Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian SPGDT

SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri
dari unsur, pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar
Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan time
saving is life and limb saving , yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam
umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem
komunikasi. Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu
antara Fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus
Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi
bencana di wilayah Indonesia.

2.1.2Jenisjenis SPGDT
SPGDT-S(Sehari-Hari)
SPGDT-S adalahrangkaianupayapelayanangawatdarurat yang salingterkait yang
dilaksanakanditingkatPraRumahSakit – di RumahSakit – antarRumahSakit dan
terjalindalamsuatusistem. Bertujuan agar korban/pasientetaphidup.
Meliputiberbagairangkaiankegiatansebagaiberikut :
1. PraRumahSakit
1. Diketahuiadanyapenderitagawatdarurat oleh masyarakat
2. Penderitagawatdaruratitudilaporkankeorganisasipelayananpenderitagawatd
aruratuntukmendapatkanpertolonganmedik
3. Pertolongan di tempatkejadian oleh
anggotamasyarakatawamatauawamkhusus (satpam, pramuka, polisi, dan
lain-lain)
4. Pengangkutanpenderitagawatdaruratuntukpertolonganlanjutandaritempatk
ejadiankerumahsakit (sistimpelayananambulan)
 2. DalamRumahSakit

1
1. Pertolongan di unit gawatdaruratrumahsakit
2. Pertolongan di kamarbedah (jikadiperlukan)
3. Pertolongan di ICU/ICCU
 3. AntarRumahSakit 
1. Rujukankerumahsakit lain (jikadiperlukan)
2. Organisasi dan komunikasi

SPGDT-B (Bencana)SPGDT-B adalahkerjasamaantar unit


pelayananPraRumahSakit dan
RumahSakitdalambentukpelayananangawatdaruratterpadusebagaikhususnya pada
terjadinya korban massalygmemerlukanpeningkatan (eskalasi)
kegiatanpelayanansehari-hari. Bertujuanumumuntukmenyelamatkan korban
sebanyakbanyaknya.
TujuanKhusus :
1. Mencegahkematian dan cacat, hinggadapathidup dan
berfungsikembalidalammasyarakatsebagaimanamestinya.
2. Merujukmelaluisistemrujukanuntukmemperolehpenanganan yang
lebihmemadai.
3. Menanggulangi korban bencana.

Prinsipmencegahkematian dan kecacatan :


1. Kecepatanmenemukanpenderita.
2. Kecepatanmemintapertolongan.
Kecepatan dan kualitaspertolongan yang diberikan :
1. Ditempatkejadian.
2. Dalamperjalanankepuskesmasataurumah-sakit.
3. Pertolongandipuskesmasataurumah-sakit.

2.2 Pengembangan SPGDT


Pengembangan SPGDT-S dan SPGDT-B memerlukan beberapa hal yang
terlibat, diantaranya yaitu:

2
1. Semua jajaran kesehatan
  Departemen kesehatan
  Direktur RS
 Puskesmas
  Dinas kesehatan
  Kepala IGD
 Dokter, perawat, petugas kesehatan
 Dan unit kesehatan lain (PMI)

2. Jajaran non kesehatan


 Pemerintah daerah tingkat I dan II
 POLRI
 Satuan laksana penanggulangan bencana
 Pemadam kebakaran
 Penyandang dana (Askes, Jasa Raharja, Jamsostek)
 Dan komponen-komponen masyarakat lain

3. Koordinasi
 Kesehatan - non kesehatan
 Antar ksehatan – ABRI, POLRI, swasta, pemerintah
 Intra kesehatan – puskesmas – rumah sakit

A. Organisasi Penanggulangan Bencana


Berikut ini merupakan organisasi penanggulangan bencana:

1.      Tingkat Nasional (Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana)


2.      Tingkat Propinsi (Satuan Koordinasi Penanggulangan Bencana)
3.      Tingkat Kabupaten (Satuan Laksana Penanggulangan Bencana)

a.      Satgas Kesehatan
b.      Satgas Pekerjaan Umum
c.       Satgas Keamanan dan ketertiban Masyarakat
d.      Satgas Sosial

3
Penanggulangan bencana memerlukan manajemen pada tahapannya, yaitu:

1. Tahap Persiapan (Preparedness)


 Pengembangan SPGDT
 Pengembangan SDM
 Pengembangan Sub sistem Komunikasi
 Pengembangan Sub sistem Transportasi
 Latihan Gabungan
 Kerjasama lintas sektor

2. Tahap Akut (Acute response)


 Rescue – triage
 Acute medical response
 Emergency relief
 Emergency rehabilitation

B. Alur Penanggulangan Bencana


Berikut ini merupakan alur pelayanan medis di lapangan pada
penanggulangan bencana:

         
           
Dal am
hal ini

rumah sakit harus sanggup memberi pelayanan secara cepat, tepat, cermat,
nyaman, dan terjangkau untuk mencegah kematian dan kecacatan. Berikut
ini label triage dan keterangan tindakan yang harus dilakukan:

4
1.      Merah  (Segera Ditanggulangi terlebih dahulu)
a.       Mengancam Jiwa
b.      Cacat

2.      Kuning (Boleh Ditangguhkan)
a.       Keadaan tidak mengancam Jiwa
b.      Segera ditangani bila yangmengancam Jiwa sudah teratasi

3.      Hijau (Boleh ditunda & Rawat Jalan)


a.       Tidak Membahayakan Jiwa

4.      Hitam (Boleh Diabaikan & Ditinggalkan)


a.       Diurus paling akhir
b.      Sudah tidak ada tanda-tanda vital
c.       Usaha-usaha pertolongan amat sangat kecil keberhasilannya

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) merupakan penanganan
awal dan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke Rumah Sakit dan
mendapatkan penanganan medis lanjutan, misalnya pada saat terjadi bencana
alam. Salah satu hal penting yang perlu ada pada saat terjadi bencana alam yaitu
posko kesehatan, dimana penderita gawat darurat atau korban dapat ditangani
pada posko kesehatan ini.SPGDT terdiri dari unsur, pelayanan pra rumah sakit,
pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit.
SPGDT dibagi atas SPGDT-S dan SPGDT-B. SPGDT bertujuan yang intinya
untuk mengurangi dan menyelamatkan korban bencana, sehingga diperlukan cara
penanganan yang jelas (efektif, efisien dan terstruktur).

3.2 Saran
Diharapkan semua orang akan mempunyai kesiapan dalam upaya penyelamatan
dan mengurangi dampak kesehatan yang buruk apabila terjadi bencana.

6
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. Kebijakan Kemenkes dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat


Terpadu (Spgdt) dan Bencana.http://buk.depkes.go.iddiakses tanggal 18
November 2013

Umar, Nazaruddin. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.


Departemen Anestesiologi & Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP. H.
Adam Malik Medan
            . SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu)http://pertolonganpertamaonline.blogspot.com diakses tanggal 18
November 2013

http://repository.ump.ac.id/5881/3/Koko%20Ginanjar%20Saputro%20BAB
%20II.pdf

7
8

Anda mungkin juga menyukai