Tahun 2021
ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker
secara daring karena terkendala pandemic COVID-19. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini agar
masyarakat memahami dan mengetahui penyakit diabetes tipe 1. Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, yaitu Zoom. Abdimas dilaksanakan
pada tanggal 12 November 2021 jam 15:00 wib sampai selesai. Metode penelitian yaitu Indikator dari
webinar ini hasil dari pengisian post test melalui google form oleh peserta yang diisi setelah acara
webinar berlangsung yang dibagikan lewat chat zoom. Hasil dari webinar ini yaitu Pada DM tipe 1
terjadi kerusakan pada sel beta dalam menghasilkan insulin karena proses autoimun. Sebagai
akibatnya pasien kekurangan insulin bahkan tidak ada insulin, sehingga memerlukan terapi insulin
agar gula darah dalam batas terkontrol. DM tipe 1 dapat dilakukan dengan diagnosa yaitu Tes HbA1c,
Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), Tes gula darah puasa (GDP), Tes gula darah 2 jam post
prandial (GD2PP), Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Lini pertama pengobatan DM tipe 1 adalah
Terapi Inslin. Kesimpulan: pengalaman yang terjadi pada diri sendiri maupun yang terjadi pada orang
terdekat membuat webinar berjalan lancar dan membuat masyarakat memiliki gambaran apa yang
harus mereka perbuat mengenai penyakit ini. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat yaitu tentang
pencegahan penyakit Diabetes Tipe 1 menjadi lebih meningkat.
ABSTRACT
Community service is carried out by students of the Pharmacist Profession Study Program online due
to the constraints of the COVID-19 pandemic. The purpose of this community service is so that people
understand and know about type 1 diabetes. Community service activities are carried out by utilizing
digital technology, namely Zoom. Abdimas will be held on November 12, 2021 at 15:00 WIB until
finished. The research method, namely the indicator of this webinar, is the result of filling out a post
test via google form by participants which is filled in after the webinar event takes place which is
distributed via chat zoom. The result of this webinar is that in type 1 DM there is damage to beta cells
in producing insulin due to an autoimmune process. As a result, the patient is insulin deficient and
even does not have insulin, thus requiring insulin therapy so that blood sugar is within controlled
limits. Type 1 diabetes can be done with the diagnosis of HbA1c test, blood sugar test (GDS), fasting
blood sugar test (GDP), 2 hour post prandial blood sugar test (GD2PP), oral glucose tolerance test
(OGTT). The first line of treatment for type 1 diabetes is insulin therapy. Conclusion: experiences that
happened to themselves and those who were closest to them made the webinar run smoothly and made
people have an idea of what they should do about this disease. The knowledge and understanding of
the community regarding the prevention of Type 1 Diabetes is increasing.
PENDAHULUAN
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta selaku lembaga pendidikan yang mempunyai
kewajiban melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu salah satunya dengan mengadakan
Pengabdian kepada Masyarakat. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik
akibat gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, maupun keduanya (American
Diabetes Association (ADA, 2014). Adanya gangguan tersebut mengakibatkan gula di dalam
darah tidak dapat digunakan oleh sel tubuh sebagai energi hingga akhirnya menyebabkan
kadar gula dalam darah tinggi atau hiperglikemia (International Diabetes Federation (IDF,
2013).
Diabetes Melitus ada dua jenis yaitu Diabetes mellitus tipe 1 (insulin-dependent
diabetes mellitus) dan diabetes mellitus tipe 2 (non insulin-dependent diabetes mellitus). Pada
DM tipe 1 terjadi kerusakan pada sel beta dalam menghasilkan insulin karena proses
autoimun. Sebagai akibatnya pasien kekurangan insulin bahkan tidak ada insulin, sehingga
memerlukan terapi insulin agar gula darah dalam batas terkontrol. Pengobatan untuk DM
Tipe 1 terapi lini pertama yaitu insulin. Insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam
darah guna menjamin kecukupan gula yang disediakan setiap saat bagi seluruh jaringan dan
organ, sehingga proses-proses kehidupan utama bisa berkesinambungan.
Dari latar belakang diatas Mahasiswa mata kuliah Farmakoterapi Terapan tahun 2021
Program studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Seminar daring (Webinar)
berjudul “PENGENALAN PENYAKIT DIABETES TIPE I” dengan pembicara Ni Komang
Sri Wahyuni, S.Farm Mahasiswa Profesi Apoteker Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
METODE
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan seminar
daring (webinar) menggunakan room meeting Zoom selama 1 jam dengan metode persentasi
yang disampaikan oleh pembicara yaitu Ni Komang Sri Wahyuni, S.Farm kemudian
dilanjutkan sesi diskusi dimana peserta webinar dipersilahkan bertanya melalui kolom
komentar room dengan format “Nama_Instansi_Pertanyaan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada
: Hari dan Tanggal : Jum’at, 12 November 2021 Waktu Kegiatan : 15.00 – 16.00 WIB.
Mekanisme Kegiatan : Daring dengan Zoom Meeting. Selain itu, keuntungan yang
didapatkan para peserta yang mengikuti webinar yaitu mendapatkan ilmu yang bermanfaat
serta e-certificate yang diberikan 7 hari setelah acara berlangsung melalui Grup Whatsapp.
Indikator keberhasilan dari webinar ini didapat dari hasil pengisian post test melalui google
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
form oleh peserta yang diisi setelah acara webinar berlangsung. Berdasarkan hasil yang
didapat, persentase keberhasilan webinar yang dilihat dari hasil post test dengan nilai rata-
rata 78,21.
Berikut ini beberapa pertanyaan dari peserta yang mengikuti webinar beserta jawaban
dari pemateri :
1. Pada penderita diabetes, jika terkena luka sulit untuk di sembuhkan, mengapa demikian?
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
Jawab : Karena pada darah penderita DM, mengandung protein, glukosa dan asam amino
dimana ketiga bahan ini merupakan faktor pendukung pertumbuhan bakteri. Oleh sebab itu,
jika terjadi luka maka bakteri tetap tumbuh dengan baik pada daerah sekitar luka tersebut.
Jawab : karena penyakit ini memiliki karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi)
sehingga tak jarang orang yang menderita penyakit diabetes mengalami berbagai macam
komplikasi seperti komplikasi akut (yang terjadi secara mendadak) dan komplikasi kronis
(yang terjadi secara menahun) salah satu macam komplikasi akut yang bisa diderita oleh
diabetes yaitu diabetes dapat menyebabkan kebutaan permanen
Jawab : 1) Pemeriksaan glukosa darah dilakukan secara teratur agar dapat mengukur jumlah
insulin yang diberikan.
2) Pengukuran C-peptida dapat digunakan untuk melihat fungsi sel b-pankreas yang masih
memproduksi insulin, dan apabila sulit membedakan diabetes tipe-1 dan tipe-2. Bila kadar C-
peptida`<0.82 mg/dL menunjukkan DM tipe-1.
3) Pemeriksaan HbA1c untuk menilai kadar glukosa darah selama 120 hari yang lalu (sesuai
umur eritrosit),
4. Apakah ada kaitannya DM tipe 1 dgn reproduksi seksual terutama yang laki-laki?
Jawab : Ada karena diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, baik pada organ
ginjal, mata, dan berbagai organ lainnya. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah
gangguan pada sistem reproduksi pria. Sebab, metabolisme glukosa di dalam tubuh adalah
salah satu hal penting yang berkaitan dengan produksi sperma. Metabolisme glukosa juga
penting untuk mempertahankan aktivitas sel dasar, serta fungsi spesifik seperti motilitas
(kemampuan pergerakan sel sperma) dan kemampuan fertilisasi pada sperma.
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
Jawab: Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan insulin untuk tetap hidup. Berbeda dengan
pengidap diabetes tipe dua yang hanya membutuhkan asupan insulin tambahan. Sebab,
resistensi terhadap insulin meningkat dan produksi insulin menurun. Pada diabetes tipe 2,
penyakit tipe ini sulit untuk didiagnosis dan baru disadari setelah mengidap selama 5 tahun
dan muncul komplikasi. Seseorang yang mengidap diabetes tipe 1 dapat didiagnosis dengan
cepat, sehingga cepat untuk ditangani. Keduanya sama berbahaya dan dapat berakibat fatal
bagi pengidapnya.
A. Kegiatan I
Data yang ditampilkan pada grafik merupakan rata-rata persen dari berpartisipan
webinar. Dapat dilihat dari data diatas pada pre-test jumlah peserta yang memiliki skor 100
lebih dari pada 50%. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta terhadap
materi yang diberikan adalah cara penyampaian dari pemateri yang ringan, lugas dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta tanpa bertele-tele.
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
B. Keberhasilan webinar
Keberhasilan webinar diabetes tipe 1 merupakan sesuatu yang diinginkan oleh semua
pihak baik panitia, narasumber serta masyarakat yang mengikuti jalannya webinar.
Keikutsertaan masyarakat dan keaktifan masyarakat selama webinar berlangsung sangat
menunjang keberhasilan webinar. Pemaparan materi diberikan oleh narasumber dan pada sesi
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
tanya jawab yang diajukan oleh masyarakat dijawab langsung oleh narasumber berjalan
lancar dan kondusif.
SIMPULAN
Pengalaman yang terjadi pada diri sendiri maupun yang terjadi pada orang terdekat
membuat webinar berjalan lancar dan membuat masyarakat memiliki gambaran apa yang
harus mereka perbuat mengenai penyakit ini. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat yaitu
tentang pencegahan diabetes meningkat. Perlu adanya sosialisasi atau webinar lain untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat luas agar lebih menjaga kesehatan dan pola
hidup.
Diharapkan masyarakat dapat menerapkan hidup sehat dan peduli terhadap kesehatan
guna menjauhkan diri dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan, pola
hidup dan kebiasaan buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Aathira R.,Jain V., 2014,Advances in management of type 1 diabetes mellitus. World J Diabetes, vol.
5, pp 689-696.
ADA (American Diabetes Association). (2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
Diabetes Care.
Arisman, 2011, Obesitas Diabetes Mellitus & Dislipidemia,Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
vol. 1, pp 56.
IDAI. (2015). Pedoman Pelayanan Medis. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
International Diabetes Federation (IDF). 2013. IDF Diabetes Atlas. 6th ed. p. 11- 3.
Maulana, Mirza. (2012). Mengenal Diabetes Melitus Panduan Praktik Menangani Penyakit Kencing
Manis. Jogyakarta: Katahati.
Mc.wright, Bogdan. 2008. Panduan Bagi Penderita Diabetes. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Jurnal Farmakoterapi Terapan
Tahun 2021
Pulungan, Anam B. (2015). Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 1. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indoesia.
Tjokroprawiro. A. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus, hal 7-9. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Wiley, Jonh end Ltd, Sons. (2014). Diabetes In Adolescence. Pediatric Diabetes.