i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” dengan pembahasan “Perkembangan
Fisik dan Perkembangan Kognitif Anak” tepat waktu.
Tujuan dari makalah ini agar dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca agar lebih memahami mengenai Perkembangan Fisik dan Perkembangan
Kognitif Anak sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah ini agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA.................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. RumusanMasalah............................................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Perkembangan Fisik.......................................................................3
B. Karakteristik Perkembangan Fisik Anak..........................................................4
C. Tahapan Pertumbuhan Manusia.......................................................................5
D. Pengaruh Perkembangan Fisik Terhadap Tingkah Anak.................................6
E. Pengertian Perkembangan Kognitif.................................................................8
F. Karakteritik Perkembangan Kognitif Anak...................................................... 12
G. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif.....................................14
BABIII PENUTUP...................................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik
yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik
anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya
sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan
anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan fisik
akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
3
menjelang masa remaja. Hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi
proses pertumbuhan fisik yang berarti.
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjadi sangat
bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik, laki-laki cendrung lebih baik
kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil.Pertumbuhan ukuran tubuh
yang proposional memberikan kemampuan fisik yang kuat.Pada masa dewasa
pertumbuhan mencapai titik maksimal pertumbuhan fisik mulai terhenti
4
sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik pada masa
ini.2
2
Bangsawan, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : 2008, C.V Citra Praya) hlm 14-15
5
Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah masa pertumbuhan manusia yang
berlangsung sejak umur 6-11 tahun. Pada tahapan ini, anak umumnya sudah
menguasai keterampilan dalam membaca, menulis, dan berhitung.Ia juga
terlibat dalam kegiatan akademis, interaksi sosial dengan teman di sekolah,
dan mulai memerhatikan pencapaian prestasi. Ketika dipuji, Si Kecil akan
mengembangkan rasa bangga dan kompeten. Namun, ketika gagal, ia akan
merasa rendah diri.
5. Fase remaja
Fase Remaja adalah tahapan pertumbuhan manusia yang merupakan masa
transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Sebenarnya pre pubertas sudah
terjadi pada usia pada usia 7-8 tahun dan sudah masa pubertas akan selesai
pada usia 14-15 tahun lalu masa remaja akan berakhir pada usia 18
tahuDalam fase ini, terjadi proses yang disebut sebagai pubertas. Proses ini
mendorong perubahan fisik yang sangat cepat, misalnya tinggi dan berat
badan bertambah, membesarnya alat kelamin dan payudara, tumbuhnya
rambut pada area tertentu, menstruasi atau mimpi basah, hingga perubahan
pada suara.Remaja juga mulai mandiri dan mencari jati dirinya sendiri. Ia
akan berpikir secara lebih logis, tapi memiliki perasaan yang sensitif. Selain
itu, remaja umumnya lebih senang menghabiskan waktunya bersama teman.
6. Fase dewasa muda
Fase dewasa muda berlangsung sekitar usia 19-40 tahun. Pada tahap
pertumbuhan manusia ini, telah tercapai kematangan dalam berbagai aspek.
Fokus kehidupan di masa dewasa muda terletak pada pekerjaan, pernikahan,
dan keluarga.Orang-orang dalam fase ini juga lebih prima, mandiri, dapat
bertindak secara bertanggung jawab untuk diri sendiri ataupun orang lain,
dan mempertimbangkan konsekuensi yang akan dihadapi atas perbuatan
Anda.
7. Fase dewasa tengah
Fase dewasa tengah adalah tahap pertumbuhan manusia yang terjadi di usia
40-60 tahun. Pada masa ini, Anda berfokus untuk membesarkan anak,
bekerja, dan ikut berkontribusi dalam masyarakat. Namun, kondisi Anda
tidak seprima sebelumnya. Wanita juga cenderung mengalami menopause di
fase ini.
8. Fase lansia (dewasa akhir)
6
(Fase lansia ditandai dengan proses penuaan)
Fase dewasa akhir adalah masa pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang mengalami kemunduran. Tahap ini terjadi pada usia 60 tahun ke atas.
Anda akan mengalami proses penuaan, yang ditandai dengan kulit menjadi
keriput, massa tubuh berkurang, sampai menurunnya daya tahan fisik.Fungsi
kognitif dan psikomotorik lansia juga mengalami kemunduran. Anda
mungkin tidak mudah memahami perkataan seseorang, aktivitas menjadi
terbatas, dan kurang cekatan. Selain itu, lansia cenderung berfokus pada
spiritual untuk bersiap menghadapi kematian.3
D. Pengaruh Perkembangan Fisik Terhadap Tingkah Anak
E. Perkembangan Kognitif
3
Andi Thahir, Psikologi Perkembangan, (www.aura-publishing.com) hlm 63
4
Kuntjojo, Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik, ( Kediri : 2010, Universitas Nusantara
Kediri) hlm 9-10
7
Serupa dengan aspek-aspek perkembangan yang lainnya, kemampuan
kognitif anak juga mengalami perkembangan tahap demi tahap.Secara sederhana,
pada buku karangan (Desmita, 2009) dijelaskan kemampuan kognitif dapat
dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta
kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Dengan
berkembangnya kemampuan kognitif ini akan memudahkan peserta didik
menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu
melanjutkan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan
lingkungan.
8
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan,
menilai dan memikirkan lingkungannya.5
5
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (PT Remaja Rosdakarya, Bandung:
2009). Hlm 24
6
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi (Bandung : Alfabeta Cet 1
2012). Hlm 48
7
Piaget, J, Commentary on Vygotsky (New Ideas in Psychology. 2000) 241
9
serta tahu beberapa aturan atau strategi berpikir, seperti penjumlahan,
pengurangan penggandaan, mengurutkan sesuatu secara berseri dan
mampu memahami operasi dalam sejumlah konsep, seperti 5 x 6 = 30 dan
30 : 6 = 5
Menurut pieget, anak-anak pada masa kongkret operasional (masa
sekolah SD) ini telah mampu menyadari konservasi, yakni kemampuan
anak untuk berhubungan dengan sejumlah aspek yang berbeda secara
serempak Hal ini adalah karena pada masa ini anak telah
mengembangkan tiga macam proses yang disebut dengan operasi-operasi:
negasi, resiprokasi dan identitas.8
a. Negasi (negation)
Pada masa pra-opersional anak hanya melihat keadaan permulaan
dan akhir dari deretan benda, dengan kata lain mereka hanya
mengetahui permulaan dan akhirnya saja tetapi belum memahami
alur tengahnya. Tetapi pada masa kongkret opersional, anak
memahami proses apa yang terjadi diantara kegiatan itu dan
memahami hubungan-hubungan antara keduanya.
b. Hubungan timbal balik (resiprokasi).
Ketika anak melihat bagaimana deretan dari benda-benda itu
diubah, anak mengetahui bahwa deretan benda-benda bertambah
panjang, tetapi tidak rapat lagi dibandingkan dengan deretan lain.
Karena anak mengetahui hubungan timbale balik antara panjang
dan kurang rapat atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih
rapat, maka anak tahu pula bahwa jumlah benda-benda yang ada
pada kedua deretan itu sama. Sehingga dalam masa ini anah mulai
mengerti tentang hubungan timbal balik.
c. Identitas
Pada usia sekolah (SD) anak sudah mengetahui berbagai benda
yang berada dalam suatu deretan, bisa menghitung, sehingga
meskipun susunan dalam deret di pindah, anak tetap mengetahui
jumlahnya sama. Jadi, anak pada usia sekolah (masa Konkrit
8
Desmita.Psikologi Perkembangan Peserta Didik. (Bandung :PT Remaja Rosdakarya.2009).
Hlm 27
10
operasional) dapat mengetahui identitas berbagai benda dan mulai
memahami akan susunan dan urutan tertentu.
2. Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin berkembang
hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal. Yaitu suatu tahap
perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 dan 12 tahun
dan terus berlanjut sampai usia remaja sampai masa dewasa. Pada masa
remaja, anak sudah mampu berfikir secara abstrak, menalar secara logis,
dan menarik kesimpulan dari informasi yang sudah tersedia.Pada masa
remaja, anak sudah mampu berfikir secara abstrak dan hipotesis, sehingga
ia mampu berfikir apa yang terjadi atau apa yang akan terjadi. Mereka
sudah mampu berfikir masa akan datang dan mampu menggunakan
symbol untuk sesuatu benda yang belum diketahui.
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif anak terdirir dari empat
tahapan, diantaranya:9
a. Tahap sensory-motor. Tahap ini terjadi antara usia 0-2 tahun. Intelegensi
sensory motor dipandang sebagai intelegensi praktis. Anak pada usia ini
belajar bagaimana mengikuti dunia kebendaan secara praktis dan belajar
menimbulkan efek tertentu tanpa memahami apa yang sedang mereka
perbuat kecuali hanya mencari cara melakukan perbuatan tersebut.
b. Tahap pre-oprational. Periode ini terjadi pada usia 2-7 tahun. Pada
tahapan ini anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya yang
harus ada dan biasanya ada, walaupun benda tersebut sudah ditinggalkan,
sudah tidak dilihat atau sudah tidak pernah didengar lagi. Selain itu
seorang anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan
mampu pula mengekspresikan kalimat-kalimat pendek tetapi efektif.
c. Tahap concrete-operational. Tahapan ini terjadi pada usia 7-11 tahun.
Dalam tahapan ini seorang anak memperoleh kemampuan yang disebut
system of operations (satuan langkah berpikir). Selain itu anak memiliki
kemampuan konservasi (kemampuan dalam memahami aspek-aspek
kumulatif materi, seperti volume), penambahan golongan benda
(kemampuan dalam memahami cara mengkombinasikan benda-benda
9
Piaget, J, Commentary on Vygotsky (New Ideas in Psychology. 2000) 245
11
yang memiliki kelas rendah dengan kelas atasnya lagi), dan pelipat
gandaan golongan benda.
d. Tahap formal-operational. Usia tahapan ini adalah 11-15 tahun. Pada
tahap ini seorang remaja memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik
secara serentak maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitifnya.
Yaitu kapasitas menggunakan hipotesis dan kapasitas menggunakan
prinsip-prinsip abstrak. Dengan kemampuan hipotesis, remaja mampu
berpikir khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan
anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon.
Sedangkan dengan memiliki kapasitas prinsip-prinsip abstrak, mereka
mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak, seperti ilmu
matematika.
b. Faktor lingkungan
12
c. Faktor kematangan
d. Faktor pembentukan
f. Faktor kebebasan
13
2. Pengalaman
Pengalaman dengan hereditas fisik merupakan dasar perkembangan struktur
kognitif .dalam hal ini sering kali disebut sebagai pengalaman fisis dan logika
matematis.
3. Transmisi Sosial
Transmisi sosial digunakan untuk mempresentasikan pengaruh budaya
terhadap ola berpikir anak.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan suatu keadaan dimana pada diri setiap individu akan
terdapat proses ekuilibrasi yang mengintegrasikan ketiga faktor tadi, yaitu hereditas,
pengalaman, dan transmisi sosial.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
pada anak.Hal tersebut tidak dapat diabaikan oleh orang tua serta guru. Faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif dapat menjadi dasar untuk
mengetahui sebab dimana terdapat anak yang memiliki perkembangan yang cepat
ataupun lambat.
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
15
Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam
Berbagai Aspek. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siti Partini Suardiman. (2003). Metode Pengembangan Daya Pikir Dan Daya
Cipta Untuk Anak Usia TK. Yogyakarta: FIP UNY.
16
Desmita. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
17