Laporan Diskusi Materi 3
Laporan Diskusi Materi 3
OLEH KELOMPOK 6 :
1. Agung Ariandi Nugraha
2. Agustia Putri
3. Albania Sofyan
4. Habil Putra Nelfira
A. Lembaga Keberatan
Lembaga Keberatan Pajak merupakan lembaga penyelesaian sengketa pajak
yang berada dalam organisasi Direktorat Jenderal Pajak dan merupakan perwujudan
dari Pasal 25 UU KUP, Pasal 15 UU PBB Pasal 16 UU BPHTB, Pasal 31 ayat (2) UU
PP dan Pasal 48 ayat (2) UU PTUN.
Lembaga keberatan pajak merupakan suatu sarana atau saluran hukum yang
memberi kesempatan kepada wajib pajak untuk mencari keadilan apabila wajib pajak
merasa, bahwa dirinya diperlakukan tidak sebagaimana mestinya, atau merasa
diperlakukan tidak adil oleh pihak administrasi pajak.
Kewenangan lembaga keberatan yaitu hanya memeriksa dan
memutus terhadap semua surat ketetapan pajak (SKP), mulai dari surat ketetapan
pajak sampai surat ketetapan pajak nihil.
D. Pengadilan Pajak
Kewenangan dan kekuasaan lembaga peradilan pajak ini telah diatur dalam
Pasal 31, 32, dan 33 Undang-Undang No. 14 Tahun 2002, sebagai berikut:
Tugas dan wewenang pengadilan pajak adalah memeriksa dan memutusa sengketa
pajak.
Dalam hal banding, pengadilan pajak hanya berwenang untuk memeriksa dan
memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal gugatan, pengadilan pajak berwenang untuk memeriksa dan memutus
sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau
keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang telah beberapa kali diubah, di mana yang terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
Tugas dan kewenangan pengadilan pajak juga terkait dengan pengawasan
terhadap kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak
yang bersengketa dalam sidang-sidang pengadilan pajak, yang mana
pengawasannya diatur lebih lanjut dengan keputusan Ketua Pengadilan Pajak.
Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir, keputusan pengadilan pajak
bersifat final. Artinya, putusan pengadilan pajak atas sengketa pajak tidak dapat
diajukan gugatan ke peradilan umum.
Pengadilan pajak memiliki kuasa untuk memanggil atau meminta data atau
keterangan yang berkaitan dengan sengketa pajak dari pihak ketiga guna
keperluan pemeriksaan sengketa pajak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.