Tugas Diskusi 1 - Geodesi20 - Digdo Bayu Riky Subagja
Tugas Diskusi 1 - Geodesi20 - Digdo Bayu Riky Subagja
NPM : 2015071065
Prodi : Teknik Geodesi
Resume Materi Syariah
A. Pengertian Syariah
Syariah secara bahasa berarti jalan ke tempat pengairan atau jalan yang harus diikuti atau tempat
lalu air di sungai. Kata syariah muncul dalam ayat al-Qur'an pada surah al-Maidah (5): 48, asy-
Syura (42): 13, dan al-Jatsiyah (45): 18. Syariah merupakan jalan hidup muslim yang memuat
ketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, baik berupa larangan maupun berupa
suruhan, meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia.
Menurut para ahli, definisi syariah adalah segala titah Allah yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia di luar yang mengenai akhlak. Dengan demikian syariah itu adalah nama bagi
hukum-hukum yang bersifat amaliah. Sedangka menurut Muhammad Syultut, syariah adalah
hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan Allah bagi hamba-Nya untuk diikuti dalam
hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.
Syariat Islam (bahasa Arab: )شريعة إسالميةyakni berisi hukum dan aturan Islam yang mengatur
seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun non- muslim. Selain berisi hukum
dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh
sebagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan panduan integral/ menyeluruh dan sempurna
seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.
Sebagaimana tersebut dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36, bahwa sekiranya Allah dan
Rasul- Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil
ketentuan lain. Oleh sebab itu secara implisit dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara
yang Allah dan Rasul- Nya belum menetapkan ketentuannya maka umat Islam dapat menentukan
sendiri ketetapannya itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah QS
5:101 yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan
Allah SWT.
B. Sumber-Sumber Syariah
1. Al-Qur'an
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang dirunkan kepada Nabi
Muhammad Saw., melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada seluruh umat muslim
hingga akhir zaman. Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah yang
sekaligus sebagai penyempurna dari kitab yang diturunkan sebelumnya.
2. Al-Hadits
Al-Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an yang memuat segala ucapan,
ketetapan maupun perbuatan Rasulullah SAW. yang di dalamnya memuat aturan pelaksanaan,
tata cara ibadah, akhlak, ucapan yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Ijtihad
Ijtihad adalah sebuah usaha para ulama, untuk menetapkan suatu putusan hukum Islam.
Berdasarkan al-Qur'an dan al-Hadits. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW. wafat
sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau tentang sesuatu hukum maupun perihal
peribadatan.
C. Ruang Lingkup
1. Hubungan Manusia dengan Allah SWT melalui ibadah, seperti:
a. Thaharah (bersuci), tujuannya untuk membiasakan manusia untuk hidup bersih sehingga orang
lain merasa nyaman di dekatnya.
b. Shalat, tujuannya untuk menanamkan kesadaran dalam diri manusia bahwa asal usulnya dari
tanah dan pengulangan janji akan tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
c. Zakat, tujuannya untuk membiasakan manusia untuk saling berbagi kepada sesama.
d. Pusa, tujuannya untuk membiasakan manusia untuk jujur pada diri sendiri dan turut berempati
terhadap penderitaan orang lain.
e. Haji, tujuannya mempersiapkan kepada setiap diri pribadi muslim untuk datang kepada Allah
SWT dengan merelakan segala harta benda, jabatan, kekuasaan dan lain sebagainya.
2. Hubungan manusia dengan manusia lainnya melalui muamalat, seperti:
a. Ikatan pertukaran barang dan jasa, tujuannya agar kebutuhan manusia dapat terpenuhi secara
sportif.
b. Ikatan pernikahan, tujuannya untuk memelihara kelangsungan hidup manusia dengan
berdasarkan pada aturan yang berlaku.
c. Ikatan pewarisan, tujuannya untuk menjamin kebutuhan dasar anggota keluarga yang
ditinggalkan melalui warisan yang ditinggalkan.
d. Ikatan kemasyarakatan, tujuannya agar terjadi pembagian peran dan fungsi sosial yang adil
berdasarkan pada musyawarah.
e. Ikatan kemanusiaan, tujuannya agar terjadi saling tenggang rasa, karya dan cipta diantara
manusia yang berkaitan.