Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN SINGASARI

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah


Sejarah Peradaban Pra Islam
Dosen Pengampu: Wahyu Setyaningsih, M.A.

Disusun Oleh:
ANNISA EKA SUSILOWATI (53010210014)
AMIN JAMAL AIDIN (53010210069)
NURUL HIDAYAH (53010210106)

PROGRAM STUDI
SEJARAH PERADABAN ISLAM
FAKULTAS USLUHUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
IAIN SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini tanpa halangan suatu
apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Pra Islam. Selain itu makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi
pembaca dan penyusun makalah ini. Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-
hal yang belum sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan
hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan
makalah ini ke depannya. Besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang
berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan
ilmu pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika
dibandingkan dengan Kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerajaan ini berdiri pada tahun
1222 sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil
mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana
memberontak karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang
memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno.
Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur.
Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri yaitu akuwu Tumapel
yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak
pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan
Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam
kitab Pararaton.
Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.
Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau
perluasan wilayah ke wilayah kekuasaan Sriwijaya melalui Ekspedisi Pamalayu pada
tahun 1275. Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada
pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah
mempermalukan utusan Kaisar Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.
Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa Singasari. Banyak
arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala yang berukuran 40 ton,
ada juga patung perwujudan Kertanegara yang lebih dikenal dengan sebutan Joko
Dolok. Singasari tidak banyak meninggalkan candi, namun ada sejumlah candi
sebagai pertanda peradaban Singasari, seperti Candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi,
danCandi Singosari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan materi yang kami miliki, maka kami akan membahas mengenai beberapa
hal yang terangkum dalam rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Singasari?
2. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan Singasari?
3. Bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan Singasari?
4. Bagaimana kehidupan agama kerajaan Singasari?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini kami buat dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui sejarah berdirinya kerajaan Singasari
2. Mengetahui sistem pemerintahan kerajaan Singasari
3. Mengetahui kehidupan ekonomi kerajaan Singasari
4. Mengetahui kehidupan agama kerajaan Singasari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari


Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri.
Yang menjabat sebagai akuwu Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh
dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian
menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang Bernama Ken
Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari Kekuasaan Kerajaan Kediri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kediri melawan kaum
brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya
menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan
Kerajaan Kediri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Negarakertagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun
tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel
bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja
Kerajaan Kediri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanegara tahun 1255 menyebutkan kalau pendiri
Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah
Rajasa, karena dalam Negarakertagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai
Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa sebelum maju perang melawan Kerajaan
Kediri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari


Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari. Versi pertama adalah versi
Pararaton yang datanya didapat dari Prasasti Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah
pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247-1249 M). Anusapati diganti
oleh Tohjaya (1249-1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-
1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara
pada versi Negarakertagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathaputra (1222-1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan Wisnuwardhana
(1248-1254 M). Terakhir adalah Kertanegara (1254-1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula
Malurung.
1. Kehidupan Politik di Kerajaan Singasari
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika
Ken Arok menjadi akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun,
pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat
perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa
Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa
Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh
Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
a. Politik dalam negeri
- Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata
digantikan oleh Aragani.
- Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra
Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
- Memperkuat angkatan perang.
b. Politik luar negeri
- Melaksanakan ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta
melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat malaka.
- Menguasai Bali.
- Menguasai Jawa Barat.
- Menguasai Malaka dan Kalimantan.
2. Hubungan Dengan Majapahit
Pararaton, Negarakertagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan
Aria Wiraraja (penentang politik Kertanegara), ia kemudian diampuni oleh
Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang
pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka
dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan Kediri.
Setelah Kediri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara
Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan
Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatukan dirinya sebagai anggota
Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.

C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari


Tidak hanya sumber prasasti dan berita dari negeri asing yang dapat memberi keterangan
secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan tetapi, berdasarkan analisis bahwa
rakyat Singasari berada di sekitar Lembah Sungai Brantas dapat diduga bahwa rakyat Singasari
banyak menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Keadaan itu juga didukung oleh hasil
bumi yang melimpah sehingga menyebabkan Raja Kertanegara memperluas wilayah terutama
tempat-tempat yang strategis untuk lalu lintas perdagangan.
Keberadaan Sungai Brantas dapat juga digunakan sebagai sarana lalu lintas perdagangan
dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan demikian, perdagangan juga menjadi andalan
bagi pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari. Peninggalan kebudayaan Kerajaan
Singasari antara lain berupa prasasti, candi, dan patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari
antara lain Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari. Adapun patung-patung yang berhasil
ditemukan sebagai hasil kebudayaan Kerajaan Singasari antara lain Patung Ken Dedes sebagai
Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan dan Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.
Rakyat Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai masa
pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok, sosial masyarakat
sangat terjamin. Kemakmuran dan keteraturan kehidupan sosial masyarakat Singasari
kemungkinan yang menyebabkan para brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok atas
kekejaman rajanya.
Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan.
Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan pembangunan
kerajaan. Kemakmuran makin dapat dirasakan rakyat Singasari setelah Kertanegara menjadi raja.
Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat
dapat hidup aman dan sejahtera.
Dengan kerja keras dan usaha yang baik yang tak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin
menyatukan seluruh wilayah Nusantara dibawah naungan Singasari tercapai juga walaupun
belum sempurna. Daerah kekuasaannya meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu,
Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

D. Kehidupan Agama Kerajaan Singasari


Pada masa pemerintahan Kertanegara terjadi Sinkretisme antara agama Hindu dengan
Budha, menjadi bentuk Siwa-Budha. Contohnya adalah berkembangnya aliran Tantrayana.
Untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan dari berbagai daerah terus dilakukan oleh
Kertanegara. Pasukan Singasari dikirim ke berbagai daerah yaitu antara lain pasukan yang
dikirim ke tanah melayu. Oleh karena itu, keadaan kerajaan kekuatannya berkurang yang
disebabkan oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara.
Pihak yang tidak senang itu antara lain Jayakatwang, penguasa Kediri yang berusaha
untuk menjatuhkan kekuasaan Kertanegara. Saat yang dinantikan oleh Jayakatwang ternyata
telah tiba. Pada saat itu istana kerajaan Singasari dalam keadaan lemah. Pasukan kerajaan hanya
tersisa sebagian kecil. Pada saat itu Kertanegara sedang melakukan upacara keagamaan dengan
pesta pora, sehingga Kertanegara benar-benar lengah. Secara tiba-tiba, Jayakatwang menyerbu
istana Kertanegara. Serangan Jayakatwang dibagi menjadi dua arah. Dibagian utara ada pasukan
Kediri untuk memancing pasukan Singasari keluar dari pusat kerajaan.
Sementara induk pasukan Kediri bergerak dan menyerang dari arah selatan untuk
menghadapi serangan Jayakatwang, Kertanegara mengirimkan pasukan yang ada dibawah
pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja. Ardaraja adalah anak Jayakatwang dan menantu
dari Kertanegara. Pasukan Kediri yang datang dari arah utara dapat dikalahkan oleh pasukan
Raden Wijaya akan tetapi, pasukan inti dengan leluasa masuk dan menyerang istana, sehingga
berhasil menewaskan Kertanegara. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1292 M. Raden Wijaya dan
pengikutnya kemudian meloloskan diri setelah mengetahui istana kerajaan dihancurkan oleh
pasukan Kediri. Sedangkan Ardaraja membalik dan bergabung dengan pasukan Kediri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika:
1. Kerajaan Singasari itu terletak didaerah Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu
(bupati). Letaknya didaerah pegunungan yang subur di wilayah Malang. Dari daerah
inilah Kerajaan Singasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa
Timur.
2. Kerajaan Singasari dipimpin oleh raja-raja termasyhur seperti: Ken Arok, Anusapati,
Tohjoyo, Ranggawuni dan Kertanegara.
3. Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun dan
seringkali mengalami berbagai masalah, namun hal itu selalu bisa diatasi.
4. Runtuhnya Singasari diawali dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana
kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan.
5. Hubungan antara Singasari dan Majapahit adalah setelah Singasari runtuh maka dibangun
kerajaan Majapahit sebagai kelanjutannya.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Terimakasih atas antusias dari pembaca yang sudi
menelaah isi makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan materi ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari
Ketangguhan Seorang Patih Majapahit Dalam Menjaga Keutuhan Takhta Sang Raja. Jakarta:
Narasi.
Komandoko, Gamal. (2009). Gajah Mada: Menangkis Ancaman Pemberontakan Ra Kuti: Kisah
Mulyana, Slamet. (2006). Tafsir Sejarah Nagarakretagama. Jakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai