Anda di halaman 1dari 18

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : SANTI ANDRIES

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042897737

Tanggal Lahir : 08-11-1989

Kode/Nama Mata Kuliah :EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL

Kode/Nama Program Studi :MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : SERANG

Hari/Tanggal UAS THE : 14 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SANTI ANDRIES


NIM : 042897737
Kode/Nama Mata Kuliah :EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : SERANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Tangerang, 14 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

SANTI ANDRIES
1A.Tiga pendekatan dalam hubungan industrial:
a.Pendekatan kesamaan, yaitu hubungan industrial yang mengasumsikan bahwa organisasi
merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran yang sama, adanya kerjasama, tidak
ada konflik mendasar antara manajemen dan pekerja, serta menekankan pembangunan komitmen,
perbaikan komunikasi, serta gaya kepemimpinan demokratik Dengan partisipasi karyawan di
tempat kerja tinggi.
b.Pendekatan keberagaman, yaitu hubungan industrial yang menekankan pentingnya hubungan ke
samping dengan kelompok dengan membentuk serikat pekerja, lebih memerhatikan jenis
peraturan dan regulasi, menekankan perlunya stabilitas sosial.
c.Pendekatan Radikal, yaitu hubungan industrial. Yang memandang Totalitas hubungan sosial
dalam produksi, memandang ketidakseimbangan kekuasaan dalam masyarakat merupakan inti
hubungan industrial, memandang bahwa tempat kerja merupakan tempat terjadinya konflik.

1B.DalaM pendekatan universal,Praktik manajemen sumber daya manusia mencakup hubungan


industrial atau hubungan antara dalam dan di luar perusahaan. Sementara itu, hubungan antar
karyawan diperlukan bagi keberhasilan organisasi.Strategi hubungan antar karyawan mendukung
korporasi berbagai teknik yang digunakan yang berkaitan dengan kekuatan kerja dan sasaran yang
ditetapkan.

2A.
1. Menjadi Anggota Serikat Tenaga Kerja

Dalam regulasi disebutkan bahwa setiap karyawan berhak menjadi anggota atau membentuk
serikat tenaga kerja
Hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 104, terkait serikat pekerja dan UU
Nomor 21 tahun 2000 mengenai serikat pekerja

2. Jaminan sosial dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Karyawan juga berhak mendapatkan jaminan sosial yang berisi tentang kecelakaan kerja,
kematian, hari tua hingga pemeliharaan kesehatan. Sekarang ini, implementasi hak karyawan
bidang jaminan sosial dan K3 adalah berupa BPJS.

3. Menerima Upah yang Layak

Tercantum dalam Permen Nomor 1 tahun 1999 Pasal 1 Ayat 1, UU Nomor 13 tahun 2003, PP
tahun 1981, Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 1999 dan paling baru adalah Permenaker Nomor 1
tahun 2017.

4. Membuat Perjanjian Kerja atau PKB

Hak karyawan atau pekerja ini tercantum dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13
tahun 2003 dan juga Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000. Karyawan yang telah tergabung
dalam serikat pekerja memiliki hak untuk membuat Perjanjian Kerja yang dilaksanakan
berdasarkan proses musyawarah.

5. Hak Atas Perlindungan Keputusan PHK Tidak Adil

Hak ini tercantum dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE 907/Men.PHI-
PPHI/X/2004. Setiap karyawan berhak mendapat perlindungan dan bantuan dari Pemerintah
melalui DInas Tenaga Kerja bilamana mengalami PHK secara tidak adil.

6. Hak Karyawan Perempuan seperti Libur PMS atau Cuti Hamil

Secara umum hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 76 Ayat 2 yang
menyatakan bahwa perusahaan atau pengusaha dilarang mempekerjakan perempuan hamil yang
bisa berbahaya bagi kandungannya dan dirinya sendiri.

7. Pembatasan Waktu Kerja, Istirahat, Cuti dan Libur

Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 Pasal 79, hak ini dicantumkan secara jelas.
Perusahaan wajib memberi waktu istirahat dan cuti pada setiap karyawan. Secara jelas misalnya,
terkait waktu istirahat, disebutkan bahwa karyawan memiliki hak untuk mendapatkan istirahat
antara jam kerja minimal setangah jam setelah bekerja selama empat jam.
Secara singkat, perusahaan memiliki hak yang tercantum dalam uraian Undang-Undang
Ketenagakerjaan, yakni dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hak-hak
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan.
2. Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur karyawan atau tenaga kerja dengan tujuan
mencapai target.
3. Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh/karyawan
jika melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya

*Kewajiban Ketaatan, hal ini berarti bahwa karyawan harus memiliki konsekuensi dan patuh pada
peraturan yang ada pada perusahaan.
*Kewajiban Konfidensialitas, setiap karyawan wajib untuk menjaga kerahasiaan data-data yang
dimiliki oleh perusahaan.
*Kewajiban Loyalitas, yang artinya karyawan harus mendukung visi dan misi perusahaan dan
memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.

2B..Fungsi pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh sebagaimana disebutkan dalam Pasal 102 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 adalah menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga
ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan,
Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat
pekerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi
kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya
serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Sedangkan menurut UU No.21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja,
Fungsi serikat mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), penyelesaian perselisihan industrial, mewakili
pekerja di dewan atau lembaga yang terkait dengan urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota
serikat

2C.Berdasarkan Pasal 104 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) jo Pasal 5 ayat (1) UU No.
21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (“UU Serikat Pekerja”), setiap pekerja/buruh berhak
membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh. Serikat pekerja/serikat buruh ini dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang pekerja/buruh (Pasal 5 ayat [2] UU Serikat Pekerja/Serikat Buruh).

2D
1.Menciptakan Hubungan Komunikasi yang Baik dengan Perusahaan
Manfaat serikat pekerja adalah dapat menjadi wadah para karyawan untuk bertukar pikiran satu sama lain yang
membantu karyawan menjembatani kesulitan individu untuk menyampaikan pendapat-pendapat tersebut.
2.Pendamping Karyawan Apabila Menerima Perlakuan yang Tidak Adil dari Perusahaan
Ketika ada karyawan yang menerima perlakuan tidak adil dari perusahaan, serikat pekerja adalah yang harus hadir
untuk melakukan pembelaan terhadap mereka.

3.Menciptakan Hubungan yang Sehat dengan Karyawan


Ketika serikat pekerja adalah memiliki manfaat untuk dapat mengakomodir karyawan untuk menyampaikan aspirasi
ke manajemen perusahaan, disanalah tercipta hubungan kerja yang sehat.

Karena pada dasarnya, setiap karyawan berhak mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan.

2E.UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja mengatur tentang tata cara pemberitahuan dan
pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja dalam pasal 18-24.
Serikat Buruh/Serikat Pekerja, federasi dan konfederasi yang telah dibentuk harus memberitahukan keberadaannya
kepada instansi pemerintah setempat yang menangani urusan perburuhan.
Dalam surat pemberitahuan, harus dilampirkan daftar nama anggota, pendiri dan pengurusnya serta salinan
peraturan organisasi
Badan pemerintah setempat harus mencatat serikat yang telah memenuhi persyaratan dan memberikan nomor
pendaftaran kepadanya dalam kurun waktu 21 hari kerja setelah tanggal pemberitahuan. (Apabila sebuah serikat
belum memenuhi persyaratan yang diminta, maka alasan penundaan pendaftaran dan pemberian nomor pendaftaran
kepadanya harus diserahkan oleh badan pemerintah setempat dalam tenggang waktu 14 hari setelah tanggal
penerimaan surat pemberitahuan)
Serikat harus memberitahukan instansi pemerintah diatas bila terjadi perubahan dalam peraturan organisasinya.
Instansi pemerintah tersebut nantinya harus menjamin bahwa buku pendaftaran serikat terbuka untuk diperiksa dan
dapat diakses masyarakat luas.
Serikat Yang telah memiliki nomor pendaftaran wajib menyerahkan pemberitahuan tertulis tentang keberadaan
mereka kepada pengusaha/perusahaan yang terkait

Selengkapnya mengenai prosedur pendaftaran Serikat Buruh/Serikat Pekerja diatur oleh Keputusan Menteri
No.16/MEN/2001 tentang Prosedur Pendaftaran Resmi Serikat Pekerja/Serikat Buruh

3. a. Isu-isu yang biasanya dimuat dalam perjanjian adalah: pengakuan, hak pengelolaan,
keamanan serikat pekerja, kompensasi dan tunjangan, prosedur keluhan, keamanan kerja, dan
faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan.

1.Pengakuan
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi serikat yang diakui sebagai wakil perundingan dan
menggambarkan unit perundingan, untuk siapa serikat berbicara.

2. Hak Manajemen
Bagian yang sering tetapi tidak selalu ditulis ke dalam perjanjian kerja adalah rincian hak-hak
manajemen. Jika bagian tersebut tidak disertakan, alasan itu memegang kendali dari semua topik
untuk tidak digambarkan sebagai bargainable dalam kontrak. Isi yang tepat dari hak manajemen
akan bervariasi dari industri, perusahaan, dan serikat pekerja.

3. Keamanan Serikat
Kemanan serikat yang kuat memudahkan serikat untuk mendapatkan dan mempertahankan
anggota. Beberapa bentuk dasar keamanan serikat adalah:
a. Close Shop, yaitu pengaturan keanggotaan serikat menjadi sebuah pra
syarat untuk bekerjayang diterapkan oleh pihak perusahaan.Kecuali
untuk industri konstruksi, close shop adalah ilegal.
b. Union Shop. Serikat pekerja mempunyai aturan mewajibkan semua
karyawan menjadi anggota serikat setelah periode tertentu menjadi karyawan perusahaan (yang
sah minimal 30 hari) atau setelah serikat pekerja menentukan negosiasi yang disetujui bersama.
Karyawan tetap harus menjadi anggota serikat.
c. Maintenance of membership. Karyawan yang termasukanggota serikat pada saat perjanjian
kerja ditandatangani atau yang kemudian secara sukarela bergabung harus melanjutkan
keanggotaan sampai pengakhiran perjanjian.
d. Agency Shop. Karyawan yang bukan anggota serikat pekerja harus membayar iuran kepada
serikat pekerja sebagai asumsi bahwa usaha yang dilakukan serikat pekerja menguntungkan
semua pekerja.
e. Open Shop.Karyawan diberikan kebebasan memilih untuk ikut bergabung atau tidak pada
serikat pekerja.
f. DuesCheckoff. Kesepakatan dengan perusahaan yang setuju untuk memungut iuran anggota
serikat dari gajinya dan untuk meneruskan uang tersebut langsung ke serikat.

4. Kompensasi dan Manfaat


Hampir semua persetujuan dapat mempengaruhi kompensasi dan tunjangan yang akan diterima
oleh pekerja. Beberapa item yang sering dibahas meliputi:
a. Wage Rate schedule. Penentuan tingkat upah tiap pekerja yang berlaku
pada setiap klasifikasi pekerjaan yang terdapat didalam perusahaan.
b. Overtime and Premium Pay. Perjanjian dapat meliputi gaji/intensif jam
kerja, lembur, asuransi, dan membayar premi.
c. Jury Pay. Bayaran yang merupakan selisih antara yang seharusnya
diterima dan yang telah diterima, juga prosedurnya.
d. Layoff or severance pay. Jumlah yang akan dibayar untuk berbagai
pekerjaan dan tingkat senioritas jika karyawan dipecat atau diberhentikan. e. Holiday. Liburan
untuk pegawai juga harus diakui dan jumlah gaji harus
diterima pekerja jika dia harus bekerja pada hari libur.
f. Vacation. Perjanjian tentang jumlah liburan yang bisa diambil oleh seorang
karyawan.
g. Family Care. Penitipan anak kini diharapkan menjadi isu hangat dalam
perundingan.

5. Prosedur keluhan
Dalam hal ini karyawan dapat menyuarakan ketidakpuasan dan keberatannya atas tindakan
tertentu manajemen, termasuk prosedur tindakan disipliner oleh manajemen dan prosedur PHK
yang harus diikuti.

6. Employee Security (Keamanan Karyawan)


Senioritas merupakan topik utama yang terkait dengan keamanan karyawan. Senioritas adalah
jangka waktu seorang karyawan bekerja di perusahaan. Senioritas dapat ditentukan di seluruh
perusahaan, berdasarkan pembagian tugas, pembagian departemen, atau telah bekerja di
berbagai kapasitas oleh pemberi kerja. Ini penting karena orang yang paling senioritas, biasanya
yang terakhir di PHK dan yang pertama dipanggil kembali. Senioritas juga sebagai dasar promosi.
Jika kualifikasi terpenuhi, karyawan dengan senioritas tertinggi akan dianggap pertama untuk
promosi ke tingkat yang lebih tinggi.

7. Job Related Factors


Berkaitan dengan mengatur tindakan karyawan di tempat kerja,peraturan kerja, peraturan standar
kerja, dan yang berkaitan dengan keselamatan kerja.

b. Perbedaan antara mandatory issues dengan permissive issues. (Sumber


Fossum,2009)

Ciri Keputusan

Isu isu pekerjaan


Kerjasama Internal Domain Manajemen
Masalah yang berhubungan
Masalah yang berkaitan Masalah yang berhubungan
dengan
Dengan hubungan antara dengan fungsi
Hubungan antara pekerja dan
karyawan dan serikat kerja entrepreneurial
pengusaha

Pengaruh tidak
Pengaruh signifikan langsung/tidak pasti Pengaruh signifikan Pengaruh tidak
pada karyawan pada karyawan pada karyawan signifikan pada
karyawan

Keputusan terhadap biaya tenaga Keputusan terutama pada faktor


kerja faktor lain diluar biaya tenaga kerja
k

Keputusan terutama pada


Keputusan terhadap
faktor faktor lain diluar biaya
tenagakerja
kerja tenaga kerja (P)
4. Ada hal yang perlu kamu ketahui agar semuanya selaras dan berjalan lancar, terutama komunikasi antar
sesama rekan kerja agar kedepannya tidak terjadi konflik dan merugikan diri kita sendiri.

1. Bukalah Diri Kamu


Mendengarkan pendapat karyawan lain merupakan sikap keterbukaan kalian dilingkungan kerja,
tanggapi dan hargai setiap pendapat orang lain. Jangan takut untuk bersikap jujur akan pendapat orang
lain, berikan alasan yang sopan dan tegas jika merasa adanya perbedaan pendapat antar karyawan.

2. Berhenti Menceritakan Keluhan


Hal inilah yang harus dihindari dalam bekerja, mengeluh juga menggambarkan pribadi kita akan sikap
kita yang tidak professional dalam bekerja. Mengeluh akan sesuatu boleh-boleh saja asal tidak
melibatkan orang lain dan menimbulkan konflik antara pekerja lainnya.
3. Menghindari Konflik Antar Pribadi
Kita harus bersikap professional dalam menghadapi konflik personal yang kerap terjadi dilingkungan
kerja. Dalam artian kalian harus bisa memisahkan antara masalah personal dan masalah pekerjaan
tanpa melibatkan emosi, dan menghadapi setiap masalah dengan sudut pandang yang berbeda.
4. Menyelesaikan Masalah tanpa bergantung pada atasan
Kalian harus pandai dalam memilih keputusan untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul antar
karyawan. Kamu tidak perlu selalu bergantung pada atasan akan masalah yang kamu hadapi,
melibatkan atasan justru adalah pilihan buruk yang nantinya berujung pada membesarnya konflik
dilingkungan kerja. Bicarakan baik-baik pada karyawan lain yang terlibat pada masalah kamu,
selesaikan dengan professional dan jangan sampai masalah tersebut terdengar oleh atasan kita.
5. Meminta Mediasi
Mediasi sangat diperlukan jika konflik tidak dapat diselesaikan dengan baik, usahakan sebaik mungkin
untuk meminta saran dari karyawan lain yang siap menjadi penengah akan konflik yang sedang kamu
hadapi. Tentukan rekan kerja yang tepat menjadi mediasi agar tidak memihak pada karyawan lain.
6. Jangan Memicu Suatu Masalah
Ada hal yang perlu kamu ketahui agar semuanya selaras dan berjalan lancar, terutama komunikasi
antar sesama rekan kerja agar kedepannya tidak terjadi konflik dan merugikan diri kita sendiri.
7. Bukalah Diri Kamu
Mendengarkan pendapat karyawan lain merupakan sikap keterbukaan kalian dilingkungan kerja,
tanggapi dan hargai setiap pendapat orang lain. Jangan takut untuk bersikap jujur akan pendapat orang
lain, berikan alasan yang sopan dan tegas jika merasa adanya perbedaan pendapat antar karyawan.
8. Berhenti Menceritakan Keluhan
Hal inilah yang harus dihindari dalam bekerja, mengeluh juga menggambarkan pribadi kita akan sikap
kita yang tidak professional dalam bekerja. Mengeluh akan sesuatu boleh-boleh saja asal tidak
melibatkan orang lain dan menimbulkan konflik antara pekerja lainnya.
9. Menghindari Konflik Antar Pribadi
Kita harus bersikap professional dalam menghadapi konflik personal yang kerap terjadi dilingkungan
kerja. Dalam artian kalian harus bisa memisahkan antara masalah personal dan masalah pekerjaan
tanpa melibatkan emosi, dan menghadapi setiap masalah dengan sudut pandang yang berbeda.
10. Menyelesaikan Masalah tanpa bergantung pada atasan
Kalian harus pandai dalam memilih keputusan untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul antar
karyawan. Kamu tidak perlu selalu bergantung pada atasan akan masalah yang kamu hadapi,
melibatkan atasan justru adalah pilihan buruk yang nantinya berujung pada membesarnya konflik
dilingkungan kerja. Bicarakan baik-baik pada karyawan lain yang terlibat pada masalah kamu,
selesaikan dengan professional dan jangan sampai masalah tersebut terdengar oleh atasan kita.
11. Meminta Mediasi
Mediasi sangat diperlukan jika konflik tidak dapat diselesaikan dengan baik, usahakan sebaik mungkin
untuk meminta saran dari karyawan lain yang siap menjadi penengah akan konflik yang sedang kamu
hadapi. Tentukan rekan kerja yang tepat menjadi mediasi agar tidak memihak pada karyawan lain.
12. Jangan Memicu Suatu Masalah
Setiap konflik yang terjadi bisa saja bukan berasal dari kamu, berhentilah menampilkan gerak yang
mengintimidasi karyawan lain agar tidak adanya permasalahan antar karyawan. Jangan salahkan diri
kamu sepenuhnya pada setiap permasalahan dan memilih untuk berhenti bekerja, selesaikanlah tanpa
masalah tanpa melibatkan emosi dan jangan terlalu membela diri kamu.

Menghadapi masalah
Segera hadapi orang yang memiliki masalah dengan Anda, karena membiarkan masalah hingga
berlarut-larut tidak baik dilakukan dan semakin susah untuk menyelesaikannya.

Berbicara dengan baik

Ketika menghadapi rekan kerja yang bermasalah dengan Anda, berbicaralah dengan nada tenang,
sopan, dan rasional. Tetap fokus pada situasi dan kenyataan yang ada dan hindari gosip maupun
menyerang lawan bicara.

Bersikap tenang
Hati-hati dengan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan juga nada bicara yang digunakan. Anda
sebaiknya tegas namun tidak menyerang orang yang bermasalah dengan Anda.

Tetap netral
Anda juga sebaiknya mendengarkan pendapat dari orang lain dengan baik. Perhatikan apa yang
disampaikan olehnya dan cobalah untuk mengerti posisinya.

Menghargai pendapat
Setelah mendengar pendapat dari lawan bicara, berikan kesan bahwa Anda tertarik dengan apa
yang ia katakan. Kemudian sampaikan pemikiran Anda senetral mungkin untuk menghindari konflik
yang lebih lanjut.
Mengajak berdamai
Anda dan lawan bicara sudah sama-sama menyampaikan pendapat, kini saatnya untuk
mengajaknya berdamai. Tetap fleksibel jika rekan kerja Anda menginginkan beberapa syarat
tertentu.

Meminta bantuan
Apabila cara tersebut di atas kurang berhasil, Anda bisa mulai meminta bantuan kepada atasan.
Sampaikan permasalahan secara apa adanya dan jangan sampai merengek pada bos.

Meskipun pada akhirnya Anda mampu mengatasi konflik di tempat kerja, namun ada baiknya jika
Anda bisa menghindari masalah dengan rekan kerja dan selalu menjaga hubungan baik dengan
mereka untuk menciptakan suasana bekerja yang menyenangkan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai