PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagian yang paling menonjol dan eksklusif dalam kehidupan adalah
kemampuan suatu organisme memproduksi dirinya sendiri. Keturunan akan
sangat mirip dengan orang tuanya dibanding antar individu dalam satu jenis.
Kemiripan dalam keturunan juga dapat dijumpai suatu variasi, yaitu keturunan
berbeda dalam hal-hal tertentu dengan orang tuanya.
Genetika disebut juga ilmu keturunan yang mempelajari bagaimana sifat-
sifat pada suatu organisme diturunkan kepada keturunannya dan variasi yang
mungkin timbul didalamnya. Teori pewarisan sifat dan hukum-hukum
hereditas pertama kali dicetuskan oleh Gregor Johann Mendel (1822-1884).
Mendel berpendapat bahwa sifat-sifat yang diturunkan dari generasai ke
generasi melalui faktor penentu.
Analisis secara kimia di dalam sel terdapat senyawa-senyawa organik,
seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Asam nukleat ini
terdapat didalam nukleoplasma. Nukleoplasma adalah substansi cair yang
terdapat didalam nukleus (inti sel). Dalam beberapa macam asam nukleat, yang
ada sangkut pautnya dengan hereditas ada dua, yaitu DNA dan RNA.
B. Rumusan Masalah
“ Apakah yang dimaksud dengan Gen, DNA, dan kromosom sebagai material
genetik serta bagaimana aliran informasi genetik itu ?”
C. Tujuan
- Memahami konsep gen, DNA, RNA, dan kromosom sebagai material
genetik
- Memahamai aliran informasi genetik dalam sel.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Gen
Gen adalah satuan terkecil di dalam sel yang berperan menentukan
hereditas (sifat keturunan). Gen merupakan unit herediter yang memberikan
informasi terkode dari orang tua terhadap keturunannya. Gen-gen yang
diwariskan merupakan tautan genetik antara keturunan dengan orang tuanya
dan gen-gen ini yang berperan menyebabkan kemiripan keluarga. Gen
memprogram sifat-sifat spesifik yang muncul saat kita berkembang dari sel
yang terfertilisasi menuju dewasa. Informasi yang diturunkan diteruskan dalam
bentuk sekuens spesifik nukleotida DNA dari setiap gen, mirip seperti
informasi tercetak yang disampaikan dalam bentuk urut-urutan huruf
bermakna. Sebagian besar gen memprogram sel agar menyintesis enzim-enzim
spesifik dan berbagai protein lain, dengan kerja kumulatif yang menghasilkan
sifatsifat terwariskan dari suatu organisme. Pemrograman sifat-sifat ini dalam
bentuk DNA merupakan salah satu tema pemersatu biologi.
2
- Gen struktural ialah gen-gen yang melaksanakan pembentukan
mRNA.
- Gen regulator ialah gen yang mengontrol kelompok-kelompok gen
struktural atau disebut juga gen pengatur. Gen regulator yang letaknya
amat dekat dengan gen struktural yang diawasinya disebut gen
oerator. Operon ialah sekelompok gen yang terdiri atas gen operator
dan gen struktural yang terkoordiansi dan merupakan kesatuan
pengontrol.
3
B. Struktur DNA
Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam nukleat terdiri dari
nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu nukleotida
terdiri dari nukleosida dan fosfat (PO 4). Sementara itu nukleosida terdiri atas
sebuah gula pentosa dan sebuah basa nitrogen berupa purin atau pirimidin.
Jadi nukleosida adalah nukleotida tanpa fosfat dan nukleotida meruoakan
nukeosida dengan fosfat.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk oleh
tiga macam molekul, yaitu :
a. Gula pentosa (deoksiribosa)
b. Fosfat (PO4)3
c. Basa nitrogen, terdiri dari :
- Purin : Guanin (G) dam Adenin (A)
- Pirimidin : Timin (T) dan Sitosin (S)
Berdasarkan hasil penelitian Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins pada
DNA dengan menggunakan sinar-X, James Watson dan Francis Crick
(1953) mengemukakan suatu model gen yang terkenal dengan nama
double helix (ulir rangkap). Menurut Watson dan Crick, struktur yang
berupa tangga berpilin terdiri dari :
a. Gula dan fosfat sebagai induk/ibu tangga.
b. Basa nitrogen dengan pasangan tetapnya sebagai anak tangga :
- G dengan C dihubungkan oleh ikatan lemah 3 atom Hidrogen
- T dengan A dihubungkan oleh ikatan lemah 2 atom Hidrogen
4
Gambar 1.2 Struktur DNA
C. Struktur RNA
Menurut peranan dan tepat terdapatnya, ada macam-macam RNA, antara
lain sebagai berikut.
a. RNA duta, disebut juga mRNA (messenger RNA), dibentuk oleh DNA
didalam nukleus, berperan mebawa kode genetik di DNA.
b. RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat didalam
ribosom.
c. RNA transfer (tRNA), dibentuk oleh DNA, berada dalam sitoplasma,
berperan mengikat asam amino.
5
merupakan bentuk polimerisasi dari gula pentosa, basa Nitrogen dan fosfat.
Rantai polinukleotida pada RNA bersifat tunggal.
D. Struktur Kromosom
Kromosom ialah benda-benda halus berbentuk lurus seperti batang atau
bengkok dan terdiri dari atas zat yang mudah mengikat zat warna di dalam
nukleus. (Suryo,1984)
Kromosom mulai tampak sesaat ketika sel akan membelah dan selama
proses pembelahan, serta akan jelas pada stadium pembelahan metafase karena
kromosom berjajar dibidang pembelahan yang disebut equator.
Secara garis besar struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan.
Sentromer atau kinetokor merupaka bagian dari kromosom tempat melekatnya
benang-benag spindel, yang berperan menggerakan kromosom selama proses
pembelahan sel.
6
Berdasarkan jumlah sentromer, kromosom dibagi tiga, yaitu:
a. Monosentris: kromosom yang hanya memiliki satu lengan
b. Disentris: kromosom yang memiliki dua sentromer
c. Polisentris: kromosom yang memilki banyak sentromer.
Selain itu, ada pula kromosom yang tidak memiliki sentromer, disebut
asentris. Berdasarkan letak sentromernya. Kromosom terbagi menjadi empat.
yaitu:
a. Telosentrik: jika sentromer terletak di ujung lengan.
b. Akrosentrik: jika sentromer terletak di dekat ujung kromosom
c. Metasentrik: jika sentromer terletak di tengah-tengah kedua lengan
d. Submetasentrik: jika sentromer terletak agak ditengah sehingga lengan
tidak sama panjang.
7
Gambar 1.5 Struktur kromosom
8
Tipe Dan Jumlah Kromosom
untuk tipe dan jumlah kromosom setiap makhluk hidup berbeda-
beda. Dengan menggunakan alat mikroskop cahaya, seluruh
kromosom dapat dibedakansatu dengan yang lain penampilannya.
Hal ini dikarenakan ukuran kromosom dan posisi sentromernya
berbeda. Masing-masing kromosom juga memiliki suatu pola pita
atau garis tertentu ketika diberi zat warna tertentu. Tampilan visual
kromosomsetiap individu dinamakan dengan kariotipe.
Pada manusia, setiap sel somatik (semua sel sperma dan sel ovum)
berjumlah 46 kromosom. Pada kromosom-kromosom tersebut
dapat disusun berpasangan dimulai dengan kromosom yang
terpanjang. Kromosom yang membentuk pasangan memiliki
panjang, posisi sentromer dan pola pewarnaan yang sama
dinamakan dengan kromososm homolog.
9
Ada satu pengecualian penting terhadap aturan kromosom
homolog ini untuk sel somatik, yakni adanya dua kromosom yang
unik disebut sebagai X dan Y. Betina memiliki kromosom X dan
sebuah kromosom Y (XY). Karena keduanya menentukan jenis
kelamin suatu individu, kromosom X dan Y dinamakan dengan
gonosom atau kromosom seks (kromosom jenis kelamin).
Kromosom lainnya selain gonosom dinamakan autosom atau
kromosom tubuh. Oleh karenanya dari 46 kromosom terdapat 22
pasang autosom dan sepasang gonosom.
a. Tahap replikasi
Replikasi merupakan pembentukan DNA rangkap ganda
komplemen satu dengan yang lainnya dan persis seperti DNA
10
semula. Replikasi DNA bersifat semikonservatif, yaitu kedua
untai tunggal DNA bertindak sebagai cetakan untuk pembuatan
untai-untai DNA baru, seluruh untai tunggal hasil cetakan
dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida-
nukleotida.
11
diperpanjang oleh DNA polymerase,
membentuk fragmen okazaki.
Untaian ini disintesiskan dalam segmen-segmen yang disebut fragmen
okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA
polimerase dengan demikian dapat menggunakan gugus OH3’ bebas pada
primer RNA tersebut untuk mensintesis DNA. Fragmen primer RNA
tersebut lalu disingkirkan (misalnya ditambahkan untuk mengisi celah-
celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu menyambungkan
fragmen-fragmen okazaki tersebut sehingga sintesis lagging strand
menjadi lengkap.
b. Tahap Transkripsi
12
replikasi DNA yang disusun pada template indukadalah sekuen
nukleotida DNA ). Fungsi ini disebut fungsi heterokatalis DNA
karena DNA mampu mensintesis senyawa lain yaitu RNA, sebuah
rantai DNA digunakan untuk mencetak rantai tunggal m RNA
dengan bantuan enzim RNA polimerase. Enzim tersebut menempel
pada kodon permulaan, umumnya adalah kodon untuk asam amino
metionin.
13
2. Transfer RNA (t RNA) bertindak sebagai adapter (penyetaraan
translasi informasi didalam rangkaian nukleotida m RNA
menjadi asam amino yang spesifik.
3. Ribosom RNA (r RNA) berfungsi mesin pembentukan protein
dari cetakan m RNA
Ketiga produk RNA ini mengambil bagain pada proses selanjutnya
dalm tahap translasi.
c. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahaan kode genetik oleh t RNA
ke dalam urutan asam amino. Transalsi menjadi tiga tahap (sama
seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi,elongasi, dan terminasi.
Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang
membantu m RNA , t RNA, dan Ribosom selama proses translasi.
Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan
sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
14
1. Inisiasi
Tahap ini terjadi karena adanya tiga komponen yaitu m RNA,
sebuah t RNA yang memuat asam amino pertama dari
polipetida, dan dua sub unit ribosom.
m RNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi
oleh ribosom, kemudian m RNA masuk ke dalam “celah”
ribosom. Ketika m RNA masuk ke ribosom, ribosom
“membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk
setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan
ribosom yang datang untuk membaca kodon biasanya tidak
hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai
polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, dimana
tusuknya adalah “m RNA” dan daging adalah “ribosomnya”.
Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung
secara berurutan. Ketika kodon 1 terbaca ribosom (misal
kodonnya AUG), t RNA yang membawa antikodon UAC dan
asam amino metionin datang. t RNA masuk ke celah ribosom.
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam-asam amino
ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin). Ribosom terus bergeser agar m RNA lebih masuk,
guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera
diterjemahkan oleh t RNA berarti kodon AGU sambil
membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin
yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine
membentuk dipeptida.
15
ribosom. Asam amino glisin dirngkaikan dengan dipeptida
yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian
seterusnya proses pembacaan kode genetik itu berlangsung di
dalam ribosom, yang diterjemhkan ke dalam bentuk asam
amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
3. Terminasi
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Gen adalah satuan terkecil di dalam sel yang berperan menentukan
hereditas (sifat keturunan).
- DNA (Asam Deoksiribonukleat) adalah asam nukleat yang di dalamnya
terdapat sebuah sel makhluk hidup.
Asam deoksiribonukleat merupakan molekul kompleks yang dibentuk
oleh tiga macam molekul, yaitu :
a. Gula pentosa (deoksiribosa)
b. Fosfat (PO4)3
c. Basa nitrogen, terdiri dari :
1. Purin : Guanin (G) dam Adenin (A)
2. Pirimidin : Timin (T) dan Sitosin (S)
Kromosom ialah benda-benda halus berbentuk lurus seperti batang atau
bengkok dan terdiri dari atas zat yang mudah mengikat zat warna di dalam
nukleus. (Suryo,1984).
Alur informasi gentik yang terjadi pada sel hidup meliputi tiga tahap yaitu
tahap replikasi, transkirpsi, dan translasi.
3. Saran
Sebelum membuat makalah alangkah baiknya membaca dan memahami materi
tentang GENETIKA.
17
Daftar Pustaka
18