Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

KINERJA

DOSEN PENGAMPU : RINA MANDARA HARAHAP, S.E,M.M.

DISUSUN OLEH :

Syahrullah (11915129)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH / 5

TAHUN 2021
BAB I

PEMBAHASAN

A. Penganggaran Modal

Penganggaran Modal dan Keputusan Investasi Keputusan investasi sering disebut sebagai
penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit)
pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas
investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal
(kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).Penganggaran
modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi dari beberapa
alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau memilih investasi yang
paling menguntungkan. Ketidak-tepatan dalam menetapkan pilihan investasi akan
menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian riil ataupun kerugian karena kehilangan
kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih menguntungkan (opportunity cost) yang
sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan
investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari
setiap rupiah dana yang diinvestasikan. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat
penting karena beberapa hal:

1) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Ini berarti bahwa
perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana
yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang
akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan adanya
“over” atau “under-investment” dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap terlalu
besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi
perusahaan. Sebaliknya kalau jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapat
mengakibatkan kekurangan peralatan, yang ini dapat mengakibatkan perusahaan bekerja
dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain
ialah kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.

3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. Jumlah
dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau
mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus. Berhubung dengan itu maka sebelumnya harus dibuat
rencana yang hati-hati dan teliti.
4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan
mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan di bidang
ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.

B. Teknik Pengantar Modal

Teknik Penganggaran Modal

Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva
tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti
pada aktiva lancar.

Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut
melebihi waktu satu tahun.

Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa
pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola
aset ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu
contoh dari capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan,
tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana jangka panjang dalam
hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk
mengidentifikasi investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat
diterapkan untuk menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit
pada saat pelaksanaannya.Mengelola invoice, inventory, keuangan dalam satu aplikasi,Monitor
bisnis kapan saja dimana saja.

Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai dasar untuk mengambil
keputusan investasinya, seperti mengganti mesin produksi atau mengganti sistem pembuangan
limbah pabrik.

Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Sebuah proyek yang
dibuat berdasarkan pada keputusan penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan
mendorong pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran modal
yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami kerugian atau
kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan seperti jenis barang atau jasa apa yang akan dibuat? Bagaimana
menjualnya pada pelanggan? Bagaimana menjualnya ke pasar?

Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal:

1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.

2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.

Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik analisa
penganggaran modal dengan metode :

1. Periode pembayaran kembali (Payback period):

Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi akan kembali.
Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah dan sederhana sehingga dapat
dengan mudah digunakan oleh perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi yang
diperoleh setelah payback period tercapai.

2.Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period):


Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang didiskontokan pada biaya modal
investasi untuk menutup biaya.

3.Nilai sekarang bersih (Net Present Value):

Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran untuk keperluan
investasi / capital outlays.

4.Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):

Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash inflow
akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi yang telah dikeluarkan.

5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR)

Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan demikian
maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada
investasi penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka perusahaan
dapat memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.

C. Hasil survei dan Determinan pabrik penganggaran modal

HASIL SURVEI DAN DETERMINAN PRAKTIK PENGANGGARAN MODAL

Terdapat empat teknik penganggarn modal yang dapat menjadi altenatif bagi manajer keetika
mengevaluasi sebuah proyek  investasi, yaitu metode NPV, IRR, PBP, dan ARR. Keempat metode
tersebut telah digunakan dalam sejumlah studi dan telah ditemukan bahwa teknik terseut
digunakan oleh banyak perusahaaan dalam praktek penganggaran modal.

Seperti yang sudah dipaparkan dari waktu kewaktu manajer keuangan telah menetapkan
metode dan prosedur untuk menentukan investasi yang menguntungkan bagi perusahaaan.
Berdasarkan paparan tersebut diketahui bahwa pemilihan metode evaluasi teryata ditentukan
oleh preferensi individu manajer dan/ oleh lingkunagan dimana keputusan dibuat. Sejumlah
faktor yang telah disbutkan dalam literature yang dierkirakan menjadi penentu pilihan praktk
penganggaran modal.

D. PERSPEKTIF SYARIAH TERHADAP TEKNIK DISCOUNTED CASH FLOW

Ketika membrikan contoh untuk menjelaskan teknik pengangguran modal, hamper semua buku
menggunakan tingakt bunga sebagai tingkat diskonto aruskas antar waktu dan menggunakan
juga table interest factor, misalnya PVIF atau FVIF. Hal  ini mungkin menjadi sumber ketidak
nyamanan bagi para pembaca keuangan islam. Untuk meluruskan hal ini perlu dipertimbangkan
dua pernyataan berkut:

Pertama, dalam urutan syariah dilarang berinvestasi berbasis bunga, diartikan sebagai tingkat
bunga nol persen. Hal ini secara logis berarti mengharuskan penggunaan tingkat diskonto yang
nol juga berakibat hilangnay efesiensi dalam investasi.

Kedua, karena tingkat bunga ditolak, maka penggunaan tebel tingkat bunga majemuk
(compound interest) dalam pengambilan keputusan investasi tertentu tidak layak.

Tingakat bunga yang diperbolehkakn dalam syariah berbeda dengan biaya modal ekuitas atau
biaya modal setiap aktiva beresiko yang halal. Biaya modal yang mengandung risiko tersebut
seharusnya lebih dari tigakat bunga(i), yaitu ditambah premi risiko yang sesuai (θ). Tingkat ( i+
θ) sebagai tingkat pemajemukan atau tingkat diskonto semestinya  tidak menimbulkan
persoalan dan mungkin dapat juga dijdikan sebagai ukuran tingkat keuntungan pada aktivitas
berisiko yang halal.
Analisis pengeluaran modal dalam kerangka syariah menunjukkan keterkaitan dengan teknik
modern yang berhubungan erat dengan tingkat diskon dalam bentuk tingkat bunga, hal ini
menjadi problem nyata bagi para pemikir islam: apakah ada metode yang bisa mengevalusi
proposal investasi dimana semua faktor sudah dipertimbangkan termasuk analisa berorientasi
pada bunga dan juga adanya sisa di luar jalur operasi bunga dalam sistem
ekonomi?  Sesungguhnya pertanyaan menjadi sangat jelas ketika hal ini dikupas oleh ahli
ekonomi yang mendukung pelarangan bunga pada keseluruhan bidang ekonomi. Para ahli
ekonomi juga mengatakan bahwa analisa teknik investasi modern bisa diterima meskipun tidak
ada suatu usulan proyek apapun.

Tulisan ini mencoba untuk mempertemukan semua kebutuhan dari suatu alat analisa investasi
yang efisien dalam kerangka syari’ah, yaitu:

1. Bab ini membahas keputusan investasi di sektor  swasta, dimana masing-masing proyek


mempunyai arus biaya dan manfaat yang terbatas. Disini tidak didiskusikan tentang investasi
sektor publik dimana kepuusan investasi lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan sosial
atau politis dibandingkan dengan pertimbangan ekonomi. Tetapi analisis yang ada saat ini
(dengan sedikit modifikasi) bisa diterapkan untuk perusahaan sektor publik yang komersial
secara alami.

2. Untuk sebagian besar waktu, diasumsikan, bahwa pertimbangan investasi merupakan


sesuatu yang terjadi secara alamiah seperti periode investasi yang diikuti oleh periode
pengembalian.

3. Manfaat dan biaya-biaya dapat dijelaskan ada saat periode waktu, sehingga arus kas (cash
flow) tidak berlangsung kontinu tetapi berlangsung pada waktu tertentu.

4. Periode waktu mungkin dinyatakan pada periode waktu tertentu, misalnya satu tahun, satu
bulan, satu minggu, atau satu hari.
5. Ekonomi yang akan dianalisis adalah ekonomi bebas riba.

Anda mungkin juga menyukai