Anda di halaman 1dari 6

ABDIMAS 23 (2) (2019): 152-157

ABDIMAS
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/

Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui


Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi di
Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang)
 

Murdani1, Sus Widayani2, Hadromi3

Universitas Negeri Semarang


1,2.3

Email: memurdani@mail.unnes.ac.id 1

DOI: http://dx.doi.org/10.15294/abdimas.v23i2.17893
Received : December 2018; Accepted: January 2019; Published: December 2019

Abstrak
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian Indonesia. UMKM memberi sekitar 87% kontribusi ke dalam sejumlah badan usaha di Indo-
nesia dan memiliki andil sebesar 85% dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam suatu usaha dibutuhkan studi
mengenai kelayakan dari usaha tersebut. Namun kenyataannya pemilik usaha hanya terfokus pada penda-
patan dan keberlanjutan usahanya. Karena itulah pengembangan masyarakat dengan metode pendampin-
gan sosial perlu dilakukan untuk membantu memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pengembangan
Masyarakat mengandung upaya untuk meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki terhadap program yang
dilaksanakan. Pemberdayaan merujuk pada kemampuan seseorang, khususnya kelompok lemah untuk
memiiki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan
pendapatannya dan berpartisipasi dalam proses pembangunan serta pengambilan keputusan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi di Kelurahan Kandri adalah pertanian, perikanan,
pariwisata, dan UMKM. Faktor pendukung dalam pengembangan masyarakat di bidang ekonomi ini
meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Sedangkan faktor penghambatnya
adalah keterbatasan modal, sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat yang rendah.

Kata kunci: UMKM, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan masyarakat.

PENDAHULUAN selalu melakukan pembangunan. Pada sebagi-


Kondisi masyarakat saat ini semakin an komunitas, pembangunan telah mengantar-
berkembang, terutama akibat kemajuan ilmu kan mereka pada kehidupan yang lebih baik,
pengetahuan dan teknologi yang semakin sementara bagi komunitas lainnya pembangu-
maju. Akibatnya masalah-masalah yang diha- nan justru mengantarkan mereka pada kondisi
dapi pun semakin kompleks, kemajuan ilmu yang menyengsarakan dimana angka pengang-
pengetahuan dan teknologi ini berimbas pada guran dan kemiskinan semakin bertambah.
berbagai aspek kehidupan, seperti agama, so- Pembangunan itu sendiri dapat dilaku-
sial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. kan melalui beberapa aspek, seperti pemban-
Hal ini menunjukkan bahwa imple- gunan ekonomi, pembangunan sosial dan bu-
mentasi terhadap konsep pembangunan te- daya maupun pembangunan politik. Namun,
lah banyak merubah kondisi kehidupan masy- permasalahan pembangunan yang sering ter-
arakat. Negara dan pembangunan merupakan jadi adalah masalah pembangunan ekonomi.
dua unsur yang tidak dapat dipisahkan satu Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sama lain. Hal ini dikarenakan suatu negara (UMKM) memiliki peran penting dalam men-
agar dapat mempertahankan kehidupannya dorong pertumbuhan perekonomian Indone-

© 2019 Universitas Negeri Semarang. All rights reserved


p-ISSN: 1410-2765; e-ISSN: 2503-1252
Abdimas 23 (2) (2019): 152-157 | 153

sia. UMKM memberi sekitar 87% kontribusi juta per bulan.


ke dalam sejumlah badan usaha di Indonesia 2. Usaha Kecil
dan memiliki andil sebesar Usaha kecil adalah usaha ekonomi pro-
85% dalam penyerapan tenaga kerja. Se- duktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh
jalan dengan semangat nawacita, pemerintah orang perorangan dan/atau badan usaha yang
berupaya untuk meningkatkan produktivitas bukan merupakan anak perusahaan atau bu-
rakyat dan daya saing secara internasio- kan cabang perusahaan yang dimiliki, diku-
nal, serta menumbuhkan kemandirian ekono- asai, atau menjadi bagian baik langsung mau-
mi dengan pemberatan sektor- sektor strategis pun tidak langsung dari usaha menengah atau
ekonomi domestik[1]. Dengan adanya sektor usaha besar.
UMKM, pengangguran akibat angkatan kerja Memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagai-
yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi mana dimaksud dalam Undang-Undang ini,
berkurang. Sektor UMKM pun telah terbukti yaitu memiliki aset 50 sampai 500 juta dan
menjadi pilar perekonomian yang tangguh [2]. omset 300 sampai dengan 500 juta.
Dalam perencanaan suatu usaha dibu-
tuhkan studi mengenai kelayakan dari usaha 3. Usaha Menengah
tersebut. Untuk mendirikan UMKM juga dibu-
tuhkan analisis kelayakan terkait faktor- fak- Usaha menengah adalah usaha ekonomi
tor atau aspek yang dapat mempengaruhi ke- produktif yang berdiri sendiri, yang dilaku-
mungkinan berhasilnya (layaknya) pelaksana kan oleh orang perseorangan dan/atau badan
gagasan suatu usaha [3]. usaha yang bukan merupakan anak perus-
Namun kenyataannya pemilik usaha ahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
hanya terfokus pada pendapatan dan ke- dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
berlanjutan usahanya. Karena itulah pen- maupun tidak langsung dengan usaha kecil
gembangan masyarakat dengan metode atau usaha besar.
pendampingan sosial perlu dilakukan untuk Memenuhi kriteria Usaha Menengah
membantu memecahkan persoalan yang se- dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
dang dihadapi. Pengembangan Masyarakat penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
mengandung upaya untuk meningkatkan par- Undang-Undang ini, yaitu memiliki aset
tisipasi dan rasa memiliki terhadap program 500 juta sampai 10 M dan omset 2,5 M
yang dilaksanakan. Pemberdayaan merujuk sampai dengan 50 M.
pada kemampuan seseorang, khususnya ke-
lompok lemah untuk memiiki akses terhadap Konsep Pembangunan Nasional
sumber-sumber produktif yang memungkin- Pembangunan sering diartikan sebagai
kan mereka untuk dapat meningkatkan pen- suatu usaha untuk meningkatkan kehidupan
dapatannya dan berpartisipasi dalam proses masyarakat ke arah yang lebih baik [4].
pembangunan serta pengambilan keputusan. Pembangunan sebagai rangkaian usaha
mewujudkan pertumbuhan dan perubahan se-
METODE cara terencana dan sadar yang ditempuh oleh
UMKM suatu Negara menuju modernitas dalam rang-
UMKM adalah kependekan atau sing- ka pembinaan bangsa [5]. Menurut [6] terda-
katan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. pat 5 implikasi utama dari pembangunan:
Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 1. Pembangunan berarti membangkitkan
2008 mengenai pemberdayaan UMKM, pen- kemampuan optimal manusia baik indi-
gertian UMKM dijabarkan menjadi 3 penger- vidu maupun kelompok.
tian [3]. 2. Pembangunan dapat diartikan sebagai
bentuk dorongan untuk menumbuhkan
1. Usaha Mikro kebersamaan dan kesejahteraan.
Usaha mikro adalah usaha produktif mi- 3. Pembangunan berarti menaruh ke-
lik orang perorangan dan/atau badan usaha percayaan kepada masyarakat untuk
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha membangun dirinya sendiri sesuai den-
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- gan kemampuan yang ada padanya.
Undang ini, yaitu memiliki aset kurang dari 4. Pembangunan berarti membangkitkan
50 juta di luar tanah dan bangunan dan omset kemampuan untuk membangun secara
maksimal 300 juta per tahun, laba usaha 2,5 mandiri.
154 Murdani et al, Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil ...
 
5. Pembangunan berarti mengurangi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
ketergantungan negara satu dengan Pemberdayaan ekonomi masyarakat
negara yang lain yang menciptakan mengandung maksud pembangunan ekono-
hubungan saling menghormati. mi sebagian besar masyarakat Indonesia se-
bagai agenda utama pembangunan nasional
Definisi Pembangunan Masyarakat sehingga langkah-langkah yang nyata harus
Pembangunan masyarakat dapat diarti- diupayakan agar pertumbuhan ekonomi ma-
kan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh ma- syarakat berlangsung dengan cepat. Dengan
syarakat, dimana mereka mampu mengiden- adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat,
tifikasikan kebutuhan dan masalah secara maka diharapkan dapat meningkatkan kehidu-
bersama [6]. Menurut [7] pembangunan pan masyarakat kearah yang lebih baik [9].
masyarakat adalah kegiatan yang terencana Kehidupan masyarakat yang lebih baik-
untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi ke- pada dasarnya meliputi kebutuhan hidup, ke-
majuan sosial ekonomi masyarakat dengan butuhan harga diri, dan kebutuhan kebeba-
mneingkatkan partisipasi masyarakat. san [10]. Oleh karena itu, para ahli ekonomi
Pembangunan sektor sosial ekonomi mengemukakan bahwa sasaran pemberdayaan
masyarakat perlu diwujudkan untuk mening- ekonomi masyarakat yang harus mengutama-
katkan kesejahteraan masyarakat, yang di- kan keperluan mutlak, syarat minimum untuk
dukung oleh organisasi dan partisipasi ma- memenuhi kebutuhan pokok serta kebutuhan
syarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dasar.
dan kinerja yang secara terus menerus tumbuh Pemberdayaan menunjuk pada kemam-
dan berkembang dalam kehidupan masyarakat puan seseorang khususnya kelompok masya-
[8]. rakat lemah untuk memiliki akses terhadap
Pembangunan masyarakat di wilayah sumber-sumber produktif yang memungkin-
pedesaan pada masa yang lalu mendasarkan kan mereka dapat meningkatkan pendapa-
pada azas pemerataan yang pada penerapan- tannya dan memperoleh barang maupun jasa
nya diarahkan secara sektoral. Meskipun dana yang diperlukan serta berpartisipasi dalam
atau anggaran pembangunan pedesaan jum- proses pembangunan dan pengambilan kepu-
lahnya cukup besar, tetapi jika dibagi secara tusan yang mempengaruhi mereka.
merata maka masing-masing desa mempero-
leh jumlah dana yang relatif kecil, sehingga Pendampingan Sosial
pada pemanfaatannya kurang optimal [6]. Pendampingan sosial hadir sebagai agen
Namun terdapat pergeseran menuju perubahan yang turut terlibat dalam memban-
paradigma pembangunan partisipasi pelaku tu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh
pembangunan ekonomi masyarakat yang me- masyarakat. Dengan demikian pendampin-
nuntut kerangka perencanaan pembangunan gan sosial dapat diartikan sebagai interaksi
spasial atau tata ruang. Kebijakan ini harus dinamis antara kelompok miskin dan pekerja
dapat menjawab pertanyaan mendasar yang sosial yang secara bersama menghadapi be-
berkaitan dengan peningkatan partisipasi ragam tantangan seperti:
dan produktifitas masyarakat, yaitu sebagai 1. Merancang program perbaikan kehidu-
berikut [7]: pan sosial ekonomi.
1. Bagaimana dapat mendorong partisipasi 2. Mobilisasi sumber daya setempat.
masyarakat. 3. Memecahkan masalah sosial.
2. Bagaimana dapat menciptakan dan me- 4. Menciptakan dan membuka akses bagi
ningkatkan kegiatan perekonomian an- pemenuhan kebutuhan.
tar sektor di tingkat pedesaan. 5. Menjalin kerjasama dengan berbagai
3. Bagaimana dapat menyusun perenca- pihak yang relevan dengan konsep
naan dan program pembangunan yang pemberdayaan masyarakat.
dibutuhkan masyarakat pedesaan.
4. Bagaimana dengan mengaktualisasikan HASIL DAN PEMBAHASAN
peran serta masyarakat yang telah lama Implementasi Pemberdayaan Bidang
melembaga di tengah tradisi masyarakat Ekonomi
seperti gotong royong, rembug desa, dan Dari berbagai program atau proyek pem-
sebagainya. berdayaan masyarakat di bidang ekonomi baik
IDT, P3DT, PPK, KUR, PPM Mandiri, P2KP,
Abdimas 23 (2) (2019): 152-157 | 155

dan sebagainya yang secara umum memili- sosial:


ki kemiripan dimensi pendekatan, seperti (1)
bantuan modal, (2) bantuan pembangunan 1. Motivasi
prasarana, (3) pengembangan kelembagaan
Rumah tangga miskin perlu didorong
lokal, (4) penguatan dan pembangunan kemit-
untuk membentuk kelompok yang merupakan
raan usaha, dan (5) fasilitas dari pendampin-
mekanisme kelembagaan penting untuk men-
gan.
gorganisir dan melaksanakan kegiatan pen-
gembangan masyarakat. Kelompok tersebut
1. Bantuan Modal
dimotivasi untuk terlibat dalam peningkatan
Salah satu apek permasalahan yang di- pendapatan dengan menggunakan sumber-
hadapi masyarakat tunadaya adalah permo- sumber dan kemampuan mereka sendiri.
dalan. Lambanya akumulasi kapital di usaha
mikro, kecil, dan menengah, merupakan salah
2. Peningkatan Kesadaran dan Pelatihan
satu penyebab lambanya laju perkembangan
Kemampuan
usaha dan rendahnya surplus usaha di sektor
usaha mikro, kecil, dan menengah. Oleh se- Peningkatan kesadaran masyarakat da-
bab itu tidak salah jika dalam pemberdayaan pat dicapai melalui pendidikan dasar, pemasy-
masyarakat di bidang ekonomi, pemecahan arakatan imunisasi san sanitasi. Pengetahuan
dalam aspek modal ini pennting dan memang lokal yang biasanya diperoleh melalui penga-
harus dilakukan. laman dapat dikombinasikan dengan pengeta-
huan dari luar. Pelatihan ini dapat membantu
2. Bantuan Pembangunan Sarana masyarakat miskin untuk menciptakan mata
pencaharian sendiri atau membantu mening-
Usaha mendorong produktivitas dan
katkan keahlian mereka untuk mencari
mendorong tumbuhnya usaha, tidak akan me-
pekerjaan di luar wilayahnya.
miliki arti penting bagi masyarakat, kalau hasil
produksinya tidak dapat dipasarkan atau ka-
3. Manajemen Diri
laupun dapat dijual tetapi dengan harga yang
amat rendah. Oleh sebab itu komponen pen- Sebuah kelompok harus mampu memi-
ting dalam usaha pemberdayaan masyarakat lih pemimpin mereka sendiri dan mengatur
di bidang ekonomiadalah pembangunan pra- kegiatan mereka sendiri, seperti melaksanakan
sarana produksi dan pemasaran. pertemuan, melakukan pencatatan dan pela-
poran, mengoperasikan tabungan dan kredit,
3. Bantuan Pendampingan resolusi konflik dan manajemen kepemilikan
masyarakat. Pada tahap awal, pendamping
Tugas utama pendamping adalah
dari luar dapat membantu mereka dalam men-
memfasilitasi proses belajar atau reflek-
gembangkan sebuah sistem.
si dan menjadi mediator untuk penguatan
kemitraan baik antara usaha mikro, kecil,
4. Mobilisasi Sumber
menengah dengan usaha besarnya. Yang perlu
dipikirkan adalah mengenai siapa yang paling Mobilisasi sumber merupakan sebuah
efektif menjadi pendamping masyarakat. metode untuk menghimpunsumber-sumber
individual melalui tabungan regular dan sum-
4. Penguatan Kelembagaan bangan sukarela dengan tujuan menciptakan
modal sosial. Ide tersebut didasari oleh pan-
Pemberdayaan ekonomi pada masyara-
dangan bahwa setiap orang memiliki sumber-
kat lemah, pada mulanya dilakukan melalui
nya sendiri yang dapat meningkatkan kehi-
pendekatan individual. Pendekatan individual
dupan sosial ekonomi secara substansial.
ini tidak memberikan hasil yang memuaskan,
oleh sebab itu semenjak tahun 80-an
5. Pembangunan dan Pengembangan Jarin-
gan
Pendampingan Sosial Sebagai Strategi
Pemberdayaan Pengorganisasian kelompok-kelompok
Bagi para pekerja sosial, kegiatan pem- swadaya masyarakat perlu disertai dengan pe-
berdayaan dilakukan melalui pendampingan ningkatan kemampuan para anggotanya dalam
sosial. Terdapat 5 kegiatan penting yang dapat membangun dan mempertahankan jaringan
dilakukan dalam melakukan pendampingan dengan berbagai sistem sosial yang ada dise-
156 Murdani et al, Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil ...
 
kitarnya. Jaringan ini sangat penting dalam KESIMPULAN
menyediakan dan mengembangkan berbagai Kesimpulan dari penelitian ini menun-
akses terhadap sumber dan kesempatan bagi jukkan bahwa potensi ekonomi yang ada di
peningkatan keberdayaan masyarakat. Kelurahan Kandri dapat dilihat dari segi per-
tanian, perikanan, pariwsata dan UMKM.
Faktor yang Mempengaruhi Pember- Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan dapat
dayaan Ekonomi Masyarakat Desa dilihat dari upaya pemerintah desa/kelurakan
Kandri dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek
Faktor Pendukung dan objek pembangunan, meningkatkan par-
Sumber daya alam merupakan salah tisipasi masyarakat dan melakukan berbagai
satu modal dalam merencanakan sebuah macam pelatihan. Faktor pendukung dalam
pembangunan. Kelurahan Kandri merupakan pengembangan masyarakat di bidang ekono-
salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan mi ini meliputi sumber daya alam dan sum-
Gunungpati Kota Semarang yang mempuny- ber daya manusia yang melimpah. Sedangkan
ai bentang lahan pertanian atau perkebunan faktor penghambatnya adalah keterbatasan
yang melimpah. Selain itu, sejak dinobatkan modal, sarana dan prasarana serta partisipasi
sebagai desa wisata, Kandri memiliki berbagai masyarakat yang rendah.
tempat yang disediakan khusus untuk pariwi- Dari uraian penjelasan tentang berbagai
sata. Selain itu, sumber daya manusia merupa- aspek yang berkaitan dengan pemberdayaan
kan faktor penting dalam upaya pembangunan ekonomi masyarakat, dapat diformulasikan
nasional. Hal ini dikarenakan sumber daya dalam sebuah model pemberdayaan ekonomi
manusia adalah aktor yang menjalankan pem- masyarakat dalam meningkatkan perekonomi-
bangunan. Kelurahan Kandri merupakan ke- an masyarakat.
lurahan dengan penduduk yang banyak yaitu 1. Memberikan arahan pencapaian sasa-
sekitar 4.653 jiwa. ran dan tujuan pembangunan masyara-
Adanya arus globalisasi dan kemaju- kat secara optimal dan berkelanjutan.
an teknologi juga mendukung pemberdayaan 2. Membantu mensinkronkan kepentingan
ekonomi masyarakat di Kelurahan Kandri. dari berbagai unsur masyarakat, dengan
Globalisasi dapat berpengaruh pada pemban- demmikian dapat memberikan manfaat
gunan ekonomi yang sedang berlangsung. serentak dan serempak kepada seluruh
Hal yangtampak nyata dalam bidang pertani- pelaku pembangunan.
an adalah penggunaan pupuk kimia dan pen- 3. Perlu adanya keselarasan mengenai kon-
golahan sawah menggunakan mesin. Dari sisi sep pemberdayaan.
teknologi informasi, masyarakat juga dapat 4. Aspek penguasaan faktor-faktor pro-
dengan mudah untuk mengakses perkemban- duksi perlu mendapatkan perhatian
gan sistem pertanian, pengelolaan ikan atau dalam kerangka pemberdayaan ekonomi
informasi dalam mendirikan usaha. rakyat.
5. Pemberdayaan masyarakat tanpa didu-
Faktor Penghambat kung dengan perubahan administrasi
pembangunan.
Keterbatasan modal menjadi salah
satu faktor penghambat dalam proses pem- REFERENSI
bangunan ekonomi masyarakat di Kelurahan Darwanto. 2013. Peningkatan Daya Saing
Kandri. Sedangkan ketersediaan dana dapat UMKM Berbasis Inovasi dan Kreativitas.
mendukung dan menghambat pembangunan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Hal. 142-149.
Kondisi ini berpengaruh terhadap pemban- Vol 20, No. 2.
gunan ekonomi yang dilakukan di Kelurahan Lantu, D.C., Triady. M.S., Utami, A.F., Ghazali, A.
Kandri. Selain itu, partisipasi masyarakat me- 2016. Pengembangan Model Peningkatan
rupakan apek utama dalam upaya melaku- Daya Saing UMKM di Indonesia: Vali-
kan permberdayaan ekonomi masyarakat. Di dasi Kuantitatif Model. Jurnal Manajemen
Teknologi. Vol 15 No. 1. Hal 77-93.
Kelurahan Kandri, partisipasi masyarakat khu-
Lazurdi, R. F., Fitria, L., Bakar, A. 2014. Artikel
susnya masyarakat menengah ke bawah masih Jurnal Imiah Analisis Kelayakan Usaha
kurang.hal ini dapat diketahuidari kurangnya Mobile Carwash di Kota Bandung. Jurnal
masyarakat dalam musyawarah atau pertemu- Online Institut Teknologi Nasional. Vol. 01
an yang membahas mengenai pembangunan. No. 03.
Andini, Ully Hikmah, dkk. 2015. Pemberdayaan
Abdimas 23 (2) (2019): 152-157 | 157

Ekonomi Masyarakat dari Desa Tertinggal


Menuju Desa Tidak Tertinggal. Jurnal Ad-
ministrasi Publik (JAP). Vol 2. No. 12.
Siagian, Sondang P. 2003. Administrasi Pem-
bangunan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Riharjo, Adisasmita. 2006. Pembangunan
Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
Zamhariri. 2008. Pengembangan Masyarakat:
Perspektif Pemberdayaan dan Pembangu-
nan. Vol 4. No. 1.
Graha, Adi Nu. Pengembangan Masyarakat Pem-
bangunan Melalui Pendampingan Sosial
dalam Konsep Pemberdayaan di Bidang
Ekonomi. Jurnal Ekonomi MODERNISASI.
Rintuh, Cornelisdan Miar. 2005. Kelembagaan
dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: BPFE.
Suryana. 2006. Ekonomi Pembangunan: Prob-
lematika dan Pendekatan. Jakarta: Pustaka
Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai