(COVID-19)
Hari ke-7
umumnya pasien mulai melaporkan penyakitnya dan menjalani
perawatan di rumah sakit.
Hari ke-8
Pada titik ini, berdasarkan laporan CDC China, pasien dengan kasus parah
mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Penyakit ini terjadi
ketika cairan memenuhi paru-paru. Kondisi ini sering kali berakibat fatal.
Hari ke-10
Jika gejala pasien memburuk, umumnya rumah sakit akan menyarankan
untuk menjalani perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang
memburuk mungkin akan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu
makan.Namun, Anda tak perlu khawatir, tingkat kematian akibat infeksi
virus corona hanya berkisar pada angka 2 persen.
Hari ke-17
Umumnya, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah
2,5 pekan
Cara penyebaran virus
Caranya dari orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat.
Penyakit menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau
mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk. Tetesan itu
kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang
sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.
Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh
orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
Pencegahan Virus
1. Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun
efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan
dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan
seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan,
pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan
tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
2. Menggunakan masker
Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah
penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
3. Menjaga daya tahan tubuh
Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan
untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan,
dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Bila
perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
4. Tidak pergi ke negara terjangkit
Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah
mewabah ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan,
Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Virus Corona juga
sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia,
seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan
coronavirus
Protokol Penanganan Virus
Pengenalan Protokol Penanganan Virus
1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah
setempat dalam menghadapi Covid-19.
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi
strategis di sekolah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan
menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol.
Warga sekolah juga diimbau untuk menerapkan perilaku hidup
bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat,
menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, tidak
merokok, membuang sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin
(minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan. Beberapa bagian penting
untuk dibersihkan, di antaranya: handel pintu, saklar lampu,
komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang
oleh tangan.
5. Mengimbau warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/
batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri
di rumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi siswa yang tidak
masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif
berbasis kehadiran (jika ada).
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang
berkaitan dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat.
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen
kepada tenaga kependidikan lain yang mampu
9. Pihak sekolah harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit. Hasilnya akan dikoordinasikan
dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
10. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan
makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai matang.
11. Mengimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan,
minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang
akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
12. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak
fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb).
13. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan
di lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata).
14. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap
semua tamu yang datang ke institusi pendidikan.
15. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan
transmisi lokal Covid-19 dan mempunyai gejala demam atau gejala
pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta
untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area
sekolah.
Menanggapi secara bijak saat ada stigma di masyaratkat tentang
virus
Setelah dijejali berita tentang corona yang banyak negatifnya dan
protokol penanganan yang menambah ketakutan, akhirnya kami me
mbuka ruang dialog dengan peneliti virus yang secara sukarela datang ke
perumahan kami. Paparan dan penjelasan peneliti itu soal virus corona
menjadi ilmu bagi kami untuk mengenal dan bagaimana menghadapi
virus corona.
Kami menjadi lebih tenang dengan bekal ilmu tersebut setelah menerima
begitu banyak hoaks soal virus corona. Tak ada yang perlu ditakutkan
secara berlebihan soal virus corona karena tubuh kita punya mekanisme
untuk melawannya. Kita akan terus hidup berdampingan dengan
berbagai macam virus sebagai sesama organisme hidup.
Cara Penanganan Ketika sakit
1. Jika Sakit, Tetap di Rumah
Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk menghindari
penularan COVID-19 ke orang Iain di masyarakat.Harus mengisolasi diri,
memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan
kepada orang-orang di sekitar termasuk keluarga.
Melapor kepada petugas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi
kesehatan, riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau riwayat
perjalanan dari negara atau area transmisi lokal, untuk dilakukan
pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
2. Isolasi Diri Sendiri
Melambaikan tangan
kedua belah pihak hanya melambaikan tangan saja dan tidak ada kontak
fisik sama sekali.
Bijak menggunakan media social (mengakses maupun
menyebarkan informasi)
Derasnya informasi dan perbincangan publik di media sosial itu
dibuktikan dengan kata "virus corona" atau "Covid-19" yang kerap
menempati kata populer di media sosial.
Di tengah kekhawatiran itu, pemerintah Indonesia tampil dengan melihat
virus corona sebagai sesuatu yang tak perlu ditakuti. Sehingga publik pun
kebingungan dan tak memiliki pegangan informasi yang bisa dijadikan
sebagai patokan. "Nah yang seperti itu, informasi justru ketika tersedia
malah membingungkan masyarakat, membuat cemas," kata Dosen Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia itu.
"Selain endemik yang bisa membunuh orang, justru banyaknya informasi
membuat seseorang tidak terkendali. Itulah infodemik, yaitu ledakan
informasi yang menjadi sesuatu itu tidak pasti. Itu selalu menyertai,"
tutupnya.
Oleh karena itu, Firman menganggap pemerintah tidak cukup hanya
menunjuk juru bicara dan protokol penanganan virus, tapi juga ada
satuan tugas (satgas) untuk memantau pembicaraan-pembicaraan apa
yang berkembang di publik.