Anda di halaman 1dari 62

PEDOMAN TEKNIS PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN RANCANGAN DAN LAPORAN


AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CPNS

TIM PENYUSUN
DR. Keron A. Petrus, SE, MA (Pengarah)
Wilhelmus Dwi Soge, SE, MT (Penulis)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2021
KATA PENGANTAR

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (UU PNS) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4) UU PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di
tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter
Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai dengan bidang tugPNSya.
Pedoman Pembelajaran dan Penyusunan Rancangan, serta Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS ini, disusun sebagai rujukan bagi semua stakeholders LATSAR yaitu,
penyelenggara, pengajar (widyaiswara), coach (pembimbing), mentor dan peserta. Dengan
hadirnya pedoman yang jelas, diharapkan tercipta kesamaan persepsi dalam pembelajaran,
penyusunan rancangan dan laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS, oleh para stakeholders
LATSAR.
Pedoman ini memberikan rambu-rambu umum yang memuat hal-hal pokok yang
berkaitan dengan pembelajaran penyusunan rancangan dan laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
PNS. Terima kasih disampaikan kepada tim penyusun Pedoman Pembelajaran Penyusunan
Rancangan Dan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS yang telah bekerja keras dalam
menyelesaikan pedoman ini. Semoga pedoman yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan LATSAR di BPSDMD Provinsi
NTT. .

Kupang, Mei 2021

Badan Pengembangan SDM Daerah


Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kepala,

Dr. KERON AMA PETRUS, SE.,MA.


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 196207161986011002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………..……………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….
A. Penyusunan Rancangan dan Laporan Aktualisasi …………………
B. Tujuan Penyusunan Pedoman Teknis ………………………………
C. Hal-Hal yang diatur dalam Pedoman Teknis Penyusunan Rancangan
dan Laporan Aktualisasi …………………………………………….
BAB II KURIKULUM AGENDA HABITUASI ……………………………
A. Deskripsi Singkat …………………………………………………….
B. Hasil Belajar ………………………………………………………….
C. Indikator Hasil Belajar ……………………………………………….
D. Materi Pokok …. …………………………………………………….
E. Waktu pembelajaran …………………………………………………
BAB III KONSEP DAN TAHAP PEMBELAJARAN AKTUALISASI ….
A. Konsepsi Habituasi dan Aktualisasi .………………….…………….
B. Tahapan Pembelajaran Aktualisasi ………………………………….
BAB IV MERANCANG AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS …
A. Pembimbingan dan Penyusunan Rancangan Aktualisasi ……………
B. Seminar Rancangan Aktualisasi ……..…………………..………….
C. Pembekalan Habituasi …….………………………….
BAB V IMPLEMENTASI DAN PELAPORAN HASIL AKTUALISASI ..
A. Implementasi Aktualisasi …………………………………………….
B. Pembimbingan Penyusunan Laporan Aktualisasi ……………………
C. Seminar Laporan Implementasi Aktualisasi ….………………………
BAB VI PENULISAN AKTUALISASI ………………………………………
A. Format penulisasan ………………….………………………………..
B. Penggunaan Bahasa ………………………………….……………….
C. Penulisan Halaman Sampul, Lembar Persetujuan, Lembar Pengesahan
BAB VII PROSEDUR PENGUMPULAN RANCANGAN DAN
LAPORAN AKTUALISASI ……………………………………….
A. Prosedur Umum ………………………………………………………
B. Cara Penyerahan ……………………………………………………..
VIII PENUTUP ………………………………………………………….
DAFTAR REFERENSI ……………………………………………………….
LAMPIRAN ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Penyusunan Rancangan dan Laporan Aktualisasi

Dalam program Pelatihan Dasar (LATSAR), terdapat empat agenda


pembelajaran, salah satunya adalah agenda Habituasi. Agenda pembelajaran ini, diberikan
untuk memfasilitasi Peserta melakukan proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan agenda 2
dan agenda 3 di tempat kerja melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah
diperolehnya melalui berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Berkaitan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja melalui
pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai Mata
Pelatihan yang telah dipelajari, para peserta LATSAR diminta untuk menyusun rancangan
aktualisasi dan laporan hasil implementasi aktulisasi. Kegiatan ini, memfasilitasi Peserta
untuk mengaktualisasikan substansi Mata Pelatihan agenda 2 dan agenda 3 di tempat kerja
melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya. Pembelajaran
Agenda Habituasi melalui mata pelatihan aktualisasi, diberikan untuk, membekali Peserta
dengan kegiatan pembelajaran konsepsi aktualisasi, penjelasan aktualisasi, penyusunan dan
penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, penyusunan
laporan, dan penyajian hasil aktualisasi. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini,
Peserta diharapkan mampu menjelaskan konsepsi aktualisasi, penjelasan aktualisasi,
penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja,
penyusunan laporan, dan penyajian hasil aktualisasi.

B. Tujuan Penyusunan Pedoman Teknis


Pedoman ini disusun untuk, memberikan panduan pokok kepada para
stakeholders LATSAR khususnya widyaiswara sebagai pengajar sekaligus sebagai
coach/pembimbing, agar dalam mengampu materi, maupun dalam melakukan
pembimbingan/coaching, dapat dengan mudah melakukannya kepada peserta pelatihan,
sehingga, akan memudahkan para peserta pelatihan, dapat mengaktualisasikan kompetensi
yang didapatkan melalui pelatihan, di tempat kerjanya masing-masing, dalam bentuk kertas
kerja rancangan aktualisasi dan laporan implementasi aktualisasi, sebagai wujud
pendalaman kompetensi dan pengalaman belajar, yang dapat diaplikasikan secara langsung
pada organisasinya masing-masing. Melalui substansi materi yang disampaikan di dalam
pedoman teknis ini, diharapkan muncul persamaan persepsi para pemangku kepentingan dan
peserta pelatihan dalam menyusun rancangan dan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS,
terutama dari segi karakteristik dan sistematik penulisannya.

C. Hal-Hal Yang Diatur Dalam Pedoman Teknis


Pedoman ini, memuat substansi pokok materi dan penyusunan rancangan serta
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, yang mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil, serta bahan pembelajaran agenda aktualisasi, yang meliputi
kurikulum, konsep, merancang, mengimplementasikan, melaporkan, pembimbingan,
seminar, aktualisasi dan penulisan aktualisasi serta prosedur pengumpulan rancangan dan
laporan aktualisasi.

BAB II
KURIKULUM AGENDA HABITUASI

Agenda habituasi dilaksanakan melalui Mata Pelatihan Aktualisasi.

A. Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan Aktualisasi diberikan untuk membekali Peserta dengan kegiatan


pembelajaran konsepsi aktualisasi, penjelasan aktualisasi, penyusunan dan penyajian
rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, penyusunan laporan, dan
penyajian hasil aktualisasi.

B. Hasil Belajar

Dalam mempelajari agenda habituasi melalui materi aktualisasi, para peserta pelatihan
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, Peserta diharapkan mampu menjelaskan
konsepsi aktualisasi, penjelasan aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, penyusunan laporan, dan penyajian hasil
aktualisasi.

C. Indikator Hasil Belajar

Untuk dapat mengukur hasil belajar dari peserta pelatihan maka, indikator hasil belajar
yang diharapkan setelah peserta pelatihan mengikuti pembelajaran dalam agenda habituasi
melalui materi aktualisasi adalah, para peserta dapat:

a) menjelaskan konsep dasar aktualisasi;


b) menjelaskan pembelajaran aktualisasi;
c) menyusun rancangan aktualisasi;
d) mempresentasikan rancangan aktualisasi;
e) menjelaskan konsep, pelaksanaan, dan pelaporan habituasi;
f) melaksanakan aktualisasi di tempat kerja;
g) menyusun laporan pelaksanaan aktualisasi;
h) menyiapkan rencana presentasi laporan aktualisasi; dan
i) mempresentasikan laporan aktualisasi.

D. Materi Pokok
Materi pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran agenda habituasi mellui
materi aktualisasi dalam rangka mencapai tujuan atau hasil pembelajaran adalah:

a) konsepsi aktualisasi;
b) pembelajaran aktualisasi;
c) pembimbingan penulisan rancangan aktualisasi;
d) seminar rancangan aktualisasi;
e) pembekalan habituasi;
f) aktualisasi di tempat kerja;
g) laporan aktualisasi;
h) pembimbingan persiapan praseminar aktualisasi;
i) seminar aktualisasi.

E. Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran agenda habituasi melalui materi aktualisasi secara keseluruhan


mencakup 363 (tiga ratus enam puluh tiga) Jam Pelajaran (JP), 1 (satu) JP setara dengan 45
(empat puluh lima) menit, dengan rincian sebagai berikut:

a) konsepsi aktualisasi, 3 JP
b) pembelajaran aktualisasi, 6 JP
c) pembimbingan penulisan rancangan aktualisasi 9 JP
d) seminar rancangan aktualisasi, 10 JP
e) pembekalan habituasi, 3 JP
f) aktualisasi di tempat kerja, 320 JP
g) pembimbingan persiapan praseminar aktualisasi, 2 JP
h) seminar aktualisasi, 10 JP
BAB III
KONSEP DAN TAHAP PEMBELAJARAN AKTUALISASI

A. Konsepsi Pembelajaran Habituasi dan Aktualisasi

1. Konsepsi Pembelajaran Habituasi

Secara leksikal, habituasi merupakan pembiasaan pada, dengan, atau untuk


sesuatu, penyesuaian supaya menjadi terbiasa (terlatih) pada habitat dan sebagaimya
(KBBI Daring). Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan
pada/atau dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan
“sesuatu” yang bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS, dalam pembelajaran agenda habituasi
difasilitasi untuk menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi (persistence life
situation) tertentu yang memungkinkan peserta melakukan proses pembiasaan untuk
berperilaku sesuai kriteria tertentu. Penciptaan tersebut diarahkan pada pembentukan
karakter sebagai karakter diri ideal melalui proses internalisasi dan pembiasaan diri
melalui intervensi (stimulus) tertentu yang akan dilakukan pada pelaksanaan tugas
jabatan di tempat kerja.
Intervensi diciptakan agar, bisa memicu timbulnya suatu respon berupa tindakan
tertentu, yang diawali dari hal-hal kecil atau yang paling mendasar dibutuhkan di tempat
kerja, khususnya untuk mendukung pelaksanaan tugas jabatan peserta. Hal-hal kecil atau
mendasar yang dimaksud adalah sebagai upaya untuk mendekatkan peserta dengan
tuntutan lingkungan kerja, misalnya aktivitas rutin dalam menyelesaikan pekerjaan,
kualitas kerja, jam kerja, kedisiplinan, cara dan etika memberikan pelayanan kepada
konsumen/tamu/stakeholders, strategi komunikasi dengan sesama pegawai atau dengan
pimpinan, situasi atau lingkungan budaya kerja, atau hal-hal lainnya yang dapat menarik
perhatian dan layak dibicarakan/didiskusikan.
Indikator keberhasilan pembelajaran agenda Habituasi adalah teridentifikasinya
suatu kondisi nyata yang terjadi di dalam lingkungan kerja dan secara spesifik terkait
dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai suatu isu yang muncul dan harus
dipecahkan. Berdasarkan kondisi tersebut peserta menunjukkan prakarsa kreatif untuk
berkontribusi memecahkan isu dengan menginisiasi kegiatan-kegiatan pemecahan isu dan
melakukannya secara konsisten, sebagai suatu kebiasaan untuk selalu melakukan
aktivitas yang menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi,
stakeholders atau sekurang-kurangnya oleh individu peserta, sehingga terbentuk menjadi
karakter dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, sangat disarankan peserta
menemukan role model yang akan dijadikan figure atau contoh teladan atau model
mirroring. Pentingnya peserta mendapatkan role model yang akan dijadikan partner
dalam pembelajaran agenda habituasi dan pentingnya peran role model sebagai partner
pembelajaran agenda habituasi, didasarkan atas konsep penelitian yang diadopsi dari
teori the power of goals setting dari Locke & Latham (1994). Konsep tersebut
digambarkan sebagai berikut:

The Power of Goals Setting

Gambar di atas secara garis besar menunjukkan, bahwa jika peserta memiliki
tujuan yang ingin dicapai, kemudian menuliskan tujuan tersebut dalam satu rumusan
kalimat yang terukur maka keberhasilan mencapai tujuan sebesar 25-30%, jika kemudian
peserta mendiskusikan rumusan tujuan tersebut dan strategi pencapaian tujuan tersebut
dengan pihak-pihak yang relevan maka keberhasilan mencapai tujuan sebesar 55-60%,
dan jika peserta mendapatkan rekan kerja yang “berakuntabilitas” untuk bersama-sama
mencapai tujuan tersebut maka kemungkinan keberhasilan peserta mencapai tujuan lebih
dari 85 %.

2. Konsepsi Pembelajaran Aktualisasi

Setelah Peserta memahami tentang konsepsi pembelajaran habituasi, maka


selanjutnya akan dijelaskan bagaimana penciptaan suatu intervensi yang akan digunakan
dalam pembelajaran habituasi yaitu konsep (intervensi) AKTUALISASI. Keterkaitan
habituasi dengan Aktualisasi digambarkan sebagai berikut:
Keterkaitan Habituasi dan Aktualisasi

Pembelajaran aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon PNS terbagi kedalam dua
kegiatan pembelajaran utama yaitu; pembelajaran merancang aktualisasi dan
pembelajaran melaksanakan rancangan aktualisasi. Kedua kegiatan pembelajaran
tersebut, tandai dengan kemampuan yang harus dikuasai peserta berdasarkan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. merancang aktualisasi yang akan diukur berdasarkan kemampuan peserta
mendeskripsikan; kualitas penetapan isu, jumlah kegiatan pemecahan isu, kualitas
rencana kegiatan, relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi, dan kemampuan
menyampaikan rancangan aktualisasi kepada penguji (teknik komunikasi).
2. melaksanakan rancangan aktualisasi yang akan diukur berdasarkan kemampuan
peserta mendeskripsikan kualitas pelaksanaan kegiatan, kualitas aktualisasi, dan
kemampuan menyampaikan rancangan aktualisasi kepada penguji (teknik
komunikasi).
3. Disamping kemampuan yang perlu dikuasai peserta berdasarkan dua kriteria di atas,
khusus bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III dituntut untuk mampu
menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diaplikasikan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya yang dituangkan pada laporan aktualisasi.
Kata Aktualisasi’ berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti nyata/ benar-benar
terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian tersebut, maka
aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan
pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari
dapat menjadi aktual/ nyata/ terjadi/sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan
berdasarkan pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan
adalah bentuk kemampuan Peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik,
mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita)
memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari. Penjelasan tersebut
digambarkan sebagai berikut:
Paradigma Pengertian Aktualisasi

B. Tahapan Pembelajaran Aktualisasi

Tahapan pembelajaran aktualisasi sebagaimana diatur didalam Keputusan Kepala


Lembaga Administrasi Negara Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil serta, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahapan Pembelajaran Aktualisasi

Untuk melaksanakan seluruh tahapan pembelajaran aktualisasi, terbagi dalam dua


tahapan pelaksanaan yaitu, pertama pelaksanaan pembelajaran on-class terdiri dari
pembelajaran materi konsep aktualisasi, pembelajaran aktualisasi, pembimbingan penulisan
rancangan aktulaisasi, seminar rancangan aktualisasi, pembekalan habituasi, pembimbingan
persiapan praseminar laporan implementasi aktualisasi dan seminar laporan. Sedangkan
yang kedua, pelaksanaan pembelajaran off-class yaitu pelaksanaan aktualisasi di tempat
kerja masing-masing peserta.
Waktu pembelajaran agenda habituasi melalui materi aktualisasi, secara
keseluruhan mencakup 363 (tiga ratus enam puluh tiga) Jam Pelajaran (JP), 1 (satu) JP
setara dengan 45 (empat puluh lima) menit, dengan rincian sebagai berikut:
1. konsepsi aktualisasi, 3 JP
2. pembelajaran aktualisasi, 6 JP
3. pembimbingan penulisan rancangan aktualisasi 9 JP
4. seminar rancangan aktualisasi, 10 JP
5. pembekalan habituasi, 3 JP
6. aktualisasi di tempat kerja, 320 JP
7. pembimbingan persiapan praseminar aktualisasi, 2 JP
8. seminar aktualisasi, 10 JP
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk menilai hasil pembiasaan diri
di tempat kerja berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari dalam pelatihan, terdiri atas:
a) evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 20% (dua puluh persen);
b) evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 30% (tiga puluh persen),

Untuk evaluasi rancangan aktualisasi dilakukan pada saat peserta


mempresentasikannya dalam seminar rancangan aktualisasi, dengan indikator penilaian dan
bobot sebagai berikut:
a) ketepatan rencana aktualisasi dikaitkan dengan agenda 3, bobot 5%;
b) gagasan kreatif dalam pelaksanaan kegiatan, bobot 3%;
c) tahapan kegiatan rencana aktualisasi, bobot 5%
d) relevansi rencana kegiatan dikaitkan dengan aktualisasi agenda 2, bobot 5%
e) teknik komunikasi, bobot 2%.
Penilaian pelaksanaan aktualisasi dilakukan melalui presentasi seminar pelaksanaan
Aktualisasi pada sesi evaluasi pelaksanaan Aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot
sebagai berikut:
a) capaian pelaksanaan kegiatan, bobot 5%
b) kualitas dan kemanfaatan aktualisasi, bobot 20%
c) teknik komunikasi, 5%

BAB IV
MERANCANG AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Pembimbingan dan Penyusunan Rancangan Aktualisasi

1. Pembimbingan

Kompetensi Yang Dikembangkan Dalam Pelatihan Dasar CPNS Merupakan


Kompetensi Pembentukan Karakter PNS Yang Profesional Sesuai Bidang Tugas.
Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan: (a) menunjukkan
sikap perilaku bela Negara, (b) mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, (c) mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan (d) menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Hal ini sebagaimana di
atur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Untuk dapat mencapai Kompetensi Karakter PNS Yang Profesional Sesuai
Bidang Tugas dengan indikasi seperti di atas, melalui pembelajaran agenda habituasi
dengan mata pelatihan aktualisasi maka, peranan tenaga kediklatan, dalam hal ini,
coach/pembimbing dan mentor/atasan langsung peserta pelatihan, sangat menentukan.
Berikut ini adalah, tugas masing-masing tenaga kediklatan tersebut dalam pembelajaran
agenda habituasi dengan materi aktualisasi:
1.1 Coach/Pembimbing
Dalam menjalankan tugPNSya, Coach/Pembimbing melakukan pembimbingan
kepada peserta pelatihan, yang menjadi tanggungjawabnya, baik pada saat
pembimbingan penyusunan rancangan, seminar rancangan, penyusunan laporan,
seminar laporan serta pembimbingan secara jarak jauh, pada saat implementasi
aktualisasi, dengan menggunakan teknologi informasi, (mailing list, telephon, sms,
facebook, whatssapp, dan lain-lain). Dalam pembimbingan tersebut,
Coach/Pembimbing bertugas:
a. Memperkenalkan diri kepada peserta pelatihan sebagai coach/pembimbing;
b. Memastikan kemampuan peserta pelatihan dalam mengaplikasikan esensi setiap
mata pelatihan, khususnya agenda dua dan tiga, juga pada agenda habituasi;
c. Memastikan peserta telah menetapkan kesenjangan antara kondisi saat ini dengan
kondisi yang diinginkan dalam bentuk isu strategis, yang akan ditindaklanjuti
kedalam rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
d. Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasikan rencana
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS kepada atasan langsungnya (mentor);
e. Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasikan rencana
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS kepada stakeholder lainnya;
f. Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasi rencana
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS kepada rekan sekerjanya;
g. Melakukan komunikasi dengan mentor/atasan langsung peserta mengenai
kegiatan peserta pelatihan, khususnya terkait tahapan pembelajaran agenda
habituasi dengan mata pelatihan aktualisasi yaitu rencana, pelaksanaan dan
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
h. Melakukan komunikasi dengan mentor/atasan langsung peserta mengenai
progress rancangan, implementasi dan pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.
i. Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan selama tahap implementasi aktualisasi, sesuai kewenangan
coach.

1.2 Mentor/Atasan Langung


Berbeda dengan coach/pembimbing, mentor/atasan langsung melakukan
pembimbingan langsung dengan peserta pelatihan baik pada saat mengikuti pelatihan,
khususnya pada tahap mengidentifikasi isu strategis organisasi dan menyusun
rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS menggunakan teknologi informasi (mailing
list, telepon, sms, facebook, whatssapp, dan lain-lain), serta di tempat kerja pada saat
implementasi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, berikut penyusunan laporan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS. Dalam melaksanakan tugPNSya selaku mentor,
atasan langsung bertugas:
a) Memberikan otorisasi kepada peserta untuk menyusun rencana nilai-nilai dasar
PNS sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangan peserta pelatihan;
b) Mempelajari dan mendalami rencana nilai-nilai dasar PNS peserta pelatihan;
c) Memberi masukan penyempurnaan terhadap rencana nilai-nilai dasar PNS peserta
pelatihan;
d) Memastikan rencana nilai-nilai dasar PNS tersebut membantu peningkatan kinerja
organisasi;
e) Menjadi sumber inspirasi bagi peserta pelatihan dalam membuat rencana
nilai-nilai dasar PNS;
f) Memonitor progress pelaksanaan tahap perencanaan dan implementasi aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS;
g) Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan selama tahap implementasi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
h) Menyetujui rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan laporan implemtasi
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.
i) Berkomunikasi dengan coach/pembimbing peserta bila diperlukan untuk
mendukung peserta pelatihan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
melalui aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.

1.3 Tugas Peserta Pelatihan

Untuk melaksanakan pembelajaran agenda habituasi melalui aktualisasi nilai-nilai


dasar PNS, tugas utama peserta pelatihan adalah menentukan kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan dalam bentuk isu strategis, yang
akan ditindaklanjuti menjadi rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS. Berdasarkan
isu strategis tersebut, peserta pelatihan membuat rencana aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS yang menjadi tujuannya, kemudian bergerak mempengaruhi orang lain untuk
mendukung rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS tersebut. Adapun detail tugas
peserta pelatihan adalah:
a) Menetapkan kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan
dalam bentuk isu strategis, yang kemudian ditindaklanjuti dengan merancang
rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
b) Berkonsultasi dengan coach/pembimbing tentang isu strategis dan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
c) Berkonsultasi dengan mentor/atasan langsung tentang isu strategis dan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
d) Meminta dukungan dan persetujuan mentor/atasan langsung untuk menerima isu
strategis dan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
e) Meminta dukungan stakeholder terhadap rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS;
f) Meminta dukungan rekan sekerja terhadap rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS.

2. Penyusunaan Rancangan Aktualisasi

a. Mengidentifikasi Isu Strategis


Dalam belajar menyusun rancangan aktualisasi, terdapat beberapa
pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab peserta. Dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berurutan, dapat memandu peserta lebih
mudah merancang aktualisasi. Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud tersebut
adalah:
⮚ Isu-isu apa yang dapat diidentifikasi di tempat kerja?
⮚ Isu apa yang berkenaan erat dengan pelaksanaan tugas jabatan dan layak
dijadikan isu?
⮚ Apa yang akan diaktualisasikan pada pembelajaran agenda III di dalam proses
mengidentifikasi dan menetapkan isu yang akan dipecahkan?
⮚ Gagasan “kreatif” apa yang akan diusulkan untuk memecahkan isu?
⮚ Kegiatan “kreatif” apa yang akan diusulkan untuk dapat memecahkan isu?
⮚ Bagaimana tahapan kegiatan yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan setiap
kegiatan secara terukur untuk dapat memecahkan isu?
⮚ Apakah hasil kegiatan (output) telah memberikan kontribusi terhadap
penyelesaian isu?
⮚ Apa yang akan diaktualisasikan pada pembelajaran agenda II dalam proses
pelaksanaan kegiatan dalam rangka penyelesaian isu?,
⮚ Bagaimana cara mengaktualisasikannya?, dan
⮚ Bagaimana membuktikan bahwa telah terjadi aktualisasi?.

Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS perlu menyadari bahwa, kemampuan


mengidentifikasi dan menetapkan isu adalah hal pertama yang harus ditunjukkan
atau sebagai pintu gerbang pertama menuju keberhasilan menyusun rancangan
aktualisasi.
Pengertian isu secara umum adalah suatu phenomena/kejadian yang diartikan
sebagai masalah. Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya
dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus.
Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau
menetapkan isu dan perlu mendapatkan perhatian dari peserta, yaitu kemampuan
melakukan:
⮚ Enviromental Scanning; peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
memetakan hubungan kausalitas
⮚ Problem Solving; mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan actor terkait dan perannya masing-masing
⮚ Analysis; mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah
pilihan kebijakan / program / kegiatan/tahapan kegiatan.
Ketiga kemampuan tersebut dalam penerapannya dapat dianalogikan dalam
kerangka berpikir sebagai berikut:
Kerangka Pikir Pemilihan Isu

Langkah selanjutnya, setelah peserta menetapkan core isu, maka selanjutnya


mengusulkan rumusan gagasan kreatif dalam bentuk kegiatan yang dapat dilakukan
dan diyakini gagasan atau kegiatan tersebut dapat memecahkan isu.
Gagasan pemecahan isu dan penetapan kegiatan untuk mewujudkan gagasan tersebut
sangat dituntut adanya aspek kreatifitas sehingga akan memberikan hasil berbeda
dan memberikan manfaat atau manfaat yang lebih dari biasanya. Kegiatan yang
diusulkan sebagai langkah pemecahan isu perlu dirumuskan hasil capaian
kegiatannya, untuk mengukur ketercapaian hasil kegiatan maka disusun tahapan
kegiatan untuk dapat menjelaskan bagaimana melakukan kegiatan tersebut.
Pelaksanaan usulan kegiatan dan/atau tahapan kegiatan yang diusulkan dalam rangka
pemecahan isu yang diangkat harus mengaktualisasikan substansi mata pelatihan
agenda Internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS yang telah dipelajari.
Untuk memudahkan peserta memahami penjelasan tentang aktualisasi substansi
mata pelatihan agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai dasar
penetapan isu dan aktualisasi substansi mata pelatihan agenda nilai-nilai dasar PNS
dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dituangkan dalam kertas kerja rancangan
aktualisasi, harap perhatikan kedua gambar berikut ini:
Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan

Keterkaitan Isu, Kegiatan dan Output dengan Mata Pelatihan

Didalam proses penetapan isu yang berkualitas, sebaiknya peserta menggunakan


kemampuan berpikir kiritis yang ditandai dengan penggunaan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas, misalnya
dapat menggunakan kriteria; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.
Aktual artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya, dan Kelayakan artinya Isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Alat
bantu lainnya, misalnya menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan
rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency:
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani segera.
b. Merancang Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Isu yang telah dipilih, selanjutnya peserta mengusulkan gagasan kreatif pemecahan
isu dan strateginya melalui pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas kegiatan
(sangat disarankan) yang tujuannya sebagai upaya peserta untuk memberikan
kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi dan memberikan nilai manfaat
dengan terciptanya suatu “peningkatan, penyederhanaan, penyempurnaan, perbaikan,
dll”. Usulan tersebut disampaikan kepada coach dan meminta validasi dan
persetujuan dari mentor sebagi pembimbing pembelajaran aktualisasi. Kegiatan
kreatif yang diusulkan didasarkan atas pertimbangan sesuai dengan lingkup
pekerjaan peserta dan secara realistis dapat dilaksanakan selama masa aktualisasi di
tempat kerja dengan persetujuan atasan peserta.
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen kertas kerja sebagai salah satu produk
pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan oleh peserta Pelatihan Dasar Calon PNS bagi
CPNS. Rancang aktualisasi memuat aktivitas peserta dalam hal:
⮚ mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi
dan harus segera dipecahkan,
⮚ mengajukan gagasan pemecahan isu/ masalah dengan menyusunnya dalam daftar
rencana, tahapan, dan output kegiatan,
⮚ mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang diusulkan dengan
substansi persfektif mata pelatihan Manajemen PNS, Pelayanan Publik, dan
Whole of Government, secara terpisah atau keseluruhan mata pelatihan, baik
secara langsung ataupun tidak langsung,
⮚ mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan
yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, serta
⮚ mendeskripsikan prediksi hasil kegiatan yang akan dilandasi oleh substansi mata
pelatihan agenda nilai-nilai dasar PNS terhadap pencapaian visi, misi, tujuan
organisasi, dan penguatan nilai-nilai organisasi.

c. Sistimatika Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

⮚ Halaman Sampul/Cover (lihat contoh terlampir)


⮚ Halaman Judul (lihat contoh terlampir)
⮚ Lembar Pengesahan(lihat contoh terlampir)
⮚ Lembar Persetujuan (lihat contoh terlampir)
⮚ Rancangan Aktualisasi
● Unit Kerja (menuliskan nama nomenklatur unit kerja)
● Jabatan (menuliskan jabatan sesuai SK. Jabatan)
● Visi, Misi, Nilai Unit Kerja (menuliskan visi, misi, nilai unit kerja saat ini)
● Tugas dan Fungsi Unit Kerja (menuliskan tugas dan fungsi unit kerja sesuai
peraturan pembentukan organisasi)
● Uraian Tugas (menuliskan uraian tugas peserta sesuai jabatan yang diemban)
● Identifikasi Isu
- List/Daftar Isu ( menuliskan daftar isu yang telah diidentifikasi
dilingkungan kerjanya sesuai tugas jabatan)
- Analisis Prioritas Isu (melakukan analisis pem-priorotas-an isu
menggunakan teknik APKL atau USG terhadap list isu yang telah
teridentifikasi)
- Isu Prioritas (menuliskan Isu Prioritas hasil analisis prioritas isu, dengan
pengkalimatan isu bermakna “negatif”, jelas, terdapat fokus dan lokus)
● Gagasan Pemecahan Isu (menuliskan gagasan pemecahan isu dan judul
aktualisasi)
● Rancangan Kegiatan Aktualisasi (Tabel Rancangan seperti pada contoh
terlampir)
● Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi (memuat tabel jadwal
seperti pada contoh terlampir).
● Pembimbingan Implementasi Aktualisasi Oleh Coach dan Mentor
(memuat Format Pembimbingan seperti pada contoh terlampir).

B. Seminar Rancangan Aktualisasi

Dalam kegiatan pembelajaran ini, para peserta difasilitasi untuk


mempresentasikan rancangan aktualisasinya didepan penguji atau narasumber, mentor dan
coach guna mendapatkan masukan dan saran perbaikan. Pada kesempatan ini, dilakukan
pembahasan tentang usulan aktualisasi tersebut, apakah telah disetujui oleh atasan (atau
mentor) termasuk dukungan pelaksanaannya. Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
diharapkan mampu mengintegrasikan masukan dari nara sumber untuk menyempurnakan
rancangan aktualisasi.

1. Tujuan seminar
Sesuai dengan tujuan dan sasaran Pelatihan Dasar CPNS, pendekatan yang diterapkan
adalah “andragogi” dengan metode pendalaman materi, diskusi dan penulisan kertas
kerja. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa, aktulisasi ini wajib diseminarkan,
tujuannya adalah :
a. Proses “pendalaman” materi dengan melakukan komunikasi, interaksi dengan
narasumber terorganisir dalam bentuk diskusi tukar menukar pengalaman, informasi,
saling memperkaya gagasan, ide-ide konsep, prinsip-prinsip serta alternatif-alternatif
solusi pemecahan masalah dalam bentuk Rencana aktualisasi;
b. Perbaikan atau penyempurnaan rencana aktualisasi dengan cara memberi
kesempatan masukan dari Nara Sumber. Sebagai praktisi, Nara Sumber diharapkan
masukkannya terutama aspek substansi terpenting yaitu Ketepatan Rencana
aktualisasi dikaitkan dengan agenda tiga, gagasan kreatif dalam pelaksanaan
kegiatan, Tahapan Rencana kegiatan aktualisasi, relevansi rencana kegiatan dikaitkan
dengan aktualisasi agenda dua Dan teknik komunikasi. Sehingga memperkaya
rancangan aktualisasi peserta. Semua masukan-masukan tersebut bertujuan
menyempurnakan rancangan aktualisasi masing-masing peserta sehingga pada
gilirannya dapat diaplikasikan dengan lebih mudah di unit kerjanya.
c. Mengevaluasi peserta pelatihan. Salah satu tujuan seminar rancangan aktualisasi
yaitu, evaluasi bagi peserta. Berdasar Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil mengatur aspek penilaian kemampuan peserta
dalam memahami rencana aktualisasi. Aspek dimaksud mencakup (a) ketepatan
rencana aktualisasi dikaitkan dengan agenda 3, bobot 5%; (b) gagasan kreatif dalam
pelaksanaan kegiatan, bobot 3%; (c) tahapan kegiatan rencana aktualisasi, bobot 5%;
(d) relevansi rencana kegiatan dikaitkan dengan aktualisasi agenda 2, bobot 5%; (e)
teknik komunikasi, bobot 2%.

2. Persiapan Seminar
Setelah melakukan pembimbingan dan penyusunan rencana aktualisasi, setiap peserta wajib
menyerahkan rancangan aktualisasi dan Bahan Tayang yang akan dipresentasikan, kepada Panitia
Penyelenggara. Penggandaan dan jumlahnya menjadi kewenangan Panitia Penyelenggara.
Sebaiknya penyerahan rancangan aktualisasi dan Bahan tayang yang akan dipresentasikan
disampaikan kepada Penyelenggara satu hari sebelum Seminar Rencana aktualisasi, supaya ada
waktu untuk menggandakan dan menyampaikan bahan-bahan tersebut kepada Mentor, Coach,
dan Nara Sumber. Dengan demikian, Seminar Rencana aktualisasi dapat berjalan lancar karena
mereka telah membaca bahan-bahan tersebut secara tuntas sebelum seminar dilaksanakan.Ada
empat hal yang perlu diperhatikan menjelang seminar dan sesudah seminar :
a. Persiapan peserta untuk presentasi/penyajian.
b. Persiapan dan pelaksanaan seminar oleh Panitia Penyelenggara.
c. Perbaikan atau Penyempurnaan Rencana aktualisasi setelah diseminarkan.
d. Tindak lanjut implementasi aktualisasi oleh peserta di unit kerja masing-masing.

3. Teknik presentasi
Untuk mempresentasikan Rancangan aktualisaasi secara maksimal, peserta LATSAR perlu
didikung oleh pengetahuan dan keterampilan teknik presentasi/penyajian. Oleh karena itu, peserta
perlu memantapkan kembali pengetahuan dan keterampilannya dengan cara membaca buku atau
artikel yang terkait dengan pengetahuan dan teknik presentasi.
Presentasi merupakan bagian komunikasi. Dalam proses komunikasi ada: “Inti” (content) yang
dikomunikasikan, ada metode, dan media (alat bantu). Semua komponen ini saling terkait dalam
menghasilkan suatu presentasi yang optimal dan efektif. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan
kualitas presentasi peserta LATSAR perlu memperhatikan.
a. Komponen Dasar
Dalam suatu presentasi, ada beberapa Komponen dasar, yaitu:
⮚ Penyaji/presenter;
⮚ Pendengar (Audience);
⮚ Moderator (Chairperson);
⮚ Nara Sumber.
Penyaji (presenter) adalah peserta LATSAR yang mendapat kesempatan untuk menyajikan
Rancangan Aktualisasinya.
Pendengar (Audience) yaitu peserta lain dalam kelompok yang sama (jika diperbolehkan).
Moderator biasanya Coach sebagai pembimbing.
Nara Sumber, adalah pejabat pada Lembaga Pelatihan atau pejabat lain yang ditunjuk, dan
Mentor/atasan langsung peserta pelatihan, yang tugas dan fungsinya relevan dengan
aktualisasi peserta disatu Kelompok tertentu.
b. Persiapan penyajian
Persiapan bahan (inti/content) yang akan disajikan. Bahan yang akan disajikan diambil dari
materi rencana aktualisasi sebaiknya berupa butir-butir (pointer) yang inti dan esensi yang
menjadi garis besar Rancangan aktualisasi. Butir-butir tersebut meliputi: ketepatan rencana
aktualisasi dikaitkan dengan agenda 3, gagasan kreatif dalam pelaksanaan kegiatan,
tahapan kegiatan rencana aktualisasi, relevansi rencana kegiatan dikaitkan dengan
aktualisasi agenda 2, teknik komunikasi.

c. Persiapan Media (alat bantu)


Peserta LATSAR harus biasa menggunakan power point presentation, sehingga dibutuhkan
laptop/komputer dengan alat bantu LCD (Liquid Crystal Display) Projector. Adapun prinsip
pembuatan bahan tayangan, jumlah tayangan jika menggunakan bahan tayangan adalah:
● Usahakan tiap transparansi hurufnya jelas, sehingga mudah untuk dibaca;
● Jumlah Transparansi usahakan seminimal mungkin karena waktu hanya 15 menit.
● Hindari ketikan bahan tayang yang menggunakan pewarnaan yang sulit untuk dibaca.
● Penggunaan LCD dengan Laptop/Notebook harus benar-benar dipersiapkan dan dicoba
dahulu sebelum seminar.
● Penyajian dengan menggunakan LCD agar tetap dipersiapkan dan di back up dengan
hard copy presentasi, apabila terjadi hal teknis, seminar dapat terus dilaksanakan;
● Jika diperlukan bisa juga menggunakan media papan tulis (white board) andai peserta
mau menambah penjelasan dengan menulis pada white board. Jadi Penyelenggara ada
baiknya menyediakan spidol dan white board.

d. Strategi Presentasi
Agar presentasi efektif dan komunikatif :
⮚ Optimalkan penggunaan waktu (hanya 15 menit);
⮚ Usahakan audience memperhatikan penyajian;
⮚ Utamakan yang disajikan yang inti dan esensinya saja;
⮚ Kurangi tambahan penjelasan yang tidak penting.

e. Sikap Pada Saat Presentasi


⮚ Selalu menghadap kepada audience hanya sesekali melihat layar. Tidak membelakangi
audience.
⮚ Percaya diri.
⮚ Nada suara jangan monoton usahakan bervariasi.
⮚ Usahakan tidak tegang, harus nampak biasa saja.
⮚ Menggunakan pakaian yang rapih, tidak terlihat kusut.
⮚ Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
⮚ Sesekali boleh humor yang santun.

4. Mekanisme seminar
a. Waktu Seminar
⮚ Penyajian 15 menit
⮚ Nara Sumber dan Moderator 30 menit
Jumlah …………………… 45 menit
b. Persiapan Seminar
⮚ Persiapan Seminar oleh Penyelenggara.
● Penggandaan Rancangan aktuaalisasi dan Bahan tayang untuk: Arsip Lembaga
Pelatihan dan Nara Sumber, Mentor dan Coach
● Pembagian kelompok seminar
● Penyerahan Rencana aktualisasikepada nara sumber, coach dan mentor. minimal H-1
(satu hari sebelum seminar).
● Penyusunan jadwal, ruang seminar, dan penentuan narasumber.
● Penyediaan alat bantu disesuaikan dengan metode yang akan digunakan peserta.
● Penyelenggara menyediakan Formulir penilaian sesuai dalam Pedoman
Penyelenggaraan LATSAR.

c. Pelaksanaan Seminar
⮚ Sebelum mulai seminar, sebaiknya Nara sumber, Coach dan Mentor mengadakan
pertemuan untuk menyamakan persepsi.
⮚ Dengan menggunakan formulir penilaian, disepakati cara dan aspek-aspek yang dinilai
sesuai dengan indikator-indikator penilaian yang telah ditetapkan.
⮚ Pelaksanaan Seminar semua Kelompok bersamaan paralel dimulai dan berakhir dalam
waktu yang sama;
⮚ Pada awal pelaksanaan seminar sebaiknya ada penjelasan tentang tujuan dan mekanisme
seminar sekitar 5 (lima) menit oleh narasumber. Oleh Karena itu kalau seminar akan
dimulai pukul 08.00, sebaiknya waktunya dimajukan pukul 07.55;
⮚ Setiap peserta menyajikan Rancangan aktualisasi sesuai urutan yang telah ditetapkan
penyelenggara, masing-masing diberikan waktu 15 menit;
⮚ Selesai penyajian, kesempatan pertama diberikan kepada mentor dan diberi waktu 5 menit.
⮚ Selesai mentor, narasumber diberi kesempatan, waktunya 20 menit termasuk respon
penyaji;
⮚ Selesai nara sumber, coach memberi rangkuman masukkan selama 5 menit

Setelah selesai seminar baik Nara Sumber, Mentor, maupun Coach memberikan hasil penilaian
kepada Penyelenggara. Dalam memberi masukan, Mentor dan Coach dibatasi pada peserta yang
dimbimbingnya saja. Sedangkan narasumber dapat memberi masukan kepada semua peserta.
Semua peserta wajib memperbaiki/ menyempurna-kan Rancangan aktualisasinya dan harus
diserahkan kepada penyelenggara sebelum melaksanakan Implementasi aktualisasi.

C. Pembekalan Habituasi

Kegiatan pembelajaran setelah Merancang Aktualisasi adalah pembekalan


Habituasi. Kegiatan pembelajaran ini, dilaksanakan sebelum peserta memasuki tahapan
kegiatan pelaksanaan Implementasi aktualisasi, dimana para peserta kembali ke instansinya
untuk melaksanakan hasil rancangan aktualisasinya. Kegiatan pembelajaran ini, membekali
para peserta dengan kemampuan melaksanakan rancangan aktualisasi di instansi tempat
kerjanya. Melalui pembelajaran ini, peserta mampu mengelola pelaksanaan aktualisasi
dengan mengacu pada rencana aktualisasi yang telah disusun serta melakukan analisis
dampak kegiatan aktualisasi terhadap kinerja organisasi. selain itu juga diberikan penjelasan
mengenai teknik penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi serta seminar hasil aktualisasi.
Disampaikan juga dalam pembekalan habituasi, penjelasan tentang, peranan coach, peranan
mentor dan hubungan kerjanya selama masa implementasi aktualisasi.

BAB V
IMPLEMENTASI DAN PELAPORAN HASIL AKTUALISASI

A. Implementasi Aktualisasi

Setelah mendapatkan pembekalan habituasi dan berada di tempat kerja, peserta


dituntut untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dengan
penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang juga telah direncanakan.
Apabila terjadi perubahan jadwal atau perubahan kegiatan yang disetujui mentor, maka
peserta wajib menyampaikan perubahan-perubahan tersebut kepada Coach.
Coach dan Mentor berkewajiban memandu dan mengawasi pelaksanaan kegiatan,
ketepatan aktualiasi substansi materi pokok mata pelatihan, kualitas capaian hasil kegiatan,
kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi, dan kontribusi hasil
kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi, untuk kegiatan-kegiatan yang mengalami
perubahan. Terdapat tiga aktivtas mendasar yang perlu dilakukan peserta Pelatihan Dasar
Calon PNS pada saat off campus yaitu:
1. Melakukan pendalaman terhadap core issue yang dipilih (jika berubah/bertambah), dan
dukungan konsep pokok mata pelatihan yang melandasi pemilihan core issue dan
penetapan inisiatif pemecahan core issue yang dipilih,
2. Melakukan penerapan terhadap usulan-usulan inisiatif baik berupa pikiran konseptual
dan/atau aktivitas-aktivitas dalam rangka memecahkan core issue tersebut, dan proses
dan kualitas mengelola dan menjalankan inisitaif, dan
3. Melakukan analisis terhadap dampak hasil inisiatif, (dampak yang terjadi baik pada level
individu, unit, atau organisasi), dan menjaga keberlangsungan inisiatif yang telah
dilakukan.
Untuk memastikan proses aktualisasi di tempa kerja berjalan dengan lancar
selama masa off campus, maka Coach dan Mentor akan mengendalikan peserta
bimbingannya melalui proses pembimbingan yang terstruktur. Mekanisme pengendalian
Coach dan Mentor dalam mengendalikan pembelajaran aktualisasi peserta di tempat kerja
dapat menggunakan formulir pengendalian aktualisasi seperti contoh pada lampiran.
Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap peserta dituntut untuk mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan tersebut, dalam bentuk output kegiatan, foto sewaktu melaksanakan
kegiatan, video, dan dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan.
Dokumen-dokumen tersebut merupakan bukti belajar yang harus dilampirkan dalam laporan
hasil pelaksanaan aktualisasi.
B. Pembimbingan dan Penyusunan Laporan Aktualisasi

Pada saat melaksanakan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja selama masa off
campus, peserta menyusun atau membuat laporan aktualisasi harian atau mingguan atau
periode tertentu sesuai kesepakatan bimbingan dengan Coach dan Mentor dengan
memanfaatkan berbagai media komunikasi yang dapat diakses untuk mempermudah proses
pembimbingan. Pelaksanaan pembimbingan aktualisasi dimulai dari hari pertama peserta
kembali ke tempat kerja hingga peserta kembali ke tempat Pelatihan dengan menggunakan
format pengendalian yang sederhana dan komunikatif di bawah bimbingan coach. Dalam
masa aktualisasi di tempat kerja coach, mentor dan peserta, perlu memahami peran dan
tugPNSya masing-masing agar pembelajaran aktualisasi dapat optimal. Berikut ini adalah
detail tugas masing-masing tenaga kediklatan dan peserta pelatihan tersebut:
1. Coach/Pembimbing
Dalam menjalankan tugPNSya, Coach/Pembimbing melakukan pembimbingan kepada
peserta pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya baik pada saat penyusunan laporan
aktualisasi, seminar laporan aktualisasi serta pembimbingan secara jarak jauh pada saat
implementasi aktualisasi dengan menggunakan teknologi informasi (mailing list, telepon,
sms, facebook, whatssapp, dan lain-lain). Dalam pembimbingan tersebut,
Coach/Pembimbing:
a) Memastikan kemampuan peserta pelatihan dalam mengaplikasikan esensi setiap mata
pelatihan khususnya agenda dua dan tiga pada Tahap Implementasi aktualisasi;
b) Memastikan peserta telah melaksanakan aktualisasi sesuai dengan rencana aktualisasi
dan mendokumentasikannya;
c) Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasikan implementasi
aktualisasinya kepada atasan langsungnya (mentor);
d) Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasi implementasi
aktualisasinya kepada stakeholder lainnya;
e) Melakukan monitoring terhadap peserta dalam mengkomunikasi implementasi
aktualisasinya kepada rekan sekerjanya;
f) Melakukan komunikasi dengan mentor/atasan langsung peserta mengenai kegiatan
peserta pelatihan, khususnya terkait tahapan pembelajaran implementasi
aktualisasinya;
g) Melakukan komunikasi dengan mentor/atasan langsung peserta mengenai progress
implementasi dan pelaporan aktualisasinya.
h) Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan selama tahap implementasi aktualisasi, sesuai kewenangan coach.

2. Mentor/Atasan Langung
Berbeda dengan coach/pembimbing, mentor/atasan langsung melakukan pembimbingan
langsung dengan peserta pelatihan di tempat kerja pada saat implementasi aktualisasi,
berikut penyusunan laporan implementasi aktualisasi. Tugas mentor sebagai berikut:
a. Memberikan otorisasi kepada peserta untuk mengimplementasikan aktualisasi sesuai
tugas pokok, fungsi dan kewenangan peserta pelatihan dan rencana aktualisasinya;
b. Mempelajari dan mendalami rencana aktualisasi peserta pelatihan;
c. Memberi masukan penyempurnaan terhadap implementasi aktualisasi peserta
pelatihan;
d. Memastikan implementasi aktualisasi tersebut membantu meningkatkan kinerja
organisasi;
e. Menjadi sumber motivasi bagi peserta pelatihan dalam implementasi aktualisasi;
f. Memonitor progress pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi;
g. Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan selama tahap implementasi aktualisasi;
h. Menyetujui implementasi aktualisasi dan laporan implemtasi aktualisasi peserta
pelatihan;
i. Berkomunikasi dengan coach/pembimbing peserta, bila diperlukan untuk mendukung
peserta pelatihan dalam melaksanakan aktualisasi ditempat kerjanya.

3. Tugas Peserta Pelatihan

Untuk melaksanakan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja peserta, tugas utama


peserta pelatihan adalah melaksanakan seluruh rancangan aktualisasi sesuai tahapan
kegiatan beserta output kunci serta menyusun laporan hasil implementasi aktualisasi.
Adapun detail tugas peserta pelatihan adalah:
a. Memimpin pelaksanaan aktualisasi sesuai dengan rancangan aktualisasinya;
b. Melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada mentor dan coach;
c. Mendokumentasikan seluruh kegiatan dan output kegiatan aktualisasi sebgai bukti
pelaksanaan aktualisasi;
d. Berkonsultasi dengan coach/pembimbing apabila membutuhkan pembimbingan dalam
implementasi aktualisasi maupun dalam penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi;
e. Berkonsultasi dengan mentor/atasan langsung dalam pelaksanaan implementasi
aktualisasi apabila terdapat hambatan dan kebutuhan dukungan sumber daya untuk
kelancaran implementasi aktualisasi maupun dalam penyusunan laporan pelaksanaan
aktualisasi;
f. Mempengaruhi stakeholder dan rekan kerja untuk mendukung dan terlibat dalam
setiap tahapan implementasi aktualisasi.

C. Penyusunan Laporan Implementasi Aktualisasi

Penyusunan Laporan Implementasi aktualisasi, merupakan tahap penyusunan


materi laporan Implementasi aktualisasi yang dilaksanakan pada tahapan implementasi
aktualisasi, dilengkapi dengan semua dokumen pendukung untuk memberikan akuntabilitas
dan bukti pelaksanaan aktualisasi, yang akan digunakan dalam penilaian kompetensi peserta
sebagai PNS yang berkarakter, melalui seminar laporan implementasi aktualisasi. Berikut
diuraikan sistimatika atau tata urut materi laporan implementasi aktualissi yang terdiri dari:

1. Halaman Sampul/Cover (lihat contoh terlampir)


2. Halaman Judul (lihat contoh terlampir)
3. Lembar Pengesahan (lihat contoh terlampir)
4. Lembar Persetujuan (lihat contoh terlampir)
5. Kata Pengantar (lihat contoh terlampir)
6. Daftar Isi (lihat contoh terlampir)
7. Daftar Tabel (lihat contoh terlampir)
8. Daftar Gambar (lihat contoh terlampir)
9. Daftar Lampiran (lihat contoh terlampir)
10. Pendahuluan
Dalam bagian ini, berisikan informasi mencakup penjelasan berupa:
a) latar belakang (Menjelaskan perlunya dilaksanakan kegiatan Aktualisasi yang
memuat Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di Satuan Kerja masing-masing;
b) rumusan isu atau masalah (menjelaskan rumusan isu atau masalah yang menjadi
prioritas hasil dari analisis isu yang telah dilakukan pada saat menyusun rancangan
aktualisasi)
c) tujuan dan manfaat aktualisasi (menjelaskan tujuan dan manfaat aktualisasi bagi
peserta, unit kerja dan masyarakat)
d) ruang lingkup kegiatan aktualisasi (menjelaskan batasan kegiatan aktualisasi yang
dilakukan sesuai lingkup tugas, kewenangan dan unit kerja)
e) nilai-nilai dasar profesi PNS (menjelaskan nilai-nilai dasar profesi PNS yang
digunakan dalam melaksanakan aktualisasi)
f) kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (menjelaskan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI dan dikaitkan dengan tugas dan aktualisasi yang dilakukan)

11. Deskripsi Organisasi


Dalam bagian ini, berisikan informasi mencakup penjelasan berupa:
a) Visi, Misi dan Nilai Organisasi (menjelaskan visi, misi dan nilai-nilai organisasi)
b) Struktur Organisasi (menjelaskan struktur organisasi dalam bentuk gambar struktur)
c) Gambaran Unit Kerja (menjelaskan tugas pokok dan fungsi organisasi serta peserta)

12. Rancangan Aktualisasi


Dalam bagian ini, berisikan informasi mencakup penjelasan berupa:
a) Rancangan Kegiatan (mendeskripsikan atau menguraikan kegiatan rancangan
aktualisasi)
b) Tabel kegiatan rancangan aktualisasi (melampirkan tabel rancangan aktualisasi)

13. Hasil Aktualisasi


Dalam bagian ini, berisikan informasi mencakup penjelasan berupa:
a) Tabulasi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi (melampirkan tabel hasil aktualisasi);
b) Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi (mendeskripsikan atau menguraikan hasil
pelaksanaan setiap kegiatan aktualisasi);
c) Jadwal pelaksanaan aktualisasi (menjelaskan jadwal realisasi pelaksanaan aktualisasi
dalam bentuk tabel);
d) Pembimbingan Pelaksanaan Aktualisasi (menjelaskan pembimbingan setiap kegiatan
oleh mentor dan coach selama melaksanakan aktualisasi dengan menggunakan tabel
pembimbingan mentor dan coach)
e) Analisis Dampak Implementasi Nilai-Nilai Dasar PNS dan Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI (menjelaskan pada setiap kegiatan aktualisasi, Nilai-Nilai Dasar PNS dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, output kegiatan, hasil kegiatan, manfaat
kegiatan serta dampak apabila aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan

14. Penutup
a) Kesimpulan (Berisikan uraian kesimpulan terhadap implementasi aktualisasi yang
dilakukan peserta, baik dari aspek pembentukan kompetensi PNS yang berkarakter
sebagai pelayan publik dan aspek lainnya yang relevan, sebagai bentuk pengalaman
pembelajaran yang aplikatif dalam membentuk kompetensi kompetensi PNS yang
berkarakter sebagai pelayan publik);
b) Saran (berisikan saran dan usulan peserta, terhadap aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
dalam pelaksanaan pelayanan publik dan tindaklanjutnya untuk menciptakan
pelayanan publik yang berkualitas di organisasi peserta khususnya dan organisasi
pemerintahan pada umumnya).

D. Seminar Laporan Aktualisasi


Setelah mengimplementasikan, aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di tempat tugas
peserta, maka kegiatan selanjutnya adalah, menyusun laporan implementasi aktualisasi yang
mendapatkan bimbingan oleh coach dan mentor dalam penyusunannya, untuk kemudian
dilaporkan, dalam seminar laporan implementasi aktualisasi.
Pelaksanaan seminar laporan implementasi aktualisasi, dilaksanakan seperti pada
pelaksanaan seminar racangan aktualisasi baik dari aspek persiapan maupun
pelaksanaannya. Peserta dapat mempedomani proses seminar laporan implementasi
aktualisasi pada penjelasan seminar rancangan aktualisasi terdahulu.
Setelah selesai seminar baik Nara Sumber, Mentor, maupun Coach memberikan hasil
penilaian kepada Penyelenggara. Dalam memberi masukan, Mentor dan Coach dibatasi pada peserta
yang dimbimbingnya saja. Sedangkan narasumber dapat memberi masukan kepada semua peserta
dalam kelompok bimbingan.
Semua peserta wajib memperbaiki dan menyempurnakan laporan implementasi
aktualisasi, serta harus sudah diserahkan kepada penyelenggara, sebelum dilaksanakannya upacara
penutupan pelatihan.
Aspek penilaian terhadap peserta, mencakup aspek, capaian pelaksanaan
kegiatan, kualitas dan kemanfaatan aktualisasi serta teknik komunikasi.
BAB VI
PENULISAN RANCANGAN DAN LAPORAN AKTUALISASI

A. Format Penulisan

Pada umumnya dalam penulisan karya tulis ilmiah memiliki format penulisan
tertentu untuk bisa disebut sebagai sebuah karya tulis ilmiah. Uraian dibawah ini, membahas
secara umum format penulisan rancangan dan laporan aksi perubahan, sebagai learning
product program PKP. Oleh karena itu, format penulisan rancangan dan laporan aktualisasi
dalam bentuk penulisan rencana aksi perubahan kinerja pelayanan publik, para peserta
program PKP, merujuk bentuk umum penulisan karya tulis ilmiah, dengan pertimbangan
bahwa program PKP merupakan sutau program pelatihan yang juga mengedepankan praktek
pembelajaran secara akademik, sebagai suatu proses pendidikan yang diaplikasikan dalam
pengembangan SDM Aparatur pemerintahan. Merujuk pada Ali Mustadi, 2011, format
penulisan rancangan dan laporan aktualisasi kepemimpinan sebagai berikut:

1. Bahan dan Ukuran Kertas

Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam penulisan rancangan dan laporan aktualisasi
dalam bentuk penulisan rencana aksi perubahan kinerja pelayanan publik adalah sebagai
berikut :
⮚ Ukuran kertas : A4 (21 × 29,7 cm).
⮚ Jenis kertas : HVS 70-80 gram.
⮚ Warna : putih polos
⮚ Kertas HVS berwarna sebagai pembatas untuk lampiran.

2. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan penulisan rancangan dan laporan aktualisasi dalam
bentuk penulisan rencana aksi perubahan kinerja pelayanan publik dirinci sebagai berikut:
a) Menggunakan software pengolahan kata dengan flatform Windows, seperti MS Word,
excel, dan lain-lain, atau flatform Linux, seperti Open Office diperbolehkan asal boleh
dibaca dengan Windows.
b) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran Font 12 kecuali
untuk:
⮚ Halaman judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam (soft cover), yang
menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing) dan dicetak tebal (bold) dengan
ukuran font mulai 12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat Bab. VI)
⮚ Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
c) Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub-sub-bab),
memberi penekanan pembedaan, dan sejenisnya.
d) Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah,
memberi penekanan dan pembedaan.
e) Batas tepi (margin):
⮚ Tepi atas : 2,5 cm
⮚ Tepi bawah : 2,5 cm
⮚ Tepi kiri : 3 cm
⮚ Tepi kanan : 2 cm
f) Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. indensi Tab dipakai pada baris pertama alinea baru.
Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
g) Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir :
⮚ Bagian awal dari penulisan rancangan dan laporan aktualisasi dalam bentuk
penulisan rencana aksi perubahan kinerja pelayanan publik termasuk di dalamnya
adalah halaman judul, halaman pengesahan, halaman persetujuan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel daftar gambar dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan
adalah :
● Halaman Judul ditulis dengan spasi tunggal (lihat lampiran)
● Halaman Pengesahan ditulis dengan spasi tunggal (lihat lampiran).
● Halaman Persetujuan ditulis dengan spasi tunggala (lihat lampiran)
● Kata Pengantar ditulis dengan spasi satu setengah.
● Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran di susun dengan
menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran).
● Lainya, lihat lampiran
⮚ Bagian isi rancangan dan laporan aktualisasi dalam bentuk penulisan rencana aksi
perubahan kinerja pelayanan publik meliputi seluruh BAB, disusun dengan
menggunakan spasi satu setengah.
⮚ Bagian akhir rancangan dan laporan aktualisasi dalam bentuk penulisan rencana
aksi perubahan kinerja pelayanan publik terdiri dari daftar pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak antara referensi
dengan spasi ganda), dan lampiran yang ditulis dengan spasi tunggal atau
disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.
h) Judul, bab, sub bab, dan lain sebagainya
⮚ Judul dan bab, diketik dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal, tanpa singkatan
(kecuali yang berlaku umum seperti (PT., CV.) posisinya ditengah halaman, dan
tanpa diakhiri tanda titik. Perkecualian adalah judul pada halaman persetujuan
seminar dan pengesahan (dengan huruf bisa, di cetak tebal).
⮚ Judul sub-bab diketik sejajar dengan batas tepi (margin) sebelah kiri dengan
menggunakan huruf A, B, C, dan set seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai
dengan huruf besar (Title case) kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa
diakhiri titik. Judul sub-bab di cetak dengan huruf tebal (bold)
⮚ Judul sub sub-bab dimulai angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Huruf pertama setiap kata
dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali kata penghubung dan kata depan,
tanpa diakhiri titik. Judul sub sub bab dicetak dengan huruf tebal (bold).
⮚ Judul sub sub-sub bab dimulai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya. Huruf pertama
setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali kata penghubung dan kata
depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-sub bab di cetak dengan huruf tebal-miring
(bold-italic).
⮚ Judul sub sub-sub-sub bab dimulai mulai dengan angka 1), 2), 3) dst. (tanpa titik),
dan judul sub sub-sub-sub bab dimulai dengan huruf a), b), c), dst. (tanpa titik).
Huruf pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title case) kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Dan sub sub-sub-sub bab dan sub
sub-sub-sub-sub-bab di cetak dengan huruf miring (italic).
⮚ Judul sub-bab, sub sub-bab, dan sub sub-sub-bab, dan seterusnya (headings
hierarchy) perlu dibedakan dengan rincian poin-poin atau item-item (poin /item
hierarchy). Penulisan headings hierarchy di mulai dari A, B, C, lalu 1, 2, 3,
kemudian a, b, c, dan seterusnya (lihat box) dibuat penulisan points/items
hierarchy tidak sejajar dengan batas tepi kiri pengetikan (batas margin kiri),
melainkan mengikuti poin-poin/item-item di maksud atau posisinya disesuaikan
dengan memperhatikan estetika. Penggunaan angka atau huruf awal untuk poin-poin
atau item-item juga di sesuaikan (bisa dimulai dari 1, 2, 3, atau a, b, c,).
⮚ Sepanjang memungkinkan, hindari penggunaan hirarki sub-judul (headings
hierarchy) yang terlalu banyak tingkatannya (sub sub-sub-sub-bab dan seterusnya).
Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan rincian poin-poin atau
item-item (point/items hierarchy).
i) Bilangan dan satuan :
⮚ Bilangan diketik dengan angka kecuali bilangan yang terletak pada awal kalimat yang
harus dieja. Contoh : Umur mesin 10 tahun; Sepuluh perusahaan besar …. dan
seterusnya.
⮚ Bilangan decimal ditandai dengan koma (contoh : Rp 1.150,25)
⮚ Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik (kg, cm, dan lain-lain).
⮚ Pecahan yang berdiri sendiri ditulis dengan angka, sedangkan pecahan yang
bergabung dengan bilangan bulat harus ditulis dengan huruf/dieja. Contoh : tiga dua
per tiga.

3. Penomoran Halaman

Ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halaman-halaman awal, halaman


judul bab, halaman teks utama, dan lain sebagainya, adalah sebagai berikut:
⮚ Bagian awal penulisan rancangan dan laporan aktualisasi dalam bentuk (halaman judul,
halaman pengesahan, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar
gambar, dan daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,
dan seterusnya) dan ditempatkan di tengah bagian bawah. Halaman judul tidak diberi
nomor, tetapi tetap dihitung.
⮚ Mulai dari BAB I sampai dengan halaman terakhir pada Daftar Pustaka diberi nomor
halaman dengan angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya). Nomor halaman ditempatkan di
sebelah kanan bawah.
⮚ Setiap halaman pada naskah rancangan dan laporan aktualisasi kepemimpinan dalam
bentuk aksi perubahan kinerja pelayanan publik mulai dari daftar isi sampai dengan
daftar pustaka harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan Badan Pengembangan
SDM Daerah Provinsi NTT (dengan huruf Arial, font 10, cetak italic, ditebalkan/bold),
diketik pada posisi rata kanan (align right)
⮚ Data yang mendukung penulisan disajikan dalam lampiran yang disajikan menurut
kelompoknya dan tidak diberi nomor halaman. Contoh :
Lampiran 1. Analisis Isu Strategis menggunakan Kriteria APKL, USG,
Lampiran 2. Analisis SWOT
Lampiran 3 Analisis Stakeholder
Lampiran 4 output kegiatan

4. Tabel dan Gambar


Pembuatan dan penomoran Tabel dan Gambar mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
⮚ Tabel
● Tabel dalam bagian isi penulisan, berisi ringkasan data-data yang penting. Data
lengkapnya dapat disajikan pada Lampiran.
● Tabel disajikan di tengah, simetris/sejajar dengan batas tepi kiri dan kanan pengetikan.
● Kolom-kolom disusun rapi sehingga mudah dibaca.
● Jarak antara baris dalam tabel adalah satu spasi
● Garis batas tabel tidak melampui batas tepi kertas
● Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
● Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris teks.
Dalam hal ini jarak tabel dan kalimat di bawahnya adalah dua spasi.
⮚ Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel, dengan ketentuan :
● Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka spasi yang digunakan adalah
satu spasi. Baris terakhir judul terletak dua spasi di atas garis batas atas tabel
● Nomor tabel terletak dua spasi di bawah baris terakhir teks. Nomor tabel terdiri dari
dua bagian, bagian pertama menunjukkan nomor bab tempat tabel itu dimuat, dan
bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu. Contoh: Tabel 2.5
menunjukkan bahwa tabel itu ada di BAB II dan tabel urutan pada bab itu.
● Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat diizinkan,
tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran
halaman naskah yang dimasukkan dalam teks.
● Dalam setiap tabel tentang data, di bawah tabel tersebut harus dicantumkan
sumbernya dengan ukuran huruf (font) 10 dengan spasi tunggal (lihat Lampiran).

2. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, diagram atau foto
b. Garis batas gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak
melampui batas tepi kertas.
c. Untuk gambar besar, ukurannya diatur agar sejajar dengan batas tepi kiri dan kanan
pengetikan; sedangkan untuk gambar kecil yang tampilannya menjadi kurang bagus
kalau diperbesar, atur ukuran dan posisinya agar simetris dengan batas tepi halaman
(tidak sejajar, tapi jarak ke tepi kiri dan kanan sama).
d. Di atas gambar disajikan nomor dan judul gambar, dengan ketentuan :
1) Jika judul gambar terdiri dari dua baris atau lebih, spasi yang digunakan adalah
spasi tunggal. Baris terakhir judul terletak dua spasi di atas gambar.
2) Nomor gambar terletak dua spasi di bawah baris terakhir teks. Nomor gambar
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menunjukkan nomor bab tempat gambar itu
dimuat, sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu.
Contoh : Gambar 2.1 menunjukkan bahwa gambar tersebut adalah gambar urutan
pertama pada Bab II.
e. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah disajikan
sebagai lampiran.
f. Jika ada keterangan gambar (tidak diletakkan di halaman lain).
g. Contoh penyajian gambar bisa dilihat dalam lampiran.

B. Penggunaan Bahasa

Pemilihan atau penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat kruisal dalam suatu tulisan
yang bersifat ilmiah. Hal ini bertujuan agar, apa yang disampaikan oleh penulis, termasuk
dalam penulisan rancangan dan laporan aktualisasi kepemimpinan, bisa dipahami oleh
pembaca. Oleh karenanya, menggunakan bahasa yang baik dan benar menjadi keharusan.
Merujuk pada Ali Mustadi, 2011, Ketentuan penggunaan bahasa dalam penyusunan
rancangan dan laporan aktualisasi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sebagaimana termuat dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia Yang Disempurnakan (EYD).
2. Kalimat yang dibuat mesti lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek dan/atau
keterangan.
3. Satu paragraph terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan kalimat penjelas.
4. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesia-kan.
5. Istilah (terminologi) asing boleh digunakan jika memang belum ada padanannya dalam
bahasa Indonesia atau bila dirasa perlu sekali (sebagai penjelas/konfirmasi istilah,
diletakkan dalam kurung), dan diketik dengan menggunakan huruf miring.
6. Kutipan dalam bahasa asing diperkenankan namun harus diterjemahkan atau dijelaskan
maksudnya, dan ditulis dengan huruf miring (italic).
7. Hal-hal yang harus dihindari:
a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kami, kita, kamu)
pada penyajian ucapan terima kasih di bagian Kata Pengantar, istilah “saya” diganti
dengan “penulis”.
b. Menonjolkan penulis dalam menguraikan penulisan.
c. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat
d. Penggunaan awalan di, dan, ke, yang tidak tepat (harus dibedakan dengan fungsi di dan
ke sebagai kata depan).
e. Memberikan spasi antara tanda hubung atau sebelum koma, titik, titik koma, titik dua,
tanda tanya, tanda kurung, dan sejenisnya.
f. Penggunaan kata yang kurang tepat pemakaiannya dalam penulisan karya ilmiah.
Beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai dalam penyusunan karya ilmiah
beserta koreksinya adalah sebagai berikut :
Contoh 1: Hubungan subyek dan Predikat

Salah:
Menurut Ichlasul Amal (1994) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menghadapi
dilema dalam melakukan desentralisasi dan demokratisasi

Benar:
Menurut Ichlasul Amal (1994), pemerintah Indoensia menghadapi dilema dalam
melakukan desentralisasi dan demokratisasi.

Benar:
Ichlasul Amal (1994) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menghadapi dilema
dalam melakukan desentralisasi dan demokratisasi.

Contoh 2: di dan ke sebagai kata depan dan awalan

Salah :
Sistem pemerintahan ditingkat desa telah di sempurnakan. Di lihat dari perpesktif
politik. Kepala Desa yang di pilih langsung memiliki posisi tawar yang lebih di
banding Kepala Desa yang di tunjuk. Karenanya, arus aspirasi otonom dari bawah
keatas mengalir deras.

Benar:
Sistem pemerintahan di tingkat desa telah disempurnakan. Dilihat dari perpesktif
politik. Kepala Desa yang dipilih langsung memiliki posisi tawar yang lebih di banding
Kepala Desa yang ditunjuk. Karenanya, arus aspirasi otonom dari bawah ke atas
mengalir deras.

Contoh 3: Penggunaan tanda kurung

Salah :
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( ABRI ) telah direorganisasi menjadi Tentara
Nasional Indonesia ( TNI ) dan Kepolisian Republik Indonesia ( Polri ).

Benar : (kata di dalam kurung tanpa spasi)


Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) telah direorganisasi menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Contoh 4: Penggunaan huruf besar dan kecil

Salah :
Kecamatan long iram terdiri dari beberapa Desa, yang sebagian besar di antaranya tidak
bisa dijangkau dengan trasnportasi darat.
Benar :
Kecamatan Long Iram terdiri dari beberapa desa, yang sebagian besar di antaranya
tidak bisa dijangkau dengan trasnportasi darat.

Contoh 5: Penggunaan tanda baca

Salah :
Bagaimana hubungan antara identifikasi partai dengan voting behavior dalam
pemilihan umum ?

Salah :
Bagaimana hubungan antara identifikasi partai dengan voting behavior dalam
pemilihan umum?.

Benar : (tanpa spasi sebelum tanda tanya, tanpa titik setelah tanda Tanya)
Bagaimana hubungan antara identifikasi partai dengan voting behavior dalam
pemilihan umum?

Contoh 6: Jika-maka

Salah :
Jika pemerintah pusat tidak hanya memberi otonomi administrasi tapi juga otonomi politik.
Maka daerah otonom akan lebih leluasa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di
daerahnya.

Benar : (setelah kalimat pernyataan “jika” menggunakan tanda baca koma dan
dilanjutkan kalimat pernyataan “maka”)
Jika pemerintah pusat tidak hanya memberi otonomi administrasi tapi juga otonomi politik,
maka daerah otonom akan lebih leluasa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di
daerahnya.

C. Penulisan Halaman Sampul, Lembar Persetujuan, Lembar Pengesahan

Dalam penulisan lembar sampul (cover), lembar persetujuan dan lembar


pengesahan rancangan aktualisasi dan laporan aktualisasi, mengunakan tata cara penulisan
tersendiri dengan bentuk format, besar huruf, jenis huruf dan spasi yang disesuaikan dengan
format masing-masing, serta mempertimbangkan estetika penulisan. Dalam bab ini mengatur
juga hal-hal lainnya yang perlu dibuat dalam penulisan rancangan dan laporan aksi
perubahan.

1. Halaman Sampul (Cover)

Lembar sampul (cover) merupakan bagian paling terdepan dalam dokumen rancangan
aktualisasi dan laporan aktualisasi. Secara umum karateristik lembar sampul adalah:
terbuat dari karton buffalo, dijilid bentuk buku (satu kertas untuk depan dan belakang)
tanpa menggunakan lackban. Semua huruf dicetak dengan tinta hitam dengan spasi
tunggal dan diketik simetris di tengah (center) dengan ukuran sesuai contoh pada
lampiran.
Ketentuan dan bentuk lembar sampul (cover) terdiri dari beberapa komponen sebagai
berikut:
a) Logo Pemerintah Provinsi NTT, ditempatkan pada posisi paling atas lembar kulit
(cover) dengan ukuran (size) 6 cm, dicetak dengan warna hitam putih, seperti pada
gambar berikut:

b) Tulisan “RANCANGAN/LAPORAN AKTUALISASI” diketik huruf besar


(uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)14, diketik tebal (bold)
c) JUDUL, diketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankan menggunakan
singkatan, kecuali nama atau istilah, dan tidak disusun dalam kalimat tanya dan atau
kalimat permasalahan, serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apapun. Kalimat
judul memuat “upaya yang akan dilakukan”, fokus dan lokus aktualisasi, diketik huruf
besar (uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)14, diketik tebal (bold);
d) Tulisan “PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL” diketik huruf
besar (uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)14, diketik tebal (bold)
e) Tulisan, NAMA, NIP, ANGKATAN, NOMOR PRESENSI, diketik ditengah (center)
berurutan kebawah, dengan huruf besar (uppercase), font times new roman, ukuran
huruf (size)12, diketik tebal (bold)
f) Penyelenggara pelatihan, BPSDMD Provinsi NTT, diketik lengkap (tidak disingkat)
dengan huruf besar (uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)12, diketik
tebal (bold)
g) Bulan dan tahun disahkannya rancangan dan laporan aktualisasi kepemimpinan dalam
bentuk rancangan dan laporan aksi perubahan kinerja pelayanan publik, diketik huruf
besar (uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold).

2. Halaman Judul

Halaman judul rancangan dan laporan aktualisasi secara umum ketentuannya sebagai
berikut:
1. Format halaman judul sama dengan halaman sampul, hanya ada penambahan kalimat
keterangan tujuan disusunnya rancangan dan laporan aktualisasi, ditempatkan setelah
tulisan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil;
Untuk rancangan aktualisasi kalimatnya; “diajukan sebagai syarat untuk
melaksanakan aktualisasi di tempat tugas”, diketik huruf kecil (lowercase), font times
new roman, ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold).
Untuk laporan aktualisasi kalimatnya “diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil”, diketik huruf kecil (lowercase), font
times new roman, ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold).
2. Semua huruf diketik dengan spasi tunggal dan ukuran sesuai dengan contoh di lampiran;

3. Lembar Persetujuan

Lembar persetujuan rancangan aktualisasi dan laporan aktualisasi, digunakan untuk,


memberikan persetujuan terhadap dokumen rancangan aktualisasi dan laporan aktualisasi,
yang telah disusun oleh peserta pelatihan untuk diseminarkan, oleh mentor dan
coach/pembimbing peserta, juga sebagai bukti, telah dibimbingnya peserta oleh mentor dan
coach/pembimbing, seperti pada contoh terlampir. Secara umum ketentuannya sebagai
berikut:
1. Semua huruf dicetak dengan tinta hitam dengan spasi tunggal dan diketik simetris dan
memperhatikan estetika penulisan.
2. Ketentuan dan bentuk lembar persetujuan terdiri dari beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Tulisan “LEMBAR PERSETUJUAN” diketik huruf besar (uppercase), font times new
roman, ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold);
b. Tulisan, Kami yang bertanda tangan dibawah ini:, diketik dengan bentuk font times
new roman, ukuran huruf (size)12;
c. Identitas coach/pembimbing, terdiri dari Nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan,
diketik secara berurutan kebawah, diketik dengan bentuk font times new roman,
ukuran huruf (size)12;
d. Identitas mentor/atasan langsung, terdiri dari Nama, NIP, Pangkat/Golongan,
Jabatan, diketik secara berurutan kebawah, diketik dengan bentuk font times new
roman, ukuran huruf (size)12;
e. Tulisan, sebagai coach/pembimbing dan mentor peserta Pelatihan Dasar CPNS,
diketik dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf (size)12;
f. Identitas peserta, terdiri dari Nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan, Unit Kerja,
diketik secara berurutan kebawah, diketik dengan bentuk font times new roman,
ukuran huruf (size)12;
g. Tulisan, Telah menyetujui rancangan/laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan
sebagai berikut: diketik dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf (size)12;
h. Tabel, terdiri dari dua kolom dan baris, yang berisi judul dan kegiatan aktualisasi,
diketik dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf (size)12;
i. Tempat, tanggal, bulan dan tahun, kemudian, Nama, NIP mentor dan
coach/pembimbing diketik sejajar. Bentuk font times new roman, ukuran huruf
(size)12, diketik tebal (bold).

4. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan rancangan dan laporan aktualisasi, dapat dilihat seperti pada contoh
terlampir, secara umum ketentuannya sebagai berikut:
a) Tulisan “LEMBAR PENGESAHAN” diketik simetris dan ditengah (center), huruf besar
(uppercase), font times new roman, ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold);
b) Tulisan, Rancangan/Laporan Aktualisasi dengan judul: …………………………,
diajukan oleh: diketik dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf (size)12;
c) Identitas peserta, terdiri dari Nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan, Unit Kerja,
diketik secara berurutan kebawah, diketik dengan bentuk font times new roman, ukuran
huruf (size)12;
d) Tulisan, kalimat keterangan dengan redaksi masing-masing sebagai berikut:
⮚ Untuk rancangan aktualisasi kalimatnya; “telah berhasil diseminarkan dan
diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Dasar CPNS, untuk selanjutnya
dilaksanakan di tempat tugas”, diketik huruf kecil (lowercase), font times new roman,
ukuran huruf (size)12, diketik tebal (bold).
⮚ Untuk laporan aktualisasi kalimatnya “telah berhasil diseminarkan dan diterima
sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan untuk menyelesaikan Pelatihan
Dasar CPNS”, diketik huruf kecil (lowercase), font times new roman, ukuran huruf
(size)12, diketik tebal (bold).
e) Tulisan, tempat, tanggal, bulan dan tahun di sahkan dan Mengesahkan, diketik ditengah
(center) dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf (size)12;
f) Identitas, secara berurutan, Coach, Mentor, Penguji , nama dan NIP masing-masing, serta
ruang untuk tanda tangan, sejajar dengan identitas masing-masing, diketik dengan bentuk
font times new roman, ukuran huruf (size)12;
g) Tulisan, Mengetahui, diikuti, tulisan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ruang untuk tanda tangan, Nama dan
NIP; diketik ditengah (center) dengan bentuk font times new roman, ukuran huruf
(size)12;

5. Daftar Isi

Halaman daftar isi laporan aktualisasi, dapat dilihat seperti pada contoh terlampir, secara
umum ketentuannya adalah;
1. Semua huruf diketik dengan font times new roman, ukuran huruf (size)12, spasi ganda;
2. Setiap judul atau bagian ditulis dengan huruf capital (uppercase), font times new roman,
ukuran huruf (size)12, dicetak tebal (bold);
3. Komponen daftar isi laporan aktualisasi meliputi; halaman kulit, halaman judul, lembar
persetujuan, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, pendahuluan, deskripsi organisasi, rancangan aktualisasi, hasil
aktualisasi , penutup, daftar pustaka, lampiran.

6. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar, hanya digunakan pada laporan aktualisasi. Secara umum
penulisan kata pengantar sebagai berikut:
a) Semua huruf diketik dengan font times new roman, ukuran huruf (size)12, spasi satu
setengah;
b) Judul kata pengantar diketik dengan font times new roman, ukuran huruf (size)12, huruf
capital (uppercase), dicetak tebal (bold);
c) Komponen dalam halaman kata pengantar menguraikan tentang, penyelesaian aktualisasi
oleh peserta dan hal lain yang dirasa penting. Kemudian ditambahkan uraian tentang
ucapan terimakasih kepada para pihak yang berperan terhadap aktualisasi peserta.
d) Secara jelas dapat melihat di lampiran.

7. Daftar Tabel dan Daftar Gambar


Halaman daftar tabel dan daftar gambar rancangan dan laporan aksi perubahan secara
umum adalah;
1. Semua huruf diketik dengan font times new roman, ukuran huruf (size)12, spasi ganda;
2. Judul daftar tabel dan daftar gambar ditulis dengan huruf capital (uppercase), dicetak
tebal (bold);
3. Secara jelas dapat melihat di lampiran.

8. Biodata Penulis
Biodata penulis berisi tentang data tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat
pekerjaan dan jabatan, pelatihan yang pernah diikuti. Semua huruf diketik dengan font times
new roman, ukuran huruf (size)12, spasi satu setengah. Judul biodata penulis diketik dengan
font times new roman, ukuran huruf (size)12, huruf capital (uppercase), dicetak tebal (bold).
Ditempatkan setelah Daftar Pustaka.

9. Formulir Pengendalian Kegiatan Aktualisasi


Dalam melaksanakan aktualisasi, peserta akan tetap dalam pengendalaian
coach/pembimbing dan mentor sebagai bentuk pembimbingan pelaksanaan aktualisasi
selama off class, sehingga proses pembelajaran tetap berjalan. Pelaksanaan aktualisasi, juga
tetap dibawah supervisi mentor sebagai atasan langsung untuk memastikan aktualisasi,
dilaksanakan sesuai rancangan, dalam rangka membentuk kompetensi karakter PNS. Format
pengendalian kegiatan aktualisasi seperti pada lampiran.

10. Lampiran
Lembar lampiran disusun sesuai dengan urutannya dan diberi judul sesuai jenis lampiran
yang dibutuhkan untuk menunjang isi laporan aktualisasi. Untuk laporan aktualisasi
ditempatkan setelah halaman daftar pustaka, juga digunakan sebagai alat bukti dari laporan
aktualisasi. Diberi kertas pembatas pada setiap lampiran, agar memudahkan untuk
menemukan pada saat seminar.

BAB VII
PROSEDUR PENGUMPULAN RANCANGAN DAN LAPORAN AKTUALISASI
A. Prosedur Umum
1. Peserta Pelatihan Dasar CPNS, menyerahkan Rancangan aktualisasi dan Laporan
Pelaksanaan aktualisasi dalam bentuk cetakan (hard copy) dan file digital (soft copy),
kepada Badan pengembangan SDM Daerah Provinsi NTT melalui Panitia Penyelenggara
yang ditugaskan, setelah dilakukan perbaikan dan lembar pengesahan telah ditanda
tangani oleh Penguji, Pembimbing/Coach dan Mentor.
2. Mengikuti aturan penulisan sesuai buku pedoman.
3. Menyerahkan seluruh isi tulisan, termasuk lampiran yang menjadi bagian dari Rancangan
Aktualisasi dan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi yang sudah dijilid.
B. Cara Penyerahan
1. Rancangan Aktualisasi
a. Peserta Pelatihan Dasar CPNS menyerahkan 2 (dua) eksemplar (harus asli)
Rancangan Aktualisasi dalam map snelhecter plastik dengan warna disepakati
perkelompok bimbingan dan diserahkan setelah seminar dan diperbaiki bila ada
koreksi saat seminar atau sebelum off-class.
b. Pada Lembar ”Pengesahan” harus ada tanda tangan asli dari pembimbing, mentor
dan penguji (bukan fotokopi).
2. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
a. Peserta Pelatihan Pelatihan Dasar CPNS Menyerahkan 2 (dua) eksemplar (harus asli)
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi, dijilid buku dengan kertas sampul buffalo warna
disepakati perkelompok bimbingan.
b. Pada Lembar ”Pengesahan” harus ada tanda tangan asli dari pembimbing, mentor
dan penguji yang hadir pada seminar (bukan fotokopi).
3. File Digital Rancangan Aktualisasi dan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
Untuk kepentingan dokumentasi dan publikasi, maka setiap peserta Pelatihan Dasar
CPNS merekam (Copy) Rancangan Aktualisasi dan Laporan Hasil Aktualisasi kedalam
bentuk file digital dengan Compact Disc (CD) atau flash disc yang diserahkan kepada
petugas penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS. Ketentuan pengaturan file digital
Rancangan Aktualisasi dan Laporan Hasil Implementasi Aktualisasi sebagai berikut:
a. Folder Utama dengan nama folder Peserta misalnya: Ondy Siagian,
LATSAR-XXVII, 2021, dengan urutan Nama Peserta, nama pelatihan, angka
romawi menunjukkan angkatan dan dilanjutkan dengan tahun penyelenggaraan.
b. Di dalam Folder Utama, dibuat sub Folder Rancangan Aktualisasi dan sub Folder
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi. Sub Folder Rancangan Aktualisasi berisi
semua file Rancangan Aktualisasi secara utuh dalam format Microsof Word dan file
Presentasi dalam format Microsof Power Point.
c. Sub Folder Laporan Pelaksanaan Aktualisasi berisi semua file Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi secara utuh dalam format Microsof Word dan file Presentasi
Microsof Power Point. Apabila ada file multimedia (gambar, video, audio dan
Animasi, dll) maka wajib di masukkan dalam Sub Folder Laporan Pelaksanaan
Aktualisasi.
Rekaman dalam bentuk digital (Rancangan Aktualisasi dan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi)
diserahkan kepada petugas penyelenggara/ Panitia setelah seminar Pelaksanaan Aktualisasi.
BAB VIII
PENUTUP
Pelatihan Dasar CPNS, memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan,
dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai dengan bidang tugasnya. Melalui Pelatihan Dasar CPNS tersebut, diharapkan
dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter dalam melaksanakan
tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Demikianlah pedoman ini disusun, untuk dapat menjadi sarana pendukung dalam proses
pembelajaran khususnya pada agenda habituasi melalui materi aktualisasi, guna membentuk
kompetensi PNS yang berkarakter sebagai pelayan publik dalam Pelatihan Dasar CPNS.
Pedoman ini akan dilakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kekurang-kekurangan di
dalamnya. Juga akan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pebelajaran dan regulasi
yang terkait dengan Pelatihan Dasar CPNS.

DAFTAR REFERENSI
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Modul, Aktualisasi, Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta;

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil ;

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 94/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Kurikulum


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;

Ali Mustadi, M.Pd. 2011. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bahan ajar, Yogyakarta.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta;

Sutrisno Hadi. 1986. Bimbingan Menulis Skripsi, Thesis. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi Universitas gajah Mada;

Universitas Pendidikan Indonesia, 2019. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun 2019,
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia;

Winarno Surakhmad. 1981. Buku Pegangan Cara Merencanakan, Cara Menulis, Cara Menilai
Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi, Bandung: Penerbit Tarsito;
Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul/Cover
Rancangan/Laporan Aktualisasi

RANCANGAN/LAPORAN AKTUALISASI
....JUDUL....

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


(ukuran: 14 Times New Roman/Bold)

NAMA :
NIP :
ANGKATAN :
NOMOR PRESENSI :
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan, Tahun (disesuaikan dengan Waktu Penyusunan Rancangan/Laporan)
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)
Lampiran 2 : Contoh Halaman Judul
Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI
....JUDUL....

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


(ukuran: 14 Times New Roman/Bold)
diajukan sebagai syarat untuk melaksanakan aktualisasi di tempat tugas
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)

NAMA :
NIP :
ANGKATAN :
NOMOR PRESENSI :
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan, Tahun (disesuaikan dengan Waktu Penyusunan Rancangan)
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)
Lampiran 3 : Contoh Halaman Judul
Laporan Aktualisasi

LAPORAN AKTUALISASI
....JUDUL....

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


(ukuran: 14 Times New Roman/Bold)
diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)

NAMA :
NIP :
ANGKATAN :
NOMOR PRESENSI :
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan, Tahun (disesuaikan dengan Waktu Penyusunan Laporan)
(ukuran: 12 Times New Roman/Bold)
Lampiran 4 : Contoh Lembar Persetujuan
Rancangan/Laporan Aktualisasi

LEMBAR PERSETUJUAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini,

1. Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. :
Jabatan : ……………………..(sebagai Coach/Pembimbing)

2. Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. :
Jabatan : ……………………..(sebagai Mentor)
Sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor peserta Pelatihan Dasar CPNS
Nama :
NIP :
Pangkat/Gol. :
Jabatan :
Unit Kerja :
Telah menyetujui rancangan/laporan aktualisasi, dengan judul dan kegiatan aktualisasi sebagai
berikut:

JUDUL AKTUALISASI KEGIATAN AKTUALISASI


Kupang,….,……..,2021

Mentor, Pembimbing/Coach,

Nama Nama
Nip Nip

Lampiran 5 : Contoh Lembar Pengesahan


Rancangan Aktualisasi

LEMBAR PENGESAHAN
Rancangan Aktualisasi dengan judul: …………………………, diajukan oleh:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Dasar
CPNS, untuk selanjutnya dilaksanakan di tempat tugas

Kupang,…..,……,2021
(tanggal,bulan, tahun disesuaikan dengan waktu seminar rancangan)

Mengesahkan,

Pembimbing :
Nama : .....................................
Nip : ..................................... .......................................

Mentor:
Nama : .....................................
Nip : ..................................... .....................................

Penguji :
Nama : .....................................
Nip : ..................................... ....................................

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Nama
Pangkat
NIP.

Lampiran 6 : Contoh Lembar Pengesahan


Laporan Aktualisasi

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Aktualisasi dengan judul: …………………………, diajukan oleh:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :

telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan yang diwajibkan
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS

Kupang, ……..
(tanggal,bulan, tahun disesuaikan dengan waktu seminar laporan)

Mengesahkan,

Pembimbing :
Nama : .....................................
NIP. : ..................................... .......................................
Mentor:
Nama : .....................................
NIP. : ..................................... .....................................

Penguji :
Nama : .....................................
NIP. : ..................................... ....................................

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Nama
Pangkat
NIP.

Lampiran 7 : Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini. Penulisan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilakukan dalam rangka mempertanggung jawabkan pelaksanaan
aktualisasi yang telah dilakukan di tempat tugas dan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak selama kegiatan pembekalan dan pendalaman materi, sangatlah sulit bagi
saya untuk mengimplementasikan dan menuangkannya dalam laporan ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak/Ibu. Abc, selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya mulai dari penyusunan Rancangan Aksi Perubahan sampai dengan
Laporan Pelaksanaan Aksi Perubahan;
2) Bapak/Ibu Abc, selaku mentor yang membimbing, mengarahkan dan mendampingi saya
dalam pelaksanaanAksi Perubahan;
3) Para Nara Sumber dan Widyaiswara yang telah membekali saya dalam pendalaman materi;
4) Penyelenggara dan panitia yang dengan setia dan sabar memberikan layanan yang terbaik
selama kegiatan berlangsung; dan
5) Rekan-rekan sesama peserta Pelatihan Dasar CPNS angkatan ....., khususnya Kelompok .....
yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Laporan ini membawa manfaat bagi kita semua.
Ibukota Kabupaten, ......Mei 2002
Penulis

Lampiran 8 : Contoh Substansi


Isi Rancangan Aktualisasi

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja
B. Jabatan
C. Visi, Misi, Nilai Unit Kerja
D. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
E. Uraian Tugas
F. Identifikasi Isu
1. List/Daftar Isu
2. Analisis Prioritas Isu
3. Isu Prioritas
G. Gagasan Pemecahan Isu
H. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
I. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
J. Pembimbingan Implementasi Aktualisasi Oleh Coach dan Mentor

Lampiran 9 : Contoh Tabel


Rancangan Aktualisasi

TABEL RANCANGAN AKTUALISASI


Lampiran10 : Contoh
Rancangan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Lampiran 11 : Contoh Tabel Pembimbingan


Implementasi Aktualisasi Oleh Mentor
TABEL PEMBIMBINGAN
IMPLEMENTASI AKTUALISASI OLEH MENTOR

Lampiran 12 : Contoh Tabel Pembimbingan


Implementasi Aktualisasi Oleh Coach

TABEL PEMBIMBINGAN
IMPLEMENTASI AKTUALISASI OLEH COACH

Lampiran 13 : Contoh Daftar Isi


Laporan Aktualisasi

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL/COVER ……………………………………..………….. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ..………………………………...……………………... iv
KATA PENGANTAR ..………………………………………..……………………. v
DAFTAR ISI..…………………………………………………..…………………... vi
DAFTAR TABEL ...………………………………………………..……………….. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………….. viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….
ix
BAB I. PENDAHULUAN...……………………………………………...............
3
A. Latar Belakang ……………….………………………….......….......
B. Rumusan Isu/Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ……………………….......………
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ……………………………… 6
E. Nilai-Nilai Dasar PNS ……………………………………………….. 7
F. Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI …………………………
BAB II. DESKRIPSI ORGANISASI ....................................................................... 10

A. Visi, Misi dan Nilai Organisasi ……………………………………... 12


B. Struktur Organisasi ............................................................................... 14
C. Gambaran Unit Kerja ………………………………………………
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ……………..… ...................................... 16

A. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ………………………………..… 16


B. Tabel kegiatan Rancangan Aktualisasi ………………………........ 19
BAB IV. HASIL AKTUALISASI ..............................................................................
22
A.
Tabel Hasil Pelaksanaan Akrtualisasi …………..………….............
B.
Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ................................................. 25
C.
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………….. 25
D.
Pembimbingan Pelaksanaan Aktualisasi …………………………….
E.
Analisis Dampak Implementasi Nilai-Nilai Dasar PNS dan 26
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI …………………………… 28
BAB V. PENUTUP ......................................................................................................
29
A. Kesimpulan ........................…………..…………………......................
B. Saran ………………………………………………………………… 30
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………
BIODATA PENULIS ………………………………………………………………
LAMPIRAN ………………………………………………………………………...
Lampiran 14 : Contoh Tabe
Hasil Implementasil Aktualisasi

HASIL IMPLEMENTASI AKTUALISASI

NO KEGIATAN TAHAPAN OUT KETERKAITAN KONTRIBUS PENGUATAN PARAF


KEGIATAN PUT/ SUBSTANSI I TERHADAP NILAI MENTOR
HASIL MATA VISI-MISI ORGANISAS DAN
PELATIHAN ORGANISASI I COACH
1 2 3 4 5 6 7 8
Lampiran 15 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Inventarisasi Masalah ...................................................................... 12


Tabel 2. Masalah Organisasi …..…………………………………………… 15
Tabel 3. Analisis SWOT................................……………………………… 17
Tabel 4. Dst. .................................................................................................. .....

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH 60


PROVINSI NUSA TENGGAR TIMUR |
Lampiran 16 : Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Inventarisasi Masalah ...................................................................... 12


Gambar 2. Masalah Organisasi …..…………………………………………… 15
Gambar 3. Analisis SWOT................................……………………………… 17
Gambar 4. Dst. .................................................................................................. .....

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH 61


PROVINSI NUSA TENGGAR TIMUR |
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH 62
PROVINSI NUSA TENGGAR TIMUR |

Anda mungkin juga menyukai