Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok 3 :

1. Firginia Mega Sari (21130310080)


2. Noara Amreta Eriawati (21130310081)
3. Sonya Ajeng Wahyu Nastiti (21130310082)
4. Soexma Ayu Mustika Ningrum (21130310088)
5. Rafli Aldi Saputra (21130310094)
6. Mita Nur Laili (21130310096)
Kelas : 1-A3 Akuntansi
Materi : Jurnal dan Posting

A . Jurnal

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit
beserta jumlah rupiahnya masing-masing (Jusup, 2011:126).

Jurnal menurut Sujarweni (2016:25) adalah buku harian untuk mencatat semua transaksi
secara kronologis yang memuat nama bersama besarannya ke rekening debet maupun kredit.

Dalam jurnal terdapat akun atau rekening sebagai berikut (Sujarweni, 2016:25):

1. Aktiva adalah kekayaan perusahaan yang meliputi aktiva lancar (kas dan setara kas, piutang,
persediaan dll), aktiva tetap (mesin, gedung, tanah), aktiva berwujud (hak paten, francise)

2. Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar olehh perusahaan, hutang meliputi hutang
lancar/hutang jangka pendek (hutang yang pelunasannya kurang dari 1 tahun), dan hutang tidak
lancar (hutang yang pelunasannya lebih dari 1 tahun).

3. Modal adalah sejumlah uang maupun barang yang disetorkan pemilik perusahaan yang akan
digunakan perusahaan untuk menjalankan usahanya.

4. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari kegiatan perusahaan misalnya penjualan,
penghasilan jasa, deviden, royalty dan pendapatan sewa.

5. Beban adalah biaya yang dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan satu periode.
B. Manfaat pemakain jurnal (Jusup, 2011:126) antara lain sebagai berikut:

- Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan akun-akun yang terpengaruh
oleh suatu transaksi.

- Jurnal merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis, sehingga
memberi gambaran lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urutan-urutan
kejadian.

- Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan.

- Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi, sedangkan pada buku
besar terbatas.

- Apabila transaksi dicatat langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan maka letak
kesalahan tersebut akan sulit ditemukan, sehingga diperlukan jurnal karena pada jurnal setiap
transaksi akan dicatat secara utuh.

C. Bentuk Jurnal

Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah jurnal 2 kolom, kolom dalam hal ini adalah
kolom yang tersedia untuk mencatat jumlah rupiah baik di debet dan dikredit (Jusup,
2011:127).

Keterangan kolom-kolom:

Kolom 1: untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi menjadi 2 bagian.
Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan untuk
mencatat tanggal.
Kolom 2: untuk mencatat nama akun yang di debet dan nama yang dikredit. Dalam kolom ini
dicatat juga keterangan singkat tentang transaksi yang di catat.

Kolom 3: untuk mencatat nomor akun yang didebet maupun akun yang dikredit.

Kolom 4: untuk mencatat jumlah rupiah yang harus di debetkan ke dalam akun yang namanya
telah tertulis pada kolom 2.

Kolom 5: untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan ke dalam akun yang namanya
telah tertulis pada kolom 2.

D. Macam Jurnal

1. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
perusahaan berdasarkan urutan waktu kejadian. Jurnal umum bersumber dari bukti
transaksi yang diterima/diterbitkan perusahaan (Sujaweni, 2016:27).

2. Jurnal Khusus

Jurnal khusus dipakai untuk mencatat secara khusus dalam suatu perusahaan yang
memiliki hubungan dengan penjualan dan pembelian. Dalam jurnal khusus adalah jurnal
pembelian, penjualan, pengeluaran kas dan penerimaan kas (Sujaweni, 2016:27).

A. Posting

Jurnal yang dibuat untuk transaksi tertentu disebut ayat jurnal. Proses pemindahbukuan ayat-
ayat jurnal yang telah dibuat dalam jurnal ke buku besar disebut dengan posting (Jusup, 2011:
130).

Posting ke buku besar biasanya dilakukan menggunakan komputer dengan menggunakan


mesin pembukuan atau secara otomatis. Apabila posting dilakukan dengan manual, maka cara
yang harus ditempuh:

1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal di catat kembali dalam akun yang
bersangkutan.
2. Apabila posting telah dilakukan maka nomor halaman jurnal harus di tuliskan dalam kolom
F (folio) di akun.

3. Langkah berikutnya adalah menuliskan nomor akun yang telah di posting pada kolom ref.
di dalam jurnal. Prosedur ini memiliki dua tujuan, yaitu:

a. Untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal tersebut telah diposting

b. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun dibuku besar.

B. Kode Akun

Kode akun menurut Sujarweni (2016:32) adalah suatu kerangka yang menggunakan
angka, huruf atau kombinasi keduanya untuk memberikan tanda pada akun-akun yang sudah
dirancang.

Nama-nama akun beserta nomor kodenya disusun dalam suatu daftar yang disebut daftar
kode akun (bagan akun) atau chart of accounts.

Salah satu contoh pemberian kode akun sebagai berikut:


C. Penggunaan Jurnal dan Buku Besar

Contoh Jurnal:

Tn Adi memiliki perusahaan percetakan Quick, tgl 1 Desember 2017 ingin memperbesar
usahanya. Harta kekayaan dialihkan ke perusahaanya berupa: uang tunai Rp 45.000 piutang
Rp 15.000, perlengkapan Rp 1.500, mesin cetak 750.000, gedung 3.000.000

Tanggal 5 des 2017 Dibayar iklan pada Jawa Pos sebesar 5.000

Tanggal 10 des 2017 Diterima uang dari hasil pesanan percetakan sebesar 50.000

Tanggal 15 des 2017 dibeli perlengkapan percetakan sebesar Rp 5.000 secara tunai

Tanggal 20 des 2017 diserahkan pesanan percetakan seharga 25.000.

Tanggal 25 des 2017 dibayar gaji karyawan 4.000

Tanggal 28 des 2017 dibayar listrik 4.000, telp 4.000

Tanggal 28 des 2017 Tn Adi mengambil uang dari perusahaan sebanyak 7.000 untuk
keperluan pribadi.
D. Akun Saldo Berjalan

Salah satu bentuk akun yang banyak digunakan dalam praktik akuntansi adalah akun
saldo berjalan. Perbedaan bentuk akun ini dengan akun T adalah letak kolom debet dan kredit
tidak berlawanan melainkan bersampingan, kolom jumlah rupiah ditambah satu buah yaitu
kolom untuk mencatat saldo akun. Hal ini bermanfaat untuk menunjukkan saldo yang ada
setiap saat.

E. Neraca Saldo dan Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh akun yang ada di dalam
buku besar pada suatu saat tertentu (Jusup, 2011:90).

Penyusunan neraca saldo dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Jumlahkan kolom debet dan kredit dan kolom kredit semua akun yang terdapat dalam buku
besar.

2. Tulislah hasil penjumlahan pada kolom sesuai akun.

3. Hitunglah saldo semua akun

4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua akun yang terdapat dalam buku besar.
Cara penetapan neraca saldo dimisalkan dengan menggunakan buku besar kas sebagai
berikut:

F.Tujuan neraca saldo menurut Jusup (2011:91) antara lain:

-Untuk menguji kesamaan debet dan kredit di dalam buku besar.

- Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

G. Koreksi Kesalahan

Langkah-langkah untuk menelusuri kembali kesalahan (Jusup, 2011:149) antara lain:

- Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca saldo dengan cara
mengadakan penjumlahan ulang.

- Bandingkan nama-nama akun yang tertulis pada kolom akun di neraca saldo dengan akun-
akun yang ada di buku besar.
- Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan kredit akun-akun dibuku besar dan periksa
pula perhitungan saldonya.

- Bandingkan semua angka yang ada dibuku besar dengan angka yang tercantum dalam jurnal
dan beri tanda dalam buku besar dan jurnalnya.

- Periksa kesamaan jumlah debet dan kredit.

Prosedur untuk melakukan koreksi kesalahan bisa bermacam-macam tergantung pada


jenis kesalahan. Apabila kesalahan menulis nama akun atau salah menulis jumlah dalam
jurnal dan ditemukan sebelum dibukukan ke buku besar maka caranya dengan memberi garis
lurus diatas jurnal yang salah kemudian diatasnya ditulis jurnal yang benar (bisa juga dengan
menggunakan tinta merah).

Bila kesalahan sudah terlanjur ke buku besar maka dapat menggunakan jurnal koreksi.

Contoh misalnya pada 2 januari 2018 membeli perlengkapan kantor sebesar 2 juta.

Kesalahan menjurnal misalnya

Peralatan Rp 2.0000.000

Kas Rp. 2.000.0000

Jurnal koreksi

Perlengkapan Rp. 2.000.00

Peralatan Rp. 2.000.000

Daftar Pustaka

Jusup, A. H. (2011). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN

Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai