Anda di halaman 1dari 2

Abstraksi

Pertambahan jumlah penduduk yang meningkat pesat dan terpusatnya kegiatan


industri – perdagangan pada suatu tempat dalam kota dari waktu ke waktu akan
menyebabkan terganggunya kelancaran distribusi barang, jasa dan kegiatan
penduduk. Gejala tersebut sangat umum terjadi dan merupakan masalah
transportasi yang banyak dijumpai diberbagai kota di Indonesia.

Kegiatan transportasi tidak terlepas dari kuatnya peran bangkitan perjalanan yang
menempati lokasi-lokasi tertentu di sebagian wilayah kota. Waktu tempuh
menyebabkan terjadinya interaksi timbal balik antara tata guna lahan dengan
transportasi yang sangat mempengaruhi proses perkembangan kota. Pada satu sisi
terdapat kecenderungan tataguna lahan mempengaruhi kegiatan transportasi, dan
sebaliknya di sisi lain dapat terjadi bahwa tataguna lahan mempengaruhi
transportasi.

Dalam usaha menggambarkan gejala tersebut di atas, maka diambil Kota Sukabumi
sebagai kasus dalam tinjauan proyeksi ke depan. Dari data-data yang diambil dan
setelah dianalisa dengan Model Lowry dapat disusun tiga macam usulan yang
masing-masing memiliki perbedaan dalam VCR dan tingkat kerataan kepadatan
penduduknya. Penulis mengarahkan penanganan masalah tersebut menggunakan
suatu usulan bentuk gabungan, yaitu yang dapat mengakomodasi rencana ringroad
sebagaimana disebutkan dalam RUTR-2012 dengan usaha mendesentralisasikan
pusat kegiatan perdagangan dan pusat perindustrian.

Proses analisa telah menghasilkan suatu usulan terbaik yang direkomendasikan.


Pertimbangan dalam menangani transportasi yang dimaksudkan ini diharapkan
berguna bagi masyarakat luas agar dapat memahami arah positif suatu
perkembangan kota, juga sangat relevan bagi para perencana kota sebelum
mengambil keputusan dalam menentukan arah penanganan transportasi internal
sebuah kota.

1
2

Anda mungkin juga menyukai