MAKALAH
Untuk memenuhi Tugas Mata kuliah :
Desain Pembelajaran Pendidikan Dasar Islam
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana petunjuk implementasi ADDIE dalam pendidikan dasar
Islam?
2. Bagaimana contoh desain ADDIE dalam pembelajaran dasar Islam?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, Adapun tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui petunjuk implementasi ADDIE dalam pendidikan
dasar Islam.
2. Untuk mengetahui contoh desain ADDIE dalam pembelajaran dasar
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik
yaitu model ADDIE (AnalysisDesign-Develop-Implement- Evaluate).
ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan
Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,
dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.1
1
Benny Pribadi A, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat. 2009),
hal. 128-132
2
Bintari Kartika Sari, Desain Pembelajaran Di Era Asean Economic Community (Aec)
Untuk Pendidikan Indonesia Berkemajuan” (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4), hal. 88-89
3
Ni Komang Arini dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Addie terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas V di Desa Pedawa, (Universitas Pendidikan
Ganesha. Singaraja. 2012), hal. 3
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Addie diantaranya :
Dari skema model di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat beberapa
langkah-langkah Model Pembelajaran ADDIE yakni :4
1. Analysis
4
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model,
Jurnal Pendidikan Halaqa, Vol 03,No. 01, tahun 2009, hal. 36-37
menentukan apa yang harus dipelajari, kita harus melakukan beberapa
kegiatan, diantaranya adalah :5
5
Muhammad Rahman dan Amri Sofan, Strategi & Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2013), hal. 45-47
fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pembelajaran adalah untuk
mengidentifikasi bagian-bagian utama materi yang akan diajarkan dan
disusun secara sistematik. Analisis ini dapat dijadikan dasar untuk
menyusuk rumusan tujuan pembelajaran.
d. Analisis tujuan pembelajaran
Analisis tujuan pembejaran merupakan langkah yang diperlukan untuk
menentukan kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh
siswa. Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu didapatkan
diantaranya:
1) Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
2) Ketercapaian tujuan pembelajaran
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profil calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan,
identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas
kebutuhan.
6
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar …..,hal. 39.
Dalam analisis ini, jangan sampai terjadi ada rancangan
model/metode yang bagus tetapi tidak dapat diterapkan karena beberapa
keterbatasan misalnya saja tidak ada alat atau guru tidak mampu untuk
melaksanakannya. Analisis metode pembelajaran baru perlu dilakukan
untuk mengetahui kelayakan apabila metode pembelajaran tersebut
diterapkan.
2. Design
Tahap desain memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai
dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi
pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode
pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan berikutnya. Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat
rancangan. Pertama kita merumuskan sebuah rancangan diantaranya: 8
a. Menentukan learning experience yang perlu dimiliki oleh siswa
selama mengikuti aktivitas pembelajaran untuk mengetahui desain
yang dibuat dapat mengatasi masalah kesenjangan performa yang
terjadi pada diri siswa.
b. Menentukan tujuan pembelajaran.
c. Menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
d. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat dengan menggunakan
metode diskusi untuk mencapai tujuan tersebut.
e. Membuat modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
f. Kombinasi metode diskusi dan perangkat pembelajarannya adalah
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
3. Development
7
Bintari Kartika Sari, Desain Pembelajaran..., hal.95
8
Benny Pribadi A, Model Desain Sistem Pembelajaran..., hal. 131
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi
rancangan produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual
penerapan model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap pengembangan,
kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk
yang siap diimplementasikan.9 Sebagai contoh, apabila pada tahap design
telah dirancang penggunaan model/metode baru yang masih konseptual,
maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat
pembelajaran dengan model/metode baru tersebut seperti RPP, media dan
materi pelajaran.
9
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Penerbit Alfabeta. 2015),
hal. 57
10
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar …..,hal. 39.
ajar yang telah dikembangkan disampaikan sesuai dengan pembelajaran.
Seteleh diterapkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran kemudian
dilakukan evalusai awal untuk memberikan umpan balik pada penerapan
pengembangan bahan ajar berikutnya. Tujuan utama dalam langkah
implemtasi antara lain:11
11
Ibid…,hal. 40
12
Muhammad Rahman dan Amri Sofan, Strategi & Desain Pengembangan…, hal. 51
pengembangan (development), implementasi (implementation) serta
evaluasi (evaluation).13
a. Analisis (analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap
analisis, dilakukan pendefinisian permasalahan instruksional, tujuan
instruksional, sasaran pembelajaran serta dilakukan identifikasi
lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.14
1) Analisis kinerja
Rendahnya pemahaman anak-anak tentang Asmaul Husna As
Salam
Rendahnya pemahaman peserta didik tentang implementasi
sikap yang mencerminkan Asmaul Husna As Salam pada
kehidupan sehari-hari
Rendahnya motivasi anak pada kegiatan yang melibatkan
kewajiban anak pada kehidupan sehari-hari menurut
pengamalan Asmaul Husna As Salam
2) Analisis Kebutuhan
Latar belakang siswa MIU Al Falah Simo Kedungwaru
Tulungagung Kelas 4 berusia rata-rata 9,5 tahun, dan tinggal
di daerah tengah perkotaan
Dibutuhkan wawasan kepada siswa untuk mengetahui
kondisi lingkungan sekitar menurut pengamalan Asmaul
Husna As Salam
Dibutuhkan stimulus agar siswa peduli terhadap lingkungan
sekitar menurut pengamalan Asmaul Husna As Salam
13
Haris Rosdianto, Penerapan model pembelajaran ADDIE untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa pada materi kinematika gerak lurus, Jurnal Pendidikan Fisika dan
Keilmuan, Vol 02, No 01, tahun2019hal. 55
14
Rah Cahyadi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model, Jurnal Pendidikan Halaqa, Vol
03, No 01, tahun 2019, hal. 36
Dibutuhkan pengetahuan tentang kewajiban siswa terhadap
lingkungan sekitarnya menurut pengamalan Asmaul Husna
As Salam
Dibutuhkan wawasan agar siswa mengetahui timbal balik
yang diperoleh setelah melaksanakan kewajiban terhadap
lingkungan sekitar menurut pengamalan Asmaul Husna As
Salam
Dibutuhkan uji coba dan contoh kecil untuk membantu siswa
dalam melaksanakan kewajiban terhadap lingkungan sekitar
menurut pengamalan Asmaul Husna As Salam
Dibutuhkan kerjasama antar siswa untuk memotivasi siswa
dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan
sekitar menurut pengamalan Asmaul Husna As Salam
Perlu adanya media yang menarik dan inovatif karena letak
sekolah dan tempat tinggal siswa berada di tengah perkotaan
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
desain instruktional adalah mengajarkan secara efisien dan
efektif tentang kewajiban pada kehidupan di lingkungan
sekitar sehingga para siswa dapat mengetahui secara
langsung timbal balik setelah melaksanakan kewajiban
terhadap lingkungan sekitar yang rata-rata berusia 9,5 tahun
dan tinggal di tengah perkotaan.
b. Desain (design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian,
latihan, konten, dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana
pembelajaran dan pemilihan media. Fase desain dilakukan secara
sistematis dan spesifik.15
1) Pernyataan kesenjangan kemampuan
15
Suparman, Desain Intruksional Modern, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 87
Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi terutama
pada kompetensi sikap dan keterampilan yang telah ditentukan
setelah mengikuti proses pembelajaran.
Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 60% dari
standar kompetensi yang telah digariskan terutama pada
kompetensi sikap dan keterampilan.
2) Pertanyaan-pertanyaan kunci
Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki
oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran?
Mengetahui apa arti kewajiban, tanggapan, dan saran
sederhana serta contohnya.
3) Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam mengikuti program pembelajaran.
Kognitif
Produk: Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya
terhadap suatu masalah dan memberikan solusi yang tepat.
Proses: Siswa mampu menyebutkan beberapa contoh
pengamalan Asmaul Husna As Salam, siswa mampu
membuat kalimat berisi tanggapan dan solusi terhadap
gambar yang disediakan.
Psikomotorik
Siswa dapat menjelaskan isi gambar.
Siswa dapat memberikan tanggapan dan solusi terhadap
masalah pada gambar yang disediakan.
Afektif
Dari segi karakter siswa yaitu tekun, peduli dan ketelitian.
Sedangkan dari segi sosial yakni berpartispasi aktif dan
berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
Siswa mampu membuat kalimat berisi tanggapan dan solusi
terhadap gambar yang disediakan.
Siswa dapat memberikan tanggapan dan solusi terhadap
masalah pada gambar yang disediakan.
4) Bahan ajar dan kegiatan yang dapat digunakan dalam mendukung
program pembelajaran.
Buku Siswa kelas IV
Buku Guru kelas IV, dan media.
c. Pengembangan (development)
Pertanyaan-pertanyaan kunci :
1) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran? Tidak harus membeli bahan
ajar, guru dapat menggunakan buku yang tersedia.
2) Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? Dalam mengajar materi,
guru dapat membuat peta konsep tentang berbagai contoh
kewajiban yang dimiliki siswa. Sedangkan untuk memotivasi siswa
dalam melakukan kewajibannya, guru dapat membuat alat-alat
sebagai media seperti gambar-gambar maupun video pembelajaran.
3) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan
spesifik.
4) Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam
menyelenggarakan program pembelajaran? Buku Siswa kelas 4,
Buku guru Kelas 4, dan alat-alat untuk kegiatan pembelajaran.
d. Implementasi (implementasion)
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh
seorang perancang program pembelajaran pada saat melakukan
langkah implementasi yaitu sebagai berikut:
1) Metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif utnuk
digunakan dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran?
Metode Jigsaw tentang masalah-masalah yang terjadi di
lingkungan sekitar dengan poin materi pembelajaran sebagai
berikut.
2) Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk
menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu
memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi
pembelajaran yang disampaikan? Dengan berkerja secara
kelompok atau diskusi, siswa diharapkan tertarik pada materi yang
akan dipelajari.
e. Evaluasi (evaluation)
Pada tahap evaluasi ini, efesiensi dan efektifitas pembelajaran diukur
melalui kegiatan penilaian untuk mengukur validitas kompetensi yang
telah tercapai, bisa berupa evaluasi formatif yang mencakup observasi,
interview, dan angket. Beberapa pertanyaan penting yang harus
dikemukakan perancang program pembelajaran dalam melakukan
langkah-langkah evaluasi, antara lain:
1) Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti
selama ini? Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa
dalam mengikuti program pembelajaran? Seberapa jauh siswa
dapat belajar tentang materi atau substansi pembelajaran?
2) Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang telah dipelajari?
3) Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang
dilaksanakan terhadap prestasi belajar siswa?
2. Implementasi Desain Pembelajaran ADDIE dengan Metode Pembelajaran
Menyanyi
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan syai-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut
disesuaikan dengan materi pelajaran yang berlangsung. Menurut beberapa
ahli, bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah
sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal. 16
Manfaat penggunaan lagu (menyanyi) dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Saran relaksasi dengan menetralisasi denyut dan gelombang otak.
b. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
c. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan.
d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.
e. Membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa etika siswa.
f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Mendorong motivasi belajar siswa.17
16
M. Fadillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2014), hal. 42-
43
17
Ibid., hal.44
4. Menyusun informasi atau konsep materi baru apa saja yang harus
dikuasai atau peserta didik dalam bentuk lirik lagu yang
disesuaikan dengan nada lagu yang dipilih.
5. Guru harus mempraktikan lagu tersebut di depan kelas.
6. Mendemonstrasikannya bersama-sama secara berulang-ulang.
7. Mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut untuk mengukur
apakah siswa sudah dapat menghafal dan menguasainya melalui
lagu yang dinyanyikan. 18
18
Suparman S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2010), hal. 181
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. ADDIE merupakan singkatan yang mengacu pada proses-proses utama
dari proses pengembangan sistem pembelajaran yaitu : Analysis (analisis),
Design (desain), Development (pengembangan), Implentation
(implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Pembelajaran model ADDIE
merupakan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat
interaktif, dimana hasil evaluasi setiap fase dapat membawa
pengembangan pembelajaran ke fase sebelumnya.
2. Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri
dari 5 tahapan yang terdiri dari: analisis (analysis), desain (design),
pengembangan (development), implementasi (implementation) serta
evaluasi (evaluation). Dimana dalam setiap siklus terdapat poin-poin
tersendiri yang harus ditulis oleh guru. Contoh dari desain pengembangan
ADDIE dirumuskan dalam penyusunan RPP pada mata pelajaran Akidah
Akhlak bab Asmaul Husna As Salam dengan menggunakan metode
pembelajaran menyanyi.
B. Saran
Penulis dalam makalah ini mengupayakan semaksimal mungkin dalam
menyusun makalah namun masih banyak kekurangan, diharapkan bagi
pembaca memberikan saran demi perbaikan makalah ini, untuk penyusunan
makalah yang akan datang.
Daftar Rujukan