Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSA MEDICINA

Juli-September 2007 Vol.26 - No.3

Penatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan

Meiyanti*

ABSTRAK

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian juga *Bagian Farmasi
tuberkulosis pada kehamilan. Insidens tuberkulosis pada kehamilan makin Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti
meningkat. Tuberkulosis pada kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupa
dengan tuberkulosis pada wanita tidak hamil. Diagnosis mungkin ditegakkan Korespondensi
terlambat karena gejala awal yang tidak khas. Tuberkulosis tidak mempengaruhi dr. Meiyanti, Sp.FK
kehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhi manifestasi klinis dan progesivitas Bagian Farmasi
penyakit bila diterapi dengan regimen kemoterapi yang tepat dan adekuat. Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti
Pemberian regimen yang tepat dan adekuat ini akan memperbaiki kualitas hidup Jl. Kyai Tapa No.260 Grogol
ibu, mengurangi efek samping obat-obat tuberkulosis terhadap janin dan mencegah Jakarta 11440
infeksi yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Obat anti tuberkulosis yang diberikan Telp. 021-5672731 eks.2805
dibagi dalam 2 golongan yaitu obat lini pertama dan lini kedua. Obat lini pertama,
kecuali Streptomisin dapat digunakan pada tuberkulosis pada kehamilan. Universa Medicina 2007; 26: 143-
51.
Penggunaan streptomisin dan obat lini kedua (kanamisin, etionamid, kapreomisin)
sebaiknya dihindari pada wanita hamil karena efek samping yang akan terjadi
pada janin, kecuali dalam keadaan resistensi beberapa obat.

Kata kunci : Tuberkulosis, kehamilan, obat antituberkulosis

143
Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

Management of tuberculosis in pregnancy

Meiyanti*

ABSTRACT

*Department of Pharmacy Tuberculosis as well as tuberculosis in pregnancy continues to be a major


Medical Faculty health problem in the world. It has been reported that incidence of tuberculosis
Trisakti University
in pregnancy is increasing. The symptoms of tuberculosis in pregnancy are
Correspondence similar to those of general women. Thus, the diagnosis may be delayed due
dr. Meiyanti, Sp.FK to the unspecified symptoms.Tuberculosis does not affect the pregnancy so
Department of Pharmacy as pregnancy does not interfere the clinical manifestation and progressiveness
Medical Faculty of disease if accompanied by adequate chemotherapy. The administration of
Trisakti University
Jl. Kyai Tapa No.260 Grogol
appropriate regimen could improve the quality of mothers’ life, reduce the
Jakarta 11440 side effects on foetus and prevent the infection of a newborn baby.
Telp. 021-5672731 Ex.2805 Antituberculosis drugs are divided into 2 groups: the first line and the second
line. The first line drugs with the exception of streptomycin can be used to
Universa Medicina 2007; 26: 143-51.
treat tuberculosis in pregnancy. The usage of streptomycin and second line
drugs (kanamycin, etionamid, kapreomycin) should be avoided because their
side effects on foetus except in the case of multidrug resistance (MDR).

Keywords : Tuberculosis, pregnancy, antituberculosis drugs

PENDAHULUAN TBC pulmonal dan 9% TBC ekstra dan intra


pulmonal. (2)
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi Pada masa sebelum ditemukannya
masalah kesehatan di seluruh dunia, demikian kemoterapi, didapatkan kematian sampai 70%
juga tuberkulosis pada kehamilan. Insidens TBC disebabkan oleh TBC pada wanita usia
pada kehamilan adalah 1/10.000 kehamilan. reproduksi. Setelah kemoterapi ditemukan
Penelitian pada tahun 1985-1990 di New York, insidens TBC meningkat kembali, hal ini
memperlihatkan insidens TBC pada kehamilan dikarenakan timbulnya bermacam-macam
adalah 12 kasus per 100.000 kelahiran dan pada faktor, salah satunya infeksi human
tahun 1991-1992 insidens meningkat menjadi 95 immunodeficiency viral (HIV). (3) TBC pada
kasus per 100.000 kelahiran. (1) Penelitian di kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupa
London tahun 1997-2001, menunjukkan 32 dengan TBC perempuan tidak hamil. Diagnosis
wanita hamil menderita TBC, dengan insidens mungkin ditegakkan terlambat karena gejala
252/100.000 kelahiran. Lima puluh tiga persen awal yang tidak khas. Keluhan yang sering
didiagnosis sebagai TBC ekstrapulmonal, 38% ditemukan batuk, demam, malaise, penurunan

144
Universa Medicina Vol. 26 No.3

berat badan dan hemoptisis. (3,4) Pemeriksaan tentang kriteria diagnosis TBC pada bayi dengan
penunjang dalam hal ini pemeriksaan uji salah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi,
tuberkulin diikuti oleh foto toraks merupakan kompleks primer di hati, infeksi TBC pada
pemeriksaan yang dianjurkan pada kelompok plasenta atau endometrium pada minggu pertama
TBC risiko tinggi. kehidupan serta dapat disingkirkannya transmisi
Faktor lain yang berperan adalah postnatal.
pemberian regimen terapi yang tepat. Risiko Gejala mungkin terlihat saat lahir tetapi
yang dihadapi oleh ibu dan janin lebih besar bila biasanya pada minggu kedua dan ketiga. Pada
tidak mendapatkan pengobatan TBC pemeriksaan fisis didapatkan hepatomegali
dibandingkan risiko pengobatan itu sendiri. (76%), gangguan pernafasan (72%), demam
Pemberian regimen kemoterapi yang tepat dan (48%) dan limfadenopati (38%). Gambaran foto
adekuat akan memperbaiki kualitas hidup ibu, toraks mungkin normal segera setelah lahir tetapi
mengurangi efek samping obat anti tuberkulosis berjalan progresif dengan cepat disertai
(OAT) terhadap janin dan mencegah infeksi yang pembentukan kavitas.(8) Apabila memungkinkan
terjadi pada bayi yang baru lahir. (4,5) dilakukan biakan tuberkel basil pada plasenta.
Uji tuberkulin tidak banyak membantu karena
HUBUNGAN ANTARA TUBERKULOSIS hasil negatif pada awalnya dan menjadi positif
DAN KEHAMILAN dalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain seperti
basil tahan asam (BTA) dan biakan pada
Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung jaringan atau cairan lambung. (3-5) Deteksi TBC
dari beberapa faktor antara lain: lokasi penyakit pada ibu merupakan hal penting untuk
(intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan, pemberian pengobatan adekuat sehingga risiko
status gizi ibu dan ada tidaknya penyakit serius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir
penyerta. (6) Beberapa studi menyatakan terdapat dapat dikurangi.
hubungan antara TBC dan meningkatnya risiko
berat badan lahir rendah, kelahiran preterm, DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA
kehidupan perinatal sampai pada kematian KEHAMILAN
bayi. (3) Jika pemberian OAT dimulai pada awal
kehamilan akan memberikan hasil yang sama Diagnosis TBC pada kehamilan sama
seperti pasien yang tidak hamil, tetapi bila dengan TBC tanpa kehamilan. Diagnosis
diagnosis dan penanganan terlambat terjadi mungkin terlambat ditegakkan karena
peningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipat manifestasi klinis yang tidak khas, tertutup oleh
dan peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kali gejala-gejala pada kehamilan.(5,8) Good et al (10)
lipat.(7) Selama kehamilan dapat terjadi transmisi melaporkan bahwa dari 27 wanita hamil dengan
basil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadi pemeriksaan biakan sputum yang positif,
secara limfatik, hematogen atau secara didapatkan 74% gejala batuk, 41% penurunan
langsung. Janin dapat terinfeksi melalui darah berat badan, 30% demam, malaise dan lelah,
yang berasal dari infeksi plasenta melalui vena 19% batuk darah dan 20% tanpa gejala. Oleh
umbilikalis atau aspirasi cairan amnion, karena itu perlu dilakukan penapisan pada
Komplikasi seperti ini jarang terjadi. TBC yang perempuan hamil dengan risiko tinggi terkena
terjadi disebut sebagai TBC kongenital.(8) TBC TBC melalui pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan
kongenital harus dibedakan dengan TBC yang dianjurkan adalah uji tuberkulin, sputum
postnatal. Cantwell et al (9) mengemukakan BTA dan pemeriksaan biakan.(8)

145
Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

P E N ATA L A K S A A N TBC PA D A terakhir. Sedangkan pada wanita hamil dengan


KEHAMILAN TBC laten yang sebelumnya telah diterapi
secara adekuat tidak memerlukan terapi
Penatalaksanaan pasien TBC pada profilaksis isoniazid (300 mg selama 6-12
kehamilan tidak berbeda dengan TBC tanpa bulan). (1)
kehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikan Penatalaksanaan TBC pada wanita hamil
adalah pemberian OAT yang bisa menimbulkan harus diberikan secara tepat dan adekuat, serta
efek teratogenik terhadap janin. Penatalaksanaan mencegah timbulnya efek samping teratogenik
secara umum terbagi atas penderita dengan TBC pada janin. Pasien TBC aktif dengan sputum
aktif dan TBC laten. (8,11,12) Wanita hamil dengan BTA positif diberikan isoniazid, rifampisin,
TBC aktif biasanya diterapi dengan tidak etambutol dan piridoksin selama 9 bulan pada
mempertimbangkan trisemester kehamilan. OAT populasi risiko TBC rendah. Pada populasi
yang digunakan tidak berbeda dengan wanita dengan risikoTBC tinggi dan adanya resisten
yang tidak hamil.Golongan utama OAT seperti obat anti TBC tinggi perlu penambahan
isoniazid, rifampisin, etambutol digunakan pirazinamid. (11-14)
secara luas pada wanita hamil. Obat-obat Pasien dengan uji tuberkulin positif,
tersebut dapat melalui plasenta dalam dosis sputum BTA negatif, biakan negatif dan foto
rendah dan tidak menimbulkan efek teratogenik toraks menunjukkan infiltrat atau adanya
pada janin. (8,11-13) Pada pemberian isoniazid kavitas, diberikan isoniazid, rifampisin,
sebaiknya diberikan piridoksin 50 mg/hari untuk etambutol dan piridoksin selama 9 bulan.
mencegah terjadinya neuropati perifer. Sedangkan bila pada foto toraks terlihat proses
Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukan penyakit yang telah menyembuh (terdapat
saat pemberian isonizid dan rifampisin. kalsifikasi pada kelenjar getah bening dan lesi
Pemberian vitamin K dilakukan pada akhir parenkim), dilakukan observasi pada pasien.
trismester ketiga kehamilan dan bayi yang baru Pengobatan diberikan secara tepat setelah
lahir. (12) Pada kasus multidrug resistant (MDR) melahirkan atau diberi pengobatan profilaksis
digunakan pirazinamid, akan tetapi pirazinamid dengan isoniazid dan piridoksin selama 9 bulan
tidak digunakan secara rutin pada wanita hamil yang dimulai pada trisemester kedua
karena terdapat efek teratogenik. Paraamino kehamilan. (11-14)
salisilat (PAS) telah digunakan secara aman Pasien dengan konversi uji tuberkulin
pada wanita hamil akan tetapi obat tersebut terbaru positif, foto toraks normal serta
ditoleransi tubuh secara buruk. (13) pemeriksaan bakteriologis negatif, maka
Tuberkulosis laten adalah pasien dengan dilakukan observasi selama kehamilan,
uji tuberkulin positif dan secara klinis tidak ada pengobatan diberikan setelah melahirkan atau
tanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. (11) Terapi dengan pemberian profilaksis isoniazid dan
pada TBC laten tergantung faktor risiko dan piridoksin selama 9 bulan dimulai pada
hasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapi trisemester kedua kehamilan. (12,13)
pada TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3 Pasien dengan resistensi organisme maka
bulan setelah kelahiran. (11,12) Pada pasien yang diberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,
mempunyai risiko kontak dengan individu BTA pirazinamid sesuai dengan uji sensitivitas. Pada
positif dan infeksi HIV, terapi diberikan setelah pasien dengan ketidakmampuan mentoleransi
trisemester pertama pada kehamilan dengan isoniazid dan rifampisin, maka diberikan
konversi uji tuberkulin positif dalam 2 tahun etambutol atau obat lain yang tersedia. (15)

146
Universa Medicina Vol. 26 No.3

OBAT ANTITUBERKULOSIS SELAMA Rifampisin melewati plasenta dengan kadar


KEHAMILAN yang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-
3 rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibu
OAT yang diberikan dibagi atas 2 golongan besarnya 0,12 - 0,33.(17) Studi yang dilakukan
yaitu obat lini pertama (first line) dan obat lini pada tikus, hewan pengerat dan kelinci dengan
kedua (second line). Rifampisin merupakan obat pemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masuk
lini pertama yang terutama bekerja pada sel yang ke uterus tidak menunjukkan peningkatan
sedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efek kelainan kongenital. Pada 442 perempuan hamil
pada sel yang sedang tidak aktif (resting cell). yang minum rifampisin, termasuk 119
Bekerja dengan menghambat sintesa RNA M. perempuan yang terpajan selama trismester
tuberculosis sehingga menekan proses awal pertama tidak terdapat peningkatan kelainan
pembentukan rantai dalam sintesa RNA. Bekerja janin secara bermakna. Beberapa studi yang
di intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 - menunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8
0,2 mg/l akan menghambat pertumbuhan M. - 4,4% pada 204 kehamilan.(10) Pada kelinci telah
tuberculosis secara in vitro. Obat ini juga dilaporkan terjadi spina bifida dan cleft
menghambat beberapa Mycobacterium atipikal, palates. (17)
bakteri gram negatif dan gram positif. Secara Efek samping ringan dapat timbul pada
in vitro, rifampisin dapat meningkatkan aktivitas pemberian rifampisin antara lain: sindrom kulit
streptomisin dan isoniazid terhadap M. seperti gatal-gatal kemerahan, sindrom flu
tuberculosis dan juga mempunyai mekanisme berupa demam, menggigil, nyeri tulang dan
post antibiotic effect terhadap bakteri gram sindrom perut berupa nyeri perut, mual, muntah
negatif. (16) dan kadang-kadang diare. Efek samping yang
Diabsorpsi dengan baik melalui saluran berat tetapi jarang terjadi adalah sindrom
cerna, absorpsi rifampisin dapat berkurang bila respirasi, purpura, anemia hemolitik yang akut,
diberikan bersama makanan. Absorpsi syok dan gagal ginjal. Efek samping ringan
rifampisin akan berkurang 30% jika diberikan sering terjadi pada saat pemberian berkala dan
bersama dengan antasida. Pemberian antasida dapat sembuh sendiri atau hanya memerlukan
akan meningkatkan PH lambung dan akan pengobatan simtomatik. Efek samping pada bayi
mengurangi proses dissolution rifampisin baru lahir juga didapatkan hemmorrhagic
sehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisin disease of the newborn sehingga dianjurkan
dengan mudah didistribusikan ke sebagian besar pemberian profilaksis vitamin K. (12,18)
organ, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dan Isoniazid (INH) menghambat biosintesis
cairan tubuh lainnya termasuk eksudat serta asam mikolat yang merupakan unsur penting
kavitas tuberkulosis paru. Obat ini menimbulkan dinding sel Mycobacterium. Menghilangkan sifat
warna orange sampai merah bata pada urin, tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang
saliva, feses, sputum, air mata dan keringat. terekstraksi oleh metanol dari Mycobacterium.
Volume distribusi 1 L/kg BB, ikatan protein Hanya kuman yang peka yang menyerap obat
plasma 60-80%, waktu paruh 1-6 jam dan akan ke dalam selnya dan proses ini merupakan proses
memanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar. aktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90%
Metabolisme terjadi melalui deasetilasi dan populasi kuman dalam beberapa hari pertama
hidrolisis, sedangkan ekskresinya terutama pengobatan. (16) INH mudah diabsorpsi pada
melalui empedu. Dapat melewati barier plasenta pemberian oral maupun parenteral. Kelarutan
dan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI. INH dalam lemak tinggi, berat molekul rendah

147
Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

dan melalui plasenta serta mudah mencapai janin digunakan untuk menjadikan EMB-CAB operon.
dengan kadar hampir sama dengan ibu. Pada Hal ini menyebabkan metabolisme sel terhambat
penelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mg dan sel mati. Gangguan sintesis arabinoglycan
jangka pendek sebelum kelahiran didapatkan mengubah barier sel, lipofilik meningkatkan
rasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73. aktivitas obat yang bersifat seperti rifampisin
Kadar puncak dicapai dalam waktu 1-2 jam dan ofloksasin. (19) Dinding sel Mycobacterium
setelah pemberian oral. Di hati, INH terutama spp sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
mengalami asetilasi, dan pada manusia kelangsungan hidup organisme di penjamu.
kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh Dinding sel Mycobacterium terdiri dari mycolic
faktor genetik (asetilator cepat/lambat) yang acid, arabinoglycan dan peptidoglycan. Dinding
secara bermakna mempengaruhi kadar obat sel merupakan lapisan lipid bilayer dan
dalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruh asimetris. (19)
berkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi ke dalam sel Hampir semua galur M. tuberculosis dan
dan semua cairan tubuh. Antara 75-95% M. kansasii sensitif terhadap etambutol.
diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jam Etambutol tidak efektif untuk kuman lain.
dan seluruhnya dalam bentuk metabolit. (16) Etambutol pada konsentrasi 1-5 ìg/ml akan
Isoniazid tidak bersifat teratogenik janin, menghambat pertumbuhan M.tuberculosis
meskipun konsentrasi yang melewati plasenta secara in vitro. Etambutol ini tetap menekan
cukup besar. Pada studi yang dilakukan pada pertumbuhan M.tuberculosis yang telah resisten
hewan tidak menunjukkan retardasi terhadap isoniazid dan streptomisin. Etambutol
pertumbuhan serta peningkatan malformasi pada dosis 15 mg/kg BB ini hanya aktif terhadap sel
tikus dan kelinci dengan dosis 60 kali dosis yang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik,
manusia. (11) sedangkan pada dosis 25 mg/kg BB bersifat
Efek samping berat berupa hepatitis dapat bakterisidal. Penggunaan etambutol tunggal,
timbul pada kurang lebih 0,5 % penderita. Bila ditemukan sputum basil tahan asam (BTA)
terjadi ikterus, hentikan pengobatan sampai negatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukan
ikterus hilang. Efek samping yang ringan dapat resistensi 35% dari kasus dan frekuensi relaps
berupa: tanda keracunan pada saraf tepi, lebih tinggi.(16)
kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran. Efektivitas pada hewan coba sama dengan
Efek ini dapat dikurangi dengan pemberian isoniazid. Invivo, sukar menciptakan resistensi
piridoksin (dengan dosis 5-10 mg per hari atau terhadap etambutol dan timbulnya lambat.
dengan vitamin B kompleks). Efek samping pada Resistensi bakteri terhadap etambutol terjadi
bayi baru lahir dilaporkan adanya perdarahan akibat mutasi embB, embA dan embC, kode
(hemmorrhagic disease of the newborn) untuk arabinosyl transferase. Resistensi ini
sehingga dianjurkan pemberian profilaksis timbul bila etambutol diberikan tunggal. Pada
vitamin K sebelum kelahiran.(12,14,16) pemberian oral sekitar 75-80% etambutol
Etambutol (EMB) merupakan inhibitor diserap di saluran cerna. Makanan tidak
arabinosyl transferases (I,II,III). Arabinosyl mempengaruhi absorpsi obat. Kadar puncak
transferase terlibat dalam reaksi polimerisasi plasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelah
arabinoglycan, yang merupakan unsur esensial pemberian. Dosis tunggal 25 mg/kg BB
dari dinding sel Mycobacterium. Afinitas menghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìg/ml
terhadap arabinosyl transferase III lebih kuat dalam 2-4 jam, kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.
dibandingkan lainnya. Arabinosyl transferase Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapat

148
Universa Medicina Vol. 26 No.3

memanjang sampai 8 jam pada pasien dengan dan laporan tidak ditemukan efek teratogenik
gangguan fungsi ginjal. Etambutol secara bebas yang bermakna pada hewan dan malformasi
melewati plasenta dengan cord to maternal janin pada pasien yang telah diterapi. (8,10,17,18)
serum ratio adalah 0,75. Penelitian pada kelinci Penggunaan PZA pada wanita hamil telah
terdapat efek monoftalmia sedangkan pada tikus direkomendasikan oleh International Union
terjadi penurunan kesuburan. (17) Against Tuberculosis and Lung Disease secara
Rata-rata malformasi yang dilaporkan pada rutin, namun di Amerika dilarang karena tidak
638 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat adanya data yang adekuat mengenai efek
etambutol selama kehamilan adalah 2,2%. teratogeniknya. (20)
Secara teori etambutol menyebabkan Efek samping utama dari penggunaan obat
kemungkinan toksisitas pada mata. Hal ini ini adalah hepatitis, juga dapat terjadi nyeri
diyakinkan kembali dengan penilaian pada 6 sendi dan kadang-kadang dapat menyebabkan
janin yang mengalami abortus pada minggu 5- serangan arthritis gout yang kemungkinan
12 kehamilan, tidak didapatkan gangguan pada disebabkan berkurangnya ekskresi dan
sistem optik embrional.(20) penimbunan asam urat. Pemberian intermiten
Pirazinamid (PZA) adalah suatu prodruk, dapat mengurangi kejadian tersebut. Efek
yang memerlukan konversi enzim samping lain adalah anoreksia, mual, muntah,
pirazinamidase (dihasilkan oleh mikobakterial disuri, demam dan reaksi hipersensitivitas.
tertentu) menjadi bentuk aktif asam pirazinoat, Streptomisin melewati plasenta dengan cepat
masuk ke dalam sitoplasma M. tuberculosis sampai ke sirkulasi janin dan cairan amnion
secara difusi pasif, mengalami konversi oleh serta mencapai kadar kurang dari 50%
enzim nikotinamidase/pirazinamidase menjadi dibandingkan kadar ibu. (8) Efek samping yang
bentuk aktif asam pirazinoat (POA). (16) PZA dilaporkan dari berbagai studi pada hewan
lebih aktif terhadap basil tuberkel semidorman yaitu ototoksisiti. Tuli kongenital telah
karena sistem pompa efluks yang lemah dilaporkan terjadi pada bayi yang terpajan
dibandingkan dengan basil sedang bertumbuh selama dalam kandungan, walaupun tidak ada
cepat, di mana pompa efluks lebih aktif. hubungan yang pasti tentang mekanisme
Peradangan akut akan menurunkan pH akibat ototoksisiti dengan pajanan selama
produksi asam laktat oleh sel-sel inflamasi, hal kehamilan. (5,8) Hasil penelitian menggunakan
ini menguntungkan aktivitas PZA. Berkurangnya audiogram menunjukkan 50 anak tidak
peradangan akan meningkatkan pH lingkungan mengalami gangguan, 2 dari 33 anak dengan
basil tuberkel yang berakibat pada peningkatan kehilangan pendengaran, sampai 4 dari 13 anak
konsentrasi hambat minimal PZA. Kuman dalam dengan tes kalorifik tidak normal. Hal ini
keadaan dorman tidak dapat dipengaruhi karena merupakan kejadian ototoksisiti yang berasal
pada saat itu ambilan PZA tidak terjadi. dari pajanan selama dalam kandungan. (8)
Banyak penelitian menyatakan daya Penelitian lain menyimpulkan streptomisin
sterilisasi obat ini dalam makrofag, dengan dapat menyebabkan kerusakan sistem vestibular
konsentrasi ≥ 20µg/ml menghambat basil dan kerusakan nervus kranialis ke 8. Pada
tuberculosis intraseluler. Efek bakteriostatik negara berkembang dianjurkan tidak
atau bakterisidal terhadap M. tuberculosis menggunakan streptomisin selama kehamilan.(12)
tergantung dosis (konsentrasi PZA), serta Dosis streptomisin 0,75 - 1 g/hari selama 14-21
lamanya paparan terhadap makrofag yang hari selanjutnya 1g 3 kali seminggu secara
terinfeksi M. tuberculosis. Pada berbagai studi intramuskular.

149
Meiyanti Tuberkulosis pada kehamilan

Kanamisin merupakan obat lini kedua dan Daftar Pustaka


merupakan variasi dari aminoglikosida,
mempunyai efek samping yang sama dengan 1. Tripahty SN. Tuberculosis and pregnancy. Int J
Gynaecol Obstet 2003; 80: 247-53.
streptomisin dan sebaiknya tidak digunakan
2. Kothari A, Girling J. Tuberculosis and pregnancy:
pada kehamilan kecuali pada MDR. Dosis yang result of a study in a high prevalence area in
diberikan 15 mg/kg, BB diberikan 3-5 kali London. Eur J Obstet Gynecol 2006; 126: 48-55.
seminggu intramuscular. (8,12,21) Etionamid 3. Small PM, Fujiwara PI. Management of
mempunyai penetrasi yang baik ke semua tuberculosis in The United States. N Engl J Med
jaringan termasuk cairan serebrospinal. Pada 2001; 345: 189-99.
4. Khilnani GC. Tuberculosis and pregnancy. Indian
penelitian yang dilakukan pada tikus dan kelinci J Chest Dis Allied Sci 2004; 46: 105-11.
tidak ditemukan peningkatan kerusakan sistem 5. Frieden TR, Sterling TR, Munsiff SS, Watt CJ.
saraf pusat. Pada tikus putih didapatkan efek Tuberculosis. Lancet 2003; 362: 887-96.
pada tulang rangka (dosis 5-10 kali normal) 6. Arora Vk, Gupta R. Tuberculosis and pregnancy.
sedangkan terjadi retardasi pertumbuhan pada Ind J Tub 2003; 50: 13-6.
7. Figueroa DR, Arredondo JL. Pregnancy and
hewan pengerat. (8) Etionamid dinyatakan
tuberculosis: influence of treatment on perinatal
potensial bersifat teratogenik dan sebaiknya outcome. Am J Perinatol 1998; 15: 303.
dihindari penggunaan pada kehamilan kecuali 8. Ormerod LP. Tuberculosis in pregnancy and the
jika dibutuhkan pada kasus MDR-TB. Efek puerperium. Thorax 2001; 56: 494-9.
samping lainnya seperti hepatitis, neuritis optik 9. Cantwell, Shehab ZM, Cosello AM, et al. Brief
dan neuritis perifer. Dosis 0,5 - 1 gram/hari report: congenital tuberculosis. N Engl J Med 1994;
330: 1051-4.
dalam dosis terbagi. (8,16,21) Kapreomisin 10. Efferen LS. Tuberculosis and pregnancy. Curr Opin
merupakan obat lini kedua yang diberikan secara Pulm Med 2007; 13: 205-11.
intramuskular. Kapreomisin sebaiknya 11. Adis Internasional Editors. Managing pregnant
digunakan jika diperlukan, biasanya untuk women with tuberculosis. J Paed Obstet Gynaecol
MDR-TB. (3,21) Dosis yang diberikan 0,75 - 1 2002: 25-8.
12. CDC. Treatment of tuberculosis. MMWR 2003;
gram/hari selama 2-6 bulan, selanjutnya 1 gram
52.
3 kali seminggu. 13. Bothamley G. Drug treatment for tuberculosis
during pregnancy: safely considerations. Drug
KESIMPULAN Safety 2001; 24: 553-65.
14. World Health Organization. Global tuberculosis
Tuberkulosis tidak mempengaruhi programme: global tuberculosis control. WHO
Report 2000.
kehamilan dan kehamilan tidak mempengaruhi
15. Miller KS, Miller JM. Tuberculosis in pregnancy:
manifestasi klinis dan progresitivitas interactions, diagnosis and management. Clin
tuberkulosis bila diterapi dengan tepat dan Obstet Gynecol 1996; 39: 120-42.
adekuat. Penggunaan regimen pengobatan yang 16. Petri Jr WA. Drugs used in the chemotherapy of
tepat dan adekuat dapat memperbaiki kualitas tuberculosis. In: Hardman JG, Limbird LE, Gilman
AG, editors. Goodman & Gilman’s the
hidup ibu hamil dan menghindari efek samping
pharmacology basis of therapeutics. 10th ed. New
ke janin dan bayi yang baru lahir. Penggunaan York: Mc Graw-Hill; 2001. p.1273-94.
obat streptomisin dan obat lini kedua dihindari 17. Holdiness MR. Transplacental pharmacokinetics
pada wanita hamil karena efek samping terhadap of the antituberculosis drugs. J Clin
janin, kecuali dalam keadaan MDR. Pharmacikinetic 1987; 13: 125-9.

150
Universa Medicina Vol. 26 No.3

18. API TB Consensus Guidelines 2006. Management 20. Haas DW, Prez RM. Current treatment and
of pulmonary tuberculosis, extra pulmonary management. In: Rossman MD, Mac Gregor RR,
tuberculosis and tuberculosis in special situations. editors. Tuberculosis clinical management and
J Assoc Physician India 2006; 54: 219-34. new challenges. New York: Mc Graw-Hill; 2000.
19. Mikusova K, Slayden RA, Besra GS, Brennan PJ. p. 187-219.
Biogenesis of the Mycobacterium cell wall and 21. Queesland Tuberculosis Control Centre.
the site of action of ethambutol. J Antimicrob Guidelines for treatment of tuberculosis in
Chemother 1995; 39: 2484-9. pregnancy. 2006.

151

Anda mungkin juga menyukai