ADMINISTRASI PENDIDIKAN-dikonversi
ADMINISTRASI PENDIDIKAN-dikonversi
g. Fungsi Pembiayaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:
1) Perencanann tentang berapa biaya yang diperlukan,
2) Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3) Bagaiman penggunaannya,
4) Siapa yang melaksanakannya,
5) Bagaiman pembukuan dan penanggungjawabannya,
6) Bagaiman pengawasannya,dll.
h. Fungsi penilaian
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah akitivitas untuk meneliti
dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses
kseluruhan organisasi mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau prograng yang
telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.[11]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Administrasi Pendidikan adalah proses kerja sama antara yang satu dengan yang
lainnya yang memiliki tujuan yang hendak dicapai bersama dengan melaksanakan tugas
sebaik mungkin dengan memanfaatkan fasilitas untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan yang produktif.
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian
segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi administrasi
pendidikan adalah :
(1) perencanaan,
(2) pengorganisasian,
(3) penyusunan,
(4) pengarahan,
(5) pengkoordinasian,
(6) penganggaran,
(7) pergerakan,
(8) penilaian
Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam
pengelolaannya. Diantara administrasi pendidikan adalah:
o administrasi tata laksana sekolah
o administrasi personel guru dan pegawai sekolah
o administrasi peserta didik
o supervisi pengajaran
o pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
o pendirian dan perencanaan bangunan sekolah
o hubungan sekolah dan masyarakat
Didalam administrasi pendidikan terdapat pulasebuah prinsip-prinsip yang dapat
menunjang kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena
prinsip ini merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai pengayaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Diantara prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:
1. Adanya kerja sama sekelompok orang
2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb
3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata
4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata
5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Pengertian Psikologi Perkembangan. Allah menciptakan bumi beserta isinya, pasti memiliki hikmah
dan manfaat. Tidak ada ciptaan Allah yang sia- sia. Allah menciptakan akal bagi manu- sia, agar
manusia bisa mengambil hik- mah dan manfaat dari semua hal yang telah diciptakan-Nya. Melalui
akal, manusia dapat menguak tabir dan rahasia alam semesta. Berbagai macam ilmu pengetahuan
muncul dari akal dan pemikiran manusia sebagai upaya untuk memahami dunia. Salah satu ilmu
yang lahir tersebut adalah psikologi. Psikologi secara terminologis ber- asal dari bahasa Yunani
yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang se- padan dengan kata ilmu. Jadi psikologi adalah
suatu kajian yang mempelajari tentang ilmu jiwa. Namun definisi ter- minologis ini jarang sekali
digunakan dalam kajian psikologi karena ilmu jiwa memiliki makna yang sangat abstrak dan tidak
terukur. Atkinson dkk. (1983:18) mendefinisikan psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses
perilaku dan proses mental. Sedangkan John B. Watson (1919), tokoh dari aliran psikologi
behaviorisme, sebagaimana dikutip oleh Atkinson dkk. (1983) berpendapat bahwa psikologi
merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan perilaku manusia, perbuatan dan ucapannya
baik yang dipelajari maupun yang tidak, sebagai pokok masalah. Berdasarkan pendapat dari
tokohtokoh psikologi di atas dapat disimpul- kan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental organisme seperti perilaku manusia terhadap
sesama. Definisi dianggap lebih representatif karena tingkah laku dan proses mental manusia
dapat diukur dan diobjektifikasi. Kajian dalam psikologi sangat beragam, diantaranya psikologi
pen- didikan, psikologi olah raga, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi, psikologi
terapan, psikologi konseling, psikologi sosial, psikologi kepribadian dan psikologi perkembangan
(Atkinson, dkk. 1983). Setiap manusia ciptaan Allah SWT akan mengalami proses perkembangan
yang tidak akan dapat ditolak, terlepas dari kehendak manusia itu sendiri. Pro- ses tersebut
berjalan dengan kodrati dan melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan oleh Yang Maha
Kuasa. Allah berfirman dalam surat Al Mukminun 14: وقد خلقكم طوارا
Artinya: Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian
(Q.S. 71:14) Psikologi perkembangan (Develop-mental Psychology) adalah suatu ilmu yang
merupakan bagian dari psikologi. Menurut J. P. Chaplin (1979) se- bagaimana dikutip oleh Yusuf
(2005:3) psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari proses
perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut ke- matangan perilaku.
Sementara Desmita (2005:3) berpendapat bahwa: ”psikologi perkembangan adalah ca- bang dari
psikologi yang mempelajari secara sitematis perkembang- an perilaku manusia secara onto-
genetik, yaitu mempelajari proses- proses yang mendasari perubahan- perubahan yang terjadi di
dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia
sepanjang rentang hidupnya (life-span), yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang
mati”. Perkembangan individu merupa- kan suatu proses perubahan yang bersifat tetap menuju
ke arah yang lebih sem- purna dan tidak dapat diulang kembali. Menurut Werner (1969) yang
dikutip oleh Monks dkk. menyatakan bahwa pengertian perkembangan menunjuk pada suatu
proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja diulang kembali. Perkembangan individu
me- nunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diulang kembali (Monks Dkk :
2004:1). Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang berlangsung melalui
tahapan-tahapan perkembangan secara berantai. Walaupun tidak ada pe- misah yang jelas antara
masing-masing tahapan tersebut, proses perkembangan ini bersifat universal. Dalam proses
perkembangan dikenal adanya irama atau naik turunnya proses perkembang- an. Artinya proses
perkembangan manu- sia itu tidak konstan terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat
individu mengalami perkembangan yang tenang dan begitu pula sebaliknya pada saat yang lain ia
mengalami perkembangan yang menggoncangkan. (Alex Sobur: 2003:143).