Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan
pengamatan secara terus-menerus mengenai keadaan fisik dan
lingkungan(atmosfir) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan
objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun
meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-
turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan
iklimnya,batas-batas ekstrim dan juga pola siklusnya. Peralatan yang digunakan
dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan-peralatan
tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan,pengukur kelembapan udara,
pengukur suhu udara,pengukur suhu tanah,pengukur hujan,pengukur panjang
penyinaran matahari,pengukur kecepatan angin, dan pengukur evaporasi.
Sering terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan
pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam bidang pertanian. Oleh sebab
itu diadakanya praktikum agroklimatologi ini. Stasiun klimatologi/metereologi
merupakan tempat untuk mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontiyu.
Merupakan lapangan datar berumput dengan luas sesuai dengan banyak dan
macam alat yang ada didalamnya
Stasiun iklim/cuaca didirikan dengan tujuan antara lain agar terjamin. Unsur-
unsur yang diamati diharapkan penggambaran keadaan umum iklim/cuaca
setempat. Untuk itu, stasiun dibangun pada lokasi yang dapat mewakili keadaan
sekitarnya secara luas dengan menghindari lokasi yang ekstrim. Agar kebenaran
dan keterwakilan data terhadap sekitar dapat dipenuhi serta keamanan peralatan
dapat terjamin, maka suatu stasiun harus memenuhi syarat-syarat tersebut antara
lain:
1. Mewakili keadaan iklim seluas mungkin kawasan wilayah yang diinginkan
2. Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam
setinggi 5cm

1
3. Stasiun harus bebas dari penghalang. Jika ada penghalang,maka
diharuskan tidak ada penghalang apapun yang membuat pengamatan data
menjadi keliru
4. Untuk menghindari gangguan, stasiun diberi pagar yang kokoh
5. Ukuran luas stasiun beragam, mulai dari 2m x 2m hingga ukuran 50m x
50m.
6. Mengetahui koordinat(lintang dan bujur) dan tinggi dari muka laut (dpl)
stasiun tersebut

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal stasiun cuaca/iklim serta sistem
peralatan yang digunakan distasiun tersebut.Mengetahui peralatan yang digunakan
dalam mengukur iklim/cuacaDapat mengetahui cara menggunakan peralatan
dalam mengetahui cuaca/iklim.

2
BAB II
PENGENALAN ALAT DAN STASIUN AGROKLIMAT

A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal stasiun cuaca/iklim serta sistem
peralatan yang digunakan di stasiun agroklimatologi tersebut.

B. Tinjaun Pustaka
Stasiun meteorologi adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan
secara terus-menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan(atmosfir) serta
pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya.
Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteotologi paling sedikit
mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut hingga mendapat
gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas-batas ekstrim dan juga
pola siklusnya (mabes,2014).
Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann, Alat ini berfungsi untuk mengukur
intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan, dipasang dengan ketinggian 120
cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang  corong
200 cm2.  Pada  alat  ini terdapat sebuah silinder  jam sebagai tempat pemasangan
pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan minimum serta
waktu   terjadinya. Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk
melalui  corong  kemudian akan terkumpul dalam tabung. Dalam tabung ini
terdapat pelampung yang dihubungkan dengan tangkai pena, sehingga air yang
masuk kedalam tabung akan menekan pelampung, maka pelampung akan naik dan
tangkai pena  turut  bergerak ke atas. Gerakan pena tersebut akan mencatat pada
pias yang dipasang pada silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm
pada pias maka secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh
kedalam bejana plastik. Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena
turut bergerak turun sampai pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun
pena  akan naik lagi, demikian seterusnya. Waktu pengamatan: pengamatan

3
dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam 07.00 WS.
(Hendayana 2011).
Penakar Hujan Manual Type Observatorium, berfungsi untuk mengukur
jumlah curah hujan. Alat ini dipasang di atas tonggak kayu yang dibeton dengan
ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai mulut corong penaka r, luas
penampang corong yaitu 100 cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan ± 5
liter, dan di tengah corong penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang
tertampung akan dituangkan melalui kran dan ditakar dengan gelas ukur yang
berskala sampai dengan 20 mm. Waktu pengamatan: pengamatan dilakukan jam
07.00 WS dengan membuka kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar
kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi selama
24 jam.(Hendayana 2011).
Thermometer Tanah, berfungsi untuk  mengukur suhu tanah dengan
kedalaman yang berbeda, yaitu: 0 cm (permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20
cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini menggunakan cairan air raksa dan
diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya berumput pendek, dan tanah
gundul. Untuk   thermometer dengan  kedalaman  0 cm,  2 cm,  5 cm,    10 cm,
dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 60º dan dipasang pada penahan besi
untuk memudahkan pembacaan. Untuk thermometer dengan kedalaman 50 cm
dan 100 cm digunakan thermometer berselubung/ tabung logam
tembaga/kuningan. Bagian bawah bola thermometer diisi dengan parafin/lilin, hal
ini dimaksudkan untuk memperlambat perubahan suhu ketika diangkat saat
pengamatan/ pembacaan. Waktu pengamatan: pengamatan I, II, III (Jam 07.30,
13.30, 17.30 WS).(Hendayana 2011).
Campbell Stokes, berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran
matahari.  Alat ini berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10-5
cm,  berfungsi sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar
matahari ke suatu titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka
diatas  pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah. Lamanya
penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat
mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias

4
akan terlihat bagian yang terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan
lamanya penyinaran matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat
dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang/cerah.  Piasakan mulai
terbakar bila sinar matahari lebih besar dari 0.3 cal/cm 2 atau 209,34 WM2.
(Hendayana 2011).
Open Pan Evaporimeter, berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan
pada periode waktu tertentu.  Alat   ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat
dari besi yang dilapisi  bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan
tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah
gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi   terbuat dari kayu yang
bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi.
Waktu pengamatan: pengamatan I, II, III (Jam  07.30, 13.30, 17.30 WS).
(Hendayana 2011).
Cup Counter Anemometer, berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-
rata selama periode tertentu. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan
berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah mangkok terdapat angka counter
yang mencatat perputaran mangkok tersebut, dan alat ini dipasang diatas tiang
pipa besi setinggi ( ½ m, 2 m, 10 m) dari permukaan tanah. (Hendayana 2011).
Sangkar Meteorologi, berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca
tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.
Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4,
dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari
papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi udara.
(Hendayana 2011).
C. Alat Dan Bahan
1. Alat : Kamera ponsel, alat tulis,
2. Bahan : sangkar termometer (Psychrometer Sangkar), Termometer bola basah
dan bola kering, Termometer maksimum dan minimum, Termometer tanah,
Ombrograf, Ombrometer, Anemometer tipe cup counter, AWS (Automatic
Weather Station), Panci evaporasi, Solarimeter tipe campbell stokes, dan
Kertas pias

5
D. Cara Kerja
1. Asisten/dosen menunjukkan satu persatu alat yang akan dipeajari dan
menjelaskan fungsi-fungsinya
2. Memperhatikan dan mendengarkan asisten/dosen dalam memperkenalkan alat

3. Menulis fungsi masing-masing alat

4. Mengambil gambar alat dengan cara difoto

E. Hasil Pengamatan
7
U 9
5
2

10M

1 8

4
6

3
10M

Gambar 1. Taman alat


Keterangan :
1. Open Pan Evaporimeter
2. Campbell Stokes
3. Wind Vane Anemometer
4. Cup Counter Anemometer
5. PenakarHujan Hellman
6. PenakarHujanObs
7. SangkarMeteorologi
8. Thermometer Tanah
9. Automatic Weather Station
Alat-alat yang diamati :
1. Temometer tanah(soil thermometer)
a. Fungsi:sebuah termometer yang khusus dirancang untuk mengukur suhu
tanah. Alat ini berguna pada perencanaan penanaman dan juga digunakan
oleh para ilmuwan iklim, petani, dan ilmuwan tanah. Suhu tanah dapat

6
memberikan banyak informasi yang bermanfaat, terutama pemetaan dari
waktu ke waktu.
b. Bagian-Bagian alat: Batang thermometer, kacapelindungataututup, jarum
penunjuk suhu, dan skala
c. Ciri-ciri:pada bagian skala dilengkungkan, namun ada juga yang tidak
dilengkungkan. Hal ini dibuat untuk memudahkan dalam pembacaan
termometer dan menghindari kesalahan paralaks.
d. Cara kerja:thermometer tanah ini tergolong semi otomatis, sebab setelah
kaki dari thermometer ini terbenam dalam tanah maka dengan sendirinya
keadaan suhu tanah akan dapat dilihat pada layar yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk.

Gambar 2. thermometer tanah

2. Anemometer
a. Fungsi:perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan
merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun
cuaca
b. Bagian-bagian alat: mangkuk penunjuk arah mata angin, generator sinyal
atau alat penghitung pencatatan.
c. Cirri-ciri: dipasang pada lapangan terbuka diketinggian 10 meter diatas
tanah atau ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mendapat
pengaruh dari penghalang disekitarnya.

7
d. Pemeliharaan: ditempatkan pada tempat yang aman dan longgar agar
komponen-komponennya terutama baling-balingnya tidak mudah putus
karena sempitnya ruangan.
e. Cara kerja: Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5 m, 2
m, atau 10 m sesuai dengan masing-masing penggunaan.
f. Pemasangan alat: Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah
labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada
pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut
1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan
faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat
tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung
runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.

Gambar 3. anemometer

3. Psycrometer
a. Fungsi:Pengukur suhu udara dan kelembaban udara
b. Satuan:Suhu derajat celcius, kelembaban dalam persen ( %).
c. Bagian-bagian:
1) Thermometer Bola Kering (TBK): tabung air raksa dibiarkan kering
sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.

8
2) Thermometer Bola Basah (TBS): tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang
terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar
uap air dapat berkondensasi.
3) Thermometer Maximum: Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler
kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa
hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali
pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat
semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan
dengan menggunakan magnet.
4) Thermometer Minimum: Thermometer minimum biasanya menggunakan
alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan
alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga
cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer
minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada
pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks
ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap
pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar
20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga
dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali
bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
d. Pemeliharaan: Pembasah termometer bola basah harus dijaga agar jangan
sampai kotor.Gantilah kain pembasah bila kotor atau daya airnya telah
berkurang.Dua minggu atau sebulan sekali perlu diganti, tergantung
cepatnya kotor.Musim kemarau pembasah cepat sekali kotor oleh debu.Air
pembasah harus bersih dan jernih.Pakailah air bebas ion atau aquades.

9
Gambar 4. psycrometer
4. Meteorologi sangkar
a. Fungsi: sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu, agar tehindar
dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.
b. Ciri-ciri: Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih,
bentuknya segi 4 , dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan
juga atapnya terbuat dari papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam
sangkar ada sirkulasi udara.
c. Didalam sangkar Meteorologi dipasang alat-alat seperti thermometer bola
kering, thermometer bola basah, thermometer maximum, thermometer
minimum, dan evaporimeter jenis piche. Pada stasiun meteorologi
pertanian dan klimatologi dipasang evaporometer jenis keshner tersendiri.

Gambar 5. meteorologi sangkar

10
5. Evaporimeter Panci Terbuka
a. Fungsi: untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin
representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi
pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
b. Bagian-bagian:
1) Panci bundar besar
Terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat. Panci ini mempunyai garis
tengah 122 cm dan tingginya 25,4 cm.
2) Hook-Gauge 
Suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci.
Hook gauge buatan Perancis mempunyai micrometer yang dibagi menjadi
20 bagian. Dalam satu bagian menyatakan perubahan tinggi jarum 0,1 mm,
berarti untuk satu putaran penuh, perubahan tinggi jarum sebanyak 2mm
3) Still_well 
Bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki. Pada tiap kaki terdapat skrup untu menyetel/
mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Bejana digunakan
selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat permukaan air
dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan pada panci, sehingga
penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah dilakukan.
4) Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
5) Cup Counter Anemometer
Alat ini dipasang sebelah selatan dekat pusat panci, dengan mangkok-
mangkoknya sedikit lebih tinggi.
6) Pondasi/Alas
Dibuat dari kayu dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian
ata kayu dicat putih untuk mengurngi penyerapan radiasi sinar matahari.
7) Penakar hujan biasa
Untuk memperoleh data curah hujan, yang digunakan dalam menentukan
penguapan pada hari-hari hujan. Penakar hujan dipasang +2m dari
evaporimeter

11
Gambar 6. evaporimeter panci terbuka
6. Alat penakar hujan type hellman
a. Fungsi: untuk mengukur jumlah curah hujan yang turun kepermukaan
tanah per satuan luas
b. Cara pemasangan: dipasang dengan cara disekrup pada alas papan yang
dipasang pada pondasi beton (lihat gambar), sehingga tinggi permukaan
corongnya dari permukaan tanah adalah 140 Cm. Letak permukaan corong
penakar, dan dasar tempat meletakkan tabung berpelampung harus benar-
benar datar (waterpas).
c. Cara kerja:
1) Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat (naik keatas).
2)  Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya
selalu mengikuti tangkai pelampung.
3) Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder
jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.
4) Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas
pada pias.
5) Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air
dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung

12
dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias
merupakan garis lurus vertikal.
6) Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung/ditentukan dengan
menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.

Gambar 7. alat penakar hujan hellman


7. Penakar hujan ombrometer
a. Fungsi: Untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan
tanah selama 1 hari(24) jam, curah hujan ini dicatat dandiamati pada jam
07.00 pagi.
b. Bagian-bagian alat
1) Mulut corong, berdiamer 100cm berfungsi sebagai tempat masuknya air
hujan.
2) Penampung, untuk menampung air sementara.
3) Kran, berfungsi untuk mengeluarkan air dari penampung.
4) Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan
5) Dasar alat, berfungsi sebagai tempat tumpuan alat.
c. Cara kerja: Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan masuk melalui
mulut corong dan di teruskan kedalam bak penampung yang dialirkan
melalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung
tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan
melalui kran dan dimasukkan dalam gelas ukur. Penunjukan intensitas air
dalam gelasukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari(24) jam.

13
1) Bila tidak ada hujan, maka data ditulis(-).
2) Bila hujan lebih kecil, dibulatkan ke nol(0).
3) Bila hujan lebih besar dari nol ditulis(1).

Gambar 8. penakar hujan ombrometer


8. Campbell stokes
a. Fungsi: Untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahari yang
ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar kinetik api
yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terjadi
penerimaan radiasi sinar matahari, dari berkas-bekas yang terbakar ini
dapat ditentukan berapa lama matahari bersinar pada hari tersebut.
b. Bagian-bagian alat
1) Bola kaca pejal berdiameter 10-15 cm berfungsi menerima sinar
matahari yang difokuskan pada suatu titik.
2) Penahan (sumbu bola yang dihubungkan dengan lingkaran sumbu bola
berfungsi untuk pengatur lintang antar bola kaca dengan pengukur
lintang tempat).
3) Busur meridian mengatur sudut kemiringan lensa.
4) Sekrup pengunci.
5) Sekrup pengatur letak horizontal tubuh alat.
6) Tempat pias yang menghadap timur barat.

14
7) Kerangka alat.
8) Dasar alat.
9) Water pas
c. Cara kerja
Pada saat matahari bersinar cerah(ytaitu intensitas radiasi sinar matahari
sama atau lebih besar dari 0,3 kalori cm-2 menit-1). Sinar yang jatuh pada
bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan
pada kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam bentuk titik api
dan meninggalkan bekas terbakar pada kertas pias-pias ini.

Gambar 9. campbell stokes


9. Automatic weather stations (AWS)
a. Fungsi: suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk
pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan
menjadi lebih mudah.
b. Bagian-bagian: AWS ini umumnya dilengkapi  dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian
lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan
kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net
radiometer.
c. Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur - unsur cuaca, yaitu Suhu
udara, Suhu tanah dengan kedalaman 10 cm dan 20 cm, Kelembaban

15
udara, Titik embun, Tekanan udara, Arah dan kecepatan angin, Curah
hujan, dan Radiasi matahari. Waktu pengamatan dilakukan selama 24 jam.
d. Pemeliharaan:
1) Di atas tanah yang tertutup rumput pendek atau pada area lokal
reperesentatif.
2) Sensor-sensor meteorologi harus diletakkan jauh dari pengaruh luar
seperti bangunan dan pohon (jarak tergantung daripada variabel jenis
penghalang).
3) Sensor harus diletakkan pada ketinggian yang sama (dan ditempatkan)
sesuai dengan peralatan konvensional.
4) Jaga kestabilan terhadap lokasi (perubahan tumbuh-tumbuhan,
bangunan, dll)

Gamba 10. automatic weather stations(AWS)


F. Kesimpulan
Dari praktikum pengengalan alat dan stasiun klimatologi dapat di
simpulkan bahwa: Setiap peralatan unsur iklim/cuaca memiliki cara kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan fungsi masing-masing alat ukur dengan tata letaknya,
pemasangan alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di tempat terbuka, cara kerja
tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila
penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa kesalahan, cara
pengamatan peralatan ukur unsur iklim/cuaca disesuaikan dengan kerja masing-
masing alat ukut tersebut.

16
BAB III
PENGAMATAN LAPANG

A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui data suhu tanah, temperatur suhu,
kecepatan angin, penguapan, curah hujan, dan awan.

B. Tinjaun Pustaka
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi
keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar
tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara,
dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali
iklim di bumi secara menyeluruh.Pengendali iklim bumi yang dikenal sebagai
komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan
biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima
jenis lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan
mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian
ekologi dari komponen lingkungan yang ada (LIPI,2008).
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya
tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
Satuannya : 1 atm = 76 cmHg. Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan
normalTekanan udara makn berkurang dengan penambahan tnggi tempt. Sebagai
ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. Tekanan udara
mengalir dar tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang memiliki
tekanan lebh rendah, dapat secara vertikal atau horizontal (Wuryatno, 2000).
Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmosfer. Berdasarkan
penyebarannya di muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni
sebaran secara horisontal  dan vertikal (Anonim 2012). Derajat suhu umumnya
dinyatakan dengan satuan derajat Celsius (°C). Penggunaan air raksa sebagai
bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan

17
sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu
sama. Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol
dengan tambahan pewarna merah.Termometer ini lebih aman dan mudah untuk
dibaca (Anonim 2010).
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara. Kandungan
uap air di udara  dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi
(relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi membandingkan antara
tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya pada kapasitas udara untuk
menampung uap air (Jason, 2010). Udara dengan mudah menyerap kelengasan
dalam bentuk uap air. Banyaknya bergantung pada suhu udara dan suhu air.
Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya
(Wilson, 1993).
Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks serta bervariasi dari
tempat yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim pada tempat yang
sama dan dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas: ion-ion natrium,
kalium, kalsium, khlor, karbonat dan sulfat yang merupakan jumlah yang besar
bersama-sama (Soekardi, 1986).
Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa,
seperti salju, hujan es, embun, dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang
terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan
bumi, sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering, sejenis presipitasi
yang dikenali sebagai virga (Anonim3, 2009).
Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di
sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi (Soemarto,
1987).
Evapotranspirasi (ET) adalah ukuran total kehilangan air (penggunaan air)
untuk suatu luasan lahan melalui evaporasi dari permukaan tanaman. Secara
potensial ET ditentukan hanya oleh unsur – unsur iklim, sedangkan secara aktual
ET juga ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanaman   (Handoko, 1995).

18
C. Alat Dan Bahan
1. Alat : alat tulis
2. Bahan : Termometer permukaan tanah, sangkar termometer (Psychrometer
standard), Anemometer tipe cup counter, dan panci evaporasi.
D. Cara Kerja
1. Melakukan pengamatan pada alat-alat klimatologi
2. Mencatat perubahan yang terjadi yaitu: suhu, kecepatan angin, tingkat
penguapan, dan curah hujan setiap 1 jam sekali.
E. Hasil Pengamatan
1. Termometer suhu tanah
Tabel 1. Data suhu tanah
Pengamata Rata-Rata
n A B C D E F G
Rabu, 23
januari 32,4 32,7 31,1 32,1 28,9 29,6 29,8
2019
Kamis, 24
Januari 33,3 32,2 32,9 34,1 29,2 29 29,2
2019
Jum’at, 25
Januari 29,6 30,7 29,6 30,8 26,8 28,8 29,4
2019
Sabtu, 26
Januari 33 33,6 31,8 33,1 24,9 28,1 29
2019
Jumlah 128,3 129,2 125,4 130,1 109,8 115,5 117,4
Rata-rata 32 32,3 31, 32,5 27,45 28,8 29,3

19
2. Sangkar termometer (psychrometer standard)
Tabel 2. Data sangkar termometer
Rata-Rata
Pengamatan
BK BB
Rabu, 23
29,1 27
Januari 2019
Kamis, 24
29,6 26,2
Januari 2019
Jum’at, 25
27,4 25,4
Januari 2019
Sabtu, 26
29,3 27,2
Januari 2019
Jumlah 115,4 105,8
Rata-rata 28,8 26,4

20
3. Pengamatan angin (anemometer tipe cup counter)
Tabel 3. Data anemometer
Pengamata
Rata-Rata
n
Rabu, 23
Januari 376291,8
2019
Kamis, 24
Januari 376427,1
2019
Jum’at, 25
Januari 376693
2019
Sabtu, 26
Januari 376846,8
2019
Jumlah 1506259
Rata-rata 376564,7

4. Pengamatan evaporasi (panci evaporasi)


Tabel 4. Data Evaporasi
Pengamata
Rata-Rata
n
Rabu, 23
Januari 62,02
2019
Kamis, 24
Januari 60,2
2019
Jum’at, 25
Januari 56,08
2019
Sabtu, 26
Januari 56,8
2019
Jumlah 235,1
Rata-rata 58,775

F. Kesimpulan

21
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada Hari rabu, 23 Januari 2019-sabtu, 26
januari 2019, kami mendapatkan data seperti yang dicantumkan diatas,dari
pengamatan tersebut, dapat kami simpulan bahwa cuaca dapat berubah sewaktu-
waktu bahkan dalam waktu yang sangat singkat, bukan hanya setiap jam bahkan
setiap detik cuaca dapat berubah. Alat yang digunakan untuk mengukur setiap
unsur cuaca juga berbeda-beda mulai dari nama alat sampai cara kerja alatnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Meida Pane: laporan agroklimatologi pengenalan alat-alat


http://meidapane05.blogspot.com/2015/10/laporan-agroklimatologi-pengenalan-
alat_82.html[diakses pada 2-02-2019]

laporan praktikum 3 / Dedy Yuliarko – Academia.edu

http://www.academia.edu/8818609/Laporan_Praktikum_3[diakses pada 2-02-


2019]

laporan praktikum agroklimatologi acara 1 pengenalan stasiun klimatologi dan


peralatannya

https://riskiramadhonalubis.blogspot.com/2014/10/v-
behaviorurldefaultvmlo.html[diakses pada 30-01-2019]

laporan praktikum agroklimatologi-pengamatan unsur unsur cuaca

http://universitas-pertanian.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-
agroklimatologi.html[diakses pada 7-02-2019]

seratus makalah-jurnal-artikel: laporan agroklimatologi pertanian

http://100makalah.blogspot.com/2016/05/laporan-agroklimatologi-
pertanian.html[diakses pada 10-02-2019]

http://blog.ub.ac.id/juahirsabarlah/2014/02/25/ilmu-tanah/

23

Anda mungkin juga menyukai