Anda di halaman 1dari 11

Print ISSN:1412-7873; Online ISSN: 2598-7402

MAKNA BATIK SIDOMUKTI SOLO DITINJAU DARI


SEMIOTIKA SOSIAL THEO VAN LEEUWEN
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati

Magister Ilmu Komunikasi, London School Public Relation, Jakarta


dwi_koni@yahoo.com

Diajukan: 16-03-2019; Direview: 29-04-2019; Diterima: 13-06-2019;

Abstract
The purpose of this study was to understand the meaning of batik Sidomukti Solo in terms of Van Leeuwen’s Social
Semiotics and to find out how the community interpreted and exchanged the meaning of batik Sidomukti Solo in
terms of Van Leeuwen’s Social Semiotics. Based on field observations, the author has found the results of research
in which the meaning of batik Sidomukti in recent years has experienced a shift in meaning and function, which
was originally used for traditional Javanese traditional wedding ceremonies, but with the development of social,
fashion and culture, batik Sidomukti has undergone a metamorphosis so switching functions as souvenirs and
fashion is not a jarik for the wedding. The methodology of this research is Theo Van Leeuwen’s social semiotics
with a qualitative approach. The speakers in this study were bridal grooming, the Batik Danar Hadi Solo museum,
merchants and people who use batik Sidomukti.

Keywords: social semiotics, mean, batik, sidomukti.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna batik sidomukti Solo ditinjau dari Semiotika Sosial Van Leeuwen
serta untuk mengetahui bagaimana masyarakat mengintepretasikan dan mempertukarkan makna batik Sidomukti
Solo ditinjau dari Semiotika Sosial Van Leeuwen. Berdasarkan observasi lapangan penulis telah menemukan
hasil penelitian yang mana makna batik Sidomukti pada akhir-akhir ini mengalami pergeseran makna dan fungsi,
yang pada awalnya batik Sidomukti di gunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa tradisional, akan tetapi
dengan adanya perkembangan sosial, fashion dan budaya, maka batik sidomukti telah mengalami metamorphosis
sehingga beralih fungsi sebagai souvenir dan fashion bukan sebagai jarik untuk nyamping dalam acara pernikahan.
Metodologi penelitian ini adalah semiotika sosial Theo Van Leeuwen dengan pendekatan kualitatif. Yang
dijadikan narasumber dalam penelitian ini adalah perias pengantin, museum Batik Danar Hadi Solo, pedagang
dan masyarakat pengguna batik Sidomukti.

Kata Kunci: semiotika sosial, makna, batik, sidomukti.

B
PENDAHULUAN dengan menggunakan methodology semiotika
erbeda dengan penelitian Samsul Rizal sosialnya Theo Van Leeuwen tentang makna batik
Yahya (2015) “Analisis Modaliti Acuan Sidomukti. Dan penelitiannya Wasisto (2013)
Semiotik Sosial Pertuturan Masyarakat Pembahasan tentang batik motif sidomukti ukel
Seletar”, menggunakan methodologi kualitatif menekankan pada persoalan bentuk visualitas
dengan teori Theo Van Leuween. Penyelidikan yang berhubungan dengan kondisi geografis,
terhadap bahasa-bahasa yang diancam pupus sosial budaya dan makna simbolik. Pembahasan
seperti bahasa masyarakat Orang Asli Seletar batik motif sidomukti ukel dianalisis perspektif
adalah julung kalinya dikaji dengan menggunakan ikonografis-ikonologis ini menambah wacana dan
teori Semiotik Sosial yang diintegrasikan literature Berbeda dengan penelitian sekarang
dengan teori Etnografi, Demografi, dan Visual yang melihat motif batik Sidomukti berdasarkan
Antropologi. Sedangkan penelitian sekarang makna ditinjau dari semiotika social nya Theo Van

57
WACANA, Volume 18 No. 1, Juni 2019, hlm. 57 - 67

Leeuwen lingkungan keluarga.” – Sri Sultan Hamengku


Dan Indonesia adalah satu dari beberapa Buwana X. (Kusrianto, 2013:p.88).
Negara yang memiliki beraneka ragam budaya, Pengusaha Batik Laweyan Solo Jawa Tengah
salah satunya ialah batik yaitu dikenal sebagai pernah mencapai kejayaan pada era 1970-an. Kini,
warisan budaya Nusantara. Selama berabad-abad semakin berkembangnya teknologi, beragam teknik
dunia mengenal batik berasal dari Indonesia. pembuatan juga dilakukan, mulai dari teknik batik
Sebagai generasi penerus budaya adiluhung ini tulis, batik cap maupun batik printing. (Wronska
maka sudah sepantasnya menjaga, melestarikan 2016: p.1). Untuk kunjungan wisata batik di Solo,
dan menjadikan batik sebagai bagian dari karakter kampung Batik Laweyan dan Kauman menjadi dua
Bangsa. Hampir di seluruh wilayah Indonesia daerah yang dikenal sebagai sentra kerajinan batik
membuat dan memiliki ciri khas batik sesuai di Surakarta. Kegiatan membatik sudah menjadi
dengan budaya masing-masing daerahnya. Batik budaya sehari-hari bagi masyarakatnya, dan sudah
juga menjadi refleksi dalam keberagaman budaya menjadi peninggalan dari leluhurnya.
di Indonesia, yang terlihat dari bermacam-macam Terdapat juga Pasar Klewer yang merupakan
motifnya serta melambangkan mahakarya yang pasar tradisional Solo dimana para wisatawan
unik dan melambangkan kecerdasan manusia yang maupun reseller baju batik dari berbagai Kota
berpengaruh positif terhadap budaya Nusantara. di Indonesia, dengan harga yang relative murah
Ternyata tidak hanya di Indonesia saja yang dan terjangkau. Maka dari itu Solo juga dikenal
membuat dan memiliki batik sebagai khas budaya. sebagai ikon batik, bahkan salah satu pengusaha
Ada beberapa negara yang juga mempunyai batik, batik terkenal di Solo yaitu Batik Danar Hadi sudah
seperti: Eropa, Afrika, India, Australia, Cina, merambah pangsa pasar luar negeri. Berdasarkan
Malaysia, Thailand, dan Azerbaijan. (Wronska, uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
W.2016: p.44-215). Pada tahun 2009 merupakan yang timbul adalah: “Bagaimana Batik Sidomukti
babak baru untuk masyarakat Indonesia, UNESCO Solo dimaknai dan diinterpretasikan ditinjau dari
telah menetapkan batik Indonesia sebagai semiotika sosial Theo Van Leeuwen?
Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Pada data tabel 1, terdapat 11 perusahaan
Non bendawi (Masterpieces of the Oral and the industri besar, menengah dan kecil untuk golongan
Intangible Heritage of Humanity). Dari pernyataan perusahaan batik berdasarkan data dari Kantor
tesebut bahwa pengakuan atas batik ini adalah tidak Badan Pusat Statistik Solo. PT. Batik Danar Hadi
dirujuk batik Jawa saja melainkan keseluruhan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1244, PT.
yaitu Batik Indonesia. Maka atas dasar keputusan Batik Semar dengan jumlah tenaga kerja 291, PT.
UNESCO tersebut PBB dibidang Pendidikan, Aneka Sandang Interbuana memproduksi kain batik
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan menetapkan dengan jumlah tenaga kerja 284, Batik Pronojiwo
tanggal 02 Oktober sebagai hari Batik Nasional. memiliki 59 tenaga kerja, Batik Pengawan Indah
Pada tanggal tersebut, semua lapisan masyarakat dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 38 orang.
baik pejabat masyarakat, pegawai BUMN hingga Batik Pelangi Hanafi tenaga kerja sebanyak 30
pelajar di sarankan menggunakan batik secara orang, Batik Konveksi Maju Jaya industry kain
serentak. batik dengan jumlah tenaga kerja 28, Batik Bintang
Batik Jawa khususnya Solo mewakili seluruh Terang memiliki tenaga kerja sebanyak 27 orang,
batik yang ada di Nusantara ini juga dikenal “The Batik Sherlyta Ayu memproduksi tenaga kerja
Spirit of Java” yaitu slogan yang menunjukan sebanyak 20 orang.
Solo sebagai salah satu Kota Batik yang memiliki Tidak mengherankan jika batik Solo menjadi
beraneka ragam motif batik yang terus diproduksi salah satu tujuan yang wajib dikunjungi oleh
secara turun temurun hingga sekarang. Sehingga para wisatawan ketika berkunjung ke Kota Solo.
Batik merupakan artefak Budaya yang merupakan Sudah menjadi symbol bahwa masyarakat Jawa
sumber kontribusi bagi Kota Solo Jawa Tengah. khususnya Solo memiliki budi pekerti yang
“Sejak lahir, menjalani hidup di dunia hingga halus dan menjunjung tinggi nilai sosial dan
meninggal, diselimuti dengan kain batik. Batik adat istiadatnya. Dengan batik manusia secara
sangat dekat dengan kehidupan. Khususnya dalam tidak langsung belajar untuk sabar, kreatif dan

58
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati. Makna Batik Sidomukti Solo Ditinjau Dari...

Tabel 1.
Industri Besar dan Sedang Jenis Tekstil Batik Di Kota Solo

Jumlah
No. Nama Perusahaan Jenis Produksi
Tenaga Kerja
1 BATIK DANAR HADI, PT Kain Batik 1244
2 BATIK SEMAR, PT Baju Batik 291
3 Aneka Sandang Interbuana, PT Kain Batik 284
4 BATIK PRONOJIWO Kain Batik 59
5 BATIK BENGAWAN INDAH Baju Batik 38
6 BATIK PELANGI HANAFI Batik Cap 30
7 KONVEKSI MAJU JAYA/YUDI ALIM Kain Batik 28
8 BATIK BINTANG TERANG Kain Batik 27
9 BATIK SHERLYTA AYU Batik Cap 26
10 BATIK CUK SUGIARTO Kain Batik 20

11 BATIK GONDOSARI Kain Batik 21


Sumber: File Kantor Badan Pusat Statistik Surakarta 2015

jadi, berkesinambungan, terus menerus dan


inovatif. Batik adalah karya indah yang proses
kata mukti yang berarti hidup tenang dan terhormat,
pembuatannya sulit dan membutuhkan waktu yang
berkecukupan, hidup makmur atau sejahtera.
tidak sedikit. Langkahnya mulai dari menuangkan
Dengan mengenakan motif batik Sidomukti dapat
ide kemudian dibuat sket gambarnya, membuat
dimaknai agar dalam mengarungi bahtera rumah
desain, menggambar pola, mencanting, mewarnai,
tangga selalu bahagia dan dilimpahi rejeki tanpa
melorod sampai dengan finishing dan menjadi
melupakan Tuhan sang pencipta.
kain batik. Batik Solo memiliki ciri khas, baik
dalam proses cap maupun tulisnya. Pewarna yang Pada gambar 1, batik ini juga dikenal dengan
digunakan untuk membatik menggunakan bahan sebutan batik sawitan. Dalam adat Jawa selalu
alam, yaitu soga. lebih mengedepankan makna dan symbol, terlebih
lagi berbicara tentang motif batik, selalu ada
makna yang mendalam. Seperti halnya dalam
penjelasan batik sidomukti ini, setiap ornamentnya
juga mempunyai arti dan tujuan masing-masing.
Pada jaman dahulu setiap orang yang membuat
motif batik sidomukti selalu mempersiapkan diri
dengan ritual puasa terlebih dahulu agar harapan
dan doanya dikabulkan oleh Tuhan yang maha
Gambar 1. Batik Sidomukti kuasa. Motif ini mempunyai beberapa ornamen
Sumber Gambar: Koleksi pribadi penulis yang memiliki arti masing-masing ornamennya.
Adapun ornamen-ornamen yang tedapat pada
Salah satu dari sekian banyaknya motif batik Sidomukti adalah: kupu-kupu, singgasana
batik Solo yang populer dan diagungkan adalah raja, sayap grudo, bunga, kemudian ornamen
Batik Sidomukti. Batik Sidomukti adalah salah tambahan atau isen-isen seperti; Sawut bergambar
satu batik berasal dari Keraton Surakarta yang
garis-garis yang berjajar lembut sebagai pengisi
merupakan motif dengan pola batik klasik Jawa.
dedaunan, Cecekan yaitu gambar titik-titik sebagai
Motif Batik Sidomukti ini hanya digunakan
penghias ruang kosong dalam motif sidomukti,
pada acara tertentuseperti prosesi lamaran dan
perkawinan untuk adat Solo Jawa Tengah. ornamen ukel yaitu hiasan seperti rambut keriting,
Batik Sidomukti berasal dari kata  sido  berarti dan juga ornamen cecak pitu yang berupa titik-titik

59
WACANA, Volume 18 No. 1, Juni 2019, hlm. 57 - 67

yang mempunyai jumlah tujuh buah. asumsi Cultural Studies dalam pilihan pendekatan,
Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti karena sifat analisisnya. Oleh Leeuwen, social
berdasarkan makna yang terkandung di dalam semiotics yang dikembangkannya, menekankan
motif batik Sidomukti, termasuk dengan fungsi setidaknya empat dimensi utama, yakni discourse,
sesungguhnya dari penggunaan batik Sidomukti genre, style, dan modality.
oleh masyarakat Jawa kususnya di Solo. Penulis
mengkhawatirkan adanya modernisasi dan inovasi LITERATUR DAN METODOLOGI
pada motif batik yang beraneka ragam belakangan
ini mengakibatikan pemakaian batik sidomukti Semiotika Sosial Theo Van Leuween
dan pengertian filosofinya menurun bahkan tidak Metodologi penelitian ini berdasarkan
lagi ada minat untuk memakainya. Penulis ingin Semiotika Sosial adalah ilmu yang digunakan
menjelaskan secara lebih lanjut bagaimana sebuah untuk melihat suatu karya seni dalam representasi
simbol dapat mempengaruhi kehidupan dalam dari kedalaman maknanya. Makna adalah sesuatu
menjalani bahtera pernikahan masyarakat Jawa, yang dihayati, berada dalam ruang internal
dimaknai dapat berkaitan dengan kehidupan manusia yang memiliki peran dan terbentuk
atas tanda-tanda, hingga makna apapun yang
mereka kedepannya.
dapat dianggap padu pada tanda bisa jadi palsu,
Metodelogi yang digunakan penulis adalah
berbeda dalam pemaknaan, dan dapat hadir dalam
kualitatif dengan memnggunakan teori semiotika
kemungkinan makna berbeda sejauh mana dapat
social teori Theo Van Leuween. Didalam penelitian di-temukan (Leeuwen, 2005:p.26). Semiotik social
ini penulis ingin mengetahui intrepretasi dari menyediakan perangkat yang dapat digunakan
makna batik Sidomukti terhadap kehidupan sosial untuk melihat karya film dalam representasi dan
dari suatu lingkungan keluarga, masyarakat, dan kedalaman maknanya. Berbeda dengan semiotika
budaya. Untuk mendukung penelitian ini penulis yang hanya sekedar analisis pada level kebahasaan.
juga melakukan wawancara guna mengetahui Semiotika sosial tidak saja melihat tanda-tanda
pendapat dan pandangan para ahli seperti; kolektor yang rumit dan padu pada dirinya. Semiotika social
batik/ Museum Batik Danar Hadi Solo, Perias meletakkan tanda dalam kemungkinan maknanya
Pengantin Solo, Pengusaha dan pedagang batik yang dapat jadi bertingkat, ambigu, memiliki
serta. Dan Penulis juga ingin meneliti bagaimana banyak referensi, dan menganggap konteks sosial
simbol Batik Sidomukti dipertukarkan oleh sebagai ruang yang memiliki pengaruh pada level
masyarakat Solo hingga akhirnya menciptakan tekstual.
suatu makna yang mendalam bagi mereka. Dalam Semiotic Resource apa yang semiotika
Penelitian ini bersifat Kualitatif, pengumpulan social Theo Van Leeuwen lakukan adalah
data dilakukan melalui wawancara, studi lapangan bahwa semiotika melakukan tiga hal: pertama
dan dokumentasi lalu dianalisis menggunakan Mengumpulkan, mendokumentasikan dan secara
teoriTheo Van Leeuwen. Semiotika social sistematis mem-katalog sumber-sumber semiotik –
meletakkan tanda dalam kemungkinan maknanya termasuk sejarah mereka, kedua selidiki bagaimana
yang dapat jadi bertingkat, lebih dari satu makna, sumber daya ini digunakan dalam sejarah, budaya
memiliki banyak referensi, dan menganggap dan kelembagaan tertentu konteks, dan bagaimana
orang membicarakannya dalam konteks ini -
konteks sosial sebagai ruang yang memiliki
rencanakan, mengajari mereka, membenarkan
pengaruh pada level tekstual. Penggunaan
mereka, mengkritik mereka, dll., ketiga
semiotika sosial Leeuwen, dipilih karena beberapa
berkontribusi pada penemuan dan pengembangan
pertimbangan. Antara lain, semiotika sosial sumber daya semiotik baru dan baru menggunakan
merupakan perbendaharaan ramuan Leeuwen sumber daya semiotik yang ada.( Leuween, 2005:
dalam mengapresiasi karya-karya Ferdinand de p.3)
Sausure, Charles Sanders Pierce, Roland Barthes, Penggunaan semiotika sosial Leeuwen, dipilih
Umberto Eco dan M.A.K Haliday. Disamping itu, karena beberapa pertimbangan. Antara lain,
semiotika sosial menjadi relevan dengan asumsi-

60
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati. Makna Batik Sidomukti Solo Ditinjau Dari...

semiotika sosial merupakan perbendaharaan dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaan
ramuan Leeuwen dalam mengapresiasi karya- oleh mereka yang menggunakannya (Sobur, 2009,
karya turunan Ferdinand De Saussure, Charles p.96). Batasan lebih jelas mengenai definisi
Sanders Pierce, Roland Barthes (terutama pada semiotika dikemukakan oleh Preminger (2001, p.
tiga karya utamanya, yakni Mythology (1973); 89) yang mengatakan bahwa semiotik adalah ilmu
Image, Music, Text (1977); dan The Fashion tentang tanda-tanda.
Sistem (1983)), Umberto Eco dan Semiotika sosial Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial
M.A.K Haliday. Disamping itu, semiotika sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan
menjadi relevan dengan asumsi-asumsi Cultural tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-
Studies dalam pilihan pendekatan, karena sifat sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang
analisisnya yang bertingkat, dan pula merupakan memungkinkan tanda-tanda itu mempunyai arti
gabungan dari beberapa pendekatan yang dianggap (Sobur, 2009, p.96). Meskipun refleksi mengenai
Leeuwen penting untuk dilihat. Oleh Leeuwen, tanda itu mempunyai sejarah filsafat yang patut
social semiotics Resource yang dikembangkannya, dihargai, namun semiotik atau semiologi dalam arti
menekankan setidaknya empat dimensi utama, modern berangkat dari seorang ahli bahasa Swiss,
yakni discourse, genre, style, dan modality. yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) yang
Discourse, merupakan kunci untuk mempelajari mengemukakan pandangan linguistik hendaknya
bagaimana sumber-sumber semantik digunakan menjadi bagian dari suatu ilmu pengetahuan umum
untuk membangun representasi atau kehadiran. tentang tanda, yang disebutnya semiologi. Saussure
Genre, berhubungan dengan penggunaan meletakkan dasar bagi pendekatan struktualis
sumber-sumber semiotik untuk menetapkan pada bahasa dan juga kebudayaan. Pemahaman
interaksi komunikatif yang berhubungan dengan tentang struktur semiosis menjadi dasar yang
representasi, baik dalam percakapan ataupun unsur tidak bisa ditiadakan bagi penafsir dalam upaya
komunikasi lain yang memisahkan waktu dan jarak, mengembangkan pragmatisme. Seorang penafsir
semisal pada buku-buku dan film. Style, bersangkut adalah yang berkedudukan sebagai peneliti,
paut dan berhubungan secara langsung dengan pengamat, dan pengkaji objek. Dalam mengkaji
gaya hidup individu yang dipertontonkan dalam objek yang dipahaminya, seorang penafsir yang
aktifitas komunikasi, yang secara tersirat ataupun jeli dan cermat, sesuatunya dilihat dari jalur
tersurat, menyatakan identitas dan nilai-nilai yang logika (Chandler, 2007, p.2-3). Dasar yang
dianutnya. Modality, berhubungan dengan cara tidak bisa ditiadakan bagi penafsir dalam upaya
sesuatu dilakukan – mempelajari penggunaan mengembangkan pragmatisme. Seorang penafsir
sumber-sumber semiotik untuk menciptakan dan adalah yang berkedudukan sebagai peneliti,
mengkomunikasikan kebenaran atau nilai-nilai pengamat, dan pengkaji objek. Dalam mengkaji
realitas dari representasi-representasi mereka, objek yang dipahaminya, seorang penafsir yang
baik itu sebagai fakta atau fiksi, membuktikan jeli dan cermat, sesuatunyaakan dilihat dari jalur
kebenaran atau dugaan, dan sebagainya (Leeuwen, logika (Chandler, 2007, p.2-3).
2005: 91).
Makna
Semiotika Makna adalah sesuatu yang dihayati, berada
Semiotika secara etimologis, istilah semiotik dalam ruang internal manusia yang melakoni
berasal dari kata Yunani, semeion yang berarti dan bergumul dengan tanda-tanda, hingga makna
tanda. Umberto Eco (1932-2016) mengatakan apapun yang dapat dianggap padu pada tanda bisa
bahwa tanda itu didefinisikan sebagai sesuatu yang jadi palsu, berbeda dalam pemaknaan, dan dapat
atas dasar konvensional sosial yang terbangun hadir dalam kemungkinan makna berbeda sejauh
sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu ia dapat ditemukan (Leeuwen, 2005.p.26).
yang lain (Sobur, 2009, p.95). Sedangkan, Model proses makna Wendell Jhonson (1997,
menurut Van Zoest semiotik adalah ilmu tanda p.123-125) menawarkan sejumlah implikasi bagi
(sign) dan segala yang berhubungan dengannya komunikasi antar manusia: (Sobur, A. 2016, p.258)
seperti, bagaimana cara berfungsinya, hubungan Makna ada dalam dirii manusia. Makna tidak

61
WACANA, Volume 18 No. 1, Juni 2019, hlm. 57 - 67

terletak pada kata-kata melainkan pada manusia. sido yang artinya jadi, yang berkesinambungan,
Kita menggunakan kata-kata untuk mendekati terus menerus dan kata mukti yang berarti hidup
makna yang ingin kita komunikasikan. Tetapi yang berkecukupan, hidup makmur atau sejahtera.
kata-kata ini tidak secara sempurna dan lengkap Dengan mengenakan motif batik Sidomukti kedua
menggambarkan makna yang kita maksudkan. mempelai pengantin dimaksudkan agar dalam
Demikian pula, makna yang didapat pendengar mengarungi bahtera rumah tangga selalu bahagia
dari pesan-pesan kita akan sangat berbeda dan dilimpahi rejeki tanpa melupakan Tuhan
dengan makna yang ingin kita komunikasikan. sang pencipta. Bahkan batik ini juga dikenal
Komunikasi adalah proses yang kita gunakan dengan sebutan batik sawitan. Dalam adat jawa
untuk memproduksi, di benak pendengar, apa yang selalu lebih mengedepankan makna dan symbol,
ada di dalam benak kita. Reproduksi ini hanyalah terlebih lagi berbicara tentang motif batik, selalu
sebuah proses persial dan selalu bisa salah. ada makna yang mendalam. Seperti halnya dalam
penjelasan batik sidomukti ini, setiap ornamentnya
Pengertian Batik juga mempunyai arti dan tujuan masing-masing.
Para penulis buku tentang batik terdahulu, Pada jaman dahulu setiap orang yang membuat
banyak yang menuliskan kata “bathik” dengan motif batik sidomukti selalu mempersiapkan diri
“batik” atau huruf yang seharusnya “tha” ditulis dengan ritual puasa terlebih dahulu agar harapan
dengan “ta”. Dimana batik menurut penulis batik dan doanya dikabulkan oleh Tuhan yang maha
– batik terdahulu diartikan menurut “jarwadhosok” kuasa. Motif ini mempunyai beberapa ornamen
yaitu “ngembat titik” atau “rambataning titik- yang memiliki arti masing-masing ornamennya
titik”, yang diartaikan juga bahwa batik merupakan sebagai berikut: Seperti halnya dalam penjelasan
rangkaian dari titik – titik. Dalam budaya jawa batik sidomukti ini, setiap ornamentnya juga
Batik tidak dapat diartikan hanya dengan satu dua mempunyai arti dan tujuan masing-masing. Pada
kata ataupun padanan kata tanpa penjelasan lanjut. jaman dahulu setiap orang yang membuat motif
Karena batik merupakan suatu hasil dari proses batik sidomukti selalu mempersiapkan diri dengan
yang panjang mulai dari melukis motif hingga ritual puasa terlebih dahulu agar harapan dan
pada tahap akhir proses “Babaran”. Yang menjadi doanya dikabulkan oleh Tuhan yang maha kuasa.
ciri utama batik adalah didalam proses tersebut Ornamen yang ada didalam motif batik Sidomukti
dipergunakan bahan utama berupa mori, malam terdapat gambar sebagai berikut:
(lilin) dan pewarna dari alam. (Honggaopuro, K, Gambar ornamen kupu-kupu ini memilikii arti
2002, p.2) dan makna sebuah pencerahan atau pembebasan.
Pengertian Batik menurut Santosa Doellah, Bila memperhatikan siklus kehidupan itu
Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara mirip kupu-kupu, mulai dari kepompong yang
tradisional dan terutama juga digunakan dalam mempunyai keterbatasan bergerak dalam waktu
matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan yang cukup lama, juga masih memiiki banyak
pola tertentu yang pembuatannya menggunakan kelemahan, kemudian menjadi ulat yang selalu
teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai menjadi mangsa bagi hewan lainnya. Setelah
bahan perintang warna. Oleh karena itu, suatu kain berubahlah menjadi seekor kupu-kupu, bisa
dapat disebut batik apabila mengandung dua unsur dijadikan gambaran bahwa setiap manusia harusah
pokok, yaitu jika memiliki teknik celup rintang mampu untuk menahan diri atau dalam bahasa
yang menggunakan lilin sebagai perintang warna jawa “prihatin” untuk mempersiapkan diri menjadi
dan pola yang beragam hias khas batik. manusia yang lebih baik di masa akan datang.
Ornamen Sayap Burung Garuda, merupakan
Batik Sidomukti ornamen sayap burung, diartikan dapat terbang
Motif Batik Sidomukti ini merupakan salah tinggi mewakili dunia atas dan angin, Dalam ajaran
satu motif yang paling mudah ditemukan karena empat unsur kehidupan, angin merupakan simbol
kepopulerannya. Motif Sidomukti banyak sifat adil dan berperikemanusiaan yang diwakili
digunakan sebagai pakaian adat pengantin Solo warna putih.
Jawa Tengah. Batik Sidomukti berasal dari kata Ornamen motif batik Sidomukti yang satu ini

62
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati. Makna Batik Sidomukti Solo Ditinjau Dari...

mempunyai sebutan Gunungan menunjukkan Australia – sebagai social semiotics (semiotika


symbol harapan untuk si pemakai batik ini diberikan sosial). Semiotika sosial tidak saja melihat tanda-
keteguhan yang kuat seperti sebuah gunung. tanda yang rumit dan padu pada dirinya.
Dalam keteguhan tersebut, dianggap mampu Semiotika social meletakkan tanda dalam
mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri kemungkinan maknanya yang dapat jadi bertingkat,
nya. Karena bila seseorang memiliki kemampuan lebih dari satu makna, memiliki banyak referensi,
mengendalikan hawa nafsu diyakini oleh dan menganggap konteks sosial sebagai ruang yang
masyarakat sekitar jawa mampu mendatangkan memiliki pengaruh pada level tekstual. Penggunaan
kemakmuran. semiotika sosial Leeuwen, dipilih karena beberapa
Gambar onamen berikut ini juga mempunyai pertimbangan. Antara lain, semiotika sosial
arti symbol yang sangat dalam. Gambar sebuah merupakan perbendaharaan ramuan Leeuwen
bunga yang melambangkan keindahan dan dalam mengapresiasi karya-karya Roland Barthes,
kecantikan, ternyata diyakini bisa menjadi sebuah terutama pada tiga karya utamanya, yakni
sumber kehidupan. Karena dari munculnya sebuah Mythology (1973); Image, Music, Text (1977);
bunga, dapat muncul serbuk dan biji-bijian yang dan The Fashion Sistem (1983). Disamping itu,
mampu berkembangbiak. Sehingga gambar bunga semiotika sosial menjadi relevan dengan asumsi-
memiliki makna awal dari sebuah perkembangan asumsi Cultural Studies dalam pilihan pendekatan,
kehidupan. karena sifat analisisnya. Oleh Leeuwen, social
Juga ada beberapa ornamen lainnya yang berupa semiotics yang dikembangkannya, menekankan
isen-isen (isi-isi), seperti Sawut yang bergambar setidaknya empat dimensi utama, yakni discourse,
garis-garis yang berjajar lembut yang berfungsi genre, style, dan modality.
sebagai pengisi dedaunan, Cecekan yaitu gambar
titik-titik sebagai penghias ruang kosong dalam Metodologi Penelitian
motif sidomukti, ornamen ukel yaitu hiasan seperti Penelitian ini menggunakan paradigma
rambut keriting, dan juga ornament cecak pitu konstruktivisme. Menurut Creswell (2010,
yang berupa titik-titik yang mempunyai jumlah p.11) Konstruktivisme sosial meneguhkan
tujuh buah. asumsi bahwa individu-individu selalu berusaha
Pemahaman pendekatan Semiotika Sosial memahami dunia dimana mereka hidup dan
sebagaimana yang seringkali hendak ditekankan bekerja, Mereka mengembangkan makna-makna
oleh Leeuwen menjadi pendekatan yang tidak pure subjektif atas pengalaman-pengalaman mereka,
semiotic pada dirinya. Semiotika sosial hadir dalam makna-makna yang diarahkan pada obyek-obyek
rupanya sebagai wilayah pengamatan terhadap atau benda-benda tertentu. Pada pandangan dunia
artefak kebudayaan dalam jejaring maknanya. konstruktivisme terdiri dari; pemahaman, makna
Leeuwen menekankan artefak ini sebagai sumber- yang beragam dari partisipan, konstruksi sosial
sumber semiotik, sesuatu yang darinya makna dan istoris, serta penciptaan teori.
menyembul keluar, sesuatu yang hadir sebagai Teknik pengumpulan data yang digunakan
objek dalam hubungan lahirnya tanda. dalam penelitian ini adalah meneliti bagaimana
Penulis menggunakan teori sosial semiotika masyarakat memaknai batik Sidomukti Solo
dari Theo Van Leeuwen, penelitian ini mencari dengan menggunakan kajian teori semiotika
tahu bagaimana simbol Batik Sidomukti sosialnya Theo van Leeuwen yang didukung
dipertukarkan oleh masyarakat Solo hingga dengan pengumpulan data primer dan data
akhirnya menciptakan suatu makna yang mendalam sekunder. Penelitian ini menggunakan data primer
bagi mereka. Penelitian ini bersifat Kualitatif karena merupakan sumber data dapat diperoleh
Interpretif, pengumpulan data dilakukan melalui langsung dari narasumber. Data primer dapat
wawancara, studi lapangan dan dokumentasi lalu berupa opini subjek (orang) secara individual atau
dianalisis menggunakan teori Theo Van Leeuwen. kelompok, hasil observasi terhadap batik sidomukti
Theo Van Leeuwen mengacu kepada pendekatan (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
yang digagas oleh Michael Alexander Kirkwood Metode yang digunakan untuk mendapatkan data
Halliday (M.A.K Halliday) – seorang linguist primer tersebut penulis melakukan observasi. Data

63
WACANA, Volume 18 No. 1, Juni 2019, hlm. 57 - 67

primer diperoleh dari: narasumber, wawancara, penelitiannya -Studi Literatur, -Dokumentasi, -


unit analisis, dan studi dokumentasi. Wawancara. Dan –Observasi. Penulis menggunakan
Data sekunder merupakan data yang sifatnya metode dengan model analisis Semiotika Sosial
tidak langsung memberikan data kepada yang dikemukakan oleh Theo Van Leeuwen adalah
pengumpul data, dan digunakan sebagai pendukung untuk menganalisis symbol social.
data primer; oleh karena itu tidak dapat hanya Tempat Penelitian dilakukan di wilayah Solo
menggunakan data sekunder sebagai satu-satunya – Jawa Tengah, khususnya di pusat perkotaan
sumber informasi untuk menyelesaikan masalah seperti; lokasi Keraton Surakarta, Musium Batik
penelitian ini. Data sekunder yang digunakan Danar Hadi Salon Perias Pengantin, dan Gedung
berasal dari: internet, data pustaka, jurnal, dan Pertemuan Sasana Krida Manahan Solo.Waktu dan
artikel. schedule penelitian dilaksanakan pada semester
genap Tahun 2018/2019.
Analisis Data
Menurut Theo Van Leeuwen, dalam bukunya
TEMUAN DAN DISKUSI
Introducing Social Semiotics, didalam sumber
daya semiotik bahwa semiotika melakukan tiga
hal: (2005: p.3): Diskusi Lapangan Menggunakan Metode
Mengumpulkan, mendokumentasikan dan Semiotika Sosial Theo Van Leeuwen
secara sistematis mem-katalog sumber-sumber Sesuai dengan metode semiotika sosial dari
semiotik – termasuk sejarah batik Sidomukti. Theo Van Leeuwen yaitu; Mengumpulkan data
Selanjunya menyelidiki bagaimana sumber dari museum batik Danar Hadi, perias pengantin,
daya ini digunakan dalam sejarah, budaya dan pedagang dan masyarakat. Langkah berikutnya
kelembagaan tertentu, serta bagaimana orang peneliti mendokumentasikan yaitu meyimpan,
membicarakannya, merencanakan, mengajarkan, merekam dan secara sistematis mengkatalog
membenarkan, mengkritik, dll. sumber-sumber semioti mengambil gambar
termasuk sejarahnya batik Sidomukti. Kemudian
Fokus Penelitian meneliti bagaimana sumber daya ini digunakan
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah dalam konteks historis, dalam hal ini batik
pada Makna Batik Sidomukti Ditinjau Dari sidomukti, budaya dan kelembagaan tertentu,
Semiotika Sosial Teori Theo Van Leuweendimana serta bagaimana orang membicarakannya dalam
menurut dimensi Batik elemennya terdiri dari konteks, merencanakan, mengajari, membenarkan,
Sejarah, Latar Belakang Budaya, Fungsi mengkritik, dan mengarahkan mereka. Diharapkan
Batik Sidomukti, dan bahan dasar. penelitian ini berkontribusi pada penemuan dan
Dalam dimensi Pesan (Tanda) dalam bentuk pengembangan sumber daya semiotik baru, dan
fisik elememnya terdiri dari Makna motif melanjutkannya menggunakan sumber daya
Batik Sidomukti dan ornamen- ornamen Batik semiotik yang ada. (Leuween, 2005: p.3).
Sidomukti. Dalam dimensi Media elemen focus Semiotika sosial fokus pada bagaimana
penelitian terdiri darikain mori/katun/ sutra masyarakat menggunakan ‘semiotics resources’
ukuran 2.10M. Dimensi Komunikan terdiri dari dalam memproduksi atau menginterpretasi
elemen Budayawan, Perias Pengantin, Pedagang artifak (tindakan) dan kegiatan komunikatif.
Batik, Masyarakat pengguna batik Sidomukti. Membandingkan dan membedakan varian
Dimensi Interpretasi elemen focus penelitiannya semiotika, kemudian mempelajari kesamaan dan
terdiri dari DiscourseGenre, Modality dan Style. perbedaannya, serta mengkaji bagaimana mereka
Dimensi Pertukaran tanda dan makna dengan dapat diintegrasikan sebagai ‘multimodal’ dari
elemen focus penelitian terdiri dari penggunaan artifak dan kegiatan komunikasi. Fokus pada
motif Batik Sidomukti pada acara pernikahan adat bagaimana masyarakat mengatur penggunaan
jawa, Tata cara pemakaian, dan Perkembangan batsik Sidomukti sebagai sumber semiotika. Bersifat
fungsi dan makna Batik Sidomukti. Sebagai bukti praktis, berorientasi pada observasi dan analisis,

64
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati. Makna Batik Sidomukti Solo Ditinjau Dari...

berupaya memahami kompleksitas produksi dan serta bagaimana orang membicarakannya dalam
interpretasi semiotika, untuk menemukan cara konteks ini - rencanakan, mengajari mereka,
baru dalam menggunakan sumber semiotika yang membenarkan mereka, mengkritik mereka, dan
sudah ada dan menemukan sumber semiotika baru. lain-lain. Diharapkan penelitian ini berkontribusi
Penulis melakukan investigasi melalui wawancara pada penemuan dan pengembangan sumber daya
terhadap narasumber terpilih dan juga observasi semiotik baru, dan selanjutnya menggunakan
pada acara pernikahan adat Jawa serta pusat grosir sumber daya semiotik yang ada.
batik solo. Penulis melakukan observasi mulai dari Berdasarkan observasi lapangan penulis
tanggal 11 Oktober 2018 hingga tanggal 3 Februari telah menemukan hasil penelitian yang mana
2019. makna batik Sidomukti pada akhir-akhir ini
Didalam observasi, peneliti merekam, mengalami pergeseran makna dan fungsi, yang
mengambil gambar, mencatat kegiatan perias pada awalnyabatik Sidomukti adalah symbol
pengantin saat melakukan pekerjaannya merias dari pernikahan. Akan tetapi dengan adanya
pengantin yang menggunakan batik Sidomukti perkembangan sosial, fashion dan budaya, maka
untuk prosesi pernikahan di gedung pertemuan batik sidomukti telah mengalami metamorphosis
Sasana Krida Solo yangdilanjutkan dengan sehingga beralih fungsi sebagai souvenir seperti;
wawancara. Wawancara yang dilakukan oleh tas, dompet, kemeja, celana serta souvenir lainnya.
penulis adalah wawancara tidak terstruktur kepada Sehingga batik Sidomukti tidak menjadi bermakna
perias, pengantin dan tamu undangan. Penulis juga jika digunakan pada tatanan dan tuntunan yang
mengamati kegiatan pemandu wisata museum salah.
batik Danar Hadi pada saat memandu menjelaskan
tentang batik sidomukti kepada wisatawan baik SIMPULAN
local maupun wisatawan manca negara, kemudian Dalam wawancara kepada Ibu Asti Museum
penulis melakukan wawancara terhadap manager Batik Danar Hadi Solo. Batik Sidomukti sebagai
museum batik Danar Hadi Solo tentang batik symbol kehidupan dalam bahtera rumah tangga
Sidomukti Solo. Berikutnya penulis melakukan dipertukarkan dengan menginformasi kan secara
observasi di Pusat Grosir Solo dan pasar Klewer detail makna dan filosofi dalam setiap gambar
Solo, dimana penuis menemukan souvenir dan dan ornamennya. Pertukaran tanda dan makna
celana pendek dengan motif batik Sidomukti. batik Sidomukti dari museum Danar Hadi kepada
masyarakat, wisatawan dan Pelajar/ Mahasiswa
Temuan/ Ringkasan Analisis dari ilmu kemudian mengarah ke pembelian. Batik
Batik Solo mewakili seluruh batik yang ada yang ditawarkan bervariatif baik dalam bentuk kain
di negri ini yang dikenal sebagai “The Spirit yang akan digunakan sebagai pakaian pengantin
of Java” yaitu slogan yang menunjukan Solo sampai pada batik souvenir dengan harga dan
sebagai salah satu Kota yamg memiliki ciri khas kualitas baik.
unik pembuatan batiknya dengan sangat beraneka Pertukaran tanda dan makna dari batik
ragam pola dan motif batik yang diproduksi dari Sidomukti dengan perias pengantin adalah
nenek moyang hingga sekarang. Sehingga Batik pertukaran makna batik Sidomukti terjadi di saat
merupakan artefak Budaya yang merupakan prosesi acara pernikahan adat Jawa. Peran seorang
sumber kontribusi bagi Kota Solo Jawa Tengah. perias pengantin besar dalam perkembangan dan
Dalam penelitian ini penulis telah melakukan pelestarian budaya pernikahan adat Jawa, dimana
pengumpulan data, mendokumentasikan dan keputusan untuk memakai batik sidomukti dapat
secara sistematis mengkatalog sumber-sumber terjadi atas keputusan calon pengantin. Namun
semiotik, termasuk sejarahnya batik Sidomukti. perkembangan fashion menjadi kendala terjadinya
Kemudian meneliti bagaimana sumber daya ini pertukaran disini, dikarenakan banyaknya
digunakan dalam konteks historis, dalam hal ini model, desain, dan kepraktisan sebuah tata
baik sidomukti, budaya dan kelembagaan tertentu, upacara pernikahan. Gaya pengantin Jawa mulai

65
WACANA, Volume 18 No. 1, Juni 2019, hlm. 57 - 67

ditinggalkan dan lebih memilih acara yang serba Jawa. Berdasarkan analisis penulis dari narasumber
praktis seperti “pesta berdiri”, tata upacara adat budayawan di Museum Batik Danarhadi, perias
tradisional Jawa membutuhkan waktu lebih lama, pengantin, pedagang dan masyarakat pemakai
tempat dan prosesi acara panjang. Begitu juga batik Sidomukti, mereka mempertukarkan makna
dengan perkembangan Makeup lebih banyak orang batik Sidomukti berdasarkan kepentingan mereka
memakai Make Up Artis dengan riasan yang lebih masing-masing. Dan sebagian dari narasumber
mengikuti trend dibandingkan perias pengantin tidak mengetahui makna batik Sidomukti sehingga
yang masih melakukan ritual dan tata cara adat tidak terjadi pertukaran tanda sesuai teorinya Theo
sesuai “pakemnya”. Serta perkembangan model an Leeuwen.
pakaian “syari” dewasa ini juga mempengaruhi Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pemakaian batik Sidomukti. wawasan pembaca mengenai makna motif
Pengamatan penulis dari narasumber pedagang, batik Sidomukti Solo. Penulis juga berharap
telah menemukan pedagang batik di Klewer Solo agar penelitian ini memberikan inspirasi dan
yang menjual beberapa souvenir yang bermotif ketertarikan untuk membuat penelitian-penelitian
batik Sidomukti Solo. Sovenir tersebut berupa lain yang berguna bagi kelestarian budaya Batik
celana pantai, dompet, celana panjang, dan tas. Nusantara agar masyarakat tidak melupakan
Ini artinya terjadinya pergeseran makna pada makna-makna yang terkandung didalamnya.
batik Sidomukti. Batik Sidomukti akan bermakna Sehingga memberikan dampak positif pada
pada saat dipakai acara pernikahan adat Jawa, minat daya beli terhadap batik. Dan juga Saran
dan akan menjadi tidak bermakna jika batik peneliti, penggunaan batik Sidomuktii sebaiknya
Sidomukti dipakai untuk celana pantai, dompet memperhatikan makna yang terkandung di
atau souvenir lainya, seperti yang dikatakan oleh dalamnya dan harus disesuaikan dengan tempat,
ibu Asti di Museum Batik Danar Hadi Solo dan acara, dan tujuan acara tersebut.
perias pengantin Ibu Amitya yang penulis jumpai
dan wawancarai di Gedung pertemuan Sasana DAFTAR PUSTAKA
Krida Manahan Solo. Sedangkan pedagang batik Alfian ika, N. 2013. “Analisis Wacana Kritis Teori
tidak melakukan pertukaran makna pada batik Inclusion Theo Van Leeuwen Dalam Berita
Sidomukti, karena hanya terjadi transaksi jual beli Kriminal Tema Pencurian Koran Posmetro
atas barang souvenir tanpa mengetahui makna Padang Edisi Mei 2013”. ISSN: 2442-8485
yang terkandung pada batik Sidomukti. E-ISSN: 2460-6319.
Melalui teori sosial semiotika oleh Theo Van Alfianika, N. 2016. “Analisis Wacana Kritis Teori
Leeuwen, penulis menganalisis bagaimana batik Inclusion Theo Van Leeuwen Dalam Berita
Sidomukti digunakan berdasarkan kedalamanmakna Kriminal Tema Pencurian Koran Posmetro
oleh mereka yang menggunakannya. Penulis Padang Edisi Mei 2013”. (ISSN: 2442-
melihat hal ini juga berdasarkan latar belakang 8485 E-ISSN: 2460-6319)
mereka, termasuk keluarga, pendidikan, dan Ali, Ustman. 2005. Pengertian Batik Dan Jenis-
bagaimana mereka mengetahui dan memahami Jenis Batik. Diperoleh dari website: http://
batik Sidomukti. Berdasarkan analisis yang www.pengertianpakar.com/2015/04/
menerapkan teorinya Theo Van Leeuwen pengertian-batik-dan-jenis-jenis-batik.
penulis melihat bahwa masyarakat melihat Batik html.
Sidomukti dengan representasi yang berbeda - Assegaf, A. 2018. “Mitos Olahraga dan Kesetaraan
beda, terlihat dari cara mereka mengaplikasikan Terhadap Kampanye Nike Bertajuk
makna batik Sidomukti dalam kehidupan sehari- “Equality”. Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu
hari dan bagaimana mereka memaknainya. Komunikasi, Vol.17 no.2. (181-192).
Masyarakat Jawa pada umumnya melihat batik Batik Heritage. 2014. Komunitas Pelestarian Batik
Sidomukti Solo adalah batik yang dipakai dan Tulis “Sejarah Batik Solo”. Yogayakarta:
sebagai pelengkap tata upacara pernikahan adat Pustaka Pelajar.

66
Dwi Koni Meindrasari, Lestari Nurhayati. Makna Batik Sidomukti Solo Ditinjau Dari...

Cresswell, J. W. 2014. Penelitian Kualitatif dan NY: Routledge.


Desain Riset. Memilih Diantara Lima Masiswo. 2013. “Analisis Ikonografis Batik Motif
Pendekatan. (Edisi 3). Yogayakarta: Sidomukti Ukel Salem Kabupaten Brebes
Pustaka Pelajar. “(Ikonografic Analysis of Sidomukti Ukel
Denzin, N., Lincoln, Y. 2000. Handbook Salem Motif in Brebes Regency)
of Qualitative Research. USA: Sage Neuman, W. Lawrence. 2013. Metode Penelitian
Pubication, Inc. Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Denzin, N., Lincoln, Y. 2005. Handbook of Kuantitatif, Edisi 7. Hak Cipta Bahasa
Qualitative Research 2. USA: Sage Indoneia. Jakarta: Indeks.
Pubication, Inc Ritongga, R. 2014, “Pertarungan Makna Pada
Doellah, H. Santoso. 2002. Batik, Pengaruh Zaman Konvensi Parti Demokrat Dalam Mencari
dan Lingkungan. Danar Hadi. Solo Calon Presiden Republik Indonesia
Emilia, D., Theo Van Leeuwen. 2011. “The (Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of
Semiotics of Texture: From Textile to Communication Jilid 30(2) 2014: 201-220)
Visual”. (Vol.10, Issue 04 2011) Tyas, F.Y. 2013. “Analisis Semiotika Motif
Galih, B. 2017. UNESCO Akui Batik Sebagai Batik Khas Samarinda” (eJournal Ilmu
Warisan Dunia Dari Indonesia. Diperoleh Komunikasi. Vol.1(4): 328-339 ISSN
dari website https://nasional.kompas.com/ 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.
read/2017/10/02/08144021/2-oktober- ac.id © Copyright 2013.
2009-unesco-akui-batik-sebagai-warisan- Vera, N. 2014. Semiotika Dalam Riset Komunikasi.
dunia-dari-indonesia Bogor: Galia Indonesia.
Halliday, M.A.K & Hasan, R. 1985. Language, Wihardi, D., Riyodina, G., Pratikno, Kristanty.
text, and context: Aspects of language 2015, “Pergeseran Makna Motif Batik
in social-semiotic perspective. Victoria: Yogyakarta – Surakarta”, Vol. 5 no. 2,
Deakin University Press. Agustus 2014-Januari 2015 ISSN: 2087-
Honggopuro, K. 2002. Bathik Sebagai Busana 2461.
dalam Tatanan dan Tuntunan. Surakarta: Wronska, M., Friend. 2016. Javanese Batik toThe
Yayasan Peduli Keraton Surakarta World. Jakarta: Centro Inti Media.
Hadiningrat. Yahya, S.R. 2005. “Analisis Modaliti Acuan
Kusrianto, A. 2013. Filosofi, Motif dan Kegunaan Semiotik Sosial Pertuturan Masyarakat
Batik.Yogyakarta: Andi Offset. Seletar”. ISSN: 2180-4842. Vol. 5, Bil. 1
Leeuwen, T.V. 2005. Introducing Social Semiotics. (Mei 2015): 30-43.

67

Anda mungkin juga menyukai