Anda di halaman 1dari 2

PRAKTEK MANAJEMEN AGRIBISNIS ke-12

Oleh: Dina V. Sinlae, SP, M.Agribus

TOPIK : MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM AGARIBISNIS (Agribusiness


Supply Chain Management/SCM)

Nama :maria f.m.sambera


Kelas : c
Nim : 2123804018

PROSEDUR:
1. Setiap mahasiswa wajib membaca materi kuliah dengan topik: Manajemen Rantai
Pasok Agribisnis (SCM).
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pendukung (kekuatan dan peluang)
penerapan SCM pada sektor pertanian di NTT.
b. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penghalang (kelemahan dan ancaman)
penerapan SCM pada sektor pertanian di NTT.
c. Menurut pendapat Anda, bagaimana peluang penerapan SCM pada sektor
pertanian di NTT? Model SCM seperti apakah yang dapat diterapkan pada
sektor agribisnis di NTT?

3. Jawaban atas ketiga pertanyaan di atas diketik dengan huruf Times New Roman
12, spasi 1.5 pada kertas A4 dan diunggah ke e-learning dalam file MS word atau
pdf.
4. Selamat bekerja!!

Jawab
1. a. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pendukung (kekuatan dan peluang)
penerapan SCM pada sektor pertanian di NTT.
Jawab :
1). tujuan dari manajemen rantai pasok adalah untuk melakukan efektifitas dan
efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores;
2). manajemen rantai pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya;
dan;
3). manajemen rantai pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
kualitas pelayanan ada konsumen.

b. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penghalang (kelemahan dan ancaman)


penerapan SCM pada sektor pertanian di NTT.
Jawab :
Pengembangan jambu mete mengalami berbagai permasalahan yang
cukup kompleks yang pada dasarnya saling terkait satu sama lain mulai dari
subsistem agribisnis hulu, usahatani, hilir, dan penunjang. menyebutkan bahwa
dalam agribisnis jambu mete, keberadaan dan kinerja usahatani tidak didukung
oleh subsistem lainnya dengan baik mulai dari hulu, hilir dan layanan
pendukung.
C. Menurut pendapat Anda, bagaimana peluang penerapan SCM pada sektor
pertanian di NTT? Model SCM seperti apakah yang dapat diterapkan pada sektor
agribisnis di NTT?
Jawab:
Menurut saya Kabupaten Flores Timur sudah dijadikan sebagai rujukan benih
unggul jambu mete terutama oleh wilayah di sekitarnya setelah dilepasnya varietas
unggul MPF 1 sebagai varietas unggul spesifik lokasi oleh Menteri Pertanian, sehingga
wilayah ini sangat berpotensi sebagai produsen benih unggul jambu mete untuk program
pengembangan jambu mete pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai