Anda di halaman 1dari 9

TERAPI MANUAL

(GERAKAN ATAU POSISI MLPP, CPP DAN LPP)

Dosen Pengampu : Melya Rossa, F.tr

DISUSUN OLEH :

ANNA AROFFATUL LAYLI (20114010001)

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUUSADA MADURA

2020/2021
PEMBAHASAN

1. ELBOW JOINT

 Humero Ulnar Joint

a. Hinge joint (gynglimus), dibentuk oleh trochlea humeri konveks seperti katrol dan
capitulum yang berbentuk bola, bersendi dengan fovea trochlearis ulnae berbentuk
konkaf menghadap serong 45° ventroproximal.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic :

Gerak fisiologis fleksi-ekstensi merupakan gerak osteokinematik : rotasi ayun dlm


bidang sagital.

Gerak arthrokinematik: traksi os ulnae kearah 45° dorso-distal serta translasi saat
fleksi: 45° ventro-proximal dan saat ekstensi kearah 45° dorso-distal.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : posisi fleksi 70° dan antara pronasi-supinasi.

 CPP : maximal extension.

 LPP : ± 700 fleksi, ± 100 supinasi

 Capsular pattern Humeroulnar joint ROM : ekstensi < fleksi (fleksi lebih terbatas
dari ekstensi)

 Humero Radial Joint

a. Hinge joint dibentuk oleh trochlea humeri berbentuk konveks seperti bola,
bersendi dengan fovea trochlearis radii berbentuk konkaf seperti mangkuk
menghadap ke proximal searah sumbu os radii.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic :

Gerak fisiologis fleksi-ekstensi sesuai dengan gerak humero ulnar joint dlm
komponen osteokinematik rotasi ayun dalam bidang sagital.

Gerak arthrokinematic traksi ke distal searah sumbu longitudinal os radii, gerak


translasi saat fleksi kearah ventral dan saat ekstension kearah dorsal tegak lurus
sumbu radii.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : sesuai dengan humero ulnar joint.

 CPP : ± 900 fleksi, ± 50 supinasi

 LPP : Ekstensi dan supinasi penuh


 Proximal Radioulnar Joint

a. Sendi putar, dibentuk oleh capitulum radii yang berbentuk konveks seperti
silinder, bersendi dengan fovea radii berbentuk konkaf seperti seperempat pipa.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic :

Sendi putar, yaitu perputaran capitulum radii terhadap fovea radii os ulna bersama
dengan distal radioulnar joint, dalam klinis gerak pronasi – supinasi.

Arthrokinematiknya berupa gerak translasi saja, pronation terjadi translasi caput


radii ke dorsal dan saat supinasi terjadi translasi ke ventral.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP :

 CPP : ± 50 supinasi

 LPP : ± 700 fleksi, ± 350 supinasi

ANALISA GERAK PASIF FLEKSI EKSTENSI ELBOW

 ROM. Flx. : 140º-160º soft end feel, pembatasan oleh terjepitnya jaringan lunak
lengan atas dan bawah sisi volair. Besarnya ROM ditentukan oleh besarnya otot
fleksor dan lemak lengan atas.

 ROM. Ext. : 0-50 hard end feel, oleh pembatasan tulang dengan tulang.

ANALISIS GERAK PASIF PRONASI-SUPINASI EELBOW BAWAH

 ROM. Pronasi . : 850 harder end feel karena benturan os radius dan ulna yang dibatasi
jaringan lunak

 ROM. Supinasi : 950 elastic end feel karena regangan system kapsulo-ligamentair.

2. SHOULDER JOINT

 Gleno Humeral Joint

a. Struktur sendi. Jenis sendi : ball and soked joint. Cavitas glenoidalis kelateral
serong ventro cranial dan caput humeri konveks.

b. MLPP dan CPP

 MLPP: Pss kekendoran capsulo ligamenteir maksimal.

Pss: fleksi - abduksi 300 dan sedikit internal rotasi.

 CPP : Penguncian permukaan sendi


Pss: abduksi – fleksi penuh, maksimal eksorotasi

 LPP : ± 550 – 600 abduksi, ± 550 – 600 fleksi, 300 horizontal adduksi/fleksi

 Keterbatasan ROM. Pemendekan seluruh capsulo ligementeir

Pola ROM: external<abduksi<internal rotasi

 Sternoclavicular Joint

a. Struktur sendi: saddle joint: clavikula concav kearah anteroposterior dan konveks
kearah craniocaudal.

b. MLPP dan CPP

 MLPP: posisi netral

 CPP : Maksimum elevasi shoulder

 LPP : Lengan istirahat di samping badan dalam posisi fisiologis normal

 Acromioclavicular Joint

a. Struktur sendi plane joint: acromion concaf menghadap ke medial dan clavikula
conveks

b. MLPP dan CPP

 MLPP : posisi netral

 CPP : Abduksi lengan sampai ± 300

 LPP : Lengan istirahat di samping badan dalam posisi fisiologis normal

 Scapulothoracal Joint

3. WRIST, HAND AND FINGER JOINT

 Distal Radioulnar Joint

a. Struktur sendi: Jenis sendi putar, ditentuk oleh distal capitulum ulnae yang convex
dengan radius yang concave Sendi ini pada lengan bawan diperkuatlig Interosseus
radiouinaris.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic : Gerak pronasi can supirasi dengan ROM


800 harder and feel dan 1000 elastic end feel. Gerak arthrokinematic translani
radius terhadap ulna dengan arah sama

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : antara pronasi dan supinasi

 CPP : pronasi penuh, ± 50 supinasi


 LPP : ± 100 supinasi

 Capoular pattern Prontasi sama terbatas dengan supinasi

 Radiocarpal Joint

a. Gerakan: Paimar-dan Dorsal Flexion serta Uinar dan Racial Deviation, dgn and feet
elastic utnar devias elastic harder

b. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : pada posisi sedikit palmar flexion (50) dan ulnar deviation (50)

 CPP : Maksimal dorsofleksi disertai dengan radial deviasi

 LPP : ± 50 palmar fleksi, ± 50 ulnar deviasi

 Capsular pattern: Extension lebih terbatas dp flexion.

 Intercarpal Joint

a. Gerak fisiologis dalam klinis merupakan gerak geser antar tulang intercarpalia.
Pada midcarpal ternyata memiliki ROM yang besar, dimana pada saat gerak
palmar- dan dorsal flexion penuh terjadi gerak 30°

b. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : posisi netral

 CPP : posisi dorsal flexion.

 LPP :

 Carpometacarpal Joint (CMC) I

a. Jenis Saddle joint dibentuk oleh trapeziometacarpal I

b. Arthrokinematic & osteokinematic. Gerakan flexion/extension = 45-50 0 dan


abduction/adduction = 60-700/0/300

c. Traction selalu kearah distal. Translation untuk flexion/extension searah dengan


gerakannya sedangkan abduction berlawanan arah dengan gerakannya.

d. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : pada posisi tengah

 CPP : pada posisi opposition.

 LPP : ± 50 fleksi, ± 50 abduksi

 Capsular pattern adalah abduction dan extension sama terbatas.


 CMC II-III-IV-V

a. Struktur sendi. Sendi CMC II, III, dan IV merupakan sendi datar, sedang CMC V
merupakan sendi saddle.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic. CMC III paling stabil dan CMC V paling
mobile yaitu flexion 10°, extension 10° dg beberapaderajat abduction pronation,
dimana dalam klinis membentuk arcus.

 Metacarpophalangeal (MCP) Joint

a. Struktur sendi. Merupakan sendi condylair dengan\

b. caput metacarpal biconvex.

c. Arthrokinematic dan osteokinematic. Gerakan sendi flexion MCP I, II-V 50 o, 80o-


85o extension 0o, 30o-35o dan abduction-adduction pada posisi netral (00)MCP I, II-
V sebesar 700/0/300, 200-300/0/20-30°.

d. Basis phalanx merupakan permukaan yang concave, dengan demikian traction


selalu kearah distal sesual axis longitudinal phalanx, sedang translation mengikuti
gerak palanx yaitu saat flexion terjadi translation kepalmar dansebaliknya saat
extension terjadi translation kedorsal.

e. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : posisi semi flexion

 CPP : posisi extension penuh, maksimal fleksi

 LPP : ± 50 fleksi

 Capsular pattern flexion lebih terbatas dari extension.

 Proximal & Distal Interphalangeal (PIP/DIP) Joint

a. Merupakan sendi hinge dengan ujung proximal konveks dan distal konkaf.

b. Arthrokinematic & osteokinematic : ROM flexion/extension bervariasi (lihat


anatomi terapan).Traction selalu kearah distal searah dengan axis longitudinal
phalanx dan translation searah geraknya.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP : pada posisi semiflexion

 CPP : full extension

 LPP : ± 50 fleksi

4. KNEE JOINT

 Distal Tibiofibular Joint


a. Struktur sendi

 Jenis Sindesmosis joint dg. satu kebebasan gerak kecil, membuka dan menutup
garpu.

 Diperkuat anterior dan posterior tibiofibular ligament dan interosseum


membrane/lig.

 Arthrokinematic dan osteokinematic. Gerak geser (translation = slide) dalam


bidang sagital sangat kecil dan gerak angulasi dalam bidang frontal sbg membuka
dan menutup garpu

 Ankle Joint (Talo Crural Joint)

a. Struktur sendi. Merupakan hinge joint yg dibentuk oleh cruris (tibia & fibula) dan
os talus.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic.  Gerakan hanya Plantar flexion dengan


ROM : 40 – 500 hard end feel  Dorsal flexion.ROM : 20 – 300 elastic end feel.
 Traction terhadap talus selalu kearah distal.  Translation untuk gerak dorsal
flexion kearah posterior dan untuk plentar flexion kearah anterior.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP :

 CPP : Maksimal dorsofleksi

 LPP : ± 100 plantar fleksi

 Subtalar Joint (Talo Calcaneal Joint)

a. Struktur sendi. Merupakan sendi jenis plan joint dibentuk oleh Talus dan Calcaneus
bones.

b. Arthrokinematic dan osteokinematic. Gerakan yang terjadi abduction (valgus)


ROM: dan adduction (varus) ROM keduanya hard end feel.

c. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP :

 CPP : Maksimalinvesi/supinasi

 LPP : Midddle antara ROM yang ada

 Midtarsal Joint

a. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP :
 CPP : supinasi

 LPP : Midddle antara ROM yang ada

 Tarso Metatarsal Joint (TMT)

a. Cuneiforms I–II–III bersendi dg metatarsal I–II–III, Cuboid bersendi dg metatarsal


IV–V.

b. Metatarsal II ke proximal sehingga bersendi juga dengan cuneiforme I dan III,


sehingga sendi ini paling stabil dan gerakannya sangat kecil.

c. Gerakan TMT joint plantar dan dorsal flexion.

d. Pada plantar flexion terjadi peningkatan arcus

e. MT I gerak roll slide keplantarlateral

f. MT III-IV-V roll slide ke ventromedial

g. Arthrokinematiknya berupa Traksi gerak MT ke distal.

h. MLPP, CPP dan LPP

 MLPP :

 CPP : Supinasi

 LPP : Midddle antara ROM yang ada

 Metatarso Phalangeal Joint (MTP)

a. Distal metatarsal berbentuk convex dan basis phalangeal berbentuk concave


membentuk sendi ovoid-hinge dg gerak: flexion – extension dan abduction –
adduction.

b. MLPP = Extension 110

c. CPP = Full Extension

d. LPP = Netral/ ± 100 ekstensi

e. Gerak translation searah gerak angular, traction selalu kearah distal searah sumbu
longitudinal phalang

 Proximal and Distal Interphalangeal Joint (PIP & DIP)

a. Head of (Caput) proximal phalang berbentuk convex dan basis distal phalangeal
berbentuk concave membentuk sendi hinge.

b. Gerak flexion – extension.

c. MLPP = Flexion 100


d. CPP = Full Extension

e. LPP = ± 50 fleksi

f. Gerak translation searah gerak angular, traction selalu kearah distal searah axis
longitudinal phalang

5. HIP JOINT (art. Coxae)

a. MLPP : Flexion-abduction ± 400 dan sedikit external rotation.

b. CPP : Posisi flexion-adduction-internal rotation penuh.

c. LPP : ± 300 fleksi, ± 300 abduksi, sedikit exorotasi.

d. Capsular pattern hip jointROM : fexion > abduction > internal rotation

Anda mungkin juga menyukai