Penyusun
Crutacea Page 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………..………………………………………………………1
Daftar Isi…….……………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………...…………………………………3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..3
C. Tujuan Penulis………….………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Crustacea…………………………………………..…..………5
B. Klasifikasi Crustacea……………………………………..………..………5
C. Morfologi Crustacea………………………………...……………………10
D. Habitat atau tempat tinggal Crustacea…………………………………....13
E. Pola penyebaran Crustacea………………………………………………14
F. Proses atau siklus hidup Crustacea…………………………………...….16
A. Simpulan…………………………………………………………..……18
B. Saran………………………………………………………………...…..18
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..19
Crutacea Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Crutacea Page 3
4. Dimanakah habitat atau tempat tinggal Crustacea?
C. Tujuan Penulisan
6. Untuk mengetahui dan memahami proses atau siklus hidup dari Crustacea.
Crutacea Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Crustacea
B. Klasifikasi Crustacea
Crutacea Page 5
1) Branchiopoda
2) Ostracoda
Crutacea Page 6
Ostracoda memiliki sebuah matanauplius.Contoh dari Ostracoda antara
lain Cypris candida dan Codona suburdana.
3) Copepoda
4) Cirripedia
Crutacea Page 7
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
1) Isopoda
2) Stomatopoda
Crutacea Page 8
Stomatopoda (udang belalang) merupakan kelompok Crustacea
yang mirip dengan belalang sembah. Mereka mempunyai warna yang
mencolok pada tubuhnya. Contoh dari Stomatopoda adalah Squilla
empusa.
a. Udang
Crutacea Page 9
b. Ketam
C. Morfologi Crustacea
1. Struktur Tubuh
Pada bagian anterior (ujung depan), Crustacea memiliki tubuh yang besar
dan lebih lebar,sedangkan pada bagian posterior (ujung belakang) memiliki tubuh
yang kecil.Crustacea merupakan hewan yang hidup di perairan baik di perairan
darat maupunperairan laut. Kebanyakan jenis dari Crustacea tingkat rendah
Crutacea Page 10
didominasi olehplankton laut dan tawar. Copepoda, krill, dan rebon merupakan
salah satu contoh Crustacea yang memiliki peran penting dalam rantai makanan di
perairan, yaitu sebagai penghubung antara fitoplankton dengan predator.
Crutacea Page 11
Pleopod 2 pada udang betina berfungsi untuk melekatkan telur dan anak
anaknya yang masih muda, sedangkan pada udang jantan berfungsi untuk
memindahkan spermatophor kepada yang betina.
2) Sistem Pencernaan
3) Sistem Pernafasan
Crutacea Page 12
berdifusi dengan arah berlawanan. O2ini akan diedarkan ke seluruh
tumbuh tanpa melalui pembuluh darah..
4) Sistem Ekresi
6) Alat Reproduksi
D. Habitat Crustacea
Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya
sebagian besar di air tawar dan air laut. Mayoritas merupakan hewan akuatik,
hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi
dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Crustacea yang hidup dilaut
sebagian besar merupakan zooplankton ukuran tubuh bervariasi, ada yang kecil
(plankton sampai ukuran besar kepiting dan udang).
Crutacea Page 13
mereka serangga laut. Mereka berkeliaran bebas air, liang melalui sedimen di
dasar laut, ditemukan pada flat pasang surut dan dalam parit laut dalam.
Setidaknya sepertiga dari semua spesies hidup sebagai asosiasi, commensals atau
parasit pada invertebrata dan ikan. Salah satu hotspot keanekaragaman spesies
terumbu karang tropis di IndoPacific. Beberapa spesies karang adalah host untuk
sampai dengan 8 spesies copepoda. Seperti flat pasang mangrove berkerumun
dengan kehidupan copepoda.
Crutacea Page 14
1. Spesies Crustacea pada Ekosistem Mangrove
Crutacea Page 15
2. Spesies Crustacea Pada Ekosistem Air Tawar
pada siklus hidup crustacea diawali dengan tahap telur yang lalu akan
menjadi larva.pada tahap larva yang pertama ialah nauplius, meskipun tak semua
crustacea mempunyai tahap ini (contoh: isopoda) namun tahap ini merupakan
karakteristik yang penting untuk mengidentifikasi crustacea.
Tahap larva yang kedua yaitu ialah zoea, tahap ini hanya ditemukan di
kelas malacostraca. Zoea mempunyai mata majemuk, segmen toraks, serta
beberapa segmen abdomen / perut. Zoea menggunakan toraks untuk dapat
berenang.
Zoea juga mempunyai tempurung yang menutupi kepala dan juga bagian
depan toraks. Tahap berikutnya yaitu ialah megalopae / yang umunya disebut
Crutacea Page 16
dengan post-larvae. Di fase tersebut, crustacea telah mempunyai organ yang
lengkap seperti crustacea dewasa namun organ reproduksinya belum sepenuhnya
terbentuk.
Sebagai contoh, paparan tingkat cahaya pada siang hari akan menginduksi
perubahan morfologis dan juga fisiologis dalam sel-sel mata, sehingga
memperbesar sensitivitas mata kepada cahaya / dengan arti kata lain
meningkatkan tingkat panjang gelombang cahaya yang bisa diterima oleh sistem
visual suatu organisme.
Crutacea Page 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Crutacea Page 18
DAFTAR PUSTAKA
Crutacea Page 19