OLEH :
Imran Ramadhan PO713203191017
Ivanka Nur Widya PO713203191018
Muhammad Raihand PO713203191019
Muhammad Yusril PO713203191020
Mustasyifa Daud PO713203191021
PRODI D.III
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari terapi DM adalah untuk mendapatkan kadar glukosa darah yang
tetap normal atau mendekati normal. Hemoglobin terglikosilasi telah diakui
sebagai permeriksaan yang menggambarkan kadar glukosa darah harian rata-rata
dan derajat ketidak seimbangan karbohidrat dua bulan yang lalu (lebih baik dari
kadar gula darah puasa ).
Tabel 3 : Kriteria Pengendalian DM
No Parameter Tes Baik Sedang Buruk
1 Glukosa darah puasa 80 –120 120 –140 > 140
Glukosa darah 2 jam 80 – 160 160 - 200 > 200
pp
2 HbA1c 4–6 6–8 >8
3 Kolesterol total < 200 200 – 240 > 240
Kolesterol-HDL > 40 35 – 40 < 35
Trigliserida :
- tanpa PJK < 200 200 – 400 > 400
- dengan PJK < 150 < 200 > 200
Eritrosit yang tua karena berada dalam sirkulasi lebih lama dari pada sel-sel
eritrosit yang masih muda memiliki kadar HbA1c yang lebih tinggi. Penurunan
hasil palsu kadar HbA1c bisa disebabkan oleh penurunan dari jumlah eritrosit
total. Pada penderita dengan gejala hemolisis episodik atau kronis, darah dapat
mengandung lebih banyak eritrosit muda sehingga jumlah kadar HbA1c dapat
dijumpai dalam kadar yang sangat rendah. Adanya Glikohemoglobin total dalam
darah merupakan indikator yang lebih baik untuk pengendalian terhadap penyakit
diabetes pada penderita yang mengalami anemia ataupun kehilangan darah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari aksi antara glukosa dengan hemoglobin
(bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh bagian
tubuh).
Prinsip Hba1c mengukur persentasi hemoglobin sel darah merah yang
diselubungi oleh gula. Semakin tinggi nilainya berarti kontrol gula darah buruk
dan kemungkinan komplikasi semakin tinggi
Manfaat Pemeriksaan HbA1c :
1. Mencerminkan kadar rerata glukosa 3 bulan terakhir
2. Melihat kepatuhan pengobatan penderita DM
3. Memantau resiko kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya
kadar glukosa darah
Pemeriksaan Hb A1c Untuk Penderita Diabetes HbA1c adalah salah satu
pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnosis diabetes, baik tipe 1
maupun 2.
Kelebihan :Dapat memperkirakan kondisi glukosa darah dalam jangka
waktu panjang serta tidak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup jangka
pendek maupun gangguan akut seperti stres atau penyakit yang terkait.
Kekurangan :Biaya pemeriksaan HbA1c memang relatif lebih mahal
dibanding pemeriksaan glukosa darah,
DAFTAR PUSTAKA
Hardy, Robert A. Retina dan Tumor Intraokular. Dalam buku: Vaughan DG,
Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Alih bahasa:
Tambajong J, Pendit BU. Jakarta: Widya Medika, 2000: p.197-219
Penyakit
Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2006: p.1857-9,1889-93