Anda di halaman 1dari 5

KARYA ILMIAH

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
(wikipedia).

Karya Ilmiah adalah salah satu bentuk karya tulis objektif yang tidak mengandung unsur fiktif
dan dapat dipertanggung jawabkan isinya oleh si penulis

B. Tahap-tahap Pembuatan Karya Ilmiah

Penulisan karya ilmiah yang baik melewati beberapa tahapan dalam proses. penulisannya.
Tahapan tersebut tentu memiliki sistematika yang runut dan harus dilewati dalam proses penulisan
karya ilmiah itu sendiri. Adapun tahapan yang harus dilalui dalam karya ilmiah menurut Adelstein
dan Pival (dalam Tarigan, 2008, hlm. 178) antara lain.

 Memilih topik.
 Membaca dan menentukan kerangka pendahuluan.
 Membuat catatan-catatan penting.
 Mencatat referensi.
 Membuat dokumentasi atau menyiaokan data.
 Menyusun kerangka karya ilmiah.
 Mengadakan revisi.
 Menyusun naskah akhir

C. Plagiat dalam karya ilmiah

Dalam lingkungan akademik, tindakan plagiat masih dianggap sesuatu yang asing bagi para
dosen maupun mahasiswa. Salah satu cara untuk menghindari jebakan plagiat maka harus diketahui
definisi plagiat dan cara menghindarinya.

1. Definisi Plagiat

Salah definisi Plagiat menurut Permendiknas No. 17 tahun 2010, Pasal 1, Ayat I tentang
pencegahan plagiat. Adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh bahan atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.

2. Jenis-jenis Plagiat

Laman University of Arizona mengidentifikasi ada tiga jenis tindakan palgiat,


yaitu;

 Menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip dan
rujukannya.
 Menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu
atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan,
 Meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.
Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University (dalamSukyadi)
menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu:

 "Copy-paste", mengambil kalimat atau prasa orang lain tanpa menggunakan tanda kutip
dan tanpa menyebutkan sumbernya.
 "Word-switch", mengambil kalimat atau frasa orang lain dengan mengubah struktur
kalimat atau kosakatanya.
 "Style", mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
 "Metafora", menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
 "Idea", mengambil gagasan, pikiran, atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya.

3. Tindakan yang Termasuk Plagiat

tindakan plagiat meliputi, tetapi tidak terbatas pada:

 Mengacu dan/atau mengutip istilah secara keseluruhan atau acak, kata kata atau
kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
 Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori pihak lain tanpa
menyebutkan sumber acuan yang memadai.
 Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri kata-kata dan/atau kalimat,
gagasan, pendapat, pandangan, atau teori pihak lain tanpa menyebutkan sumber acuan
yang memadai.
 Menyerahkan karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain
sebagai karya ilmiahnya tanpa menyebutkan sumber acuan yang memadai,
 Tidak memberikan sumber kutipan pada tanda kutip.
 Mengubah kata-kata, tetapi menyalin struktur kalimat dari sebuah sumber tanpa
menyertakan rujukannya.
 Menyalin kata atau gagasan secara berlebihan dari sumber yang membangun sebagaian
besar karya walau menyebutkan rujukannya.
 Memparafrasakan sumber tanpa menyebutkan rujukannya secara benar.
 Mengumpulkan tugas yang terlihat seperti diparafrasakan (dan berisi referensi), tetapi
sebenarnya merupana contekan langsung dari sumber aslinya.
 Menyalin kalimat, frasa, atau paragraf persis seperti aslinya, menyalinan kalimat dan
menyusunnya kembali dalam urutan yang berbeda, menyalin kalimat dan menggantikan
beberapa kata dengan sinonimnya, serta menyalin kalimat dan menambahkan beberapa
kata baru bila tanpa menyebutkan rujukan termasuk plagiat.
 Membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi
karya orang lain atas nama sendiri.
 Meminta orang lain untuk mengerjakan esei, makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi
atau karya lainnya, termasuk pengerjaan statistik.
 Menggunakan satu atau lebih karya orang lain dengan cara mengambil sebagian besar
teks hanya dengan mengaitkannya satu sama lain dengan hanaya membubuhkan sedikit
kata-kata sendiri.
 Menggunakan tugas yang sudah diserahkan dan dinilai oleh dosen untuk tugas mata
kuliah yang lain, dan o. menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan
mengganggapnya sebagai kritikan dan pendapat sendiri.
4. Pencegahan Plagiat
 Ketika diberi tugas kelompok, pastikan kita mengenali kerja sama dalam hal apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas
tugas tersebut.
 Jika tugas yang diberikan belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas
tugas yang diberikan kepada dosen terkait.
 Jika ada informasi tambahan mengenai tugas di lama web, pengumuman, SMS, atau
sosial media lain, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik.
 Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan
konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.
 Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana
memanfaatkannya.
 Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga
perbedaan anatara plagiat dan parafrasa, pengetahuan umum, ranah publik, dan hak
akan kekayaan intelektual sehingga tidak terjebak melakukan plagiat.
 Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber-sumber
elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya
yang lebih keras. Upayakan agar setiap mengutip, referensinya juga langsung dituliskan.
8) Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil.
 Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat, jangan
menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu
berukuran 3 x 5inci (3R) untuk menuliskan kata-kata yang asli dari sumber rujukan.
Berikan tanda kutip disekitar bahan tersebut dan catat halamannya, walau hanya 1 atau
2 kata yang dikutip 10) Ketika memparafrasakan gagasan, pastikan keseluruhan gagasan
tersebut dinyatakan kembali dengan kata-kata sendiri.
 Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrasa, beri tanda P pada kartu tersebut..
 Jika menuliskan gagasan sendiri, beri catatan GS pada kartu. 13) Ketika menggunakan
catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber yang digunakan
secara lengkap.
 Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan
kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis.
 Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap, baik dalam karya karya yang di kutip di
dalam teks maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip.
 Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik
dengan hanaya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung
gagasan kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan argumen kita. 17)
Lakukan parafrasa sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar.
18) Ketika melakukan parafrasa, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran
sumber menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan. Caranya, baca
teks berkali-kali, renungkan, pikirkan, tutpu bukunya, lalu tuliskan parafrasanya..
 Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat,
dan pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar.
 Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata kata dari sumber itu
dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketika benar-benar kata
yang digunakan itu diperlukan dan efektif.
 Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimat asli
dan gunakan tata cara pengutipan yang benar.
 Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan ulang atas kuti[an kita dengan
sumber aslinya.
 Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan daftar pustaka agar keduanya
sinkron. 24) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi pendapat, gagasan,
atau pemikiran orang lain.
 Setiap teks yang disalin apa adanya harus disertai dengan tanda kutip ("...").
 Ketika meringkas, bahan yang subtansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri dalam
bentuk paragraf pendek atau kalimat.

D. Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka

Kutipan merupakan peminjaman pendapat dari seorang pada ahli di bidang tertentu. Pada
umumnya kutipan terbagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan - aslinya tanpa
mendapatkan perubahan sedikitpun. Atau mengutip sesuai dengan sumber aslinya,
artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Bahan yang dikutip mesti direproduksi
tepat seperti apa adanya sesuai sumber, tak terkecuali ejaan tanda-tanda baca, dan
sebagainya.

a. Memberi jarak antara teks dengan kutipan.


Cara ini dilakukan bila kutipan yang diambil berjumlah empat baris atau lebih. Teks
kutipan harus berada di bawah teks asli yang kita tulis sendiri. Kutipan boleh ditulis
dengan menggunakan tanda petik (.....) ataupun tidak. Selain itu, di dalam teks asli, kita
mesti menuliskan format nama penulis (tahun terbit: halaman buku). Jarak yang diberi
antara teks asli dengan kutipan selebar 2,5 spasi.

b. Menyatukan teks dengan kutipan.


Cara ini dilakukan jika kutipan yang diambil berjumlah dua baris. Seperti halnya cara
sebelumnya, nama penulis yang dikutip, tanggal dan halaman buku yang dikutip mesti
dicantumkan sebelumn kutipan.

2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali pendapat orang lain
dengan kata-katanya atau dalam bahasa sendiri. Yang dikutip hanya pokok-pokok
pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dalam sebuah tulisan, selanjutnya diungkapkan
dengan bahasa penulis itu sendiri.

a. Kutipan ditulis ulang dengan gaya bahasa sendiri Sesuai dengan definisinya.
kutipan tidak langsung harus kita tulis dengan gaya bahasa kita sendiri, berdasarkan
pemahaman kita akan teks yang dikutip tersebut. Adapun kutipan yang telah ditulis
ulang tersebut tidak perlu diberi tanda kutip.

b. Diakhiri dengan nomor kutipan dan tidak menggunakan tanda petik dipoin
sebelumnya
sudah dijelaskan bahwa kutipan tidak langsung tidak perlu menggunakan tanda
petik di dalam kutipannya. Sebagai gantinya, kutipan tidak langsung tersebut diganti
dengan nomor kutipan yang menerangkan sumber dari kutipan tidak langsung tersebut.
3. Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka harus sesuai tata penulisan yang sudah dibakukan. Salah
satu kiblat penulisan daftar pustaka yaitu merujuk pada model APA. Adapun urutan
penulisan daftar pustaka antara lain sebagai berikut. Penulisan nama (dibalik). (tahun).
judul (huruf miring). kota: penerbit. Berikut contohnya. Dehimiza, R., A. (2018). Mari
berpikir kritis dan kreatif: cara mudah menyelaraskan otak kiri dengan otak kanan.
Bandung: Rineka. Cipta. Di bawah ini akan diuraiakan teknik penulisan rujukan
menggunakan model APA (American Pyschological Association) yang diadaptasi dari
laman Perpustakaan University of Queensland Australia.

Anda mungkin juga menyukai