Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 2

ANGGI WIDIYANINGSIH

030867842

Petunjuk Soal: Silakan Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan dan ringkas.

1. Permintaan Agregat (Aggregate Demand) adalah total permintaan barang dan jasa dalam
perekonomian pada tingkat harga tertentu. Oleh karena itu, Permintaan Agregat
merupakan salah satu topik bahasan yang penting dalam Ilmu Ekonomi Makro. Jelaskan.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva permintaan agregat!

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat dan kurvanya:

1. Ekspektasi konsumen akan pendapatan masa depan


2. Kekayaan konsumen
3. Ekspektasi bisnis
4. Pemanfaatan kapasitas
5. Kebijakan moneter seperti suku bunga dan operasi pasar terbuka
6. Kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah dan pajak
7. Kurs
8. Pertumbuhan ekonomi global

b. Bentuk kurva permintaan agregat dan apa arti dari bentuk kurva tersebut!
Apa itu: Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah grafik yang menunjukkan
hubungan terbalik antara permintaan agregat dan tingkat harga. Permintaan agregat mewakili
jumlah permintaan dari empat sektor ekonomi makro: rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan
sektor eksternal. Dalam sebuah grafik, kurva permintaan agregat adalah miring ke bawah
(slope negatif).

Mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah


Konsep kemiringan kurva permintaan agregat dengan kemiringan kurva permintaan di ilmu
mikroekonomi sedikit berbeda. Dalam mikroekonomi, anda membahas individu. Sedangkan,
dalam makroekonomi, anda membahas perekonomian secara keseluruhan.

Harga dalam mikroekonomi mewakili harga sebuah produk. Sedangkan, dalam makroekonomi,
ekonom menggunakan istilah tingkat harga untuk mewakili berbagai harga berbagai produk dalam
perekonomian.

Kenaikan tingkat harga kita sebut sebagai inflasi. Dan dalam hal ini, indikator untuk mengukurnya
adalah PDB deflator.
Anda tidak dapat menggunakan angka inflasi dari indeks harga ketika membahas permintaan
agregat. Indeks harga hanya mencakup beberapa produk saja. Misalnya, indeks harga
konsumen (consumer price index) hanya mewakili barang dan jasa yang dikonsumsi rumah
tangga, tidak termasuk barang-barang untuk produksi. Begitu juga, indeks harga
produsen (producer price index) hanya mewakili barang yang dibeli oleh produsen, tidak
mencakup produk konsumen.

Selanjutnya, untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah, anda harus
memecah komponennya terlebih dahulu. Kemudian, anda menjelaskan hubungan masing-masing
komponen terhadap tingkat harga.

Baiklah, saya akan coba menguraikannya.

Permintaan agregat terdiri dari permintaan dari empat sektor utama, yakni:

1. Konsumsi rumah tangga


2. Investasi bisnis
3. Pengeluaran pemerintah
4. Ekspor neto

Secara keseluruhan, tingkat harga berhubungan terbalik dengan komponen permintaan agregat
tersebut, kecuali pengeluaran pemerintah.

Efek tingkat harga terhadap konsumsi rumah tangga


Tingkat harga mempengaruhi kekayaan rumah tangga. Kekayaan riil mereka meningkat ketika
tingkat harga turun. Itu menambah daya beli mereka.

Peningkatan daya beli tersebut mendorong rumah tangga untuk meningkatkan konsumsinya. Oleh
karena itu, penurunan tingkat harga akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Efek sebaliknya juga berlaku. Tingkat harga yang lebih tinggi menurunkan konsumsi rumah
tangga. Pendapatan riil rumah tangga jatuh dan daya beli mereka melemah.

Efek perubahan tingkat harga terhadap konsumsi rumah tangga melalui kekayaan riil ini kita sebut
sebagai efek kekayaan (wealth effect).

Efek tingkat harga terhadap investasi bisnis


Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan permintaan uang. Untuk membeli sejumlah barang
dengan kuantitas yang sama daripada sebelumnya, pelaku ekonomi membutuhkan lebih sedikit
uang.

Di pasar keuangan, penurunan permintaan uang akan mendong harga uang turun. Dan, dalam
ekonomi, harga dari sebuah uang adalah suku bunga. Jadi, tingkat harga yang lebih rendah akan
menurunkan suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya investasi modal, mendorong bisnis untuk
meningkatkan investasi mereka.

Tidak hanya itu. Suku bunga rendah juga mendorong rumah tangga untuk mengajukan pinjaman
baru. Untuk beberapa item seperti rumah dan mobil, rumah tangga membeli tidak secara tunai
melainkan dibiayai melalui pinjaman. Oleh karena itu, ketika suku bunga rendah, rumah tangga
juga akan cenderung meningkatkan belanja beberapa barang.

Efek sebaliknya juga berlaku ketika tingkat harga naik. Itu mendorong suku bunga naik dan
melemahkan investasi bisnis dan konsumsi rumah tangga.

Efek tingkat harga terhadap pengeluaran pemerintah


Tidak ada korelasi antara tingkat harga dengan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah
adalah kebijakan diskresioner dan lebih ditentukan oleh proses politik. Karena itu, kita
mengklasifikasikan pengeluaran pemerintah sebagai pengeluaran otonom, yang mana nilainya
tidak tergantung pada kondisi perekonomian.

Efek tingkat harga terhadap ekspor neto


Ekspor neto adalah selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor. Penurunan tingkat harga
menunjukkan barang-barang domestik menjadi lebih murah. Itu menarik pembeli asing dan
mendorong mereka untuk meningkatkan permintaan. Sebagai hasilnya, ekspor meningkat. Di sisi
lain, penurunan tingkat membuat barang dan jasa yang diproduksi asing menjadi kurang menarik
bagi pembeli domestik. Akibatnya, impor berkurang.

Jadi, secara umum, ketika tingkat harga turun, ekspor neto akan meningkat. Sebaliknya, ketika
tingkat harga naik, ekspor neto akan menurun.

Apa yang menggeser kurva permintaan agregat? Perubahan tingkat harga menyebabkan
permintaan agregat bergerak di sepanjang kurva. Sementara itu, perubahan faktor lain menggeser
kurva.

https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/kurva-permintaan-agregat/
c. Penyebab kurva permintaan aggregate bergeser kekanan!
Beberapa faktor meningkatkan permintaan agregat dan karenanya, menggeser kurva ke kanan.
Mereka termasuk:

1. Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy). Pemerintah menstimulus


permintaan agregat dengan meningkatkan pengeluarannya atau menurunkan pajak.
Peningkatan pengeluaran memiliki efek langsung pada peningkatan permintaan agregat.
Sebaliknya, tarif pajak yang lebih rendah berdampak tidak langsung pada permintaan
agregat, yaitu melalui peningkatan disposable income rumah tangga dan peningkatan
keuntungan bisnis.
2. Kebijakan moneter ekspansif (expansionary monetary policy). Bank sentral menstimulus
permintaan agregat dengan meningkatkan jumlah uang beredar. Opsinya adalah dengan
memotong suku bunga kebijakan, mengurangi rasio cadangan wajib (reserve requirement
ratio), dan operasi pasar terbuka melalui pembelian surat berharga pemerintah. Itu semua
mendorong suku bunga di dalam perekonomian turun, meningkatkan konsumsi rumah
tangga dan investasi bisnis.
3. Peningkatan kekayaan rumah tangga. Peningkatan kekayaan mendorong rumah tangga
untuk membelanjakan lebih banyak uang pada barang dan jasa.
4. Konsumen lebih optimis. Konsumen merasa lebih percaya diri tentang pendapatan dan
keamanan kerja mereka di masa depan. Itu mendorong mereka menghabiskan proporsi
yang lebih tinggi dari pendapatan untuk konsumsi barang dan jasa.
5. Bisnis lebih optimis. Jika perusahan melihat keuntungan masa depan membaik, mereka
kemungkinan besar akan berinvestasi lebih banyak dalam proyek modal.
6. Depresiasi nilai tukar. Depresiasi membuat barang domestik lebih murah bagi pembeli
asing dan mendorong mereka meningkatkan permintaan. Sebagai hasilnya, ekspor
meningkat. Di sisi lain, depresiasi membuat harga barang impor lebih mahal. Pembeli
domestik akan mengurangi permintaan terhadap mereka (impor turun). Jadi, secara
keseluruhan, depresiasi meningkatkan ekspor neto dan permintaan agregat.
7. Pertumbuhan ekonomi global yang kuat. Itu meningkatkan permintaan terhadap barang-
barang domestik dan mendorong ekspor. Mengasumsikan impor adalah konstan,
pertumbuhan global yang lebih kuat meningkatkan ekspor neto.

https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/kurva-permintaan-agregat/

2. Peningkatan investasi akan menyebakan peningkatan perubahan output lebih besar dari
peningkatan investasi tersebut karena adanya efek multiplier atau angka pengganda.
Jelaskan.
a. Pengertian angka pengganda!
Multiplier adalah suatu koefisien atau angka yang dapat menjelaskan besarnya tambahan
pendapatan nasional sebagai akibat adanya tambahan variabel-variabel tertentu dalam
perekonomian.
b. Apa yang menentukan nilai angka pengganda dan berikan contoh perhitungannya!
Faktor – faktor yang mempengaruhi angka pengganda

1. MPC (Marginal Propensity to Consume): rasio antara pertambahan konsumsi dan


pertambahan pendapatan nasional (MPC = ∆C/∆Y). Semakin besar MPC maka angka
pengganda akan semakin besar Sehingga semakin besar pula dampak perubahan
pengeluaran agregat terhadap perekonomian.

2. (Marginal Propensiti to Save): . Pengaruh MPS terhadap pendapatan nasional berkebalikan


dengan MPC. Semakin besar MPS maka angka pengganda akan semakin kecil dan semakin
kecil pula dampak perubahan pengeluaran agregat terhadap perekonomian.

Kedua faktor angka pengganda (k) di atas memiliki hubungan yang dinyatakan dalam
persamaan: MPS + MPC = 1.

Faktor penyusun GDP atau Y meliputi banyak faktor sehingga terdapat beberapa jenis multiplier
seperti multiplier belanja pemerintah, investasi, dan pajak. Faktor – faktor tersebut akan
mempengaruhi perubahan besar pendapatan nasional.

c. Jika investasi meningkat sebesar Rp100 milyar, berapa perubahan output dalam
perekonomian tersebut!

Diketahui pengeluaran investasi meningkat Rp100 milyar, kemudian ditanyakan peningkatan


output (pendapatan nasional) dalam perekonomian. Nah, adanya konsep multiplier effect (efek
pengganda) dalam pendapatan nasional, menyebabkan final output naik lebih besar
dibandingkan peningkatan investasi. Adapun besarnya kenaikan final output akan dipengaruhi
oleh koefisien multiplier effectnya, misalkan diketahui koefisien penggandanya sebesar 4 maka
total nilai output dalam perekonomian akan naik Rp400 miliar (4 x Rp100 miliar). Dengan
demikian, total output akan meningkat lebih besar dibanding tambahan investasi sebesar Rp100
miliar, dan kenaikan total output dipengaruhi oleh kofisien multiplier effectnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 1
    1 1
    Dokumen2 halaman
    1 1
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • JangkaPanjangJangkaPendek
    JangkaPanjangJangkaPendek
    Dokumen2 halaman
    JangkaPanjangJangkaPendek
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tutorial 2
    Tugas Tutorial 2
    Dokumen5 halaman
    Tugas Tutorial 2
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • 1 1
    1 1
    Dokumen2 halaman
    1 1
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • Inisiasi 4 Mikro
    Inisiasi 4 Mikro
    Dokumen3 halaman
    Inisiasi 4 Mikro
    Aldi-Rivan Sang'Sum-fourtyone Underground'Sevenfoldism Idiot-club
    Belum ada peringkat
  • Aku
    Aku
    Dokumen3 halaman
    Aku
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • 1 1
    1 1
    Dokumen2 halaman
    1 1
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pilihan Adalah Hal Yang Muncul Sebagai Akibat Dari Kelangkaan Ekonomi
    Pilihan Adalah Hal Yang Muncul Sebagai Akibat Dari Kelangkaan Ekonomi
    Dokumen3 halaman
    Pilihan Adalah Hal Yang Muncul Sebagai Akibat Dari Kelangkaan Ekonomi
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen6 halaman
    Document
    Anggi Widiyaningsih
    Belum ada peringkat