: handel pintu, saklar lampu,
komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang
oleh tangan.
5. Mengimbau warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/
batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri
di rumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi siswa yang tidak
masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif
berbasis kehadiran (jika ada).
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang
berkaitan dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat.
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen
kepada tenaga kependidikan lain yang mampu
9. Pihak sekolah harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit. Hasilnya akan dikoordinasikan
dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
10. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan
makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai matang.
11. Mengimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan,
minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang
akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
12. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak
fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb).
13. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan
di lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata).
14. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap
semua tamu yang datang ke institusi pendidikan.
15. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan
transmisi lokal Covid-19 dan mempunyai gejala demam atau gejala
pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta
untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area
sekolah.
 Menanggapi secara bijak saat ada stigma di masyaratkat tentang
virus
Setelah dijejali berita tentang corona yang banyak negatifnya dan
protokol penanganan yang menambah ketakutan, akhirnya kami me
mbuka ruang dialog dengan peneliti virus yang secara sukarela datang ke
perumahan kami. Paparan dan penjelasan peneliti itu soal virus corona
menjadi ilmu bagi kami untuk mengenal dan bagaimana menghadapi
virus corona.
Kami menjadi lebih tenang dengan bekal ilmu tersebut setelah menerima
begitu banyak hoaks soal virus corona. Tak ada yang perlu ditakutkan
secara berlebihan soal virus corona karena tubuh kita punya mekanisme
untuk melawannya. Kita akan terus hidup berdampingan dengan
berbagai macam virus sebagai sesama organisme hidup.
 Cara Penanganan Ketika sakit
1. Jika Sakit, Tetap di Rumah
Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk menghindari
penularan COVID-19 ke orang Iain di masyarakat.Harus mengisolasi diri,
memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan
kepada orang-orang di sekitar termasuk keluarga.
Melapor kepada petugas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi
kesehatan, riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau riwayat
perjalanan dari negara atau area transmisi lokal, untuk dilakukan
pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
2. Isolasi Diri Sendiri

Ketika seseorang sakit (demam, batuk, nyeri tenggorokan atau gejala


penyakit pernapasan Iain), namun tidak memiliki risiko penyakit penyerta
Iain (diabetes, jantung, kanker, paru kronik, ADS, penyakit autoimun, dll),
maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan,
tinggal di rumah dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-tempat
umum.
Cara HIdup Sehat
 Menjaga Kebersihan Diri
1. Rutin Mencuci Tangan
2. Jangan Menyentuh Permukaan yang Banyak Disentuh Orang Lain
Cara menjaga kesehatan saat virus Corona jadi pandemi yang ketiga
adalah dengan meminimalisir sentuhan dengan permukaan yang sering
tersentuh oleh orang lain
3. Jangan Menyentuh Wajah dengan Tangan Kotor
Cara menjaga kesehatan saat virus Corona jadi pandemi yang keempat
adalah dengan tidak menyentuh wajah saat belum mencuci tangan.
Tangan yang kotor akan menyebabkan penyebaran virus dan bakteri.
 Menjaga kebersihan Lingkungan Sekitar
dengan membersihkan area di sekitarmu. Baik di rumah maupun di
sekolah, selalu pastikan area sekitarmu bersih. Kamu bisa menggunakan
tisu disinfektan untuk mengelap meja, dapur, telepon, dan permukaan-
permukaan lainnya yang sering disentuh.
 Cara menjaga Kesehatan
Kurangi kebiasaan ngemil

Perubahan paling mudah lainnya adalah coba mengurangi konsumsi


cemilan atau ngemil. Apalagi bagi para generasi muda yang banyak
terpapar makanan olahan mengandung gula tinggi secara mudah.
cara menjaga kesehatan mental dari virus corona:
1. Berempati
Hampir semua negara di dunia sudah terkena virus corona. Kita
disarankan untuk bersikap empati kepada semua orang yang terkena
dampak, di dan dari negara mana pun.
2. Cari Informasi dari Sumber Terpercaya
Hoax-hoax bertebaran saat virus corona merebak. Kamu disarankan
untuk mencari informasi tentang corona dari sumber terpercaya.
Informasi itu dari pemerintah atau WHO.
3. Saling Bekerjasama
Dalam situasi seperti ini, kita dianjurkan untuk membantu orang lain,
seperti menelepon tetangga atau anggota masyarakat yang
membutuhkan bantuan tambahan. Bekerjasama dalam satu komunitas
dapat membantu menciptakan solidaritas dalam menyikapi virus corona.
4. Hargai Pekerja Kesehatan
Pekerja Kesehatan saat ini bekerja tidak seperti biasanya dan mereka bisa
saja stres. WHO menyarankan pekerja kesehatan untuk istirahat yang
cukup, makan makanan sehat, melakukan aktivitas fisik dan tetap
berhubungan dengan keluarga dan teman.
 Olahraga
Yoga
Yoga sangat baik dilakukan oleh manula karena olahraga ini sangat minim
dengan risiko cedera. Bahkan, olahraga tersebut terbilang murah dan bisa
dijalankan di mana saja, sebab tidak membutuhkan tempat serta waktu
khusus.
Bersosiali Di Lingkungan Masyarakat
 Cara Memberi Salam Saat Tatap Muka
Salam Namaste
Salam Namaste umumnya dikenal di India. Ini merupakan cara
bersalaman paling aman karena kedua pihak yang bersalaman tidak
melakukan kontak fisik sama sekali. Cara bersalaman dengan cara
mengatupkan kedua telapak tangan dan jari jemari di depan dada sambil
membungkukkan badan.
Salam siku
Salam siku tetap memungkinkan kontak di antara keduanya. Namun,
hanya siku yang saling bersentuhan. Cara bersalaman ini dinilai masih
cukup aman karena tidak bersentuhan tangan secara langsung.
Salam kaki
Salam kaki disebut juga salam Wuhan Shake. Yang saling terkontak
adalah kaki dari masing-masing pihak yang ingin bersalaman. Ada istilah
lain yang juga digunakan untuk cara bersalaman ini, yakni tos kaki. Soal
keamanan, cara bersalaman seperti ini juga dinilai tetap aman.

Melambaikan tangan
kedua belah pihak hanya melambaikan tangan saja dan tidak ada kontak
fisik sama sekali.
 Bijak menggunakan media social (mengakses maupun
menyebarkan informasi)
Derasnya informasi dan perbincangan publik di media sosial itu
dibuktikan dengan kata "virus corona" atau "Covid-19" yang kerap
menempati kata populer di media sosial.
Di tengah kekhawatiran itu, pemerintah Indonesia tampil dengan melihat
virus corona sebagai sesuatu yang tak perlu ditakuti. Sehingga publik pun
kebingungan dan tak memiliki pegangan informasi yang bisa dijadikan
sebagai patokan. "Nah yang seperti itu, informasi justru ketika tersedia
malah membingungkan masyarakat, membuat cemas," kata Dosen Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia itu.
"Selain endemik yang bisa membunuh orang, justru banyaknya informasi
membuat seseorang tidak terkendali. Itulah infodemik, yaitu ledakan
informasi yang menjadi sesuatu itu tidak pasti. Itu selalu menyertai,"
tutupnya.
Oleh karena itu, Firman menganggap pemerintah tidak cukup hanya
menunjuk juru bicara dan protokol penanganan virus, tapi juga ada
satuan tugas (satgas) untuk memantau pembicaraan-pembicaraan apa
yang berkembang di publik.

Anda mungkin juga menyukai