Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung di dalam
wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Seorang pemimpin
dan dikuasai oleh sikap kepemimpinan pemimpin baik persyaratan seorang pemimpin, tipe-tipe
kepemimpinan yang bisa diterapkan dan juga ketrampilan kepemimpinan, sehingga sebuah
organisasi dapat berjalan efektif dan efisien. Kepemimpinan sangat diperlukan, paling tidak
memimpin diri sendiri diharapkan dapat mengembangkan sikap kepemimpinan yang baik.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang
lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpinan atau leadership dalam pengertian
umum menunjukkan suatu proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol
perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Keterampilan Kepemimpinan

Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Dalam berkelompok manusia
memerlukan seseorang yang berjiwa pemimpin.
Dengan adanya seorang pemimpin maka akan dapat mengelola kelompok & lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah
dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan
kesuksesan pada sebuah organisasi. Sebuah perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Perusahaan mengharapkan
memiliki pekerja yang dapat menunjang kegiatan perusahaan dan menguntungkan bagi
perusahaan. Namun, untuk mendapatkan pekerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
perusahan tentu tidak mudah. Masing-masing dari setiap pekerja memiliki pengaruh yang
berbeda dalam kegiatan perusahaan.
Karyawan memegang peran penting dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan
agar dapat berkembang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk menciptakan
sumber daya manusia yang handal membutuhkan pengelolaan yang baik supaya kinerja
karyawan bisa lebih optimal. Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh inerja karyawan
perusahan itu sendiri. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang
1
berpotensial dan berkualitas. Tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan fungsinya akan
menunjang tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan.
Di samping itu, peranan pemimpin juga tidak kalah penting dalam menentukan
kegagalan atau keberhasilan perusahaan. Pemimpin memegang kunci untuk mengendalikan
sebuah perusahaan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengelola,
mengarahkan, mempengaruhi, memerintah dan memotivasi bawahannya untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan perusahaan. Selain itu, pemimpin harusnya tetap memperhatikan
semangat kerja yang dimiliki dari para pekerjanya. Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya
kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Karyawan dapat
memandang pimpinannya sebagai pemimpin yang efektif atau tidak, berdasarkan kepuasan
yang mereka peroleh dari pengalaman kerja secara keseluruhan. Kinerja karyawan akan baik
apabila pimpinan dapat dapat memberikan motivasi yang tepat dan pimpinan memiliki gaya
kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh karyawan dan mendukung terciptanya
suasanan kerja yang baik.
Dengan begitu, setiap karyawan akan menjalankan tugasnya dengan senang hati tanpa
keterpaksaan dan bisa memberikan hasil yang maksimal. Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang
tidak efektif tidak akan memberikan pengarahan yang baik pada bawahannya sehingga
sebagian besar karyawan melakukan pekerjaan dengan keterpaksaan dan memberikan hasil
yang tidak maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan hubungan kerja yang baik antara pemimpin
dengan karyawannya.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah:


1. Bagimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan?
2. Bagimana masalah yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan yang telah diterapkan?
3. Bagimana gaya kepemimpinan yang yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan?
4.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Memperoleh gambaran konkrit mengenai gaya kepemimpinan


2. Menguraikan masalah yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan yang telah diterapkan
3. Menentukan gaya kepemimpinan yang efektif

2
Kepemimpinan

Untuk mendapatkan gambaran tentang apa itu kepemimpinan, maka perlu kita lihat beberapa
definisi tentang kepemimpinan. Beberapa ahli mengemukakan tentang kepemimpinan ini
sebagai berikut:
 D.E Mc Farland (1978) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
dimana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau
proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang
diterapkan.
 J.M. Pfiffner (1980) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah seni mengoordinasi
dan memberi arahan kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal
berbagai aktivitas yang harus dilakukan.
 Sedangkan menurut Siagian (2002:62) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan
kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu tidak mungkin disenanginya.
 Prof Dr.sudarwan Danim (2015, Hal: 204) mendefinisikan kepemimpinan adalah setiap
tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengoordinasi dan
memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dilihat dari definisi
diatas maka dapat digambarkan makna dalam kepemimpinan yaitu:
1. Kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok yang tergabung didalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2. Aktivitas seorang pemimpin antara lain menjelma dalam bentuk memberi
perintah, membimbing, mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain, dalam
rangka mencapai tujuan tertentu yang efektif dan efisien.
3. Aktivitas seorang pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni dan bukan ilmu untuk
mengoordinasi dan memberikan arahan kepada anggota kelompok dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.

Pengertian gaya kepemimpinan


Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang
untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Di bawah ini adalah beberapa definisi gaya kepemimpinan, diantaranya yaitu:
3
1. Menurut Rivai (2008:64) gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak
tampak oleh bawahannya.
2. Menurut Thoha (2007:49) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
3. Menurut Hasibuan (2007:170) menyatakan gaya kepemimpinan adalah suatu
cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau bekerja sama dan
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya kepemimpinan
adalah pola tingkah laku para pemimpin dalam mengarahkan para bawahannya untuk
mengikuti kehendaknya dalam mencapai suatu tujuan.

Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut Thoha (2007:42) teori Path Goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh
perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Teori
Path Goal membagi empat gaya kepemimpinan yaitu :
1. Kepemimpinan direktif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis bahwa bawahan tahu dengan pasti
apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin.
Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahannya.

2. Kepemimpinan supportif
Kepemimpinan ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabay,
mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para
bawahannya.
3. Kepemimpinan partisipatif
Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-
saran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih tetap berda
padanya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi
Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang bawahannya
untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa
mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik (Thoha,
2007:42).

4
Gaya Kepemimpinan yang Efektif
Menurut Habsari (2008:12) kepemimpinan yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memperhitungkan minat sampai hasil akhir.

b. Memahami bahwa hasil adalah selalu penilaian terakhir.


c. Memiliki semangat menyelesaikan masalah.
d. Lebih demokratis dari pada autority.
e. Memberikan kesempatan untuk mencapai potensi setiap orang.
f. Memiliki Etika dan moral yang tinggi.
g. Mengambil tanggung jawab terhadap hasil tim.

Gaya kepemimpinan yang sebaiknya dijalankan oleh seorang pemimpin terhadap organisasinya
sangat tergantung pada kondisi anggota organisasi itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya
kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata
anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup
kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang
berbeda.
Keterampilan Kepemimpinan
Sebagai seorang pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan. Keterampilan
dimaksud adalah keterampilan untuk melaksanakan tugas kepemimpinan yang efektif dan
efisien. Menurut Robert L. Katz mengatakan bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh
administrator yang efektif adalah keterampilan teknis (technical skill), keterampilan hubungan
manusia (human relation skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).
(Prof.Dr.Sudarwan Danim,2015:hal 215).
Ketiga jenis keterampilan dimaksud dijelaskan sebagai berikut:
1. Keterampilan Teknis

Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan pengetahuan teoritis kedalam


tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui taktik yang baik atau
kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis. Keterampilan ini erat kaitannya
dengan gerak motoris atau keterampilan tangan (manual). Keterampilan yang
dimaksud adalah

a) Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban.

b) Keterampilan menyusun program tertulis.

c) Keterampilan membuat data statistic.

d) Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.

e) Keterampilan mengetik.
5
f) Keterampilan menata ruang.

g) Keterampilan membuat surat.


2. Keterampilan hubungan Manusiawi.
Keterampilan hubungan manusiawi adalah keterampilan untuk menempatkan diri
didalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin komunikasi yang mampu
menciptakan kepuasan kedua belah pihak. Keterampilan hubungan manusiawi antara
lain:
a) Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok.
b) Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan.
c) Sikap terbuka terhadap kelompok kerja.
d) Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan.
e) Penghargaan terhadap nilai-nilai etis.
f) Pemetaan tugas dan tanggung jawab.
g) Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain.
3. Keterampilan Konseptual.
Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan pikiran,
memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat kecenderungan berdasarkan
kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan didalam dunia kerja.

6
GAYA AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN

Anda mungkin juga menyukai