Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENTINGNYA PENDIDIKAN DEMOKRASI BAGI


KAULA MUDA”

Dosen Pengampu: Maryulis, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Kelas: 2B

RISKA DWI MAI YULINDA


20301064

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Kewarganegaraan, dengan judul: “Pentingnya Pendidikan Demokrasi Bagi Kaula
Muda”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Pekanbaru, 13 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................I
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
2.1 Demokrasi..................................................................................4
2.2 Demokrasi Pancasila..................................................................5
2.3 Pentingnya Pendidikan Demokrasi Bagi Kawula Muda...........6
BAB III PENUTUP......................................................................................11
3.1 Kesimpulan ...............................................................................11
3.2 Saran .........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan  dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Apabila orang
berpendidikan baik maka akan berdampak baik juga bagi kehidupannya dan
negara. Pendidikan merupakan bagian  dari  kebudayaan  dan peradaban 
manusia yang terus berkembang.
Oleh karenanya pemerintah Indonesia sudah mencanangkan program
wajib sekolah 9 tahun. Pentingnya pendidikan juga terlihat dari besarnya
anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk bidang pendidikan, yaitu
sebesar 20% dari total APBN Indonesia. Sebenarnya pendidikan tidak hanya
sebatas pendidikan formal di sekolah ataupun universitas, sejak kita lahir pun
kita sudah mendapat pendidikan dari orang tua kita. Pendidikan bagaimana
bersikap, berjalan, serta hal-hal mendasar lainnya. Secara umum proses
pendidikan terjadi dalam 3 lingkungan, yang biasa disebut dengan tripusat
pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, serta masyarakat.
Tujuan Pendidikan Nasional harus sesuai dengan Tap MPRS No
XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan, sehingga
dirumuskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah membentuk manusia
Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Dalam UU No. 2 tahun
1989 juga ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa serta mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
dengan artian bahwa manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
YME, memiliki budi pekerti luhur, memiliki keterampilan dan pengetahuan,
kesehatan jasmani dan rohani, memiliki pribadi yang baik, mandiri dan
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan.

1
Fungsi pendidikan bertujuan untuk menghilangkan segala sumber
penderitaan rakyat yaitu kebodohan dan ketertinggalan. Menurut UUSPN
No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa, “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Pendidikan demokrasi adalah pendidikan yang memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah
sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratis di sini mencakup arti
baik secara horizontal maupun vertikal.
Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada
kecualinya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan
sekolah. Hal ini tercermin pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu : “Tiap-tiap
warga negara berhak mendapat pengajaran”. Sementara itu, demokrasi secara
vertikal ialah bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk
mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya sesuai dengan
kemampuannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas Adapun rumusan masalah
dari penulisan makalah ini adalah “Mengapa Pentingnya Pendidikan
Demokrasi Bagi Kaula Muda?”.

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Tujuan Umum:
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini ialah untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan dosen, dengan tujuan untuk
membekali mahasiswa atau pembaca tentang betapa pentingnya
Pendidikan demokrasi bagi kaula muda sehingga dapat mendorong
pembaca dan untuk berani mengemukakan pendapat, berargumentasi
dan berdiskusi.

2
1.3.2 Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui pengertian demokrasi
b. Untuk mengetahui salah satu demokrasi yang diterapkan di
Indonesia
c. Untuk mengetahui pentingnya Pendidikan demokrasi bagi kaula
muda

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini guna meningkatkan,
menambah wawasan serta ilmu pengetahuan pembaca yaitu terkait tentang
materi yang disajikan sehingga pembaca dapat menjadikan makalah ini
sebagai salah astu referensi dalam pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEMOKRASI
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan.
Jadi secara bahasa Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan
rakyat.
Pengertian demokrasi sendiri adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak
dianggap sebagai suatu kebenaran.
Demokrasi dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan dimana rakyat
memegang suatu peranan yang sangat menentukan. Nilai-nilai demokrasi
perlu ditanamkan pada generasi muda agar terbentuk  generasi yang
demokratis. Demokasi Pancasila merupakan demokrasi yang dijiwai dan
diintegrasikan dengan nilai-nilai Pancasila.
Seorang negarawan Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi atau kedaulatan tertinggi di Negara tersebut. Pemerintahan yang
menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pemerintahan
demokrasi dapat dinyatakan pula sebagai sistem pemerintahan kedaulatan
rakyat
Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “kedaulatan berada
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”. Hal ini
berarti kedaulatan tidak lagi dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR.
Selanjutnya Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Indonesia adalah
merupakan negara hukum”. Lembaga-lembaga negara berdasarkan perubahan

4
UUD 1945 adalah MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah
Konstitusi. Dengan semangat era reformasi kita sepakat untuk tidak
melakukan amandemen pembukaan UUD 1945, maka demokrasi yang
ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.
Menurut Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is
goverment of the people, by the people, for the people) yang kemudian kita
kenal dengan demokrasi modern. Ada dua asas pokok tentang demokrasi yaitu
pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan dan pengakuan hakikat
dan martabat manusia.

2.2 DEMOKRASI PANCASILA


Demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Demokrasi Pancasila
karena ideologi  negara atau dasar negara adalah Pancasila, jadi praktek
demokrasi di bidang apapun harus sesuai dengan Demokrasi Pancasila.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Demokrasi Pancasila.
Menurut Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S.H, Demokrasi Pancasila adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia,
dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Prof. Dardji Darmodiharjo, S.H, Demokrasi Pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup
bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan
Pembukaan UUD 1945 (Budiyanto, 2003: 171).
Pengertian Demokrasi Pancasila dapat dibedakan atas:
a. Aspek material (segi substansi/isi), Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan
diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah, pengertian Demokrasi
Pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik, tetapi juga demokrasi
ekonomi dan sosial.

5
b. Aspek formal, Demokrasi Pancasila merupakan bentuk atau cara
pengambilan keputusan (demokrasi politik) yang dicerminkan oleh sila
keempat, yakni “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan”.
Prinsip Demokrasi Pancasila
Secara ideologi maupun konstitusional, asas Demokrsi Pancasila yang
mencerminkan tata nilai sosial budaya bangsa, mengajarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Persamaan bagi seluruh rakyatIndonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

2.3 PENTINGNYA PENDIDIKAN DEMOKRASI BAGI KAWULA MUDA


1. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi Seperti halnya demokrasi, pendidikan
demokrasi secara substantif bukan semata keterlibatan publik dalam
elektoral, seperti pilkada, pileg (Fachruddin:2006). Pendidikan demokrasi
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meraih
a. pengetahuan,
b. keterampilan,
c. sikap, dan
d. nilai-nilai yang berkaitan dengan berbudaya demokratis (Naval et
all:2002).
Pendidikan demokrasi membentuk warga negara 'politik', warga
negara yang percaya, setia, menjunjung tinggi, dan mendukung prinsip-
prinsip dasar demokrasi, dan menjadi warga negara yang efektif atau

6
melek politik (Pring: 1999). Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
mengembangakan demokrasi kini dan kedepan, yakni kohesivitas sosial
dan integrasi masyakarat. Karenanya, pendidikan demokrasi secara
hakiki ialah menumbuhkan sikap kesediaan berbagi dalam menghadapi
persoalan yang muncul dalam masyarakat, budaya, ekonomi, politik dan
lain (Biesta:2011) sehingga demokrasi bukan semata bentuk
pemerintahan, melainkan juga merupakan bentuk kesediaan berbagi
dalam kehidupan sosial (Dewey, 1915).
Seperti sebuah negara, sekolah juga merupakan suatu organisasi,
layaknya masyarakat mini yang memiliki warga dan peraturan. Sekolah
merupakan sebuah organisasi, yakni unit sosial yang sengaja dibentuk
oleh beberapa orang yang satu sama lain berkoordinasi dalam
melaksanakan tujuannya untuk mencapai tujuan bersama. Tujuannya
yaitu mendidik anak-anak dan mengantarkan mereka menuju fase
kedewasaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis, biologis,
maupun sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada
pengembangan ketrampilan intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial.
Dalam dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepada sekolah untuk
mentransfer pengajaran yang bersifat akademis ke dalam realitas
kehidupan yang luas di masyarakat.

2. Pelaksanaan Pendidikan Demokrasi


Demokrasi di sekolah dapat diartikan sebagai pelaksanaan seluruh
kegiatan di sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Mekanisme
berdemokrasi dalam politik tidak sepenuhnya sesuai dengan mekanisme
dalam kepemimpinan lembaga pendidikan, namun secara substantif,
sekolah demokratis adalah membawa semangat demokrasi tersebut dalam
perencanaan, pengelolaan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan di
sekolah sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Beane dan Apple
(1995: 7) dalam Rosyada (2004: 16) mengemukakan bahwa kondisi yang

7
sangat perlu dikembangkan dalam upaya membangun sekolah demokratis
adalah sebagai berikut.
a. Keterbukaan saluran ide dan gagasan, sehingga semua orang bisa
menerima informasi seoptimal mungkin.
b. Memberikan kepercayaan kepada individu-individu dan kelompok
dengan kapasitas yang mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai
persoalan sekolah.
c. Menyampaikan kritik sebagai hasil analisis dalam proses
penyampaian evaluasi terhadap ide-ide, problem-problem dan
berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah.
d.  Memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan
terhadap persoalan-persoalan publik.
e. Adakepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu dan hak-hak
minoritas.
f. Pemahaman bahwa demokrasi yang dikembangkan belumlah
mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga demokrasi harus
terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup
manusia.
g. Terdapat sebuah institusi yang dapat terus mempromosikan dan
mengembangkan cara-cara hidup demokratis

3. Pengembangan Nilai-Nilai Demokratis


Perlu diterapkan untuk menghadapi era globalisasi yang kini
diyakini akan menghadirkan banyak perubahan global seiring dengan
akselerasi keluar masuknya berbagai kultur dan peradaban baru dari
berbagai bangsa di dunia. Itu artinya, dunia pendidikan dalam mencetak
sumberdaya manusia yang bermutu dan profesional harus menyiapkan
generasi yang demokratis, sehingga memiliki resistence yang kokoh di
tengah-tengah konflik peradaban

8
Ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan dalam menanamkan
pendidikan demokrasi kepada generasi muda, yaitu pengetahuan dan
kesadaran akan hal : Pertama, demokrasi adalah bentuk kehidupan
bermasyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu
sendiri. Kedua, Demokrasi adalah suatu learning proses yang tidak dapat
begitu saja meniru dari masyarakat lain. Ketiga, Kelangsungan demokrasi
tergantung pada keberhasilan mentranformasikan nilai-nilai demokrasi:
kebebasan, persamaan dan keadilan serta loyal kepada sistem politik yang
bersifat demokrasi. Berdasarkan pendapat tersebut, menunjukan bahwa
pendidikan demokrasi tidak dapat begitu saja meniru dari masyarakat lain,
akan tetapi harus benar-benar digali dari budaya masyarakat itu sendiri.
Kemudian demokrasi itu akan terus berlangsung dan berkembang
manakala kita dapat mentransformasikan nilai-nilai demokrasi seperti
kebebasan, persamaan dan keadilan serta loyal kepada sistem politik yang
bersifat demokratis.
Berkait proses dan subtansinya, Tilaar (2002:172-174)
menjelaskan bahwa pendidikan demokrasi ini mengandung berbagai
unsur, yakni : (1) memerlukan kebebasan politik, sehingga siswa
mengetahui dan menggunakan hak-hak politiknya; (2) mengembangkan
kebebasanintelektual, agar siswa mampu menghargai akan kemampuan
dirinyan dan orang lain – untuk kepentingan dirinya dan dan orang lain.;
(3) mengembangkan kesempatan bersaing, yakni siswa tidak mendapat
perlakuan diskriminasi, tetapi dituntun untuk mengembangkan potensinya
untuk melakukan yang terbaik; (4) mengembangkan kepatuhan moral
kepada kepentingan bersama; (5) pendidikan yang mengakui hak untuk
berbeda (the right to be different).

4. Tujuan Pendidikan Demokrasi


Tujuan yang hendak dicapai melalui model pendidikan demokrasi
semacam itu adalah tumbuhnya kecerdasan warga sekolah, baik secara
spiritual, emosional, sosial, rasa tanggung jawab, dan peran serta segenap

9
komponen dunia persekolahan. Melalui upaya model pendidikan ini
diharapkan akan terlahir kualitas generasi masa depan yang tidak hanya
cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional, spiritual,
dan sosial sehingga pada gilirannya kelak mampu menopang tumbuhnya
iklim civil society (masyarakat madani) di Indonesia.
Dengan kata lain, pendidikan yang dikelola dengan struktur yang
memungkinkan praktik-praktik demokratis itu terlaksana, seperti pelibatan
masyarakat (stakeholders) dalam membahas program-program sekolah,
dan prosedur pengambilan keputusan juga memperhatikan berbagai
aspirasi publik, serta dapat dipertanggungjawabkan implementasinya
kepada publik.
Pendidikan Demokrasi bertujuan untuk mengarahkan serta
mengarahkan generasi muda agar pola pikir mengenai demokrasi mampu
terbina dengan baik, dimana pendidikan demokrasi di dalamnya memuat
sosialisasi akan nilai-nilai demokrasi agar dapat diterima dan dijalankan
oleh warga negara. 
Tujuan Nasional juga dapat tercapai jika sosialisasi nilai-nilai
demokrasi dalam pendidikan demokrasi tersampaikan dengan baik dan
sesuai dengan yang direncanakan. Generasi muda yang mendapatkan
pendidikan demokrasi mampu memahami serta menyelesaikan masalah
yang terjadi mengenai bangsa dan negara yang kemungkinan akan datang
dengan cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Jadi, pendidikan
demokrasi sangat penting bagi generasi muda saat ini dalam menghadapi
masalah-masalah demokrasi di masa yang akan datang.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti
pemerintahan. Jadi secara bahasa Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat
atau kekuasaan rakyat.
b. Demokrasi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Demokrasi Pancasila
karena ideologi  negara atau dasar negara adalah Pancasila, jadi praktek
demokrasi di bidang apapun harus sesuai dengan Demokrasi Pancasila.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Demokrasi Pancasila.
Menurut Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S.H, Demokrasi Pancasila adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan
Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Pendidikan Demokrasi bertujuan untuk mengarahkan serta mengarahkan
generasi muda agar pola pikir mengenai demokrasi mampu terbina dengan
baik, dimana pendidikan demokrasi di dalamnya memuat sosialisasi akan
nilai-nilai demokrasi agar dapat diterima dan dijalankan oleh warga
negara. 

3.2 SARAN
Adapun saran penulis kepada pembaca ialah semoga dengan penulisan
makalah ini dapat membantu pembaca dalam mencari informasi dan

11
menanmbah wawasan serta diharapkan juga kepada pembaca untuk lebih
banyak mencari referensi lainnya dari sumber yang berbeda, dengan tujuan
untuk memperluas wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Djahiri, A. K. (2006). Esensi Pendidikan nilai moral dan PKn di era globalisasi.
dalam Budimansyah dan S. Syam (ed). Pendidikan nilai dalam dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Lab. PKn FPIPS UPI.
Djiwandono, S., et al. (2003). Demokrasi: Panduan bagi pemula. Jakarta: The
Ridep Institute.
Betham, David. 2000., Demokrasi, Kanisius: Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai