Anda di halaman 1dari 69

BAB III

ANALISIS HIDROLOGI & KEBUTUHAN AIR IRIGASI

3.1. Uraian Umum


Dalam perencanaan bangunan air, analisis yang sangat penting dilakukan adalah analisis
hidrologi. Analisis hidrologi digunakan untuk menentukan besarnya debit banjir rencana yang
akan berpengaruh terhadap besarnya debit maksimum maupun kestabilan konstruksi yang akan
dibangun. Pada perencanaan bendung di laporan ini, digunakan data curah hujan harian selama
periode 10 tahun terhitung dari tahun 2001 hingga 2010 sebagai dasar perhitungan dalam
menentukan debit banjir rencana.
Data hujan yang digunakan berasal dari stasiun pengukur hujan yang berada di
sekitar lokasi rencana bendung. Adapun langkah – langkah dalam analisis hidrologi adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya.
2. Menentukan luas pengaruh terhadap DAS untuk setiap stasiun – stasiun pengukur
hujan.
3. Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari data curah hujan.
4. Menganalisa curah hujan rencana dengan periode ulang (T) tahun.
5. Menghitgung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana pada
peridoe ulang (T) tahun.
6. Menghitung debit andalan yang merupakan debit minimum sungai yang dapat
digunakan untuk keperluan irigasi.
7. Menghitung kebutuhan air di sawah untuk kebutuhan tanaman.
8. Menghitung neraca air antara debit air yang tersedia dengan debit air yang diperlukan
untuk keperluan irigasi.
3.2. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Untuk menentukan daerah aliran sungai, terlebih dahulu tentukan lokasi rencana bendung
yang akan dibangun. Dari lokasi bendung, tinjau daerah ke arah hulu mengenai sungai dan anak
– anak sungai. Selanjutnya, tentukan batas daerah aliran sungai dengan menarik garis imajiner
yang menghubungkan titik – titik kontur tertinggi sebelah kiri dan kanan sungai yang ditinjau

12
dengan mempertimbangkan hujan yang turun di daerah aliran sungai tersebut akan mengalir ke
sungai lokasi perencanaan bendung.
Pada laporan ini, dalam menentukan DAS dan luasnya menggunakan bantuan
program AutoCAD dan peta topografi lokasi. Rencana lokasi bendung berada di Sungai
Kreo. Peta DAS Kreo dapat dilihat pada Gambar 3.1. dengan luas 43,12 km2.

Sungai Kreo

Rencana
Bendung

DAS Kreo

Gambar 3.1. Peta DAS Kreo

3.3. Pengujian Konsistensi Data Curah Hujan


Data curah hujan pada keempat stasiun pada Gambar 3.1. perlu diuji konsistensinya.
Untuk menguji konsistensi data curah hujan dapat dilakunan dengan metode analisis massa
ganda (double mass curve analysis), yaiut menguji konsistensi hasil pengukuran pada suatu
stasiun dengan membandingkan akumulasi dari hujan yang bersamaan untuk suatu kumpulan
stasiun yang mengelilinginya. Data tidak konsisten berarti data mengandung kesalahan, sehingga
harus diuji kebenarannya, dengan langkah sebaga berikut:

13
1. Pilih stasiun pertama yang akan diuji konsistensi datanya. (Contoh: Stasiun Simongan).
2. Data curah hujan ketiga stasiun lain (Stasiun BMG, Stasiun Simongan, dan Stasiun
Gunung Pati) dirata – rata. Nilai rata – rata dari ketiga stasiun ini merupakan nilai data
acuan/indeks.
3. Akumulasikan nilai curah hujan pada Stasiun BMG dan nilai curah hujan pada stasiun
acuan/indeks.
4. Bandingkan nilai akumulasi dari data Stasiun BMG dengan data stasiun acuan/indeks
menggunakan grafik. Data akumulasi Stasiun BMG sebagai absis dan data di stasiun
acuan/indeks sebagai ordinat.
5. Lakukan dengan langkah yang sama untuk menguji konsistensi data pada stasiun
lainnya.

Jika grafik yang terbentuk berupa garis lurus (tidak terjadi patahan), maka data
Stasiun Simongan dapat dikatakan konsisten. Namun, jika terjadi patahan berarti data
tersebut tidak konsisten, sehingga perlu dikoreksi. Jika data sebelum patahan (kemiringan
b) dan sesudah patahan (kemiringan a), maka data stasiun tersebut harus dikoreksi dengan
dikalikan suatu faktor koreksi yaitu b/a.

Data yang sudah dikoreksi berarti data yang terukur dan dihitung adalah benar dan
teliti seusai dengan fenomena saat hujan terjadi. Data pengujian konsistensi untuk masing –
masing stasiun dan grafik Double Mass Curve dapat dilihat pada Tabel 3.1. hingga Tabel
3.4. dan Gambar 3.2. hingga Gambar 3.5.

14
Tabel 3.1. Pengujian Konsistensi Stasiun BMG

Kumulatif
Stasiun Stasiun Stasiun Rata-Rata
Tahun Stasiun
BMG Simongan GunungPati Stasiun Indeks Stasiun BMG
Indeks
2010 135 110 108 109.000 109.000 135
2009 165 216 108 162.000 271.000 300
2008 120 169 114 141.500 412.500 420
2007 116 162 305 233.500 646.000 536
2006 213 205 174 189.500 835.500 749
2005 115 198 89 143.250 978.750 864
2004 118 121 147 134.000 1112.750 982
2003 124 163 147 155.000 1267.750 1106
2002 115 122 136 129.000 1396.750 1221
2001 179 147 87 117.000 1513.750 1400

Konsistensi Stasiun BMG


1600

1400
R² = 0.99
1200

1000

800

600

400

200

0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000

Gambar 3.2. Grafik Double Mass Curve Stasiun BMG

15
Tabel 3.2. Pengujian Konsistensi Stasiun Simongan

Rata-Rata Kumulatif
Stasiun Stasiun
Tahun Stasiun BMG Stasiun Stasiun Stasiun
Simongan GunungPati
Indeks Indeks Simongan
2010 110 135 108 117.667 117.667 110
2009 216 165 108 163.000 280.667 326
2008 169 120 114 134.333 415.000 495
2007 162 116 305 194.333 609.333 657
2006 205 213 174 197.333 806.667 862
2005 198 115 89 133.833 940.500 1060
2004 121 118 147 128.667 1069.167 1181
2003 163 124 147 144.667 1213.833 1344
2002 122 115 136 124.333 1338.167 1466
2001 147 179 87 137.667 1475.833 1613

Konsistensi Stasiun Simongan


1600

1400
R² = 0.99
1200

1000

800

600

400

200

0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000

Gambar 3.3. Grafik Double Mass Curve Stasiun Simongan

Tabel 3.3. Pengujian Konsistensi Stasiun Gunung Pati


16
Rata-Rata Kumulatif
Stasiun Stasiun Stasiun
Tahun Stasiun Stasiun Stasiun
Gunungpati BMG Simongan
Indeks Indeks Gunungpati
2010 108 135 110 121.500 121.500 108
2009 108 165 216 136.500 258.000 216
2008 114 120 169 117.000 375.000 330
2007 305 116 162 210.500 585.500 635
2006 174 213 205 193.500 779.000 809
2005 89 115 198 101.750 880.750 898
2004 147 118 121 132.500 1013.250 1045
2003 147 124 163 135.500 1148.750 1192
2002 136 115 122 125.500 1274.250 1328
2001 87 179 147 133.000 1407.250 1415

Konsistensi Stasiun Gunungpati


1600

1400 R² = 1

1200

1000

800

600

400

200

0
0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1000.000 1200.000 1400.000 1600.000

Gambar 3.4. Grafik Double Mass Curve Stasiun Gunung Pati

Dari grafik diatas, dapat disimpulkan data curah hujan ketiga stasiun kosisten,
sebab tidak terdapat patahan pada garis.

3.4. Analisis Curah Hujan Rata – Rata Daerah Aliran Sungai


Untuk menghitung curah hujan rata – rata DAS digunakan metode poligon Thiessen.
Keempat stasiun yang berada di sekitar lokasi DAS Kreo saling dihubungkan. Melalu ketiga
garis tersebut, tarik garis tegak lurus tepat di tengah dua stasiun sehingga akan terbentuk daerah
pengaruh masing – masing stasiun yang dibatasi oleh garis sumbu tersebut. Berdasarkan hasil

17
perhitungan dengan program AutoCAD luas pengaruh stasiun dapat dilihat pada Gambar 3.6.
dan Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Luas Pengaruh Tiap Stasiun DAS Kreo

Stasiun Hujan Luas Pengaruh (km2) Bobot Thiessen


Stasiun BMG 10.97 0.254
Stasiun Simongan 19.71 0.457
Stasiun Gunung Pati 12.44 0.288
Jumlah 43.12 1.000

STA. BMG

STA. Gunung
Pati

STA. Simongan

Gambar 3.6. Poligon Thiessen DAS Kreo

Kemudian, untuk menghitung curah hujan rata – rata DAS digunakan langkah –
langkah sebagai berikut:

1. Cari hujan harian maksimum pada satu stasiun sebagai acuan ke mudian kalikan
dengan bobot (%) yang sudah didapat pada poligon Thiessen (Contoh: Stasiun
18
Sta
Sta siu
Stasi
siu n
un
n Gu
Sim
N Tahu Tang B nu
ong R RMAX Simongan pada tanggal 20
o n gal M ng
an
G Pa Februari sebesar 147 mm).
ti
0.2 0.45 0.2 2. Kemudian, lihat curah hujan
54 7 88 pada ketiga stasiun lain pada
17 95.
2001 3-Jan 80 45 tanggal yang sama pada langkah
9 089
109 pertama.
20- 109.33
1   67 147 87 .33 3. Nilai “R” adalah rata – rata
Feb 8
8
20- 55. curah hujan pada keempat
  67 29 87
Jan 400 stasiun untuk masing – masing
105 tanggal.
23- 11 13
2002 82 .97
Jan 5 6 4. Kemudian cari nilai curah hujan
4
105 maksimum “RMAX” dari nilai
23- 11 13 105.97
2   82 .97
Jan 5 6
4
4 rata – rata curah hujan “R”.
105 5. Lakukan hal yang sama untuk
23- 11 13
  82 .97 stasiun lain sebagai acuan
Jan 5 6
4
5- 12 41. menentukan curah hujan
2003 22 0
Oct 4 603 maksimum.
21- 60.
3   17 122 0 60.091 Hasil perhitungan curah hujan
Dec 091
17- 14 54. rata – rata dengan metode poligon
  48 0
Sep 7 621 Thiessen DAS Kreo dapat dilihat
17- 11 64.
2004 58 28 pada Tabel 3.6.
Mar 8 609
16- 83.
4   22 163 11 83.277
Feb 277
14 64. Tabel 3.6. Perhitungan Curah Hujan Rata
  7-Jan 4 46
7 453
– Rata DAS Kreo
6- 11 55.
2005 57 0
May 5 311
14- 58.
5   11 121 0 58.107
Oct 107
12- 25.
  0 0 89
Apr 676
169 3.5. Analisis Frekuensi Curah Hujan
28- 21
2006 198 86 .50 Rencana
Jan 3
4
169 169.50
6 28- 21
  198 86 .50 4
Jan 3
4 19
25- 17 53.
  0 8
Dec 4 855
18- 11 29.
2007 0 0
Untuk menentukan debit banjir rencana, perlu dilakukan perhitungan kemungkinan
terulangnya curah hujan harian maksimum pada DAS yang ditinjau.
3.5.1. Pengukuran Dispersi
Tidak semua nilai variabel hidrologi terletak pada nilai rata – ratanya. Kemungkinan
ada nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata – rata yang disebut dispersi. Untuk
mengetahui besarnya dispersi dapat menggunakan perhitungan parameter statistik yang
meliputi nilai rata – rata (XR), standar deviasi (SD), koefisien variasi (Cv), koefisien
kemiringan (Cs), dan koefisien kurtosis (Ck). Perhitungan parameter statistik normal dapat
dilihat pada Tabel 3.7. dan perhitungan parameter statistik logaritma natural dapat dilihat
pada Tabel 3.8.

Tabel 3.7. Parameter Statistik Normal Curah Hujan

No. Tahun RMAX Tahunan (Xi) (Xi - XR) (Xi - XR)2 (Xi - XR)3 (Xi - XR)4
1 2001 106.113 -2.751 7.57 -20.83 57.31
2 2002 108.421 -0.443 0.20 -0.09 0.04
3 2003 56.900 -51.964 2700.30 -140319.41 7291613.97
4 2004 71.455 -37.409 1399.46 -52353.08 1958497.27
5 2005 62.452 -46.412 2154.11 -99977.46 4640193.66
6 2006 173.170 64.306 4135.21 265917.17 17099963.33
7 2007 151.515 42.651 1819.07 77584.58 3309029.05
8 2008 127.524 18.660 348.18 6496.91 121229.78
9 2009 152.357 43.493 1891.61 82270.87 3578174.22
10 2010 78.737 -30.127 907.66 -27345.44 823847.09
Jumlah 1088.644 0.000 15363.37 112253.24 38822605.73
Rata-Rata (XR) 108.864        

Pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut:

1. Standar Deviasi (SD)


1
S =
√ n−1
∑¿ ¿

1
=
√ 10−1
× ¿¿

= 41,316

20
2. Koefisien Variasi (Cv)
SD
Cv =
XR
41,316
=
108,864
= 0,38
3. Koefisien Skewness (Cs)
n
Cs = 3
∑¿
(n−1)(n−2) SD
10
= × 112253,239
(10−1)(10−2)× 41,3163
= 0,221

4. Koefisien Kurtosis (Ck)


n2
Ck = 4
∑¿
(n−1)(n−2)(n−3) SD
102
= × 38822605,727
(10−1)(10−2)( 10−3) ×41,316 4
= 2,643

Tabel 3.8. Parameter Statistik Logaritma Natural Curah Hujan

RMAX Tahunan (LogXi - (LogXi -


No. Tahun (Xi) Log Xi (LogXi - LogXR) LogXR)2 LogXR)3 (LogXi - LogXR)4
1 2001 106.113 2.026 0.019 0.000 0.000 0.000
2 2002 108.421 2.035 0.028 0.001 0.000 0.000
3 2003 56.900 1.755 -0.252 0.063 -0.016 0.004
4 2004 71.455 1.854 -0.153 0.023 -0.004 0.001
5 2005 62.452 1.796 -0.211 0.045 -0.009 0.002
6 2006 173.170 2.238 0.232 0.054 0.012 0.003
7 2007 151.515 2.180 0.174 0.030 0.005 0.001
8 2008 127.524 2.106 0.099 0.010 0.001 0.000
9 2009 152.357 2.183 0.176 0.031 0.005 0.001
10 2010 78.737 1.896 -0.111 0.012 -0.001 0.000
Jumlah 20.069 0.000 0.269 -0.006 0.012
LogXR 2.007        

21
Pengukuran dispersi logaritma antara lain sebagai berikut:

1. Standar Deviasi (SD)


1
S =
√ n−1
∑¿ ¿

1
=
√ 10−1
× ¿¿

= 0,173
2. Koefisien Variasi (Cv)
SD
Cv =
XR
0,173
=
2,007
= 0,086

3. Koefisien Skewness (Cs)


n
Cs = 3
∑¿
(n−1)(n−2) SD
10
= ×0,006
(10−1)(10−2)× 0,1733
= 0,168

4. Koefisien Kurtosis (Ck)


n2
Ck = 4
∑¿
(n−1)(n−2)(n−3) SD
102
= ×0,012
(10−1)(10−2)(10−3) ×0,1734

= 2,559

3.5.2. Penentuan Jenis Distribusi Curah Hujan


Dari parameter statistik yang telah dihitung, dilakukan pemilihan jenis distribusi
frekuensi yang akan digunakan dengan membandingkan persyaratan – persyaratan dengan
hasil hitungan yang dapat dilihat pada Tabel 3.9.

22
Tabel 3.9. Persyaratan Pemilihan Distribusi Frekuensi

Jenis Hasil
No Distribusi Syarat Perhitungan Keterangan
Tidak
Cs ~ 0 Cs = 0.736 Memenuhi
Tidak
1 Normal Ck ~ 3 Ck = 3.418 Memenuhi
Tidak
Cs ~ 1,1396 Cs = 0.736 Memenuhi
Gumbel Tidak
2 Tipe 1 Ck ~ 5,4002 Ck = 3.418 Memenuhi
0.25
Cs = Cv3 + 3Cv = 9 Cs = 0.155 Mendekati
3.12
3 Log Normal Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3 = 0 Ck = 2.867 Mendekati
Cs ≠ 0 Cs = 0.155 Mendekati
Log 3.04
4 Pearson III Ck = 1,5Cs2 + 3 = 2 Ck = 2.867 Mendekati

Berdasarkan persyaratan yang ada, maka metode distribusi yang digunakan


dalam analisa adalah metode Log Pearson Tipe III.

3.5.3. Pengujian Kesesuaian Distribusi


Setelah memilih metode distribusi yang digunakan, selanjutnya metode tersebut
harus diuji keselarasan distribusinya. Metode yang digunakan dalam pengujian adalah Chi
– Square dan Smirnov Kolmogorov
3.5.3.1. Uji Kesesuaian Distribusi dengan Metode Chi – Square
Pengujian kecocokan sebaran dengan metode Chi – Square langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Urutkan data curah hujan maksimum tahunan dari nilai terkecil hingga
nilai yang terbesar. Dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Urutan Data Curah Hujan Maksimum Tahunan

RMAX Tahunan
Rank. Tahun (Xi) Log Xi
3 2003 56.900 1.755
5 2005 62.452 1.796

23
4 2004 71.455 1.854
10 2010 78.737 1.896
1 2001 106.113 2.026
2 2002 108.421 2.035
8 2008 127.524 2.106
7 2007 151.515 2.180
9 2009 152.357 2.183
6 2006 173.170 2.238

2. Hitung dan tentukan jumlah kelas (G), data minimum (X i(MIN)), data
maksimum (Xi(MAX)), derajat kebebasan (DK). Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Perhitungan Parameter Chi – Kuadrat

Parameter Rumus Hasil Keterangan


Jumlah Kelas (G) 1 + 1,33 ln N 4.623 Diambil G = 5  
XMIN   1.755
XMAX   2.215
Derajat Kebebasan n=jumlah data
(DK) G - (R + 1) 2 Banyaknya
(XMAX - XMIN) / (G Parameter (R)
ΔX -1) 0.115 untuk Chi Kuadrat =
Ef N/G 3 2
X Awal XMIN - 0,5ΔX 1.698
X Akhir XMAX + 0,5ΔX 2.273

3. Hitung nilai X2 dari parameter yang terdapat pada Tabel 3.11.


Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Perhitungan Uji Chi – Square (X2)

(Of - Ef)2 /
Probabilitas
Ef Of Of - Ef Ef

24
1,698 < X <
1,813 3 2 -1 0.333
1,813 < X < 3 4 1 0.333
1,928
1,928 < X < 3 4 1 0.333
2,043
2,043 < X < 3 3 0 0.000
2,158
2.158 < X < 2 -1 0.333
2,273 3
Jumlah 15 0 1.333

“Of” merupakan banyaknya data yang terdapat pada interval kelas kolom “Probabilitas”.

4. Selanjutnya, hitung nilai batas kritis Chi – Square (XCR2). Pada tabel
Chi – Square, nilai batas kritis untuk DK = 2, derajat kepercayaan (α) =
5%, nilai XCR2 = 5,991.
5. Dari hasil perhitungan, bandingkan nilai X2 dan XCR2. Apabila nilai X2 <
XCR2 maka jenis distribusi dapat diterima. Karena nilai X2 = 1,333 <
XCR2 = 5,991, maka distribusi Log Pearson III dapat diterima.

3.5.3.2. Uji Kesesuaian Distribusi dengan Metode Smirnov Kolmogorov


Uji keselarasan Smirnov – Kolmogorov sering juga disebut sebagai uji
kecocokan non parametrik karena pengujian tidak menggunakan fungsi distribusi
terentu. Hasil perhitungan dari uji Smirnov – Kolmogorov dapat dilihat pada Tabel
3.13.

Tabel 3.13. Uji Keselarasan Sebaran Smirnov – Kolmogorov

RMAX
Rank Tahu
Tahunan Log Xi P(x) P(x<) f(t) P'(x) P'(x<) D
. n
(Xi)
(7) =
(5) = (LogXi -
(1) (2) (3) (4)
(1) / (6) = 1 LogXR) / (8) = (1) / (9) = 1 (10) = (6) -
(N +1) - (3) SD (N - 1) - (8) (9)
5 2005 62.452 1.796 0.3125 0.6875 -1.496 0.357 0.643 0.045
4 2004 71.455 1.854 0.25 0.75 -1.082 0.286 0.714 0.036
3 2003 56.900 1.755 0.1875 0.8125 -1.782 0.214 0.786 0.027

25
10 2010 78.737 1.896 0.625 0.375 -0.784 0.714 0.286 0.089
1 2001 106.113 2.026 0.0625 0.9375 0.133 0.071 0.929 0.009
2 2002 108.421 2.035 0.125 0.875 0.200 0.143 0.857 0.018
8 2008 127.524 2.106 0.5 0.5 0.698 0.571 0.429 0.071
9 2009 152.357 2.183 0.5625 0.4375 1.245 0.643 0.357 0.080
6 2006 173.170 2.238 0.375 0.625 1.639 0.429 0.571 0.054
7 2007 151.515 2.180 0.4375 0.5625 1.228 0.500 0.500 0.063

SD = standar deviasi = 0,141

Dari hasil Tabel 3.13. diperoleh hasil Smirnov – Kolmogorov


(DMAX) = 0,134. Kemudian, pada tabel Smirnov – Kolmogorov dengan
jumlah data (n) = 15 dan derajat signifikansi (α) = 5% diperoleh DCR =
0,34. Karena nilai DMAX < DCR, maka distribusi Log Pearson III dapat
diterima.

3.6. Perhitungan Distribusi Curah Hujan Metode Log Pearson Tipe III
Perhitungan distribusi curah hujan rencana dengan metode Log Pearson Tipe III
menggunakan rumus:
XT = arc log YT
YT = Log XR + (KT × SD)
Log XR = rata – rata data curah hujan logaritma (Tabel 3.8.)
KT = faktor frekuensi untuk distribusi Log Pearson Tipe III
SD = standar deviasi data curah hujan logaritma (Subbab 3.5.1.)

Contoh perhitungan, untuk periode ulang 2 tahun:


SD = 0,141
Log XR = 1,967
Nilai KT didasarkan pada periode ulang 2 tahun dan Koefisien Skewness (Cs) = 0,155
KT = -0,026
YT = 1,967 + (-0,026 × 0,141)
= 1,963
XT = arc log (1,963)
= 91,910 mm

26
Dengan cara yang sama, dapat dihitung curah hujan rencana dengan distribusi Log
Pearson Tipe III untuk masing – masing periode ulang, selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 3.14.

Tabel 3.14. Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Periode Ulang

Periode Ulang
Standar Deviasi (SD) Log XR Koef. Skewness (Cs) KT YT XT (mm)
(T)
2 0.141 1.967 0.155 -0.026 1.963 91.910
5 0.141 1.967 0.155 0.833 2.084 121.454
10 0.141 1.967 0.155 1.297 2.150 141.209
25 0.141 1.967 0.155 1.803 2.221 166.432
50 0.141 1.967 0.155 2.136 2.268 185.404
100 0.141 1.967 0.155 2.440 2.311 204.630

3.7. Analisis Intensitas Curah Hujan


Hasil perhitungan curah hujan rencana selanjutnya diolah untuk mengetahui intensitas
hujan rencana. Untuk mengolah intensitas curah hujan rencana menggunakan persamaan Dr.
R24 (mm)
t (jam)
Mononobe sebagai 2 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 25 Tahun 50 Tahun 100 Tahun
berikut:
91,910 121,454 141,209 166,432 185,404 204,630
R
I = 124 ׿ 31,897 42,150 49,006 57,760 64,344 71,016
24
2 20,089 26,547 30,865 36,378 40,525 44,727
R24 3 hujan
= curah 15,329
rencana20,256 23,551
(Tabel 3.14.) 27,758 30,922 34,129
4 12,653 16,720 19,439 22,911 25,523 28,170
t = jam ke – n
5 10,903 14,407 16,751 19,743 21,994 24,274
Contoh perhitungan,
6 untuk periode
9,654 12,758ulang14,833
2 tahun dan jam ke19,475
17,482 –1 21,495
7
91,910 8,711 11,511 13,384 15,774 17,572 19,394
I = 8 × ¿7,969 10,530 12,243 14,430 16,075 17,742
24
9 7,367 9,735 11,318 13,340 14,860 16,401
= 31,897 mm/jam
10 6,867 9,074 10,550 12,434 13,852 15,288
Pehitungan selengkapnya
11 6,444 dapat8,515
dilihat pada Tabel11,669
9,900 3.15. 12,999 14,347
12 6,080 8,035 9,342 11,011 12,266 13,538
13 Tabel
5,7643.15. 7,617
Perhitungan Intensitas
8,856 Curah 11,628
10,438 Hujan 12,834
14 5,486 7,250 8,429 9,935 11,067 12,215
15 5,240 6,924 8,050 9,488 10,570 11,666
16 5,019 6,632 7,711 9,088 10,124 11,174
17 4,820 6,369 7,405 8,728 9,723 10,731
18 4,640 6,131 7,128 8,402 9,359 10,330
19 4,475 5,914 6,876 8,104 9,028 9,964
20 4,325 5,715 6,645 7,831 8,724 9,629
21 4,186 5,532 6,432 7,581 8,445 9,320 27
22 4,058 5,363 6,235 7,349 8,187 9,036
23 3,940 5,206 6,053 7,134 7,948 8,772
24 3,830 5,061 5,884 6,935 7,725 8,526
Gambar 3.7. Grafik Intensitas – Frekuensi Curah Hujan dengan Mononobe

3.8. Analisa Debit Banjir


Perhitungan debit banjir rencana dilakukan dengan menggunakan 2 metode, antara lain:
1. Metode Rasional
2. Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama 1

28
3.8.1. Metode Rasional
Perhitungaan debit dengan metode Rasional menggunkan rumus sebagai berikut:
Rumus Perhitungan Debit Banjir Rasional
Q = 0,278 ×C × I × A
Rumus Perhitungan Intensitas Hujan
2
R 24
I = 24 ×
24 t [ ] 3

Rumus Perhitungan Kecepatan Perambatan Banjir


0,6
H
V = 72 ×
L [ ]
Rumus Perhitungan Waktu Konsentrasi
L
t =
V
Rumus Perhitungan Koefisien Aliran
n

∑ C×A
1
C = n

∑A
1

Keterangan :
H : Beda Tinggi antara titik terjauh dengan mulut daerah pengaliran (km)
L : Panjang Sungai (km)
V : Kecepatan Perambatan Banjir (km/jam)
t : Waktu Konsentrasi (jam)
R24 : Curah Hujan Harian Maksimum (mm)
I : Intensitas Hujan (mm/jam)
A : Luas Daerah Tangkapan (km2)
C : Koefisien Aliran
Q : Debit Banjir (m3/s)

3.8.1.1. Perhitungan Koefisien Aliran

29
Untuk menentukan koefisien aliran diperlukan data-data lokasi daerah
beserta luasannya. Berdasarkan hasil pengukuran luas suatu daerah dan koefisien
aliran, sehingga dapat ditentukan data:

Tabel 3.16. Perhitungan Nilai Koefisien Aliran

Konversi C C
Tata Guna Luas
Tahun ke Luas ( Koefisien terbobo
Lahan TGL
Das Pengaliran) t
Pemukiman 8.1 3.535 0.4 0.075
Perkebunan 7.56 3.299 0.5 0.088
Sawah 7.96 3.474 0.7 0.129
Semak 0.33 0.144 0.6 0.005
2017 Tanah
Kosong 16.53 7.214 0.1 0.0383
Tegalan 2.54 1.109 0.1 0.006
Industri 0.04 0.017 0.6 0.0006
Embung 0.06 0.026 0 0.000
Jumlah 43.12 18.819   0.341

Uraian Perhitungan :

∑ C× A 18,819
1
C = n
= = 0,423
53,54
∑A
1

3.8.1.2. Perhitungan Kecepatan Perambatan Banjir (V)


Dari peta pada program AutoCad diketahui:
H = beda tinggi antara titik terjauh dengan mulut daerah pengaliran
= 0,099 km
L = panjang sungai
= 6,916 km
Sehingga nilai Kecepatan Perambatan Banjir (V) adalah
0,6
H
V = 72 ×
L [ ]
30
0,6
0,099
= 72 × [
6,916 ]
= 5,633 km/ jam
3.8.1.3. Perhitungan Waktu Konsentrasi (t)
Nilai waktu konsentrasi (t) didapatkan nilai sebagai berikut:
L
t =
V
6,916
=
5,633
= 1,227 jam
3.8.1.4. Perhitugan Intensitas Hujan (I)
Perhitungan Intensitas Hujan (I) digunakan rumus mononobe yang
menggunakan data curah hujan harian maksimum yang diperoleh dari pehitungan
Thiessen. Berikut contoh perhitungan nilai Intensitas Hujan (I) dengan periode
ulang 2 tahun:
Diketahui :
R24 = 91,910 mm
Sehingga, nilai Intensitas Hujan (I) periode Ulang 2 tahun adalah
2
R 24 24
I =
24
×
t [ ]
3

2
91,910 24
=
24
× [ ]
1,227
3

= 13,639 mm/ jam


3.8.1.5. Pehitungan Debit Banjir Rencana Metode Rasional
Setelah melakukan perhitungan nilai koefisien aliran, luas daerah tangkapan,
dan intensitas hujan. Maka, nilai debit banjir rencana dengan menggunkan metode
rasional dapat dihitung. Berikut cotoh perhitungan nilai debit banjir rencana dengan
metode rasional dengan periode ulang 2 tahun :

Q = 0,278 ×C × I × A

= 0,278 ×0,423 ×13,639 × 4,205

= 127,027 m 3 /dt
31
Dengan tahapan yang sama, maka nilai debit banjir dengan metode
rasional dengan periode ulang yang lain dapat ditentukan. Berikut
rekapitulasi hasil perhitungan debit banjir rencana metode rasional:

Tabel 3.17. Perhitungan Nilai Koefisien Aliran

Q
Periode Ulang R maks I 3
(m /detik)
2 91.910 27.792 49.639
5 121.454 36.726 65.595
10 141.209 42.699 76.264
25 166.432 50.327 89.887
50 185.404 56.063 100.133
100 204.630 61.877 110.517

3.8.2. Metode Hidrgograf Satuan Sintetik (HSS) Gamma I


Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I banyak digunakan untuk
mengetahui hidrograf banjir di Indonesia. Metode ini memang dapat dikondisikan terhadap
kondisi topografi sungai-sungai di Indonesia bila dibandingkan cara-cara lain. Untuk
perhitungan metode HSS Gama I dibutuhkan data jumlah orde sungai dan jumlah
pertemuan anak sungai.
Berdasarkan kondisi di lapangan Data dan Perhitungan Parameter
adalah sebagai berikut:
1. Luas DAS Garang = 43,12 km2
2. Panjang Sungai Utama (L) = 30,6 km
3. Panjang Sungai Tingkat 1 (L1) = 18,58 km
4. Panjang Sungai Semua Tingkat (Lst ) = 75,129 km
5. Pangsa Sungai Tingkat 1 (N1 ) = 57 buah
6. Pangsa Sungai Semua Tingkat (N) = 124 buah
7. Lebar DAS pada 0,25 L (WL) = 12,321 km
8. Lebar DAS pada 0,75 L (WU) = 20,309 km
9. Luas DAS Atas (AU) = 10,49 km2
10. Kemiringan Sungai Rata-Rata (S) = 0,014

32
L1 18,58
11. Faktor Sumber (SF) = = = 0,247
Lst 75,129
N1 57
12. Frekuensi Sumber (SN) = = = 0,459
N 124
Wu 20,309
13. Faktor Lebar (WF) = = = 1,648
Wl 12,321
Au 10,49
14. Luas Relatif DAS Sebelah Hulu (RUA) = = = 0,243
A 43,12
15. Faktor Simetri (SIM) = WF × RUA = 0,401
16. Jumlah Pertemuan Sungai (JN) = 47 buah
Lst 75,129
17. Kerapatan Jaringan Kuras (D) = = = 1,742
A 43,12

Untuk mendapatkan debit banjir rencana dengan metode HSS Gama 1


dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Waktu Mencapai Puncak (TR)


L 3
TR = 0,43
SF( )+1,0665∼+1,2775

3
30,6
= 0,43 (
0,247 )
+ 1,0665(0,401)+1,2775

= 2,52 jam
2. Debit Puncak (Qp)
Qp ¿ 0,1836 A0,5886 × TR−0,4008 × JN 0,2381
¿ 0,1836 . 43,120,5886 ×(2,52)−0,4008 × 470,2381
¿ 2,906 m3/dt

3. Waktu Dasar (TB)


TB ¿ 27,4132TR 0,1457 × S−0,0986 × SN−0,7334 × RUA 0,2574

¿ 27,4132.2,520,1457 ×0,014−0,0986 × 0,459−0,7334 × 0,2430,2574

¿ 58,589 jam

4. Koefisien Tampungan (K)

33
K ¿ 0,5617 A0,1789 × S−0,1446 × SF−1,0897 × D 0,0452

¿ 0,5617 .43,120,1789 ×0,014−0,1446 × 0,247−1,0897 ×1,7420,0452

¿9,566
5. Faktor Indeks (Ø)
3,859 A 2 1,6985 A 4
Ø ¿ 10,4903−
106
+
1013 JN ( )
3,859 × 4,2052 1,6985 43,12 4
¿ 10,4903−
106
+
1013 (
47 )
¿ 10,483 mm/ jam
6. Aliran Dasar (QB)
QB ¿ 0,4715 A 0,6444 D 0,9430
¿ 0,4715 × 43,120,6444 ×1,7420,9430
m3
¿ 9,005
s
7. Unit Hidrograf Satuan Sintetik Gama I
Kurva hidrograf merupakan garis lurus sampai pada debit puncak (Qp)
sedangkan untuk debit yang terjadi pada jam ke-t dan setelahnya (setelah TR
pada sumbu horizontal), maka ditentukan dengan persamaan berikut:
−t '
K m3
Qt ¿ Qp× e
s
Dimana :
t’ = t – TR
= 2 – 2,52
= -0,52 sekon
K = Koefisien Tampungan
= 9,566
m3
Qp = 2,906
s
m3
−2,957
9,566
Qt ¿ 2 , 906 ×e
s

34
m3
¿ 2,906
s
Untuk 0 < t < TR = 1,524 jam, kurva hidrograf merupakan garis lurus
atau garis linier. Sedangkan untuk t > TR dihitungan dengan perhitungan pada
rumus di atas. Selanjutnya perhitungan disajikan dalam Tabel 3.18.
Tabel 3.18. Perhitungan Debit Rencana untuk T > TR

Qt
t (jam) t' = t - TR -t'/K (m3/det)
1 -1.5197 0.1589 3.406
2 -0.5197 0.0543 3.068
2.906 0.3863 -0.0404 2.791
3 0.4803 -0.0502 2.764
4 1.4803 -0.1548 2.489
5 2.4803 -0.2593 2.242
6 3.4803 -0.3638 2.020
7 4.4803 -0.4684 1.819
8 5.4803 -0.5729 1.639
9 6.4803 -0.6775 1.476
10 7.4803 -0.7820 1.330
11 8.4803 -0.8865 1.198
12 9.4803 -0.9911 1.079
13 10.4803 -1.0956 0.972
14 11.4803 -1.2002 0.875
15 12.4803 -1.3047 0.788
16 13.4803 -1.4093 0.710
17 14.4803 -1.5138 0.640
18 15.4803 -1.6183 0.576
19 16.4803 -1.7229 0.519
20 17.4803 -1.8274 0.467
21 18.4803 -1.9320 0.421
22 19.4803 -2.0365 0.379
23 20.4803 -2.1410 0.342
24 21.4803 -2.2456 0.308
8. Perhitungan Curah Hujan Efektif (Reff)
Reff = I – Ø
Di mana :
I = Intensitas curah hujan (Tabel 3.15)
Ø = Faktor Index (Ø = 10,483 mm/jam)
Contoh perhitungan untuk periode ulang 2 tahun,

35
Reff = 20,089 – 10,483= 9,606 mm/jam
Selanjutnya perhitungan curah hujan efektif disajikan pada Tabel 3.19.

36
Tabel 3.19. Perhitungan Curah Hujan Efektif

Intensitas Curah Hujan


(mm/jam)
R
R R R R R
10
2 5 10 25 50
0
waktu

12 14 16 18 20
91
1. 1. 6. 5. 4.
.9
45 20 43 40 63
10
4 9 2 4 0
I RI RI RI RI RI R
( e ( e ( e ( e ( e ( e
m m m m m m
m m m m m m
/j /j /j /j /j /j
jam

a a a a a a
m m m m m m
) ) ) ) ) )
( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( (
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6
1 3 2 4 3 4 3 5 4 6 5 7 6
2 21 91 2 1 3 28 3 27 4 3 4 30
2 0
1 5. 2 16 2 10 2 15 3 20 3 24
3. 1 4. 2 90 42 13 2 17 3 21 3 24
4 15 2. 1 6. 1 83 2 17 2 10 2 13
5 12 0. 1 3. 1 6. 1 92 2 15 2 17
6 90 -. 1 2. 1 4. 1 6. 1 81 2 13
7 .8 0 1 .1 1 .2 1 .5 1 .7 1 18
8 .7 .0 1 .0 1 .1 1 .3 1 .5 1 .7
9 7. 0. 9 -. 1 0. 1 2. 1 4. 1 5.
1 6. 0. 9 -0 1 0. 1 1. 1 3. 1 4.
10 6. 0. 8 01 9 -. 1 1. 1 2. 1 3.
1 6. 0. 8 0. 9 -0 1 0. 1 1. 1 3.
12 5. 0. 7 0. 8 01 1 -. 1 1. 1 2.
13 5. 0. 7 0. 8 0. 9 -0 1 0. 1 1.
41 .5 .0 6 .0 8 .0 9 0 1 .0 1 .1
51 .5 .0 6 .0 7 .0 9 .0 1 .0 1 .0
16 4. 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0. 1 0.
17 4. 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0. 1 0.
8 . . . . . . .
37
1 4 0 5 0 6 0 8 0 9 0 9 0
29 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
20 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
21 4. 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 0.
2 .3 .0 5 .0 6 .0 7 .0 7 .0 8 .0
32 .3 .0 5 .0 5 .0 6 .0 7 .0 8 .0
4 . . . . . . .

38
9. Perhitungan Debir Banjir Maksimum
Dalam menghitung debit banjir maksimum, menggunakan rumus:
𝐐𝐏 = (𝐐𝐁) + Σ(𝐐𝐭 × 𝐑𝐞𝐟𝐟)
Di mana :
QB = Aliran dasar (QB = 9,005 𝑚3 /det)
Qt = Debit rencana (Tabel 3.18.)
Reff = Curah hujan efektif (Tabel 3.19.)
Selanjutnya perhitungan debit banjir maksimum disajikan pada Tabel 3.20. –
Tabel 3.25.

Tabel 3.20. Hidrograf Banjir Periode Ulang 2 Tahun

PERIODE ULANG
2 TAHUN
Q Qt x Reff QQ
Jt Bm P
a3 m 2 9 5 4 2 0- m 3 3
1
00               9 9 . . . .
1 3 7             9. 8.
2 3. 62 2           9. 1
2 2. 5 29 1         9. 10
.3 .2 95 62 41 1       .9 1
4 .2 95 62 41 31 5     .9 21
5 2. 43 23 12 12 4. 0   9. 1
6 2. 48 1 1 90 4. 0. - 9. 90
7 1. 3 19 90 8. 3. 0. -1 9. 85
8 1. 38 17 8. 7. 3. 0. -1 9. 76
9 1. 35 15 7. 7. 3. 0. -1 9. 79
1 1. 21 14 6. 6. 2. 0. -1 9. 62
01 .1 82 21 .6 .5 .2 .0 1- .9 56
1 .1 52 1 .5 .5 .2 .0 0- .9 05
12 0. 23 90 5. 4. 2. 0. -0 9. 5
13 0. 10 8. 4. 4. 1. 0. -0 9. 40
14 0. 18 7. 4. 3. 1. 0. -0 9. 46
15 0. 16 6. 3. 3. 1. 0. -0 9. 32
16 0. 15 6. 3. 3. 1. 0. -0 9. 39
17 0. 13 5. 2. 2. 1. 0. -0 9. 36
81 .0 21 .4 .2 .2 .1 .0 0- .9 3
29 0. 1 4. 2. 2. 1. 0. -0 9. 21
20 0. 90 4. 2. 2. 0. 0. -0 9. 29
21 0. 8. 3. 1. 1. 0. 0. -0 9. 27
2 0. 7. 3. 1. 1. 0. 0. -0 9. 25
23 0. 6. 2. 1. 1. 0. 0. -0 9. 23
4. . . . . . . 0 . 2

39
Tabel 3.21. Hidrograf Banjir Periode Ulang 5 Tahun

PERIODE ULANG 5 TAHUN


Q
Qt Qt x Reff QP
B
J -
m 3. 2. 1. 0. - m
a 3 16 10 9. 6. 3
/ 31. 9 2 0 0 0. 1. / m 3/
m .0 .2 77 23
de 667 2 7 2 4 74 40 de det
64 08 3 7
t 4 5 8 7 8 9 t
0.   9. 9.0
0 00                 00 05
0 5
3. 107 9. 116
1 40 .87                     00 .87
6 4 5 9
3. 49 9. 155
97.
2 06 .2                   00 .46
166
8 89 5 0
2. 170
2. 44 28 9.
9 88. .71
79 .8 .4                 00
0 386 7
1 35 91 5
6
2. 44 28 27 9. 196
87.
3 76 .3 .2 .0               00 .14
521
4 97 12 11 5 6
2. 39 25 24 15 9. 193
78.
48 .9 .4 .3 .5             00 .09
834
4 9 90 12 30 25 5 5
8. 183
2. 36 22 21 13 9.
71. 8 .62
5 24 .0 .8 .9 .9           00
008 0 2
2 20 89 15 84 5
0
7. 4. 170
2. 32 20 19 12 9.
63. 9 5 .88
6 02 .4 .6 .7 .5         00
960 2 9 3
0 45 17 39 96 5
6 4
7 1. 57. 29 18 17 11 7. 4. 1.       9. 156
81 611 .2 .5 .7 .3 1 1 8 00 .68

40
3 3 7 5
9 24 71 80 46 5
9 8 0
6. 3. 1. 0. 142
1. 26 16 16 10 9.
51. 4 7 6 0 .10
8 63 .3 .7 .0 .2     00
892 3 2 8 7 3
9 23 27 15 20 5
1 7 5 7
5. 3. 1. 0. - 127
1. 23 15 14 9. 9.
46. 7 3 5 0 1. .78
9 47 .7 .0 .4 20   00
741 9 5 1 7 10 7
6 10 67 25 5 5
2 7 7 0 5
5. 3. 1. 0. - - 114
1. 21 13 12 8. 9.
1 42. 2 0 3 0 0. 1. .12
33 .3 .5 .9 29 00
0 102 1 2 6 6 99 87 3
0 57 71 94 1 5
7 4 7 3 5 3
4. 2. 1. 0. - - 103
1. 19 12 11 7. 9.
1 37. 7 7 2 0 0. 1. .68
19 .2 .2 .7 46 00
1 923 0 2 3 5 89 68 8
8 37 24 04 8 5
0 4 1 6 6 7
4. 2. 1. 0. - - 94.
1. 17 11 10 6. 9.
1 34. 2 4 1 0 0. 1. 290
07 .3 .0 .5 72 00
2 158 3 5 0 5 80 52
9 27 11 42 7 5
3 4 9 1 7 0
3. 2. 0. 0. - - 85.
0. 15 9. 9. 6. 9.
1 30. 8 2 9 0 0. 1. 824
97 .6 91 49 05 00
3 768 1 1 9 4 72 36
2 07 8 6 9 5
3 0 9 6 7 9
3. 1. 0. 0. - - 78.
0. 14 8. 8. 5. 9.
1 27. 4 9 9 0 0. 1. 199
87 .0 93 55 45 00
4 714 3 9 0 4 65 23
5 58 3 3 8 5
4 1 0 1 5 3
3. 1. 0. 0. - - 71.
0. 12 8. 7. 4. 9.
1 24. 0 7 8 0 0. 1. 330
78 .6 04 70 91 00
5 963 9 9 1 3 59 11
8 63 7 4 6 5
3 3 0 7 0 1
2. 1. 0. 0. - - 65.
0. 11 7. 6. 4. 9.
1 22. 7 6 7 0 0. 1. 144
71 .4 24 93 42 00
6 485 8 1 3 3 53 00
0 06 8 9 8 5
6 5 0 3 1 0
1 0. 20. 10 6. 6. 3. 2. 1. 0. 0. - - 9. 59.
7 64 253 .2 52 25 98 5 4 6 0 0. 0. 00 571

41
1 5 5 3 47 90
0 74 8 1 9 5
0 5 8 0 9 1
2. 1. 0. 0. - - 54.
0. 9. 5. 5. 3. 9.
1 18. 2 3 5 0 0. 0. 552
57 25 88 63 59 00
8 243 6 1 9 2 43 81
6 4 0 0 3 5
1 0 2 7 1 2
2. 1. 0. 0. - - 50.
0. 8. 5. 5. 3. 9.
1 16. 0 1 5 0 0. 0. 031
51 33 29 07 23 00
9 432 3 8 3 2 38 73
9 5 7 1 6 5
6 0 3 4 8 1
1. 1. 0. 0. - - 45.
0. 7. 4. 4. 2. 9.
2 14. 8 0 4 0 0. 0. 958
46 50 77 56 91 00
0 801 3 6 8 2 35 65
7 8 1 8 5 5
4 3 1 2 0 9
1. 0. 0. 0. - - 42.
0. 6. 4. 4. 2. 9.
2 13. 6 9 4 0 0. 0. 290
42 76 29 11 62 00
1 332 5 5 3 2 31 59
1 3 7 4 5 5
2 8 3 0 5 3
1. 0. 0. 0. - - 38.
0. 6. 3. 3. 2. 9.
2 12. 4 8 3 0 0. 0. 986
37 09 87 70 36 00
2 008 8 6 9 1 28 53
9 1 1 6 5 5
8 3 0 8 4 4
1. 0. 0. 0. - - 36.
0. 5. 3. 3. 2. 9.
2 10. 3 7 3 0 0. 0. 010
34 48 48 33 13 00
3 816 4 7 5 1 25 48
2 7 7 8 0 5
0 7 1 6 6 1
1. 0. 0. 0. - - 33.
0. 4. 3. 3. 1. 9.
2 9.7 2 7 3 0 0. 0. 330
30 94 14 00 91 00
4 43 0 0 1 1 23 43
8 2 0 7 9 5
7 0 6 5 0 4

Tabel 3.22. Hidrograf Banjir Periode Ulang 10 Tahun

PERIODE ULANG 10 TAHUN

42
Q Q Q
Qt x Reff
t B P
J 2 1 1 4 2 1 0 0 - -
m 8. 6. m
a 3 38 0. 3. 3. . . . . . 0. 1. 3 m3
/ 9 2 /
m .5 3 5 0 3 9 7 8 0 5 1 /de
d 5 6 d
23 8 7 6 5 0 6 3 6 8 4 t
et 6 8 et
2 4 8 0 0 0 5 7 3 1
0.   9. 9.0
0 0 05
0                
0 0
0 5
3. 13 9. 14
4 1. 0 0.2
1                        
0 22 0 34
6 9 5
6 18
3. 11 9.
2. 9.7
0 8. 0
2 5                       46
6 20 0
3
8 3 5
9
2 5 3 21
2. 10 9.
. 6. 7. 1.2
7 7. 0
9 8 8                     98
9 52 0
0 8 8
1 1 5
6 7 6
5 3 3 24
2. 10 9.
6. 7. 6. 5.4
7 6. 0
3 3 5 1                   37
6 47 0
3 1 1
4 0 5
1 5 7
5 3 3 2 24
2. 9.
95 0. 3. 2. 2. 4.2
4 0
.9 7 7 5 2                 64
8 0
01 3 9 3 9
9 5
4 9 1 2 6
4 3 2 2 1 23
2. 9.
86 5. 0. 9. 0. 4. 4.9
2 0
5 .3 7 4 3 0 0               66
4 0
82 0 3 0 8 5
2 5
3 7 3 2 4

43
4 2 2 1 1 8 22
2. 9.
77 1. 7. 6. 8. 2. . 1.3
0 0
6 .8 1 4 3 0 6 7             22
2 0
07 6 1 9 8 5 8
0 5
6 6 4 9 9 5
3 2 2 1 1 7 5 20
1. 9.
70 7. 4. 3. 6. 1. . . 5.5
8 0
7 .0 0 6 7 2 4 9 2           23
1 0
84 8 9 7 9 0 1 7
9 5
0 4 4 3 3 3 7
3 2 2 1 1 7 4 2 18
1. 9.
63 3. 2. 1. 4. 0. . . . 8.9
6 0
8 .1 3 2 4 6 2 1 7 8         00
3 0
27 9 4 1 7 7 2 5 8
9 5
9 3 4 6 1 8 3 4
3 2 1 1 6 4 2 1 17
1. 9. 9.
56 0. 0. 9. 3. . . . . 2.2
4 2 0
9 .8 0 0 2 2 4 2 5 2       76
7 5 0
61 8 3 8 1 2 8 9 3
6 1 5
4 5 9 9 0 1 8 2
2 1 1 1 5 3 2 1 0 15
1. 8. 9.
51 7. 8. 7. 1. . . . . . 6.1
1 3 3 0
.2 0 0 3 9 7 8 3 1 0     58
0 3 3 0
17 9 4 7 0 8 5 4 1 8
0 3 5
8 7 4 7 3 6 0 0 9
2 1 1 1 5 3 2 1 0 - 14
1. 7. 9.
46 4. 6. 5. 0. . . . . . 0. 0.8
1 1 5 0
.1 4 2 6 7 2 4 1 0 0 6   53
1 9 0 0
33 0 5 4 2 0 7 0 0 8 9
8 6 5
8 5 9 5 9 3 8 0 0 8
2 1 1 4 3 1 0 0 - - 12
1. 9. 6. 9.
41 1. 4. 4. . . . . . 0. 1. 6.5
1 0 6 7 0
.5 9 6 0 6 1 8 9 0 6 2 34
2 7 6 6 0
54 8 4 9 9 2 9 0 7 2 3
9 1 1 5
5 2 6 2 9 8 1 2 9 1
1 1 1 4 2 1 0 0 - - 11
0. 8. 6. 9.
37 9. 3. 2. . . . . . 0. 1. 4.8
1 9 7 0 0
.4 8 1 6 2 8 7 8 0 5 1 68
3 7 0 9 0
29 0 8 9 2 1 1 1 6 6 0
2 2 0 5
3 8 7 6 8 0 1 5 6 9

44
1 1 1 3 2 1 0 0 - - 10
0. 7. 5. 9.
33 7. 1. 1. . . . . . 0. 0. 4.3
1 8 8 4 0
.7 8 8 4 8 5 5 7 0 5 9 60
4 7 3 8 0
14 3 7 3 0 3 4 3 5 1 9
5 8 5 5
7 9 6 7 8 0 1 9 0 9
1 1 1 3 2 1 0 0 - - 94.
0. 7. 4. 9.
30 6. 0. 0. . . . . . 0. 0. 89
1 7 0 9 0
.3 0 7 3 4 2 3 6 0 4 9 4
5 8 6 4 0
67 6 0 0 2 8 8 5 5 6 0
8 0 1 5
7 0 1 9 6 7 8 3 0 0
1 3 2 1 0 0 - - 86.
0. 9. 9. 6. 4. 9.
27 4. . . . . . 0. 0. 36
1 7 6 2 3 4 0
.3 4 0 0 2 5 0 4 8 9
6 1 3 7 5 5 0
53 7 8 5 5 9 4 1 1
0 8 9 9 0 5
2 8 9 0 3 7 4 0
1 2 1 1 0 0 - - 78.
0. 8. 8. 5. 4. 9.
24 3. . . . . . 0. 0. 68
1 6 6 3 7 0 0
.6 0 7 8 1 5 0 3 7 9
7 4 8 5 2 0 0
38 3 8 5 2 3 4 7 3
0 1 8 8 9 5
5 2 5 6 4 3 3 0
1 2 1 1 0 0 - - 71.
0. 7. 7. 5. 3. 9.
22 1. . . . . . 0. 0. 77
1 5 8 5 1 6 0
.1 7 5 6 0 4 0 3 6 2
8 7 1 2 5 1 0
92 4 0 7 1 8 3 3 5
6 9 8 9 1 5
1 6 1 4 1 9 6 7
1 2 1 0 0 0 - - 65.
0. 7. 6. 4. 3. 9.
19 0. . . . . . 0. 0. 54
1 5 0 7 6 2 0
.9 5 2 5 9 4 0 3 5 2
9 1 4 8 4 5 0
89 7 5 0 1 3 3 0 9
9 3 1 7 2 5
6 7 5 3 3 5 2 2
2 1 0 0 0 - - 59.
0. 9. 6. 6. 4. 2. 9.
18 . . . . . 0. 0. 93
2 4 5 3 1 1 9 0
.0 0 3 8 3 0 2 5 0
0 6 2 4 0 8 2 0
05 3 5 2 9 3 7 3
7 6 4 8 6 9 5
3 6 3 0 1 2 3
1 1 0 0 0 - - 54.
0. 8. 5. 5. 3. 2. 9.
16 . . . . . 0. 0. 87
2 4 5 7 5 7 6 0
.2 8 2 7 3 0 2 4 5
1 2 8 1 0 7 3 0
18 3 2 4 5 2 4 8
1 0 4 1 0 9 5
1 1 1 1 8 5 0

45
1 1 0 0 0 - - 50.
0. 7. 5. 4. 3. 2. 9.
14 . . . . . 0. 0. 32
2 3 7 1 9 3 3 0
.6 6 1 6 3 0 2 4 2
2 7 2 4 5 9 7 0
08 4 0 6 1 2 2 3
9 9 7 5 6 7 5
9 0 7 7 5 1 3
1 0 0 0 0 - - 46.
0. 6. 4. 4. 3. 2. 9.
13 . . . . . 0. 0. 22
2 3 9 6 4 0 1 0
.1 4 9 6 2 0 1 3 0
3 4 6 3 6 5 4 0
58 8 9 0 8 2 9 9
2 2 6 3 9 1 5
6 1 1 5 3 9 0
1 0 0 0 0 - - 42.
0. 6. 4. 4. 2. 1. 9.
11 . . . . . 0. 0. 52
2 3 2 1 0 7 9 0
.8 3 8 5 2 0 1 3 6
4 0 7 7 2 5 2 0
52 3 9 4 5 2 7 5
8 1 6 0 5 8 5
8 2 1 7 1 9 1

Tabel 3.23. Hidrograf Banjir Periode Ulang 25 Tahun

PERIODE ULANG 25 TAHUN


Qt Qt x Reff QB QP
Jam m3/de m3/de
47.27 25.89 17.87 17.27 12.42 9.26 6.99 5.29 3.94 2.85 1.95 1.18 0.52 -0.04 -0.54 m3/det
t t
0 0.000                               9.005 9.005
161.04 174.45
1 3.406                             9.005
8 9
145.06 238.59
2 3.068 79.455                           9.005
2 0
2.90 131.95 49.87 268.80
2.791 72.275                         9.005
6 3 9 8
130.66 49.39 47.74 314.13
3 2.764 71.568                       9.005
3 1 4 4
117.69 44.48 43.00 30.94 316.08
2.489 64.464                     9.005
4 3 8 4 0 3
5 2.242 106.01 58.065 40.07 38.73 27.86 20.76                   9.005 307.76

46
0 2 6 8 4 2
36.09 34.89 25.10 18.70 14.13 293.74
6 2.020 95.487 52.301                 9.005
5 1 2 3 7 0
32.51 31.42 22.61 16.84 12.73 9.62 276.69
7 1.819 86.009 47.110               9.005
2 7 0 6 3 6 8
29.28 28.30 20.36 15.17 11.46 8.67 6.46 258.28
8 1.639 77.471 42.433             9.005
5 8 6 4 9 0 8 8
26.37 25.49 18.34 13.66 10.33 7.81 5.82 4.21 239.55
9 1.476 69.781 38.221           9.005
8 8 4 8 1 0 6 6 4
23.75 22.96 16.52 12.31 7.03 5.24 3.79 2.59 221.15
10 1.330 62.855 34.427 9.305         9.005
9 7 4 1 4 7 8 4 7
21.40 20.68 14.88 11.08 6.33 4.72 3.42 2.33 1.42 203.51
11 1.198 56.616 31.010 8.382       9.005
1 7 3 9 6 6 1 7 0 0
19.27 18.63 13.40 5.70 4.25 3.08 2.10 1.27 0.56 186.86
12 1.079 50.996 27.932 9.988 7.550     9.005
7 4 6 7 7 1 5 9 9 4
17.36 16.78 12.07 5.14 3.83 2.77 1.89 1.15 0.51 171.35
13 0.972 45.934 25.159 8.997 6.800 -0.04   9.005
3 4 5 1 5 5 6 2 3 7
15.64 15.11 10.87 4.63 3.45 2.50 1.70 1.03 0.46 157.05
14 0.875 41.374 22.662 8.104 6.125 -0.03 -0.48 9.005
0 8 7 0 4 0 8 7 2 2
14.08 13.61 4.17 3.11 2.25 1.53 0.93 0.41 144.74
15 0.788 37.267 20.412 9.797 7.299 5.517 -0.03 -0.43 9.005
7 7 1 1 2 8 4 6 6
12.68 12.26 3.75 2.80 2.02 1.38 0.84 0.37 133.76
16 0.710 33.568 18.386 8.825 6.575 4.970 -0.03 -0.38 9.005
9 6 7 2 8 5 2 5 1
11.42 11.04 3.38 2.52 1.82 1.24 0.75 0.33 123.96
17 0.640 30.236 16.561 7.949 5.922 4.476 -0.02 -0.35 9.005
9 8 4 4 7 8 8 7 5
10.29 3.04 2.27 1.64 1.12 0.68 0.30 115.24
18 0.576 27.235 14.917 9.951 7.160 5.334 4.032 -0.02 -0.31 9.005
5 8 4 6 4 3 4 1
2.74 2.04 1.48 1.01 0.61 0.27 107.48
19 0.519 24.531 13.437 9.273 8.964 6.449 4.805 3.632 -0.02 -0.28 9.005
5 8 2 3 5 4 3
2.47 1.84 1.33 0.91 0.55 0.24 100.59
20 0.467 22.096 12.103 8.353 8.074 5.809 4.328 3.271 -0.02 -0.25 9.005
3 5 5 2 4 7 4
2.22 1.66 1.20 0.82 0.49 0.22 94.487
21 0.421 19.903 10.901 7.523 7.272 5.232 3.898 2.947 -0.01 -0.23 9.005
7 2 3 1 9 2
2.00 1.49 1.08 0.74 0.45 0.20 89.087
22 0.379 17.927 9.819 6.777 6.551 4.713 3.511 2.654 -0.01 -0.20 9.005
6 7 3 0 0 0
1.80 1.34 0.97 0.66 0.40 0.18 84.321
23 0.342 16.148 8.845 6.104 5.900 4.245 3.163 2.391 -0.01 -0.18 9.005
7 8 6 6 5 0
1.62 1.21 0.87 0.60 0.36 0.16 80.128
24 0.308 14.545 7.967 5.498 5.315 3.824 2.849 2.153 -0.01 -0.16 9.005
8 4 9 0 5 2

47
48
Tabel 3.24. Hidrograf Banjir Periode Ulang 50 Tahun

PERIODE ULANG 50 TAHUN


Qt Qt x Reff QB QP
Jam 3 3
m /det 53.861 30.042 21.103 20.439 15.040 11.510 8.992 7.089 5.592 4.377 3.369 2.516 1.783 1.145 0.584 0.086 m /det m3/det
0 0.000                                 9.005 9.005
1 3.406 183.477                               9.005 192.482
2 3.068 165.265 92.179                             9.005 266.448
2.906 2.791 150.330 83.849 58.900                           9.005 302.083
3 2.764 148.860 83.029 58.324 56.489                         9.005 355.706
4 2.489 134.084 74.787 52.534 50.882 37.441                       9.005 358.733
5 2.242 120.774 67.364 47.320 45.831 33.725 25.810                     9.005 349.828
6 2.020 108.786 60.677 42.623 41.282 30.377 23.248 18.162                   9.005 334.159
7 1.819 97.987 54.654 38.392 37.184 27.362 20.941 16.359 12.897                 9.005 314.780
8 1.639 88.261 49.229 34.581 33.493 24.646 18.862 14.735 11.617 9.163               9.005 293.591
9 1.476 79.500 44.342 31.148 30.168 22.199 16.990 13.272 10.464 8.254 6.461             9.005 271.803
10 1.330 71.608 39.941 28.056 27.174 19.996 15.303 11.955 9.425 7.434 5.820 4.479           9.005 250.196
11 1.198 64.500 35.976 25.271 24.476 18.011 13.784 10.768 8.490 6.696 5.242 4.034 3.012         9.005 229.267
12 1.079 58.098 32.405 22.763 22.047 16.223 12.416 9.699 7.647 6.032 4.722 3.634 2.713 1.923       9.005 209.326
13 0.972 52.331 29.188 20.503 19.858 14.613 11.183 8.737 6.888 5.433 4.253 3.273 2.444 1.732 1.112     9.005 190.554
14 0.875 47.136 26.291 18.468 17.887 13.162 10.073 7.869 6.204 4.894 3.831 2.948 2.201 1.560 1.002 0.511   9.005 173.044
15 0.788 42.458 23.681 16.635 16.112 11.856 9.073 7.088 5.588 4.408 3.450 2.656 1.983 1.405 0.903 0.460 0.068 9.005 156.829
16 0.710 38.243 21.331 14.984 14.512 10.679 8.173 6.385 5.034 3.970 3.108 2.392 1.786 1.266 0.813 0.415 0.061 9.005 142.156
17 0.640 34.447 19.213 13.496 13.072 9.619 7.362 5.751 4.534 3.576 2.799 2.154 1.609 1.140 0.732 0.374 0.055 9.005 128.939
18 0.576 31.028 17.306 12.157 11.774 8.664 6.631 5.180 4.084 3.221 2.522 1.941 1.449 1.027 0.660 0.337 0.050 9.005 117.034
19 0.519 27.948 15.588 10.950 10.606 7.804 5.973 4.666 3.678 2.901 2.271 1.748 1.305 0.925 0.594 0.303 0.045 9.005 106.310
20 0.467 25.174 14.041 9.863 9.553 7.029 5.380 4.203 3.313 2.613 2.046 1.574 1.176 0.833 0.535 0.273 0.040 9.005 96.652
21 0.421 22.675 12.647 8.884 8.605 6.332 4.846 3.786 2.984 2.354 1.843 1.418 1.059 0.750 0.482 0.246 0.036 9.005 87.951
22 0.379 20.424 11.392 8.002 7.750 5.703 4.365 3.410 2.688 2.120 1.660 1.277 0.954 0.676 0.434 0.222 0.033 9.005 80.115
23 0.342 18.397 10.261 7.208 6.981 5.137 3.931 3.071 2.421 1.910 1.495 1.151 0.859 0.609 0.391 0.200 0.030 9.005 73.056
24 0.308 16.571 9.242 6.492 6.288 4.627 3.541 2.766 2.181 1.720 1.347 1.036 0.774 0.548 0.352 0.180 0.027 9.005 66.698

49
Tabel 3.25. Hidrograf Banjir Periode Ulang 100 Tahun

PERIODE ULANG 100 TAHUN


Qt Qt x Reff QB QP
Jam 3 3
m /det 60.533 34.244 24.378 23.646 17.687 13.791 11.012 8.911 7.259 5.918 4.805 3.863 3.055 2.351 1.732 1.182 0.691 m /det m3/det
0 0.000                                   9.005 9.005
1 3.406 206.206                                 9.005 215.211
2 3.068 185.738 105.073                               9.005 299.815
2.906 2.791 168.953 95.578 68.040                             9.005 341.576
3 2.764 167.301 94.643 67.375 65.351                           9.005 403.675
4 2.489 150.694 85.249 60.687 58.864 44.030                         9.005 408.529
5 2.242 135.736 76.787 54.663 53.021 39.660 30.924                       9.005 399.795
6 2.020 122.262 69.165 49.237 47.758 35.723 27.855 22.241                     9.005 383.245
7 1.819 110.126 62.299 44.350 43.017 32.177 25.090 20.033 16.212                   9.005 362.309
8 1.639 99.195 56.115 39.948 38.747 28.983 22.599 18.044 14.603 11.895                 9.005 339.134
9 1.476 89.348 50.545 35.982 34.901 26.106 20.356 16.253 13.153 10.714 8.735               9.005 315.099
10 1.330 80.479 45.528 32.411 31.437 23.515 18.335 14.640 11.848 9.650 7.868 6.388             9.005 291.104
11 1.198 72.491 41.008 29.193 28.316 21.180 16.515 13.187 10.672 8.693 7.087 5.754 4.627           9.005 267.729
12 1.079 65.295 36.938 26.296 25.506 19.078 14.876 11.878 9.612 7.830 6.384 5.183 4.167 3.295         9.005 245.342
13 0.972 58.814 33.271 23.685 22.974 17.184 13.399 10.699 8.658 7.052 5.750 4.669 3.754 2.968 2.284       9.005 224.166
14 0.875 52.976 29.969 21.334 20.693 15.479 12.069 9.637 7.799 6.352 5.179 4.205 3.381 2.673 2.057 1.516     9.005 204.324
15 0.788 47.717 26.994 19.217 18.639 13.942 10.871 8.680 7.025 5.722 4.665 3.788 3.046 2.408 1.853 1.365 0.932   9.005 185.869
16 0.710 42.981 24.314 17.309 16.789 12.558 9.792 7.819 6.327 5.154 4.202 3.412 2.743 2.169 1.669 1.230 0.840 0.491 9.005 168.803
17 0.640 38.714 21.901 15.591 15.123 11.312 8.820 7.043 5.699 4.642 3.785 3.073 2.471 1.954 1.503 1.108 0.756 0.442 9.005 152.941
18 0.576 34.871 19.727 14.043 13.621 10.189 7.945 6.343 5.134 4.181 3.409 2.768 2.226 1.760 1.354 0.998 0.681 0.398 9.005 138.654
19 0.519 31.410 17.769 12.649 12.269 9.177 7.156 5.714 4.624 3.766 3.071 2.493 2.005 1.585 1.220 0.899 0.614 0.359 9.005 125.784
20 0.467 28.292 16.005 11.394 11.051 8.266 6.446 5.147 4.165 3.393 2.766 2.246 1.806 1.428 1.099 0.809 0.553 0.323 9.005 114.192
21 0.421 25.484 14.416 10.263 9.954 7.446 5.806 4.636 3.752 3.056 2.491 2.023 1.626 1.286 0.990 0.729 0.498 0.291 9.005 103.751
22 0.379 22.954 12.985 9.244 8.966 6.707 5.230 4.176 3.379 2.752 2.244 1.822 1.465 1.158 0.891 0.657 0.448 0.262 9.005 94.346
23 0.342 20.676 11.696 8.326 8.076 6.041 4.710 3.761 3.044 2.479 2.021 1.641 1.320 1.043 0.803 0.592 0.404 0.236 9.005 85.875
24 0.308 18.623 10.535 7.500 7.275 5.441 4.243 3.388 2.742 2.233 1.821 1.478 1.189 0.940 0.723 0.533 0.364 0.213 9.005 78.245

50
Tabel 3.26. Rekapitulasi Debit Banjir Rencana HSS Gamma I

Debit Banjir
Jam
T = 2 th T = 5 th T = 10 th T = 25 th T = 50 th T = 100 th
0 3.984 3.984 9.005 9.005 9.005 9.005
1 5.892 6.806 140.234 174.459 192.482 215.211
2 9.512 12.491 189.746 238.590 266.448 299.815
2.906 37.253 57.337 211.298 268.808 302.083 341.576
3 28.129 44.459 245.437 314.134 355.706 403.675
4 20.990 33.907 244.264 316.083 358.733 408.529
5 20.896 35.130 234.966 307.762 349.828 399.795
6 15.311 25.977 221.322 293.740 334.159 383.245
7 11.737 19.245 205.523 276.698 314.780 362.309
8 9.290 14.435 188.900 258.288 293.591 339.134
9 7.616 11.065 172.276 239.554 271.803 315.099
10 6.470 8.738 156.158 221.157 250.196 291.104
11 5.685 7.238 140.853 203.510 229.267 267.729
12 5.148 6.211 126.534 186.864 209.326 245.342
13 4.781 5.508 114.868 171.357 190.554 224.166
14 4.529 5.027 104.360 157.052 173.044 204.324
15 4.357 4.698 94.894 144.746 156.829 185.869
16 4.239 4.473 86.369 133.761 142.156 168.803
17 4.159 4.318 78.689 123.965 128.939 152.941
18 4.103 4.213 71.772 115.241 117.034 138.654
19 4.066 4.140 65.542 107.483 106.310 125.784
20 4.040 4.091 59.930 100.594 96.652 114.192
21 4.022 4.057 54.875 94.487 87.951 103.751
22 4.010 4.034 50.322 89.087 80.115 94.346
23 4.002 4.018 46.220 84.321 73.056 85.875
24 3.996 4.007 42.526 80.128 66.698 78.245
4710.87
Jumlah 238.216 339.607 3356.884 5156.742 5958.518
2
Max 37.253 57.337 245.437 316.083 358.733 408.529

51
450.000

400.000

350.000

300.000
2 TH
250.000 5 TH
10 TH
200.000 25 TH
50 TH
150.000
100 TH
100.000

50.000

0.000
0 1 2 2.91 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Gambar 3.9. Debit Banjir Rencana dengan Metode HSS Gamma I

3.8.3. Rekapitulasi Debit Banjir Rencana


Rekapitulasi asil perhitungan debit banjir rencana dengan dua metode yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.27.

Tabel 3.27. Rekapitulasi Debit Banjir Rencana dengan Beberapa Metode

Metode Rasional Metode HSS Gama 1


Periode Ulang
Q (m3/detik) Q (m3/detik)
2 49.639 37.253
5 65.595 57.337
10 76.264 245.437
25 89.887 316.083
50 100.133 358.733
100 110.517 408.529

Berdasarkan pertimbangan kegagalan, efisiensi teknis, keamanan, dan karena


ketidakpastian besarnya debit banjir yang terjadi di daerah tersebut, dipilih debit
banjir rencana dengan metode rasional periode ulang 50 tahun, Q = 100,133 m3/dt.

3.9. Analisis Kebutuhan Air

52
Kebutuhan air irigasi adalah besar debit air yang dibutuhkan untuk mengairi lahan di
daerah irigasi. Menurut jenisnya ada dua macam kebutuhan air, yaitu:
1. Kebutuhan Air untuk Tanaman (Consumtive Use)
Yaitu banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk membuat jaring tanaman
(batang dan daun). Kebutuan air yang dimaksud yang meliputi evapotranspirasi, curah
hujan efektif, koefisien tanaman, perkolasi, dan penyiapan lahan.
2. Kebutuhan Air untuk Irigasi
Yaitu kebutuhan air yang digunakan untuk menentukan pola tanaman untuk
menentukan tingkat efisiensi saluran irigasi sehingga diperoleh kebutuhan air untuk masing
– masing jaringan. Perhitungan kebutuhan air irigasi ini dimaksudkan untuk mengairi
daerah irigasi. Besarnya efisiensi irigasi tergantung dari besarnya kehilangan air yang
terjadi pada saluran pembawa, mulut dari bendung hingga petak sawah. Kehilangan air
tersebut disebabkan karena penguapan., perkolasi, kebocoran, dan sadap liar.
3.9.1. Data Klimatologi
Dalam menganalisa kebutuhan air, perlu mengolah data klimatologi yang terkait,
seperti sudu udara, kelembapan udara, kecepatan angin, dan penyinaan matahari. Data
klimatologi ini nantinya akan digunakan untuk pengolahan evapotranspirasi. Pengolahan
data klimatologi disajikan pada Tabel 3.28. hingga Tabel 3.31.

Tabel 3.28. Pengolahan Suhu Udara


No. Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
1 2001 26,12 26,03 26,57 26,95 26,84 26,56 25,97 26,50 27,30 27,67 27,59 26,48
2 2002 25,87 25,74 26,30 26,88 26,30 26,21 26,23 26,07 28,13 26,37 26,91 26,12
3 2003 26,90 25,50 26,50 27,00 27,80 27,00 27,20 27,10 26,90 28,70 27,50 27,30
4 2004 26,10 27,40 26,90 28,20 27,80 27,70 27,20 27,40 27,80 28,70 28,70 26,80
5 2005 26,60 26,30 27,60 27,10 28,10 27,70 27,50 27,10 27,90 28,80 27,80 27,10
6 2006 26,80 26,60 27,50 27,40 28,30 27,80 27,60 27,50 27,90 27,60 27,50 26,60
7 2007 26,50 26,50 27,10 27,80 28,70 28,10 27,40 27,70 27,80 28,50 28,30 27,40
8 2008 26,40 26,30 26,30 27,60 27,60 27,00 26,70 27,00 27,40 28,60 28,80 27,80
9 2009 26,50 26,40 26,70 27,90 28,30 27,70 27,40 27,50 26,20 28,20 27,90 26,90
10 2010 26,20 25,80 27,20 27,90 28,20 27,50 28,20 27,70 28,00 28,00 27,40 26,50
11 2011 26,80 26,40 27,50 28,10 27,90 27,90 26,90 27,40 27,60 28,70 29,30 28,00
12
No. 2012
Tahun 28,40
JAN 28,00
FEB 28,20
MAR 28,50
APR 29,10
MEI 28,40
JUN 27,00
JUL 26,60
AGUS 29,40
SEP 28,40
OKT 27,40
NOV 27,00
DES
13
1 2013
2001 26,50
85,11 26,70
84,43 26,10
81,81 27,00
78,37 26,90
75,23 26,10
71,30 26,10
69,48 26,10
65,29 27,10
63,33 28,90
73,84 29,00
80,07 28,10
82,32
14
2 2014
2002 27,60
83,48 26,70
85,14 26,80
84,48 27,40
79,20 27,60
76,68 26,70
73,83 26,50
70,19 26,50
66,90 27,20
69,10 29,00
74,23 26,30
81,30 26,30
77,00
15
3 2015
2003 25,00
88,00 25,80
85,00 26,40
85,00 25,40
83,00 26,30
84,00 26,10
83,00 26,20
80,00 26,70
80,00 28,30
78,00 27,60
77,00 27,20
79,00 26,20
88,00
4Rata - Rata
2004 26,553
87,00 26,411
85,00 26,911
84,00 27,408
83,00 27,716
84,00 27,231
83,00 26,940
81,00 26,992
81,00 27,662
79,00 28,250
77,00 27,840
79,00 26,973
89,00
5 2005 93,00 85,00 84,00 88,00 78,00 76,00 72,00 67,00 68,00 67,00 80,00 85,00
6 2006 85,00 85,00 86,00 85,00 81,00 76,00 70,00 74,00 76,00 81,00 84,00 87,00
7 2007 88,00 87,00 84,00 84,00 79,00 78,00 72,00 72,00 73,00 73,00 80,00 86,00
8 2008 88,00 85,00 89,00 81,00 72,00 70,00 73,00 71,00 68,00 70,00 80,00 87,00
9 2009 70,00 Tabel 87,00
87,00 3.29. Pengolahan
85,00 80,00 Kelembapan
82,00 73,00Udara
68,00Relatif
67,00 71,00 83,00 82,00
10 2010 85,00 88,00 81,00 76,00 74,00 77,00 75,00 70,00 72,00 76,00 79,00 83,00
11 2011 81,00 84,00 81,00 79,00 78,00 72,00 66,00 67,00 66,00 68,00 68,00 81,00
12 2012 72,00 80,00 77,00 76,00 74,00 73,00 69,00 67,00 68,00 80,00 80,00 82,0053
13 2013 86,00 87,00 83,00 83,00 81,00 65,00 70,00 70,00 64,00 61,00 69,00 80,00
14 2014 74,00 87,00 83,00 83,00 78,00 74,00 71,00 67,00 66,00 68,00 76,00 83,00
15 2015 82,00 85,00 84,00 79,00 73,00 70,00 67,00 65,00 64,00 75,00 81,00 80,00
Rata - Rata 83,173 85,304 83,619 81,504 77,860 74,942 71,912 70,080 69,429 72,804 78,624 83,488
Tabel 3.30. Pengolahan Penyinaran Matahari (8 Jam)
No. Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
1 2001 36,02 41,99 50,83 66,01 81,87 86,57 89,10 92,35 97,67 66,55 56,13 29,94
2 2002 38,77 34,89 49,65 63,53 79,97 76,48 94,55 84,03 92,50 60,58 49,83 60,03
3 2003 53,00 31,00 52,00 72,00 10,00 69,00 82,00 80,00 93,00 76,00 66,00 65,00
4 2004 39,00 66,00 50,00 75,00 60,00 74,00 84,00 85,00 88,00 89,00 89,00 50,00
5 2005 45,00 41,00 72,00 61,00 87,00 90,00 94,00 99,00 92,00 95,00 66,00 51,00
6 2006 63,00 53,00 68,00 59,00 78,00 71,00 88,00 79,00 76,00 67,00 48,00 51,00
7 2007 48,00 64,00 72,00 68,00 68,00 66,00 80,00 83,00 91,00 91,00 51,00 46,00
8 2008 44,00 31,00 43,00 61,00 85,00 84,00 90,00 97,00 92,00 95,00 83,00 48,00
9 2009 29,00 48,00 47,00 66,00 69,00 68,00 90,00 61,00 90,00 78,00 52,00 41,00
10 2010 43,00 36,00 76,00 78,00 84,00 72,00 81,00 85,00 85,00 79,00 73,00 60,00
11 2011 35,00 49,00 72,00 68,00 90,00 92,00 86,00 90,00 99,00 91,00 85,00 64,00
12 2012 77,00 67,00 65,00 72,00 75,00 66,00 67,00 93,00 75,00 65,00 44,00 49,00
13 2013 67,00 61,00 63,00 68,00 82,00 66,00 85,00 0,00 92,00 68,00 75,00 22,00
14 2014 37,00 37,21 30,00 60,00 72,00 89,00 95,00 95,00 100,00 84,00 91,00 62,00
15 2015 73,00 56,00 30,00 52,00 81,00 71,00 93,00 96,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Rata - Rata 48,520 47,806 56,032 65,969 73,523 76,070 86,576 81,292 84,211 73,675 61,931 46,598

Tabel 3.31. Pengolahan Kecepatan Angin (Elv. +5,0 m)


No. Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
1 2001 1,40 1,50 1,97 2,18 1,66 0,73 2,34 2,82 2,83 2,11 2,10 1,03
2 2002 2,85 1,77 1,45 2,17 2,15 2,05 2,13 2,77 3,52 3,18 1,98 3,11
3 2003 1,40 1,40 1,30 1,20 1,30 1,20 1,20 1,40 1,50 1,30 1,20 0,60
4 2004 2,10 1,80 1,90 1,70 1,50 1,80 1,80 1,90 2,00 1,90 1,80 1,60
5 2005 0,70 2,50 1,90 1,70 2,00 2,00 2,10 2,10 2,00 2,10 1,80 1,60
6 2006 1,80 1,90 1,70 1,70 1,80 1,90 2,10 2,00 1,80 1,90 2,20 1,60
7 2007 1,70 1,70 1,80 1,50 2,00 2,10 2,00 2,10 2,00 1,90 1,70 1,80
8 2008 1,70 1,80 1,00 1,70 1,80 1,80 1,90 2,20 2,00 2,00 1,80 1,50
9 2009 1,00 1,00 1,30 0,80 1,10 2,20 1,40 1,50 1,50 1,50 1,20 1,00
10 2010 1,30 1,30 1,30 1,30 1,50 1,60 1,40 1,60 1,40 1,40 1,20 1,40
11 2011 1,60 1,30 1,20 1,50 1,40 1,80 1,70 1,90 1,80 1,70 1,70 1,30
12 2012 1,30 1,20 1,59 1,30 1,60 1,40 1,30 1,60 1,40 1,40 2,10 1,10
13 2013 1,50 2,50 2,00 2,00 2,00 2,50 2,00 2,00 3,50 3,50 3,50 1,50
14 2014 2,50 2,50 3,00 1,00 1,50 1,50 1,50 3,50 4,50 4,00 3,50 1,00
15 3.9.2.2015 Evapotranspirasi
1,50 1,00 2,00 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 3,50 2,50 2,00 2,50
Rata - Rata 1,624 1,678 1,694 1,617 1,720 1,806 1,825 2,126 2,350 2,159 1,986 1,510

54
Besarnya evapotranspirasi dihitung dengan metode Penman yang dimodifikasi oleh
Nedesco/Prosida. Evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan rumus – rumus teoritis
empiris dengan memperhatikan faktor – faktor klimatologi meteorologi seperti curah
hujan, suhu udara, kelempaban udara, kecepatan angin, dan penyinaran matahari.
Perhitungan evapotranspirasi dengan metode Penman dapat dilihat pada Tabel 3.32.

55
Tabel 3.32. Perhitungan Evapotranspirasi Penman

56
3.9.3. Perkolasi (P)
Harga perkolasi untuk perhitungan kebutuhan air diambil berdasarkan keadaan
tekstur tanah di lokasi. Nilai perkolasi berdasarkan keadaan tanah dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Tanah berat (lempung), nilai perkolasi (P) = 1 – 2 mm/hari
2. Tanah sedang (lempung kepasiran), nilai perkolasi (P) = 2 – 3 mm/hari
3. Tanah ringan, nilai perkolasi (P) = 3 – 6 mm/hari
Harga perkolasi untuk perhitungan kebutuhan air di daerah irigasi pada
laporan ini diambil sebesar 1 mm/hari dengan mengasumsikan kondisi tanah di
lapangan merupakan tanah lempung dengan pengolahan tanah yang baik.

3.9.4. Koefisien Tanaman (Kc)


Besarnya nilai koefisien tanaman (Kc) tergantung dari jenis varietas tanaman dan
fase pertumbuhan tanaman. Harga koefisien tanaman dapat dilihat pada tabel L.7. PSA –
010 Dirjen Pengairan, Bina Program 1985. Pada laporan ini, pola tanam daerah irigasi
adalah padi – padi – palawija. Digunakan padi dengan varietas unggul dan tanaman
palawija jagung.

3.9.5. Curah Hujan Efektif


Curah hujan efektif adalah bagian dari curah hujan yang digunakan oleh akar – akar
tanaman selama masa pertumbuhan. Untuk irigasi tanaman padi, curah hujan efektif
diambil sebesar 80% kemungkinan curah hujan bulanan rata – rata terpenuhi dan 20%
kemungkinan kering.
Data curah hujan dari keempat stasiun, dibobotkan masing – masing sesuai dengan
hasil pembagian poligon Thiessen. Pengolahan curah hujan efektif dapat dilihat pada Tabel
3.33.

57
Tabel 3.33. Perhitungan Curah Hujan Efektif

AGU
Tahun JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL SEP OKT NOV DES
S
2001 348 419 392 498 250 332 56 6 288 257 209 181
2002 400 376 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2003 311 507 130 163 90 9 0 0 53 418 281 569
2004 354 791 151 177 176 29 26 0 145 40 219 207
2005 209 271 298 22 149 226 22 104 79 231 112 194
2006 835 428 153 230 167 1 0 0 0 5 181 164
2007 73 155 179 95 60 0 2 8 0 154 0 477
2008 448 967 345 153 85 64 0 112 146 504 0 428
2009 252 599 53 178 381 310 12 33 171 26 251 409
2010 505 342 359 154 115 152 58 94 241 182 153 293
Total 3735 4855 2060 1670 1473 1123 176 357 1123 1817 1406 2922
Rata-
Rata 376 493 185 130 136 88 13 39 93 173 133 305
(XR)
203.7 243.6 134.9 136.7 107.4 133.0 22.8 47.8 103.0 175.4 107.8 174.4
Deviasi
4 0 8 2 5 9 8 9 3 8 2 6
- -
K -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84 -0.84
0.84 0.84
XT =
204.7 287.7 - - - 157.6
(XR + 71.68 15.10 45.42 6.02 25.58 42.21
9 8 24.17 5.93 1.32 6
K*D)
Jumlah
31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Hari
mm/h - -
6.60 10.27 2.31 0.50 1.46 -0.80 0.20 0.82 1.40 5.08
ari 0.19 0.04

Dengan:
K = faktor frekuensi untuk probabilitas 20% kering – 80% basah digunakan
sebesarr -0,842. Didapat dari nilai Z untuk luas di bawah kurva normal
sebesar 0,2.

Curah hujan efektif ini nantinya digunakan untuk menghitung kebutuhan air
masing – masing tanaman. Untuk tanaman padi, curah hujan efektif harus dikalikan
58
dengan koefisien berdasarkan Tabel L.6. PSA – 010 Dirjen Pengairan, Bina
Program 1985. Pada laporan ini, digunakan curah hujan efektif dengan 2 golongan
untuk mencegah adanya pengambilan air yang terlalu besar.
3.9.6. Kebutuhan Air Pengolahan Lahan dan Pertumbuhan Tanaman
Sebelum masa penanaman tumbuhan perlu dilakukan pengolahan lahan yang akan
ditanami nantinya, baik itu untuk tanaman padi maupun palawija.
3.9.1.1. Pengolahan Lahan untuk Padi
Kebutuhan air untuk pengolahan atau penyiraman lahan menentkan
kebutuhan maksimum air irigasi. Faktor – faktor yang menentukan besarnya
kebutuhan air untuk pengolahan tanah yaitu besarnya penjenuhan, lamanya
pengolahan (periode pengolahan), dan besarnya evaporasi, evapotranspirasi, dan
perkolasi yang terjadi.
Menurut PSA – 010, waktu yang diperlukan untuk pengolahan lahan adalah
30 hari. Kebutuhan air untuk pengolahan tanah bagi tanaman padi diambil 150 mm.
Setelah tanam selesai lapisan air di sawah ditambah 50 mm. Jadi kebutuhan air
yang diperlukan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah tanam
selesi seluruhnya menjadi 200 mm.
Untuk mempermudah perhitungan kebutuhan air pengolahan tanah
digunakan Tabel L.8. Zylstra berdasarkan angka evaporasi dan perkolasi.

3.9.1.2. Pengolahan Lahan untuk Palawija


Kebutuhan air untuk penyiapan lahan bagi palawija sebesar 50 mm selama
15 hari. Perhitungan kebutuhan air untuk tanaman palawija digunakan untuk
menggarap lahan yang akan ditanami guna menciptakan kondisi lembab memadai
untuk persemaian yang akan tumbuh.

3.9.1.3. Kebutuhan Air untuk Pertumbuhan


Kebutuhan air untuk pertumbuhan padi maupun palawija dipengaruhi oleh
evapotranspirasi tanaman, perkolasi, curah hujan, dan kebutuhan air untuk
penggantian air genangan saat pemupukan sebesar 3,333 mm/hari.

59
3.9.7. Pola Tanam dan Perencanaan Tata Tanam
Pola tanam direncanakan menggunakan 2 golongan. Golongan I dengan tata tanam
padi – padi – palawija. Pengolahan tanah dimulai awal Oktober. Masa pertumbuhan
tanaman padi dan palawija selama 60 hari (3 bulan). Untuk mencegah adaya pengambilan
air yang besar, setelah masa panen palawija, sawah dibiarkan kosong (bero) sebelum lanjut
ke golongan tanam selanjutnya.Pada perencanaan irigasi, tingkat efisensi ditentukan
berdasarkan standar perecanaan.

60
3.9.8. Analisis Kebutuhan Air Daerah Irigasi
Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah menghitung nilai
evaporasi dan curah hujan efektif, selanjutnya dilakukan analisa kebutuhan air masing – masing tanam. Perhitungan kebutuhan
air dan tana tanam dapat dilihat pada Tabel 3.34. hingga Tabel 3.36.

Tabel 3.34. Kebutuhan Air Tanaman Padi

61
Lanjutan Tabel 3.34.

62
Tabel 3.35. Kebutuhan Air Tanaman Jagung

63
Lanjutan Tabel 3.35.

64
Keterangan:

0,116 = angka konversi dari mm/hari menjadi lt/dt

1,25 = kehilangan di saluran tersier 50%

1,15 = kehilangan di saluran sekunder 25%

1,10 = kehilangan di bending bangunan utama (saluran primer) 10%

C = kehilangan di saluran tersier

D = kehilangan di saluran sekunder

E = kehilangan di saluran primer

Ir = kebutuhan air untuk irigasi

W = kebutuhan air untuk pengolahan tanah atau penggenangan (standing water), pada saat pemupukan, ditetapkan
W = 3,33 mm/hari.

65
Tabel 3.36. Rotasi Teknis / Golongan

3.10. Analisis Debit Andalan


Perhitungan debit andalan bertujuan untuk menentukan area persawahan yang dapat dialiri. Perhitungan ini mengguanak cara
analitis water balance dari Dr. F. J. Mock berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari hujan, evapotranspirasi, dan karakteristik
hidrologi daerah pengaliran. Perhitungan debit andalan dicari setiap tahunnya seperti terlihat pada Tabel 3.37. sampai Tabel 3.52.

66
Tabel 3.37. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2001

67
Tabel 3.38. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2002

68
Tabel 3.39. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2003

69
Tabel 3.40. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2004

70
Tabel 3.41. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2005

71
Tabel 3.42. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2006

72
Tabel 3.43. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2007

73
Tabel 3.44. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2008

74
Tabel 3.45. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2009

75
Tabel 3.46. Perhitungan Debit Andalan Tahun 2010

76
Tabel 3.52. Rekapitulasi Debit Andalan

T DEBIT ANDALAN (m3/det)


a A
h J F M A M J J S O N D
G
u A E A P E U U E K O E
S
n N B R R I N L P T P S
T
2 1 1 1 1 1 1 7 7 6 5 4
6.
0 9. 9. 5. 5. 1. 1. . . . . .
5
0 1 3 3 4 6 3 7 6 5 6 6
5
1 3 6 0 7 3 4 1 2 3 6 5
2 1 1 1 1 6 5 4 3 2
9. 8. 5.
0 9. 9. 2. 1. . . . . .
2 1 6
0 5 0 8 2 6 0 1 6 9
7 4 9
2 5 3 2 6 9 0 1 1 7
2 1 2 1 1 6 5 7 5 7
9. 8. 5.
0 8. 0. 3. 2. . . . . .
7 3 8
0 8 0 2 2 8 1 1 8 6
0 4 3
3 5 8 5 9 6 2 8 0 9
2 1 2 1 1 1 7 5 4 5 4
8. 6.
0 9. 2. 3. 2. 0. . . . . .
6 0
0 2 9 7 7 7 1 9 4 0 2
9 8
4 0 3 6 1 0 5 3 6 4 9
2 1 1 1 1 1 6 5 5 4 4
9. 6.
0 8. 7. 4. 1. 0. . . . . .
5 2
0 0 8 3 2 0 9 2 7 2 1
8 3
5 2 8 7 6 1 4 5 1 8 2
2 2 2 1 1 1 7 5 4 4 4
8. 6.
0 3. 0. 3. 3. 0. . . . . .
7 1
0 3 0 8 2 7 2 3 4 8 0
8 4
6 5 5 9 9 1 2 9 3 1 2
2 1 1 1 1 6 4 4 3 6
9. 7. 5.
0 6. 6. 3. 1. . . . . .
0 9 5
0 9 6 1 2 5 8 7 6 3
2 2 4
7 1 3 2 6 2 6 5 1 1
2 2 2 1 1 1 7 6 8 4 6
8. 6.
0 0. 4. 5. 3. 0. . . . . .
9 6
0 1 6 7 0 3 3 1 2 5 6
2 0
8 2 7 4 7 0 4 8 8 5 1
2 1 2 1 1 1 1 7 6 4 5 6
6.
0 8. 0. 2. 2. 2. 0. . . . . .
2
0 3 9 9 4 1 8 4 4 6 5 3
9
9 8 0 3 2 2 1 0 0 6 5 5
2 2 1 1 1 1 7 6 5 4 5
9. 6.
0 0. 8. 5. 2. 0. . . . . .
2 1
1 4 8 1 4 0 1 6 4 6 1
3 6
0 6 8 5 3 6 1 5 8 7 1

Dari rekapitulasi, debit andalan yang digunakan untuk irigasi adalah debit andalan
dengan kemungkinan terpenuhi 80% dari data yang sudah diurutkan dari kecil ke besar
seperti pada Tabel 3.53. Rangkin tersebut didapat dari:

77
m = (0,20 × n) + 1

= (0,20 × 10) + 1

=3

Jadi, debit andalan yang digunakan adalah debit andalan pada posisi atau rangking ketiga.

Tabel 3.53. Penentuan Debit Andalan

R DEBIT ANDALAN (m3/det)


a
n A
k J F M A M J J S O N D
G
i A E A P E U U E K O E
S
n N B R R I N L P T P S
T
g
2 2 1 1 1 1 7 7 8 5 7
6.
3. 4. 5. 5. 2. 1. . . . . .
1 6
3 6 7 4 1 3 7 6 2 8 6
0
5 7 4 7 2 4 1 2 8 0 9
2 2 1 1 1 1 7 6 7 5 6
6.
0. 2. 5. 3. 1. 0. . . . . .
2 5
4 9 3 2 6 8 4 6 1 6 6
5
6 3 0 9 3 1 0 5 8 6 1
2 2 1 1 1 7 6 6 5 6
9. 6.
0. 0. 5. 3. 0. . . . . .
3 5 2
1 9 1 0 7 3 4 5 5 3
8 9
2 0 5 7 1 4 0 3 5 5
1 2 1 1 1 7 6 5 5 6
9. 6.
9. 0. 4. 2. 0. . . . . .
4 2 2
5 0 3 7 7 2 1 7 0 3
3 3
5 8 7 1 0 2 8 1 4 1
1 2 1 1 1 7 5 5 4 5
8. 6.
9. 0. 3. 2. 0. . . . . .
5 9 1
2 0 8 4 3 1 9 4 8 1
2 6
0 5 9 3 0 5 3 8 1 1

78
1 1 1 1 1 7 5 4 4 4
8. 6.
9. 9. 3. 2. 0. . . . . .
6 7 1
1 3 7 4 0 1 3 7 6 6
8 4
3 6 6 2 6 1 9 5 7 5
1 1 1 1 1 6 5 4 4 4
8. 6.
8. 9. 3. 2. 0. . . . . .
7 6 0
8 0 2 2 0 9 2 6 5 2
9 8
5 3 5 9 1 4 5 6 5 9
1 1 1 1 6 5 4 4 4
9. 8. 5.
8. 8. 3. 1. . . . . .
8 7 3 8
3 8 1 2 8 1 4 2 1
0 4 3
8 8 2 6 6 2 6 8 2
1 1 1 1 6 5 4 3 4
9. 8. 5.
8. 7. 2. 1. . . . . .
9 2 1 6
0 8 9 2 6 0 4 6 0
7 4 9
2 8 3 6 9 0 3 1 2
1 1 1 1 6 4 4 3 2
9. 7. 5.
1 6. 6. 2. 1. . . . . .
0 9 5
0 9 6 8 2 5 8 1 6 9
2 2 4
1 3 2 6 2 6 1 1 7

25.00

20.00
Debit Andalan

15.00

10.00

5.00

0.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES

Bulan

Gambar 3.10. Grafik Debit Andalan

79
3.11. Perhitungan Neraca Air
Neraca air adalah suatu grafik yang dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara ketersediaan air di sungai dengan
air yang dibutuhkan. Pada laporan ini, air yang dibutuhkan berasal dari kebutuhan air untuk tanaman irigasi. Pengolahan neraca air
digunakan periode satu bulan seperti terlihat pada Tabel 3.54.

Tabel 3.54. Penentuan Neraca Air

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
URAIAN
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

Kebutuhan 13.8 12.1 11.8 12.7 11.2 13.6 11.6 11.1 11.8 12.5 9.6 9.6 5.3 6.7 7.9 8.7
7.81 14.05 8.34 2.90 4.83 5.50 8.43 8.44
Air 2 7 8 4 7 8 2 5 7 3 6 2 8 8 6 2

Ketersediaan 15.1 15.1 13.0 13.0 10.7 10.7 6.2 6.5 6.5 5.5 5.5 6.3
21.2 21.2 20.9 20.9 9.58 9.58 7.34 7.34 6.29 6.40 6.40 6.35
Air 5 5 7 7 1 1 9 3 3 5 5 5

25.00

20.00

15.00
Kebutuhan Air
10.00
Ketersediaan Air

5.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Gambar 3.11. Grafik Hubungan Kebutuhan Air dengan Ketersediaan Air 80

Anda mungkin juga menyukai