Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mutiara Sakinah Dlt

NIM : 200209024

Kelas : 1A-ATLM

RINGKASAN

ASMA

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan
peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Meskipun
penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya seperti
asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, atau bahkan terpapar zat kimia.

Asma adalah suatu keadaan kronik yang ditandai oleh terjadinya penyempitan bronkus yang berulang
namun reversibel, dan diantara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih
normal.

Epidemiologi asma di dunia berkisar 4,3%, sedangkan prevalensi di Indonesia sebesar 4,5%.

Factor resiko pada asma

1. Jenis kelamin dan usia


2. Alergi
3. Ada beberapa allergen itu adalah :
 Debu
 Bulu hewan
 Jamur
 Bahan beracun.
4. Rokok
5. Obesitas

Klasifikasi Asma

Berdasarkan penyebabnya, asma dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu

1. Ekstrinsik (alergik), ditandai dengan reaksi alergi yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotik dan aspirin),
dan spora jamur.
2. Intrinsik (non alergik), ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap penctus
yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin, bisa juga disebabkan oleh adanya
infeksi saluran pernafasan dan emosi.
3. Asma gabungan Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk
alergik dan non-alergik.

4. Komplikasi asma Pneumomediastinum


5. Komplikasi asma atelektasis
6. Bronkhitis
7. Komplikasi asma aspergilosis
8. Gagal napas
9. Komplikasi asma pneumothoraks
Patofisiologi pada Asma

Asma merupakan kondisi yang diakibatkan inflamasi kronis pada saluran napas yang kemudian dapat
meningkatkan kontraksi otot polos.di sekeliling saluran napas. Hal ini, bersama dengan faktor lain
menyebabkan penyempitan saluran napas sehingga menimbulkan gejala klasik berupa mengi. Penyempitan
saluran napas biasanya dapat pulih dengan atau tanpa pemberian terapi. Adakalanya saluran napas itu sendiri
yang berubah.Biasanya terjadinya perubahan di saluran napas, termasuk meningkatnya eosinofil dan
penebalan lamina retikularis. Dalam jangka waktu lama, otot polos saluran napas bisa bertambah ukurannya
bersamaan dengan bertambahnya jumlah kelenjar lendir.J enis sel lain yang terlibat yaitu: Limfosit T,
makrofag, dan neutrofil. Kemungkinan ada juga keterkaitan komponen lain sistem imun yaitu: antara lain
sitokin, kemokin, histamin, dan leukotrien.

Manifestasi klinis

Hampir tidak menunjukkan gejala yang spesifik sama sekali, di lain peristiwa ada juga yang sangat jelas
gejalanya. Gejala dan Gejala dan tanda klinis seperti dipengaruhi oleh berat ringannya asma yang diderita.
Bisa saja seorang penderita asma hampir tanda tersebut antara lain:

• Batuk
• Nafas sesak (dispnea) terlebih pada saat mengeluarkan nafas (ekspirasi)
• Wheezing (mengi)
• Nafas dangkal dan cepat
• Ronkhi
• Retraksi dinding dada
• Pernafasan cuping hidung (menunjukkan telah digunakannya semua otot bantu pernafasan
dalam usaha mengatasi sesak yang terjadi)
• Hiperinflasi toraks (dada seperti gentong)

Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari. Penderita asma dapat dikategorikan menjadi sebagai
berikut:

• Asma intermiten ringan, gejala terjadi kurang dari seminggu sekali dengan fungsi paru
normal atau mendekati normal diantara episode serangan.
• Asma persisten ringan, gejala muncul lebih dari sekali dalam seminggu dengan fungsi paru
normal atau mendekati normal diantara episode serangan.
• Asma persisten moderat, gejala muncul setiap hari dengan keterbatasan jangka napas ringan
hingga moderat.
• Asma persisten berat, gejala muncul tiap hari dan mengganggu aktivitas harian. Terdapat
gangguan tidur karena terbangun malam hari, dan keterbatasan jangka napas moderat hingga
berat.
• Asma berat, gejala distress berat hingga tidak bisa tidur. Keterbatasan jalan napas yang
kurang respon terhadap bronkodilator inhalasi dan dapat mengancam nyawa.

Pemeriksaan Penunjang

Pada penderita asma, ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa diantaranya :

a. Spirometri
b. Gas-gas Darah Arterial (GDA)

c. Radiografi Dada

Therapy

Ada dua jenis inhaler yang digunakan dalam penanganan penyakit asma, yaitu:

• Inhaler pereda
• Inhaler pencegah

Selain dengan inhaler, penanganan asma juga bisa dilakukan dengan obat-obatan seperti:

• Steroid oral
• Tablettheophylline
• Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast).
• Ipratropium
• Omalizumab
• Bronchial thermoplasty

Penyebab Pnenyakit Asma

Hingga saat ini untuk penyebab penyakit asma sendiri belum diketahui secara pasti meski telah banyak
penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum
disepakati oleh para ahli didunia kesehatan. Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada
penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai
rangsangan (bronchial hyperreactivity =hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat
kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/ aroma menyengat
(misalnya;parfum) dan olahraga.

Tanda dan Gejala Penyakit Asma

1. Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek)


2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
4. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
5. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya
dalam mengatur pernafasan.
6. Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama
serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya.
Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Faktor penyakit asma

• Faktor keturunan
• Dalam setiap penyakit, terutama jenis penyakit kronis keturunan atau genetik memiliki andil
untuk menyebabkan suatu penyakit, termasuk asma. Polusi udara Lingkungan yang tercemar
atau polusi udara juga dapat menjadi penyebab asma .
• Polusi udara
• Lingkungan yang tercemar dapat berupa asap yang dihasilkan dari kendaraan bermotor,
pabrik, asap pembaaran sampah, serta banyak nya debu yang berterbangan.
• Infeksi pada paru paru
• Terjadinya infeksi pada paru paru juga dapat menjadi penyebab asma.
• Alergi makanan
• Beberapa makanan dapat menimbulkan reaksi alergi terhadap pernapasan sehingga memicu
timbulnya asma. Makanan pencetus alergi ini tentunya dapat berbeda beda antara orang yang
satu dengan yang lain.
• Alergi hewan atau tumbuhan
• Hewan atau tumbuhan tertentu ternyata juga dapat menjadi penyebab asma . Pada hewan,
penyebab itu biasanya ditimbulkan dari bulu bulunya, seperti bulu kucing, anjing,kelinci dan
sebagainya. Sedangkan pada tumbuhan biasanya dipicu oleh bagian serbuk sarinya.
• Rokok
• Rokok mengandung zat zat berbahaya yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit,
termasuk asma. Kandungan asap rokok terutama nikotin jika masuk kesaluran pernapasan
selain merusak paru paru juga dapat mengiritasi saluran pernapasan.
• Stress
• Hati hati jika kamu menyimpan terlalu banyak pikiran hingga mengalami stress. Sebab stress
juga dapat menjadi penyebab asma.

Anda mungkin juga menyukai