Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan

Proses Produksi dan Pengendalian Mutu Bahan Baku pada CV Serelia


Prima Nutrisia

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mengikuti Ujian Mata Kuliah


Kuliah Kerja Lapangan pada Fakultas Pertanian
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh:
Andini Restu Pertiwi
NIM. 1850400015

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kuliah Kerja Lapangan dengan judul “Proses Produksi dan Pengendalian
Mutu Bahan Baku pada CV Serelia Prima Nutrisia” ini telah dipertahankan
dihadapan Dewan Penguji KKL dan diterima sebagai salah satu syarat guna
mengikuti ujian mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan pada Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Pada Hari :
Tanggal :
Dewan Penguji :

1. Retno Widyastuti, S.Si., M.Sc. (.............................................)


Penguji NIP. 19890405201702105

2. Afriyanti, S.TP., M.Sc. (.............................................)


Pembimbing Utama NIP. 198604292015042117

Dekan
Fakultas Pertanian
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Ir. Yos Wahyu Harinta , M.Si.


NIP. 19671103199404 1 133

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas nikmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Kuliah
Kerja Lapangan yang berjudul “Proses Pembuatan dan Pengendalian Mutu Bahan
Baku pada CV Serelia Prima Nutrisia” dengan baik. Laporan ini ditujukan sebagai
pertanggung jawaban kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang telah penyusun
laksanakan serta diajukan untuk melengkapi persyaratan mengikuti ujian mata
kuliah Kuliah Kerja Lapangan pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Oleh karena
itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Yos Wahyu Harinta, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
2. Novian Wely Asmoro, S.TP., M.Sc, selaku Ketua Program Studi Teknologi
Hasil Pertanian.
3. Afriyanti, S.TP., M.Sc, selaku dosen pembimbing Kuliah Kerja Lapangan.
4. Orang tua yang senantiasa mendukung dan mendoakan.
5. Bapak Suko Triyono, selaku direktur utama CV Serelia Prima Nutrisia.
6. Bapak Fandy Akhmad, selaku direktur CV Serelia Prima Nutrisia.
7. Seluruh Staff dan Karyawan CV Serelia Prima Nutrisia yang telah memberi
ilmu, bimbingan dan bantuan selama dilokasi magang.
8. Teman–teman selama melaksanakan kegiatan magang di CV Serelia Prima
Nutrisia: Monica Vina Budiarti dan Silvia Ayu Pratiwi, terima kasih atas
bantuannya selama ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, maka penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga laporan ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya.

Penyusun

Andini Restu Pertiwi

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi ......................................................................................................... iv
Daftar Tabel.................................................................................................... v
Daftar Gambar ............................................................................................... vi
Daftar Lampiran ............................................................................................ vii
Abstrak ............................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan ................................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan ................................................................................. 2
D. Rumusan Kegiatan ............................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 3
A. Sejarah Perusahaan .............................................................................. 3
B. Lokasi Perusahaan ................................................................................ 5
C. Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................... 7
D. Struktur Organisasi .............................................................................. 8
E. Tenaga Kerja ........................................................................................ 11
F. Jumlah Karyawan ................................................................................. 12
G. Produk .................................................................................................. 14
H. Sistem Distribusi .................................................................................. 16
I. Harga .................................................................................................... 17
BAB III DESKRIPSI KEGIATAN .............................................................. 18
A. Produksi Oriflakes “Sereal Umbi Garut” ........................................... 18
B. Pengendalian Mutu Bahan Baku .......................................................... 22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 26
A. Kesimpulan .......................................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Karyawan di CV Serelia Prima Nutrisia ................................... 12
Tabel 2. Rincian Harga Oriflakes .................................................................... 17
Tabel 3. Jadwal Kuliah Kerja Lapangan di CV Serelia Prima Nutrisia .......... 18

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi CV Serelia Prima Nutrisia ................................................ 7
Gambar 2. Struktur Organisasi CV Serelia Prima Nutrisia ............................ 8
Gambar 3. Produk Oriflakes ........................................................................... 16
Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Oriflakes ...................................... 20

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan KKL di CV Serelia Prima Nutrisia .................. 28
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan ................................................................ 29

vii
ABSTRAK

Andini Restu Pertiwi. 1850400015. 2021. “Proses Produksi dan Pengendalian


Mutu Bahan Baku pada CV Serelia Prima Nutrisia”. Pembimbing KKL :
Afriyanti, S.TP., M.Sc.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu kegiatan selama perkuliahan
yang menunjang mahasiswa dalam pembelajaran untuk terjun ke dalam dunia
kerja yang sebenarnya. KKL dilaksanakan di CV Serelia Prima Nutrisia selama
satu bulan terhitung sejak tanggal 23 November sampai 23 Desember 2020
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi dan pengendalian
mutu bahan baku Oriflakes. CV Serelia Prima Nutrisia adalah sebuah industri
makanan sehat yang memproduksi sereal berbahan baku pati umbi garut,
kemudian diberi brand ORIFLAKES “Sereal Umbi Garut”. Proses produksi
Oriflakes meliputi penerimaan dan penyimpanan bahan baku, pengadonan bahan
baku, penggilingan adonan, pemilihan adonan, pengovenan, mixing flavour dan
pengemasan. Pengendalian mutu bahan baku yang dilakukan berupa penerimaan
dan pengendalian mutu bahan baku serta penyimpanan bahan baku.
Kata kunci : Kuliah Kerja Lapangan (KKL), CV Serelia Prima Nutrisia,
Oriflakes, Mutu, Bahan Baku, Pati Garut.

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan dapat mengembangkan ilmu, keterampilan, dan
kreativitas mahasiswa untuk terjun langsung dalam dunia kerja yang mungkin
tidak didapatkan di kampus. Setiap mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan dituntut harus mampu mengembangkan dirinya untuk
mempraktekkan secara langsung ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah.
Kuliah Kerja Lapangan pada program studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo merupakan mata
kuliah wajib bagi mahasiswa semester V dan tentunya setiap mahasiswa
diwajibkan untuk melaksanakan serta menyusun laporan Kuliah Kerja
Lapangan. Selain pengalaman bermanfaat yang di dapat, menjadi tolak ukur
dalam melihat etos kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa.
Sesuai dengan visi program studi Teknologi Hasil Pertanian yang
menghasilkan lulusan sarjana Teknologi Pertanian yang unggul, berkarakter,
mandiri. Besar kemungkinan dengan melalui program Kuliah Kerja Lapangan
ini mahasiswa dapat memahami langsung bagaimana di dunia kerja dan masih
banyak hal positif yang didapat maka penyusun berkesempatan untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di CV Serelia Prima Nutrisia.
CV Serelia Prima Nutrisia adalah sebuah industri makanan sehat yang
memproduksi sereal berbahan baku umbi garut, kemudian diberi brand
ORIFLAKES “Sereal Umbi Garut”. Kuliah Kerja Lapangan di CV Serelia
Prima Nutrisia diharapkan dapat memberikan pembelajaran, pengetahuan,
wawasan dan pengalaman baru mengenai proses pengolahan umbi garut
menjadi sereal. Penulis berharap mendapatkan ilmu dan banyak pengalaman
khususnya dalam ilmu Teknologi Hasil Pertanian.

1
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah :
1. Mengetahui proses produksi ORIFLAKES “Sereal Umbi Garut” di CV
Serelia Prima Nutrisia.
2. Mengetahui pengendalian mutu bahan baku ORIFLAKES “Sereal Umbi
Garut” yang dihasilkan oleh CV Serelia Prima Nutrisia.
3. Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan.
C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah :
1. Ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan diterapkan dengan baik.
2. Dapat berkarir pada perusahaan yang menjadi sasaran atau terkait.
3. Menjadi paham secara praktik pengolahan hasil pertanian salah satunya
sereal umbi garut.
4. Meningkatkan kerjasama Fakultas Pertanian khususnya Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian dengan perusahaan-perusaahan pangan lokal.
D. Rumusan Kegiatan
Adapun rumusan kegiatan pada Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah :
1. Bagaimana proses produksi ORIFLAKES “Sereal Umbi Garut” di CV
Serelia Prima Nutrisia?
2. Bagaimana pengendalian mutu bahan baku ORIFLAKES “Sereal Umbi
Garut” di CV Serelia Prima Nutrisia?

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
CV Serelia Prima Nutrisia (SERELIA) adalah sebuah perusahaan industri
makanan sehat yang memiliki misi dan visi yang berdiri pada Oktober 2014
dengan owner Suko Triyono dan Fandi Akhmad. Berawal dari ide membuat
sereal sehat berbahan baku lokal, pada saat itu beras merah menjadi pilihannya.
Namun ide tersebut kemudian berkembang dan owner memutuskan untuk
menjadikan umbi garut sebagai bahan lokal utama yang akan diolah menjadi
sereal, yang kemudian diberi brand yaitu Oriflakes “Sereal Umbi Garut”.
Brand ini adalah sebuah realisasi dari ide sang owner untuk menciptakan
produk yang ORIGINAL dan bahan bakunya dari lokal. Oleh karena itu
diberikanlah nama ORIFLAKES tersebut yang memiliki makna; ORI adalah
Original (alami, asli); FLAKES dari kata Bahasa Inggris yang artinya serpihan;
jadi, ORIFLAKES artinya serpihan sereal yang terbuat dari bahan-bahan alami
dan bermanfaat untuk kesehatan.
Pembuatan Oriflakes “Sereal Umbi Garut” pertama kali hanya
berkapasitas 3 kg per hari atau 30 box kemasan 300 gram di tahun 2014, dan
terus mengalami kenaikan kapasitas produksi sebesar 20%-30% per bulan.
Strategi awal pasar Oriflakes yaitu menyasar pada penderita diabetes melitus,
karena umbi garut dinilai memiliki keunggulan IG (Indeks Glikemik) yang
sangat rendah yaitu 14. Hal ini tentunya sangat membantu penderita diabetes
untuk melakukan diet karbohidrat dan menahan lapar agar dapat mengurangi
absorbs gula dalam darah. Melalui strategi pasar ini, Oriflakes berhasil
menembus pasar dengan penjualan mencapai 100 box perbulan dalam waktu 6
bulan pertama produksi.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan permintaan pasar, di tahun 2015
owner memutuskan untuk merapatkan kerjasama dan melahirkan akta
perusahaan dengan nama “CV Serelia Prima Nutrisia” dengan dengan cita-cita
menciptakan produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

3
Lebih dari 200 kali pengembangan yang dilakukan oleh R&D di
Oriflakes, sehingga dapat meraih ekspansi pasar yang lebih luas seperti pasar
asam lambung, diet, pendamping makanan untuk anak sehat dan ibu menyusui.
Pada tahun 2018, dengan ekspansi pasar tersebut Oriflakes berhasil menembus
penjualannya diangka 5000 box per bulan untuk berbagai kemasan dan varian
rasa yang telah dikembangkan.
Tahun 2019 adalah tahun kedua untuk meratakan pasar offline yang
sebelumnya pernah diterapkan pada tahun 2017 dengan strategi penetrasi pasar
untuk kalangan menengah kebawah. Harapannya adalah produk-produk
Oriflakes dapat sampai ke tangan konsumen dan bermanfaat bagi kesehatan
masyarakat Indonesia tak terkecuali.
Beberapa bukti perkembangan bisnis serealia yang mendapatkan
penghargaan berkelas di Indonesia, sebagai berikut:
1. The Winner Indonesia Award 2014-2015 “As The Best Quality Product Of
The Year”.
2. Pemenang GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) 2014 dari Kementerian
Koperasi dan UKM RI.
3. Juara 2 Lomba Bisnis Wirausaha Pemula Bidang Agroindustri & Industri
Kreatif 2015 oleh DIKPORA DIYKeMenPora RI.
4. Juara 2 Nasional Lomba Bisnis Wirausaha Pemula Bidang Agroindustri &
Industri Kreatif 2015 oleh KeMenPora RI.
5. Masuk dalam 30 besar Lomba Diplomat Success Challenge (DSC) 2015.
6. Runner Up Kompetisi Bisnis Sheel Livewire 015.
CV Serelia Prima Nutrisia bekerjasama di bidang penyediaan bahan baku
dan produk kemasan. Saat ini bekerjasama untuk penyediaan dan penerimaan
bahan baku dengan berbagai pihak baik skala bisnis maupun pemberdayaan
petani lokal di Indonesia khususnya Yogyakarta dan sekitarnya. Saat ini suplai
bahan baku untuk kebutuhan produk bekerjasama dengan petani umbi garut,
gula kelapa, di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

4
B. Lokasi Perusahaan
CV Serelia Prima Nutrisia memiliki tiga lokasi yang berbeda yaitu
satu kantor sekaligus sebagai tempat pemasaran serta dua tempat
produksi sebagai pengolahan bahan mentah hingga produk
Oriflakes siap untuk dipasarkan. Tempat stok produk serta kantor ini
terletak di Jalan Imogiri Barat KM 5,5 Gang Mawar Nomor 15, Dusun
Ngoto RT 3 RW 23, Desa Sewon, Kecamatan Bangunharjo, Kabupaten
Bantul. Lokasi kantor ini berbatasan dengan beberapa desa:
1. Sebelah Utara : Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon
2. Sebelah Timur : Desa Baturetno, Kecamatan Bangutapan
3. Sebelah Selatan : Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon
4. Sebelah Barat : Desa Druwo, Kecamatan Sewon
Lokasi produksi yang pertama terletak di Dukuh Pandes II, Desa
Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Lokasi tersebut berbatasan dengan beberapa desa, yaitu:
1. Sebelah Utara : Desa Glagah, Kecamatan Pleret
2. Sebelah Timur : Desa Jejeran, Kecamatan Pleret
3. Sebelah Selatan : Desa Jati, Kecamatan Pleret
4. Sebelah Barat : Desa Glodok, Kecamatan Pleret
Dipilihnya Dukuh Pandes II, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret
ini karena mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
1. Lokasi produksi berdekatan dengan pemukiman desa yang
menyediakan sumber daya manusia, hal ini dapat memudahkan
perusahaan memperoleh tenaga kerja tidak tetap yang dibutuhkan
ketika adanya produksi massal. Tenaga kerja bisa ditetapkan untuk
bekerja di sektor pengemasan sekunder produk. Pekerja sekunder di
sini diprioritaskan perempuan karena dianggap lebih teliti dengan
rentang usia anatar 20 sampai 40 tahun.
2. Lokasi berdekatan dengan sumber bahan baku susu etawa, karena
pasokan bahan baku susu kambing ettawa berada di daerah Sleman,
Bantul D.I. Yogyakarta. Bahan baku yang digunakan atau yang

5
didapatkan di wilayah kabupaten Bantul harus terseleksi juga agar
memenuhi standar yang sesuai dengan ketentuan perusahaan.
3. Lokasi produksi jauh dari jalan raya, sehingga meminimalisir
kemungkinan kontaminan yang berasal dari jalan raya seperti timbal
dan yang lainnya, selain sebagai upaya untuk memanfaatkan lahan
yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Lokasi pemasaran dibuat terpisah dengan lokasi produksi dan dekat
dengan Jalan Raya Imogiri menuju Kota Yogyakarta agar
mempermudah keterjangkauannya oleh transportasi darat, atau
mempermudah distribusi ke partner bisnis yang lain seperti mini
market atau apotek.
Lokasi produksi yang kedua terletak di Glagah Kidul, Tamanan,
Banguntapan, Bantul. Lokasi tersebut berjarak tidak terlalu jauh dengan
lokasi produksi yang pertama. Lokasi pabrik dengan tempat pemasaran
dibuat terpisah dikarenakan faktor lahan yang terbatas, sehingga lokasi
yang awalnya dirancang untuk menjadi satu lokasi akhirnya dipisah
antara lokasi pemasaran dengan lokasi produksi. Tempat produksi
perusahaan memiliki luas bangunan secara keseluruhan 15 meter x 21
meter atau 315 meter persegi. Keseluruhan bangunan dibagi untuk
ruangan-ruangan produksi seperti gudang bahan baku, ruang produksi,
ruang pengemasan primer, pengemasan sekunder dan toilet.
Keseluruhan tahapan produksi dilakukan di tempat ini.

6
Gambar 1. Lokasi CV Serelia Prima Nutrisia dari Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo
C. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi perusahaan adalah hal penting yang harus dimiliki
perusahaan, dengan adanya visi dan misi yang jelas perusahaan mempunyai
arah dan tujuan dalam melangkah, adapun visi dan misi CV Serelia Prima
Nutrisia berikut :
Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan pangan lokal yang tumbuh dan terus berkembang di
Indonesia melalui pemberdayaan petani, dan inovasi porduk olahan pangannya.
Misi Perusahaan :
a. Berorientasi atau berfokus pada produk olahan pangan local.
b. Melakukan pemberdayaan petani lokal dan pemanfaatan lahan tak terpakai.
c. Selalu berinovasi dalam segala bidang pengembangan demi kemajuan
perusahaan.

7
d. Membentuk jaringan pemasaran di seluruh Indonesia dan beberapa Negara
di Eropa, Asia Timur, Uni Emirat Arab Dan Asia Tenggara.
e. Menciptakan nilai manfaat dan nilai ekonomi tinggi melalui produk-
produknya.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan sistem hubungan antar posisi
kepemimpinan yang ada dalam organisasi CV Serelia Prima Nutrisia. Struktur
organisasi CV Serelia Prima Nutrisia dapat dilihat pada Gambar 2 .

Direktur Utama

Suko Triyono

Direktur

Fandy Akhmad

Manajer

Tri Nur Utami

Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen


Produksi Logistik Marketing Keuangan HRD

Rizal Esa L Galih Wahyu W Nandia Saras A Candhra Dwi Karina Ekasari
Putra

Gambar 2. Struktur Organisasi CV Serealia Prima Nutrisia

8
Berikut merupakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki masing –
masing jabatan diantaranya:
1. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah sebagai berikut:
a. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam
perusahaan.
d. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber
pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.
e. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi stategis untuk mencapai visi
dan misi perusahaan.
f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
h. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan.
2. Direktur
Tugas dan tanggung jawab direktur adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
d. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara
efektif dan efisien.
e. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan
dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada
perusahaan.
f. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.
3. Manajer
Tugas dan tanggung jawab manajer adalah sebagai berikut:
a. Memimpin operasian harian perusahaan.

9
b. Menetapkan karyawan.
c. Melakukan komunikasi dengan baik.
d. Menyelesaikan pekerjaan administrasi.
e. Memberikan delegasi.
f. Memotivasi seluruh karyawan.
g. Menjalankan kebijakan.
h. Memberikan pelatihan.
i. Melakukan evaluasi.
4. Departemen Produksi
Tugas departemen produksi adalah memastikan bahwa proses produksi
berjalan lancar sehingga target produksi bisa terpenuhi. Agar produksi bisa
berjalan dengan lancar, tentu harus menjaga kestabilan dalam proses.
Kestabilan dalam proses perlu dikendalikan dengan
menetapkan standarisasi. Standarisasi akan menjadi acuan dalam proses
produksi sehingga produk yang dibuat tidak mengalami kegagalan atau
defect. Standarisasi juga perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
5. Departemen Logistik
Adapun tugas departemen logistik sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan dan melacak pengiriman.
b. Mengelola gudang.
c. Menganalisis sistem rantai pasok.
d. Pengawasan keamanan.
6. Departemen Marketing
Adapun tanggung jawab departemen marketing sebagai berikut:
a. Melakukan riset untuk menentukan harga.
b. Memahami dan mencukupi kebutuhan dan harapan konsumen.
c. Memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.
d. Membuat strategi dan perencanaan produk.
e. Membuat strategi pemasaran produk.

10
7. Departemen Keuangan
Adapun tugas departemen keuangan sebagai berikut:
a. Menetapkan struktur keuangan entitas akan dana untuk sekarang dan
masa depan perusahaan.
b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat
efisiensi dam profitabilitas.
c. Mengendalikan keuangan perusahaan.
8. Departemen HRD
Adapun tugas dan tanggung jawab departemen HRD:
a. Melakukan identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi karyawan serta
keterampilan individu karyawan.
b. Menganalisis kebutuhan karyawan, merekrut karyawan dan
pengembangan yang dilakukan untuk kompetensi karyawan.
c. Bertanggung jawab dalam kebijakan upah yang diterapkan perusahaan.
E. Sistem Tenaga Kerja
Hari kerja di CV Serealia Prima Nutrisia adalah 6 hari dalam satu
minggu yaitu dari hari Senin sampai hari Sabtu. Tenaga kerja pada sektor
produksi berjumlah 37 orang dan dibagi dalam 2 shift yaitu shift pagi pada jam
06.00-14.00 WIB dan shift siang pada jam 14.00-22.00. Seluruh tenaga kerja
dalam sektor produksi harus menjaga kebersihan diri seperti badan, pakaian,
kuku tidak boleh panjang dan pekerja harus mengenakan Alat Pelindung Diri
(APD) yang disediakan oleh perusahaan.
APD yang menunjang proses produksi CV. Serealia Prima Nutrisia
sebagai berikut:
a. Jas Laboratorium
Jas laboratorium digunakan untuk melindungi pekerja agar keselamatan
pekerja terjaga dan tidak terjadi kontaminasi antara pekerja dan produk.
b. Penutup Rambut (Hairnet)
Penutup rambut (hairnet) digunakan oleh para pegawai agar untuk
mencegah kontaminan rambut yang jatuh ketika proses produksi terjadi.

11
c. Masker
Masker wajib digunakan bagi para pekerja karena penggunaan masker
berfungsi menyaring cemaran mikroorganisme asap,uap dan cemaran lain
yang mengotori udara maupun yang menyebabkan kontaminasi terhadap
produk.
d. Sandal Karet Tertutup
Penggunaan sandal karet digunakan pada saat bekerja berfungsi didalam
ruang produksi untuk menghindari kotoran yang terbawa pekerja dari luar
area produksi dan untuk melindungi kaki dari jatuhan benda berat ataupun
benda tajam.
F. Jumlah Karyawan
Adapun rincian data keseluruhan karyawan di CV Serelia Prima Nutrisia,
sebagai berikut :
Tabel 1. Data Karyawan di CV Serelia Prima Nutrisia
No Departemen Divisi Sub Divisi Jabatan Tetap Kontrak Training Freelance
Direktur Direktur
1 Manajemen Direktur 1
Utama Utama
2 Manajemen Direktur Direktur Direktur 1

3 Manajemen Manajer Manajer Manajer 1

4 Keuangan Keuangan Keuangan Supervisor 1


Admin
5 Keuangan Keuangan Staff 1
Keuangan
6 HRD HRD HRD Supervisor 1

7 HRD HRD Admin HRD Staff 1


HSE &
8 HRD HRD Staff 1
Trainer
9 HRD Office Boy Office Boy Operator 1
Customer
10 Marketing Marketing Supervisor 1
Service
Customer
11 Marketing CS Online Staff 2 5
Service

12
No Departemen Divisi Sub Divisi Jabatan Tetap Kontrak Training Freelance
Customer
12 Marketing CS Offline Staff 2
Service
Content Content
13 Marketing Supervisor 1
Creative Creative
Content Design
14 Marketing Staff 1 1
Creative Grafis
Content
15 Marketing Advertiser Staff 1 1
Creative
Content Video &
16 Marketing Staff 1
Creative photography
Content
17 Marketing Copy Writer Staff 1
Creative
Editor &
Content
18 Marketing Director Staff 1
Creative
Branding
19 Produksi Produksi Produksi Supervisor 1
Admin
20 Produksi Produksi Staff 1
Produksi
21 Produksi QC QC Operator 1
Adon & Adon &
22 Produksi Koordinator 1 3
Oven Oven
23 Produksi Adon Adon Operator 12

24 Produksi Oven Oven Operator 8

25 Produksi Mixing Mixing Koordinator 1

26 Produksi Mixing Mixing Operator 1 1

27 Produksi Finishing Finishing Koordinator 2

28 Produksi Finishing Finishing Operator 5 1

29 Logistic Logistic Logistic Supervisor 1


Admin
30 Logistic Logistic Staff 2
Logistic
31 Logistic Logistic Driver Driver 2

32 Logistic Logistic Packing Operator 2 2

13
G. Produk
Branding adalah bagian yang sangat mendasar dari kegiatan marketing
yang penting untuk dimengerti dan dipahami secara keseluruhan. Brand
dari produk CV Serelia Prima Nutrisia yaitu Oriflakes. Kebanyakan konsumen
mengenal Oriflakes sama dengan produk sereal yang telah beredar sebelumnya,
namun secara spesifik Oriflakes adalah sereal yang terbuat dari umbi garut
bukan gandum seperti kebanyakan sereal yang lain. Ditambah lagi formulasi
dari pembuatan Oriflakes yaitu susu kambing etawa dan gula kelapa
sehingga lebih sehat dan lebih kompleks nutrsinya. Manfaat dari
Oriflakes berbeda dengan sereal yang lain yaitu menjaga sistem pencernaan
seperti lambung agar terhindar dari asam lambung dan maag. Gula kelapa
sebagai bahan utama pembuatan Oriflakes bermanfaat untuk menjaga gula
darah dalam tubuh, sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Spesifikasi Oriflakes tersedia dalam kemasan kecil 150 gram (kids dan
daily) terdiri dari 5 sachet dimana setiap sachet berisi 30 gram, kemasan
besar 350 gram terdiri dari 1 sachet dan kemasan jumbo 900 gram terdiri
dari 1 sachet. Kemasan kecil kids Oriflakes terdiri dari 2 varian rasa yaitu
stroberi dan vanilla, untuk kemasan daily memiliki 2 varian rasa juga
yaitu coklat dan vanilla. Kemudian untuk kemasan besar dan jumbo
terdiri dari 4 varian rasa yaitu coklat, vanilla, jahe, dan original. CV
Serelia Prima Nutrisia selain memproduksi Oriflakes yang siap untuk
dikonsumsi oleh konsumen, perusahaan tersebut menjual bahan baku
berupa pati garut murni. Oriflakes sendiri yaitu sereal pertama di
Indonesia yang terbuat dari umbi garut tanpa ada kandungan gluten
atau free gluten.
Adapun manfaat dari masing-masing varian Oriflakes, sebagai
berikut:
a. Kids
Oriflakes memiliki varian rasa yang enak dan disukai anak-anak yang
mengandung susu kambing etawa yang hampir setara dengan asi dan juga
anti inflamasi, merupakan satu dari sekian jenis susu yang mudah diterima

14
oleh lambung dan jarang menyebabkan alergi. Oriflakes juga mengandung
nutrisi dan mineral yang cukup lengkap diantaranya fosfor, kalsium, protein,
asam folat, sodium dan fluorin yang dapat memenuhi kebutuhan harian anak
yang pastinya juga dapat meningkatkan nafsu makan anak. Terlebih lagi
umbi garutnya yang mengandung serat pangan yang berfungsi untuk
melancarkan metabolisme pencernaan.
b. Gastro
Manfaat Oriflakes untuk asam lambung dan maag:
1. Menetralkan asam lambung berlebih.
2. Melapisi dinding lambung karena maag.
3. Memberikan rasa dingin dan nyaman di lambung.
4. Teksturnya yang lembut.
c. Slim
Umbi garut dalam Oriflakes ini memiliki kandungan karbohidrat kompleks
yang mampu menekan rasa kenyang lebih lama daripada nasi atau
karbohidrat sederhana. Selain itu kandungan serat yang terdapat
pada Oriflakes memiliki sifat yang lebih sulit dicerna tubuh sehingga porsi
makan selanjutnya akan lebih kecil. Keadaan ini dapat membuat berat badan
turun dan terhindar dari obesitas.
d. Low IG
Oriflakes berfungsi sebagai asupan yang cocok untuk penderita diabetes
karena mengandung nutrisi lengkap seperti karbohidrat kompleks, serat,
vitamin, dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Oriflakes diabetic memiliki kandungan kalori 130 kkal yang tidak
menyebabkan efek samping dan mampu mengontrol keseimbangan gula
darah dalam tubuh.
e. Daily
Oriflakes daily merupakan minuman sereal harian pelapis lambung dan
mampu untuk memenehuhi asupan nutrisi harian, selain itu juga dapat
memperbaiki luka pada lambung dan membantu menambah metabolisme
pada tubuh. Mengkonsumsi Oriflakes daily secara rutin dalam jangka waktu

15
panjang tidak menimbulkan efek samping, sehingga sangat aman untuk
dikonsumsi. Selain itu tubuh juga membutuhkan serat harian yang cukup,
dengan mengkonsumsi minimal 2 kali sehari sudah membantu mencukupi
serat harian pada tubuh.

Gambar 3. Produk Oriflakes


H. Sistem Distribusi
CV. Serelia Prima Nutrisia menerapkan sistem distribusi DO
dan offline. DO atau Delivery Order artinya perusahaan akan
melakukan pengiriman barang apabila ada pesanan langsung dari
konsumen melalui reseller dan agent di seluruh Indonesia. Dalam
pendistribusian ini terdapat persyaratan pemesaan sejumlah produk
yang telah ditetapkan oleh CV Serelia Prima Nutrisia. Distribusi
offline artinya suatu sistem distribusi yang dilakukan oleh
sales dengan mendatangi outlet atau swalayan secara langsung.
Tujuannya agar mempermudah konsumen dalam melakukan pembelian
produk Oriflakes yang ada di outlet terdekat dan hanya berada di area
D.I Yogyakarta.
Alur dalam distribusi online yang pertama konsumen akan
menghubungi pihak perusahaan untuk melakukan pemesanan.
Perusahaan akan memberikan tawaran terhadap produk yang dipasarkan
sesuai dengan jumlah quantity pemesanan yang telah ditetapkan dan
melakukan packing. Produk yang telah dipesan akan dilakukan
pengiriman sesuai jadwal pemesanan serta dilakukan transaksi
penjualan secara online.

16
I. Harga
Harga dari produk Oriflakes yang ditetapkan oleh CV Serelia
Prima Nutrisia berbeda-beda sesuai dengan kemasan kecil, besar dan
jumbo.
Tabel 2. Rincian Harga Oriflakes
Salesman
Jenis Produk Ukuran Harga (Rp)
Gastro, low IG, Original 350 gram 45.500
Slim 350 gram 52.500
Kids dan daily 150 gram 8.000
Gastro, low IG, Original, Slim 900 gram 105.000
Reseller
Jenis Produk Ukuran Harga (Rp)
Gastro, low IG, Original 350 gram 36.400
Slim 350 gram 42.000
Kids dan daily 150 gram 7.120
Gastro, low IG, Original, Slim 900 gram 84.000
Gathering
Jenis Produk Ukuran Harga (Rp)
Gastro, low IG, Original 350 gram 49.400
Slim 350 gram 57.000
Kids dan daily 150 gram 10.500
Gastro, low IG, Original, Slim 900 gram 84.000

Harga oriflakes untuk pos Indonesia sebesar Rp49.400 dan hanya untuk
produk kemasan 350 gram saja.

17
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
A. Produksi Oriflakes “Sereal Umbi Garut”
Proses produksi Oriflakes “Sereal Umbi Garut”dapat dilihat pada Gambar 4 :

Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Oriflakes

18
1. Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku merupakan proses awal, sebelum
dilakukannya proses pengolahan. Penyimpanan dilakukan untuk menjaga
kualitas bahan baku, dari awal bahan baku datang hingga bahan baku akan
diolah. Pada ruang penyimpanan bahan baku terdapat umbi pati garut, pati
jagung, margarine, creamer, gula kelapa, susu kambing etawa, perisa
sintetik vanilla dan kakao bubuk. Pada penyimpanan bahan baku ini perlu
dilakukan pengawasan dan pengendalian mutu pada setiap bahan baku oleh
Quality Control (QC). Pengecekan bahan berupa aroma, rasa, jumlah dan
volume bahan, kemudian dilakukan penyimpanan pada suhu ruang.
2. Pengadonan Bahan Baku
Pengadonan bahan baku merupakan pencampuran awal yang meliputi
umbi pati garut, pati jagung, margarine, dan air yang sudah dilakukan
penimbangan. Bahan tersebut dicampurkan secara merata hingga adonan
menjadi kalis dan diharapkan tidak adanya adonan yang menggumpal,
karena jika adonan masih menggumpal maka menandakan bahwa
pencampuran yang dilakukan belum merata.
Proses yang dilakukan pada tahap ini yaitu umbi garut diayak dengan
menggunakan ayakan ukuran 12 mess. Kemudian pencampuran pati umbi
garut dengan pati jagung dan margarine hingga setengah kalis. Selanjutnya
dilakukan penambahan air dan pencampuran kembali hingga adonan kalis
dan tidak ada gumpalan. Tindakan yang dilakukan apabila terdapat masalah
berupa human error adalah dengan pengecekan berkala oleh kepala bagian
pengadonan.
3. Penggilingan Adonan
Penggilingan adonan memiliki tujuan untuk memadatkan adonan yang
telah kalis sebelum dipipihkan untuk menghasilkan adonan yang padat.
Pada proses penggilingan ini adonan yang sudah tercampur dengan
sempurna dimasukkan ke mesin penggiling. Adonan tersebut ditekan secara
perlahan ke dalam mesin penggiling sehingga menjadi hasil yang berbentuk
padat dan siap untuk dipipihkan.

19
Proses penggilingan ini, adonan harus benar-benar digiling secara rata
hingga tidak terdapat gumpalan. Jika adonan masih terdapat gumpalan maka
adonan tidak siap untuk dipipihkan. Apabila terjadi masalah berupa adonan
terlalu kering maka dilakukan pembenahan perlakuan dari kepala bagian
penggilingan.
4. Pemipihan Adonan
Pemipihan adonan bertujuan untuk membuat adonan yang telah digiling
menjadi flakes. Hasil yang diharapkan adalah adonan harus pipih secara
sempurna dengan ketebalan adonan yang seragam. Pertama-tama yang harus
dilakukan adalah memastikan mesin pemipih harus dalam keadaan bersih
lalu mengatur tingkat ketebalan yang terdapat pada mesin pemipih dengan
cara memutar tuas pada mesin. Kemudian adonan dimasukkan ke dalam
mesin dan dilakukan pengecekan setiap hasil adonan yang keluar dari mesin.
Apabila terdapat masalah pada tekstur adonan seperti terlalu lembab atau
terlalu kering maka kepala bagian langsung memberikan beberapa perlakuan
seperti jika terlalu kering dilakukan penambahan air dan dilakukan
pengadonan lagi dan jika terlalu basah akan ditambah pati umbi garut demi
mendapatkan tekstur flakes yang renyah dan sempurna pada saat setelah di
oven.
5. Pengovenan
Prinsip dari pengovenan adalah pengurangan kadar air menggunakan
media mesin pemanas berjenis oven, pada proses pengovenan ini memiliki
tujuan untuk mengeringkan, mematangkan flakes dan juga sebagai kontrol
pengendalian mikroba. Pada proses pengovenan ini dilakukan pada suhu
120°C-150°C dengan jangka waktu selama 20–25 menit. Lalu dilakukan
pembalikan pada flakes yang telah dioven dalam jangka waktu 1 menit
sekali, hal ini dilakukan sebagai kontrol, agar flakes yang telah dioven tidak
gosong dan mempunyai tekstur renyah sempurna.

20
6. Mixing Flavour
Pada proses ini merupakan tahap akhir pada pencampuran flakes
dengan flavour, dengan hasil yang diharapkan flakes dan flavour tercampur
rata dengan proporsi yang sesuai. Proses ini dilakukan dengan memasukkan
flakes kering hasil dari pengovenan kedalam rotary mixing machine.
Kemudian menambahkan creamer, perisa dan perasa dengan proporsi
dengan takaran masing masing kedalam mesin. Selanjutnya nyalakan mesin
dan biarkan mesin bekerja dalam 20 menit. Setelah proses mixing selesai
dilakukan pembersihan pada mesin dengan kompresor agar tidak terdapat
bubuk flavour dan flakes yang tertinggal.
7. Pengemasan
Proses pengemasan ialah proses paling akhir pada tahap produksi,
tujuan dari proses pengemasan ini ialah melindungi produk dari cemaran-
cemaran bahaya fisik, mikrobiologis, dan menunjang distribusi produk.
Pada proses diharapkan agar produk terlindungi secara sempurna dan
mendapatkan kesan aesthetic. Pada proses pengemasan produk ini, yang
pertama ialah penimbangan produk. Kemasan yang digunakan untuk
kemasan primer berjenis alumunium foil, karena alumunium foil merupakan
kemasan yang kuat, tidak mudah tertusuk, kedap air, kedap udara dan tidak
dapat tertembus oleh matahari, sehingga aman untuk digunakan. Setelah
ditimbang, kemasan ditutup menggunakan mesin sealer, lalu memastikan
bahwa produk sudah terkemas dengan baik. Kemudian setelah pengecekan
selesai produk dilanjutkan pengemasan menggunakan kemasan sekunder.
Kemasan sekunder pada produk ini memiliki fungsi melindungi dan fungsi
aesthetic yang berfungsi sebagai daya tarik sebagai penambah nilai produk.
Kemasan sekunder yang digunakan berupa karton. Pada kemasan sekunder
ini berisi informasi informasi gizi, kandungan yang ada dalam produk dan
expired date pada produk. Lalu yang terakhir adalah kemasan tersier yang
berfungsi melindungi produk saat distribusi, kemasan tersier pada produk
oriflakes ini berjenis kardus tebal.

21
B. Pengendalian Mutu Bahan Baku
1. Penerimaan dan Pengendalian Bahan Baku
Sistem penerimaan bahan baku pada CV Serelia Prima Nutrisia ini
menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Sistem FIFO memang
banyak digunakan oleh industri karna sistem ini merupakan sistem yang
paling efektif untuk proses penerimaan bahan baku. Sistem FIFO yaitu
dimana persediaan pertama kali masuk itulah yang pertama kali keluar.
Proses penerimaan bahan baku dengan sistem FIFO disini yakni bahan baku
yang pertama kali datang akan langsung diolah dan dijual. Bahan baku yang
datang biasanya untuk persediaan selama 1 bulan sehingga bahan baku yang
baru datang paling lambat disimpan serta habis dipakai hanya sekitar 1
bulan, kemudian diganti dengan persediaan bahan baku baru. Berikut
merupakan prosedur penerimaan bahan baku di CV. Serelia Prima Nutrisia.
a. Bahan baku yang dikirim ke CV Serelia Prima Nutrisia harus disertai
surat jalan atau nota bukti pemesanan bahan baku yang mencantumkan
jumlah pemesanan, jumlah yang dikirim serta harga bahan baku.
b. Bahan baku yang dikirim ke CV Serelia Prima Nutrisia wajib
menempelkan identitas produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa
dan berat bahan baku di masing-masing satuan packing yang dikirim.
c. Semua bahan baku yang dikirim ke CV Serelia Prima Nutrisia harus
terlebih dahulu di cek kualitasnya secara organoleptic oleh team quality
control CV Serelia Prima Nutrisia
d. Apabila barang yang dikirim dinyatakan memenuhi spesifikasi dari
quality control, supplier wajib memberikan Salinan surat jalan atau nota
kepada admin produksi sebagai tanda terima dan bahan baku disimpan
di gudang produksi.
e. Apabila bahan baku yang dikirim tidak memenuhi spesifikasi yang
telah ditentukan dari quality control, tidak disertakan surat-surat dan
identitas bahan yang telah ditentukan, pihak CV Serelia Prima Nutrisia
berhak mengembalikan produk yang telah dikirim ke supplier yang
bersangkutan.

22
f. Setiap bahan baku yang datang dilakukan pengujian ulang oleh QC
(Quality Control) untuk memastikan mutu pada bahan baku tersebut
baik atau buruk.
g. Seluruh bahan baku dilakukan pengujian berupa pengamatan fisik
berupa organoleptik, hanya pada bahan pati umbi garut yang diuji kadar
airnya menggunakan moisture texture. Pengamatan fisik berupa
organoleptik yaitu, ada tidaknya rusak atau cacat fisik pada kemasan,
ada tidaknya kotoran, debu atau kerikil pada bahan baku, serta uji
organoelptik berupa pengamatan pada warna, bau, dan tekstur bahan
baku.
Pengendalian mutu yang dilakukan setelah melewati prosedur
penerimaan bahan baku adalah melakukan pengujian bahan baku
berdasarkan syarat mutu SNI, berikut syarat mutu pada bahan baku
pembuatan oriflakes :
a. Syarat mutu pada pati umbi garut menurut SNI 01-6957-1999 meliputi
lolos ayakan 100 mesh minimal 95%, kadar air maksimal 16% dari berat
bahan, kadar serat kasar maksimal 1%, tidak terkontaminasi benda asing
dan serangga, tidak dicampuri jenis pati lainnya, memiliki derajat
crq1asam maksimal 4 ml N NaOH/100g, serta residu maksimal 30mg/g.
b. Syarat mutu pada creamer nabati bubuk menurut SNI 4444-2009 meliputi
warna putih sampai dengan putih kekuningan, kenampakan tidak boleh
ada gumpalan, kadar air maksimal 4% dari berat bahan, kadar abu
maksimal 4% dari berat bahan.
c. Syarat mutu pada tepung jagung menurut SNI 01-3727-1995 meliputi
lolos ayakan 80 mesh minimal 70%, lolos ayakan 60 mesh minimal 99%,
kadar air maksimal 10% dari berat bahan, kadar abu maksimal 1,5% dari
berat bahan, tidak terkontaminasi benda asing, tidak dicampuri dengan
jenis pati lainnya, memiliki derajat asam ml N NaOH/100g.
d. Syarat mutu susu bubuk etawa mengikuti syarat mutu susu bubuk
berlemak, syarat mutu susu bubuk berlemak yakni memiliki kadar air
maksimal 4% dari berat bahan, kadar abu maksimal 6% dari berat bahan,

23
mengandung protein minimal 25N x 6,37% dari berat bahan, lemak
minimal 26% dari berat bahan, dan laktosa minimal 35% dari berat bahan
(SNI 01-2970- 1992).
e. Syarat mutu gula kelapa menurut SNI 01-3743-1995 meliputi rasa dan
aroma khas gula kelapa, warnanya kuning kecoklatan sampai coklat,
kadar air aksimal 3%, kadar abu maksimal 2% dan tidak ada cemaran
logam.
f. Syarat mutu margarine menurut SNI 3541:2014 meliputi bau, rasa dan
warna normal, kadar air maksimal 18% dari berat bahan, kadar lemak
minimal 80% dari berat bahan, dan tidak ada cemaran logam.
g. Syarat mutu perisa termasuk dalam bahan tambahan pangan menurut SNI
01-7152-2006 tidak menuliskan syarat mutunya hanya menjelaskan
seberapa banyak kandungan yang terdapat dalam bahan tambahan
pangan tersebut agar aman untuk ditambahkan ke produk makanan dan
minuman.
Bahan baku yang datang harus memenuhi, atau setidaknya mendekati
syarat mutu sesuai SNI yang sudah ditetapkan. Maka dari itu perusahaan
harus meminta jaminan yang menjanjikan kepada supplier agar pengecekan
dan pengujian saat penerimaan bahan baku bisa lebih efektif, sehingga dapat
mengurangi resiko bahaya pada bahan baku saat proses pengolahan
berlangsung.
2. Penyimpanan Bahan Baku
Pada tahap penyimpanan bahan baku tetap dilakukan pengendalian
dan pengawasan mutu pada tiap bahan baku secara berkala oleh QC
(Quality Control). Pengawasan mutu yang dilakukan oleh QC di CV Serelia
Prima Nutrisia ini yakni berupa pengujian ulang pengamatan secara fisik, uji
organoleptik dan uji kadar air pada bahan baku secara berkala. Selain itu
juga dilakukan pengecekan pada suhu ruang dan kelembaban pada ruang
penyimpanan agar selalu stabil. Hal ini dilakukan agar mengetahui bahan
baku masih layak untuk digunakan untuk diproses pada tahap selanjutnya.
Penyimpanan bahan baku pada CV Serelia Prima Nutrisia ini disimpan pada

24
ruang penyimpanan khusus dan bahan baku diletakkan serta disusun diatas
palet. Bahan baku yang baru saja datang akan ditempatkan pada ruang
penyimpanan tersebut, dan disimpan sekitar kurang lebih selama 1 bulan
bahan baku sudah habis digunakan, kemudian diganti dengan persediaan
bahan baku baru dari supplier.
Pada penyimpanan bahan baku penting untuk menata atau menyusun
bahan baku dengan benar, setidaknya 3 sampai 4 bahan baku tersusun pada
tiap rak atau tiap palet. Palet atau rak sangat berguna untuk mencegah bahan
baku tidak bersentuhan langsung dengan lantai, karna pada ummnya lantai
lembab dan rentan adanya kontaminasi asing, sehingga jika bahan baku
bersentuhan langsung dengan lantai dan dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama akan menyebabkan tumbuhya kapang pada bahan baku. Maka dari itu
penyimpanan bahan baku harus berada di ruangan khusus untuk
penyimpanan dengan tempat yang kering serta sejuk, tidak terlalu lembab
dan juga tidak terlalu kering.

25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di CV Serelia
Prima Nutrisia dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses produksi Oriflakes “Sereal Umbi Garut” meliputi : penerimaan dan
penyimpanan bahan baku, pengadonan bahan baku, penggilingan adonan,
pemilihan adonan, pengovenan, mixing flavour dan pengemasan.
2. Pengendalian mutu bahan baku Oriflakes “Sereal Umbi Garut” yang
dilakukan berupa penerimaan bahan baku yang menggunakan sistem FIFO
(First In First Out) dan pengendalian mutu bahan baku sesuai dengan SNI
serta penyimpanan bahan baku berupa pengujian ulang pengamatan secara
fisik, uji organoleptik dan uji kadar air pada bahan baku secara berkala.
B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan kepada perusahaan adalah:
1. Perusahaan harus lebih meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan karyawan
serta melakukan pengecekan kepada karyawan saat melakukan pekerjaan
guna meminimalkan terjadinya kesalahan.
2. Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan lagi
supaya fasilitas tetap terjaga dan terwujudnya kenyamanan bagi karyawan
dan konsumen.
3. Koordinasi antara owner dan karyawan harus terjalin dengan baik dan
transparan sehingga hasil produksi bisa optimal sesuai yang diharapkan.

26
DAFTAR PUSTAKA
SNI 01-6957-1999. Tepung Garut. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 4444-2009. Krimer Nabati Bubuk. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 01-3727-1995. Tepung Jagung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 01-2970- 1992. Susu Bubuk. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 01-3743-1995. Gula Kelapa. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 3541:2014. Margarin. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 01-7152-2006. Perisa. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

27
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan KKL di CV Serelia Prima Nutrisia

No Tanggal Divisi Kegiatan


1 23-28 November 2020 Logistik Packing produk yang sudah
diorder.
2 20 November-05 Marketing Edukasi dan penjualan produk
Desember 2020 oriflakes di berbagai kantor pos
Bantul, Yogyakarta.
3 07-19 Desember 2020 Produksi Finishing
4 21-23 Desember 2020 Mengerjakan laporan KKL

28
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Packing Orderan Oriflakes Edukasi dan Penjualan Offline Oriflakes

Packing Produk Oriflakes Berpamitan dengan Owner CV Serelia


Prima Nutrisia

29

Anda mungkin juga menyukai