Bab Iii
Bab Iii
12
dengan mempertimbangkan hujan yang turun di daerah aliran sungai tersebut akan mengalir ke
sungai lokasi perencanaan bendung.
Pada laporan ini, dalam menentukan DAS dan luasnya menggunakan bantuan
program AutoCAD dan peta topografi lokasi. Rencana lokasi bendung berada di Sungai
Kreo. Peta DAS Kreo dapat dilihat pada Gambar 3.1. dengan luas 43,12 km2.
Sungai Kreo
Rencana
Bendung
DAS Kreo
13
1. Pilih stasiun pertama yang akan diuji konsistensi datanya. (Contoh: Stasiun Simongan).
2. Data curah hujan ketiga stasiun lain (Stasiun BMG, Stasiun Simongan, dan Stasiun
Gunung Pati) dirata – rata. Nilai rata – rata dari ketiga stasiun ini merupakan nilai data
acuan/indeks.
3. Akumulasikan nilai curah hujan pada Stasiun BMG dan nilai curah hujan pada stasiun
acuan/indeks.
4. Bandingkan nilai akumulasi dari data Stasiun BMG dengan data stasiun acuan/indeks
menggunakan grafik. Data akumulasi Stasiun BMG sebagai absis dan data di stasiun
acuan/indeks sebagai ordinat.
5. Lakukan dengan langkah yang sama untuk menguji konsistensi data pada stasiun
lainnya.
Jika grafik yang terbentuk berupa garis lurus (tidak terjadi patahan), maka data
Stasiun Simongan dapat dikatakan konsisten. Namun, jika terjadi patahan berarti data
tersebut tidak konsisten, sehingga perlu dikoreksi. Jika data sebelum patahan (kemiringan
b) dan sesudah patahan (kemiringan a), maka data stasiun tersebut harus dikoreksi dengan
dikalikan suatu faktor koreksi yaitu b/a.
Data yang sudah dikoreksi berarti data yang terukur dan dihitung adalah benar dan
teliti seusai dengan fenomena saat hujan terjadi. Data pengujian konsistensi untuk masing –
masing stasiun dan grafik Double Mass Curve dapat dilihat pada Tabel 3.1. hingga Tabel
3.4. dan Gambar 3.2. hingga Gambar 3.5.
14
Tabel 3.1. Pengujian Konsistensi Stasiun BMG
Kumulatif
Stasiun Stasiun Stasiun Rata-Rata
Tahun Stasiun
BMG Simongan GunungPati Stasiun Indeks Stasiun BMG
Indeks
2010 135 110 108 109.000 109.000 135
2009 165 216 108 162.000 271.000 300
2008 120 169 114 141.500 412.500 420
2007 116 162 305 233.500 646.000 536
2006 213 205 174 189.500 835.500 749
2005 115 198 89 143.250 978.750 864
2004 118 121 147 134.000 1112.750 982
2003 124 163 147 155.000 1267.750 1106
2002 115 122 136 129.000 1396.750 1221
2001 179 147 87 117.000 1513.750 1400
1400
R² = 0.99
1200
1000
800
600
400
200
0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000
15
Tabel 3.2. Pengujian Konsistensi Stasiun Simongan
Rata-Rata Kumulatif
Stasiun Stasiun
Tahun Stasiun BMG Stasiun Stasiun Stasiun
Simongan GunungPati
Indeks Indeks Simongan
2010 110 135 108 117.667 117.667 110
2009 216 165 108 163.000 280.667 326
2008 169 120 114 134.333 415.000 495
2007 162 116 305 194.333 609.333 657
2006 205 213 174 197.333 806.667 862
2005 198 115 89 133.833 940.500 1060
2004 121 118 147 128.667 1069.167 1181
2003 163 124 147 144.667 1213.833 1344
2002 122 115 136 124.333 1338.167 1466
2001 147 179 87 137.667 1475.833 1613
1400
R² = 0.99
1200
1000
800
600
400
200
0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000
1400 R² = 1
1200
1000
800
600
400
200
0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000
Dari grafik diatas, dapat disimpulkan data curah hujan ketiga stasiun kosisten,
sebab tidak terdapat patahan pada garis.
17
perhitungan dengan program AutoCAD luas pengaruh stasiun dapat dilihat pada Gambar 3.6.
dan Tabel 3.5.
STA. BMG
STA. Gunung
Pati
STA. Simongan
Kemudian, untuk menghitung curah hujan rata – rata DAS digunakan langkah –
langkah sebagai berikut:
1. Cari hujan harian maksimum pada satu stasiun sebagai acuan ke mudian kalikan
dengan bobot (%) yang sudah didapat pada poligon Thiessen (Contoh: Stasiun
18
Sta
Sta siu
Stasi
siu n
un
n Gu
Sim
N Tahu Tang B nu
ong R RMAX Simongan pada tanggal 20
o n gal M ng
an
G Pa Februari sebesar 147 mm).
ti
0.2 0.45 0.2 2. Kemudian, lihat curah hujan
54 7 88 pada ketiga stasiun lain pada
17 95.
2001 3-Jan 80 45 tanggal yang sama pada langkah
9 089
109 pertama.
20- 109.33
1 67 147 87 .33 3. Nilai “R” adalah rata – rata
Feb 8
8
20- 55. curah hujan pada keempat
67 29 87
Jan 400 stasiun untuk masing – masing
105 tanggal.
23- 11 13
2002 82 .97
Jan 5 6 4. Kemudian cari nilai curah hujan
4
105 maksimum “RMAX” dari nilai
23- 11 13 105.97
2 82 .97
Jan 5 6
4
4 rata – rata curah hujan “R”.
105 5. Lakukan hal yang sama untuk
23- 11 13
82 .97 stasiun lain sebagai acuan
Jan 5 6
4
5- 12 41. menentukan curah hujan
2003 22 0
Oct 4 603 maksimum.
21- 60.
3 17 122 0 60.091 Hasil perhitungan curah hujan
Dec 091
17- 14 54. rata – rata dengan metode poligon
48 0
Sep 7 621 Thiessen DAS Kreo dapat dilihat
17- 11 64.
2004 58 28 pada Tabel 3.6.
Mar 8 609
16- 83.
4 22 163 11 83.277
Feb 277
14 64. Tabel 3.6. Perhitungan Curah Hujan Rata
7-Jan 4 46
7 453
– Rata DAS Kreo
6- 11 55.
2005 57 0
May 5 311
14- 58.
5 11 121 0 58.107
Oct 107
12- 25.
0 0 89
Apr 676
169 3.5. Analisis Frekuensi Curah Hujan
28- 21
2006 198 86 .50 Rencana
Jan 3
4
169 169.50
6 28- 21
198 86 .50 4
Jan 3
4 19
25- 17 53.
0 8
Dec 4 855
18- 11 29.
2007 0 0
Untuk menentukan debit banjir rencana, perlu dilakukan perhitungan kemungkinan
terulangnya curah hujan harian maksimum pada DAS yang ditinjau.
3.5.1. Pengukuran Dispersi
Tidak semua nilai variabel hidrologi terletak pada nilai rata – ratanya. Kemungkinan
ada nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata – rata yang disebut dispersi. Untuk
mengetahui besarnya dispersi dapat menggunakan perhitungan parameter statistik yang
meliputi nilai rata – rata (XR), standar deviasi (SD), koefisien variasi (Cv), koefisien
kemiringan (Cs), dan koefisien kurtosis (Ck). Perhitungan parameter statistik normal dapat
dilihat pada Tabel 3.7. dan perhitungan parameter statistik logaritma natural dapat dilihat
pada Tabel 3.8.
No. Tahun RMAX Tahunan (Xi) (Xi - XR) (Xi - XR)2 (Xi - XR)3 (Xi - XR)4
1 2001 106.113 -2.751 7.57 -20.83 57.31
2 2002 108.421 -0.443 0.20 -0.09 0.04
3 2003 56.900 -51.964 2700.30 -140319.41 7291613.97
4 2004 71.455 -37.409 1399.46 -52353.08 1958497.27
5 2005 62.452 -46.412 2154.11 -99977.46 4640193.66
6 2006 173.170 64.306 4135.21 265917.17 17099963.33
7 2007 151.515 42.651 1819.07 77584.58 3309029.05
8 2008 127.524 18.660 348.18 6496.91 121229.78
9 2009 152.357 43.493 1891.61 82270.87 3578174.22
10 2010 78.737 -30.127 907.66 -27345.44 823847.09
Jumlah 1088.644 0.000 15363.37 112253.24 38822605.73
Rata-Rata (XR) 108.864
1
=
√ 10−1
× ¿¿
= 41,316
20
2. Koefisien Variasi (Cv)
SD
Cv =
XR
41,316
=
108,864
= 0,38
3. Koefisien Skewness (Cs)
n
Cs = 3
∑¿
(n−1)(n−2) SD
10
= × 112253,239
(10−1)(10−2)× 41,3163
= 0,221
21
Pengukuran dispersi logaritma antara lain sebagai berikut:
1
=
√ 10−1
× ¿¿
= 0,173
2. Koefisien Variasi (Cv)
SD
Cv =
XR
0,173
=
2,007
= 0,086
= 2,559
22
Tabel 3.9. Persyaratan Pemilihan Distribusi Frekuensi
Jenis Hasil
No Distribusi Syarat Perhitungan Keterangan
Tidak
Cs ~ 0 Cs = 0.736 Memenuhi
Tidak
1 Normal Ck ~ 3 Ck = 3.418 Memenuhi
Tidak
Cs ~ 1,1396 Cs = 0.736 Memenuhi
Gumbel Tidak
2 Tipe 1 Ck ~ 5,4002 Ck = 3.418 Memenuhi
0.25
Cs = Cv3 + 3Cv = 9 Cs = 0.155 Mendekati
3.12
3 Log Normal Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3 = 0 Ck = 2.867 Mendekati
Cs ≠ 0 Cs = 0.155 Mendekati
Log 3.04
4 Pearson III Ck = 1,5Cs2 + 3 = 2 Ck = 2.867 Mendekati
RMAX Tahunan
Rank. Tahun (Xi) Log Xi
3 2003 56.900 1.755
5 2005 62.452 1.796
23
4 2004 71.455 1.854
10 2010 78.737 1.896
1 2001 106.113 2.026
2 2002 108.421 2.035
8 2008 127.524 2.106
7 2007 151.515 2.180
9 2009 152.357 2.183
6 2006 173.170 2.238
2. Hitung dan tentukan jumlah kelas (G), data minimum (X i(MIN)), data
maksimum (Xi(MAX)), derajat kebebasan (DK). Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
(Of - Ef)2 /
Probabilitas
Ef Of Of - Ef Ef
24
1,698 < X <
1,813 3 2 -1 0.333
1,813 < X < 3 4 1 0.333
1,928
1,928 < X < 3 4 1 0.333
2,043
2,043 < X < 3 3 0 0.000
2,158
2.158 < X < 2 -1 0.333
2,273 3
Jumlah 15 0 1.333
“Of” merupakan banyaknya data yang terdapat pada interval kelas kolom “Probabilitas”.
4. Selanjutnya, hitung nilai batas kritis Chi – Square (XCR2). Pada tabel
Chi – Square, nilai batas kritis untuk DK = 2, derajat kepercayaan (α) =
5%, nilai XCR2 = 5,991.
5. Dari hasil perhitungan, bandingkan nilai X2 dan XCR2. Apabila nilai X2 <
XCR2 maka jenis distribusi dapat diterima. Karena nilai X2 = 1,333 <
XCR2 = 5,991, maka distribusi Log Pearson III dapat diterima.
RMAX
Rank Tahu
Tahunan Log Xi P(x) P(x<) f(t) P'(x) P'(x<) D
. n
(Xi)
(7) =
(5) = (LogXi -
(1) (2) (3) (4)
(1) / (6) = 1 LogXR) / (8) = (1) / (9) = 1 (10) = (6) -
(N +1) - (3) SD (N - 1) - (8) (9)
5 2005 62.452 1.796 0.3125 0.6875 -1.496 0.357 0.643 0.045
4 2004 71.455 1.854 0.25 0.75 -1.082 0.286 0.714 0.036
3 2003 56.900 1.755 0.1875 0.8125 -1.782 0.214 0.786 0.027
25
10 2010 78.737 1.896 0.625 0.375 -0.784 0.714 0.286 0.089
1 2001 106.113 2.026 0.0625 0.9375 0.133 0.071 0.929 0.009
2 2002 108.421 2.035 0.125 0.875 0.200 0.143 0.857 0.018
8 2008 127.524 2.106 0.5 0.5 0.698 0.571 0.429 0.071
9 2009 152.357 2.183 0.5625 0.4375 1.245 0.643 0.357 0.080
6 2006 173.170 2.238 0.375 0.625 1.639 0.429 0.571 0.054
7 2007 151.515 2.180 0.4375 0.5625 1.228 0.500 0.500 0.063
3.6. Perhitungan Distribusi Curah Hujan Metode Log Pearson Tipe III
Perhitungan distribusi curah hujan rencana dengan metode Log Pearson Tipe III
menggunakan rumus:
XT = arc log YT
YT = Log XR + (KT × SD)
Log XR = rata – rata data curah hujan logaritma (Tabel 3.8.)
KT = faktor frekuensi untuk distribusi Log Pearson Tipe III
SD = standar deviasi data curah hujan logaritma (Subbab 3.5.1.)
26
Dengan cara yang sama, dapat dihitung curah hujan rencana dengan distribusi Log
Pearson Tipe III untuk masing – masing periode ulang, selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 3.14.
Periode Ulang
Standar Deviasi (SD) Log XR Koef. Skewness (Cs) KT YT XT (mm)
(T)
2 0.141 1.967 0.155 -0.026 1.963 91.910
5 0.141 1.967 0.155 0.833 2.084 121.454
10 0.141 1.967 0.155 1.297 2.150 141.209
25 0.141 1.967 0.155 1.803 2.221 166.432
50 0.141 1.967 0.155 2.136 2.268 185.404
100 0.141 1.967 0.155 2.440 2.311 204.630
28
3.8.1. Metode Rasional
Perhitungaan debit dengan metode Rasional menggunkan rumus sebagai berikut:
Rumus Perhitungan Debit Banjir Rasional
Q = 0,278 ×C × I × A
Rumus Perhitungan Intensitas Hujan
2
R 24
I = 24 ×
24 t [ ] 3
∑ C×A
1
C = n
∑A
1
Keterangan :
H : Beda Tinggi antara titik terjauh dengan mulut daerah pengaliran (km)
L : Panjang Sungai (km)
V : Kecepatan Perambatan Banjir (km/jam)
t : Waktu Konsentrasi (jam)
R24 : Curah Hujan Harian Maksimum (mm)
I : Intensitas Hujan (mm/jam)
A : Luas Daerah Tangkapan (km2)
C : Koefisien Aliran
Q : Debit Banjir (m3/s)
29
Untuk menentukan koefisien aliran diperlukan data-data lokasi daerah
beserta luasannya. Berdasarkan hasil pengukuran luas suatu daerah dan koefisien
aliran, sehingga dapat ditentukan data:
Konversi C C
Tata Guna Luas
Tahun ke Luas ( Koefisien terbobo
Lahan TGL
Das Pengaliran) t
Pemukiman 8.1 3.535 0.4 0.075
Perkebunan 7.56 3.299 0.5 0.088
Sawah 7.96 3.474 0.7 0.129
Semak 0.33 0.144 0.6 0.005
2017 Tanah
Kosong 16.53 7.214 0.1 0.0383
Tegalan 2.54 1.109 0.1 0.006
Industri 0.04 0.017 0.6 0.0006
Embung 0.06 0.026 0 0.000
Jumlah 43.12 18.819 0.341
Uraian Perhitungan :
∑ C× A 18,819
1
C = n
= = 0,423
53,54
∑A
1
2
91,910 24
=
24
× [ ]
1,227
3
Q = 0,278 ×C × I × A
= 127,027 m 3 /dt
31
Dengan tahapan yang sama, maka nilai debit banjir dengan metode
rasional dengan periode ulang yang lain dapat ditentukan. Berikut
rekapitulasi hasil perhitungan debit banjir rencana metode rasional:
Q
Periode Ulang R maks I 3
(m /detik)
2 91.910 27.792 49.639
5 121.454 36.726 65.595
10 141.209 42.699 76.264
25 166.432 50.327 89.887
50 185.404 56.063 100.133
100 204.630 61.877 110.517
32
L1 18,58
11. Faktor Sumber (SF) = = = 0,247
Lst 75,129
N1 57
12. Frekuensi Sumber (SN) = = = 0,459
N 124
Wu 20,309
13. Faktor Lebar (WF) = = = 1,648
Wl 12,321
Au 10,49
14. Luas Relatif DAS Sebelah Hulu (RUA) = = = 0,243
A 43,12
15. Faktor Simetri (SIM) = WF × RUA = 0,401
16. Jumlah Pertemuan Sungai (JN) = 47 buah
Lst 75,129
17. Kerapatan Jaringan Kuras (D) = = = 1,742
A 43,12
3
30,6
= 0,43 (
0,247 )
+ 1,0665(0,401)+1,2775
= 2,52 jam
2. Debit Puncak (Qp)
Qp ¿ 0,1836 A0,5886 × TR−0,4008 × JN 0,2381
¿ 0,1836 . 43,120,5886 ×(2,52)−0,4008 × 470,2381
¿ 2,906 m3/dt
¿ 58,589 jam
33
K ¿ 0,5617 A0,1789 × S−0,1446 × SF−1,0897 × D 0,0452
¿9,566
5. Faktor Indeks (Ø)
3,859 A 2 1,6985 A 4
Ø ¿ 10,4903−
106
+
1013 JN ( )
3,859 × 4,2052 1,6985 43,12 4
¿ 10,4903−
106
+
1013 (
47 )
¿ 10,483 mm/ jam
6. Aliran Dasar (QB)
QB ¿ 0,4715 A 0,6444 D 0,9430
¿ 0,4715 × 43,120,6444 ×1,7420,9430
m3
¿ 9,005
s
7. Unit Hidrograf Satuan Sintetik Gama I
Kurva hidrograf merupakan garis lurus sampai pada debit puncak (Qp)
sedangkan untuk debit yang terjadi pada jam ke-t dan setelahnya (setelah TR
pada sumbu horizontal), maka ditentukan dengan persamaan berikut:
−t '
K m3
Qt ¿ Qp× e
s
Dimana :
t’ = t – TR
= 2 – 2,52
= -0,52 sekon
K = Koefisien Tampungan
= 9,566
m3
Qp = 2,906
s
m3
−2,957
9,566
Qt ¿ 2 , 906 ×e
s
34
m3
¿ 2,906
s
Untuk 0 < t < TR = 1,524 jam, kurva hidrograf merupakan garis lurus
atau garis linier. Sedangkan untuk t > TR dihitungan dengan perhitungan pada
rumus di atas. Selanjutnya perhitungan disajikan dalam Tabel 3.18.
Tabel 3.18. Perhitungan Debit Rencana untuk T > TR
Qt
t (jam) t' = t - TR -t'/K (m3/det)
1 -1.5197 0.1589 3.406
2 -0.5197 0.0543 3.068
2.906 0.3863 -0.0404 2.791
3 0.4803 -0.0502 2.764
4 1.4803 -0.1548 2.489
5 2.4803 -0.2593 2.242
6 3.4803 -0.3638 2.020
7 4.4803 -0.4684 1.819
8 5.4803 -0.5729 1.639
9 6.4803 -0.6775 1.476
10 7.4803 -0.7820 1.330
11 8.4803 -0.8865 1.198
12 9.4803 -0.9911 1.079
13 10.4803 -1.0956 0.972
14 11.4803 -1.2002 0.875
15 12.4803 -1.3047 0.788
16 13.4803 -1.4093 0.710
17 14.4803 -1.5138 0.640
18 15.4803 -1.6183 0.576
19 16.4803 -1.7229 0.519
20 17.4803 -1.8274 0.467
21 18.4803 -1.9320 0.421
22 19.4803 -2.0365 0.379
23 20.4803 -2.1410 0.342
24 21.4803 -2.2456 0.308
8. Perhitungan Curah Hujan Efektif (Reff)
Reff = I – Ø
Di mana :
I = Intensitas curah hujan (Tabel 3.15)
Ø = Faktor Index (Ø = 10,483 mm/jam)
Contoh perhitungan untuk periode ulang 2 tahun,
35
Reff = 20,089 – 10,483= 9,606 mm/jam
Selanjutnya perhitungan curah hujan efektif disajikan pada Tabel 3.19.
36
Tabel 3.19. Perhitungan Curah Hujan Efektif
12 14 16 18 20
91
1. 1. 6. 5. 4.
.9
45 20 43 40 63
10
4 9 2 4 0
I RI RI RI RI RI R
( e ( e ( e ( e ( e ( e
m m m m m m
m m m m m m
/j /j /j /j /j /j
jam
a a a a a a
m m m m m m
) ) ) ) ) )
( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6
1 3 2 4 3 4 3 5 4 6 5 7 6
2 21 91 2 1 3 28 3 27 4 3 4 30
2 0
1 5. 2 16 2 10 2 15 3 20 3 24
3. 1 4. 2 90 42 13 2 17 3 21 3 24
4 15 2. 1 6. 1 83 2 17 2 10 2 13
5 12 0. 1 3. 1 6. 1 92 2 15 2 17
6 90 -. 1 2. 1 4. 1 6. 1 81 2 13
7 .8 0 1 .1 1 .2 1 .5 1 .7 1 18
8 .7 .0 1 .0 1 .1 1 .3 1 .5 1 .7
9 7. 0. 9 -. 1 0. 1 2. 1 4. 1 5.
1 6. 0. 9 -0 1 0. 1 1. 1 3. 1 4.
10 6. 0. 8 01 9 -. 1 1. 1 2. 1 3.
1 6. 0. 8 0. 9 -0 1 0. 1 1. 1 3.
12 5. 0. 7 0. 8 01 1 -. 1 1. 1 2.
13 5. 0. 7 0. 8 0. 9 -0 1 0. 1 1.
41 .5 .0 6 .0 8 .0 9 0 1 .0 1 .1
51 .5 .0 6 .0 7 .0 9 .0 1 .0 1 .0
16 4. 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0. 1 0.
17 4. 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0. 1 0.
8 . . . . . . .
37
1 4 0 5 0 6 0 8 0 9 0 9 0
29 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
20 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
21 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
2 .3 .0 5 .0 6 .0 7 .0 7 .0 8 .0
32 .3 .0 5 .0 5 .0 6 .0 7 .0 8 .0
4 . . . . . . .
38
9. Perhitungan Debir Banjir Maksimum
Dalam menghitung debit banjir maksimum, menggunakan rumus:
𝐐𝐏 = (𝐐𝐁) + Σ(𝐐𝐭 × 𝐑𝐞𝐟𝐟)
Di mana :
QB = Aliran dasar (QB = 9,005 𝑚3 /det)
Qt = Debit rencana (Tabel 3.18.)
Reff = Curah hujan efektif (Tabel 3.19.)
Selanjutnya perhitungan debit banjir maksimum disajikan pada Tabel 3.20. –
Tabel 3.25.
PERIODE ULANG
2 TAHUN
Q Qt x Reff QQ
Jt Bm P
a3 m 2 9 5 4 2 0- m 3 3
1
00 9 9 . . . .
1 3 7 9. 8.
2 3. 62 2 9. 1
2 2. 5 29 1 9. 10
.3 .2 95 62 41 1 .9 1
4 .2 95 62 41 31 5 .9 21
5 2. 43 23 12 12 4. 0 9. 1
6 2. 48 1 1 90 4. 0. - 9. 90
7 1. 3 19 90 8. 3. 0. -1 9. 85
8 1. 38 17 8. 7. 3. 0. -1 9. 76
9 1. 35 15 7. 7. 3. 0. -1 9. 79
1 1. 21 14 6. 6. 2. 0. -1 9. 62
01 .1 82 21 .6 .5 .2 .0 1- .9 56
1 .1 52 1 .5 .5 .2 .0 0- .9 05
12 0. 23 90 5. 4. 2. 0. -0 9. 5
13 0. 10 8. 4. 4. 1. 0. -0 9. 40
14 0. 18 7. 4. 3. 1. 0. -0 9. 46
15 0. 16 6. 3. 3. 1. 0. -0 9. 32
16 0. 15 6. 3. 3. 1. 0. -0 9. 39
17 0. 13 5. 2. 2. 1. 0. -0 9. 36
81 .0 21 .4 .2 .2 .1 .0 0- .9 3
29 0. 1 4. 2. 2. 1. 0. -0 9. 21
20 0. 90 4. 2. 2. 0. 0. -0 9. 29
21 0. 8. 3. 1. 1. 0. 0. -0 9. 27
2 0. 7. 3. 1. 1. 0. 0. -0 9. 25
23 0. 6. 2. 1. 1. 0. 0. -0 9. 23
4. . . . . . . 0 . 2
39
Tabel 3.21. Hidrograf Banjir Periode Ulang 5 Tahun
40
3 3 7 5
9 24 71 80 46 5
9 8 0
6. 3. 1. 0. 142
1. 26 16 16 10 9.
51. 4 7 6 0 .10
8 63 .3 .7 .0 .2 00
892 3 2 8 7 3
9 23 27 15 20 5
1 7 5 7
5. 3. 1. 0. - 127
1. 23 15 14 9. 9.
46. 7 3 5 0 1. .78
9 47 .7 .0 .4 20 00
741 9 5 1 7 10 7
6 10 67 25 5 5
2 7 7 0 5
5. 3. 1. 0. - - 114
1. 21 13 12 8. 9.
1 42. 2 0 3 0 0. 1. .12
33 .3 .5 .9 29 00
0 102 1 2 6 6 99 87 3
0 57 71 94 1 5
7 4 7 3 5 3
4. 2. 1. 0. - - 103
1. 19 12 11 7. 9.
1 37. 7 7 2 0 0. 1. .68
19 .2 .2 .7 46 00
1 923 0 2 3 5 89 68 8
8 37 24 04 8 5
0 4 1 6 6 7
4. 2. 1. 0. - - 94.
1. 17 11 10 6. 9.
1 34. 2 4 1 0 0. 1. 290
07 .3 .0 .5 72 00
2 158 3 5 0 5 80 52
9 27 11 42 7 5
3 4 9 1 7 0
3. 2. 0. 0. - - 85.
0. 15 9. 9. 6. 9.
1 30. 8 2 9 0 0. 1. 824
97 .6 91 49 05 00
3 768 1 1 9 4 72 36
2 07 8 6 9 5
3 0 9 6 7 9
3. 1. 0. 0. - - 78.
0. 14 8. 8. 5. 9.
1 27. 4 9 9 0 0. 1. 199
87 .0 93 55 45 00
4 714 3 9 0 4 65 23
5 58 3 3 8 5
4 1 0 1 5 3
3. 1. 0. 0. - - 71.
0. 12 8. 7. 4. 9.
1 24. 0 7 8 0 0. 1. 330
78 .6 04 70 91 00
5 963 9 9 1 3 59 11
8 63 7 4 6 5
3 3 0 7 0 1
2. 1. 0. 0. - - 65.
0. 11 7. 6. 4. 9.
1 22. 7 6 7 0 0. 1. 144
71 .4 24 93 42 00
6 485 8 1 3 3 53 00
0 06 8 9 8 5
6 5 0 3 1 0
1 0. 20. 10 6. 6. 3. 2. 1. 0. 0. - - 9. 59.
7 64 253 .2 52 25 98 5 4 6 0 0. 0. 00 571
41
1 5 5 3 47 90
0 74 8 1 9 5
0 5 8 0 9 1
2. 1. 0. 0. - - 54.
0. 9. 5. 5. 3. 9.
1 18. 2 3 5 0 0. 0. 552
57 25 88 63 59 00
8 243 6 1 9 2 43 81
6 4 0 0 3 5
1 0 2 7 1 2
2. 1. 0. 0. - - 50.
0. 8. 5. 5. 3. 9.
1 16. 0 1 5 0 0. 0. 031
51 33 29 07 23 00
9 432 3 8 3 2 38 73
9 5 7 1 6 5
6 0 3 4 8 1
1. 1. 0. 0. - - 45.
0. 7. 4. 4. 2. 9.
2 14. 8 0 4 0 0. 0. 958
46 50 77 56 91 00
0 801 3 6 8 2 35 65
7 8 1 8 5 5
4 3 1 2 0 9
1. 0. 0. 0. - - 42.
0. 6. 4. 4. 2. 9.
2 13. 6 9 4 0 0. 0. 290
42 76 29 11 62 00
1 332 5 5 3 2 31 59
1 3 7 4 5 5
2 8 3 0 5 3
1. 0. 0. 0. - - 38.
0. 6. 3. 3. 2. 9.
2 12. 4 8 3 0 0. 0. 986
37 09 87 70 36 00
2 008 8 6 9 1 28 53
9 1 1 6 5 5
8 3 0 8 4 4
1. 0. 0. 0. - - 36.
0. 5. 3. 3. 2. 9.
2 10. 3 7 3 0 0. 0. 010
34 48 48 33 13 00
3 816 4 7 5 1 25 48
2 7 7 8 0 5
0 7 1 6 6 1
1. 0. 0. 0. - - 33.
0. 4. 3. 3. 1. 9.
2 9.7 2 7 3 0 0. 0. 330
30 94 14 00 91 00
4 43 0 0 1 1 23 43
8 2 0 7 9 5
7 0 6 5 0 4
42
Q Q Q
Qt x Reff
t B P
J 2 1 1 4 2 1 0 0 - -
m 8. 6. m
a 3 38 0. 3. 3. . . . . . 0. 1. 3 m3
/ 9 2 /
m .5 3 5 0 3 9 7 8 0 5 1 /de
d 5 6 d
23 8 7 6 5 0 6 3 6 8 4 t
et 6 8 et
2 4 8 0 0 0 5 7 3 1
0. 9. 9.0
0 0 05
0
0 0
0 5
3. 13 9. 14
4 1. 0 0.2
1
0 22 0 34
6 9 5
6 18
3. 11 9.
2. 9.7
0 8. 0
2 5 46
6 20 0
3
8 3 5
9
2 5 3 21
2. 10 9.
. 6. 7. 1.2
7 7. 0
9 8 8 98
9 52 0
0 8 8
1 1 5
6 7 6
5 3 3 24
2. 10 9.
6. 7. 6. 5.4
7 6. 0
3 3 5 1 37
6 47 0
3 1 1
4 0 5
1 5 7
5 3 3 2 24
2. 9.
95 0. 3. 2. 2. 4.2
4 0
.9 7 7 5 2 64
8 0
01 3 9 3 9
9 5
4 9 1 2 6
4 3 2 2 1 23
2. 9.
86 5. 0. 9. 0. 4. 4.9
2 0
5 .3 7 4 3 0 0 66
4 0
82 0 3 0 8 5
2 5
3 7 3 2 4
43
4 2 2 1 1 8 22
2. 9.
77 1. 7. 6. 8. 2. . 1.3
0 0
6 .8 1 4 3 0 6 7 22
2 0
07 6 1 9 8 5 8
0 5
6 6 4 9 9 5
3 2 2 1 1 7 5 20
1. 9.
70 7. 4. 3. 6. 1. . . 5.5
8 0
7 .0 0 6 7 2 4 9 2 23
1 0
84 8 9 7 9 0 1 7
9 5
0 4 4 3 3 3 7
3 2 2 1 1 7 4 2 18
1. 9.
63 3. 2. 1. 4. 0. . . . 8.9
6 0
8 .1 3 2 4 6 2 1 7 8 00
3 0
27 9 4 1 7 7 2 5 8
9 5
9 3 4 6 1 8 3 4
3 2 1 1 6 4 2 1 17
1. 9. 9.
56 0. 0. 9. 3. . . . . 2.2
4 2 0
9 .8 0 0 2 2 4 2 5 2 76
7 5 0
61 8 3 8 1 2 8 9 3
6 1 5
4 5 9 9 0 1 8 2
2 1 1 1 5 3 2 1 0 15
1. 8. 9.
51 7. 8. 7. 1. . . . . . 6.1
1 3 3 0
.2 0 0 3 9 7 8 3 1 0 58
0 3 3 0
17 9 4 7 0 8 5 4 1 8
0 3 5
8 7 4 7 3 6 0 0 9
2 1 1 1 5 3 2 1 0 - 14
1. 7. 9.
46 4. 6. 5. 0. . . . . . 0. 0.8
1 1 5 0
.1 4 2 6 7 2 4 1 0 0 6 53
1 9 0 0
33 0 5 4 2 0 7 0 0 8 9
8 6 5
8 5 9 5 9 3 8 0 0 8
2 1 1 4 3 1 0 0 - - 12
1. 9. 6. 9.
41 1. 4. 4. . . . . . 0. 1. 6.5
1 0 6 7 0
.5 9 6 0 6 1 8 9 0 6 2 34
2 7 6 6 0
54 8 4 9 9 2 9 0 7 2 3
9 1 1 5
5 2 6 2 9 8 1 2 9 1
1 1 1 4 2 1 0 0 - - 11
0. 8. 6. 9.
37 9. 3. 2. . . . . . 0. 1. 4.8
1 9 7 0 0
.4 8 1 6 2 8 7 8 0 5 1 68
3 7 0 9 0
29 0 8 9 2 1 1 1 6 6 0
2 2 0 5
3 8 7 6 8 0 1 5 6 9
44
1 1 1 3 2 1 0 0 - - 10
0. 7. 5. 9.
33 7. 1. 1. . . . . . 0. 0. 4.3
1 8 8 4 0
.7 8 8 4 8 5 5 7 0 5 9 60
4 7 3 8 0
14 3 7 3 0 3 4 3 5 1 9
5 8 5 5
7 9 6 7 8 0 1 9 0 9
1 1 1 3 2 1 0 0 - - 94.
0. 7. 4. 9.
30 6. 0. 0. . . . . . 0. 0. 89
1 7 0 9 0
.3 0 7 3 4 2 3 6 0 4 9 4
5 8 6 4 0
67 6 0 0 2 8 8 5 5 6 0
8 0 1 5
7 0 1 9 6 7 8 3 0 0
1 3 2 1 0 0 - - 86.
0. 9. 9. 6. 4. 9.
27 4. . . . . . 0. 0. 36
1 7 6 2 3 4 0
.3 4 0 0 2 5 0 4 8 9
6 1 3 7 5 5 0
53 7 8 5 5 9 4 1 1
0 8 9 9 0 5
2 8 9 0 3 7 4 0
1 2 1 1 0 0 - - 78.
0. 8. 8. 5. 4. 9.
24 3. . . . . . 0. 0. 68
1 6 6 3 7 0 0
.6 0 7 8 1 5 0 3 7 9
7 4 8 5 2 0 0
38 3 8 5 2 3 4 7 3
0 1 8 8 9 5
5 2 5 6 4 3 3 0
1 2 1 1 0 0 - - 71.
0. 7. 7. 5. 3. 9.
22 1. . . . . . 0. 0. 77
1 5 8 5 1 6 0
.1 7 5 6 0 4 0 3 6 2
8 7 1 2 5 1 0
92 4 0 7 1 8 3 3 5
6 9 8 9 1 5
1 6 1 4 1 9 6 7
1 2 1 0 0 0 - - 65.
0. 7. 6. 4. 3. 9.
19 0. . . . . . 0. 0. 54
1 5 0 7 6 2 0
.9 5 2 5 9 4 0 3 5 2
9 1 4 8 4 5 0
89 7 5 0 1 3 3 0 9
9 3 1 7 2 5
6 7 5 3 3 5 2 2
2 1 0 0 0 - - 59.
0. 9. 6. 6. 4. 2. 9.
18 . . . . . 0. 0. 93
2 4 5 3 1 1 9 0
.0 0 3 8 3 0 2 5 0
0 6 2 4 0 8 2 0
05 3 5 2 9 3 7 3
7 6 4 8 6 9 5
3 6 3 0 1 2 3
1 1 0 0 0 - - 54.
0. 8. 5. 5. 3. 2. 9.
16 . . . . . 0. 0. 87
2 4 5 7 5 7 6 0
.2 8 2 7 3 0 2 4 5
1 2 8 1 0 7 3 0
18 3 2 4 5 2 4 8
1 0 4 1 0 9 5
1 1 1 1 8 5 0
45
1 1 0 0 0 - - 50.
0. 7. 5. 4. 3. 2. 9.
14 . . . . . 0. 0. 32
2 3 7 1 9 3 3 0
.6 6 1 6 3 0 2 4 2
2 7 2 4 5 9 7 0
08 4 0 6 1 2 2 3
9 9 7 5 6 7 5
9 0 7 7 5 1 3
1 0 0 0 0 - - 46.
0. 6. 4. 4. 3. 2. 9.
13 . . . . . 0. 0. 22
2 3 9 6 4 0 1 0
.1 4 9 6 2 0 1 3 0
3 4 6 3 6 5 4 0
58 8 9 0 8 2 9 9
2 2 6 3 9 1 5
6 1 1 5 3 9 0
1 0 0 0 0 - - 42.
0. 6. 4. 4. 2. 1. 9.
11 . . . . . 0. 0. 52
2 3 2 1 0 7 9 0
.8 3 8 5 2 0 1 3 6
4 0 7 7 2 5 2 0
52 3 9 4 5 2 7 5
8 1 6 0 5 8 5
8 2 1 7 1 9 1
46
0 2 6 8 4 2
36.09 34.89 25.10 18.70 14.13 293.74
6 2.020 95.487 52.301 9.005
5 1 2 3 7 0
32.51 31.42 22.61 16.84 12.73 9.62 276.69
7 1.819 86.009 47.110 9.005
2 7 0 6 3 6 8
29.28 28.30 20.36 15.17 11.46 8.67 6.46 258.28
8 1.639 77.471 42.433 9.005
5 8 6 4 9 0 8 8
26.37 25.49 18.34 13.66 10.33 7.81 5.82 4.21 239.55
9 1.476 69.781 38.221 9.005
8 8 4 8 1 0 6 6 4
23.75 22.96 16.52 12.31 7.03 5.24 3.79 2.59 221.15
10 1.330 62.855 34.427 9.305 9.005
9 7 4 1 4 7 8 4 7
21.40 20.68 14.88 11.08 6.33 4.72 3.42 2.33 1.42 203.51
11 1.198 56.616 31.010 8.382 9.005
1 7 3 9 6 6 1 7 0 0
19.27 18.63 13.40 5.70 4.25 3.08 2.10 1.27 0.56 186.86
12 1.079 50.996 27.932 9.988 7.550 9.005
7 4 6 7 7 1 5 9 9 4
17.36 16.78 12.07 5.14 3.83 2.77 1.89 1.15 0.51 171.35
13 0.972 45.934 25.159 8.997 6.800 -0.04 9.005
3 4 5 1 5 5 6 2 3 7
15.64 15.11 10.87 4.63 3.45 2.50 1.70 1.03 0.46 157.05
14 0.875 41.374 22.662 8.104 6.125 -0.03 -0.48 9.005
0 8 7 0 4 0 8 7 2 2
14.08 13.61 4.17 3.11 2.25 1.53 0.93 0.41 144.74
15 0.788 37.267 20.412 9.797 7.299 5.517 -0.03 -0.43 9.005
7 7 1 1 2 8 4 6 6
12.68 12.26 3.75 2.80 2.02 1.38 0.84 0.37 133.76
16 0.710 33.568 18.386 8.825 6.575 4.970 -0.03 -0.38 9.005
9 6 7 2 8 5 2 5 1
11.42 11.04 3.38 2.52 1.82 1.24 0.75 0.33 123.96
17 0.640 30.236 16.561 7.949 5.922 4.476 -0.02 -0.35 9.005
9 8 4 4 7 8 8 7 5
10.29 3.04 2.27 1.64 1.12 0.68 0.30 115.24
18 0.576 27.235 14.917 9.951 7.160 5.334 4.032 -0.02 -0.31 9.005
5 8 4 6 4 3 4 1
2.74 2.04 1.48 1.01 0.61 0.27 107.48
19 0.519 24.531 13.437 9.273 8.964 6.449 4.805 3.632 -0.02 -0.28 9.005
5 8 2 3 5 4 3
2.47 1.84 1.33 0.91 0.55 0.24 100.59
20 0.467 22.096 12.103 8.353 8.074 5.809 4.328 3.271 -0.02 -0.25 9.005
3 5 5 2 4 7 4
2.22 1.66 1.20 0.82 0.49 0.22 94.487
21 0.421 19.903 10.901 7.523 7.272 5.232 3.898 2.947 -0.01 -0.23 9.005
7 2 3 1 9 2
2.00 1.49 1.08 0.74 0.45 0.20 89.087
22 0.379 17.927 9.819 6.777 6.551 4.713 3.511 2.654 -0.01 -0.20 9.005
6 7 3 0 0 0
1.80 1.34 0.97 0.66 0.40 0.18 84.321
23 0.342 16.148 8.845 6.104 5.900 4.245 3.163 2.391 -0.01 -0.18 9.005
7 8 6 6 5 0
1.62 1.21 0.87 0.60 0.36 0.16 80.128
24 0.308 14.545 7.967 5.498 5.315 3.824 2.849 2.153 -0.01 -0.16 9.005
8 4 9 0 5 2
47
48
Tabel 3.24. Hidrograf Banjir Periode Ulang 50 Tahun
49
Tabel 3.25. Hidrograf Banjir Periode Ulang 100 Tahun
50
Tabel 3.26. Rekapitulasi Debit Banjir Rencana HSS Gamma I
Debit Banjir
Jam
T = 2 th T = 5 th T = 10 th T = 25 th T = 50 th T = 100 th
0 3.984 3.984 9.005 9.005 9.005 9.005
1 5.892 6.806 140.234 174.459 192.482 215.211
2 9.512 12.491 189.746 238.590 266.448 299.815
2.906 37.253 57.337 211.298 268.808 302.083 341.576
3 28.129 44.459 245.437 314.134 355.706 403.675
4 20.990 33.907 244.264 316.083 358.733 408.529
5 20.896 35.130 234.966 307.762 349.828 399.795
6 15.311 25.977 221.322 293.740 334.159 383.245
7 11.737 19.245 205.523 276.698 314.780 362.309
8 9.290 14.435 188.900 258.288 293.591 339.134
9 7.616 11.065 172.276 239.554 271.803 315.099
10 6.470 8.738 156.158 221.157 250.196 291.104
11 5.685 7.238 140.853 203.510 229.267 267.729
12 5.148 6.211 126.534 186.864 209.326 245.342
13 4.781 5.508 114.868 171.357 190.554 224.166
14 4.529 5.027 104.360 157.052 173.044 204.324
15 4.357 4.698 94.894 144.746 156.829 185.869
16 4.239 4.473 86.369 133.761 142.156 168.803
17 4.159 4.318 78.689 123.965 128.939 152.941
18 4.103 4.213 71.772 115.241 117.034 138.654
19 4.066 4.140 65.542 107.483 106.310 125.784
20 4.040 4.091 59.930 100.594 96.652 114.192
21 4.022 4.057 54.875 94.487 87.951 103.751
22 4.010 4.034 50.322 89.087 80.115 94.346
23 4.002 4.018 46.220 84.321 73.056 85.875
24 3.996 4.007 42.526 80.128 66.698 78.245
4710.87
Jumlah 238.216 339.607 3356.884 5156.742 5958.518
2
Max 37.253 57.337 245.437 316.083 358.733 408.529
51
450.000
400.000
350.000
300.000
2 TH
250.000 5 TH
10 TH
200.000 25 TH
50 TH
150.000
100 TH
100.000
50.000
0.000
0 1 2 2.91 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
52
Kebutuhan air irigasi adalah besar debit air yang dibutuhkan untuk mengairi lahan di
daerah irigasi. Menurut jenisnya ada dua macam kebutuhan air, yaitu:
1. Kebutuhan Air untuk Tanaman (Consumtive Use)
Yaitu banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat jaring tanaman
(batang dan daun). Kebutuan air yang dimaksud yang meliputi evapotranspirasi, curah
hujan efektif, koefisien tanaman, perkolasi, dan penyiapan lahan.
2. Kebutuhan Air untuk Irigasi
Yaitu kebutuhan air yang digunakan untuk menentukan pola tanaman untuk
menentukan tingkat efisiensi saluran irigasi sehingga diperoleh kebutuhan air untuk masing
– masing jaringan. Perhitungan kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk mengairi
daerah irigasi. Besarnya efisiensi irigasi tergantung dari besarnya kehilangan air yang
terjadi pada saluran pembawa, mulut dari bendung hingga petak sawah. Kehilangan air
tersebut disebabkan karena penguapan., perkolasi, kebocoran, dan sadap liar.
3.9.1. Data Klimatologi
Dalam menganalisa kebutuhan air, perlu mengolah data klimatologi yang terkait,
seperti sudu udara, kelembapan udara, kecepatan angin, dan penyinaan matahari. Data
klimatologi ini nantinya akan digunakan untuk pengolahan evapotranspirasi. Pengolahan
data klimatologi disajikan pada Tabel 3.28. hingga Tabel 3.31.
54
Besarnya evapotranspirasi dihitung dengan metode Penman yang dimodifikasi oleh
Nedesco/Prosida. Evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan rumus – rumus teoritis
empiris dengan memperhatikan faktor – faktor klimatologi meteorologi seperti curah
hujan, suhu udara, kelempaban udara, kecepatan angin, dan penyinaran matahari.
Perhitungan evapotranspirasi dengan metode Penman dapat dilihat pada Tabel 3.32.
55
Tabel 3.32. Perhitungan Evapotranspirasi Penman
56
3.9.3. Perkolasi (P)
Harga perkolasi untuk perhitungan kebutuhan air diambil berdasarkan keadaan
tekstur tanah di lokasi. Nilai perkolasi berdasarkan keadaan tanah dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Tanah berat (lempung), nilai perkolasi (P) = 1 – 2 mm/hari
2. Tanah sedang (lempung kepasiran), nilai perkolasi (P) = 2 – 3 mm/hari
3. Tanah ringan, nilai perkolasi (P) = 3 – 6 mm/hari
Harga perkolasi untuk perhitungan kebutuhan air di daerah irigasi pada
laporan ini diambil sebesar 1 mm/hari dengan mengasumsikan kondisi tanah di
lapangan merupakan tanah lempung dengan pengolahan tanah yang baik.
57
Tabel 3.33. Perhitungan Curah Hujan Efektif
AGU
Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL SEP OKT NOV DES
S
2001 348 419 392 498 250 332 56 6 288 257 209 181
2002 400 376 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2003 311 507 130 163 90 9 0 0 53 418 281 569
2004 354 791 151 177 176 29 26 0 145 40 219 207
2005 209 271 298 22 149 226 22 104 79 231 112 194
2006 835 428 153 230 167 1 0 0 0 5 181 164
2007 73 155 179 95 60 0 2 8 0 154 0 477
2008 448 967 345 153 85 64 0 112 146 504 0 428
2009 252 599 53 178 381 310 12 33 171 26 251 409
2010 505 342 359 154 115 152 58 94 241 182 153 293
Total 3735 4855 2060 1670 1473 1123 176 357 1123 1817 1406 2922
Rata-
Rata 376 493 185 130 136 88 13 39 93 173 133 305
(XR)
203.7 243.6 134.9 136.7 107.4 133.0 22.8 47.8 103.0 175.4 107.8 174.4
Deviasi
4 0 8 2 5 9 8 9 3 8 2 6
- -
K -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84
0.84 0.84
XT =
204.7 287.7 - - - 157.6
(XR + 71.68 15.10 45.42 6.02 25.58 42.21
9 8 24.17 5.93 1.32 6
K*D)
Jumlah
31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Hari
mm/h - -
6.60 10.27 2.31 0.50 1.46 -0.80 0.20 0.82 1.40 5.08
ari 0.19 0.04
Dengan:
K = faktor frekuensi untuk probabilitas 20% kering – 80% basah digunakan
sebesarr -0,842. Didapat dari nilai Z untuk luas di bawah kurva normal
sebesar 0,2.
Curah hujan efektif ini nantinya digunakan untuk menghitung kebutuhan air
masing – masing tanaman. Untuk tanaman padi, curah hujan efektif harus dikalikan
58
dengan koefisien berdasarkan Tabel L.6. PSA – 010 Dirjen Pengairan, Bina
Program 1985. Pada laporan ini, digunakan curah hujan efektif dengan 2 golongan
untuk mencegah adanya pengambilan air yang terlalu besar.
3.9.6. Kebutuhan Air Pengolahan Lahan dan Pertumbuhan Tanaman
Sebelum masa penanaman tumbuhan perlu dilakukan pengolahan lahan yang akan
ditanami nantinya, baik itu untuk tanaman padi maupun palawija.
3.9.1.1. Pengolahan Lahan untuk Padi
Kebutuhan air untuk pengolahan atau penyiraman lahan menentkan
kebutuhan maksimum air irigasi. Faktor – faktor yang menentukan besarnya
kebutuhan air untuk pengolahan tanah yaitu besarnya penjenuhan, lamanya
pengolahan (periode pengolahan), dan besarnya evaporasi, evapotranspirasi, dan
perkolasi yang terjadi.
Menurut PSA – 010, waktu yang diperlukan untuk pengolahan lahan adalah
30 hari. Kebutuhan air untuk pengolahan tanah bagi tanaman padi diambil 150 mm.
Setelah tanam selesai lapisan air di sawah ditambah 50 mm. Jadi kebutuhan air
yang diperlukan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah tanam
selesi seluruhnya menjadi 200 mm.
Untuk mempermudah perhitungan kebutuhan air pengolahan tanah
digunakan Tabel L.8. Zylstra berdasarkan angka evaporasi dan perkolasi.
59
3.9.7. Pola Tanam dan Perencanaan Tata Tanam
Pola tanam direncanakan menggunakan 2 golongan. Golongan I dengan tata tanam
padi – padi – palawija. Pengolahan tanah dimulai awal Oktober. Masa pertumbuhan
tanaman padi dan palawija selama 60 hari (3 bulan). Untuk mencegah adaya pengambilan
air yang besar, setelah masa panen palawija, sawah dibiarkan kosong (bero) sebelum lanjut
ke golongan tanam selanjutnya.Pada perencanaan irigasi, tingkat efisensi ditentukan
berdasarkan standar perecanaan.
60
3.9.8. Analisis Kebutuhan Air Daerah Irigasi
Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah menghitung nilai
evaporasi dan curah hujan efektif, selanjutnya dilakukan analisa kebutuhan air masing – masing tanam. Perhitungan kebutuhan
air dan tana tanam dapat dilihat pada Tabel 3.34. hingga Tabel 3.36.
61
Lanjutan Tabel 3.34.
62
Tabel 3.35. Kebutuhan Air Tanaman Jagung
63
Lanjutan Tabel 3.35.
64
Keterangan:
W = kebutuhan air untuk pengolahan tanah atau penggenangan (standing water), pada saat pemupukan, ditetapkan
W = 3,33 mm/hari.
65
Tabel 3.36. Rotasi Teknis / Golongan
66
Tabel 3.37. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2001
67
Tabel 3.38. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2002
68
Tabel 3.39. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2003
69
Tabel 3.40. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2004
70
Tabel 3.41. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2005
71
Tabel 3.42. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2006
72
Tabel 3.43. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2007
73
Tabel 3.44. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2008
74
Tabel 3.45. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2009
75
Tabel 3.46. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2010
76
Tabel 3.52. Rekapitulasi Debit Andalan
Dari rekapitulasi, debit andalan yang digunakan untuk irigasi adalah debit andalan
dengan kemungkinan terpenuhi 80% dari data yang sudah diurutkan dari kecil ke besar
seperti pada Tabel 3.53. Rangkin tersebut didapat dari:
77
m = (0,20 × n) + 1
= (0,20 × 10) + 1
=3
Jadi, debit andalan yang digunakan adalah debit andalan pada posisi atau rangking ketiga.
78
1 1 1 1 1 7 5 4 4 4
8. 6.
9. 9. 3. 2. 0. . . . . .
6 7 1
1 3 7 4 0 1 3 7 6 6
8 4
3 6 6 2 6 1 9 5 7 5
1 1 1 1 1 6 5 4 4 4
8. 6.
8. 9. 3. 2. 0. . . . . .
7 6 0
8 0 2 2 0 9 2 6 5 2
9 8
5 3 5 9 1 4 5 6 5 9
1 1 1 1 6 5 4 4 4
9. 8. 5.
8. 8. 3. 1. . . . . .
8 7 3 8
3 8 1 2 8 1 4 2 1
0 4 3
8 8 2 6 6 2 6 8 2
1 1 1 1 6 5 4 3 4
9. 8. 5.
8. 7. 2. 1. . . . . .
9 2 1 6
0 8 9 2 6 0 4 6 0
7 4 9
2 8 3 6 9 0 3 1 2
1 1 1 1 6 4 4 3 2
9. 7. 5.
1 6. 6. 2. 1. . . . . .
0 9 5
0 9 6 8 2 5 8 1 6 9
2 2 4
1 3 2 6 2 6 1 1 7
25.00
20.00
Debit Andalan
15.00
10.00
5.00
0.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
Bulan
79
3.11. Perhitungan Neraca Air
Neraca air adalah suatu grafik yang dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara ketersediaan air di sungai dengan
air yang dibutuhkan. Pada laporan ini, air yang dibutuhkan berasal dari kebutuhan air untuk tanaman irigasi. Pengolahan neraca air
digunakan periode satu bulan seperti terlihat pada Tabel 3.54.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
URAIAN
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Kebutuhan 13.8 12.1 11.8 12.7 11.2 13.6 11.6 11.1 11.8 12.5 9.6 9.6 5.3 6.7 7.9 8.7
7.81 14.05 8.34 2.90 4.83 5.50 8.43 8.44
Air 2 7 8 4 7 8 2 5 7 3 6 2 8 8 6 2
Ketersediaan 15.1 15.1 13.0 13.0 10.7 10.7 6.2 6.5 6.5 5.5 5.5 6.3
21.2 21.2 20.9 20.9 9.58 9.58 7.34 7.34 6.29 6.40 6.40 6.35
Air 5 5 7 7 1 1 9 3 3 5 5 5
25.00
20.00
15.00
Kebutuhan Air
10.00
Ketersediaan Air
5.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24