Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Gagal nafas akut/ARDS adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk
mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida
(PaCO2) dan Ph yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau perfusi
(Susan Martin T, 1997).(Saran untuk pengambilan referensi bisa diambil dari jurnal
minimal 5 tahun terbaru atau text book minimal 10 tahun terbaru)
Gagal nafas akut/ARDS adalah kegagalan sistem pernafasan untuk
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam jumlah yangdapat
mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001).
Gagal nafas akut/ARDS terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbon
dioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan
pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan
tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan
karbon dioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia) (Brunner & Sudarth,
2001).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ARDS ( gagal nafas akut )
merupakan ketidakmampuan atau kegagalan sistem pernapasan oksigen dalam
darah sehingga pertukaran oksigen terhadap karbon dioksida dalam paru - paru
tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida
dalam sel –sel tubuh. Sehingga tegangan oksigen berkurang dan akan peningkatan
karbon dioksida akan menjadi lebih besar.
B. KEPERAWATAN
1. Pemeliharaan Jalan Napas
Selang endotrakheal disediakan tidak hanya sebagai jalan napas, tetapi juga
berarti melindungi jalan napas, memberikan dukungan ventilasi kontinu dan
memberikan kosentrasi oksigen terus-menerus. Pemeliharaan jalan napas
meliputi : mengetahui waktu penghisapan, tehnik penghisapan, dan pemonitoran
konstan terhadap jalan napas bagianatas.
5. Pencegahan Infeksi
Perhatian penting terhadap sekresi pada saluran pernapasan bagian atas dan
bawah serta pencegahan infeksi melalui tehnik penghisapan yang telah di
lakukan di rumah sakit.
6. Dukungan nutrisi
Malnutrisi relative merupakan masalah umum pada pasien dengan masaalah
kritis. Nutrisi parenteral total atau pemberian makanan melalui selang dapat
memperbaiki malnutrisi dan memungkinkan pasien untuk menghindari gagal
napas sehubungan dengan nutrisi buruk pada otot inspirasi
7. Memastikan volume cairan yang adekuat
Dukungan nutrisi yang adekuat sangatlah penting dalam mengobati pasien
ARDS, sebab pasien dengan ARDS membutuhkan 35 sampai 45 kkal/kg sehari
untuk memenuhi kebutuhan normal.
Kristaloid : mengembalikan volume intravascular dan extraselular
fungsional
Koloid : digunakan bila konsentrasi protein serum rendah Restriksi
cairan penting untuk menurunkan edema paru
CVC diperlukan untuk akses vena yang baik
1.1 Pengkajian
1. Pengkajian primer
a. Airway : Mengenali adanya sumbatan jalan napas
1) Peningkatan sekresi pernapasan
2) Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
3) Jalan napas adanya sputum, secret, lendir, darah, dan benda asing,
4) Jalan napas bersih atau tidak
b. Breathing
1) Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/bradipneu,
retraksi.
2) Frekuensi pernapasan : cepat
3) Sesak napas atau tidak
4) Kedalaman Pernapasan
5) Retraksi atau tarikan dinding dada atau tidak
6) Reflek batuk ada atau tidak
7) Penggunaan otot Bantu pernapasan
8) Penggunaan alat bantu pernapasan ada atau tidak
9) Irama pernapasan : teratur atau tidak
10) Bunyi napas normal atau tidak
c. Circulation
1) Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
2) Sakit kepala
3) Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk
4) Papiledema
5) Penurunan haluaran urine
d. Disability
1) Keadaan umum : GCS, kesadaran, nyeri atau tidak
2) Adanya trauma atau tidak pada thorax
3) Riwayat penyakit dahulu / sekarang
4) Riwayat pengobatan
5) Obat-obatan / Drugs
2. Penkajian skunder
a. Mata
1) Konjungtiva pucat (karena anemia)
2) Konjungtiva sianosis (karena hipoksia)
3) Konjungtiva terdapat pethechia (karena emboli lemak atau endokarditis)
b. Kulit
1) Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
2) Sianosis secara umum (hipoksemia)
3) Penurunan turgor (dehidrasi)
4) Edema
5) Edema periorbital
c. Jari dan kuku
1) Sianosis
2) Clubbing finger
d. Mulut dan bibir
1) Membrane mukosa sianosis
2) Bernafas dengan mengerutkan mulut
e. Hidung : pernapasan dengan cuping hidung
f. Vena leher : adanya distensi/bendungan
g. Dada
1) Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan,
dispnea, atau
2) obstruksi jalan pernafasan)
3) Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dengan kanan
4) Tactil fremitus, thrill, (getaran pada dada karena udara/suara melewati
saluran /rongga
5) pernafasan)
6) Suara nafas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
7) Suara nafas tidak normal (crekler/reles, ronchi, wheezing, friction rub,
/pleural
8) friction)
9) Bunyi perkusi (resonan, hiperresonan, dullness)
h. Pola pernafasan
1) Pernafasan normal (eupnea)
2) Pernafasan cepat (tacypnea)
3) Pernafasan lambat (bradypnea)
WOC ARDS
Serangan apa yang dimaksud?
Timbul serangan
Trauma endothelium paru dan Kerusakan jaringan paru Trauma tipe II pneumocytes
epithelium alveolar
hipotensi
Pola nafas tidak efektif b.d Kerusakan pertukaran gas
hiperventilasi dan b.d ketidakseimbangan
kelelahan otot perfusi ventilasi
pernafasan.
Saran:
Sudah cukup baik, namun saran sepertinya bisa dikembangkan lebih untuk WOCnya. Karena
dari ARDS sendiri bisa menyebabkan HIPERTERMI, RESIKO PENYEBARLUASAN INFEKSI, SYOK
SEPSIS/ HIPOVOLEMIK, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta
Moorhead, Sue dkk. 2016. Nursing Outcome Clasification (NOC). Edisi 6. Elsevier :
ISBN