Anda di halaman 1dari 1

a.

Netralisasi Neat Soap (Sabun Hasil Saponifikasi)


 Setelah sabun kakao telah dipisahkan di washing column selanjutnya dimasukkan ke
Centrifuge (Cf). Didalam centrifuge ini sabun ini juga dipisahkan antara lye dan neat
soapnya.  
 Lye yang telah dipisahkan dikembalikan lagi ke washing coloumn sedangkan sabunnya
dilanjutkan ke Neutralizer. Di dalam neutralizer ini aditif yang dicampur adalah Palm
Kernel Oil (PKO) dan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate).  
 PKO ditambahkanbdengan tujuan untuk memastikan kandungan kadar NaOH dalam
neat soap sebesar 0,025% - 0,045%, selanjutnya di transfer ke Crutcher. Di dalam
crutcher ini neat soap masih dicampur aditif yaitu EDTA dan Turpinal, kemudian diaduk
agar homogen kemudian dilanjutkan ke Feed Tank.
b. Pengeringan Sabun
 Setelah feed tank telah terisi maka neat soap direcycle untuk tahap pengeringan (drying)
dan kemudian direcycle dengan cara dipanaskan melalui Heat Exchanger (HE) dengan
speed VLS 50% dan dengan speed feed tanknya 42% dengan tekanan 1,5 bar.
 Disetting secara perlahan-lahan. Setelah semuanya dalam kondisi yang telah disetting
maka saatnya diumpankan (feeding) ke atomizer dengan menjaga tekanan dan
temperatur agar jangan sampai drop. 
 Sabun kakao yang sudah dikeringkan dan didinginkan tersimpan pada dinding ruang
vakum dan dipindahkan dengan alat pengerik sehingga jatuh di plodder, yang mengubah
sabun ke bentuk lonjong panjang atau butiran yang kemudian disimpan dalam suatu
wadah penyimpanan soap noodle dikenal dengan nama Silo.  
Sabun kakao banyak diperoleh setelah penyelesaian saponifikasi (sabun murni) yang umumnya
dikeringkan dengan vakum spray dryer. Kandungan

Anda mungkin juga menyukai