Anda di halaman 1dari 151

KETEPATAN PENGGUNAAN

PERLENGKAPAN LISTRIK

Hadi Setiyawan
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PEMILIHAN KABEL :
• Standar
– SNI, LMK, SPLN, BKI
• Type yang sesuai
– Indoor, outdoor, kabel tanah, fire resistance, marine
• Instalasi benar
– PUIL, Peraturan PLN, BKI, IEC, SNI, dll
• Test Sebelum gunakan
– Megger, DC Test, Sambungan, visual, dll
• Gunakan sesuai dengan kapasitas, dan persyaratannya.
– KHA, Kekuatan dielektric, Temperatur, Mekanik, drop
tegangan, dll
• Gunakan Pengaman yang sesuai
– Arus beban, Hubung singkat
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Tiga hal pokok yang harus diperhatikan
pada kabel :
• Konduktor atau penghantar yang berfungsi untuk
menghantarkan listrik
• Isolasi merupakan bahan dielektrik untuk mengisolir
dari rangkaian aktif (phasa netral, grounding)
maupun lingkungan sekitarnya (body peralatan,
kerangka, manusia dll)
• Pelindung luar, member perlindungan terhadap
kerusakan mekanis, pengaruh bahan kimia,
elektrolisis, api atau gangguan dari pengaruh-
pengaruh lainnya yang merugikan.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Konduktor atau penghantar
• Tembaga (CU)
– Mempunyai daya hantar (konduktivitas yang tinggi) per
satuan luas.
– Mudah disambung secara mekanik dan disolder.
– Tahan terhadap korosi
– Lentur dan lebih kuat dari aluminium
– Harga lebih mahal.
• Alumunium (Al)
– Mempunyai daya hantar tinggi persatuan berat
– Lebih sulit disambung baik secara mekanik dan disolder
– Tahan terhadap korosi
– Kurang lentur dan lebih lemah dari tembaga
– Harga lebih murah
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Isolasi :

• Tahanan isolasi tinggi


• Kekuatan dielektris tinggi
• Sifat mekanik yang baik
• Tahan Terhadap Asam dan Kelembaban

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Selubung Luar :
• Selubung plastic (PVC, elastis, kekuatan tarik ringan dan sedang ;
aplikasi instalasi permanen, menghubungkan peralatan rumah
tangga)
• Selubung polymite dan polyurethane (perlindungan mekanis baik,
daya isolasi tinggi, tahan terhadap minyak, pelumas, tahan
benturan dan tahan gores ; aplikasi tempat pengeboran minyak,
pengolahan minyak, instalasi pesawat terbang)
• Selubung karet (digunakan untuk kabel fleksibel dan kabel sensor,
tahan panas; aplikasi kabel instalasi kapal)
• Selubung logam (Pelindung terhadap liquid, air, minyak, aplikasi :
selubung dengan timah hitam dengan lapisan PVC PVC biasanya
digunakan untuk instalasi pompa bensin, hazardus area)
• Armour, melindungi kabel terhadap tekanan mekanis yang tinggi,
biasaya dari kawat baja berbentuk plat, menghindari dari bahaya
sentuh yang tinggi,
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Nomenklatur Kabel :
Penamaan kabel menurut PUIL yang digunakan di
Indonesia.

• Penghantar • Selubung dalam


N : Tembaga G : Karet
NA : Aluminium 2G : Karet butyl
• Isolasi K : Timah hitam
Y : PVC KL : Al. dg permukaan licin
2Y : XLPE KKW : Pita tembaga
2X : XLPE
Y : PVC
2Y : Polyethiline
Z : Pita zeng

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
• Perisai • Selubung Luar
B : Pita baja A : Yute/Goni
F : Baja pipih MK : Timah hitam
L : Jalinan kawat baja M : PVC sheet for indoor
Q : Baja berlapis zeng Y : PVC sheet for
R : Kawat baja bulat 1 lapis outdoor
RR : Kawat baja bulat 2 lapis • Bentuk Kawat
S : Pita Tembaga re : Circular solid
Z : Kawat baja berbentuk Z, conductor
isolasi berbeban tarik rm : Circular stranded
• Spiral conductor
D : Spiral anti tekan sm : Shaped stranded
Gb : Spiral baja conductor
cm : Compacted Circular
stranded conductor
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
re, berbentuk pejal bulat

rm, berbentuk dipilin bulat

rm, berbentuk dipilin bulat

rm, berbentuk dipilin bulat


dipadatkan

sm, Penghantar buat terdiri dari


sektor-sektor

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Jenis insolasi kabel dan temperatur
maksimum oC standar Eropa
• Polyvinylcloride (PVC) 70oC (Y biasa)
• Polyvinylcloride (PVC) 90oC (Y spesial)
• Karet biasa 60oC (G)
• Karet Butil 85oC (2G)
• Karet Silicon 180oC (Si)
• Polyethylene 70oC (2Y)
• Cross Link Polyethylene 90oC (XLPE)
• Ethylene Propylene Rubber 90oC (EPR)
• Mineral 85oC
• Spesial 250oC
• Kertas 85oC
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Type Kabel

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contoh Kabel STANDARD

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
ELECTRICAL DATA – KARAKTERISTIK KABEL

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
DATA DIMENSI DAN MEKANIK

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
BS Standard

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Kabel Power

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Kabel NYY Cu/PVC/PVC 0.6/1 (1.2) kV Kabel NYY Cu/PVC/PVC 0.6/1 (1.2) kV
IEC 60502-1/ SNI IEC 60502-1 IEC 60502-1/ SNI IEC 60502-1
Copper Conductor PVC Insulated & PVC Copper Conductor PVC Insulated & PVC
Sheathed non Armored Power Cable Sheathed non Armored Power Cable
Indoor and outdoor induct installation or of laying Indoor and outdoor induct installation or of laying
in the ground where not sustain mechanical in the ground where not sustain mechanical
damage damage
Ukuran / Size : 2 x 1.5 MM2 Ukuran / Size : 4 x 10 MM2
Merk : SUPREME Merk : SUPREME
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
NYAF Single Core

Tipe Kabel : NYAF


Ukuran : 10 MM2
Rated Voltage : 450/750 Volt
Merk : JEMBO
Spesifikasi : SPLN 42-3 : 1992, SNI 04-3236-1992, IEC 60227-3 IEC 02
Konstruksi :
– Flexible Copper Conductor
– PVC Insulated
Warna tersedia Hadi Setiyawan_K3_Listrik
: Hijau/Kuning, Hitam, Kuning, Biru, Merah
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Kabel Medium Voltage

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
https://www.cable-kabel.com/category/product/power-cables/medium-voltage-power-cables-
12-20-kv/

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contoh Kabel Khusus PV

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Detail Materials

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
KABEL KHUSUS MARINE

Hadi Setiyawan_Electrical Engineering_2021 39


Kabel Laut - SHIP

Hadi Setiyawan_Electrical Engineering_2021 40


BAHAN ISOLASI

Hadi Setiyawan_Electrical Engineering_2021 41


High
Voltage Low
Voltage

Hadi Setiyawan_Electrical Engineering_2021 42


Hadi Setiyawan_Electrical Engineering_2021 43
Derating Factor
A power cable designed with standard operating conditions may not operate
so in practical. Therefore, the current carrying capacity may get impacted due
to this. Some examples of this: Cables installed deep under the ground will
have reduced current carrying capacity than cables installed in air.
This is impacted due to multiple factors like soil temperature, soil thermal
resistivity etc. In order to deal with this, a Derating Factor is associated with
cables to arrive at actual value of current carrying capacity.
Actual Current Carrying Capacity = Derating Factor x Cable current carrying
capacity under std. conditions.
Thus for a 100 A cable with a derating factor of 0.8 the actual current carrying
capacity would be: 0.8 x 100 = 80 A

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
DERATING FACTOR
Kabel daya yang dirancang dengan kondisi operasi standar mungkin tidak beroperasi secara praktis. Oleh
karena itu, daya dukung saat ini dapat terpengaruh karena hal berikut.

Beberapa contohnya: Kabel yang dipasang jauh di bawah tanah akan mengurangi arus daya dukung
daripada kabel yang dipasang di udara.
Hal ini dipengaruhi karena beberapa factor : Suhu Tanah, Resistivitas termal Tanah, dll.
Untuk mengatasi hal ini, Faktor Penurunan Daya dikaitkan dengan kabel untuk mencapai nilai sebenarnya
dari daya dukung arus.

Daya dukung Arus Aktual = Faktor Penurunan x Daya dukung arus kabel di bawah std. kondisi.

CONTOH :
Kabel 100 A dengan Faktor Penurunan 0,8 daya dukung arus aktual akan
menjadi: 0,8 x 100 = 80 A

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Prinsip Perhitungan Instalasi
Listrik

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Single Line Diagram

Load Power Load Lightning


Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Beban Instalasi Listrik :
• Bertujuan untuk mengetahui arus pembebanan yang
sebenarnya (IB)
• Sifat-sifat beban
– Beban Statis → Beban lampu
– Beban Dinamis → Beban motor
• Memilih komponen peralatan instalasi
• Kabel
• Pengaman, dll
• Merencanakan instalasi

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Pembebanan Motor Induksi
• Arus Beban (IB)
– Motor 3 Phasa :
Pn 1000
IB 
3  U   cos 
– Motor 1 Phasa :
Pn 1000
IB 
Dimana : U   cos 
IB = Arus Beban
Pn = Daya Nominal / Daya output beban
U = Tegangan Beban
 = Efisiensi

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Arus Subtransient dan pengamanannya

• Besarnya arus puncak subtransient dapat mencapai 12


sampai 15 arus nominal, kadang bisa mencapai 25 kali
Inm.
• Peralatan Pengaman, kontaktor, dan relay termal di
design mampu menahan arus transient hingga 19 kali
Inm.
• Jika terjadi trip pada saat starting.
– Kapasitas arus pengaman terlampaui
– Life time berkurang
– Peralatan dan pengamannya rusak
Untuk mengatasinya →kapasitas switchgear/CB
diperbesar.
• Memilih pengaman yang sesuai, dan yang ada di pasar.

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Arus Starting Motor
• Meskipun motor yang efisien banyak diproduksi
dan beredar dipasaran, namun arus starting
besarnya relatif tetap, yaitu mendekati/sama
dengan motor yang standard.
• Untuk menurunkan arus starting dapat
menggunakan metode star delta, static soft
starter, kontrol kecepatan, sehingga dapat
menurunkan 4 s/d 7.5 Ia

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Beban Resistive Arus Beban (Ia)
– Beban 3 Phasa :
Pn 1000
Ia 
3  U 

– Beban 1 Phasa :
Pn 1000
Ia 
U 

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Lampu TL

Pballast  Pn
Ia 
U  Cos

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Lampu Discharge

Hadi Setiyawan_K3_Listrik (table of IEC 60364-5-52)


Ukuran dan jenis kabel dan penghantar
Kabel dan penghantar harus dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria berikut :
• KHA ditentukan dengan melihat pada jenis isolasi dan
cara pemasangannya.
• Susut tegangan yang ditentukan dari impedans kabel,
tidak boleh lebih besar 5 % (PUIL 2000, 4.2.3)
• PUIL 2011 Halaman 8  susut tegangan 4 %
• Kinerja pada hubung pendek yang ditentukan dari arus
gangguan yang mungkin terjadi dan karakteristik gawai
proteksi.
• Kekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya.

Hadi Setiyawan_K3_Listrik PUIL 2000. 4.2.2


Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Maximum temperatur insolasi
kapasitas Temperatur maximum operasional untuk beberapa type
bahan isolasi adalah sebagai berikut :

table 52-4 of IEC 60364-5-52


Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Luas penampang kabel

• Arus Beban IB IB
IB 
'

• Faktor Koreksi : k1  k 2  ...


– Temperatur Ambien I'B adalah koreksi arus beban, yang
– Temperatur Tanah akan dibandingkan dengan
kapasitas KHA, yang akan
– Termal resistivity tanah dipertimbangkan

– Grouping kabel
– Peletakan Kabel.
– Arus Harmonisa

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Koreksi terhadap temperatur ambien (K1)

table A.52-14 of IEC 60364-5-52)


Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Koreksi terhadap temperatur tanah (K2)

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Koreksi terhadap termal resistivity (K3)

(table A52.16 of IEC 60364-5-52)


Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Koreksi terhadap grouping dan peletakan
kabel (K4)

(table
Hadi Setiyawan_K3_Listrik A.52-17 of IEC 60364-5-52)
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Kemampuan hantaran arus dalam ampere untuk metode instalasi yang berbeda.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Proteksi Kabel : IB  In  I z

Proteksi dengan menggunakan braker

Proteksi dengan menggunakan fuse

Hadi Setiyawan_K3_Listrik IEC 60364-5-52)


Menentukan kabel fedder dengan
mempertimbangkan Ku dan Ks
Faktor maximum utilisasi (ku)
Dalam kondisi normal, konsumsi daya
beban kadang-kadang kurang dari power
rating nominalnya, kejadian yang cukup
umum yang membenarkan penerapan
faktor pemanfaatan (ku) dalam estimasi
nilai realistis.
Faktor ini harus diterapkan pada setiap
beban individu, dengan perhatian khusus
pada motor listrik, yang sangat jarang
dioperasikan pada beban penuh.

Faktor of simultan (ks)


Faktor ks diterapkan untuk setiap kelompok
beban (misalnya suplai dari main distribusi ke
panel sub-distribusi). Penentuan faktor-faktor
ini adalah tanggung jawab perancang, karena
memerlukan pengetahuan rinci tentang
instalasi dan pengopersaiannya. Untuk alasan
ini, tidak mungkin untuk memberikan nilai-nilai
yang tepat untuk penerapan umum.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contoh estimasi real beban dengan mempertimbangkan Ku dan Ks

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Perhitungan drop tegangan dalam keadaan
stady state

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
IEC 60364-5-52)

Drop Tegangan Phase-to-phase ΔU pada jaringan,


dalam volts per ampere per km
1 phasa 3 phasa

1 V/A/m
normal

0.52 V/A/m
starting

Rumus : K = Drop tegangan V/A/km (lihat tabel)


Drop tegangan pada kebel : In = Arus beban (A)
U = K x In x L L = panjang kabel (m)
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
( Example of IEC 60364-5-52)
Contoh 1:
Kabel 3 phasa dengan luas penampang 35 mm2, 50 m, 400
volt, dibebani motor dengan beban arus :
a. Normal In = 100 A, cos=0,8
b. Starting Is = (5 In), 500 A, cos=0,35
Pada kondisi normal drop tegangan kabel incomming (1000A)
adalah 10 volt.
Berapa drop tegangan pada terminal motor.
a. Pada keadaan steady state/normal
b. Pada saat starting.

Jawab :
Pada Kondisi Normal
U = (U/Un)x100%
Dari tabel diperoleh U = 1V/A/km
Maka Uc = 1x100x0.050 = 5 volt
NOTE Utotal= 10+5=15 volt
In = I B % Utotal = (15/400)x100%=3,75%
Puil 2011 (lebih kecil dari standard 8% yang diijinkan)

Pada Kondisi Starting


Uc = 0,52x500x0,05 = 13 volt
UP.Dist. = 14 volt Karena ada arus tambahan ketika motor starting, maka
Ukabel = 13 volt drop tegangan akan lebih besar dari 10 volt.
total = 27 Volt Besar Arus pada panel distribusi adalah :
total = (27/400)x100% = 6,76% 900 + 500 = 1.400 A
(lebih kecildari standart yang diijinkan) Maka drop tegangan pada panel distribusi : =
(10x1.400)/1000=14volt
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
TABEL CONTOH 2 IEC 60364-5-52)

Drop Tegangan Phase-to-phase ΔU pada jaringan,


dalam volts per ampere per km
1 phasa 3 phasa

0.55

Rumus : K = Drop tegangan V/A/km (lihat tabel)


Drop tegangan pada kebel : In = Arus beban (A)
U = K x In x L L = panjang kabel (m)
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contoh Soal 2: Jika Kabel feeder 3 phasa, 4 kawat, 70 mm2, memberikan
suplai 150 A, dan dibebani oleh 3 group lampu, masing-
masing menggunakan kabel 2,5 mm2, 20 m, 20 A.
Beban kabel feeder diasumsikan seimbang.
Berapa besar drop tegangan total pada akhir terminal
lampu.

L= Feeder = 50 meter
Jawab :
Drop tegangan pada kabel feeder.
UF = 0,55V/A/km
UF = 0,55x150x0,05 = 4,125 volt (Vpp)
UF = 4,125/3 = 2,38 volt (Vpn)

Drop tegangan pada kabel instalasi.


UI = 18V/A/km
UI = 18x20x0,02 = 7,2 volt
Utotal = 7,2 + 2,38 = 9,6 volt

Utotal = (9,6/230)x100% = 4,2%


(Lebih kecil dari drop tegangan yang diijinkan 6%)

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
KEMAMPUAN HANTARAN KABEL
Perhitungan diameter penampang kabel :
PENAMPANG PUIL (3C) PVC (3C) Arus Nom Arus Maks 1 phasa
KABEL (mm2) di udara in air (A) (Amp) (Amp)
Tegangan sistem : 220 volt
1 6 11 Arus beban : 26.49 ampere
1.5 18 18 10 14 Cos phi beban : 0.8
2.5 25 25 15 20 Panjang kabel : 40 meter
4 34 34 20 25 Drop tegangan : 2 persen
6 43 44 25 31 Konduktifitas : 56 Cu
10 60 60 35 43
16 80 80 60 75 Diameter kabel : 3.4 mm2

25 106 105 80 100 3 phasa (Luas Penampang)


35 131 130 100 125
50 159 160 125 160 Tegangan sistem : 380 volt
70 202 200 160 200 Arus beban : 107 ampere
95 244 245 200 240 Cos phi beban : 0.8
Panjang kabel : 128 meter
120 282 285 250 280 Drop tegangan : 0.7 persen
150 324 325 300 325 Konduktifitas : 38 Cu
185 371 370 350 380
240 436 435 400 450 Diameter kabel : 187.7 mm2
300 481 500 450 470
400 560 500 570 Input :
500 600 660 Output :
Konduktifitas Cu = 56
Al = 38
rcu 0.01785714 W.mm2/m

ral 0.02631579 W.mm2/m Hadi Setiyawan_K3_Listrik


PUIL 2011 – SNI 0225:2011
https://www.listrik-praktis.com/2018/10/cara-menentukan-luas-penampang-kabel-PUIL-2011.html

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
https://www.listrik-praktis.com/2018/10/cara-menentukan-luas-penampang-kabel-PUIL-2011.html

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
BS Standard

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Case Study

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Arus Nominal - IFL

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Drop Votage

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Standard
• SNI : Standar Nasional Indonesia
(SNI 04-0298 : 1999)
• SPLN : Standar Perusahaan Umum Listrik Negara.
(SPLN 42-1 : 1991)
• IEC : International Electrotechnical Comission
(IEC 60502-1, IEC 60227-3)
• BS : British Standards
• JIS : Japanese Industrial Standards
• VDE : Verband Deutche Electrotechniker
• DIN : Deutsche Indutrial Norm
• DLL
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PENANDAAN PADA KABEL

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
KHA – PUIL 2011-SNI standard

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
TABEL KHA SNI 2011

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Faktor Koreksi KHA

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
AWG Cable

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
AWG Cable

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
AWG Cable

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
BUSBAR
Busbar adalah bentuk
besarnya dari isi kabel
(tembaga).

Fungsinya tetap sama, yaitu


menghantarkan listrik. panel
dari depan, dimana busbar
terkoneksi dengan CB.
Pemakaian busbar hanya di
dalam panel.
Sebab busbar telanjang, dan
siapapun yang
memegangnya saat ada
aliran listrik, dapat
menyebabkan
kematian.Untuk penggunaan
diluar panel atau outdoor
dapat menggunakan busbar
yang memiliki lapisan (kabel).

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
BUSBAR PUIL 2000

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Daftar ukuran busbar import yang ada di pasaran lokal. Ukuran tersebut adalah
tebal dan lebarnya, sedangkan panjang semua ukuran adalah 4 meter.
Pembelian biasanya dengan timbangan artinya berapa kilo yang akan dibeli.

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
MOTOR dan POMPA

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Case Study

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PLN TM 20 KV ke Pelanggan B3

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Peralatan Utama Sumber Listrik

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Desain Pembangkit Listrik

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contah Peralatan Elektrikal
DED SPAM

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Contoh Pemakaian Standard

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Lihat Hal berikutnya

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Desain PONDASI

DIHITUNG

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
DED

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PLN TM 20 KV ke Pelanggan B3

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Jenis Tegangan Listrik
HV - High Voltage, Tegangan Tinggi.
Antara 35kV / 35.000 Voltage s/d 245kV / 245.000 Voltage.

MV - Medium Voltage, Tegangan Menengah.


Antara 1kV / 1.000 Voltage s/d 35kV / 35.000 Voltage.

LV - Low Voltage, Tegangan Rendah.


Antara 50 Voltage s/d 1kV / 1.000 Voltage.

Jenis Jenis Panel Distribusi Listrik


Panel MVMDB / MVMDP
Medium Voltage Main Distribution Board atau
Medium Voltage Main Distribution Panel.
Umumnya disebut Panel Distribusi Tegangan Menengah.
Panel MVDMB ini mendapat supply tegangan dari PLN dengan tegangan 20kV.
dari Panel MVMDB akan menyalurkan tegangan ke beberapa Panel LVMDB
melalui TRANSFORMATOR Stepdown / Transformer 20 kV to 380/220V.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
GARDU PLN 20 KV
Tampak Luar Gardu PLN
Lantai Dasar -

Tampak Dalam Gardu PLN

Kontrak Daya = 1.385 KVA Hadi Setiyawan_K3_Listrik


Instalasi Gedung

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PANEL UTAMA – MVMDB
Komponen Utama Pada Panel
MVMDB/P
1. VCB, Vacum Circuit Breaker
Digunakan untuk tegangan antara 11kV
hingga 33kV, menggunakan perangkat
vacum sebagai pemutus kontak sirkuit
(PEMADAM BUSUR ARCH).

2. Protection dan Monitoring


Berfungsi sebagai Safety, Control
Operasional, Pemantauan daya tegangan
tinggi dengan fasilitas switching.

3. Safety divice lainnya


- Trip Device
- Capacitor Tripping.

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Switchgear- Panel TM Gedung

Kabel N2XSEBY 1x120 mm


Ke TRAFO LV

Kabel N2XSEBY 1x120 mm Hadi Setiyawan_K3_Listrik Amper Kecil


Dari Gardu PLN Tegangan Menengah
Kabel N2XSEBY

Merupakan Panel
Kewenangan Konsumen

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Transformator Step Down - LV

Kabel N2XSEBY 1x120 mm


Ke TRAFO LV

Sekender RST-N Primer RST TRAFO


Kering
2500 kva

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
PANEL TEGANGAN RENDAH – LVMDB
Dari Panel LVMDB inilah yang menyalurkan tegangan ke Sub Panel Distribusi Lainnya, seperti : MDP, SDP, MCCP

Panel LVMDB / LVMDP


Low Voltage Main Distribution Board ATAU
Low Voltage Main Distribution Panel atau sebut juga sebagai
Panel Distribusi Tegangan Rendah.
Panel LVMDB ini mendapat tegangan dari Transformer 20 kv to
380/220V output dari Panel MVMDB.

Komponen Utama Panel LVMDB/P


1. ACB, Air Circuit Breaker
Digunakan untuk tegangan rendah yaitu 380/220V, yang
menggunakan tekanan udara untuk prosses switching.

2. Protection dan Monitoring


Berfungsi sebagai Safety, Control Operasional, Pemantauan
daya tegangan tinggi dengan fasilitas switching.

3. Safety Device Lainnya 4. Kapasitor Bank


- MN/UVR/UVT, Under Voltage Release, Berfungsi sebagai Perbaikan Faktor Daya
- XF, Closing Realese, (perbaikan daya semu listrik)
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
- MX, Shunt Trip.
PANEL LV-ATS
INCOMING PLN

CIRCUIT BREAKER

RELAY RELAY : : Hadi Setiyawan_K3_Listrik


TAMPAK DALAM
INCOMING
GENSET

PANEL GENERATOR SET


PANEL BEBAN PANEL GENSET DAN PLN
ACB - INCOMING

RELAY RELAY

MCCB KE LOAD

Hadi Setiyawan_K3_Listrik BUSBAR BEAN –INTERLOCK


PLN DAN GENSET
BANK CAPASITOR

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Generator Set

3
APAR
2

1 2 X 650 KVA dan 1 X 350 KVA


KEDAP SUARA Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Panel Dioardstribusi - DB
ADA DI SETIAP GEDUNG

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Panel MDP / SDP
Panel dengan tegangan 220 / 380 V seperti :
Panel Mesin, Panel LP (Lighting Panel),

Komponen Utama Panel MDP / SDP


- MCCB, Mold Case Circuit Breaker.
- MCB, Miniatur Circuit Breaker.

Panel MCCP
Motor Control Central Panel, merupakan pusat pengontrolan beberapa motor,
seperti Panel Pompa, Panel Exhaust Fan dan Panel Control motor lainnya.

Komponen utama Panel MCCP


- MCCB, Panel Motor Inverter
- Kontaktor, Relay, Timer Merupakan Panel Motor yang dilengkapi
- Thermal , dengan INVERTER Pengatur Kecepatan
- Push Button, Motor. Seperti Panel Booster Pump,
- Pilot Lamp, dll. Panel Motor Conveyor.
Komponen Utama Panel Inverter
- Sama dengan komponen MCC.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
- Inverter Motor.
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Panel Sub
Distribusi

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
MCB, ELCB

APP

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
other

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
TRAFO KERING

Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik
Hadi Setiyawan_K3_Listrik

Anda mungkin juga menyukai