Anda di halaman 1dari 8

1 Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan

2 Kode Mata Kuliah :


3 SKS : 2 (dua)
4 Semester : IV (empat)
5 Kompetensi : Memiliki kemampuan dalam memahami konsep dasar, teori
dan fungsi administrasi dalam kegiatan pendidikan.
Memiliki dan keterampilan dalam menerapkan konsep, teori
dan
fungsi administrasi dalam kegiatan pendidikan.
6 Deskripsi : Dalam beberapa hal, administrasi sesungguhnya lebih luas
dari manajemen, bahkan jika ditinjau dari segi
perkembangannya, manajemen sebenarnya adalah salah
satu topik atau bahasan dari administrasi, walaupun dalam
aspek-aspek tertentu, tidak jarang juga pembehasan dalam
manajemen juga menggunakan administrasi sebagai salah
satu unsur penunjangnya. Administrasi pendidikan dalam hal
ini lebih dimaknai secara sempit sebagai instrumen
pengelolaan pendidikan, khususnya dalam kepentingan
pembelajaran, hal ini dipandang penting, sebab salah satu
indikator keberhasilan dan kesuksesan lembaga pendidikan
diantaranya terletak pada tertib administrasi. Bahkan dalam
kepentingan jangka panjang seperti akreditasi lembaga
pendidikan. Administrasi pendidikan menjadi kata kunci dan
penentu untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan
pendidikan suatu institusi pendidikan. Oleh karena itu mata
kuliah ini diorientasikan pada upaya pembekalan
pemahaman dan keterampilan teknis kepada mahasiswa
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan
menggunakan administrasi sebagai instrumennya,
mengingat mata kuliah ini sebagai salah satu rumpun
kompetensi utama yang penting dikuasai oleh mahasiswa,
maka sebelum belajar administrasi pendidikan, mahasiswa
disyaratkan sudah menempuh dan lulus mata kuliah-mata
kuliah lainnya seperti dasar-dasar manajemen dan dasar-
dasar
pendidikan.
7 Pendekata : a. Ceramah
n/ Metode b. Diskusi
c. Penugasan
8 Evaluasi : 1. Tes Tulis
2. Tes Lisan
3. Unjuk Kerja
4. Portofolio
9 Rincian Kegiatan :
Kegiatan 1 : Pengertian dan ruang lingkup
Kegiatan 2 : Perananan dan fungsi administrasi dalam pendidikan
Kegiatan 3 : Objek dan sasaran administrasi pendidikan
Kegiatan 4 : Sistim pengarsipan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan
ministrare atau ministro. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam
bahasa Inggris , yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare atau ministro yang
sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”,”membantu.
Atau “ mengarahkan”.
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di daam mencapai
tujuan.[1]
Secara garis besarnya pengertian administrasi antara lain sebagai berikut :
a. Mempunyai penegrtian yang sama dengan manajemen;
b. Menyuruh orang agar bekerja secara produktif;
c. Memanfaatkan manusia, material, uang, metode secara terpadu;
d. Mencapai suatu tujuan melalui orang lain;
e. Fungsi efektif pemerintah.[2]
Administrasi pendidikan mengandung dua pokok pikiran yaitu administrasi dan
pendidikan. Berdasarkan asas legal pengertian pendidikan ini dapat disimak dari
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1988
entang Garis-garis Besar Haluan Negara. Dalam GBHN tahun 1988 ini pendidikan
dibataskan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Untuk lebih jelasnya memahami makna pendidikan berikut ini dikemukakan


kesimpulan asasi dari Abdurrahman An-Nahlawi, yaitu :
1) Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek.
2) Secara mutlak, pendidik yag sebenarnya hanyalah Allah, Pencipta fitrah dan Pemberi
berbagai potensi.
3) Pendidikan menurut adanya lngkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh
berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah
disusun secara sistematik.
4) Kerja pendidikan harus mengikuti aturan penciptaan dan pengadaan yang
dilakukan.[3]
Pendidikan adalah proses sengaja untuk meneruskan atau mentranmisi budaya
orang dewasa kepada generasi yang lebih muda. Dalam pendidikan itu terdapat dua
jenis proses, yaitu proses pendidikan dan nonpendidikan. Fungsi administrasi itu
adalah merancang, mengatur,, mengkoordinasikan, menyediakan fasilitas,
mengarahkan, memperbaiki proses teknis.[4]
Di dalam Dictionary of Education karangan Good Carter V., edisi kedua 1959,
dinyatakan: “Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang
dipergunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan
yang telah ditentukan.”
Hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Carter, Stephen G. Knezevich
dalam bukunya, Administarion of Public Education, 1962, mengemukakan:
“Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan,
pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga
pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.”[5]

Pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :


a. Sondang P. Siagian, MPA.PhD Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas raionalitas tertentu, untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Ars. The Liang Gie, dalam Pengertian, Kedudukan dan Ilmu Administrasi mengatakan
bahwa: Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.
c. Drs. Soehari Trisna, dari Segi-Segi Administrasi Sekolah. Administrasi adalah
keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih
dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
secara efesien.
d. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman Pelaksanaan
Kurikulum, buku III D. Administrasi adalah usaha bersama untuk memperdayagunakan
semua sumber secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan.
e. Drs. M. Ngalim Parwanto, dalam Administrasi Pendidikan 1967. Administrasi adalah
segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel,
spritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
f. Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI dalam Kurikulum Usaha-Usaha Perbaikan
dalam Bidan Pendidikan dan Administrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan. Kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan. Pengorgaiasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan enggunakna atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, bak personel, material, maupun spiritual untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
g. Administrasi Pendidikan ialah suatu cara bekerjandengan orang-orang, dalam rangka
usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang
baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
h. Administrasi pendidikan dapat pula diartikan sebagai pelaksanaan pimpina yang
mewujudkan aktivitas kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
i. Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-
usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha, koordinasi, konsultasi,
korespondensi, kontrol dan seterusna, sampai kepada usaha-usaha kecil dan
sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan sebagainya.[6]

Beberapa unsur pokok di dalam administrasi pendidikan antara lain :


a. Adanya sekelompok manusia
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya tugas yang harus dilakukan.
d. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.[7]
Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian Adminstrasi pendidikan
berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau definisi:
a. Hadari Nawawi mengatakan : Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proes pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselnggarakan dalam
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal. Beliau menekankan
pada proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang terutama pada
pendidikan formal. Selanjutnya dikatakan, ada perbedaan antara administrasi
pendidikan dengan administrasi operasional administrasi kependidikan. Kegiatan
operasional kependidikan adalah kegiatan-kegiatan teknis edukatif, seperti kegiatan
belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan dan sebagainya. Sedangkan administrasi
pendidikan menyangkut kemampuan mengendalikan kegiatan operasional itu agar
serempak seluruhnya bergerak dan terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. tujuan
itu adalah mengusahakan terwujudnya efisiensi dan efektivitas yang tinggi.

b. Pendapat lain yang dikemukakan adalah batasan dari Engkoswara. Beliau


mengatakan: Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber
daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut
serta di dalam mencapai tujuan pendidikan yang di sepakati. [8]

2.2 TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Tujuannya tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan
pendidikn atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah
agar tujuan pendidikan tercapai.[9]
Sesuai dengan yang digariskan dalam GBHN tujuan pendidikan nasional adalah :
Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, meperkuat kepribadian, dam mempertebal semangat kebangsaan
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri yang serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan.
Sedangkan dalam lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan
subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan dministrasi pendidikan berusaha
mnunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.[10]
Didalam administrasi pendidikan terdapat pula sebuah prinsip-prinsip yang dapat
menunjang kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena pr\insip
ini merupakan sesuatu ditetapkan. Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:
1. Adanya kerja sama sekelompok orang
2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb
3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata
4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata.
5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut.
Menurut Sergiovani dan Carver (1975) ada empat tujuan dari administrasi :
1. Efektivitas produksi Mencapai efektivitas produksi berarti membantu organisasi untuk
menghasilkan produksi sesuai dengan kebutuhan.
2. Efisiensi Dalam pencapaian tujuan organisasi yang dilayani diupayakan dengan daya,
dana dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes) Dalam membantu/melayani organisasi
mencapaian tujuannya, administrasi akan menyelaraskan seluruh proses kegiatan
dalam rangka pencapaian tujuan.
4. Kepuasan kerja Dari seluruh rangkaian kegiatan administrasi dalam membantu
orgasisasi yang dimulai dari penetapan tujuan hingga tujuan tercapai, diharapkan
mendapatkan kepuasan kerja.
Dari keempat tujuan tersebut, dapat digunakan sebagai kriteria dalam
menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh, sekolah memiliki
fungsi untuk mencapai Efektifitas Produksi, maka sekolah mampu menghasilkan lulusan
yangsesuai dengan tuntutan kurikulum.
Dalam mencapai tujuan diatas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu
dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal mungkin sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekolah yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja yang
mampu memberikan kepuasan kerja pada dirinya.

2.3 MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah
sebagai berikut:
1) Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki
kinerja tersebut.
2) Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
3) Mendorong menterjemahkan, merubah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan
menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas
pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
4) Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat
kearah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.

Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan


manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari
administrasi pendidikan adalah:
1) Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang
mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas
dan kewenangan masing-masing.
2) Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3) Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4) Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.
2.4 FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Adapun proses administrasi itu meliputi :
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-maslah. Dalam
menghampiri masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Di dalam setiap perencanaan ada dua
faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana
personel maupun material.
b. Fungsi Organisasi
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan
hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan
tujuan-tujuan.
c. Fungsi pengkoordinasian
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, teknik-teknik,
pikiran-pikiran, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan harmonis dan produktif dalam
mencapai suatu tujuan.
d. Fungsi komunikasi
Komunikasi adalah dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
e. Fungsi Supervisi
Supervisi sebagi fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas aktivitas untuk
menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
f. Fungsi Kepegawaian
Kepagawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja
giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan atas jasa—jasa mereka,
konduite dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-
upgrade diri, masalah pemberhentian dan pensiun guru.

g. Fungsi Pembiayaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:
1) Perencanann tentang berapa biaya yang diperlukan,
2) Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3) Bagaiman penggunaannya,
4) Siapa yang melaksanakannya,
5) Bagaiman pembukuan dan penanggungjawabannya,
6) Bagaiman pengawasannya,dll.

h. Fungsi penilaian
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah akitivitas untuk meneliti
dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses
kseluruhan organisasi mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau prograng yang
telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.[11]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Administrasi Pendidikan adalah proses kerja sama antara yang satu dengan yang
lainnya yang memiliki tujuan yang hendak dicapai bersama dengan melaksanakan tugas
sebaik mungkin dengan memanfaatkan fasilitas untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yang produktif.
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian
segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi administrasi
pendidikan adalah :
(1) perencanaan,
(2) pengorganisasian,
(3) penyusunan,
(4) pengarahan,
(5) pengkoordinasian,
(6) penganggaran,
(7) pergerakan,
(8) penilaian

Adapun tujuan dari administrasi pendidikan adalah:


1. Efektifitas produksi
2. efesiensi
3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4. kepuasan kerja

Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam
pengelolaannya. Diantara administrasi pendidikan adalah:
o administrasi tata laksana sekolah
o administrasi personel guru dan pegawai sekolah
o administrasi peserta didik
o supervisi pengajaran
o pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
o pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
o hubungan sekolah dan masyarakat
Didalam administrasi pendidikan terdapat pulasebuah prinsip-prinsip yang dapat
menunjang kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena
prinsip ini merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai pengayaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:
1. Adanya kerja sama sekelompok orang
2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb
3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata
4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata
5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pengertian Psikologi Perkembangan. Allah menciptakan bumi beserta isinya, pasti memiliki hikmah
dan manfaat. Tidak ada ciptaan Allah yang sia- sia. Allah menciptakan akal bagi manu- sia, agar
manusia bisa mengambil hik- mah dan manfaat dari semua hal yang telah diciptakan-Nya. Melalui
akal, manusia dapat menguak tabir dan rahasia alam semesta. Berbagai macam ilmu pengetahuan
muncul dari akal dan pemikiran manusia sebagai upaya untuk memahami dunia. Salah satu ilmu
yang lahir tersebut adalah psikologi. Psikologi secara terminologis ber- asal dari bahasa Yunani
yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang se- padan dengan kata ilmu. Jadi psikologi adalah
suatu kajian yang mempelajari tentang ilmu jiwa. Namun definisi ter- minologis ini jarang sekali
digunakan dalam kajian psikologi karena ilmu jiwa memiliki makna yang sangat abstrak dan tidak
terukur. Atkinson dkk. (1983:18) mendefinisikan psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses
perilaku dan proses mental. Sedangkan John B. Watson (1919), tokoh dari aliran psikologi
behaviorisme, sebagaimana dikutip oleh Atkinson dkk. (1983) berpendapat bahwa psikologi
merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan perilaku manusia, perbuatan dan ucapannya
baik yang dipelajari maupun yang tidak, sebagai pokok masalah. Berdasarkan pendapat dari
tokohtokoh psikologi di atas dapat disimpul- kan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental organisme seperti perilaku manusia terhadap
sesama. Definisi dianggap lebih representatif karena tingkah laku dan proses mental manusia
dapat diukur dan diobjektifikasi. Kajian dalam psikologi sangat beragam, diantaranya psikologi
pen- didikan, psikologi olah raga, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi, psikologi
terapan, psikologi konseling, psikologi sosial, psikologi kepribadian dan psikologi perkembangan
(Atkinson, dkk. 1983). Setiap manusia ciptaan Allah SWT akan mengalami proses perkembangan
yang tidak akan dapat ditolak, terlepas dari kehendak manusia itu sendiri. Pro- ses tersebut
berjalan dengan kodrati dan melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan oleh Yang Maha
Kuasa. Allah berfirman dalam surat Al Mukminun 14: ‫وقد خلقكم طوارا‬

Artinya: Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian
(Q.S. 71:14) Psikologi perkembangan (Develop-mental Psychology) adalah suatu ilmu yang
merupakan bagian dari psikologi. Menurut J. P. Chaplin (1979) se- bagaimana dikutip oleh Yusuf
(2005:3) psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari proses
perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut ke- matangan perilaku.
Sementara Desmita (2005:3) berpendapat bahwa: ”psikologi perkembangan adalah ca- bang dari
psikologi yang mempelajari secara sitematis perkembang- an perilaku manusia secara onto-
genetik, yaitu mempelajari proses- proses yang mendasari perubahan- perubahan yang terjadi di
dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia
sepanjang rentang hidupnya (life-span), yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang
mati”. Perkembangan individu merupa- kan suatu proses perubahan yang bersifat tetap menuju
ke arah yang lebih sem- purna dan tidak dapat diulang kembali. Menurut Werner (1969) yang
dikutip oleh Monks dkk. menyatakan bahwa pengertian perkembangan menunjuk pada suatu
proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja diulang kembali. Perkembangan individu
me- nunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diulang kembali (Monks Dkk :
2004:1). Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang berlangsung melalui
tahapan-tahapan perkembangan secara berantai. Walaupun tidak ada pe- misah yang jelas antara
masing-masing tahapan tersebut, proses perkembangan ini bersifat universal. Dalam proses
perkembangan dikenal adanya irama atau naik turunnya proses perkembang- an. Artinya proses
perkembangan manu- sia itu tidak konstan terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat
individu mengalami perkembangan yang tenang dan begitu pula sebaliknya pada saat yang lain ia
mengalami perkembangan yang menggoncangkan. (Alex Sobur: 2003:143).

Anda mungkin juga menyukai