5979 17306 1 SM
5979 17306 1 SM
Perancangan Lingkungan Terbangun ,11 April 2019, hal:349-354, ISBN : 978-623-91368-0-2, FTSP, Universitas Trisakti.
NAUFAL GUNAWAN
ABSTRAK
Kata kunci : Landas pacu (runway), Bandar Udara Internasional Jawa Barat, ACN-PCN
ABSTRACT
Jawa Barat International Airport serves domestic and international flights. Research using
data on aircraft movements from Husein Sastranegara international airport. Needs for the
evaluation of pavement thick runway. The Research contains a runway, thick pavement using
the method of ACN-PCN, and compare with the existing. In conclusion, according to FAA
Airport runway Capacity and Delay AC: 150/5060-5 can accommodate aircraft operating. The
results of the thick surface 10cm, basecourse 35,74cm subbase 54, 26cm and a total about 100
cm. PCN value Obtained = 75. And then compared the jawa barat International Airport of the
PCN about 89/F/C/X/T and total pavement 101cm. So West Java international airport runway
can accommodate aircraft operating.
349
Prosiding Seminar Intelektual Muda #1, Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni Dalam Perencanaan dan
Perancangan Lingkungan Terbangun ,11 April 2019, hal:349-354, ISBN : 978-623-91368-0-2, FTSP, Universitas Trisakti.
NAUFAL GUNAWAN
perkembangannya demi membantu memenuhi bahwa saat ini lalu lintas udara masih lebih
kebutuhan perpindahan manusia. banyak di bandara Husein Sastranegara. Untuk
Indonesia saat ini memiliki Bandar Udara itu pemerintah ingin memindahkannya ke
baru yaitu Bandar Udara Internasional Jawa Bandar Udara Internasional Jawa Barat. Namun
Barat atau juga dikenal Bandar Udara Kertajati untuk saat ini, belum bisa diwujudkan karena
atau West Java International Airport. Bandar masih kurangnya aksesbilitas dan infrastruktur
Udara Internasional Jawa Barat adalah Bandar lainnya. Maka dari itu, dalam penelitian ini, akan
Udara yang dikelola PT. Angkasa Pura II diasumsikan Bandar Udara Internasional Husein
(Persero) Bandar Udara Internasional Jawa Barat Sastranegara berhenti beroperasi dalam
berada di bagian timur laut dari Jawa Barat, melayani penerbangan untuk umum, dan
Indonesia. Bandar udara ini merupakan bandar kegiatan penerbangan dialihkan ke Bandar
udara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan Udara Internasional Jawa Barat kabupaten
luas setelah Bandar Udara Internasional Majalengka. Oleh karena itu, akan dilakukan
Soekarno-Hatta, yang berlokasi di Kabupaten penelitian mengenai “Evaluasi Tebal
Majalengka. Bandar Udara Internasional Jawa Perkerasan Landas Pacu Bandar Udara
Barat dapat menampung sampai dengan 5,6 juta Internasional Jawa Barat Kabupaten
penumpang per tahun. Bandar udara ini Majalengka” agar diketahui apakah tebal
dibangun untuk melayani wilayah metropolitan perkerasan landas pacu pada Bandar Udara
Bandung dan juga melayani Cirebon, bagian dari Internasional Jawa Barat yang telah dibangun
Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Dan juga dapat bekerja dengan baik dan menampung
untuk melayani penumpang haji yang ada di pergerakan pesawat udara yang akan dilayani
wilayah Bandung, Cirebon dan daerah-daerah oleh Bandar Udara Internasional Jawa Barat.
lain yang ada di provinsi Jawa Barat dan Jawa Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Tengah. mengevaluasi konfigurasi landas pacu Bandar
Bandar udara ini diresmikan operasinya pada Udara Internasional Jawa Barat apakah dapat
tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat udara menampung pergerakan pesawat udara,
Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang mengevaluasi tebal perkerasan landas pacu
pertama di bandar udara ini. Bandar udara ini apakah dapat mendukung pesawat udara kritis
memiliki landas pacu tunggal sepanjang 2.500 yang akan mendarat, dan untuk mengetahui
meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 perhitungan tebal perkerasan yang efektif
meter. Bandar udara ini memiliki apron dengan
luas 397.980 m2 persegi dengan kapasitas 10 slot B. STUDI PUSTAKA
parkir pesawat udara dan akan diperluas hingga B.1. Definisi Bandar Udara
490.400 m2 sehingga nantinya akan dapat Bandar udara menurut Undang Undang
menambah kapasitas parkir pesawat udara Nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan
hingga 22 slot untuk pesawat udara berlorong menerangkan bahwa Bandar Udara adalah
tunggal (Narrow Body). Bandar udara baru ini kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
berfungsi sebagai penyangga untuk membantu batas-batas tertentu yang digunakan sebagai
memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, dan naik turun penumpang, bongkar muat barang,
pemerintah juga ingin memindahkan operasional dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
maskapai di Bandar Udara Internasional Husein transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
Sastranegara ke Bandar Udara Internasional keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
Jawa Barat. Direktur Bandar Udara Kementerian fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
perhubungan Polana B. Pramesti mengiyakan
350
Prosiding Seminar Intelektual Muda #1, Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni Dalam Perencanaan dan
Perancangan Lingkungan Terbangun ,11 April 2019, hal:349-354, ISBN : 978-623-91368-0-2, FTSP, Universitas Trisakti.
NAUFAL GUNAWAN
yang terletak pada main gear. Dalam W1 = beban roda pesawat rencana
menentukan beban tiap roda, distribusi W2 = beban roda pesawat udara
beban roda pada main gear dianggap
sebesar 95% dari MTOW (Maximum Tabel 4. Equivalent Annual Departure oleh desain
takeoff weight) pesawat udara
Beban Roda
Beban roda pesawat udara kritis (W1) Jenis Pesawat
R2
Beban Roda Pesawat Eq. Annual
Udara Udara Kritis Departure
W1 = % distribusi main gear x W2 W1
W1 = Beban roda pesawat kritis (kg) A320-200 8078 12191,67 12508 7203,23
N = Jumlah roda pendaratan (main Boeing 737-500 1680 9500 12508 646,88
353
Prosiding Seminar Intelektual Muda #1, Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni Dalam Perencanaan dan
Perancangan Lingkungan Terbangun ,11 April 2019, hal:349-354, ISBN : 978-623-91368-0-2, FTSP, Universitas Trisakti.
NAUFAL GUNAWAN
Tabel 5 Perbandingan Total Perkerasan dan PCN Basuki, H., 1984, Merancang Merencana
Perkerasan Eksisting Hasil Analisis
PCN 89 75 Lapangan Terbang, Penerbit Alumni ,
Total Tebal Perkerasan (cm) 101 100
Lapisan Surface (cm) 5 10 Bandung
Lapisan Base Course (cm) 50 35,74
Lapisan Sub Base (cm) 46 54,26 Bethary, R. T., Pradana, M. F., & Basidik, S.
(2011). Analisa Kekuatan Perkerasan
E. KESIMPULAN Runway, Taxiway, dan Apron.
Jadi bedasarkan penelitian yang telah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1. Dari hasil Analisis terhadap landas pacu De Neufville, Richard. (1939). Airport
pada Bandar Udara Internasional Jawa Barat systems : Planning, Design, and
dengan menggunakan grafik flexible Management. ISBN0-07-138477-4
pavement – Dual Wheel dengan pesawat Dirjen Perhubungan Udara, 2005. Peraturan
udara kritis B737-800 didapat tebal Direktur Jenderal Perhubungan Udara
perkerasannya yaitu sebesar : Nomor SKEP/77/VI/2005. Jakarta:
Surface = 10 cm Departemen Perhubungan RI
Base-Course = 35,74 cm Federal Aviation Administration (FAA),
Subbase = 54,26 cm (1983). Airport Capacity and Delay
Total = 100 cm AC:150/5060-5 United States: Federal
2. Landas pacu pada Bandar Udara Aviation Administration (FAA)
Internasional Jawa Barat dapat menampung ICAO, (2010). Level Of Service, United States:
operasi pesawat udara yang akan beroperasi International Civil Aviation Organization
karena setelah dilakukan perhitungan, untuk (ICAO)
pesawat udara yang beroperasi pada Bandar Hendriyani, I. P. Analisis Tebal Perkerasan
Udara nternasional Jawa Barat Apron Pada Bandar Udara Sentani
membutuhkan tebal perkerasan setebal 100 Berbasis Jumlah dan Tipe Pesawat.
cm dengan PCN 75 sedangkan total tebal Makassar: Jurusan Teknik Sipil Fakultas
perkerasan eksisting pada Bandar Udara Teknik Sipil Universitas Hasanuddin
Internasional yaitu sebesar 101 cm dengan Surachman, Luky. (2012). Handbook Kuliah
PCN 89. Maka dapat disimpulkan pesawat Perencanaan Bandar Udara.Jakarta:
udara kritis yang beroperasi di Bandar Udara Universitas Trisakti.
Internasional Jawa Barat dapat ditampung
oleh landas pacu Bandar udara Internasional
Jawa Barat dan menurut perhitungan dalam
penelitian ini, tebal perkerasan landas pacu
pada Bandar Udara Internasional Jawa Barat
sudah efektif.
REFERENSI
Ashford, Norman. 1992. Third Edition
Airport Engineering. ISBN 0-471-
52755-6
Bandar Udara Internasional Jawa Barat (2018).
Retrieved from Profil Bandar Udara
Internasional Jawa Barat
354