Anda di halaman 1dari 3

Raffi Baihaqy

X-RPL (28)

Naturalisasi

Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah proses perubahan status dari penduduk asing


menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi beberapa
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang bersangkutan.
Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan
saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 2 tahun 2006.
Cara Memperoleh Naturalisasi Biasa
Cara memperoleh naturalisasi biasa yaitu dengan mengajukan permohonan kepada HAM dan
Menteri Hukum melalui Kedubes RI atau Kantor Pengadilan Setempat. Jika disetujui, maka
harus mengucapkan janji setia di hadapan pengadilan negeri.
Syarat-syarat memperoleh naturalisasi biasa menurut UU No.12 Tahun 2006 adalah
a) Sewaktu mengajukan permohonan, berada di wilayah Negara Republik Indonesia paling
singkat selama 5 (lima) tahun berturut-turut atau 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-
turut.
b) Sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah.
c) Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mengakui Dasar Negara
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
d) Sehat jasmani dan rohani
e) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
f) Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara
g) Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih

Contoh naturalisasi biasa : Wanita asing yang menikah dengan pria Indonesia. Tentu saja wanita
tersebut harus mengikuti status kewarganegaraan sang suami sebagaimana mestinya. Nah,
pengubahan status kewarganegaraan wanita tersebut lah yang dinamakan naturalisasi biasa.
Cara Memperoleh Naturalisasi Istimewa
Dalam ketentuan perundang-undangan negara Republik Indonesia tentang kewarganegaraan
juga disebutkan adanya pemberian kewarganegaraan Indonesia kepada orang asing secara
istimewa. Artinya orang yang diberikan status istimewa sebagai warga negara itu tidak perlu
mengajukan permohonan secara khusus untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia (tidak
perlu melengkapi banyak persyaratan seperti naturalisasi biasa).
Biasanya naturalisasi istimewa ini diberikan kepada warga negara asing yang telah berjasa
kepada Negara Republik Indonesia (NKRI). Naturalisasi istimewa ini diberikan oleh presiden
dengan persetujuan DPR dan diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 pasal 20.
Contoh naturalisasi istimewa : Proses naturalisasi yang dilakukan oleh pesepakbola Christian
Gonzales yang telah berjasa mencetak skor kemenangan bagi Indonesia pada pertandingan
sepak bola.

Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006, seorang Warga Negara
Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan melakukan hal-hal
sebagai berikut.
1) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
2) Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain
3) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas kemauannya sendiri,
dengan ketentuan telah berusia 18 tahun dan bertempat tinggal di luar negeri.
4) Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden.
5) Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan sendiri, yang mana jabatan dalam dinas
tersebut di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia.
6) Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari
negara asing tersebut atas dasar kemauan sendiri.
7) Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara
asing, meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya.
8) Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama lima tahun terus
menerus bukan dalam rangka dinas negara. Tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum
jangka waktu lima tahun tersebut berakhir, dan setiap lima tahun berikutnya yang
bersangkutan tetap tidak mengajukan pernyataan ingin menjadi Warga Negara
Indonesia kepada perwakilan Indonesia, meskipun telah diberi pemberitahuan secara
tertulis.
Analisis

Contoh Kasus : Naturalisasi terhadap Irfan Bachdim, salah satu pemain Naturalisasi
TIMNAS yang memiliki kewarganegaraan ganda Belanda-Indonesia yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia yang bertujuan agar dapat memperkuat TIMNAS Indonesia dan
memajukan sepak bola dalam negeri. Pemerintah Indonesia menyatakan keinginannya
untuk menaturalisasi pemain-pemain Belanda keturunan Indonesia agar dapat
memperkuat timnas dan memajukan sepak bola dalam negeri. Hal ini membuat
kemudahan bagi para pemain sepakbola yang memiliki keturunan Belanda-Indonesia
untuk menjadi WNI serta memuluskan jalan pemain-pemain keturunan tersebut untuk
langsung dinaturalisasi tanpa harus memenuhi persyaratan masa tinggal.

Hasil Analisis

Menurut saya permasalahan diatas merupakan salah satu contoh bahwa atas dasar
Kepentingan Nasional, Pemerintah dapat melakukan naturalisasi kepada WNA tanpa
harus memenuhi persyaratan masa tinggal, minimal 5 tahun berturut-turut tinggal dan
menetap di Indonesia. Setiap langkah yang diambil pasti memiliki dampak negatif dan
positif. Hal ini juga menunjukkan kegagalan sistem kompetisi sepakbola tanah air yang
kurang bisa menciptakan pemain berbakat. Selain adanya Naturalisasi dianggap sama
halnya jalan pintas untuk mencari prestasi, namun mengesampingkan proses pemajuan
sepakbola.

Naturalisai terhadap pemain TIMNAS Indonesia memang memberi manfaat namun lebih
baik jika dibatasi. Gunakanlah pemain TIMNAS Indonesia yang memang asli keturunan
dan Warga Negara Indonesia. Lakukan pembinaan terhadap generasi muda Indonesia
agar Pemain TIMNAS Indonesia dapat mencapai apa yang selama ini diinginkan oleh
Bangsa Indonesia dan meraih prestasi disetiap ajang sepakbola yang diikuti tanpa harus
melakukan Proses Naturalisasi terhadap Warga Negara Asing.

Anda mungkin juga menyukai