Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan sebagai salah satu fungsi organic pada manajemen, adalah bagian
integral berasal dari fungsi-fungsi organic lainnya di pada manajemen. pada proses
kerjanya perencanaan mendapatkan masukan asal fungsi-fungsi organic manajemen
lainnya, misalnya dari fungsi organic pengorganisasian mendapatkan masukan yang
berupa tujuan organisasi, dari fungsi organic supervisi menerima masukan umpan balik
berupa laporan akibat pelaksanaan suatu rencana.
Selain masukan dari fungsi-fumgsi natural manajemen lainnya, kegiatan
perencanaan jua memerlukan masukan instrumentak yang terdiri atas: program
pengajaran tenaga, metode, instrument, organisasi serta biaya perencanaan. (Mubin,
2020 )Perencanaan pendidikan yang bersifat stategis sangat penting dalam rangka
penentuan prioritas pembangunan pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Saud
dan Makmun (2007, hlm.19) yang menyatakan bahwa perencanaan stratejik
pembangunan pendidikan adalah perencanaan yang mengambil fokus atau prioritas
pembangunan kualitas pendidikan. (Norma et al., 2015)Salah satu manfaat utama dari
perencanaan strategis adalah kemampuan untuk menciptakan perubahan di dalam
organisasi (lihat Lietdka, 2000a, b; Kohtamaki et al, 2012). Dimana dengan lingkungan
yang berubah, sekolah dituntut untuk bisa berfikir, bertindak, dan belajar secara strategis.
Hal ini ditujukan supaya organisasi tersebut dapat meningkatkan tingkat sustainabilitas
dan kompetitifnya (lihat Bryson, 2004, hlm.1).
Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari berbagai
aspek kehidupan suatu bangsa dalam bisang agama, ideology, politik, ekonomi, social
budaya, aturan, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta keamanan serta pertahanan.
Bentuk serta si rumusan atau gosip tujuan pendidikan bagi setiap bangsa tidak sama.
perbedaan itu disesuaikan dengan sistem nilai yang terkandung pada aspek-aspek
kehidupan suatu bangsa dalam kurun ketika tertentu. Walaupun terdapat berbagai
perbedaan pada isi serta rumusan tujuan pendidikan bagi setiap bangsa pada kurun saat
eksklusif, minimal terdapat 3 persamaan asal berasal setiap tujuan pendidikan yaitu

1
meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta memperbaiki atau bahkan mengubah
perilaku peserta didik. (Mubin, 2020)Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan ?
2. Apa Tujuan perencanaan pendidikan ?
3. Apa Manfaat perencanaan pendidikan ?
4. Apa Prinsip perencanaan pendidikan ?
5. Apa Saja Ruang Lingkup perencanaan pendidikan ?
B. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian perencanaan pendidikan.
2. Mengetahui Tujuan perencanaan pendidikan.
3. Mengetahui Apa Manfaat perencanaan pendidikan.
4. Mengetahui Apa Prinsip perencanaan pendidikan.
5. Mengetahui Apa Saja Ruang Lingkup perencanaan pendidikan.
C. Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1. Penambah pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar perencanaan pendidikan.
2. Bahan masukan bagi pembaca tentang pengertian,Tujuan,Manfaat,Prinsip, dan Ruang
Lingkup dalam konsep dasar perencanaan pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tentang Perencanaan Pendidikan


1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan artinya suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa pada anak
yang belum dewasa buat mencapai tujuan yaitu kedewasaan. dengan pendidikan,
insan akan mempunyai kemampuan serta kepribadian yang berkembang,
membimbing generasi belia buat mencapai suatu generasi yang lebih baik.
Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri
(individualitas) serta aspek sosial, aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik, serta
keterhubungan insan dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial serta
alamnya (horozontal), dan dengan Tuhannya (vertikal). (Mubin, 2020)
2. Perencanaan Pendidikan
menurut Bintoto Tjokroaminoto adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Sedangkan menurut para pakar antara lain:
a. Menurut Yusuf Enoch, perencanaan pendidikan adalah suatu proses yang
mempersiapkan alternatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan
untuk pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal.
b. Menurut Guruge, perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan
di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pendidikan adalah suatu rangkaian proses yang dipersiapkan untuk
menghadapi masa depan agar tujuan pendidikan dapat terwujud secara efektif dan
efisien.
Selain perencanaan dalam pendidikan juga ada perencanaan pembelajaran.
Dalam perencanaan proses pembelajaran itu sendiri merupakan sebagai sebuah proses
pengembangan pembelajaran secara sitematik untuk menjamin kualitas pembelajaran.

3
Jadi, dalam perencanaan berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan. (Dewi Rohmatin (2020), 1981)
B. Tujuan Perencanaan Pendidikan
Tujuan Perencanaan Tujuan perencanaan dalam manajemen pendidikan :
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasi) baik kualifikasinya maupun
kuantitas.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga
,dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan
8. Mendeteksi hambatan kesulitab yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pencapaian tujuan. (Mubin, 2020)
C. Manfaat Perencanaan Pendidikan
Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan:
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemulihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyususnan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Mengehemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
D. Prinsip-Prinsip Umum Perencanaan Pendidikan
Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan adalah sejumlah aktivitas yang harus
dilakukan atau dipertimbangkan oleh para perencanaan ketika akan menyusun rencana
pendidikan. Perencanaan pendidikan itu harus memperhitungkan prinsip-prinsip
diantaranya:

4
1. Prinsip Komprehensif, yaitu melihat masalah pendidikan sebagai keseluruhan, setiap
aspek pendidikan harus mendapatkan perhatian sewajarnya baik formal maupun non
formal pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dalam arti yang seluas-luasnya.
2. Prinsip Integral, yaitu perencanaan pendidikan harus diintegrasikan ke dalam
perencanaan yang menyeluruh. Sifat integrasi ini harus yang sudah tampak di dalam
sistem dan prosedur pengelolaan pendidikan.
3. Prinsip Efisien, yaitu biaya yang terbatas harus diuasahakan seefisien mungkin dalam
penggunaannya dan fokus dalam pengelolaannya.
4. Prinsip Interdisipliner, yaitu harus mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan
karena pendidikan itu sendiri sesungguhnya interdispliner terutama dalam kaitannya
dengan pembangunan manusia.
5. Prinsip Fleksibel, yaitu tidak kaku tetapi dinamis dan responsif terhadap tuntutan
masyarakat terhadap pendidikan.
6. Prinsip Objektif rasional, yaitu untuk kepentingan umum bukan untuk kepentingan
subjektif sekelompok masyarakat saja. (Aisyah, 2018)
Setelah mengetahui prinsip perencanaan pendidikan yang tersebut di atas, maka
proses atau tahapan penyusunan perencanaan pendidikan dapat dijalankan. Menurut
Banghart and Trull dalam Sa’ud (2007) ada beberapa tahapan yang semestinya dilalui
dalam penyusunan perencanaan pendidikan, antara lain:
1. Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan
atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan
pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat,
karena fungsi kajian akan memberikan masukan tentang: (a) pencapaian
program sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang
akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.
2. Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran
perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan
harus berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam
kebutuhan atau taksiran (assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.
3. Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas
kebijakan apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan

5
prioritas kebijakan ini harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan
pendidikan yang jelas, agar memudahkan dalam pencapaian tujuan.
4. Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek
pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut
layanan pedidikan pada aspek akademik dan non akademik.
5. Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam
sumber daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/
material). Apabila perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang
tersedia secara cermat dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan
rencana pendidikan yang baik.
6. Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat
ditentukan oleh: (a) kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru,
komite sekolah, karyawan, dan siswa); (b) iklim atau pola kerjasama antar
unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang
handal; dan (c) kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama
proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan.

Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai
(mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan
pendidikan, sebagai feedback (masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan
revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.
(Mubin, 2020)

E. Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan


Ruang Lingkup perencanaan pendidikan yaitu jangkauannya yang cukup luas dan
dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
1. Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki karakter
yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi
menjadi:
a. Perencanaan pendidikan nasional, yaitu mencakup seluruh proses usaha layanan
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mencapai

6
tujuan pendidikan nasional, yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dari tingkat
dasar sampai perguruan tinggi, yang diatur dalam sistem pendidikan nasional
melalui undang-undang sistem pendidikan nasional.
b. Perencanaan pendidikan ragional, yaitu perencanaan pendidikan yang dibuat dan
diberlakukan dalam wilayah regional tertentu misalnya perencanaan
pengembangan layanan pendidikan tingkat provinsi dan kebupaten/kota, yang
menyangkut seluruh jenis layanan pendidikan di semua jenjang untuk daerah atau
provinsi tertentu.
c. Perencanaan pendidikan kelembagaan, yaitu perencanaan pendidikan mencakup
satu intuisi atau lembaga pendidikan tertentu, misalnya perencanaan
pengembangan layanan pendidikan sekolah menengah atas.
2. Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi:
a. Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses
pembangunan pendidikan yang esensial, dalam koridor perencanaan pembangunan
nasional, dalam hal ini perencanaan pendidikan ada keterpaduan atau peterkaitan
secara sistemik dengan perencanaan pembangunan bidang ekonomi, pilitik, hukum
dan seb againya.
b. Perencanaan pendidikan komprehensif yaitu perencanaan pendidikan yang disusun
secara sistematik, rasional, objektif, yang menyangkut keseuruhan konsep penting
dalam layanan pendidikan, sehingga perencanaan itu memberikan suatu
pemahaman yang lengkap atau sempurna tentang apa dan bagaimana memberikan
layanan pendidikan yang berkualitas.
c. Perencanaan pendidikan strategik, yaitu perencanaan pendidikan yang
mengandung pokok-pokok perencanaan untuk menjawab persoalan atau opini, atau
isu mutakhir yang dihadapi oleh dunia pendidikan misalnya persoalan yang
dihadapi dunia pendidikan sekarang adalah masalah rendahnya kualitas guru.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Definisi Perencanaan Pendidikan adalah Perencanaan sebagai salah satu fungsi
organic dalam manajemen, merupakan bagian integral dari fungsi-fungsi organic
lainnya di dalam manajemen
2. Sedangkan perencanaan pendidikan menurut Bintoto Tjokroaminoto adalah
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan adalah sejumlah aktivitas yang harus
dilakukan atau dipertimbangkan oleh para perencanaan ketika akan menyusun
rencana pendidikan.
4. Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini
terbagi menjadi aspek nasional,regional daan kelembagaan. Sedangkan Ditinjau
dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi mencakup aspek
yang terkait dengan proses pembangunan pendidikan yang esensial,komperesnsif,
strategis.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan, demi sempurnanya penyusunan
makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. (2018). PERENCANAAN DALAM PENDIDIKAN Siti Aisyah 1. Manajemen


Pendidikan Islam, 7(1), 715–731.

Dewi Rohmatin (2020). (1981). Implementasi Pendidikan Keterampilan Di Madrasah Aliyah


(Studi Kasus di MAN 1 Kota Kediri). Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.

Mubin, F. (2020). Pengertian, Unsur, Prinsip dan Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan. 1–
12. https://doi.org/10.31219/osf.io/q24jz

Norma, P., Dan, O., Warga, K., Terhadap, S., Renstra, I., Smp, D. I., Di, S., & Cilegon, K.
(2015). Hany Hadiyanti , 2015 PENGARUH NORMA ORGANISASI DAN KOMITMEN
WARGA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI RENSTRA DI SMP
SWASTA DI KOTA CILEGON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu. 1–8.

Anda mungkin juga menyukai