Anda di halaman 1dari 10

PENJELASAN PLURALISME TOLERANSI DAN

MULTIKULTURALISME

MAKALAH
Diajukansebagai salah satusyarat
Untukmengikutiperkuliahan
Pendidikan Agama Islam
DosenPengampu :Mftakhudin. M.Pd

Ketua : Zidan Nurfalah


Anggota :
Siti Farhatunnisa Muhammad Zainal Mustofa
Arif Ropi Santo Alwi Dahlan
Muhammad Zaid Alfurqon Ismi Nur Asiah
Sutejo Nur Haerul Dzunurain
Husny Miftahul Jannah

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PANGERAN DHARMA KUSUMA
SEGERAN – JANTINYUAT – INDRAMAYU
SEMESTER SATU
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
C. Tujuan Perumusan Masalah.....................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. LandasanTeori.........................................................................................4
1. Pluralisme Dan Multikulturalisme.................................................................4
BAB III KESIMPULAN UMUM.........................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk atau "plural society", bahkan
ada yang menyebut "dual society". Kemajemukan masyarakat Indonesia disebabkan oleh
keadaan intern tanah air dan bangsa Indonesia sendiri. Faktor-faktor penyebab pluralitas
masyarakat Indonesia adalah keadaan geografis, yang merupakan factor utama
terciptanya pluralitas suku.bangsa.. Wilayah Indonesia terdiri dari kurang lebih 3000 mil
dari Timur ke Barat dan lebih dari 1000 mil dari Utara ke Selatan. Indonesia terletak
antara samudera Indonesia dan Samudera Pasifik, sangat mempengaruhi terciptanya
pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia. Pengaruh pertama kali yang menyentuh
masyarakat Indonesia berupa pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India sejak
400 tahun sesudah Masehi". Pengaruh agama Hindu, Budha, Islam dan Kristen
mempengaruhi kebudayaan Indonesia yang pluralistik
Pluralisme merupakan salah satu ciri dari multikulturalisme. Dua ciri lainnya
ialah adanya cita cita mengembangkan rasa kebangsaan yang sama dan kebanggaan
untuk terus mempertahankan kebhinekaan itu. Secara konstitusional, Indonesia bercita-
cita mewujudkan masyarakat multikultural. Faktanya, masih banyak tantangan yang
harus dihadapi, baik berkait dengan soal-soal kebangsaan maupun keagamaan.
Memerlukan tiga pilar utama untuk
Menuju masyarakat multicultural tersebut.
Pertama, ialahadanya para pengambil kebijakan publik yang adil yang mampu
mengantisipasi dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh kebijakan publik yang akan
diambilnya. Kedua, ialahadanya para pemimpin agama yang berwawasan kebangsaan
yang luas dan lebih mengedepankan agama sebagai nilai dari pada agama institusional.
Ketiga, ialah adanya masyarakat yang berpendidikan dan rasional dalam menyikapi
keragaman keagamaan (religious market) dan perubahan social.Terjadinya bebera
paperistiwa SARA beberapa bulan lalu, misalnya kasus Sunni–Syiah diSampang Madura

1
2

bukan merupakan faktor agama atau ideology tertentu melainkan oleh berbagai
sebabyang saling terkait. Agama biasanya dibawa serta sebagai faktor
Legitimasi atau untuk menutupi konflik yang sesungguhnya. Pertama, krisis di
berbagai bidang yang terjadi bebera patahun yang lalu, pada akhirnya selain menciptakan
hilangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap aparat pemerintah yang terlanjur
bertahun-tahun menunjukkan sikap kurang simpatik sebagian masyarakat, juga
memunculkan sikap saling curiga yang tinggi antar berbagai kelompok masyarakat.
Kedua, akibat arus globalisasi informasi, berkembang pula paham keagamaan yang
semakin menciptakan eksklusifitas dan sensitifitas kepentingan kelompok. Ketiga,
kesenjangansosial, ekonomi, dan politik.Dalam konsep multikulturalisme Indonesia,
terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka
tunggalika sertame wujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi
bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan
yang menghalangi
Terbentuknya multikulturalisme di masyarakat. Dengan demikian multikulturalisme di
Indonesia
Menyediakan wadah untuk penampakan “yang lain”. Kehadiran“yang lain” itu harus
dipahami tanpa reduksi, ataudistorsi. “Yang lain” itu harus tampil dalams oliditas dan
keutuhannya masing masing.
Islam adalah agama yang memandang setiap penganutnya sebagai dai bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Karena Islam tidak menganut adanya hierarkireligius, setiap
Muslim bertanggung jawab atas perbuatannnya sendiri dihadapan Allah. Namun
demikian, karena ajaran Islam bersifat universal dan ditujukan kepada seluruh umat
manusia, kaum Muslim memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa ajarannya sampai
kepada seluruh manusia di sepanjang sejarah.
Disini agama islam mengajarkan saling menghormati. Islam menyadari bahwa
keragaman adalah hendak Allah SWT. Dalam islam, toleransi berlaku bagi semua orang,
baik itu sesame muslim maupun non muslim. Untuk itu, tulisan ini akan menanggapi
bagaimana konsep Islam tentang pluralitas toleransi dan multikultularisme konsep dalam
agama Islam.
3

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Islam tentang pluralitas toleransi ?
2. Apa pengertian Multikulturalisme ?
3. Bagaimana konsep Islam tentang pluralitas toleransi dan multikulturalisme ?
C. Tujuan Perumusan Masalah
1. Mengetahui tentang Pengertian puraritas Toleransi
2. Mengetahui tentang Multi Kulturarisme
3. Menjelaskan Bagaimana konsep Islam tentang pluralitas toleransi dan
multikulturalisme?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. LandasanTeori
1. Pluralisme Dan Multikulturalisme
Menurut KBBI Pluralisme itu sendiri adalah Keadaan dan Multikulturalisme
adalah ejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan
menggunakan lebih dari satu kebudayaan. Dan Menurut Istilah keduanya bisa diartikan
hampir sama yakni sebagai sebuah paham yang memandang keberagaman dalam
masyarakat. Yang dimana dua paham tersebut mengakui dan serta menghormati
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat
Dalam pandangan kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut faham
Silais kita pasti sudah mengerti akan perbedaan budaya, suku, ras, bahkan agama. Karna
dalam sehari kita bisa bertemu seseorang dengan pakaian, cara bicara, bahkan cara
sembahyang dengan cara yang berbeda-beda :
‫ َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم‬eِ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕٕى‬
‫َخبِ ْي ٌر‬
Artinya :
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
(QS. Al-Hujurat Ayat 13)
Dalam ayat diatas Allah sudah berbicara kepada hamba-Nya agar hambanya bisa
saling mengenal kepada semua makhluk ciptaan-Nya agar kita semua bisa bertakwa
kepada Allah SWT.
Dalam melihat suatu figur kita sudah diberikan contoh oleh bapak bangsa yang
sangan pluralisme yakni KH.Abdurrahman Wahid Almaghfurlah atau yang sering akrab
kita sebut Gus Dur, beliau adalah suri tauladan sekaligus seseorang yang membawa
simbol pancasilais yang bukan sekedar mengharapkan pujian akan tetapi beliau juga siap
bila mana pluralisme diIndonesia ini di ganggu.
Dalam masa jabatanya sebagai bapak presiden, beliau sunggguh sangat berani
ketika mengatakan NKRI itu Harga Mati. Banyak yang menuduh bahwa gus dur itu
pemberontak bahkan ada yang menyebut PKI karna alasan beliau membubarkan
departemen penerangan dan sosial. Akibatnya beliau berusaha dilengserkan oleh sebagian
kelompok yang belum faham maksud gus dur membubarkan departemen itu. Dan waktu
itu warga NU berbondong bondong berdatangan ke istana negara untuk membela gus dur
bahkan mereka membuat pasukan berani mati demi membela gus dur. Akan tetapi disana
gus dur langsung keluar dan melerai semua aksi wagra NU yang sangat berani. “Kalau
demi mempertahankan jabatan Presiden ini tingginya apa sih, ko sampai harus membuat

4
5

warga indonesia bertumpah darah, tetapi kalau masalah berdirinya bangsa


Indonesia sampai darah penghabisanpun akan saya hadapi” Ujarnya.
Nah kawan yang saya cintai sekalian, alangkah indahnya bila kita menelaah
dengan jauh perjuangan para ulama dahulu ketika ingin memerdekakan bangsa Indonesia
ini sampai harus meregang nyawa sekalipun.
Kita sebagai penerus bangsa tercinta ini harus banyak mencontoh para ulama dan
pejuang pejuang dahulu ketika membangun negara ini, jangan sampai kita menerima isu
isu tidak jelas yang hanya didukung beberapa orang yang beralasan bahwa Syariat Islam
harus dijelaskan itu wajib menurut Allah dan Rasul-Nya, dalam kata lain budaya lain
selaijn islam tidak wajib untuk diikuti dan itu dilarang oleh Rasul. Pemahaman ini yang
harusnya kita cegah demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ketika kita ingin menegakan
agama, yang wajib itu hanya mengajak, tidak sampai keras agar orang orang itu diseret
untuk ikut apa yang kita katakan, wong mereka juga hidupnya lebih lama dari pada kita
jadi mereka menggunakan hitungan mereka sendiri.
Orang NU itu Amar ma’ruf nahi mungkarnya yakni :

ِ ‫ك أَضْ َعفُ اإْل ِ ْي َم‬


‫ان‬ َ ِ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِّد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia
menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya.
Orang yang tidak mampu _dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini
adalah lemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Intinya kalau kita ingin mengajak mereka kepemahaman kita, kita hanya bisa
dengan tangan (bila perlu), dengan lisan, dan hati. Dan itu pun (hati) serendah rendah
iman. Tidak perlu saling menyalahkan apalagi membunuh karna didunia ini hakekatnya
kita semua bersaudara. Nanti yang terkenal agama Islam itu pemarah, bukan yang ramah.
Menurut Prof.Dr.KH. Said Aqil Siraj MA. Beliau mengatakan “Agama tanpa
nasionalisme adalah Esktrim dan Nasionalisme tanpa agama akan menjadi kering” kalau
melihat kata kata ini bisa kita jelaskan sedikit. Bahwa agama tanpa nasionalisme adalah
ekstrim, itu benar terjadi di Iran atau dinegara kita sendiri yang kalau berdakwah suka
bentak bentak, bahkan saling mengejek. Dan ketika kita melihat kata selanjutnya
Nasionalisme tanpa agama akan menjadi kering, itu juga sering terjadi di timur tengah
yang sampai sekarang tidak berhenti berhenti perang, demi mementingkan duniawi.
Para pembaca yang dirahmati Allah SWT, jadi pada dasarnya Islam itu adalah
agama yang beradab. Ketika kita ingi membangun islam, maka bangunlah peradaban.
.
BAB III
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan umum
Sebagai warga Indonesia kita harus mempunyai sifat toleransi dan harus bisa
hidup berdampingan karna Allah menciptakan makhluk agar saling mengenal.
Semoga dalam penjelaskan ini dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

6
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Khoirul Faizun, A. (2018, Februari Rabu). https://nu.or.id. Retrieved from NuOnline.

Online, N. (2019, Januari kamis). Mahfud MD meluruskan tentang pluralisme dan pluralitas. Retrieved
from NuOnline.

Zainal Abidin, & nawawi. (2011, Februari senin). https://www.nu.or.id. Retrieved from NuOnline.

Anda mungkin juga menyukai