Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Bahasa Indonesia

Pengertian, Jenis, dan Teknik Pengembangan Paragraf

Oleh:

Kelompok 4

1. Faiza Humairah Hafith


2. Neli Agustina
3. Rahmatillah Salwa

UNIVERSITAS ANDALAS

MATA KULIAH WAJIB BAHASA INDONESIA

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini memuat materi tentang “Pengertian, Jenis, dan Teknik Pengembangan
Paragraf“. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan, tetapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun, guna terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Padang, 2 November 2021

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan paragraf?
1.2.2 Apa saja yang termsuk dalam jenis-jenis paragraf?
1.2.3 Bagaimana teknik pengembangan paragraf ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk:
1.3.1 Mengetahui pengertian dari paragraf.
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis paragraf.
1.3.3 Mengetahui bagaimana teknik pengembangan paragraf .

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat
pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf yang
baik minimal terdiri dari dua kalimat atau dua gagasan.

Adapun beberapa pengertian paragraf menurut para ahli, sebagai berikut:

1. Widyamartaya (1995)

Paragraf adalah karangan yang terbentuk dari satu atau lebih pada
suatu kalimat yang saling berkaitan dan mempunyai satu kalimat utama yang
menjiwai seluruh karangan.

2. Akhaidah, dkk. (1988)

Paragraf merupakan inti penuangan ide atau gagasan dalam sebuah


karangan. Di dalam paragraf terkandung satu unit ide pokok atau gagasan yang
didukung oleh seluruh kalimat dalam karangan di suatu paragraf. Kalimat
tersebut baik berupa dari kalimat pengenal, kalimat penjelas, maupun kalimat
penutup.

3. Parera (1991)

Paragraf merupakan satu model karangan yang paling kecil


susunannya dalam sebuah karangan bebas atau karya ilmiah.

4. Arifin dan S. Amran Tasai (2006)

Paragraf yaitu seperangkat kalimat yang membahas suatu gagasan atau


topik utama. Kalimat dalam suatu karangan menunjukkan kesatuan ide atau
mempunyai hubungan yang saling berkaitan dalam membentuk gagasan atau
topik.

5. Ramlan (2010)
Paragraf merupakan bagian dari suatu kalimat yang tersusun atas
sejumlah pilihan kata yang membentuk kalimat. Kalimat tersebut tersusun rapi
dan mengungkapkan kesatuan informasi berdasarkan acuan ide pokok atau
gagasan yang terkandung di dalamnya.

6. Gorys Keraf (1979)

Alinea atau paragraf ialah suatu kesatuan gagasan atau ide. Paragraf
merupakan suatu kesatuan yang memiliki tingkat kesatuan yang lebih tinggi
dari kalimat. Paragraf merupakan suatu kumpulan dari kalimat yang saling
berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk ide atau gagasan.

7. Lamuddin Finoza (2004)

Paragraf atau alinea yaitu bentuk bahasa yang di dalamnya terdapat


unsur penggabungan dari beberapa kalimat yang membentuk suatu kesatuan
yang utuh pada suatu karangan.

8. Maimunah (2011)

Paragraf disebut juga dengan alinea. Kata paragraf merupakan kata


serapan dari Bahasa Inggris paragraf, yang merupakan gabungan dari
kata para yang berasal dari bahasa Yunani.
Kata tersebut memiliki arti sebelum, dan –grafein dalam Yunani memiliki
arti menggores atau menulis. Sedangkan kata alinea merupakan kata serapan
yang berasal dari Bahasa Belanda yang memiliki arti memulai dari garis
baru.

9. Ahmadi (1991)
Paragraf merupakan kesatuan pikiran berupa gagasan atau perasaan
yang memiliki kesatuan susunan yang teratur dengan kesatuan yang lebih kecil
yaitu susunan kalimat.
Paragraf berfungsi sebagai bagian yang tidak terlepaskan dari kesatuan
yang lebih besar yang sering disebut sebagai keseluruhan komposisi pada
suatu karangan.

10. Widjono (2007)

Paragraf memiliki beberapa pengertian, diantaranya yaitu:

 Paragraf merupakan karangan kecil atau karangan mini, artinya unsur-


unsur di dalam karangan yang panjang seluruhnya ada dalam paragraf.

 Paragraf adalah suatu kesatuan bahasa yang terdiri atas beberapa kalimat
yang tersusun secara urut dan logis, lengkap, utuh, dan padu.

 Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari beberapa
kalimat dengan jumlah tertentu yang mengungkapkan sejumlah informasi
berdasarkan ide pokok sebagai acuan dan pengendalinya,
kemudian kalimat pendukung yang tercantum merupakan pendukung dari
karangan tersebut.

 Paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat saja merupakan paragraf
yang menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan karangan. Paragraf
dengan satu kalimat ini dapat digunakan sebagai bentuk peralihan antar
paragraf, juga dapat diartikan sebagai efek untuk memperluas dinamika
bahasa. Namun, sebagai kesatuan yang utuh hendaknya paragraf dibangun
dengan sekelompok kalimat yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan mengembangkan satu ide pokok  di dalamnya.

11. Tarigan (2005)

Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang tersusun secara


sistematis dan logis. Paragraf merupakan satu kesatuan yang melambangkan
ekspresi gagasan yang relevan dan mengandung ide pokok yang terkandung  di
dalam karangan secara keseluruhan.

12. Adjad Sakri (1992)


Paragraf atau alinea tidak dapat dipisahkan maknanya, namun
memiliki kesatuan utuh yang berkesinambungan. Paragraf merupakan
karangan yang paling singkat.

B. Jenis-jenis Paragraf
Paragraf terbagi atas dua jenis, yaitu bedasarkan kalimat utamanya dan
bedasarkan tujuannya.
1. Bedasarkan Kalimat Utamanya
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan
utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat
penjelas untuk mendukung gagasan utama. Gagasan utama berupa
pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik lalu diikuti
informasi pengembangan.

Contoh :

“Cecak mempunyai perlindungan diri yang unik. Ia mampu


mengelabuhi musuhnya dengan memutuskan ekornya. Kemampuan ini
disebut autotomi. Pemangsa akan dikelabuhi, sehingga cecak leluasa
melarikan diri.”

Dapat kita lihat bahwa kalimat utama pada paragraf di atas yaitu
'Cecak mempunyai perlindungan diri yang unik.'. Sementara pada
kalimat kedua hingga keempat merupakan kalimat penjelas. Hal ini
lantaran ada beberapa kata, yaitu ia, -nya, dan autotomi yang mengacu
pada kata cecak.

b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat
pada bagian akhir. Ciri-ciri paragraf induktif diawali dengan peristiwa
khusus yang berfungsi sebagai penjelas untuk mendukung gagasan
utama atau simpulan yang terletak pada akhir paragraf.
Contoh :

“Ini adalah danau terbesar di Indonesia. Letak danau ini adalah di


Sumatera. Danau ini merupakan hasil letusan gunung berapi purba.
Danau ini dikenal dengan sebutan Danau Toba.”

Kalimat utama atau ide pokok pada paragraf di atas yaitu 'Danai
ini dikenal dengan sebutan Danau Toba.' Hal ini lantaran kalimat 1-3
mengacu pada kalimat terakhir yang merupakan ide pokok. Frasa 'Danau
terbesar di Indonesia, letaknya di Sumatera' merupakan penjelas dari
'Danau Toba'.

c. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya
terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Paragraf Deduktif-Induktif
biasanya diawali dengan pernyataan umum lalu diikuti kalimat khusus
sebagai penjelas. Kemudian di akhir paragraf terdapat pernyataan umum
lagi sebagai pengulangan dari gagasan utama.

Contoh :

"Buku adalah gudang ilmu. Dengan membaca buku, kita dapat


menguasai ilmu pengetahuan. Kita bisa tahu banyak informasi di
bidang apa pun dari buku. Jadi, memang tak salah jika buku dijuluki
sebagai jendela dunia."

Kalimat awal dan akhir merupakan kalimat utama. Hanya saja


dikemas sedikit berbeda. Kalimat pertama 'Buku adalah gudang ilmu',
sedangkan kalimat akhir 'Buku dijuluki sebagai jendela dunia'.
Namun, keduanya sama-sama menerangkan buku sebagai sumber
informasi. Kalimat akhir hanya bersifat penguatan terhadap kalimat
topik di bagian awal paragraf. Oleh karena itu, kalimat utama pada
contoh di atas ada di bagian awal dan akhir.

d. Paragraf Interatif
Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak
di tengah-tengah paragraf. Paragaf jenis ini diawali dengan kalimat
penjelas sebagai pengantar, diikuti gagasan utama lalu ditambah penjelas
lagi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh :

“Udara di tempat ini sangatlah segar. Pemandangan hijau terhampar luas.


Kebun Teh Kemuning memang sangat menarik hati. Di sana sangat pas
jika dijadikan latar untuk berfoto. Banyak juga objek wisata di sekitar
tempat itu.”

Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah 'Kebun Teh


Kemuning memang sangat menarik hati.' Kalimat 1 dan 2 merupakan
kalimat penjelas, yang menjelaskan tentang 'kebun teh kemuning yang
sangat menarik hati'. Begitu pun dengan kalimat ke 4&5 yang juga
menjelaskan hal tersebut.

e. Paragraf Menyebar
Paragraf dengan ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh bagian atau tersirat
pada tiap kalimatnya.

Contoh :

“Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna


bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu
dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain.
Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.”

Paragraf tersebut tidak memiliki gagasan pokok karena tiap


kalimatnya merupakan penjelas. Untuk mengetahui gagasan pokoknya,
perlu dibaca secara detail untuk menyimpulkan isi paragraf tersebut.
Gagasan utama pada paragraf tersebut adalah suasana pagi yang cerah.

2. Bedasarkan Tujuannya
Jenis paragraf berdasarkan tujuannya terbagi menjadi tiga yaitu paragraf
narasi, deskripsi dan persuasi. Dari ketiga jenis paragraf tersebut kita akan
abahas satu persatu.
a.Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan tentang sebuah kejadian
yang memiliki latar, tokoh,alur dan konflik. Dapat kalian temui paragraf
seperti ini biasanya pada sebuah cerpen atau novel.
Contoh paragraf Narasi :
Pada suatuhari di sebuah gubuk kecil nan reyot hiduplah seorang pendekar
yang gagah berani. Dalam kesehariannya ia membatu seluruh warga yang
,embutuhkan bantuannya.
Pak Doni adalah seorang PNS yang setiaphari berangkat kerja
menggunakan angkot ini. Dia memang orang yang ramah dan dermawan.
b.Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang mendeskripsikan suatu benda atau
objek. Dan seolah olah kita terbawa dan melihat objek yang di deskripsikan
tadi. Biasanya objek yang diceritakan berupa objek yang dapat di
bayangkan dan dirasakan oleh alat indra kita.
Contoh paragraf Deskripsi :
Dia adalah pendekar yang gagah berani, memiliki tubuh tinggi nan
kekardengan rambut gimbalnya. Dapat dilihat dari sepatunya pria itu adalah
satrio totosembodo.
Raja itu memiliki singgasana yang amat megah, sebuag istana putih yang di
topang oleh puluhan tiang tiang besar dan kokoh. Dan di bagian bawah di
landasi dengan batu-batu marmer yang terbaik dari seluruh dunia.
c. Paragraf Persuasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang mengajak setiap pembacanya atau
bersifat mempengaruhi. Dapat kalian temui jenis paragraf narasi biasanya
digunakan untuk periklanan.
Contoh paragraf Persuasi :
Sarung ini terbuat dari kain yang bagus dan tidak panas ketika dipakai.
Perkenalkan sarung blabla cepat beli potongan setengah harga saat promo.
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah pareagraf yang isinya menyampaikan suatu
pendapat. Biasanya isi dari paragraf ini adalah pendapat seseorang yang di
lengklapi beberapa alasan yang mendasar.
Contoh paragraf Argumentasi :
Setiap warga di Indonesia belum mendapatkan rumah atau tempat
inggalayang layak untuk di tinggali. Pernyataan tersebut di ungkapkan oleh
kemetrian pemerintah daerah pada saat pidato pembukaan rapat daerah.
e Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan isi pendapat atau
ide pikiran yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan setiap
pembacanya. Biasanya pada paragraf ini terdapat kalimat atau data yang
aktual dan ilmiah untuk menjadi refrensi.
Ataupun biasanya di lengkapi dengan sebuah tabel atau grafik data
dukungan.
Contoh paragraf Eksposisi :
Danau Toba adalah danau Vulkanik yang paling besar di Indonesia dan
terletak di pulau Sumatra dan tepatnya Sumatra utara. Danau ini memiliki
luas 1.130 Km2 dan kedalaman maksimum 529 m, danau ini terletak di
Sumatra utara dengan ketinggian permukaan 900 meter (2953 ft).

3. Teknik Pengembangan Paragraf

Pengembangan Paragraf Berdasarkan Tekniknya

1. Pengembangan Paragraf Secara Alamiah

Pengembangan paragraf secara alamiah yakni metode pengembangan paragraf dengan


mengembangkan pokok pikiran secara kronologis (urutan waktu) maupun urutan
ruang.

-Urutan waktu, yakni dengan menggambarkan urutan kejadian berdasarkan waktu,


baik dimulai dari awal hingga ke akhir maupun sebaliknya.

-Urutan ruang, yakni dengan menggambarkan peragraf berdasarkan ruang atau tempat
kejadian, baik dimulai dari tempat dekat ke jauh ataupun sebaliknya.

2. Pengembangan Paragraf Klimaks dan Antiklimaks


Pengembangan paragraf ini adalah didasarkan pada tingkat kedudukan suatu tema atau
gagasan. Paragraf klimaks adalah paragraf yang dikembangkan dari gagasan atau tema
kurang penting dan berangsunr-angsur menuju tema atau gagasan yang dianggap
tinggi dan penting. Sedangkan paragraf antiklimaks dimulai dari gagasan penting yang
kemudian dijabarkan dengan gagasan-gagasan pendukungnya.

3. Pengembangan Paragraf Umum ke Khusus dan Khusus ke Umum

Pola pengembangan paragraf jenis ini adalah yang paling banyak digunakan. Pola
pengembangannya adalah didasarkan pada letak gagasan utama dalam sebuah
paragraf.

Paragraf umum ke khusus atau deduksi/deduktif adalah jenis paragraf yang


dikembangkan dari gagasan umum yang setelahnya diikuti dengan gagasan-gagasan
penjelas. Pada paragraf jenis ini, letak kalimat utama adalah berada pada awal
paragraf

Sementara itu, paragraf umum ke khusus atau induksi/induktif adalah jenis paragraf
yang dikembangkan dari gagasan-gagasan penjelas yang kemudian mengerucut di
akhir berupa gagasan umum. Letak kalimat utama pada paragraf jenis ini adalah di
akhir paragraf.

Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isinya

1. Pengemabngan Paragraf Perbandingan dan pertentangan

Pengembangan paragraf dengan perbandingan dan pertentangan merupakan teknik


pengembangan paragraf dengan cara membandingkan satu hal dengan hal lain yang
menjadi objek pembahasan dalam sebuah paragraf. Perbandingan tersebut bisa berupa
kesamaan-kesamaannya (komparatif), maupun perbedaan-perbedaannya (kontrastif)

2. Pengembangan Paragraf Secara Analogi

Pengembangan paragraf secara analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua


atau lebih objek yang dianggap memiliki kemiripan atau kesamaan untuk kemudian
diambil kesimpulanya.

3. Pengembangan Paragraf dengan Contoh-contoh


Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan memaparkan sebuah ide pokok melalui
contoh-contoh konkrit yang bisa memperjelas ide pokok tersebut.

4. Pengembangan Paragraf dengan Sebab-Akibat

Pola pengembangan paragraf sebab-akibat adalah dengan memposisikan gagasan


utama sebagai sebab dan kemudian dipaparkan akibat-akibat dari sebab tersebut
melalui gagasan-gagasan penjelas. Atau sebaliknya, dengan memposisikan gagasan
utama sebagai akibat dan kemudian diikuti pemaparan mengenai sebab-sebab yang
menimbulkan akibat tersebut.

5. Pengembangan Paragraf dengan Penambahan Definisi

Pola pengembangan paragraf definisi adalah dengan memaparkan arti atau makna dari
suatu hal. Paragraf jenis ini biasanya berupa kalimat definisi yang bercirikan adanya
kata: ialah, adalah, yaitu, dan semisalnya

6. Pengembangan Paragraf Klasifikasi

Paragraf klasifikasi merupakan sebuah paragraf yang dikembangkan dengan


mengelompokkan objek-objek yang memiliki kesamaan sifat, dari kelompok yang
umum menjadi kelompok-kelompok yang lebih khusus. Ciri dari pengembangan
paragraf jenis ini adalah adanya frasa : terbagi menjadi, dikelompokkan ke dalam, dan
semisalnya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Detik.com/edu/detikpedia/pengertian dan cara membuat paragraf yang baik

Gramedia.com/literasi/ jenis paragraf

Haloedukasi.com/pengertian paragraf menurut para ahli

Suara.com/news/2021/09/20/jenis-jenis paragraf berdasarkan letak-kalimat utamanya


dan contohnya

M. Rohmadi & Sri Nugraheni, Anidtiya. Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Cakrawala
Media. 2011.

Rahardi, R.Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:


Erlangga,2010.

Anda mungkin juga menyukai