PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 75

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PROGRAM S-1 EKSTENSI
MEDAN

SKRIPSI

ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
PADA PT TRUBUS MEDIA SWADAYA MEDAN

Diajukan Oleh :
Nama : Rina Silalahi
Nim : 060522075
Departemen : Akuntansi

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

2008

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Trubus

Media Swadaya Medam”, adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang

dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain

dalam konteks penulisan skripsi S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang

diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang

ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 27 Januari 2009


Yang membuat pernyataan,

RINA SILALAHI
NIM 060522075

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus

karena dengan anugrah dan karuniaNya lah penulis akhirnya dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT.Trubus Media Swadaya Medan” yang

disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera

Utara. Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh

bimbingan, dukungan, semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril

maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris

Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Wahidin Yasin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang sangat

sabar membimbing dan telah banyak membantu serta memberikan

pengarahan kepada penulis selama proses penyusunan hingga penyelesaian

skripsi ini. Bapak Drs. Zainal AT Silangit, Ak selaku Dosen Pembanding I

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
serta Bapak Sambas Ade Kusuma, SE, Ak,MSi selaku Dosen Pembanding

II yang telah memberikan pengarahan selama penulisan skripsi.

5. Pihak Perusahaan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian

dan telah bersedia menyediakan data yang dibutuhkan oleh penulis.

6. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas segenap cinta kasih sayang,

bimbingan, doa, nasehat, dan dukungan yang selalu ada selama ini untuk

penulis.

Segala usaha telah penulis upayakan, namun skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih perlu mendapat banyak perbaikan atas segala kelemahannya

yang semata-mata merupakan keterbatasan peneliti. Dengan segala kerendahan

hati, peneliti menerima setiap saran dan kritik yang bertujuan membangun untuk

pencapaian kesempurnaan dalam skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkah

dan karuniaNya. Amin.

Medan, 27 Januari 2009


Penulis,

RINA SILALAHI
NIM 060522075

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Sistem Informasi


Akuntanasi yang diterapkan PT. Trubus Media Swadaya Medan dalam
memproses transaksi penjualan dan penerimaan kas te;ah mamapu menghasilkan
informasi yang handal pada masa sekarang dan masa yang akan dating.
Penelitian pada skripsi ini berbentuk deskriptif, dimana data primer dan
sekunder yang dikumpulkan penulis dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi dianalisis secara deskriptif dan komparatif yaitu dengan
membndingkan teori dengan yang diterpakan di PT.Trubus Media Swadaya
Medan Sehingga Daspat dimabil suatu kesimpulan.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, penerimaan kas dan pengendalian
intern merupakan salah satu sub system informasi akuntansi yang menjelaskan
bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan penjualan dan
penerimaan kas dari penjualan sehingga tindakan manipulasi terhadapa penjualan
dan penerimaan kas dapat dihindari. Maka sexcara umum, berdasarkan hasil
analisis penulis mambuat kesimpulan bahwa system informasi akuntansi yang
diteapkan PT. Trubus Media Swadaya Medan dalam memproses transaksi
penjualan dan penerimaan kas telah mampu menghasilakn informasi yang handal
pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Penerimaan kas, Siklus


Pendapatan, , Pengendalaian Intern

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRACT

The objective of this research would be to know whether the application of


Accounting Information System in PT. Trubus Media Swadaya Medan in
processing of sale transaction and cash receivement has been able to produce the
reliable information in present time and in the future.
This was a descriptive research, in wich primary and secondary data has
been collected by researcher throught technics of observation, interview, and
documentation, and the they were analyzed descriptively and comparatively by
comparing the theoties with real application in PT. Trubus Media Swadaya
Medan, and thus the conclusion could be drawn.
The Accounting Information System of Sale, cash receivement and
internal control were subsystem of accounting information to explain how was the
appropriate and actual procedure in completing the sale activity and cash
receivement from the sale to allow the manipulation of sale and cash receivement
being prevented. In general, based on the analysis the researcher took a
conclusion that accounting informatin system applied in PT. Trubus Media
Swadaya Medan in processing the sale transaction and cash receivement has been
able to produce the reliable information in recent time and in the future. But it
should be important to make the function to function separation to preven the
overlapping tasks.

Keywords : Accounting Information System, Sale, Cash receivement,


income cycle, Internal Control

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……………………………………………………………..... i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... ii

ABSTRAK …………………………………………………………………….. iv

ABSTRACT …………………………………………………………………… v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. ix

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xi

BAB I LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah ……………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………......... 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 7

E. Kerangka Konseptual…………………………………………… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Dan Sistem Informasi Akuntansi

1.1. Pengertian Akuntasi………………………………………… 9

1.2. Komponene Sistem Informasi…………………………… 17

1.3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi……………………….. 20

1.4. Manfaat dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi…………. 22

B. Sistem Informasi Siklus Pendapatan……………………………. 24

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
1. Prosedur Penjualan…………… …………………………… 25

2. Prosedur Penerimaan Kas……..……………………………. 28

C. Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi…............. 30

1. Pengendalian Intern………………………………………… 30

2. Ciri-ciri Pengendalian Intern yang Baik……………………. 36

3. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pengendalian

Intern……………………………………………………….. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………… 41

B. Jenis Data …………………………………………. 41

C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 41

D. Metode Penganalisaan Data……………………………………. 42

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Trubus Media Swadaya

a. Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………. 43

b. Struktur Organisasi PT Trubus Media Swadaya……….. 44

2. Sistem Informasi Akuntansi PT. Trubus Media

Swadaya…………………………………………………….. 45

3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas.45

a. Sistem Informasi Akunatansi Penjualan …………….. 45

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. Penerimaan Kas………………………………………… 48

4. Sistem Pengendalian Intern………………………………… 51

B. Analisis Dan Evaluasi Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Struktur Organisasi………………… 52

2. Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

dan Penerimaan Kas……………………………………….. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 61

B. Saran …………………………………………………………… 63

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 64

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 65

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana halnya dengan manusia, perusahaan juga menghadapi situasi

ketidak puasan dalam melangsungkan kehidupannya. Sudah tentu hal ini

menimbulkan berbagai masalah dan hambatan. Informasi diperlukan oleh

manajemen perusahaan untuk mengurangi ketidak pastian yang dihadapi

perusahaan, sehingga diharapkan dapat mencegah timbulnya hal-hal yang tidak di

harapkan seperti kebangkrutan, pencurian, penyelewengan dan lain-lain.

Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada

masa sekarang ini menuntut kemampuan pemimpin perusahaan dalam

mengalokasikan sumber daya perusahaannya secara efektif dan efisien. Untuk

dapat mencapai hal tersebut informasi yang tepat dan akurat memegang peranan

yang sangat penting. Dari seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen perusahaan, informasi akuntansi merupakan salah satu dasar penting

dalam pengambilan keputusan alokasi sumberdaya perusahaan. Untuk mendapat

informasi yang tepat dan akurat, maka diperlukan satu sistem informasi akuntansi

yang dibuat menurut pola yang terpadu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.

Informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh

informasi yang dibutuhkan oleh manajemen, karena informasi akuntansi

berhubungan dengan data keuangan dan transaksi keuangan suatu perusahaan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Transaksi keuangan adalah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva

dan ekuitas suatu organisasi suatu perusahaan, direfleksikan dalam akun-

akunnya, dan diukur dalam satuan moneter.

Informasi akuntansi berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan

dimana merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang

diperlukan manajemen. Adanya informasi akuntansi yang akurat akan membantu

manajemen perusahaan dan pihak-pihak diluar perusahaan untuk mengambil

keputusan sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas merupakan

salah satu sub sistem informasi akuntansi yang menjelaskan bagaimana

seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan penjualan dan penerimaan kas

dari hasil penjualan sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dan

penerimaan kas dapat dihindari. Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi

yang biasanya melibatkan beberapa orang suatu bagian atau lebih dan disusun

untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi

perusahaan yang terjadi. Dalam sistem penjualan dan penerimaan kas ini akan

memberitahukan kepada para pengguna informasi tentang bagaimana kegiatan

tersebut dilaksanakan, dokumen apa saja yang diperlukan, serta pihak mana saja

yang berwenang mengotorisasi kegiatan penjualan dan penerimaan kas. Hal ini

dilakukan karena uang kas adalah harta perusahaan yang paling mudah di

salahgunakan, serta penjualan fiktif merupakan salah satu cara untuk dapat

memanipulasi dan mencuri persediaan yang dimiliki perusahaan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Seperti telah diketahui, tujuan suatu perusahaan pada umumnya

memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Salah satu cara memperoleh

keuntangan adalah dengan cara melakukan penjualan, baik penjualan secara tunai

maupun penjualan secara kredit. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan sistem

informasi yang baik atas penjualan untuk mengantisipasi terjadinya

penyelewengan, penggelapan dan lain-lain yang dapat merugikan perusahaan.

Selain itu dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas

yang sangat sulit adalah ketika terjadi penjualan kredit dan menimbulkan piutang

karena terdapat rentang waktu yang cukup lama antara terjadinya penjualan dan

penerimaan kas. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang efektif sesuai

dengan kondisi perusahaan untuk dapat melindungi penjualan kredit dari tindakan

manipulasi yang mungkin terjadi. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas ini harus dibagi dalam dua tahap yaitu:

1. Sub sistem penjualan

2. Sub sistem penerimaan uang tunai (cash)

Begitu juga halnya dengan sistem pengendalian internnya juga memerlukan

seperangkat sistem pengendalian yang mampu menjaga sistem tersebut dari

kegiatan manipulasi, baik berupa manipulasi data, maupun manipulasi persediaan.

Sistem pengendaliaan ini akan menjadi lebih rumit apabila perusahaan tersebut

telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi karena banyak hal maya yang

lebih rentan terhadap tindakan manipulasi.

Pada perusahaan yang penghasilan utamanya berasal dari penjualan

produk, antara fungsi penjualan dengan fungsi akuntansi harus tercipta hubungan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
yang saling mendukung untuk memperoleh informasi akuntansi yang di butuhkan

perusahaan melalui catatan-catatan akuntansi. Dari hasil inilah akan menerima kas

sebagai sumber utama pendanaan modal kerja perusahaan.

PT. Trubus Media Swadaya Medan adalah suatu perusahaan yang

bergerak di bidang penerbitan majalah. Pada perusahaan ini, uang kas merupakan

suatu komponen aktiva lancar yang memegang peranan penting dalam upaya

tecapainya tujuan perusahaan. Sumber pendapatan utama adalah berasal dari

penjualan majalah dan penjualan iklan yang pembayarannya dapat dilakukan

secara cash maupun kredit.

PT. Trubus Media Swadaya Medan merupakan perusahaan yang sangat

memerlukan suatu sistem informasi yang dapat mengamankan asetnya serta

mampu melakukan kegiatan pengawasan terhadap aktivitas penjualan dan

penerimaan kas. Maka dengan banyaknya transaksi yang berhubungan dengan

kas, persediaan dan piutang dagang, maka perusahaan harus mampu membuat

suatu sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang efektif dan

memadai sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar dan

dapat meminimalisasi adanya ancaman manipulasi. PT Trubus Media Swadaya

Medan masih melakukan perangkapan tugas dan fungsi, yang menurut sistme

infomasi hal tersebut tidak di perkenankan, Karena akan dapat menimbulkan

tindakan manipulasi dan laporan yang kurang akurat.

Berdasarkan uaraian diatas serta mengingat pentingnya suatu sistem

informasi akuntansi yang handal, maka penulis membuat tulisan ilmiah dalam

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
bentuk skripsi dengan judul “ Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Trubus Media Swadaya Medan”.

B. Perumusan Masalah

Dalam menciptakan suatu sistem pada perusahaan yang berbeda, maka

sistem yang diciptkan juga berbeda, yang harus disesuaikan dengan struktur

organisasi perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem informasi

akuntansi penjualan dan penerimaan kas, karena antara penjualan tunai dengan

penjualan kredit mebutuhkan sistem yang berbeda begitu juga halnya dengan

sistem penerimaan kasnya. Untuk hal tersebut dibutuhkan suatu sistem

informasi yang dapat memberikan keefektifan dan tigkat efisiensi yang memadai.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu

1. Bagaimana penerapan sistem informasi penjualan pada PT. Trubus Media

Swadaya?. Apakah sesuai dengan teori yang berlaku?.

2. Apakah sistem informasi akuntansi yang diterapkan PT.Trubus Media

Swadaya Medan untuk memproses transaksi penjualan dan penerimaan

kas telah mampu menghasilkan informasi yang handal pada masa sekarang

dan masa yang akan datang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: untuk mengetahui apakah sistem

informasi akuntansi yang diterapkan PT.Trubus Media Swadaya dalam

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
memproses transaksi penjualan dan penerimaan kas telah mampu menghasilkan

informasi yang handal pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

D. Manfaat Penelitaan

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

Bagi penulis, dapat memberi gambaran dan informasi mengenai sistem

informasi akuntasi penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan PT.Trubus

Media Swadaya.

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran

mengenai sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas

kepada PT. Trubus Media Swadaya.

2. Bagi pihak lain atau pembaca, dapat memberikan gambaran dan masukan

dalam melakukan penelitian dalam bidang permasalahan yang sama.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
VI. Kerangka Konseptual

PT. Trubus Media Swadaya

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Pencatatan Transaksi dan Pelaporan Keuangan

Siklus Siklus Siklus Siklus


Pengeluaran Pendapatan Produksi Keuangan

Penjualan Penerimaan
Kas

Pengendalian Intern

Gambar 1.1
Kerangka Konseptual

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Dan Sistem Informasi Akuntansi

I.1 Pengertian Akuntansi

a. Akuntansi

Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis sehingga setiap perusahaan

menerapkannya sebagai alat komunikasi bisnis bagi pihak luar (ekstern) maupun

pihak intern perusahaan. Secara klasik, akuntansi merupakan proses pencatatan

(recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing), dan

pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan.

Menurut Belkaoui (2000:37-38) “Akuntansi adalah aktivitas jasa.

Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam

pembuatan keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternative

tindakan yang ada.

Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan

suatu kegiatan yang penting bagi manajemen, dimana akuntansi memberikan

informasi yang akurat, relevan dapat dipercaya serta akan membantu manajemen

untuk mencapai tujuan oganisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan menurut Bodnar (2003:1) mengemukakan “akuntansi sebagai

suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mengumpulkan dan

mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha ke

berbagai pihak.”

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dari defenisi ini dapat dikatakan bahwa orang-orang yang terlibat dalam

kegiatan akuntansi adalah orang-orang yang cukup kompeten dalam bidangny

agar informasi yang disajikan benar-benar mampu mencerminkan kinerja suatu

perusahaan. Dari kedua uraian tersebut diatas menyatakan bahwa akuntansi

menghasilkan informasi dan merupakan serangkaian usaha dan prosedur untuk

menghasilkan informasi yang berupa laporan dan akan digunakan oleh pihak

intern dan ekstern perusahaan. Selain itu ada sedikit perbedaan dari kedua

pengertian diatas yaitu perbedaaan penekanan, menurut Belkaoui ditekankan

informasi yang bermanfaat dalam menetapkan pilihan yang tepat diantara

beberapa alternative, sedangkan menurut Bodnar, informasi yang disajikan dapat

benar-benar mencerminkan kinerja suatu perusahaan.

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi

sehigga informasi menjadi sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang

kurang memperoleh informasi akan mengakibatkan sistem itu menjadi luruh,

mengecil dan akhirnya berhenti. Oleh karena itu agar sistem terus berjalan maka

sistem tersebut harus tetap mempeoleh informasi yang cukup dan berguna.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(events) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Data yang diperoleh dari satu bagian diperusahaan akan menjadi informasi

untuk bagian-bagian lain perusahaan tersebut, sebagi contoh data penjualan atas

suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang dilakukan oleh bagian

pemasaran dan penjualan akan menjadi informasi bagi bagian akuntansi dalam

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
menghitung besarnya pendapatan yang akan diperoleh atas produk tersebut yang

selanjutnya informasi ini akan diteruskan ke manajemen dalam menentukan

langkah-langkah berikutnya yang harus diambil dalam pencapaian tujuan

perusahaan.

AICPA (American Institute of Certified Public Accountants),

mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Accounting is a service activity. Its

function is to provide quantitative information, primarily financial in nature,

about economic activities that is intended to be useful in making economic

decision, in making choices among alternative courses of action.

Dari definisi di atas disimpulkan bahwa akuntansi bertujuan menghasilkan

informasi yang digunakan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan (manajemen)

dan berbagai pihak di, luar perusahaan (pemegang saham, pemeriksa pajak,

investor, kreditor) yang mempunyai kepentingan terhadap kegiatan usaha tersebut.

b. Sistem

Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebihkomponen yang

saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat sebagai suatu komponen

yang menyeluruh bukan pada subsitem atau satu subsistem. Dengan

berintegrasinya subsitem akan mengefisiensikan proses dengan mengurangi

pengulangan (duplikat) data yang tidak perlu, penyimpanan, pelaporan dan

proses-proses lainnya

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-

komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian sistem .

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Suatu sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen

atau subsistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang

tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar

sistem, penghubung, masukan, keluaran dan sasaran atau tujuan.

Elemen-elemen sebuah system menurut James Hall (2001:5)

mengemukakan “ sebuah system adalah sekelompokdua atau lebih komponen-

komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)

c. Sistem Informasi

Informasi berarti hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan

berguna bagi orang yang menerimanya. Ada kalanya dibedakan antara data dan

informasi. Data berarti fakata acak yang diterima sebagai masukan atau input pada

suatu sistem informasi. Data biasanya menunjukkan suatu observasi atau

penguluran terhadap suatu kegiatan yang penting bagi suatu sistem informasi.

Data yang sudah diproses menjadi informasi digunakan oleh pengambil keputusan

untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Dalam memenuhi kebutuhan berbagai informasi baik bagi pihak

manejemen perusahaan maupun pihak luar perusahaan maka disusun suatu sistem

anggaran yang dapat mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk diolah

menjadi informasi. Berkembangnya kebutuhan informasi telah mendorong

perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi. Perkembangan ini

mengakibatjan perubahan beberapa istilah dan teknik yang digunakan. Jika

sebelumnya pemrosesan data akuntansi disebut dengan sistem akuntansi, maka

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
sekarang relevan dengan sebutan Sistem Informasi Akuntansi. Perubahan ini

berkaitan erat dengan penerapan teknologi pengolahan data yang lebih efisien dan

dapat mengolah informasi yang lebih banyak. Perkembangan teknologi komputer

sangat mempengaruhi perubahan cara keja akuntansi dalam mengolah transaksi

menjadi informasi. Pada masa sekarang ini sistem informasi yang didasarkan pada

komputer dikenal dengan istilah sistem infomasi akuntansi.

d. Sistem Informasi Akuntansi

Organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar selalu dapat

kompetitif. Informasi merupakan sumber daya (resources) yang arti pentingnya

sama dengan pabrik dan peralatan. Informasi adalah data yang berguna yang

diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mmencapai tujuan

tertentu.

Menurut Bodnar (2003:1) mengemukakan “system informasi akuntansi

adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang dirancang

untuk mengubah data keuangan lainnya menjadi informasi. System informasi

akuntansi mewujudkan perubahan ini baik secara manual maupun dengan bantuan

komputer.

Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung

jawab terhadap arus dana kedalam perusahaan. Dana diperlukan untuk

mendukung kegiatan pemasaran, manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu

sangat perlu mengontrol semua arus dana agar penggunaanya bisa efektif.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Semua manajer memiliki tanggung jawab keuangan, hal ini terlihat dengan

adanya anggaran kegiatan dan prediksi biaya dalam batasan tertentu. Banyak

pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan. Jika

dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu piha

internal dan pihak eksternal. Keduanya mempunyai peranan yang kuat dalam

menetukan petumbuhan perusahaan, terutama pihak internal yang terlibat

langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak

internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang

dihasilkan olah pihak internal perusahaan digunakan sebagai pendukung dalam

kegiatan perusahaan sehari-hari dan pendukung dalam proses pengambilan

keputusan.

Sistem akuntansi adalah hal yang sangat berhubungan dengan masalah

internal control dan sebagai alat bantu mengawasi dan melindungi asset

perusahaan. Pada umumnya setiap pimpinan perusahaan ingin mengetahui

keadaan perusahaan yang dipimpinya apakah pelaksanaan kegiatan perusahaannya

telah sesui dengan pedoman yang ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini pimpinan

memerlukan informasi yang cukup sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

Informasi yang dibutuhkan ini dapat dipenuhi dengan adanya suatu sistem

akuntansi yang telah dirancang dengan baik.

Informasi yang dibutuhkan terseubt terutam adalah informasi yang

menyangkut keuangan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut

maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk

menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern maupun pihak ekstern.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sistem ini dapat diproses dengan cara manual dan dengan cara menggunakan

mesin seperti komputer.

Dalam pengertian umum, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang

berkaitan erat satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan ditinjau dari

segi kepentingan perusahaan maka pengertian sistem adalah semua elemen,

metode maupun prosedur yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Untuk

memahami sistem akuntansi lebih jauh berikut ini akan diuraikan defenisi sistem

akuntansi:

Menurut Baridwan (2003 : 1) mengemukakan: Sistem informasi


akunatansi adalah formulir-fomulir, catatan-catatan, prosedur dan alat
yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha satu kesatuan
ekonomik sebagai tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi
pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham.

Dari defenisi sistem informasi akuntansi diatas dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa elemen yaitu:

1. Formulir

Digunakan untuk mencatat transaksi yang sedang terjadi atau melakukan

pencatatan lebih lanjut

2. Buku catatan

Digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi dengan membuat buku

jurnal dan buku besar.

3. Prosedur-prosedur

Prosedur-prosedur adalah sekelompok pekerjaan pencatatan perusahaan

yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat, yang

saling berkaitan dan sukar untuk dipisahkan sendiri-sendiri.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
4. Alat-alat

Digunakan untuk melakukan pencatatan sehingga dapat dihasilkan suatu

laporan, alat-alat ini misalnya computer, mesin tik dan lain-lain

Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan, harus memiliki

kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan

keputusan.

2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi.

3. Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat

dibutuhkan.

4. Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu

diterangkan.

5. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.

6. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk

angka.

7. Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka

pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,

and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran

berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu

entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Gelinas, Oram dan Wiggins (2000) mendefinisikan sistem

informasi akuntansi sebagai berikut: A specialized subsystem of the management

information system whose purpose its to collect, process and report information

related to financial transaction.

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan,

mengolongkan, mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan

dikomunikasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan perusahaan.

2. Pemakai informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi

akuntansi adalah pihak dalam perusahaan, terutama manajemen dan pihak

luar yang berkepentingan terhadap perusahaan.

1.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data,

jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan

meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan

informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi

personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan

informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan

sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari

kelompok kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi.

Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah

mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi yang

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
dikelompokkan ke dalam lima building blocks, yaitu: orang, aktivitas, data,

aringan, dan teknologi.

a. Orang (People)

Buildings Blocks yang pertama dan terpenting adalah orang. Filosofi yang

mendasari dari pengembangan sistem, yaitu sistem adalah untuk orang. Istilah

Information workers (atau sering disebut knowledge workers) digunakan untuk

menggambarkan orang-orang yang pekerjaannya meliputi membuat,

mengumpulkan, memroses, menyebarkan, dan menggunakan informasi.

Dalam setiap sistem informasi terdapat satu atau lebih pemilik sistem

(system owners), yaitu seorang sponsor atau penyokong utama dari sistem

informasi. System owners bertanggung jawab mengeluarkan dana untuk

mengembangkan dan mendukung system informasi. Dari sisi informasi, system

owners berkepentingan terhadap informasi yang dihasilkan sistem informasi untuk

melakukan analisis dan review dan proses pengambilan keputusan. Pengguna

sistem (system users) merupakan mayoritas terbesar dari information workers

dalam suatu sistem informasi manapun. Mereka adalah orang yang menggunakan

dan mengoperasikan sistem informasi.

Perancang sistem (system designer) menerjemahkan kebutuhan bisnis

users serta kendala-kendalanya kedalam solusi teknis yang terdiri atas file

komputer, input, output, jaringan, dan program komputer untuk memenuhi

kebutuhan users tersebut. Pembangun sistem (system buliders) membangun

sistem informasi berdasarkan spesifikasi desain dari perancang sistem. Building

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
blocks sistem informasi lainnya dilihat secara berbeda dari sudut pandang system

owners, system users, system designer, dan system buliders.

b. Data

Data adalah kumpulan dari fakta mentah dalam isolasi. Data

menggambarkaan organisasi. Fakta yang terisolasi ini membawa makna, namun

secara umum tidak berguna. Data dgunakan untuk membangun informasi.

Informasi adalah data yang telah diolah sehingga menjadi berguna bagi

seseorang. Building Blocks data terkait erat dengan masalah sumber data, bukan

dengan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi. Rata-rata emilik

sistem (system owners) tidak tertarik dengan data mentah. Ia tertarik dengan hal-

hal yang digambarkan oleh data tersebut. Sedangkan system users memandang

data dengan istilah yang lebih detail.

Analis sistem berusaha untuk mendapatkan kebutuhan data dari pengguna

sistem yang berkaitan dengan entitas, relationship, atribut, dan aturan. Entitas

adalah sesuatu dimana data adalah penting. Atribut menjelaskan fakta-fakta

mengenai entitas. Aturan adalah kondisi yang mengatur entitas dan atribut. System

designer memandang data di dalam batasan teknologi tertentu. Pandangan

terhadap data tersebut biasanya dijabarkan dalam file komputer dan database.

System builders membuat program data dengan menggunakan bahasa

pemrograman dan database yang akurat.

c. Aktivitas

Building Blocks yang ketiga dari sistem informasi adalah aktivitas. Bisnis

dan aktivitas sistem informasi menempatkan building blocks data untuk

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
menggunakan, menangkap dan mentransformasikan data menjadi informasi yang

berguna. System owners memandang aktivitas sebagai fungsi tingkat tinggi yang

disediakan untuk bisnis. Contoh, pemrosesan transaksi, pelaporan manajemen,

pendukung keputusan, simulasi kepakaran, pembuatan informasi eksekutif, dan

otomasi perkantoran. System owners memandang fungsi tersebut secara umum

dengan bagaimana aktivitas tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran bisnis.

Sedangkan system users memandang aktivitas dalam kaitannya dengan proses

yang menggunakan input dan output tertentu, file data, serta kebijakan, dan

prosedur bisnis yang harus dijalankan oleh proses. System designer memandang

aktivitas dalam kaitannya dengan proses komputer (spesifikasi program).

Sedangkan system buliders tentu saja memandang komponen software ini sebagai

program aplikasi komputer.

1.3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu

pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data

(termasuk security), dan penghasil informasi. Setiap fungsi terdiri atas beberapa

langkah dan urutan langkah tersebut membentuk suatu prosedur diantaranya:

1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui

formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan

kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan

lebih dahulu.

2. Pemrosesan Data

Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output.

Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah

ditetapkan

b. Menyalin data ke dokumen atau media lain.

c. Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.

d. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.

e. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.

f. Melakukan penghitungan.

g. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.

h. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang

ada.Data

3. Manajemen Data

Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan,

pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan

merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut

arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan

dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan

diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan

pembuatan laporan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat

erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan

data, misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap

pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang

sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang

pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi

aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.

4. Pengendalian Data

Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk menjaga

dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2) untuk menjamin

bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar.

Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan

pengendalian dan keamanan yang memadai.

5 Penghasil Informasi

Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi

seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasi.

1.4 Manfaat dan Akuntansi Tujuan Sistem Informasi

Berdasarkan definisi sistem informasi akuntansi maka tujuan dan manfaat

sistem informasi akuntansi tersebut adalah sebagai pengolah transaksi

(transaction processing) dan pengolah informasi (information processing).

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Pemrosesan Transaksi

Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan

arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi.

Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai

ekonomis. Tipe transaksi dasaradalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2)

Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3)

Penerimaan kas, (4) Pengeluaran kas kepada suplier, (5) Pengeluaran kas gaji

karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi akuntansi berperan

mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan

b. Pemrosesan Informasi

Tujuan kedua sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi

yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas

yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh

pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan

keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari

sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama

pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung

jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan

dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para

karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor dan

kreditor.

c. Pertimbangan Perancangan Sistem Pemrosesan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip

perusahaan. Berikut ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas

perancangan sistem menurut Wilkinson (1993):

1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai

untuk menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.

2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan

perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.

4. Melayani berbagai macam tujuan.

5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem

(user).

B. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan

Sistem Informasi Akuntansi merupakan alat bagi terwujudnya suatu

pengendalian intern yang baik pada perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi

dirancang untuk memproses transaksi dan menyelenggarakan

pertanggungjawaban kekayaan dan utang kesatuan usaha.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Akuntansi

silus pendapatan, terlebih dahulu akan dibahas symbol-simbol yang terdapat

dalam bagian arus penjualan dan penerimaan kas. Bagian arus adalah suatu

diagram yang menunjukkan arus data dan urutan data dan operasi dalam suatu

sistem.

Menurut Hall (2001:179), “siklus pendapatan dalam bentuk yang

sederhana merupakan perubahan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
uang tunai, dan dalam bentuk yang lebih rumit penjualannya dilakukan melalui

kredit”. Menurut Hall, Sistem Informasi Akuntansi untuk siklus pendaptan terdiri

atas dua prosedur, yaitu prosedur penjualan dan prosedur penerimaan kas. Kedua

prosedur dalam Sistem Informasi Akuntansi siklus pendapatan dapat dijalankan

secara manual dan secara terkomputerisasi.

I. Prosedur Penjualan dan Prosedur Penerimaan Kas yang di Jalankan secara

Manual

1. Prosedur Penjualan

Dalam prosedur penjualan, yang akan dibahas adalah penjualan yang

dilakukan secara kredit, penjualan barang atau jasa lebih banyak dilakukan

secara kredit dari pada secara tunai.

Beberapa bagian yang terlibat dalam serangkaian aktivitas dalam prosedur

penjualan secara kredit antara lain:

a. Bagian Pesanan Penjualan

Proses penjualan dimulai dari depertemen penjualan yang menerima

pesanan penjualan. Pesanan penjualan mengungkapkan informasi-

informasi penting seperti nama dan alamat pelanggan, rekening pelanggan,

nomor dan keterangan dari barang yang dijual; jumlah harga per unit; dan

informasi keuangan lainnya seperti pajak, potongan harga dan ongkos

angkut. Dalam perusahaan kecil, fungsi pesanan penjualan dapat dipegang

oleh seorang kayawan dalam bagian penjualan. Tetapi dalam perusahaan

besar bagian pesanan penjualan merupakan suatu bagian yang berdiri

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
sendiri dibawah bagian penjualan. Untuk kedua keadaaan tersebut, bagian

pesanan penjualan mempunyai fungsi sebagai berikut:

Mengawasi semua pesanan yang diterima.

Memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan atau salesman

dan melengkapi semua informasi yang kurang yang berhubungan

dengan spesifikasi produk dan tanggal pengiriman.

Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit.

Menentukan tanggal pengiriman.

Membuat surta perintah pengirman dan back orders beserta

tembusannya.

Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang diterima dan

mengikuti pengirimannya sehingga dapat diketahui pesanan mana yang

belum dipenuhi.

Mengadakan hubungan dengan pembelian mengenai barang-barang

yanmg dikembalikan oleh pembeli.

Mengawasi pengriman barang-barang untuk contoh.

b. Bagian Kredit

Dalam prosedur penjualan, setiap pengiriman barang untuk memenuhi

pesanan pembeli yang syaratnya kredit, harus mendapat persetujuan dari

bagian kredit. Bagian kredit bertugas melakukan transaksi persetujuan

kredit, yang berhubungan dengan pemeriksaan kelayakan pemberian

kredit kepada pelanggan dengan melakukan investigasi keuangan secara

lengkap pada pelanggan baru. Agar dapat memberikan persetujuan,

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
bagian kredit menggunakan catatan yang dibuat oleh bagian piutang untuk

tiap-tiap langganan mengenai sejarah kreditnya, jumlah maksimum dan

ketepatann waktu pembayarannya. Persetujuan dari bagian kredit biasanya

ditunjukkan dalam formulir surat perintah pengiriman yang diterima dari

bagian pesanan penjualan.

c. Bagian Gudang

Dalam hubungannya dengan penjualan, bagian gudang bertugas untuk

menyiapkan barang yang tercantum dalam surat perintah pengiriman..

Bagian penjualan menyerahkan surat perintah pengeluaran barang (

Picking Ticket) dan salinan penjualan ke bagian gudang.dokumen tersebut

memberikan persetujuan formal bagi petugas gudang untuk menyerahkan

barang yang dimaksud. Setelah mengambil barang, petugas memaraf

salinan surat perintah pengeluaran barang untuk memastikan bahwa

pesanan sudah dikerjakan dengan benar. Data catatan persediaan bukanlah

merupakan data catatan keuangan formal untuk barang tersebut. Barang-

barang ini diserahkan ke bagian pengiriman untuk dibungkus dan

dikirimkan ke pembeli. Memberikan tanggung jawab kepada petugas

gudang untuk mengawasi dan melakukan catatan persediaan akan

mengganggu fungsi pengendalian internal. Pencatatn data akuntansi

persediaan dilakukan oleh bagian pengawasan/administrasi gudang.

d. Bagian Pengiriman

Bagian pengirman bertugas untuk mengirm barang-barang pada pemberli.

Pengirman ini hanya boleh dilakukan apabila ada surat perintah

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
pengiriman yang sah. Selain itu bagian pengiriman juga bertugas

mengirimkan kembali barang-barang kepada penjual yang keadaaanya

tidak sesuai dengan yang dipesan. Pengembalian barang ini dilakukan

apabila ada debit memo yang untuk return pembelian.

e. Bagian Penagihan

Fungsi pengiriman menyerahkan dokumen pengiriman ke fungsi

pengihan. Dokumen ini disebut nota pengiriman dan biasanya mencakup

rangkapan persediaan dari formulir order penjualan dan rangkapan bukti

pengiriman. Fungsi penagihan menerima dokumen-dokumen order terbuka

yang berkaitan, memmverifikasi order, dan kemudian membuat faktur

dengan catatan biaya sesuai kuantitas actual yang dikirimkan, biaya

pengriman dan pajak (jika ada). Faktur-faktur dikirimkan ke pelanggan.

f. Bagian Piutang

Pembedaan antara penagihan dan piutang dagang merupakan halyang

penting untuk menjaga adanya pemisahan fungsi. Penagihan

bertanggungjawab untuk membuat faktur-faktur transaksi penjualan,

sementara piutang dagang membuat catatatn informasi rekening

pelanggan dan mengirmkan laporan posisi rekening secara periodik

kepada pelanggan.

2. Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan

agar transaksi penerimaan kas tidak terpusat pada bagian satu saja, hal ini perlua

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
agar dapat memenuhi prinsip-prinsip internal control. Bagian-bagian yang terlibat

dalam prosedur penerimaan kas adalah:

a. Bagian Surat Masuk

Bagian surat masuk bertugas menerima semua surat-surat yang diterima

perusahaan. Surat-surat yang berisi pelunasan piutang harus dipisahkan

dari surat-surat lainnya. Setiap hari bagian surat masuk membuat daftar

penerimaan kas harian, mengumpulkan cek dan remittance advice.

b. Kasir

Kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bagian surat masuk,

pembayaran langsung atau penjualan oleh salesman. Setiap hari kasir

membuat bukti setor ke bank dan menyetorkan semua uang yang

diterimanya. Agar penerimaan kas dapat diawasi dengan baik maka satu

lembar bukti setor dari bank langsung dikirm ke bagian akuntansi.

c. Bagian Piutang

Petugas bagian piutang melakukan proses posting bukti pembayaran pada

rekening pelanggan di buku besar piutang. Setelah proses posting, bukti

pembayaran diarsipakan untuk jejak audit. Pada akhir hari, bagian piutang

meringkas akun buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasan ke

bagian buku besar.Pada umumnya, fungs bagian piutang dapat

digolongkan menjadi tiga yaitu:

Membuat catatan piutang yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah

piutang kepada pelanggan. Catatan-catatan ini di susun sedemikian

rupa sehingga dapat diketahui sejarah kredir ke tiap-tiap pelanggan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang.

Membuat dafta analisa umur piutang setiap periode. Daftar ini dapat

digunakan untuk menilai keberhasilan kebijaksanaan kredit yang

dijalankan dan juga sebagai dasar untuk membuat bukti memo untuk

mencatat kerugian piutang.

d Bagian Buku Besar

Secara berkala, bagian buku besar menerima dokumen jurnal dari bagia

penerimaan kas dan ringkasan akun buku besar pembantu piutang dari

bagian piutang. Kemudian melakukan posting dokumen jurnal ke akun

pengendali piutang dan akun pengendali kas, mencocokkan akun

pengendali piutang dengan ringkasan buku besar pembantu piutang, dan

arsip dari dokumen jurnal.

C. Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengendalian Intern

Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing

sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional

perusahaan atau organisasi tertentu.

Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari

pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu

dengan yang lainnya.

Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu

proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan

perusahaan yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu

a) Ke-efektif-an dan efisiensi operasional perusahaan

b) Pelaporan Keuangan yang handal

c) Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori

tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:

̇ Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan

perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan,

termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya

(asset) perusahaan.

̇ Laporan Kuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya,

yang meliputi laporan segmen maupun interim.

̇ Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati

dan dipatuhi dengan semestinya.

Suatu sistem merupakan subjek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan,

kecurangan-kecurangan, dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya.

Suatu sitem akuntansi baik berbentuk manual maupun didasarkan atas komputer

juga tidak merupakan pengecualian. Sistem informasi Akuntansi sebagai sistem

yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan-

kesalahan atau kecurangan-kecurangan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Suatu perusahaan yang telah berjalan harus memonitor kegiatan dan hasil

usahanya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional

untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya.

Oleh karena itu, selain memiliki sistem, setiap perusahaan juga harus memiliki

sistem pengendalian yang sering dinamakan dengan sistem pengendalian intern

perusahaan. Apbila sistem tersebut dilengkapi dengan sustu sistem pengendalian

yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal negatif tersebut, maka sistem

akan dapat terus melangsungkan hidupnya.

Pengendalian intern merupakan alat yang dapat membantu pimpinan dalam

melaksanakan tugas dan fungsiya, sehingga mempunyai peranan yang cukup

penting bagi perusahaan, sehingga pimpinan dapat menilai struktur organisasi

yang ada dan kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah kesalahan,

kecurangan dan penyelewengan.

Sebuah sistem pengendalian sintern harus dirancang dan diperankan untuk

menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan perusahaan akan tercapai.

Konsep jaminan memadai berarti biaya sistem pengendalian intern tidak lebih

besar dari manfaat yang diharapkan perusahaan.

Menurut Mulyadi, Pengendalian Intern adalah: “ meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan dan akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa pengendalian intern mencakup

kebijakan dan prosedur-prosedur yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan-

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
tujuan tertentu organisasi dapat dicapai. Ini berarti pengendalian intern tidak

hanya mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan tetapi meluas ke segala aspek

kegiatan perusahaan.

Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi di fokuskan pada siklus

pendapatan. Ada beberapa proses pengawasan terhadap sistem informasi yang

berbasis komputer, yaitu:

a. Otorisasi ( Pengesahan Transaksi)

Tujuan dari pengesahan transaksi adalah untuk memastikan bahwa hanya

transaksi yang valid yang akan di proses. Bagian kredit bagian yang

bertugas untuk melakukan pengesahan dari pesanan penjualan dan

memastikan bahwa kebijakan kredit perusahan dilaksanakan dengan benar.

b. Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau satu bagian

pun yang melakukan semua proses secara keseluruhan. Dalam siklus

pendapatan, bagian kredit terpisah dari seluruh proses, jadi secara formal

transaksi pemberian persetujuan merupakan aktivitas independen.

Kemudian pengawasan aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan aktiva,

dimana gudang persedian mempunyai pengawas yang menjaga aktiva, dan

fungsi akuntansi ( Fungsi Buku Besar dan bagian pengawasan persediaan)

yang memelihara pencatatan.

c. Supervisi (Pengawasan)

Beberapa perusahaan mempunyai karyawan yang terlalu sedikit untuk

dapat dilakukan pemisahan fungsi. Dengan melakukan supervisi kepada

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
karyawan yang mempunyai potensi untuk melakukan sesuatu yang tidak

sesuai, perusahaa dapat melakukan antisipasi pada sistemnya. Supervisi

juga dapat menyediakan kontrol yang terpisah pada sistem.

d. Catatan Akuntansi

Penomoran dokumen sumber (nomor tercetak pada dokumen) seperti pada

peranan penjualan, surat jalan, bukti pembayaran, dan lain-lain, secara

berurutan diberi nomor dengan memakai printer dan menyediakan nomor

yang unik pada setiap transaksi. Hal ini memungkinkan untuk melakukan

pemisahan dan penelusuran atas satu kejadian ( di antara ratusan) melalui

sistem akuntansi.. Dengan penomoran dokumen sumber ini akan

memudahkan melakukan data keuangan dan menelusuri transaksi yang

terjadi dalam siklus pendapatan,

e. Pengendalian Akses

Pengendalian akses mencegah danmendeteksi akses yang tidak disetujui

dan terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva pada siklus pendapatan adalah

persediaan dan kas. Pembatasan akses ke aktiva tersebut mliputi:

̇ Keamanan pergudangan

̇ Menyetorkan kas secara harian ke Bank

̇ Menggunakan kotak deposito yang aman untuk kas

̇ Mengunci laci kas pada bagian penerimaan kas.

f. Verifikasi yang Independen

Tujuan verifikasi dilakukan secara independent adalah untuk meningkatkan

dan memverifikasi kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilakukan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
oleh system lainnya. Berikut merupakan control verifikasi yang terdapat

dalam tahapan siklus pendapatan:

1. Bagian pengiriman memverifikasi bahwa barang yang dikirim

kepelanggan sudah benar dalam jenis dan kuantitasnya.

2. Bagian penagihan mencocokkan surat jalan dengan tagihan penjualan

untuk memastikan bahwa pelanggan sudah ditagih untuk barang yang

sudah dikirim.

3. Bagian buku besar umum juga memegang peranan penting dalam

pengaturan verifikasi. Petugas buku besar umum mencocokkan dokumen

jurnal yang dibuat oleh berbagai macam bagian. Setiap bagian tersebut

mengirimkan dokumen jurnal dan perhitungan-perhitungan lainnya

kebagian buku besar, dimana informasi tersebut dicocokkan dan diposting

kemasing-masing akun pengendalian.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bodnar dan Hoopwood

(2003:10), Aspek terpenting dalam Sistem Informasi Akuntansi adalah peranan

yang dijalankannya dalam proses pengendalian intern organisasi. Istilah proses

pengendalian intern menyarankan tidakan-tindakan yang harus diambil dalam

organisasi untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi.

Pengendalian menjamin bahwa kebijakan dan pengarahan-pengarahan manajemen

benar-benar dipatuhi. Pengendalian intern yang baik merupakan faktor kunci bagi

manajemen organisasi yang efektif.

Dari pengertian yang dikemukakan diatas maka konsep struktur

pengendalian intern didasarkan pada dua premi utama, yaitu tanggung jawab dan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
manajemen yang memadai. Proses pengendalian intern membutuhkan penetapan

tanggung jawab dalam organisasi sehingga orang tertentu harus diberi tanggung

jawab untuk tugas dan fungsi tertentu. Pengendalian intern juga mewajibkan

pemeliharaan catatan-catatan yang memadai untuk menjaga aktiva dan

menganalisa pembebanan tanggung jawab.

II. Ciri-ciri Pengendalian Intern yang Baik


Sistem pengendalian intern perusahaan terdiri dari kebijakan dan

prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan tercapainya tujuan

tertentu perusahaan. Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen,

yaitu :

1. Lingkungan pengendalian

2. Penilaian Resiko

3. Aktivitas Pengendalian

4. Informasi dan Komunikasi

5. Pengawasan

Konsep ini didasarkan pada 2 (dua) premi utama yaitu tenggungjawab

manajemen dan jaminan yang memadai.

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur

yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur dan komisaris

dan pemilik suatu satuan usaha terhadap pengendali dan pentingnya terhadap

satuan usaha dan untuk mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait.

Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara

umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara

manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan

mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.

2. Pengendalian Resiko.

Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian

tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian

dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun

eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau

target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-

levelnya.

3. Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen


hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan
menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi :
aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung
jawab.
4. Informasi dan Komunikasi

Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,


mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat
agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan
(organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini.
Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun
prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan
pelaporan eksternal

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
5. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan
fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai
pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah
penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan
pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan
dewan direksi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan
kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas
opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke
dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling
esensial dari perusahaan (organisasi).
Pengendalian intern yang baik biasanya mencakup ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Suatu strukutur organisasi yang didalamnya terdapat pemisahan

tanggungjawab fungsional yang susuai

2. Suatu sistem yang mencakup prosedur otorisasi dan pencatatan yang sesuai

agar memungkinkan pengendalian yang wajar atas harta, utang pendapatan

dan biaya

3. Cara kerja yang wajar harus digunakan dalam pelaksaaan tugas dan fungsi

masing-masing bagian organisatoris

4. Kepegawaian dengan mutu yang sepadan dengan tanggungjawabnya

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
III. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pengendalian

Intern

Para akuntan bertanggungjawab untuk menyediakan informasi dan nasihat

yang baik kepada manajer, mengevaluasi kewajaran laporan keuangan dan

membantu penjagaan aktiva perusahaan. Apabila kendali tidak memadai,

informasi yang dihasilkan akan cenderung tidak akurat dan tidak lengkap. Hal ini

menyebabkan laporan keuangan, dokumen operasional dan laporan lain tidak akan

dapat diandalkan atau dipercaya.

Pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan

untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat

dicapai. Menutut Mulyadi, tujuan pengendalian Intern adalah:

a. menjaga kekayaan organisasi

b. mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

c. mendorong efisiensi

d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Tujuan pengendalian Intern tersebut sangat besar artinya bagi manajemen.

Para manajer harus dapat berpedoman pada informasi yang terkandung dalam

laporan yang mereka terima, serta sarana yang dipercayakan kepada mereka.

Pengendalian yang baik merupakan faktor kunci dalam manajemen perusahaan

yang efektif.

Aspek terpenting dalam Sistem Informasi Akuntansi adalah bahwa system

itu berjalan dalam struktur pengendalian intern perusahaan. Dari uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa penngendalian intern merupakan bagian yang tidak

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
terpisahkan dari Sistem Informasi Akuntansi. Tanpa didukung dengan

pengendalian intern yang memadai, system informasi akuntansi tidak akan dapat

menghasilkan informasi yang andal untuk pengambilan keputusan.

Suatu Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus mempunyai suatu

pengendalian Intern yang andal. Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada

Sistem Informasi Akuntansi sangat berguna untuk tujuan mencegah dan menjaga

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, juga tidak dapat digunakan untuk

melacak. Kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan hal-hal yang saat ini

berlaku. Di dalam penelitian ini terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat,

analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi.

Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dengan

keadaan saat ini dan melihat kaitannya antara variabel-variabel yang ada.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan oleh penulis dalam rangka penulisan skripsi

ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

a. Data primer, yaitu data yang diambil langsung dan memerlukan

pengolahan lebih lanjut dari objek penelitian, dalam hal ini adalah

PT.Trubus Media Swadaya Medan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi

dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, yang berupa publikasi

maupun data perusahaan sendiri antara lain sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas.,sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi,

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Teknik Pengamatan/observasi (observation)

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan

diteliti, dalam hal ini PT.Trubus Media Swadaya Medan

b. Teknik Wawancara (interview)

Dengan mengadakan tanya jawab secara lisan kepada yang berwenang

dalam perusahaan yang meliputi kepala bagian keuangan, kepala bagian

penjualan dan pihak lain yang berhubugan dengan data yang diperlukan.

c. Teknik Dokumentasi

Dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan dari

perusahaan, buku-buku, literatur, dan tulisan-tulisan, serta hasil kuliah

yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas.

D. Metode Penganalisaan Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode:

a. Metode Diskriptif

Metode analisis terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada, kemudian

di klasifikasikan, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti.

b. Metode Komparatif

Metode analisis dengan membandigkan data yang diperoleh dari objek

penelitian dengan teori yang diperoleh selama perkuliahan untuk

menyimpulkan apakah Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan

preusahaan sudah dapat menghasilkan informasi yang handal.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Trubus Media Swadaya

a. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Trubus Media Swadaya adalah sebuah perusahaan swasta nasional

yang bergerak dalam percetakan. Latar belakang berdirinya PT. Trubus Media

Swadaya adalah berkat kemajuan dari pada Yayasan Bina Swadaya atau sekarang

jadi PT. Bina Swadaya Grup.

PT. Bina Swadaya berdiri sejak tahun 1960an yang bergerak di bidang

pertanian (pertanian, peternakan, dan perikanan) untuk melayani kebutuhan

masyarakat Indonesia khusus pertanian. Dalam hal menjalankan usahanya untuk

melayani masyarakat, maka PT. Bina Swadaya berhasil menerbitkan satu majalah

khusus menyajikan informasi dunia pertanian, yaitu Majalah Trubus.

Berkat majalah Trubus, permintaan dan tuntutan masyarakat akan ilmu

pertanian, maka PT Bina Swadaya mencoba menerbitkan buku-buku khusus

pertanian dan secara cepat berkembang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.

Seiring dengan perkembangan dan banyaknya permintaan masyarakat

dengan produk-produk yang disediakan oleh PT. Bina Swadaya, mulai dari bibit

tanaman, peralatan pertanian,peternakan, dan juga perikanan, mulailah PT. Bina

Swadaya mendirikan perusahaan-perusahaan yang menjadi group PT. Bina

Swadaya. Diantaranya adalah:

• PT. Penebar Swadaya

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
• PT. Trubus Swadaya

• PT. Trubus Mitra Swadaya

• PT. Kokar Wijaya

• PT. Niaga Swadaya.

Mengingat perkembangan pasar dan respon masyarakat yang sangat baik,

maka pada tahun 2006 akhir didirikan PT. Trubus Media Swadaya, dan disahkan

pada bulan Januari 2007, yang bergerak khusus di bidang pemasaran Majalah

Trubus, dan distribusi media cetak. Dan memiliki Motto “ Menjadi distributor

dan Pemasaran Media Cetak yang handal, capat dan terpercaya”

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan pola hubungan

kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan hirarki dan pertanggung jawaban

untuk mencapai tujuan.tertentu. Sebagai suatu badan usaha, PT. Trubus Media

Swadaya Medan mempunyai struktur organisasi dengan tujuan bidang usaha.

Bentuk atau tipe organisasi PT. Trubus Media Swadaya Medan adalah

bentuk atau tipe organisasi garis dan staf. Sebagaimana lazimnya suatu

perusahaan, PT.trubus Media Swadaya telah menyusun organisasi perusahaan

dalam rangka pelaksanaan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan demikian pentingnya dalam

menyelenggarakan aktivitas-aktivitas perusahaan. Dengan adanya struktur

oganisasi, dapat dilihat hubungan kerja antara satu dengan lainnya, pemberian

wewenang dan tanggung jawabnya sehingga pekerjaan yang tumpang tindih apat

dihindarkan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Struktur Organisasi PT.Trubus Media Swadaya Medan sebagaimana yang

tertera pada lampiran, menjelaskan sekitar fungsi dan tugas-tugas utama yang

dibebankan pada masing-masing personil sesuai dengan jabatannya. Untuk lebih

jelasnya, Struktur Organisasi PT. Trubus Media Swadaya Medan, membagi tugas

dan tanggung jawabnya dari setiap bagian yang ada pada perusahaan.

2. Sistem Informasi Akuntansi di PT.Trubus Media Swadaya Medan

PT. Trubus Media Swadaya Medan menerapkan Sistem Informasi

Akuntasi yang masih menggunakan secara manual terhadap pencatatan dan

pelaporan informasi akuntansi. Proses pencatatan dan pelaporan informasi

akuntansi dilakukan dengan sistem manual yang dilakukan secara bulanan. Maka

setiap bulan bagian akunting membuat laporan secara berkala kepada direktur.

3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

a. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Di dalam bab II telah di jelaskan bahwa penjualan ada dua macam, yaitu

penjualan tunai dan penjualan kredit. PT. Trubus Media Swadaya Medan sebuah

perusahaan jasa, sehingga penghasilan utamanya adalah berasa dari penjualan.

Penjualan PT. Trubus Medai Swadaya Medan difokuskan pada penjualan Majalah

dan pemasangan iklan.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada

PT. Trubus Media Swadaya medan, mengenai Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Kredit, maka prosedu penjualan kredit dilakukan sebagai berikut:

1. Setiap penjualan dalam perusahaan ini akan selalu dimulai dengan adanya

order langganan yang diterima oles sales departemen (bagaian penjualan)

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
untuk kemudian di konfirmasikan ke bagian akuntansi. Order dapat dilakukan

melalui telepon atau langsung datang ke kantor, lalu bagian penjualan

melakukan tindak lanjut dengan order yang ada.

2. Bagian akuntansi kemudian mempersiapkan tanda terima yang diberi nama

Proof of Delivery (POD) dimana setiap POD mempunyai nomor tercetak

berurutan yang berisi alamat pengirman, alamat penerima, jenis barang,

volume atau jumlah barang yang akan dikirim. POD ini terdiri dari lima

warna yaitu:

• Putih : diberikan untuk pelanggan

• Biru : diberikan kepda bagian operasinal

• Kuning : merupakan return copy di tempelkan di barang

• Hijau : diberikan kepada akunting

• Merah : diberikan kepada penerima

Untuk penjualan kredit ini, langganan mnerima POD lembar kelima yaitu

yang berwana merah..

3. Setelah dilakukan pengecekan barang, besarnya tarif dan cara pembayaran

kredit. Tanda terima ke pada pelanggan akan berfungsi sebagai bukti bagi

perusahaan untuk melakukan penagihan.

4. POD lembar pertama dan ketiga diberikan kepada bagian akunting sebagai

bukti bahwa telah terjadi penjualan secara kredit oleh bagian penjualan.

5. Barang yang telah disetujui akan dikirim, kemudian oleh bagian gudang

dilakukan pengepa barang untuk dipersiapkan atau di beri label oleh bagian

operasional untuk dikirim sesuai dengan pesanan langganan. POD lembar

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
kedua yang berwarna biru dan POD yang berwarna kuning, dilekatkan pada

barang tersebut. Adapun tujuan dilakukannya adalah untuk menjadi bukti

bahwa barang telah dikrim dan telah tiba dengan selamat dan tepat waktu

berdasarkan alamat pelanggan.

Setia hari biasanya, pada waktu sore hari, bagian penjualan menyampaikan

dafatr penjualannya baik yang dilakukan secara tunai maupun secara kredit

kepada bagian akuntansi.

b. Penjualan Tunai

Berdasarkan data yang ada dilapangan, sebagian besar penjualan

dilakukan secara tunai. Penjualan secara adalah: penjualan yang dilakukan

di kantor, dimana pelanggan langsung datang ke kantor membeli Majalah dalam

partai besar dan langsung membayar dengan uang tunai. Prosedur penjualan

secara tunai dijelaskan secara berikut:

a. Pelanggan datang langsung ke kantor, bagian customer services melayani

mereka dengan memberikan dafatr harga. Setelah pelanggan menyetujui

harga yang ditetapkan maka bagian gudang mencek perediaan.

b. Bagian akuntansi mengeluarkan POD yang terdiri lima rqngkap kepada

bagian Costumer Services agar dilakukan pengisian POD.

c. Langganan membayar tunai sesuai dengan yang tertera pada POD, dan

menerima lembaran pertama POD (berwarna putih)

d. Customer Services menyetorkan uang dari pelanggan tersebut kepada

kasir dengan memberikan lembaran ketiga sebagi bukti, lalu

meneruskannya ke bagian akunting agar dilakukan pencatatan. Perlu di

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
ketahui bahwa POD ini dapat berfungsi sebagi kwitansi dalam penjualan

tunai.

c. Penjualan konsinyasi

Penjualan konsinyasi dilakukan dengan menitipkan barang pada toko-toko

buku atau pihak agen penjualan. Metode pembayaran disepakati setelah barang

laku terjual. Harga barang (majalah) disepakati harga eceran terendah, dalam hal

ini pihak agen mepunyai wewenang membuat harga baru dalam penjualan

majalah yang dititipkan untuk dijual. Harga yang dibayarkan kepada PT. Trubus

Swadaya adalah sebesar harga dasar yang disepakati.

2. Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai dan penjualan kredit yang

dilakukan oleh PT. Trubus Swadaya Medan telah diuraikan pada pembahasan

tentang prosedu penjualn tunai dan penjualan kredit.

Dalam perusahaan PT. Trubus Media Swadaya Medan sumber penerimaan

kas di bagia atas:

• Penerimaan kas dari penjualan tunai majalah dan iklan

• Penagihan ke tempat pelanggan oleh colecctor

• Langganan langsung membayar dengan giro maupun di transfer ke

rekening perusahaan.

Ad. 1. Penerimaan kas dari penjualan tunai

Seperti yanh telah dijelaskan pada prosedur penjualan tunai, penerimaan kas di

PT. Trubus Media Swadaya Medan paling banyak adalah dari penerimaan tunai,

yaitu dimana setiap penjualan majalah dan jasa dalam perusahaan ini akan selalu

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
dimulai dengan adanya order yang diterima oleh bagian penjualan untuk

kemudian di konfirmasikan ke bagian akuntansi apakah order diterima atau tidak.

Setelah itu bagian akuntansi mempersiapkan POD untuk menjadi bukti transaksi

apakah dilakukan penjualan secara tunai.

Jika terjadi penjualan secara tunai, maka bagian penjualan akan langsung

menerima uang tersebut pada saat itu juga, dengan menyerahkan lembar pertama

dari POD ( yang berwarna putih) kepada pelanggan. Lalu bagian penjualan akan

melaporkan jumlah penerimaan kas hariannya kepada kasir skaligus menyerahkan

POD lembar ketiga dan kelima sambil menyetorkan uangnya. Kasir memeriksa

POD tersebut dan meneruskannya ke bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan

dan membandingkannya dengan laporan penjualn tunai.

Ad. 2. Penerimaan Kas dari Pelanggan oleh Collector

Penagihan oleh collector ini terjadi jika terjai penjualan secara kredit, maka

bagian penjualan memberikan POD lembar kelima kepada pelanggan sebagai

sementara, sedangkan langganan memberikan tanda terima kepada bagian

penjualan sebagi bukti untuk penagih collector. POD lembar pertama dan ketiga

menjadi pertinggal bagi bagian akuntansi akan menjadi bukti transaksi penjulan

kredit. POD tersebut dikumpulkan dan dicatat dalam laporan penjualan kredit oleh

bagian akuntansi, dimana pada setiap akhir bulan akan dilaporkan kepada atasan.

Laporan ini pada awal bulan akan diperiksa kembali untuk melihat piutang yang

telah jatuh tempo dan dasar melakukan penagihan.

Apabila piutang telah jatuh tempo dan langganan belum mengadakan

pembayaran maka bagian akunting akan menyerahkan POD lembar pertama

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
beserta tanda terima dari langganan yang telah jatuh tempo tersebut ke bagian

penjualan (sales departemen) untuk dilakukan penagihan ke tempat langganan.

Langganan menyerahkan uang pembayarannya beserta POD lembar kelima

kepada collector. Collector menyiapkan tanda terima yaitu kwitansi.

Setelah uang diterima collector akan menyerahkan lembar pertama (berwarna

putih) kepada pelanggan setelah diisi dengan no.POD (nomor pengiriman) dan

ditandatangai oleh kedua belah pihak.

Collector melaporkan jumlah penerimaan piutang yang ditagihnya ke kasir

sekaligus menyerahkan kwitansi lembar kedua dan lembar ketiga beserta POD

lembar pertama dan menyetorkan uangnya. Kasir memeriksa kwitansi dan POD

tersebut dan meneruskannya ke bagian akunting, untuk dicatat dalam buku

penerimaan kas dan mengurangi penjualan kredit.

Ad.3. Langganan membayar dengan giro/ transfer ke rekening perusahaan.

Apabila langganan membayar dengan cara mentransfer ke rekening

perusahaan maka akan diadakan pengecekan ke bank tetapi sebelumnya

langganan akan menginformasikannya ke bagian penjualan. Selanjutnya kasir

membuat bukti penerimaan kas tanpa harus diotorisasi oleh direksi atau langsung

dibukukan.

Tugas kasir apabila ditinjau dari segi penerimaan kas adalah sebagai berikut:

1. Membuat buku kas setiap hari

2. Mengumpulkan bon-bon yang berkaitan dengan buku harian tersebut.

3. Membuat laporan keperluan dana setiap bulan seperti kasbon

4. Membuka giro atau cek (data dari bagian akunting)

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
4. Sitem Pengendalian Intern

1. Otorisasi (Pengesahan Transaksi)

Sistem otorisasi da prosedur pengambilan kuitansi yang akan di tagih setelah

dilakukan perhitungan fisik dan disertai berita acara serah terima yang

ditandatangani oleh kedua belah pihak Begitu juga dengan sistem otorisasi an

prosedur dalam pengemblian kwitansi yang tidak berhasil di tagih oleh pihak, juga

disertai berita acara serah terima oleh kedua belah pihak.

2. Pemisahan Tugas

Struktur organisasi di tandai dengan adanya pemisahan fungsi antara

bagain pemasaran, bagian keuangan dan bagian akuntansi, serta fungsi

penerimaan kas. Fungsi pencatatan dan penyimpanan harus mendapat pemisahan

tugas dan tisak terdapat satu orang yang bertanggung jawab terhadap dua

kegiatan tersebut.

3. Supervisi (Pengawasan)

Pegawai yang bekerja, melakukan tugasnya sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya yang terdapat dalam deskripsi kerja, serta jumlah pegawai

yang dibutuhkan disetiap bagian harus memadai sesuai dengan fungsi-fungsi

yang ada sehingga pelaksanaan supervisi tidak terlalu dominan dan tidak terlalu

memerlukan supervisi dalam pelaksanaan tugas operasional setiap bidang yang

ada dalam perusahaan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
4. Catatan Akuntansi

Penggunaan dokumen dan catatan yang berisi dan dinomori terlebih

dahulu telah dilakukan terhadap formulir-formulir dan catatan seperti order

pembelian dan yang lainnya telah disiapkan pada saat transaksi terjadi.

5. Pengendalian Akses

Untuk dapat melindung dan mengamanakan aktiva dan catatanya, PT.

Trubus Media Swadaya Medan melakukan pengendalian yang meliputi:

̇ Penggunaan gudang untuk menyimpan persediaan barang-barangnya dari

pencuruian, menempatkan penjaga untuk mengamankan gudang.

̇ Perusahaan juga telah melakukan pengamanan datanya dengan melakukan

back up data ke dalam CD, Flasdisk, untuk mengantisipasi apabila terjadi

kerusakan terhadap komputer.

̇ Penyetoran uang kas secara harian ke bank

̇ Penggunaan kotak penyimpanan uang kas yang aman.

̇ Pengamanan laci kas dengan melakukan penguncian pada bagian loket.

B. Analisa Dan Evaluasi Penelitian

1. Analisa dan Evaluasi Struktur Organisasi.

Sistem informasi akuntansi tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi,

karena sistem informasi akuntansi diciptakan untuk mengidantifikasi, merakit,

menggolongkan, menganalisa, mencatat dan melakporkan transaksi suatu aktivitas

perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi. Berbagi metode, prosedur dan

teknik dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan hanya dapat berjalan dengan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
efisien dan efektif dalam sturktur organisasi yang jelas yang memisahkan

tanggungjawab secara tepat, demikian pula ketetapan dalam pemberian wewenang

untuk suatu fungsi.

Agar sistem informasi akuntansi memberikan manfaat bagi perusahaan,

maka struktur organisasi harus dirancang dengan memenuhi prisip internal control

yang mensyaratkan terpisahnya fungsi operasional, fungsi pencatatan dan fungsi

penyimpanan demi tercapainya tujuan internal cek, sehingga perusahaan terhindar

dari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan dalam organisasi.

Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu tepat

bagi perusahaan lain. Perbedaan penetapan struktur organisasi yang berbeda

disebabkan oleh beberapa hal antara lain: jenis perusahaan, besar kecilnya

perusahaan, bidang operasi perusahaan dan lain-lain.

Manajemen mengggunakan struktur organisasi sebagi alat untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi yang

baik, maka seluruh anggota organisasi baik bawahan maupun atasan terdorong

untuk memberikan sumbangan yang maksimum terhadap aktivitas perusahaan.

Suatu dasa pertimbangan yang penting dalam menyusun struktur

organisasi perusahaan adalah agar struktur organisasi yang ditetapkan harus

dirancang secara sefleksibel mungkin dalam arti menghindarkan adanya

perubahan total apabila mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang disebabkan

perkembangan perusahaan.

Struktur organisasi beserta uraian tugasnya merupakan salah satu cara

atau unsur pengendalaian manajemen yang penting. Struktur organisasi

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

unit-unit organisasi yang dibentuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

perusahaan. Salah satu persyaratan agar organisasi dapat efektif sebagai sarana

pengendalian adalah tanggung jawab harus dibagi sehingga tidakseoprangpun

diperkenankan melaksanakan suatu kegiatan atau transaksi dari awal samapi akhir

tanpa campur tangan orang lain.

Organisasi perusahaan ini telah memenuhi unsur-unsur organisasi yanitu

adanya sekelompok orang, interaksi, kerjasama dan pembagian kerja, adanya

struktur dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yang berorientasi pada

pencapaian laba. Disamping itu perusahaan ini juga telah berpedoman pada

beberapa azas atau prinsip-prinsiporganisasi yaitu adanya perumusan tujuan yang

jelas, pembagian kerja, delegasi kekuasaan, rentang kekuasaan, kesatuan perintah

dan tanggung jawa.

Telah dibicarakan pada bab sebelumnya, bahwa sistem informasi

akuntansi yang andal harus didukung pengendalian intern yang andal pula, dengan

kata lain, tanpa adanya pengendalian intern yang baik, suatu perusahaan tidak

memiliki sistem informasi akuntansi yang baik pula. Sistem pengendalian intern

menempatkan struktur organisasi sebagai unsur yang pertama.

Dalam sistem pengendalian intern struktur organisasi dituntut harus

secara tegas menguraikan tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing

pegawai sehingga tidak terjadi tumpang tindih suatu pekerjaan ataupun fungsi

oleh para anggota organisasi. Dengan adanya pengendalian intern yang

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
memuaskan, diharapkan catatan akuntansi dan laporan keuangan dapat lebih

diandalkan dan dipercaya.

Struktur organisasi PT. Trubus Media Swadaya menggambarkan struktur

organisasi garis dan staff dimana masing-masing staff bertanggung jawab atas

tugas dan kewajiban masing-masing atau yang telah ditetapkan. Struktur

organisasi perusahaan ini cukup memadai bila ditinjau dari segi struktur

organisasinya karena telah menggambarkan adanya pemisahan fungsi atau

pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik, hal ini menyebabkan semua

kegiatan mudah dikordinasikan.

Struktur organisasi perusahaan ini pada umumnya telah menunjukkan

suatu ciri pengendalian intern yang baik, yaitu adanya pengaturan organisasi,

sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, namun belum ada praktik yang sehat

yang dijalankan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap bagian organisasi,

hal ini terbukti belum adanya pengaturan alih tugas untuk para pejabat atau

pegawai secara teratur. Disamping itu ada perangkapan tugas seorang kasir,

dimana diamerangkapsebagai orang melakukan pencatatan, pelaporan. Demikian

juga bagian penjualan merangkap sebagi collector.

Hal ini berati berarti adanya tugas yang tumpang tindih, padahal dari

sturktur organisasi perusahaan ini terlihat adanya pemisahan antara orang yang

bertuga s di bagian kasir dan bagian akunting, bagian penjualan dan bagian

collector, yang sama-sama bertanggung jawab kepada direktur. Hal ini sesuai

dengan sesuai dengan prinsip adanya pemisahan tugas antara bagian pencatatan

dan bagian yang membayar.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Seperti halnya yang penulis jelaskan di atas bahwa prakteknya selalu

berbeda dengan teori, akan tetapi bagi perusahaan selama inidianggap cukup

efisien dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini adalah perusahaan perwakilan

yang hanya memiliki karyawan yang sedikit dimana untuk mencapai tujuan

peusahaan maka dibuat perangkapan tugas.

Unsur lain yang sangat penting dalam pengendalian intern adalah

pengawai yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawabnya. Tingkat kecakapan

pegawai mempengaruhi suksesnya suatu pengendalian intern. Apabila sudah

disusun sturktur organisasi yang tepat, prosedur-prosedur dan pemisahan fungsi

yang baik, tetapi tingkat kemampuan pengawai tidak memenuhi syarat-syarat

yang diminta dapat dipastikan bahwa pengendalian internnya juga tidak berhasil.

2. Analisa Dan Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan

Penerimaan Kas

Sistem merupakan cara-cara atau langkah yang dipergunakan untuk

melaksanakan kegiatan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Sistem juga merupakan salah satu sarana pengendalian manajemen yang penting

pula.

Dalam pelaksanaan suatu prosedur, secara adminstrasi dibantu dengan

berbagai formulir-formulir atau blanko yang telah dirancang sehingg prosedur

yang dilaksanakan tercatat dan tampak dalam pengisian balnko tersebut.

Untuk mewujudkan adanya sistem informasi penjualan dan penerimaan

kas yang baik, sistem penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan harus

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
memperhatikan prinsip-prinsip pengendalian intern, sehingga tujuan pengendalian

itern atas penjualan dan penerimaan kas dapat tercapai.

Pada sistem informasi akuntansi penjualan di PT. Trubus Media Swadaya,

penerapan terhadap sistem tersebut menurut penulis kurang memadai karena

adanya perangkapan pada fungsi-fungsi yang terkait

Berikut ini pemulis akan menyajikan evaluasi terhadap prosedur-prosedur

penjualan dan penerimaan kas pada PT. Trubus Media Swadaya Medan.

a. Prosedur Penjualan

Perusahaan menetapkan bahwa apabila ada order dari pelanggan maka

disetujui bagian akunting terlebih dahulu, kemudian diterbitkan POD

dalam beberapa rangkap yang tembusannya diberikan kepada pelanggan,

akunting dan operasional. Dari prosedur diatas dapat dilihat bahwa sales

order yang ada harus disetujui oleh bagian akunting. Secara teori dapat

kita lihat pengawasan yang baik terhadap kontrol pemberian kredit,

tetapi secara praktik hal ini belum terlaksana karena adanya perangkapan

tugas dan fungsi dalam bagian penjualan, dan akunting. Maka dalam hal

ini penyelewengan dan kecurangan sangat rentan terjadi dan dapat

menimbulkan piutang tak tertagih.

b. Prosedur Penerimaan Kas

Kas yang telah diterima dari collector, pada perusahaan ini tidak semua

langsung di setorkan ke bank pada hari itu juga. Hal ini telah

menunjukkan bahwa kerugian-kerugian yang mungkin akan terjadi pada

perusahaan adalah sebagi berikut:

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
̇ Kemungkinan kerugian karena adanya pencurian atau bencana

kebakaran

̇ Tidak mendapat jasa giro.

Selain itu dalam prosedur penerimaan kas perusahaan ini terdapat

kelemahan yaitu: kasir merangkap sebagai bagian pencatatan dan

menyetorkan ke bank, yang seharusnya mencatat adalah tugas yang

dilakukan oleh bagian akunting, sehingga kemungkinan untuk melakukan

kecurangan. Hal ini berarti dalam menciptakan prosedur penerimaan kas

dan pencatatannya agar dapat menghasilkan informasi yang handal, maka

perusahaan harus menerapkan prinsip-prinsip pengendalian intern yang

memberikan jaminan bahwa semua pnerimaan dicatat segera setelah

diterima dan semua uang yang harus diterima telah seluruhnya diterima

dan disetorkan ke bank. Untuk memenuhi tujuan perusahan perlu

didukung hal-hal sebagai berikut:

̇ Tidak ada seorang petugaspun yang menangani suatu transaksi dari

awal samapi akhir

̇ Penerimaan kas segera dicatat dengan tepat

̇ Semua penerimaan uang harus disetorkan ke bank pada hari itu juga

atau paling lambat satu hari kerj berikutnya.

̇ Penerimaan dikontrol dengan menggunakan sarana yang memadai

seperti pemakaian formulir yang diberi nomor urut terlebih dahulu

penggunaan kas dan alat-alat mekanis lainnya.

3. Pencatatan dan Pelaporan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Akuntansi merupakan metode pengendalian financial yang penting

terhadap kegiatan-kegiatan sumber dan pertanggungjawaban pada bidang-bidang

tertentu. Kegiatan-kegiatan akuntansi tersebut akan menghasilkan produk yang

tentunya sangat mempengaruhi proses operasi perusahaan.

Produk akuntansi tersubut bernama laporan keuangan yang terdiri atas

neraca, laporan lab rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas ditambah dengan

catatan laporan akuntansi. Laporan keuangan ini akan menggambarkan keadaan

perusahaan terutam keadaan keuangan dan kinerja perusahaan yang sangat

berpengaruh pada kelanjutan perusahaan dimasa yang akan datang.

Dalam uraian terdahulu dapat diketahui pencatatan dan proses sistem

informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas PT. Trubus Media Swadaya

Medan. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa setiap transaksi dibuktikan

dengan adanya dokumen-dokumen. Dokumen tersebut berupa formulir dan surat-

surat yang dikerjakan saat aktivitas berlangsung.

Pembuatan dokumen tersebut dimaksud dikerjakan oleh bagian-bagian

yang terlibat dalam aktivitas penjualan dan penerimaan kas. Ini berarti batasan

wewenang, tugsa dan tanggung jawab dalam perusahaan sudah terlihat. Dokumen-

dokumen tersebut lalu dicatat ke dalam buku jurnal apabila terjadi transaksi

penjualan baik kredit maupun tunai secara harian. Transaksi penjualan yang

terjadi dalam perusahaan ini dicatat dengan menggunakan buku penjualan. Setiap

akhir bulan bagian akuntansi membuat laporan penjualan dengan maksud agar

dapat membandingkan naik turunnya omzet penjualan tiap bulan dan untuk

mengetagui langganan yang belum melunasi piutangnya.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Secara harian pula transaksi perusahaan tersebut di posting ke buku besar,

buku jurnal dan laporan penjualan. Ini dilakukan untuk menghindari pekerjaan

yang menumpuk serta keterlibatan akuntansinya, selain itu bahwa posting harian

akan menghindari kesalahan dalam mencatat transaksi yang sama. Karenanya

penulis menilai bahwa pencatatan transaksi penjualan dan penerimaan kas dalam

perusahaan ini sudah menunjukkan kebaikan.

Selain itu agar perikiaraan-perkiraan yang diinginkan dapat dengan mudah

dirumuskan perusahaan menggunakan kode perkiraan dalam siklus akuntansinya.

Dengan menggunakan kode perkiraan dalam pencatatan, pengelompokan dan

pengitisaran transaksi oleh perusahaan, dimana kode perkiraan ini telah dibakukan

dalam buku pedoman perkiraan. Penulis berpendapat bahwa informasi akuntansi

yang dihasilkan akan lebih andal untuk pengambilan keputusan.

Selain itu suatu keputusan akan lebih mudah diambil jika informasi yang

dibutuhkan sudah tersaji dalam bentuk laporan, karena laporan merupakan media

yang digunakan untuk memberikan informasi pelaksanaan sustu rencana.

Laporana Keuangan yang dibuat PT. Trubuis Media Swadaya Medan

meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi. Penulis berpendapat bahwa informasi

keuangan yang disajikan dalam Laporan Keuangan telah menunjukkan

kelengkapan, dimana saldo awal, perubahan saldo akhir suatu pos diungkapkan.

PT. Trubus Media Swadya Medan juga membuat intern yaitu laporan manajemen

yang digunakan sarana pengendali dan perencanaan.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Akuntansi merupakan informasi yang memberikan data keuangan bagi

pimpinan perusahaan atau pihak-pihak yang berkepentingan untuk dasar

pengambilam keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi.

Sistem informasi akuntansi merupakan proses perpaduan antara sistem

informasi dan prosedur-prosedur yang membentuk suatu jaringan yang erat

hubunganny, dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, guna

mengefektifkan semua kegiatan akunatansi dan kegiatan-kegiatan utama lainnya

dari suatu perusahaan sehingga pengawasan oleh pimpinan dapat dijalankan

sebaik-baiknya dan dapat dicapai tujuan perusahaan secara efisien.

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan serta penganalisaan

data yang dilakukan penulisn tentang sistem informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas pada PT. Trubus Media Swadaya Medan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi pada PT. Trubus Media Swadaya Medan

merupakan kumpulan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk

menjamin adanya perlakuan yang seragam atas seluruh transaksi maupun

kegiatan dalam perusahaan.

2. Struktur Organisasi PT. Trubus Media Swadaya Medan telah disusun

dengan baik yaitu dengan menciptakan pembagian tugas dan wewenang

pada setiap bagian. Tetapi dengan struktur organisasi yang demikian dan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
jumlah pegawai yang ada pada perusahaan ini menuntut adanya

perangkapan tugas seperti:

a. Adanya tugas rangkap yang dilakukan oleh satu bagian yaitu

bagian kasi yang merangkap sebagai bagian akuntansi

b. Adanya tugas rangkap yang dilakukan oleh bagian piutang yang

merangkap bagian penagihan.

c. Tidak adanya ketegasan fungsi dan wewenang tiap orang yang

terlibat dalam kegiatan perusahaan.

3. Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada

PT. Trubus Media Swadaya Medan dapat memberikan informasi bagi

pimpina perusahaan, hal ini dilihat pada :

a. Penyusunan system informasi dan prosedur penjualan.

b. Penyusunan target penjualan, target penagihan dan penetapam

harga standard.

c. Melaksanakan buku-buku untuk melaksanakan pencatatan

transaksi.

4. Prosedur penjualan dan penerimaan kas pada PT. Trubus Media Swadaya

Medan dapat dinyatakan mengandung kelemahan karena pada prosedur

tersebut masih dijumpai adanya perangkapan tugas.

5. Dalam proses akuntansinya, perusahaan telah menggunakan media

akuntansi yang memadai berupa dokumen dasar, buku jurnal, buku besar,

buku pembantu. Untuk proses pengklasifikasian, perusahaan juga telah

menggunakan kode perkiraan dimana kode perkiraan teah dibakukan

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
dalam bentuk buku pedaoman yang dilengkapi dengan penjelasan

penggunaannya.

6. Pelaporan dari system informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas

terdiri dari laporan ekstern dan laporan intern manajemen.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, dapat diberi saran-saran yang diharapkan dapat

menghindari kesalahan dalam menetapkan sistem informasi akuntansi penjualan

dan penerimaan kas pada perusahaan ini. Adapun saran-saran tersebut:

1. Untuk memperketat pengawasan, sebaiknya pimpinan perusahaan PT. Trubus

Media Swadaya Medan harus melakukan pemeriksaan secara tiba-tiba atas

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditetapkan pada karyawan.

2. Dalam prosedur penjualan dan peneimaan kas PT. Trubus Media Swadaya

Medan perlu diadakan pemisahan fungsi antara bagian yang melakukan

perangkapan tugas, agar internal control dapat berjalan dengan baik.

3. Sebaiknya penyerahan hasil penjualan kredit, langsung disetorkan kapada

kasir, sehingga pembagian kerja dan tanggung jawab dapat dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya.

4. Petugas yang mengelola keuangan atau kasir sebaiknya tidak mengerjakan

pembukuan penerimaan dan pengeluaran kas karena pekerjaan ini dapat

dilakukan oleh bagian pembukuan.

5. Struktur organisasi yang ada hendaknya ditinaju kembali, karena sebaiknya

antara struktur organisasi dengan realisasinya harus sama yaitu praktek-

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
praktek diperusahaan, atau sebaiknya perusahaan menetapkan pembagian

tugas dengan baik sehingga tidak ada yang mempunyai tugas rangkap.

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George, H dan William S. Hopwod, 2003. Accounting Information


Sistem, Edisi Keenam, Buku Satu, Terjamahan A.A. Jusuf dan R.M.
Tambunan, Salemba Empat, Jakarta

Hall. James A., 2001. Sistem Informasi Akutansi, Eidsi Pertama, Buku Satu,
Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat.

Purwono, Edi., 2004. Aspek-Aspek ADP Audit pengendalian Intern Pada


Komputerisasi, Andi. Yogyakarta

Riahi, Ahmad dan Belkaoui, 2002, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan
Marwata, Harjanti Widiastuti, Ch.Heni Kurniawan dan Alia Ariesanti,
Jilid I, Salemba Empat,Jakarta

Romney, Steinbart, 2003, Accounting Information Sistem, International


Edition, Prentice, Hall, United State of America

Skousen, Albrecht, Stice., 2002. Akutansi keuangan, Buku Satu, Terjemahan


Thomson Learning Asia, salemba Empat, Jakarta

Umar, Husein, 2001. Riset Akutansi, Edisi Ketiga. Penerbit, PT. Gramedia
Pustakan Utama, Jakarta

Wijyanto, Nugroho., 2001. Sistem Informasi Akutansi, Erlangga, Jakarta

Willksinson, Joseph. W., Michael J. cerullo, Variant Raval, Bernard Wong-on-


wing, 2002, Accounting Information sistem., Edisi keempat, Jhon
Wiles Ansons, United States Of America

Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara, 2004, Buku Petunjuk Teknik

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus
Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Lampiran: 1

Struktur Organisasi PT. Trubus Media Swadaya Medan

Direktur

Manajer Pemasaran Manajer Keuangan Personalia

Supervis Supervis Supervisor Administrasi Acocounting Kasir Colector


or or Iklan
Pemasar Perwaki
an lan
Majalah

Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008

Anda mungkin juga menyukai