Anda di halaman 1dari 4

PENDEKATAN AUDIT BERBASIS RESIKO

Disusun Oleh :

Sance Badiang ( 12160020 )

Fakultas Bisnis

Prodi Akuntansi

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

2020/2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia telah berhasil mengadopsi ISA (international standards on auditing)


itulah putusan penting yang diumumkan PPAJP (Pusat Pembinaan Profesi Keuangan disingkat
PPAK) / Kementerian Keuangan dalam bulan Mei 2012.
ISA berlaku untuk audit atas laporan keuangan emiten yang dimulai pada atausesudah tanggal 1
Januari 2013, dan 1 januari 2014 untuk entitas selain emiten.Audit berbasis ISA adalah sinonim
dari audit berbasis risiko (risk-base audit). Ciri ini terlihat dalam tahap-tahap audit yaitu tahap
menilai risiko,menanggapi risiko, dan melaporkan. Yang menjadi acuan utama pada bab inia
dalah ISA 200 dan terdapat beberapa kutipan dari ISA 315, ISA 330, dan ISA700.Tujuan
menyeluruh seorang auditor adalah memperoleh asurans yang layakmengenai apakah laporan
keuangan secara menyeluruh bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan oleh
kecurangan atau kesalahan, untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan yang dibuat,dalam segala hal yang material, sesuai dengan
ketentuan dalam suatu susunan atau kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku dan melaporkan mengenai laporan keuangan, dan mengkomunikasikan segala
sesuatunya seperti yang diwajibkan ISA sesuai dengan temuan auitor.Untuk mencapai tujuan itu,
auditor harus mampu menganalisis risiko audit yang mungkin terjadi.

Dalam usaha untuk meningkatkan kinerja di suatu perusahaan atau entitasdibutuhkan


peranan penting yang efektif dan efisien dari satuan pengendalianInternal atau yang biasa disebut
dengan internal audit. Internal auditor diharapkanmampu melaksanakan audit secara efektif dan
efisien. Sumber daya yang terbatasyang digunakan seharusnya mampu dikelola sedemikian rupa
sehingga tujuanaudit yang telah ditetapkan. Hal ini berarti internal auditor harus
mendahulukan pengujian dan observasi pada aktivitas yang dinilai berisiko tinggi, tidakterperang
kap pada rutinitas dan kegiatan yang kurang berisiko. Juga, internalauditor harus mampu
mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi perusahaantelah cukup diantisipasi dan dimitigasi
oleh suatu lini organisasi maupun lini dalam perusahaan. Dengan melakukan
audit berbasis risiko, diharapkan para internal auditor mampu mengatasi kelemahan-kelemahan
yang dihadapi terkait dengan perencanaan tahunan audit danmelaksanakan pengujian-pengujian
audit secara lebih efektif dan efsien.Pemahaman yang mendalam akan sebuah proses tehnik serta
langkah – langkah dalam melakukan proses audit akan memberi dampak yang positif
bagi perusahan terutama dalam meminimalkan suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. 
Saat ini Indonesia sudah mengadopsi audit berbasis ISA dalamlaporan keuangan untuk
meningkatkan kepercayaan investor terhadap kualitasinformasi keuangan dan di Indonesia

B. Rumusan Masalah

1) Apa tujuan auditor dalam audit berbasis risiko?


2) Apa unsur-unsur dasar dari suatu audit berbasis risiko?
3) Bagaimana pendekatan dalam melaksanakanaudit berbasis risiko?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Audit

 
BAB III KESIMPULAN

Kualitas audit merupakan semua kemungkinan yang mana auditor di saat mengaudit
laporan keuangan klien dapat menjumpai pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien
dan memberikan laporan dalam laporan keuangan auditan. Dimana dalam melaksanakan tugas,
seorang auditor harus selalu berpegang pada pedoman standar auditing dan kode etik akuntan
publik yang relevan

Kualitas audit menjadi suatu hal yang sangat penting karena kuialitas yaing tinggi akan
mengihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengaimbilan
keiputusan.Kualitas audit ini merupakan suatu isu yang kompleks, hal tersebut dikarenakan
banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas audit tersebut. Adanya
berbagai sudut pandang yang berbeda-beda dari masing-masing pihak juga bisa mempengaruhi
pendapat dari kualitas audit itu sendiri. Perbedaan sudut pandang tersebut memunculkan
kesulitan terhadap pengukuran tinggi rendahnya dari kualitas auidit. Tinggi rendahnya kualitas
audit dipengaruhi oleh banyak faktor. Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap
auditor sangatlah penting untuk dipertahankan, karena kepercayaan masyarakat akan menurun
apabila terdapat bukii bahiwa independensi yang dimiliki oleh seorang auditor tersebut ternyata
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai