“Covid Oh Covid”
DISUSUN OLEH:
Kelompok 8
FASILITATOR:
MEDAN
2021
Pemicu 6
Nama Pemicu: Covid Oh Covid
Penyusun:Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D, Roy Fachraby, SH., M.Kn., Dr. Rudy
Sofyan, S.S., M.Hum
Hari/Tanggal: Senin, 01 November 2021
Pukul: 07.30-09.30 Wib
Virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan
atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Siapapun dapat terinfeksi virus corona, mulai
dari bayi, anak kecil, orang dewasa bahkan sampai orang tua. Dokter gigi memiliki risiko
lebih tinggi terpapar virus ini karena berkaitan dengan tindakan medis yang dilakukannya.
Mata, hidung dan mukosa mulut merupakan jalur utama masuknya virus Corona ini. Sama
seperti virus lainnya, virus corona dapat menyebar melalui percikan ludah bahkan dapat
melalui udara walaupun demikian masih perlu penelitian untuk menjelaskan hal ini. Jawaban
yang pasti dapat diberikan dengan didasarkan pada evidence-based. Kepada Saudara
diberikan satu artikel yang berjudul “COVID-19 Associated Stress Among Dental
Students” untuk dilakukan analisis.
Pertanyaan:
1. Apakah artikel tersebut dapat digunakan sebagai evidence-based?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa manfaatmya bagi ilmu
kedokteran gigi
3. Tuliskan 2 sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan evidence based untuk
artikel tersebut.
4. Definisikan minimal 3 pertanyaan (define the question) yang menurut Saudara merupakan
isu dalam artikel sebagai langkah awal dalam Evidence Based Dentistry.
5. Buat interpretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat menjawab
pertanyaan yang Saudara buat pada no.4.
6. Coba anda jelaskan secara detail hubungan antara Evidence Based Dentistry dengan kajian Ilmu
Filsafat dalam hal Manusia berfikir, tahu dan Mengerti serta kaitkan dengan etika dan etika
Profesi...???
7. Coba jelaskan format penulisan Systematic Literature Review (SLR)!
8. Bagaimana implementasi evidence based dentistry dalam mencegah stress akibat Covid?
Note: Pertanyaan no. 7 dan no. 8 dijawab dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Learning issue
• Evidence based dentistry
• Filsafat
1. Apakah artikel tersebut dapat digunakan sebagai evidence-based?
Jawab: Evidence Based juga dapat diartikan sebagai suatu pendekatan pada pelayanan
kesehatan, yang memperlukan integrasi penilaian dari sistematik dari bukti ilmiah
(scientific evidence) klinis yang relevan.
Menurut (Allan Hackshaw, 2007) terdapat jenis studi dari berbagai metodologi yang dapat
dijadikan sebagai pembuktian, yaitu:
Studi observisonal
Studi intervensi
Uji klinis
Tinjauan
Tinjauan sistematis
Ulasan naratif
Systematic review atau tinjauan sistematik menerapkan pendekatan metodologis yang formal
untuk mendapatkan, menganalisis, dan menginterpretasikan semua laporan yang tersedia
tentang topik tertentu. Systematic review dijadikan evidence based karena telah menjadi studi
penelitian yang telah diidentifikasi dan hasil penelitian telah diringkas. Dengan ini,
systematic review dapat dijadikan panduan dalam keputusan klinis.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Evidence Based Dentistry, dan apa manfaatmya bagi ilmu
kedokteran gigi?
Jawab: Evidence Based Dentistry (EBD) adalah integrasi bukti penelitian yang tersedia,
dikombinasikan dengan pengalaman pribadi. EBD adalah pratik kedokteran berbasis bukti
yang merupakan integrasi keahlian klinis individu dengan bukti klinis internal terbaik yang
tersedia dari sistematik penelitian dan intergrasi nilai dan harapan pasien.
American Dental Association (ADA) merumuskan definisi EBD berdasarkan konsep EBM,
yaitu sebuah pendekatan perawatan kesehatan orang yang memerlukan integrasi yang
bijaksana dari penilaian sistematik terhadap bukti ilmiah yang relevan secara klinis, berkaitan
dengan kondisi dan riwayat pasien serta medis pasien dengan keahlian klinis dokter gigi dan
kebutuhan pas preferensi peraawatan pasien.
Manfaat EBD:
- Secara ilmiah menilai dan memvalidasi data penilitian, data klinis atau kombinasi
keduanya untuk membantu dokter dalam kemampuan pengambilan keputusan lebih
baik lagi.
- Memudahkan dalam penatalaksanaan pasien.
- Dapat memecahkan masalah pasien.
- Dokter gigi mendapatkan infomasi muktahir dan sahi dalam kemajuan IPTEK.
3. Tuliskan 2 sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan evidence based untuk
artikel tersebut.
Jawab: Adapun sumber informasi yang digunakan sebagai bahan evidence based untuk
artikel, yakni:
o Jurnal dan Buku
Majalah ilmiah atau jurnal dan buku bisa dijadikan evidence based. Jenis jurnal harus
diperhatikan untuk dijadikan EB, yaitu: studi observasional, studi intervensional, dan
review.
Buku dijadikan EB karena secara dasar saja terutama yang berhubungan dengan teori
dasar saja.
4. Definisikan minimal 3 pertanyaan (define the question) yang menurut Saudara merupakan
isu dalam artikel sebagai langkah awal dalam Evidence Based Dentistry.
Jawab: Setelah membaca artikel jurnal
1. Kenapa mahasiswi cenderung tingkat stress lebih tinggi dari pada mahasiswanya?
2. Apa faktor utama lingkungan sarjana kedokteran gigi penuh dengan tekanan?
3. Bagaimana ketersediaan informasi-informasi terkait COVID-19 di Saudi Arabia?
5. Buat interpretasi dari data dalam artikel tersebut/artikel lain yang dapat menjawab
pertanyaan yang Saudara buat pada no.4.
Jawab:
1. Ini bisa dijelaskan dengan lebih tinggi jumlah wanita yang berpartisipasi dalam
penelitian (154 vs. 104 laki-laki). Asumsi dari Muhammad dan Rajan (2020) bahwa
“perempuan lebih rentan mengalami masalah emosional dan neurotik karena keyakinan
metakognitif dan strategi pengendalian pikiran mereka”. Namun, respons setiap orang
terhadap potensi stresor dapat berubah sesuai dengan susunan kepribadian mereka.
6. . Coba anda jelaskan secara detail hubungan antara Evidence Based Dentistry dengan kajian Ilmu
Filsafat dalam hal Manusia berfikir, tahu dan Mengerti serta kaitkan dengan etika dan etika Profesi???
Jawab: Manusia tentunya memiliki akal, nurani, dan nafsu. 3 karakteristik ini menggambarkan
manusia lebih tinggi derajatnya diantara semua makhluk. Pikiran memberi manusia pengetahuanyang
dapat dipakai sebagai pedoman dalam perbuatannya, sedangkan kemauanlah sebagai pendorong
perbuatan mereka. Oleh karena itu, berfikir merupakan atribut yang menjadikan manusia adalah
manusia. Jika dikaitkan dengan EBD, seperti yang kita tahu jika EBD adalah pratik kedokteran
berbasis bukti yang merupakan integrasi keahlian klinis individu dengan bukti klinis internal
terbaik yang tersedia dari sistematik penelitian dan intergrasi nilai dan harapan pasien.
Manusia berfikir merupakan upaya untuk memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuan
tersebut proses berfikir dapat terus berlanjut guna memperoleh pengetahuan yang baru, dan
proses itu tidak berhenti selama upaya pencarian pengetahuan terus dilakukan.
8. Bagaimana implementasi evidence based dentistry dalam mencegah stress akibat Covid?
Jawab: Salah satu manfaat EDB sendiri adalah dapat memperoleh informasi yang sahih dan
muktakir dalam kemajuan IPTEK. Perlu menulusuri lebih lanjut tentang bahaya wabah virus
Covid-19 serta pencegahan dan kontrol virus corona untuk menjaga diri dan orang sekitar
supaya tidak terinfeksi virus. Mematuhi protokol kesehatan dan senantiasa terus update berita
informasi melalui jurnal, TV, lembaga kesehatan dunia (WHO), PDGI ataupun media sosial
yang berisi factual agar tidak mengalami stress dan ketakutan yang dirasakan para dokter gigi
karena resiko tinggi terkena virus COVID-19 ketika praktik atau dekat dengan pasien. Setiap
dokter pastilah harus berpartisipasi dalam mencari solusi mencegah penyebaran virus
COVID-19. Semua data harusnya berdasarkan Evidence Based Dentistry.
DAFTAR PUSTAKA
1. NICE. Antenatal Care [Internet]. 2nd ed. London: Royal College of Obstetriction and
Gynaecologists; 2008
4. Hanadi S. Lingawi, Ibtesam K. Afifi. 2020. COVID-19 Associated Stress Among Dental
Students. The Open Dentistry Journal; 14: 554-562. DOI: 10.2174/1874210602014010554