Anda di halaman 1dari 6

Smart and Green Culture

Smart and Green Campus adalah kampus yang ramah lingkungan, kampus yang
punya etos, punya mentalitas, punya semangat, punya properti dan punya IT yang
smart. Jika dilihat dari pengertian di atas terdapat dua pokok kebijakan yang menjadi
arah bagi suatu universitas dalam mengembangkan hal yang menjadi tujuan di atas
yaitu “Smart dan Green Cultural” dimana GREEN CAMPUS adalah gambaran sebuah
kampus hijau yang menerapkan efisiensi energi yang rendah emisi, konservasi sumber
daya dan meningkatkan kualitas lingkungan, dengan mendidik warganya untuk
menjalankan pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
secara bekelanjutan.di lihat dari keadaan lingkungan yang ada pada saat ini tentu saja
menyadarkan kita akan pentingnya suatu gerakan yang melindungi lingkungan, pada
saat ini saja telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap lingkungan dimana fungsi
lingkungan itu sendiri sudah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya tergambarkan,
yang kita tahu bahwa lingkungan merupakan ekosostem bagi kehidupan dengan segala
pemanfaatannya dalam kehidupan, namun saat ini banyak sekali terjadi penyipangan
terhadap fungsi lingkungan itu sendiri.adapun beberapa hal yang menjadi penyebab
kurang nya perhatian masyarakat dalam isu-isu kerusakan lingkungan yaitu; Kurangnya
pemahaman mengenai pentingnya memiliki pengetahuan yang luas mengenai isu-isu
kritis lingkungan dan Kurang terbukanya cara pandang, sehingga cenderung melihat
isu-isu lingkungan hanya sebagian kecil lingkungan yang ditinggalinya saja.dapat di kaji
dari dua pemaparan di atas bahwa masih kurangnya kesadaran kita terhadap
lingkungan.oleh karena itu di butuhkan partisipasi dari berbagai pihak seperti
masyarakat mahasiswa dan lainnya. Mengapa di sini saya katakan “mahasiswa” karena
pada pembahsannya ini juga menekankan peran seorang mahasiswa dalam membuat
suatu kebijakan untuk mengatasi masalah kelingkungan, dan tidak kalah penting yaitu
peran lembaga pendidikan yang menjadi tonggak bagi kegiatan suatu mahasiswa.
Mahasiswa diharapkan memiliki peran penting untuk mengelola lingkungan di masa
yang akan datang.

Mahasiswa Fakultas MIPA sebagai bagian dari masyarakat sekarang dan juga
merupakan bagian dari generasi yang akan datang diharapkan memiliki pemahaman
mendalam mengenai isu-isu kritis lingkungan karena memiliki latar belakang yang
mendukung untuk membentuk pengelolaan lingkungan yang baik. Dengan pemahaman
mengenai isu-isu kritis lingkungan diharapkan dapat membuka cakrawala pandang
mahasiswa tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana
sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berkelanjutan.dari pernyataan di atas
dapat kita ketahui tujuan dari kata “Smart” di mana yang berperan penting adalah aspek
pengetahuan dan Teknologi saat ini.Seseorang yang memiliki pemahaman mendalam
mengenai isu-isu kritis lingkungan artinya orang tersebut telah memiliki cara pandang
yang global dan diharapkan dapat membawa dampak positif untuk lingkungan.bentuk
penerapan yang dapat di lakukan dalam mewuudkan “Green Cultural” yaitu dengan
membangun budaya yang yang mengarah pada suatu kebiasaan merawat lingkungan
dan mewujudkan “Smart dan Green Cultural”.

Penanaman pemahaman isu-isu kritis lingkungan di tingkat universitas umumnya


diterapkan melalui mata kuliah pendidikan lingkungan hidup. Pemahaman mengenai
isu-isu kritis lingkungan memiliki satu tujuan yaitu agar mahasiswa memiliki
pandangan yang bersifat menyeluruh dalam melihat permasalahan lingkungan yang ada
sehingga diharapkan dapat membantu menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan
dan rasa tanggung jawab atas lingkungan yang mereka tinggali saat ini Adanya
kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam membuat karakteristik budaya
budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa sekalipun ada perbedaanperbedaan dalam
budaya, namun ada banyak kesamaan yang dimiliki.Budaya penghijauan merupakan
salah satu upaya yang di anggap dapat berhasil dalam mengedepankan sektor
lingkungan yang baik dengan mengandalkan IPTEK. Objek dari kebijakan ini adalah
lingkungan kampus ,sebagaimana yang kita tahu bahwa kampus merupakan tempat
pengembangan pengetahuan dan tempat belajar ,sehingga untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif serta menciptakan ruang belajar yang nyaman .

Kampus hijau tidak hanya terkait dengan tersedianya lahan hijau tetapi komitmen
kampus dalam mewujudkan lingkungan kampus yang ramah lingkungan melalui
beragam program dan budaya yang di jalankan secara konsisten sehingga warga
kampus merasa nyaman berada di dalamnya. Program-program yang di lakukan di
harapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang penting nya lingkungan hidup serta
melestarikan budaya peduli lingkungan.
Program ini di lakukan karena beberapa alasan yang biasa kita temukan di
kehidupan sehari hari terutama di lingkungan kampus seperti; lahan hijau berkurang
karena bertambahnya bangunan kampus, adanya penggunaan AC pada gedung ,karena
umumnya kampus besar terletak di perkotaan yang cuacanya panas.AC membuat
suasana belajar menjadi nyaman ,tapi dampak penggunaan AC sangat buruk bagi
pencemaran udara.Sedangkan jika tidak menggunakan AC suasana belajar menjadi
tidak nyaman.solusi yang dapat di terapkan yaitu membangun gedung di area baru yang
tanahnya luas,setiap ruangan memiliki penchayaan yang baik, serta pembuatan
tanaman hidup yang dapat memberi kesejukan di area kampus.

Kedua penggunaan kertas meningkat tajam karena jumlah mahasiswa yang banyak.
pembuatan makalah dan skripsi mahasiswa menghabiskan berim-rim kertas setiap
bulan dan tahunnya. Belum lagi pengunaan kertas di kantor seperti berkas laporan, hal
ini membuat sampah kertas melonjak dan tidak terkendali sehingga di utuhkan suatu
upaya penanggulangan sampah kertas,seperti pembatasan penggunaan kertas yang bisa
kita ganti dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan media elektronik
(penggunaan word dalam mencatat materi pembelajaran , melalui web dan jejaring
sosial lainnya)

Ketiga, mahasiswa , staf dan dosen ramai membawa kendaraan pribadi ke kampus
sedangkan lahan parkir yang sangat minim.banyaknya kendaraan di kampus
menimbulkan masalah polusi udara di area kampus dan mengganggu kenyamanan.
Solusi yang dapat di lakukan untuk menanggulangi hal ini yaitu pembuatan lahan parkir
di luar kampus, sehingga suasana kampus menjadi nyaman da bersih, dan
membudayakan penggunaan sepeda sebagai kendaraan bagi mahasiswa yang memiliki
lokasi tempat tinggal yang tidak jauh dari kampus.

Pada saat ini berbagai kampus sedang gencar dalam mewujudkan gerakan Smart and
Green Campus. Pengembangan kampus hijau bukan saja membuat belajar dan
pengajaran menjadi nyaman tetapi juga memperlambat pemanasan global, tidak hanya
suatu gerakan tetapi juga di terapkan di lingkugan melalui berbagai program dan
budaya kampus. Pengembangan ini di lakukan secara bertahap mengingat minimya
kesadaran akan linkungan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan. Setiap
kampus penting berkembang dalam banyak hal tetapi lebih penting bagaimana
mengelola perkembangan lingkungan hidup sehingga menciptakan lingkungan yang
nyaman bagi mahasiswa untuk belajar. Konsep Green kampus dalam konteks
pelestarian bukan hanya satu lingkungan kampus yang di penuhi pepohonan hijau akan
tetapi sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di
lingkungan kampus secara efektif dan efisien misalnya dalam pemanfaatan kertas, alat
tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan, pengelolaan sampah dan lainnya. Untuk
mendukung serta mewujudkan hal tersebut membutuhkan partisipasi dari berbagai
pihak terutama kita sendiri dengan kesadaran masing-masing individu, begitu juga
peran pengelola atau pihak pihak yang mengelola suatu lingkungan hidup (lembaga
lingkungan)sangat lah penting dalam mewujudkan konsep ini. Pada dasarnya sudah
banyak penerapan mengenai tata tertib dalam lingkungan seperti penempatan palang
atau tanda larangan membuang sampah sembarangan, melarang penebangan pohon
secara ilegal, dan lainnya, tetapi masih banyak dari kita tidak mematuhi peraturan
tersebut dengan berbagai alasan. Dari sini dapat di ketahui bahwa suatu peraturan yang
bersifat memaksa atau pun tidak itu pada dasarnya sangat sulit untuk di patuhi karena
minimnya kesadaran terhadap lingkungan dan tidak memikirkan jangka panjang akibat
dari ketidaktertiban dalam menjaga lingkungan.peningkatan kesadaran atas lingkungan
ini dapat di mulai dari lembaga terkecil dari suatu kelompok masyarakat, seperti di
tingkat Desa atau kelurahan dengan penerapan sistem kebersihan atau pelaksanaan
gotong royong bersama setiap minggunya, memberikan sanksi yang sesuai terhadap
pelaku kerusakan lingkungan. Nah, dari sini dapat kita kembangkan ke lingkungan
lainnya, seperti hal nya di kampus kita dapat menerapkan hal ini dia antaranya
seperti;penggunaan tanda larangan membuang sampah sembarangan, membuat
kegiatan pembersihan bersama di lingkungan kampus, membuat struktur atau seksi
kebersihan, mengingatkan betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan kata-kata
yang di pasang di mading kampus dan hal lainnya.

Dengan penerapan sistem yang sedemikian rupa dapat meningkatkan bentuk kerja
sama dalam pengelolaan lingkungan. Menciptaka suasana yang kondusif dan nyaman.
Tahap yang di lakukan memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan
memerlukan adanya kerja sama yang baik antara anggota masyarakat maupun individu
itu sendiri, perencanan bertahap yang juga dapat di terapkan yaitu pembersihan pada
satu titik tertentu, dengan begitu satu per satu tempat akan bersih. Pengendalian
terhadap sampah kertas, di butuhkan pembentukkan organisasi yang terfocus pada hal
tersebut begitu juga dengan yang lainnya. Pekerja kebersihan seperti cleaning service
tidak cukup jika hanya mereka yang bertugas dalam menjaga kebersihan tetapi
membutuhkan kita sebagai pihak yang menjaga dan tidak semena mena terhadap
lingkungan. Di tengah perkembangan teknologi saat ini seharusnya kita mampu
memanfatkan nya dengan pembuatan sistem atau alat pendukung yang ramah
lingkungan, seperti yang kita lihat sekarang ada beberapa bentuk ciptaan alat untuk
mendaur ulang sampah, system pemisah antara sampah organik dan non organik serta
masih banyak lagi. Semakin maju suatu peradaban maka semakin maju juga bentuk
ilmu pengetahuan dan teknologinya, oleh sebab itu kita di tuntut untuk dapat
berpartisipasi langsung dalam pengembangan teknologi, menciptakan alat-alat yang
berguna bagi kehidupan. Hal ini di bentuk dengan pengetahuan yang tepat tentunya,
jadi sebelum menciptakan suatu produk terlebih dahulu kita mempelajari apa saja hal
yang mendukung dalam proses pembuatannya. Terlebih lagi di bidang kelingkungan
yang membutuhkan pengkajian yang sangat lama dalam proses pembuatannya, dengan
perencanaan yang matang serta memenuhi prosedur kegiatan. Sehingga terciptanya
suatu tujuan yang sesuai.

Kampus hijau merupakan refleksi keterlibatan seluruh civitas akademia yang berada i
dalam lingkungan kampus agar selalu memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan
kerja, dan lingkungan di sekitarnya. Adapun beberapa indikator tercapainya kampus
hijau yaitu; Kebijakan manajemen kampus yang berorientasi pada pengelolaan
lingkungan, adanya penghijauan untuk mencapai proporsi ideal ruang terbuka hijau,
terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

Kebersihan kampus hijau dan budaya yang di bangun dalam pelaksanaan upaya
menjaga kelestarian lingkungan di tandai dengan pencapaian fisik dan perubahan
attitude atau mindset terhadap lingkungan. Untuk itu perlu di lakukan perubahan
mendasar pada sikap dan pola pikir. Dengan terciptanya sikap dan pola pikir yang pro
lingkungan akan mengkondisikan dan mendorong program pelaksanaan kampus hijau
secara sistematis dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai