Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PETERNAK AYAM


POTONG PT.MITRA GEMUK BERSAMA (MGB)
DI KABUPATEN JEMBER

Luckman Ashary*)

RINGKASAN

PT.Mitra Gemuk Bersama (MGB) merupakan salah satu perusahaan peternakan


ayam potong yang melakukan kerjasama dengan peternakan ayam potong yang ada di
Kabupaten Jember melalui pola kemitraan inti-plasma. Tujuan pola kemitraan ini adalah
meningkatkan pendapatan dan peningkatan skala usaha baik dari pihak perusahaan
maupun peternak. Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan
dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah kompensasi,
motivasi, loyalitas karyawan, kinerja karyawan dan produktivitas karyawan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi, motivasi, loyalitas karyawan, kinerja
terhadap produktivitas karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung pada
peternakan ayam potong dengan kemitraan PT.MGB di Kabupaten Jember. Teknik
sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Metode
yang digunakan adalah metode wawancara dengan penyebaran kuisioner penelitian.
Penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research) atau penelitian
kausal (causal research). Model analisis yang digunakan adalah Structural Equation
Modelling (SEM) dengan alat analisis AMOS 16.1.
Kata Kunci: Kompensasi, Motivasi,Loyalitas, Kinerja, Produktivitas Karyawan.

PENDAHULUAN menjadi sebuah industri yang memiliki


Efisiensi usaha peternakan ayam komponen lengkap dari sektor hulu
potong adalah hal yang sangat penting agar sampai ke hilir di mana perkembangan
kualitas produk ayam potong bisa bersaing usaha ini memberikan kontribusi nyata
di pasar bebas, dan upaya yang harus dalam pembangunan pertanian dan
dilakukan antara lain adalah substitusi memiliki nilai strategis khususnya dalam
bahan pakan, peningkatan mutu produk, upaya pemenuhan kebutuhan protein
peningkatan produktivitas ternak, hewani dalam negeri serta mempunyai
pembinaan sumber daya manusia dan peranan dalam memanfaatkan peluang
membentuk koperasi mandiri. Salah satu kesempatan kerja.
komoditi perunggasan yang memiliki Industri peternakan ayam potong
prospek yang sangat baik untuk di Indonesia hingga saat ini berkembang
dikembangkan adalah peternakan ayam sesuai dengan kemajuan peternakan
potong karena didukung oleh karakteristik ayam potong global yang mengarah
produknya yang dapat diterima oleh semua kepada sasaran pencapaian tingkat
masyarakat Indonesia. efisiensi usaha yang optimal. Namun
Efisiensi dalam usaha sangat demikian, upaya pembangunan industri
menentukan keberhasilan pengelolaan peternakan ayam potong tersebut masih
usaha peternakan ayam potong agar menghadapi tantangan global yang
mampu menghasilkan produk yang bisa mencakup kesiapan daya saing produk,
bersaing dipasar serta memberikan utamanya bila dikaitkan dengan
pendapatan bagi peternakan pola kemitraan lemahnya kinerja penyediaan bahan baku
dan mandiri. Usaha pemeliharaan unggas pakan dan lemahnya kinerja karyawan.
khususnya ayam potong di Indonesia telah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
72
73
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

konteks bisnis, adalah orang yang bekerja kebijaksanaan organisasi, perencanaan


dalam suatu organisasi yang sering pula perluasan lini organisasi, proses merger
disebut karyawan. dan akuisisi organisasi. Hanya sebagian
Sumber Daya Manusia merupakan kecil saja hal-hal yang dilakukan
aset yang paling berharga dalam organisasi tanpa melibatkan SDM dalam
perusahaan, tanpa manusia maka sumber membuat perecanaan, kebijaksanaan, dan
daya perusahaan tidak akan dapat pembentukan strategi organisasi.
mengahasilkan laba atau menambah Apabila organisasi melakukan
nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya perencanaan strategis manajer lini lebih
Manusia didasari pada suatu konsep bahwa berkemungkinan melihat sifat-sifat
setiap karyawan adalah manusia, bukan penting isu-isu SDM yang ada. Masalah-
mesin, dan bukan semata menjadi sumber masalah SDM terus meningkat
daya bisnis. Manajemen Sumber Daya khususnya berkenaan dengan supply
Manusia berkaitan dengan kebijakan dan tenaga kerja trampil, yang memiliki
praktek-praktek yang perlu dilaksanakan kemampuan adaptasi memadai, dan
oleh manajer, mengenai aspek-aspek mampu menghadapi kerancuan-
Sumber Daya Manusia dari Manajemen kerancuan yang ada (ambiguitas). SDM
Kerja. mempunyai andil yang besar bagi
Setiap organisasi perusahaan keberhasilan bisnis. Isu-isu SDM
beroperasi dengan menggunakan seluruh meliputi isu bisnis yang berkaitan dengan
sumber dayanya untuk dapat menghasilkan tenaga kerja kerja, dan isu-isu tesebut
produk baik barang/jasa yang bisa mempengaruhi esensi bisnis seperti
dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan profitabilitas, survival, daya saing,
sumber daya yang dimiliki perusahaan kemampuan adaptasi dan fleksibilitas.
meliputi sumber daya finansial, fisik, Kritisnya peran SDM tidak disertai
SDM, dan kemampuan teknologis dan dengan sifat kepastian tenaga kerja.
sistem (Simamora, 1995). Karena sumber- Justru sebaliknya terdapat peningkatan
sumber yang dimiliki perusahaan bersifat ketidakpastian tenaga kerja yang
terbatas sehingga perusahaan dituntut dihadapi organisasi. Organisasi tidak
mampu memberdayakan dan dapat menentukan secara pasti hal-hal
mengoptimalkan penggunaannya untuk yang berkenaan dengan supply tenaga
mempertahankan kelangsungan hidup kerja antara lain :1. Bagaimana menarik,
perusahaan. Dari berbagai sumber daya mempertahankan, dan memotifasi SDM
yang dimiliki perusahaan SDM menempati yang semakin beragam 2. Bagaimana
posisi strategis diantara sumber daya cara mendapatkan individu yang
lainnya. memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan
Tanpa SDM, sumber daya yang lain kemampuan yang tepat.
tidak bisa dimanfaatkan apalagi dikelola Akhirnya bagaimana mengarahkan
untuk menghasilkan suatu produk. SDM yang ada agar dapat menjadi
Menurut Kathrin Connor (dikutip dari sumber keunggulan kompetitif baik
Schuller, 1990), wakil presiden SDM di secara domestik maupun internasional.
Liz Claiborne: “Human resources are a Manajemen sumber daya manusia
part of the strategic planning process. It is merupakan bagian dari manajemen
a part of policy development, line dimana didalam pembahasannya
extension planning and the merger and manajemen sumber daya manusia lebih
acquisition processes. Little is done in memfokuskan pada pengaturan mengenai
planning policy on the finalization stages peranan manusia dalam mewujudkan
of any deal”. Dari pernyataan Kathrin tujuan yang optimal. Pengaturan itu
Connor, diakui bahwa SDM merupakan meliputi masalah perencanaan ( human
bagian proses perencanaan strategis dan resources planning), pengorganisasian,
menjadi bagian pengembangan pengarahan, pengendalian, pengadaan,
74
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

pengembangan, kompensasi, terhadap organisasi atau perusahaan,


pengintegrasian, pemeliharaan, 2. menurunkan jumlah absensi para
kedisiplinan dan pemberhentian tenaga karyawan dan adanya perputaran
kerja untuk membantu terwujudnya tujuan kerja,
perusahaan, karyawan dan masyarakat. 3. mengurangi pengaruh organisasi
Oleh karena itu penulis tertarik untuk karyawan terhadap kegiatan
membahas seberapa besar pengaruh organisasi, dan
praktek msdm terhadap produktivitas 4. meminimalkan biaya-biaya kerja
karyawan dalam menciptakan lembur yang berarti mengefektifkan
produktivitas usahanya khususnya bagi prestasi kerja karyawan (Tohardi,
peternakan ayam potong di Kabupaten 2002:418).
Jember. Ada dua azas penting dalam
program pemberian kompensasi (balas
TINJAUAN PUSTAKA jasa) supaya balas jasa yang akan
Kompensasi diberikan merangsang gairah dan
Kompensasi adalah semua kepuasan kerja karyawan yaitu: (1) azas
pendapatan yang berbentuk uang atau adil, (2) azas layak dan wajar.
barang langsung atau tidak langsung yang Kompensasi merupakan faktor penting
diterima karyawan sebagai imbalan atas yang dapat mempengaruhi seseorang
jasa yang diberikan kepada perusahaan untuk bekerja pada suatu organisasi dan
(Hasibuan, 1990:133). Kompensasi kerja bukan kepada organisasi lainnya. Suatu
adalah segala sesuatu yang diterima oleh organisasi harus cukup kompetitif dengan
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja beberapa jenis kompensasi dalam
mereka (Tohardi, 2002:411). mempekerjakan, mempertahankan, dan
Kompensasi kerja merujuk pada memberi imbalan terhadap kinerja setiap
semua bentuk upah atau imbalan yang individu didalam organisasi.
berlaku bagi dan muncul dari pekerjaan Menurut Mathis dan Jackson
mereka, dan mempunyai dua komponen (2002:118–119) kompensasi dibagi
yaitu ada pembayaran keuangan langsung menjadi dua, yaitu kompensasi langsung
dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, (berupa gaji pokok dan gaji variabel) dan
dan bonus, dan ada pembayaran tidak kompensasi tidak langsung (berupa
langsung dalam bentuk tunjangan tunjangan). Pemberian kompensasi
keuangan seperti asuransi dan uang merupakan salah satu pelaksanaan fungsi
liburan. MSDM yang berhubungan dengan semua
Tujuan pemberian kompensasi jenis pemberian penghargaan individual
(balas jasa) adalah sebagai pertukaran dalam melakukan
1. ikatan kerja sama; tugas keorganisasian.
2. kepuasan kerja; Kompensasi merupakan biaya
3. pengadaan efektif; utama atas keahlian atau pekerjaan dan
4. motivasi; kesetiaan dalam bisnis perusahaan. Bagi
5. stabilitas karyawan; suatu organisasi, utamanya perusahaan
6. disiplin; yang profit marking pengaturan
7. pengaruh serikat buruh; dan kompensasi merupakan faktor penting
8. pengaruh pemerintah (Hasibuan, untuk dapat menarik, memelihara
1997:137). maupun mempertahankan tenaga kerja
Selain itu menurut Soekidjo bagi kepentingan organisasi yang
Notoadmodjo ada beberepa keuntungan bersangkutan.
dengan diberikannya kompensasi Rivai dan Sagala (2009:744) juga
pelengkap,yaitu: mengemukakan beberapa komponen –
1. meningkatkan semangat kerja dan komponen kompensasi terdiri dari :
kesetiaan atau loyalitas para karyawan 1. Gaji, merupakan balas jasa dalam
75
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

bentuk uang yang diterima karyawan (1998:166) berpendapat bahwa motivasi


sebagai konsekuensi dari adalah kesediaan untuk mengeluarkan
kedudukannya sebagai seorang tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
karyawan yang memberikan organisasi, yang dikondisikan oleh
sumbangan tenaga dan pikiran dalam kemampuan upaya itu dalam memenuhi
mencapai tujuan perusahaan. beberapa kebutuhan individu.
2. Upah, merupakan imbalan finansial Sedamaryanti (2007:233)
langsung yang dibayarkan kepada mengemukakan bahwa motivasi
karyawan berdasarkan jam kerja, merupakan kesediaan mengeluarkan upah
jumlah barang yang dihasilkan atau tinggi ke arah tujuan organisasi yang
banyaknya pelayanan yang diberikan. dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
Jumlah upah tidak seperti gaji yang untuk memenuhi kebutuhan individual.
relatif tetap namun besarnya berubah Unsur upaya merupakan ukuran
tergantung pada keluaran yang intensitas. Bila seseorang termotivasi, ia
dihasilkan. akan mencoba kuat. Tujuan organisasi
3. Insentif, merupakan imbalan langsung adalah upaya yang seharusnya.
yang dibayarkan kepada karyawan Kebutuhan sesuatu keadaan internal yang
karena kinerjanya melebihi standar menyebabkan hasil tertentu tampak
yang ditentukan. Insentif merupakan menarik.
bentuk lain dari upah langsung di luar Dari batasan yang telah diutarakan
upah dan gaji yang merupakan secara sederhana dapat dikatakan bahwa
kompensasi tetap, yang biasa disebut motivasi merupakan timbulnya perilaku
kompensasi berdasarkan kinerja (pay yang mengarah pada tujuan tertentu
for performance plan). dengan penuh komitmen sampai
4. Kompensasi Tidak Langsung (Fringe tercapainya tujuan dimaksud. Ada
Benefit), merupakan kompensasi beberapa teori motivasi yang mendasari
tambahan yang diberikan berdasarkan penelitian ini. Menurut Sutrisno
kebijakan perusahaan terhadap semua (2009:121) dikatakan bahwa setiap teori
karyawan sebagai upaya motivasi berusaha untuk menguraikan
meningkatkan kesejahteraan para apa sebenarnya manusia dan manusia
karyawan. Berupa fasilitas-fasilitas dapat menjadi seperti apa.
seperti asuransi-asuransi, tunjangan- Isi teori motivasi membantu kita
tunjangan, uang pensiun dan lain-lain. memahami keterlibatan dinamis tempat
organisasi beroperasi dengan
Motivasi menggambarkan manajer dan karyawan
Motivasi merupakan proses saling terlibat dalam organisasi setiap
mencoba mempengaruhi seseorang agar hari. Teori motivasi ini juga dapat
melakukan sesuatu yang diinginkan membantu organisasi dalam memecahkan
(Zainun, 1989 : 62) sedangkan menurut permasalahan yang ada di organisasi.
Reksohadiprojo dan Handoko (1989 : 256) Teori motivasi dapat dikelompokkan
mendefinisikan motivasi merupakan menjadi dua aspek, yaitu Teori Kepuasan
keadaan dalam pribadi seseorang yang dan Teori Motivasi Proses.
mendorong keinginan individu muntuk a. Teori Kepuasan
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna Teori ini mendasarkan pendekatannya
mencapai suatu tujuan. atas fakto - faktor kebutuhan dan
Menurut Sunyoto (2012:11) kepuasan individu yang
motivasi membicarakan tentang cara menyebabkannya bertindak dan
mendorong semangat kerja seseorang, agar berperilaku dengan cara tertentu.
mau bekerja dengan memberikan secara Teori ini memusatkan perhatian pada
optimal kemampuan dan keahliannya guna faktor – faktor dalam diri orang yang
mencapai tujuan organisasi. Robbins menguatkan, mengarahkan,
76
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

mendukung, dan menghentikan mempengaruhi kinerja karyawan.


perilakunya. Teori ini mencoba Faktor-faktor atau variabel tersebut
menjawab pertanyaan kebutuhan apa adalah sebagai berikut :
yang memuaskan dan mendorong 1. Sistem kompensasi,
semangat bekerja seseorang. Dalam 2. Motivasi,
Sutrisno (2009:122) juga disebutkan 3. Kepuasan kerja,
beberapa Teori Kepuasan (Content 4. Kondisi fisik dan suasana kerja,
Theory) yang dikemukakan oleh : 5. Tingkat stres,
1. F. W. Taylor dengan Teori 6. Aspek-aspek ekonomis
Motivasi Konvensional 7. Aspek-aspek teknis, dan
2. Abraham H. Maslow dengan Teori 8. Perilaku-perilaku lainnya.
Hierarkhi Kebutuhan Menurut Moeheriono (2012:95)
3. David Mc Clelland dengan Teori kinerja atau performance merupakan
Motivasi Prestasi gambaran mengenai tingkat pencapaian
4. Frederick Hezberg dengan Teori pelaksanaan suatu program kegiatan atau
Model dan Faktor kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
5. Clayton P. Alderfer dengan Teori tujuan, visi, dan misi organisasi yang
ERG dituangkan melalui perencanaan strategis
6. Douglas Mc Gregor dengan Teori suatu organisasi. Dikemukakan
X dan Y Mangkunegara (2010:9) kinerja sumber
b. Teori Motivasi Proses daya manusia merupakan istilah yang
Teori motivasi proses memusatkan berasal dari kata Job Performance atau
perhatiannya pada bagaimana motivasi Aktual Performance (prestasi kerja atau
terjadi. Dengan kata lain teori motivasi prestasi sesungguhnya yang dicapai
proses pada dasarnya berusaha seseorang).
menjawab pertanyaan bagaimana Definisi kinerja adalah “hasil kerja
menguatkan, memelihara dan kualitas dan kuantitas yang dicapai
menghentikan perilaku individu agar seorang karyawan dalam melaksanakan
setiap individu bekerja giat sesuai tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
dengan keinginan manajer. Teori ini yang diberikan kepadanya”. Oleh karena
dikemukakan oleh Vrom dalam Nimran itu maka dapat disimpulkan bahwa
(1999) yang dikutip oleh Sutrisno kinerja sumber daya manusia adalah
(2009:141). Ada tiga teori motivasi prestasi kerja atau hasil kerja (output)
proses yang lazim dikenal yaitu : baik kualitas maupun kuantitas yang
a. Teori Harapan (Expectacy Theory) dicapai sumber daya manusia per satuan
b. Teori Keadilan (Equity Theory) periode waktu dalam melaksanakan tugas
c. Teori Pengukuhan (Reinforcement kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
Theory) yang diberikan kepadanya menurut
Mangkunegara (2000:67). Ada beberapa
Kinerja syarat kriteria ukuran kinerja yang baik
Peningkatan kinerja karyawan yang ialah apabila lebih realibel, realitas,
pada akhirnya dapat mengakibatkan representatif dan dapat diprediksi
efisiensi dan produktivitas kerja dapat (As’ad,1991:49).
dilaksanakan jika para karyawan memiliki Dalam As’ad (1991:49) dikatakan
loyalitas dan dedikasi yang tinggi, kreatif juga bahwa yang umum dipakai sebagai
dan inovatif, teramp;il serta bertanggung kriteria ukuran kinerja, yaitu kualitas,
jawab terhadap tugas yang diembannya. kuantitas dan waktu yang dipakai,
Upaya untuk meningkatkan kinerja jabatan yang dipegang, absensi dan
karyawan dapat dilakukan dengan berbagai keselamatan dalam menjalankan
cara. Menurut Handoko (1999), terdapat pekerjaan. Lebih lanjut Koestartini
berbabai faktor atau variabel yang dapat (1997:93) mengatakan hampir seluruh
77
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

cara pengukuran kinerja sebelumnya oleh pemilik organisasi


mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan (Utomo, 2002, p.9). Sedangkan untuk
ketepatan waktu. Berdasarkan berbagai sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas
pendapat diatas tentang pengukuran para karyawannya rendah, maka semakin
kinerja, dalam penelitian ini indikator sulit bagi organisasi tersebut untuk
kinerja yang digunakan adalah : mencapai tujuan-tujuan organisasinya
a. Kualitas kerja, yaitu jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
ketelitian para karyawan, para pemilik organisasi.
optimalisasi kerja dan tanggung Loyalitas kerja tidak terbentuk
jawab dalam menyelesaikan tugas- begitu saja dalam perusahaan, tetapi ada
tugas yang diberikan. aspek-aspek yang terdapat didalamnya
b. Kuantitas kerja, yaitu tingkat yang mewujudkan loyalitas kerja.
pekerjaan rutin yang dilaksanakan Masing-masing aspek merupakan bagian
oleh para karyawan dan tingkat dari manajemen perusahaan yang
pekerjaan pembantuan yang berkaitan dengan karyawan maupun
diberikan kepada karyawan. perusahaan. Aspek-aspek loyalitas kerja
c. Ketepatan waktu, yaitu tingkat yang terdapat pada individu
ketepatan waktu para karyawan dikemukakan oleh Siswanto (Trianasari,
dalam menyelesaikan suatu 2005), yang menitik beratkan pada
pekerjaan yang direncanakan dan pelaksanaan kerja yang dilakukan
mekanisme dan kejelasan prosedur karyawan antara lain. :
dalam memberikan arah yang jelas a. Taat pada peraturan. Setiap kebijakan
kepada para karyawan dalam yang diterapkan dalam perusahaan
menyelesaikan suatu pekerjaan. untuk memperlancar dan mengatur
jalannya pelaksanaan tugas
Loyalitas olehmanajemen perusahaan ditaati
Dalam melaksanakan kegiatan kerja dan dilaksanakan dengan baik.
karyawan tidak akan terlepas dari loyalitas Keadaan ini akan menimbulkan
dan sikap kerja, sehingga dengan demikian kedisiplinan yang menguntungkan
karyawan tersebut akan selalu organisasi baikintern maupun ekstern.
melaksanakan pekerjaan dengan baik. b. Tanggung jawab pada perusahaan.
Karyawan merasakan adanya kesenangan Karakteristik pekerjaan dan
yang mendalam terhadap pekerjaan yang pelaksanaan tugasnya mempunyai
dilakukan Hasibuan (2001), konsekuensi yang dibebankan
mengemukakan bahwa loyalitas kerja atau karyawan. Kesanggupan karyawan
kesetiaan merupakan salah satu unsur yang untuk melaksanakan tugas
digunakan dalam penilaian karyawan yang sebaikbaiknya dan kesadaran akan
mencakup kesetiaan terhadap setiap resiko pelaksanaan tugasnya
pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. akan memberikan pengertian tentang
Kesetiaan ini dicerminkan oleh keberanian dan kesadaran
kesediaan karyawan menjaga dan membela bertanggungjawab terhadap resiko
organisasi di dalam maupun di luar atas apa yang telah dilaksanakan.
pekerjaan dari rongrongan orang yang c. Kemauan untuk bekerja sama.
tidak bertanggungjawab. Loyalitas para Bekerja sama dengan orang-orang
karyawan dalam suatu organisasi itu dalam suatu kelompok akan
mutlak diperlukan demi kesuskesan memungkinkan perusahaan dapat
organisasi itu sendiri. Menurut Reichheld, mencapai tujuan yang tidak mungkin
semakin tinggi loyalitas para karyawan di dicapai oleh orang-orang secara
suatu organisasi, maka semakin mudah invidual.
bagi organisasi itu untuk mencapai tujuan- d. Rasa memiliki, adanya rasa ikut
tujuan organisasi yang telah ditetapkan memiliki karyawan terhadap
78
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

perusahaan akan membuat karyawan loyalitas, yaitu dorongan yang kuat untuk
memiliki sikap untuk ikut menjaga dan tetap menjadi anggota perusahaan,
bertanggung jawab terhadap perusahaan kepercayaan yang pasti, penerimaan
sehingga pada akhirnya akan penuh atas nilai-nilai perusahaan
menimbulkan loyalitas demi perusahaan, taat pada peraturan yang
tercapainya tujuan perusahaan. berlaku rasa tanggung jawab yang tinggi
e. Hubungan antar pribadi, karyawan yang dan sikap kerja yang positif.
mempunyai loyalitas kerja tinggi Apa bila hal-hal tersebut dapat
mereka akan mempunyai sikap fleksibel terpenuhi dan dimiliki oleh karyawan,
ke arah tata hubungan antara pribadi. maka niscaya karyawan tersebut akan
Hubungan antara pribadi ini meliputi : memiliki loyalitas yang tinggi sesuai
hubungan sosial diantara karyawan, dengan harapan perusahaan. Loyalitas
hubungan yang harmonis antara atasan kerja akan tercipta apa bila karyawan
dan karyawan, situasi kerja dan sugesti merasa tercukupi dalam memenuhi
dari teman kerja. kebutuhan hidup dari pekerjaannya,
f. Kesukaan terhadap pekerjaan, sehingga mereka betah bekerja dalam
Perusahaan harus dapat menghadapi suatu perusahaan. Yuliandri (dalam
kenyataan bahwa karyawannya tiap hari Kadarwati, 2003) menegaskan bahwa
datang untuk bekerjasama sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
manusia seutuhnya dalam hal loyalitas karyawan adalah adanya
melakukan pekerjaan yang akan fasilitas-fasilitas kerja, tinjauan
dilakukan dengan senang hati sebagai kesejahteraan, suasana kerja serta upah
indikatornya bisa dilihat dari : yang diterima dari perusahaan.
keunggulan karyawan dalam bekerja, Selanjutnya Steers dan Porter
karyawan tidak pernah menuntut apa (dalam Kusumo, 2006) menyatakan
yang diterimanya diluar gaji pokok. bahwa timbulnya loyalitas kerja
Pambudi juga menambahkan bahwa dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu :
lima (5) faktor yang menjadi tolok ukur a. Karakteristik pribadi, meliputi usia,
sumber daya manusia mempunyai loyalitas masa kerja, jenis kelamin, tingkat
atau komitmen (dikutip dalam Utomo, pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras
2002, p.17) yaitu: dan beberapa sifat kepribadian.
a. Karyawan tersebut berada di b. Karakteristik pekerjaan, berupa
perusahaan tertentu; tantangan kerja, job stress,
b. Karyawan tersebut mengenal seluk- kesempatan berinteraksi sosial, job
beluk bisnis perusahaannya maupun enrichment, identifikasi tugas, umpan
para pelanggan dengan baik balik tugas dan kecocokan tugas.
c. Karyawan tersebut turut berperan dalam c. Karakteristik desain perusahaan,
mempertahankan hubungan dengan menyangkut pada intern perusahaan
pelanggan yang menguntungkan bagi itu yang dapat dilihat dari
perusahaannya desentralisasi, tingkat formalisasi,
d. Karyawan tersebut merupakan aset tak tingkat keikutsertaan dalam
berwujud yang tidak dapat ditiru oleh pengambilan keputusan, paling tidak
para pesaing telah menunjukkan berbagai tingkat
e. Karyawan tersebut mempromosikan asosiasi dengan tanggung jawab
perusahaannya, baik dari sudut produk, perusahaan, ketergantungan
layanan, sebagai tempat kerja yang fungsional maupun fungsi kontrol
ideal maupun keunggulan kinerja dan perusahaan.
masa depan yang lebih baik. d. Pengalaman yang diperoleh dalam
Aspek-aspek loyalitas di atas, yang pekerjaan, meliputi sikap positif
merupakan proses psikologis individu akan terhadap perusahaan, rasa percaya
sering mempengaruhi untuk membentuk pada sikap positif terhadap
79
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

perusahaan, rasa aman. jumlah barang dan jasa ) dengan sumber (


a. Berdasarkan faktor-faktor yang telah jumlah tenaga kerja, modal, tanah,
diungkap di atas dapat dilihat bahwa energi, dan sebagainya ) yang dipakai
masing-masing faktor mempunyai untuk menghasilkan hasil tersebut.
dampak tersendiri bagi kelangsungan George J. Washinis (Rusli
hidup perusahaan, sehingga tuntutan Syarif,1991:1) memberi pendapat bahwa
loyalitas yang diharapkan oleh “Produktivitas mencakup dua konsep
perusahaan baru dapat terpenuhi apabila dasar yaitu daya guna dan hasil guna.
karyawan memiliki karakteristik seperti Daya guna menggambarkan tingkat
yang diharapkan dan perusahaan sendiri sumber-sumber manusia, dana, dan alam
telah mampu memenuhi harapan- yang diperlukan untuk mengusahakan
harapan karyawan, sehingga dapat hasil tertentu, sedangkan hasil guna
disimpulkan bahwa faktor yang menggambarkan akibat dan kualitas dari
mempengaruhi loyalitas tersebut hasil yang diusahakan.”
meliputi : adanya fasilitas-fasilitas Menurut profesor Luis Sabourin
kerja, tunjangan kesejahteraan, suasana (Syarif,1991:1) adalah “Rumusan
kerja upah yang diterima, karakteristik tradisional dari produktivitas total tidak
pribadi individu atau karyawan, lain adalah ratio dari apa yang dihasilkan
karakteristik pekerjaan, karakteristik terhadap saluran apa yang digunakan
disain perusahaan dan pengalaman yang untuk memperoleh hasil tersebut. "
diperoleh selama karyawan menekuni Menurut Mukiyat (1998: 481) bahwa
pekerjaan itu. produktivitas kerja biasanya dinyatakan
dengan suatu imbangan dari hasil kerja
Produktivitas Karyawan rata-rata dalam hubungannya dengan jam
Produktivitas kerja merupakan suatu kerja rata-rata dari yang diberikan dengan
istilah yang sering digunakan dalam proses tersebut. Sedangkan konsep
perencanaan pengembangan industri pada produktivitas menurut piagam OSLA
khususnya dan perencanaan tahun 1984 adalah (Ravianto,1986:18) :
pengembangan ekonomi nasional pada a. Produktivitas adalah konsep universal,
umumnya. Pengertian produktivitas pada dimaksudkan untuk menyediakan
umumnya lebih dikaitkan dengan semakin banyak barang dan jasa
pandangan produksi dan ekonomi, sering untuk semakin banyak orang dengan
pula dikaitkan dengan pandangan menggunakan sedikit sumber daya.
sosiologi. Tidak dapat diingkari bahwa b. b.Produktivitas berdasarkan atas
pada akhirnya apapun yang dihasilkan pendekatan multidisiplinyang secara
melalui kegiatan organisasi dimaksudkan efektif merumuskan tujuan rencana
untuk meningkatkan kesejahteraan pembangunan dan pelaksanaan cara-
masyarakat termasuk di dalamnya tenaga cara produktif dengan menggunakan
kerja itu sendiri. sumber daya secara efektif dan efisien
Dikutip oleh Rusli Syarif (1991:1) namun tetap menjaga kualitas.
mengatakan bahwa “ definisi produktivitas c. c.Produktivitas terpadu menggunakan
secara sederhana adalah hubungan antara keterampilan modal, teknologi
kualitas yang dihasilkan dengan jumlah manajemen, informasi, energi, dan
kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil sumber daya lainnya untuk mutu
itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa kehidupan yang mantap bagi manusia
produktivitas merupakan ratio antara melalui konsep produktivitas secara
kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan menyeluruh.
yang dilakukan. “ Menurut Basu Swastha d. d.Produktivitas berbeda di masing-
dan Ibnu Sukotjo ( 1995: 281 ) masing negara denga kondisi, potensi,
produktivitas adalah sebuah konsep yang dan kekurangan serta harapan yang
menggambarkan hubungan antara hasil ( dimiliki oleh negara yang
80
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

bersangkutan dalam jangka panjang dan bagaimana pekerjaan tersebut


pendek, namun masing-masing negara dilaksanakan. Menurut Nawawi dan
mempunyai kesamaan dalam Handari (1990:97-98), menjelaskan
pelaksanaan pendidikan dan secara konkrit konsep produktivitas kerja
komunikasi. sebagai berikut:
e. e.Produktivitas lebih dari sekedar ilmu a. Produktivitas kerja merupakan
teknologi dan teknik manajemen akan perbandingan terbaik antara hasil
tetapi juga mengandung filosofi dan yang diperoleh dengan jumlah kerja
sikap mendasar pada motivasi yang yang dikeluarkan. Produktivitas
kuat untuk terus menerus berusaha kerja dikatakan tinggi jika hasil ynag
mencapai mutu kehidupan yang baik. diperoleh lebih besar dari pada
Menurut Komarudin, produktivitas sumber tenaga kerja yang
pada hakekatnya meliputi sikap yang dipergunakan dan sebaliknya.
senantiasa mempunyai pandangan bahwa b. Produktivitas yang diukur dari daya
metode kerja hari ini harus lebih baik dari guna (efisiensi penggunaan personal
metode kerja kemarin dan hasil yang dapat sebagai tenaga kerja). Produktivitas
diraih esok harus lebih banyak atau lebih ini digambarkan dari ketepatan
bermutu daripada hasil yang diraih hari ini penggunaan metode atau cara kerja
(Komarudin, 1992:121). Bambang dan alat yang tersedia, sehingga
Kusriyanto (1993) juga memberikan volume dan beban kerja dapat
pendapatnya bahwa produktivitas diselesaikan sesuai dengan waktu
merupakan nisbah atau ratio antara hasil yang tersedia. Hasil yng diperoleh
kegiatan (output) dan segala pengorbanan bersifat non material yang tidak
(biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut dapat dinilai dengan uang, sehingga
(input). produktivitas hanya digambarkan
Menurut Sondang P Siagian, melalui efisiensi personal dalam
produktivitas kerja adalah kemampuan pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.
memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari c. Peningkatan produktivitas
sarana dan prasarana yang tersedia dengan merupakan dambaan setiap
menghasilkan output yang optimal, kalau perusahaan, produktivitas
mungkin yang maksimal (Siagian, mengandung pengertian berkenaan
1982:15). Produktivitas menurut Dewan denagan konsep ekonomis, filosofis,
Produktivitas Nasional dalam Umar produktivitas berkenaan dengan
(2005:9) mempunyai pengertian sebagai usaha atau kegiatan manusia untuk
sikap mental yang harus berpandangan menghasilkan barang atau jasa yang
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih berguna untuk pemenuhan
baik dari kemarin dan hari esok lebih baik kebutuhan hidup manusia dan
dari hari ini. masyarakat pada umumnya.
Produktivitas mengandung arti Syarif (1991:7) berpendapat bahwa
sebagai perbandingan antara hasil yang pengukuran produktivitas kerja pada
dicapai (output) dengan keseluruhan dasarnya digunakan untuk mengetahui
sumber daya yang digunakan (input). sejauh mana tingkat efektivitas dan
Dengan kata lain bahwa produktivitas efisiensi kerja karyawan dalam
memiliki dua dimensi. Dimensi pertama menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha
adalah efektivitas yang mengarah kepada untuk dapat mengukur tingkat
pencapaian unjuk kerja yang maksimal kemampuan karyawan dalam mencapai
yaitu pencapaian target yang berkaitan sesuatu hasil yang lebih baik dan
dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. ketentuan yang berlaku (kesuksesan
Yang kedua yaitu, efisiensi yang berkaitan kerja). Tingkat produktivitas kerja
dengan upaya membandingkan input karyawan yang dapat diukur adalah :
dengan realisasi penggunaanya atau
81
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

a. Kecepatan waktu kerja yaitu kecepatan menjadi pengukuran produktivitas kerja


karyawan dalam setiap melakukan yaitu penggunaan waktu dan hasil kerja
tugas dan tanggung jawab pekerjaannya atau output.
b. Penghematan waktu kerja yaitu
kemampuan karyawan dalam hal Kesimpulan
mengatur waktu kerja Pengelolaan SDM dituntut lebih
c. Kedisiplinan waktu kerja yaitu proaktif dan responsif. Segala aktivitas
kesesuaian waktu kerja karyawan yang dilakukan harus dapat
dengan jadwal kerja yang telah mengantisipasi berbagai perkembangan
ditentukan yang terjadi, kemudian melakukan
d. Output yaitu hasil produksi karyawan tindakan-tindakan untuk mengahadapi
yang diperoleh sesuai produk yang isu-isu bisnis yang berkaitan dengan
diinginkan perusahaan. SDM. Manajemen sumber daya manusia
Pengukuran produktivitas digunakan (MSDM) telah berubah dari fungsi
sebagai sarana untuk menganalisa dan spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi
mendorong dan efisiensi produksi. fungsi yang terintegrasi dengan seluruh
Manfaat lain adalah untuk menentukan fungsi-fungsi lain dalam organisasi,
target dan kegunaan praktisnya sebagai untuk mencapai sasaran yang telah
patokan dalam pembayaran upah ditetapkan.
karyawan. Tujuan pengukuran Berubahnya fungsi dan pusat
produktivitas adalah membandingkan hasil perhatian MSDM memerlukan perubahan
hal-hal berikut : kualifikasi pengelola MSDM agar dapat
a. Pertambahan produksi dari waktu ke mengikuti perkembangan dan
waktu. memberikan tanggapan yang sesuai.
b. Pertambahan pendapatan dari waktu Meningkatnya isu-isu bisnis yang terkait
ke waktu. dengan SDM memiliki pengaruh kuat
c. Pertambahan kesempatan kerja dari pada manajer sumber daya manusia dan
waktu ke waktu. manajer fungsional dalam organisasi.
d. Jumlah hasil sendiri dengan orang Sumber daya manusia memerlukan
lain. pengelolaan yang efektif agar dapat
e. Komponen prestasi utama sendiri menciptakan kompetensi bagi
dengan komponen prestasi utama perusahaan.
orang lain Pengembangan dan aplikasi sistem
Alat pengukuran produktivitas kompensasi (rewards) yang bermakna
karyawan perusahaan dibedakan menjadi merupakan tantangan tersendiri bagi
dua macam, yaitu : organisasi. Hal ini karena sistem
a. Physical productivity adalah kompensasi merupakan poros beberapa
produktivitas secara kuantitatif seperti aktivitas yang akan mempengaruhi
ukuran (Size) panjang, berat, motivasi dalam organisasi. Akibat dari
banyaknya unit, waktu dan banyaknya ketidakpuasan dalam pembayaran yang
tenaga kerja. dirasa kurang akan mengurangi kinerja
b. Value productivity adalah ukuran dan loyalitas karyawan, meningkatkan
produktivitas dengan menggunakan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja,
nilai uang yang dinyatakan dalam dan mengarah pada tidakan-tindakan
rupiah, yen, won, dollar (Ravianto, fisik dan psikologis, seperti
1986:21). meningkatnya derajat ketidakhadiran dan
Pengukuran produktivitas ini perputaran karyawan, yang pada
mempunyai peranan yang sangat penting gilirannya akan menurunkan kesehatan
untuk mengetahui produktivitas kerja jiwa karyawan yang semakin parah yang
sesuai dengan yang diharapkan berujung pada penurunan produktivitas
perusahaan. Dalam penelitian ini yang karyawan.
82
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH Vol. 14, No. 2, November 2016 :72-82
__________________________________________________________________

Jakarta : Bumi Aksara.


DAFTAR PUSTAKA ---------, 2000, Manajemen Sumber Daya
Ardana, Mujiati, dan Utama, 2012, Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.
Manajemen Sumber Daya Manusia, ---------, 2011, Manajemen Dasar,
Jakarta : Cetakan Pertama, Graha Pengertian, dan Masalah, Cetakan
Ilmu. As’ad, M, 1991, Seri Ilmu ke 9, Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber Daya Manusia : Psikologi Koestartini, 1997, Manajemen
Industri, Edisi IV, Yogyakarta : Personalia, Jakarta : Ghalia
Liberty Indonesia.
Dessler, Gary, 2003, Human Resource Komaruddin. 1992. Manajemen
Management, Pearson Education, Pengawasan Kualitas Terpadu
Inc., Upper Saddle River, New suatu Pengantar. Jakarta:
Jersey. Rajawali Press.
George, Jennifer, M, dan Jones, Gareth,R, Kusriyanto. 1993. Meningkatkan
2002, Organizational Behavior, Produktivitas Karyawan. Jakarta.
Third Edition, Pearson Education, PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Inc, Upper Saddle River, New Schuller, R.S., dan S.E. Jackson. 1988.
Jersey. “Customerizing the Human
Gibson, James L, Ivancevich, John M, dan Resources Department”.
Donelly, James H, 1992, Organisasi Personnel. June: 36-44.
: Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid Syarif. 1991. Produktivitas. Jakarta:
I, Edisi V alih Bahasa : Djarkasin, Depdikbud.
Jakarta, Erlangga. Woekirno Sumardi. 1979. Faktor-Faktor
Hasibuan, Melayu, SP, 1997, Organisasi Produktivitas Karyawan. Jakarta:
dan Motivasi, Dasar Peningkatan Gramedia.
Produktifitas, Cetakan Pertama,

Anda mungkin juga menyukai