Anda di halaman 1dari 55

PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK

KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI
SIBORONG-BORONG

SKRIPSI

OLEH :

RYAN BARITA SIANIPAR


110301211
AGROTEKNOLOGI / ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Universitas Sumatera Utara


PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK
KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI
SIBORONG-BORONG

SKRIPSI

OLEH :

RYAN BARITA SIANIPAR


110301211
AGROTEKNOLOGI / ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana
di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

This Research aimed to know the response of combination of chicken manure


fertilizer and goat manure fertilizer to soil N, P, K nutrient and growth or
productivity of Capsicum annum L. This research conducted in Hutaginjang,
Siborong-borong from November, 2016 untill April, 2017. This research applied
randomized block design non-factorial with six combination treatment factor (0%
manure fertilizer, 100% chicken manure fertilizer, 75% chicken manure fertilizer
+ 25 % goat manure fertilizer, 50% chicken manure fertilizer+50% goat manure
fertilizer, 25% chicken manure fertilizer+ 75% goat manure fertilizer, 100% goat
manure fertilizer) and four replications. The result showed that combination of
chicken manure fertilizer and goat manure fertilizer can increase the plant height,
fruit weight per sample, fruit weight per plot. Application of chicken manure
fertilizer and goat manure fertilizer with the same dose was optimum treatment to
plant weight. Chicken manure fertilizer could supply soil nutrient in the early
growth plant and goat manure fertilizer supplied soil nutrient in the further growth
plant.

Key word : Capsicum annum L., chicken manure fertilizer, goat manure fertilizer

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat respon pemberian kombinasi pupuk
kandang ayam dan pupuk kandang kambing terhadap peningkatan hara N,P,K
tanah dan pertumbuhan serta produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum
annum L.). Penelitian ini dilakukan di desa Hutaginjang Kecamatan
Siborongborong pada November 2016 sampai dengan April 2017. Metode
penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non factorial
dengan faktor perlakuan terdiri dari 6 kombinasi (tanpa aplikasi pupuk kandang ;
100% pupuk kandang Ayam; 75% pupuk kandang ayam + 25% pupuk kandang
kambing; 50% pupuk kandang ayam + 50% pupuk kandang kambing; 25% pupuk
kandang ayam + 75% pupuk kandang kambing; 100% pupuk kandang kambing)
dan 4 ulangan. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kandang ayam
dan pupuk kandang kambing mampu meningkatkan tinggi tanaman, bobot buah
tanaman per sampel dan bobot buah tanaman per plot, pemberian pupuk kandang
ayam dan pupuk kandang kambing pada perbandingan yang sama adalah
perlakuan terbaik terhadap bobot tanaman. Pupuk kandang ayam mampu
menyediakan unsur hara pada awal pertumbuhan tanaman dan pupuk kandang
kambing menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman selanjutnya.

Kata kunci : Capsicum annum L., pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing

ii

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tapanuli Utara, 03 Oktober 1993 dari ayah R.

Sianipar dan ibu R. Simanjuntak. Penulis merupakan anak ketiga dari Sembilan

bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah SDN 173310

Hutaginjang Kec. Siborong-borong lulus pada tahun 2005, SMP Negeri 1

Siborong-borong lulus pada tahun 2008, SMA Negeri 1 Siborong-borong lulus

pada tahun 2011. Tahun 2011 diterima sebagai mahasiswa fakultas pertanian

universitas sumatera utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB) pada

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Selama perkuliahan penulis aktif sebagai anggota himpunan mahasiswa

agroteknologi (HIMAGROTEK) (2011), Anggota Kegiatan Mahasiswa Kristen

(2011) dan Anggota Perhimpunan Pemuda/I Siborong-borong (P3S) (2011).

Penulis melaksanakan Praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Wana Sari Nusantara

Kabupaten Teluk Kuantan Singingi pada bulan Juli 2014 sampai Agustus 2014.

iii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

berjudul “Pemberian Kombinasi Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Kandang

Kambing Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Cabai Merah

(Capsicum Annum L.) di Siborong-borong” yang merupakan salah satu syarat

untuk dapat menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Komisi

Pembimbing Bapak Dr. Ir. Mukhlis, M.Si. selaku Ketua pembimbing dan kepada

Ibu Ir. Alida Lubis, M.S. selaku Anggota komisi pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada orangtua tercinta Ayahanda R. Sianipar dan Ibunda

R. Simanjuntak yang telah membesarkan penulis, atas kasih sayang, dukungan

moril dan material serta doa. Kepada saudara penulis kak Lisna, kak Windya, adik

Fransiska, Nia kartini, Nova, Rica, Putry dan Maria Reviska yang telah

memberikan doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan

terima kasih.

Medan, Agustus 2019

Penulis

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Hal

ABSTRACT ……………………………………………………………….....i

ABSTRAK ……………………………………………………………… .....ii

RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………. ..iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
Hipotesa Penelitian ................................................................................. 3
Kegunaan Penelitian ............................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ...................................................................................... 4
Syarat Tumbuh ....................................................................................... 7
Iklim .............................................................................................. 7
Tanah ............................................................................................. 7
Pupuk Kandang Ayam ........................................................................... 8
Pupuk Kandang Kambing ...................................................................... 10

METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 13
Bahan dan Alat Penelitian. ..................................................................... 13
Metode Penelitian ................................................................................... 13
Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 15
Analisis Pupuk Kandang ............................................................... 15
Analisis Tanah ............................................................................... 15
Persiapan Lahan ............................................................................ 15
Pembuatan Bedengan .................................................................... 15
Pemupukan .................................................................................... 15
Penutupan bedengan dengan MPHP ............................................. 15
Pembibitan..................................................................................... 16
Penanaman .................................................................................... 16
Pemeliharaan Tanaman ................................................................. 16
Pengairan ............................................................................. 16
Pemasangan ajir................................................................... 16

Universitas Sumatera Utara


Penyiangan .......................................................................... 16
Pengendalian Hama dan Penyakit ....................................... 17
Panen ............................................................................................. 17
Parameter Pengamatan ........................................................................... 17

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil ………………………………………………………….....……...18
Tinggi Tanaman ............................................................................ 18
Bobot Buah Tanaman Sampel per Panen ...................................... 18
Bobot Buah Tanaman Cabai per Plot ............................................ 19
Jumlah Buah Tanaman Sampel per Panen .................................... 20
Jumlah Buah Tanaman Cabai per Plot .......................................... 21
Pembahasan ............................................................................................ 22

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan ............................................................................................. 28
Saran …………………………………………………………….. ........28

DAFTAR PUSTAKA

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No Tabel Hal

4.1 Tinggi Tanaman Cabai pada Akhir Masa Vegetatif………………….. 18

4.2 Bobot Buah Tanaman Sampel Per Panen…………………………….. 19

4.3 Bobot Buah Tanaman Cabai per Plot………………………………… 20

4.4 Jumlah Buah Tanaman Sampel per Panen…………………………… 21

4.5 Jumlah Buah Tanaman Cabai per Plot……………………………….. 22

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Hal

1 Bagan Penelitian…………………………………………………….. 31

2 Analisis Tanah dan Pupuk Kandang……………………………… 33

3 Tinggi Tanaman Pada Akhir Fase Vegetative……………………… 33

4 Bobot Buah Sampel Panen I (g/Tanaman)…………………………. 34

5 Bobot Buah Sampel Panen II (g/Tanaman)………………………… 34

6 Bobot Buah Sampel Panen III (g/Tanaman)………………………… 35

7 Bobot Buah Sampel Panen IV (g/Tanaman)……………………… 35

8 Bobot Buah Per Plot Panen I (g/Tanaman)………………………… 36

9 Bobot Buah Per Plot Panen II (g/Tanaman)………………………... 36

10 Bobot Buah Per Plot Panen III (g/Tanaman)………………………. 37

11 Bobot Buah Per Plot Panen IV (gTanaman)………………………. 37

12 Jumlah Buah Panen I (Buah/Tanaman)……………………………. 38

13 Jumlah Buah Panen II (Buah/Tanaman)…………………………… 38

14 Jumlah Buah Panen III (Buah/Tanaman)…………………………... 39

15 Jumlah Buah Panen IV (Buah/Tanaman)…………………………... 39

16 Jumlah Buah Per Plot Panen I………………………………………. 40

17 Jumlah Buah Per Plot Panen II……………………………………… 41

18 Jumlah Buah Per Plot Panen III…………………………………… 41

19 Jumlah Buah Per Plot Panen IV…………………………………… 42

20 Total Bobot Buah Panen I Sampai Panen IV……………………… 42

21 Gambar Hasil Penelitian…………………………………………….. 43

viii

Universitas Sumatera Utara


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran

penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah

tropika seperti di Indonesia. Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi

rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung

dan lainnya (B2P2TP, 2008). Berdasarkan data dari Kementrian Pertanian Tahun

2015 menyatakan bahwa produksi tanaman cabai di Indonesia sebesar 1.082.136

ton/tahun dan produksi pada khususnya daerah Sumatera Utara sebesar 172.857

ton/tahun. Produksi ini diharapkan dapat meningkat pada tahun 2019

sebesar 22 %.

Manfaat dari penggunaan pupuk kandang (pukan) telah diketahui berabad-

abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun

perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pukan

adalah kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis

makanannya, alas kandang, dan penyimpanan/pengelolaan. Kandungan hara

dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan (Hartatik dan Widowati, 2010).

Peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman dipengaruhi oleh

beberapa hal, yaitu terpenuhinya unsur hara pada pertumbuhan tanaman, selain itu

pengaruh ketersediaan bahan organik dan juga pemberian berbagai jenis mulsa

serta intensitas pemupukan yang berimbang dan penggunaan varietas yang unggul

(Koryati, 2004).

Universitas Sumatera Utara


2

Pemupukan merupakan salah satu teknis dalam upaya meningkatkan hasil

panen tanaman cabai. Pemupukan yang dilakukan menggunakan pupuk organik

dan organik karena tanaman cabai adalah tanaman yang sangat membutuhkan

unsur hara. Menurut Kementrian Pertanian (2011) dosis pemupukan anorganik

untuk tanaman cabai yaitu N 100-120 kg/ha, P2O5 80 kg/ha, dan K2O 100-120

kg/ha sedangkan dosis pemupukan organik 10-20 ton/ha.

Pupuk kandang ayam mempunyai kelebihan dalam kecepatan penyediaan

hara, seperti kadar N, P, K, dan Ca. Sifat pupuk kandang ayam yang mudah

terdekomposisi membuat pupuk kandang ayam selalu memberikan respon

tanaman yang terbaik pada awal musim yang pertama, sedangkan pupuk kandang

kambing memiliki mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur

tanah dengan pemantapan agregat tanah, aerasi, dan daya menahan air serta

kapasitas tukar kation.

Kebutuhan nutrisi atau pupuk yang dibutuhkan tanaman cabai merpakan

hal yang utama guna peningkatan hasil panen yang memuaskan. Kejelian dalam

menggunakan pupuk baik cara pengaplikasian kepada tanaman, jenis pupuk yang

digunakan, waktu pengaplikasian pupuk, seta dosis yang diberikan, merupakan

kunci utama dari peningkatan hasil panen yang maksimal (Wahyudi, 2011).

Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.

Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak

terdapat suatu unsur hara tanaman, maka kegiatan metabolism akan terganggu

atau berhenti sama sekal. Disamping itu, umumnya tanaman yang kekurangan

atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan suatu organ tertentu yang

spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan. Gejala ini akan hilang apabila hara

Universitas Sumatera Utara


3

tanaman ditambahkan kedalam tanah atau diberikan lewat daun

(Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Atas dasar kebutuhan unsur hara tanaman cabai (Capsicum annuum L.)

dengan masa pertumbuhan tanaman ± 7 bulan, maka selain pemberian pupuk

kimia perlu dilakukan dengan pemberian kombinasi pupuk kandang Ayam yang

cepat tersedia bagi tanaman, dan pupuk kandang kambing yang lama tersedia bagi

tanaman. Maka penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

terhadap produktivitas cabai merah di kecamatan siborong-borong.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk dapat melihat respon pemberian

kombinasi pupuk kandang ayam dan kambing terhadap peningkatan hara N,

P, K tanah dan pertumbuhan serta produksi tanaman cabai merah

(Capsicum annuum L.).

Hipotesis Penelitian

Pemberian beberapa dosis dan kombinasi pupuk kandang ayam dan

kambing, meningkatkan kadar hara N, P, K tanah, dan pertumbuhan serta

produksi tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.).

Kegunaan Penelitian

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi

pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara


TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Cabai

Menurut Tindall (1983) tanaman ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Ordo : Polemoniales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L.

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae)

dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di

dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A danvitamin C serta

mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasapedas dan

memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah – rempah (bumbu

dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisadipakai untuk kebutuhan

sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar ( Harpenas, 2010).

Akar

Menurut (Harpenas, 2010), cabai adalah tanaman semusim yang berbentuk

perdu dengan perakaran akar tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak

menyebar, panjangnya berkisar 25-35 cm. Akar ini berfungsi antara lain menyerap

air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang

tanaman. Sedangkan menurut akar tanaman cabai tumbuh tegak lurus ke dalam

Universitas Sumatera Utara


5

tanah,berfungsi sebagai penegak pohon yang memiliki kedalaman ± 200 cm serta

berwarna coklat. Dari akar tunggang tumbuh akar- akar cabang, akarcabang

tumbuh horisontal didalam tanah, dari akar cabang tumbuh akar serabut yang

berbentuk kecil- kecil dan membentuk masa yang rapat.

Batang

Batang utama cabai menurut (Hewindati, 2006) tegak dan pangkalnya

berkayu dengan panjang 20-28 cm dengan diameter 1,5-2,5cm. Batang

percabangan berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm,diameter batang

percabangan mencapai 0,5-1 cm. Percabangan bersifat dikotomi atau menggarpu,

tumbuhnya cabang beraturan secara berkesinambungan. Tanaman cabai berbatang

tegak yang bentuknya bulat. Tanaman cabai dapat tumbuh setinggi 50-150 cm,

merupakan tanaman perdu yang warna batangnya hijau dan beruas-ruas yang

dibatasi dengan buku-buku yang panjang tiap ruas 5-10 cm dengan diameter data

5-2 cm.

Daun

Daun cabai menurut (Dermawan dan Harpenas 2010) berbentuk hati ,

lonjong,atau agak bulat telur dengan posisi berselang-seling. Sedangkan menurut

(Hewindati, 2006), daun cabai berbentuk memanjang oval dengan ujung

meruncing atau diistilahkan dengan oblongus acutus, tulang daun berbentuk

menyirip dilengkapi urat daun. Bagian permukaan daun bagian atas berwarna

hijau tua, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda atau hijau

terang. Panjang daun berkisar 9-15 cm dengan lebar3,5-5 cm. Selain itu daun

cabai merupakan Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak

tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal

Universitas Sumatera Utara


6

meruncing, tepi rata, petulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm,

berwarna hijau.

Bunga

Menurut (Hewindati, 2006), bunga tanaman cabai berbentuk terompet

kecil, umumnya bunga cabai berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna ungu.

Cabai berbunga sempurna dengan benang sari yang lepas tidak berlekatan.

Disebut berbunga sempurna karena terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga,

kelopak bunga, mahkota bunga, alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.

Bunga cabai disebut juga berkelamin dua atau hermaphrodite karena alat kelamin

jantan dan betina dalam satu bunga. Posisi bunga cabai menggantung. Warna

mahkota putih, memiliki kuping sebanyak 5-6 helai, panjangnya 1-1,5 cm, lebar

0,5 cm, warna kepala putik kuning.

Buah

Buah cabai menurut (Tjahjadi, 2010), buahnya buah buni berbentuk

kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya,

menggantung, permukaan licin mengkilap, diameter 1-2 cm,panjang 4-17 cm,

bertangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak

menjadi merah cerah. Sedangkan untuk bijinya biji yang masih muda berwarna

kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm.

Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya,

tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan.

Universitas Sumatera Utara


7

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman cabai merah mempunyai daya adaptasi yang cukup luas.

Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman

cabai merah mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Curah hujan yang baik

untuk pertumbuhan tanaman cabai merah adalah sekitar 600-1200 mm per tahun.

Cahaya matahari diperlukan sejak pertumbuhan bibit hingga tanaman berproduksi.

Pada intensitas cahaya yang tinggi dalam waktu yang cukup lama, masa

pembungaan cabai merah terjadi lebih cepat dan proses pematangan buah juga

berlangsung lebih singkat (Sumarni dan Muharam, 2005).

Tanah

Tanaman cabai merah dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal

drainase dan aerasi tanah cukup baik, dan air cukup tersedia selama pertumbuhan

dan perkembangan tanaman. Tanah yang ideal untuk penanaman cabai merah

adalah tanah yang gembur, remah, mengandung cukup bahan organik (sekurang-

kurangnya 1,5%), unsur hara dan air, serta bebas dari gulma. Tingkat kemasaman

(pH) tanah yang sesuai adalah 6-7 (Sumarni dan Muharam, 2005).

Budidaya tanaman cabai di beberapa daerah dilakukan dengan berbagai

tenik budidaya, penggunaan Mulsa adalah salah satu teknik yang dilakukan untuk

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai, kelebihan pengunaan

mulsa ini diantaranya suhu dalam tanah yang dipasang mulsa lebih konstan,

kelembaban tanah terjaga, pertumbuhan gulma tertekan dan banyak hal lainnya.

Penggunaan mulsa plastik hitam perak mempunyai kelebihan dibandingkan

dengan penggunaan mulsa lainnya karena permukaan perak dari mulsa hitam

Universitas Sumatera Utara


8

perak akan memantulkan radiasi matahari dipertinggi yang memiliki efek ganda.

Yang pertama memperkecil panas yang mengalir ke dalam tanah sehingga suhu

tanah dapat diturunkan dan efek yang kedua ialah memperbesar radiasi matahari

yang dapat di terima oleh daun-daun tanaman sehingga proses fotosintesis dapat

ditingkatkan (BPTP, 2001).

Pupuk Kandang Ayam

Salah satu alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan

tanah adalah dengan pemberian bahan organik seperti pupuk kandang ke dalam

tanah. Pemberian pupuk kandang, selain dapat meningkatkan kesuburan tanah

juga dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan yang harganya relatif mahal dan

terkadang sulit diperoleh (Souri, 2001).

Pupuk kandang dapat dikatakan selain mengandung unsur makro

(nitrogen, fosfor, dan kalium) juga mengandung unsur hara mikro (Kalsium,

Magnesium, dan Tembaga) yang semua membentuk pupuk, menyediakan unsur

atau zat makanan bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pupuk kandang memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan pupuk alam lainnya

maupun pupuk buatan. Walaupun cara kerjanya kalau dibandingkan dengan cara

kerja pupuk buatan dapat dikatakan lambat karena harus mengalami proses

perubahan terlebih dahulu sebelum dapat diserap oleh tanaman (Sutedjo, 2002).

Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan. Pupuk

kandang ayam mengandung hara 57% H2O, 29% bahan organik, 1,5% N, 1,3%

P2O5, 0,8% K2O, 4% CaO dengan rasio C/N 9-1 (Hartatik dan Widowati, 2010).

Pupuk Kandang memang dapat menambah tersedianya bahan makanan

(unsur hara) bagi tanaman yang dapat diserapnya dari dalam tanah. Selain itu,

Universitas Sumatera Utara


9

pupuk kandang ternyata mempunyai pengaruh yang positif terhadap sifat fisik dan

kimia tanah, mendorong kehidupan (perkembangan) jasad renik. Dengan kata lain

pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai faktor dalam tanah,

sehingga menjadi faktor yang menjamin kesuburan tanah (Sutejo, 2002).

Menurut Samadi dan Cahyono (2005) dosis pupuk kandang ayam yang

terbaik untuk tanaman cabai merah adalah 20 ton/Ha. Pupuk kandang segar

mempunyai C/N = 25. Bila langsung dipupuk ke dalam tanah, jasad renik akan

menarik N dari dalam tanah. Pupuk kandang ayam dianggap sebagai pupuk

lengkap karena selain menimbulkan tersedianya unsur hara bagi tanaman juga

mengembangkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat

membantu struktur agregat tanah. Kenyataannya dalam penarikan N ini akan

berlangsung persaingan diantara jasad renik, peristiwa persaingan antara jasad

renik di dalam tanah disebut immobilisasi N. Pupuk kandang mempunyai cara

kerja yang lambat karena harus mengalami proses-proses perubahan terlebih

dahulu sebelum dapat diserap tanaman (Sutedjo, 2002).

Pupuk kandang ayam dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain

menimbulkan tersedianya unsur hara bagi tanaman juga mengembangkan

kehidupan mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat membantu struktur

agregat tanah . Pupuk kotoran ayam dapat menyumbangkan unsur hara yang

diperlukan tanaman, seperti N, P, K, dan beberapa unsur hara mikro berupa Fe, Zn

dan Mo (Susilowati, 2013)

Pupuk Kandang Kambing

Pupuk organik seperti pupuk kadang kambing dapat meningkatkan

kegiatan jasad renik tanah untuk merombak secara bertahap. Hasil rombakan

Universitas Sumatera Utara


10

bahan organik oleh jasad renik akan menghasilkan hara yang dibutuhkan oleh

tanaman. Konseksuensinya respons tanaman per satu satuan waktu priode yang

panjang terhadap pemberian pupuk organik meningkat. Pupuk kandang kambing

memiliki kandungan Nitrogen sebesar 0,6%, Phospor 0,3%, dan Kalium 0,17%.

Oleh karena itu pemberian pupuk organik sangat perlu untuk mempertahankan

tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman (Mathius, 1994).

Pemberian pupuk organik kotoran kambing, kotoran sapi dan kotoran

ayam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat

berangkasan basah. Pada peubah tinggi tanaman pemberian pupuk organik

kotoran kambing berpengaruh nyata apabila dibandingkan dengan pemberian

pupuk kotoran sapi, dan kotoran ayam. Tanaman akan lebih banyak memperoleh

unsur hara melalui kotoran kambing, karena mengandung unsur hara yang lebih

banyak dan bervariasi dibandingkan dengan kotoran sapi dan ayam

(Nurshanti, 2009).

Dampak positif lain yang diakibatkan oleh pupuk kandang adalah

meningkatnya sifat fisik dan kimia tanah terutama dalam hal kemampuan

menyerap dan mengikat air tanah. Pemberian pupuk domba/kambing dapat

meningkatkan (21 %) rataan hasil pipilan jagung jika dibandingkan dengan

produksi jagung pipilan yang umumnya diperoleh dengan menggunakan pupuk

anorganik (Mathius, 1994)

Perbedaan dalam proses hetrotrofik pada reaksi aminisasi dan nitrifikasi

pada pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing. Hal ini tidak lepas dari

proses kematangan pupuk kandang dimana pupuk kandang kambing lebih matang.

Universitas Sumatera Utara


11

Sehingga jumlah N yang dihasilkan dari proses aminisasi dan nitrifikasi pada

pupuk kandang kambing relatif lebih cepat dan lebih besar ( Hartoyo, 2008).

Menurut Notohadiprawiro,dkk, 2006 dalam Susilowati (2013) Pupuk

kotoran kambing mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur

tanah dengan pemantapan agregat tanah, aerasi , dan daya menahan air, serta

kapasitas tukar kation. Struktur tanah yang baik menjadikan perakaran

berkembang dengan baik sehingga semakin luas bidang serapan terhadap unsur

hara sehingga dapat menjadikan produktivitas tanaman cabai merah besar yang

mampu berproduktivitas dengan baik dan banyak menghasilkan buah.

Unsur fosfor bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar,

khususnya benih dan tanaman muda. Selain itu berfungsi juga sebagai bahan

mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan

pernafasan serta mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah (Lingga dan

Marsono (2004) dalam Indah ,2006).

Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman

akan terhambat dan produksinya menurun. Kekurangan salah satu atau beberapa

unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana

mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula

tanaman yang mati muda (Thania, 2011).

Nitrogen yang berperan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ

tanaman yang berfungsi sebagai bahan sintesis klorofil, protein dan asam amino

yang menyebabkan proses fotosintesis berlangsung baik, diasumsikan semakin

tinggi fotosintat yang ditranslokasikan sehingga bobot kering tanaman juga

meningkat (Mulyati, 2007).

Universitas Sumatera Utara


12

Unsur nitrogen yang dominan terkandung dalam pupuk kandang berfungsi

dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman terutama untuk memacu

pertumbuhan daun. Diasumsikan semakin besar luas daun maka semakin tinggi

pula fotosintat yang ditranslokasikan fotosintat tersebut digunakan untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman, antara lain pertambahan ukuran

panjang atau tinggi tanaman , pembentukan cabang baru dan daun baru

(Wijayanti, et.al, 2013).

Sitompul, 1995 dalam Mutadayyinah (2009), bahwa bagian-bagian

tanaman khususnya daun akan meningkatkan bobot segar dan bobot kering

tanaman itu sendiri. Selain itu hal yang mempengaruhi berat kering tanaman

adalah waktu pengambilan tanaman sampel untuk ditibang berat keringnya,

pengukuran berat kering tanaman yang ideal adalah pada saat awal pembungaan

atau akhir dari masa pertumbuhan vegetatif dimana pada saat itu terjadi puncak

pertumbuhan (Silvia, et.al, 2012).

Universitas Sumatera Utara


METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Huta Ginjang Kecamatan

Siborongborong kabupaten Tapanuli Utara, Pada ketinggian tempat ± 1200 mdpl.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan April

2017.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan adalah bibit cabai merah sebagai objek

penelitian, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing sebagai bahan yang

akan diaplikasikan, mulsa plastik perak hitam (MPPH) sebagai penutup tanah,

pupuk NPK sebagai pupuk dasar, insektisida sebagai pengendali hama dan

penyakit, air untuk menyiram tanaman, ajir untuk menopang tanaman, tali plastik

untuk mengikat ajir, label sebagai penanda perlakuan, dan bahan-bahan kimia

tanah di laboratorium yang digunakan untuk analisis.

Adapun alat yang akan digunakan adalah cangkul sebagai alat pengolah

tanah, parang untuk memotong ajir, meteran untuk mengukur bedengan dan jarak

tanam, timbangan untuk menimbang pupuk kandang, ember sebagai tempat pupuk

kandang, kalkulator untuk menghitung data, kamera sebagai alat dokumentasi,

dan alat-alat kimia tanah di laboratorium yang digunakan untuk analisis.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non

faktorial dengan faktor perlakuan terdiri dari 6 kombinasi dan 4 ulangan, yaitu :

Universitas Sumatera Utara


14

P0 : Kontrol

P1 : 100% Pukan Ayam (20 ton/ha) ; (6,72 kg/plot)

P2 : 75% Pukan Ayam + 25% Pukan Kambing

P3 : 50% Pukan Ayam + 50% Pukan Kambing

P4 : 25% Pukan Ayam + 75% Pukan Kambing

P5 : 100% Pukan Kambing (20 ton/ha) ; (6,72 kg/plot)

Jumlah ulangan : 4 Ulangan

Model linier yang digunakan adalah :

Yij = µ + αi + βj + εij

I = 1,2,3,… J = 1,2,3,…

Dimana :

Yij : hasil pengamatan perlakuan ke- i dalam ulangan ke-j

µ : Nilai rata – rata

αi : Efek Ulangan ke-i

βj : Efek Perlakuan ke-j

εij : Galat dari blok ke-i, varietas ke-j

Selanjutnya data dianalisis dengan Sidik Ragam pada setiap parameter

yang di ukur dan di uji lanjutan bagi perlakuan yang nyata dengan menggunakan

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%.

Pelaksanaan Penelitian

Analisis Pupuk Kandang

- C/N

- N

- P2O5

Universitas Sumatera Utara


15

- K2O

Analisis Tanah

Analisis tanah dilakukan setelah inkubasi (7 hari) yaitu setelah aplikasi

pupuk kandang, meliputi parameter :

- pH Tanah

- C-Organik (%), Metode Walkley and Black

- N total tanah (%)

- P tersedia (ppm)

- K tukar

- Rasio C/N

Persiapan Lahan

Lahan diolah dan dibersihkan dari gulma dan sisa – sisa tanaman dengan

menggunakan cangkul.

Pembuatan Bedengan

Dibuat bedengan dengan ukuran 0,8 m x 4,2 m, dan tinggi bedengan 20 –

30 cm. Total bedengan yang dibuat adalah 24 bedengan (yaitu 6 perlakuan dan 4

ulangan). Jarak antar perlakuan 50 cm dan jarak antar ulangan 100 cm.

Pemupukan

Diaplikasikan pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing sesuai

dengan dosis perlakuan. Aplikasikan juga pupuk dasar dengan dosis anjuran Urea

0,12 kg/plot; SP36 0,07 kg/plot dan KCl 0,07 kg/plot.

Penutupan bedengan dengan mulsa plastik hitam perak (MPHP)

Ditutup bedengan dengan mulsa MPHP, dengan cara menimbun pinggiran

mulsa lalu dibiarkan ± 5 hari supaya pupuk buatan larut dalam tanah, setelah itu

Universitas Sumatera Utara


16

dibuat lubang tanam 40 x 60 cm sehingga diperoleh 14 lubang tanam untuk setiap

bedengan.

Pembibitan

Dibuat media pembibitan dengan campuran 1 bagian pupuk kompos + 1

bagian top soil, dimasukkan kedalam polibag ukuran 8 x 9 cm lalu disiram setelah

itu dimasukkan benih cabai merah kedalam polibag dengan kedalaman 1 – 2 cm.

Penanaman

Ditanam bibit pada bedengan setelah bibit berumur 21 – 24 hari atau

tumbuh 4 helai daun sejati, penanaman di usahakan serentak selesai dalam 1 hari.

Total tanaman secara keseluruhan adalah 336 tanaman dan ditentukan 6 sampel

dari setiap bedengan.

Pemeliharaan Tanamanmeliharaan Tanaman

Pengairan

Dilakukan penyiraman supaya pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

Penyiraman ini dilakukan pada sore hari dan disesuaikan dengan keadaan iklim.

Pemasangan Ajir

Dipasang ajir kira – kira 4 – 6 cm dari batang tanaman, pemasangan ajir

dilakukan pada umur 7 hst hal ini dilaksanakan supaya pertumbuhan akar tanaman

tidak terganggu.dan setelah tanaman berumur 3 minggu sampai 1 bulan diikat

batang tanaman pada ajir agar tanaman tidak rebah dan buah tidak jatuh.

Penyiangan

Dilakukan penyiangan untuk membersihkan daerah sekitar tanaman dari

gulma.

Universitas Sumatera Utara


17

Pengendalian Hama dan Penyakit

Dilakukannya pengendalian hama dan penyakit jika ada serangan pada

tanaman, dalam penelitian ini digunakan pestisida Curacron (2ml/L air) untuk

pengendalian hama sedangkan untuk pengendalian penyakit digunakan Antracol

(1-4g/L air), dan ditambahkan Agristic (0,5-1ml/L air ) sebagai perekat bahan

insektisida yang diaplikasikan pada tanaman dengan menggunakan sprayer,

aplikasi ini dilakukan seminggu sekali setelah tanaman dipindahkan kelapangan.

Penyemprotan harus dihentikan seminggu sebelum masa panen agar zat aktif

dalam insektisida tidak lagi bekerja, dan produksi cabai dapat dikonsumsi dengan

aman. Untuk mengatasi serangan yang terjadi selanjutnya, maka diperhatikan

terlebih dahulu tanaman, agar diketahui serangan yang ada sehingga dapat diatasi

dengan insektisida yang sesuai.

Panen

Buah tanaman cabai dipanen 90 – 100 HST, yang ditandai dengan kulit

buah berwarna merah, pemanenan cabai merah dilakukan sekali dalam 1 minggu,

waktu panen yang baik pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal

sebagai hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam harinya dan belum banyak

mengalami penguapan.

Parameter pengamatan

Parameter yang diamati meliputi :

- Tinggi tanaman sampel akhir fase vegetatif (cm)

- Bobot buah tanaman sampel, panen 1 sampai panen ke 4

- Bobot buah tanaman cabai/plot, panen 1 sampai panen ke 4

- Jumlah buah tanaman sampel, panen 1 sampai ke 4

Universitas Sumatera Utara


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi tanaman cabai merah pada akhir fase vegetatif diukur

pada umur 35 hari setelah tanam. Pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk

kandang kambing mampu meningkatkan tinggi tanaman. Tinggi tanaman cabai

pada akhir fase vegetative terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tinggi Tanaman Cabai pada Akhir Fase Vegetatif (35 HST)
Perlakuan Kombinasi Pukan Tinggi Tanaman
Ayam : Kambing (cm)
P0 0 : 0 46.31 dD
P1 100 : 0 51.29 bB
P2 75 : 25 50.88 bB
P3 50 : 50 49.10 cC
P4 25 : 75 51.40 bB
P5 0 : 100 52.40 aA
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda
nyata pada uji DMRT taraf 5% (a,b,c,d) dan taraf 1% (A,B,C,D)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang sangat nyata

meningkatkan tinggi tanaman cabai. Tinggi tanaman cabai menurun dengan

semakin rendahnya dosis kotoran ayam, namun menaik kembali dengan semakin

tingginya dosis kotoran kambing.

Bobot Buah Tanaman Sampel per Panen

Tanaman cabai merah dipanen pada umur 98 hari setelah tanam,

pemanenan cabai merah dilakukan sekali dalam satu minggu. Panen cabai merah

dilakukan sebanyak 4 kali terlihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara


19

Tabel 4.2. Bobot Buah Tanaman Sampel Per Panen


Kombinasi Pukan Bobot Buah Cabai Pada Panen (gram)
Perlakuan Jumlah
Ayam Kambing I II III IV
P0 0 0 13.17 eE 11.13 fF 12.92 eE 12.33 eD 49.54
P1 100 0 19.75 aA 46.96 aA 74.71 bB 74.04 dC 215.46
P2 75 25 17.71 bB 44.83 bB 74.92 bB 78.88 bB 216.33
P3 50 50 15.38 cC 43.63 cC 79.54 aA 90.13 aA 228.67
P4 25 75 14.71 dD 37.96 dD 64.96 cC 75.25 cC 192.88
P5 0 100 11.63 fF 32.54 eE 62.71 dD 74.42 cdC 181.29
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5% (a,b,c,..) dan taraf 1% (A,B,C,..)

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa pada awal panen (panen I dan panen II)

bobot tananam cabai meningkat dengan semakin tingginya dosis pukan ayam,

namun pada panen III bobot buah cabai tertinggi terdapat pada pemberian

kombinasi yang sama antara pukan ayam dan pukan kambing (50 : 50) dan pada

panen IV pemberian pukan kambing dengan dosis yang tinggi (25 : 75) dan

(0 : 100) bobot buah cabai lebih baik dibandingkan dengan bobot buah pada

kombinasi (100 : 0).

Bobot Buah Tanaman Cabai per Plot

Tanaman cabai dalam satu plot terdapat 14 tanaman, dimana didalamnya

terdapat enam tanaman sampel. Selain dengan menjumlahkan total bobot buah

tanaman sampel, bobot buah tanaman cabai per plot diambil bertujuan untuk

mengetahui apakah tanaman sampel mewakili secara keseluruhan sifat dan

karakteristik dari populasi. Bobot buah tanaman cabai per plot, panen I sampai

panen IV terlihat pada Tabel 4.3.

Universitas Sumatera Utara


20

Tabel 4.3. Bobot Buah Tanaman Cabai per Plot


Kombinasi Pukan Bobot Buah Cabai Pada Panen (gram)
Perlakuan Jumlah
Ayam Kambing I II III IV
P0 0 0 156.25 eD 183.25 eE 197.75 eE 243.00 eE 780.25

P1 100 0 265.00 aA 651.00 aA 1126.25 bB 1175.00 bB 3217.25

P2 75 25 226.75 bB 629.25 bB 1128.50 bB 1172.50 bB 3157.00

P3 50 50 195.50 dC 636.00 bAB 1196.25 aA 1372.25 aA 3400.00

P4 25 75 207.00 cC 583.00 cC 984.25 cD 1090.25 cC 2864.50

P5 0 100 147.00 fE 462.75 dD 927.00 dD 1051.50 dD 2588.25


Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada uji DMRT taraf 5% (a,b,c,..) dan taraf 1% (A,B,C,..)

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa pada panen I bobot buah cabai meningkat

dengan semakin tingginya dosis pukan ayam namun pada panen II bobot buah

dengan kombinasi yang sama antara pukan ayam dan pukan kambing (50 : 50)

lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi (75 : 25), pada panen III dan panen

IV bobot buah cabai tertinggi terdapat pada kombinasi yang (50 : 50). Perubahan

peningkatan bobot buah tanaman cabai dari panen III ke panen IV pada pemberian

pukan kambing dengan dosis yang tinggi (25 : 75) dan (0 : 100) lebih baik

dibandingkan dengan pemberian dosis yang tinggi pada pukan ayam (100 : 0) dan

(75 : 25).

Jumlah Buah Tanaman Sampel per Panen

Buah tanaman cabai yang dipanen sebanyak empat kali pemanenan, dapat

dihitung jumlah buah yang bertujuan untuk mengetahui total jumlah buah dari

setiap perlakuan yang akan dikaitkan dengan bobot buah tanaman cabai. Jumlah

buah tanaman sampel, panen I sampai panen IV terlihat pada Tabel 4.4.

Universitas Sumatera Utara


21

Tabel 4.4 Jumlah Buah Tanaman Sampel per Panen


Kombinasi Pukan Jumlah Buah Cabai Pada Panen (buah)
Perlakuan Jumlah
Ayam Kambing I II III IV
P0 0 0 3.88 aA 3.00 eE 3.46 fE 3.42 dD 13.75
P1 100 0 3.21 bB 8.92 aA 14.83 bB 14.71 cC 41.67
P2 75 25 2.79 cC 8.92 aA 14.67 cB 15.79 bB 42.17
P3 50 50 2.54 dD 8.46 bB 15.75 aA 17.75 aA 44.50
P4 25 75 2.29 eE 7.04 cC 12.75 dC 14.54 cC 36.63
P5 0 100 1.58 fF 5.88 dD 12.25 eD 14.46 cC 34.17
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5% (a,b,c,..) dan taraf 1% (A,B,C,..)

Pada Tabel 4.4. terlihat bahwa pada panen I jumlah buah tanaman tertinggi

terdapat pada tanpa pemberian pukan. Pada panen II jumlah buah tanaman

meningkat dengan semakin tingginya dosis pukan ayam namun pada panen III dan

panen IV jumlah buah tanaman cabai tertinggi terdapat pada kombinasi (50 : 50).

Perubahan jumlah buah dari panen III ke panen IV terjadi peningkatan jumlah

buah yang lebih baik pada pemberian pukan kambing dengan dosis yang tinggi

(25 : 75) dan (0 : 100) dibandingkan dengan pemberian dosis yang tinggi pada

pukan ayam (100 : 0) dan (75 : 25).

Jumlah Buah Tanaman Cabai per Plot

Tanaman cabai dalam satu plot terdapat 14 tanaman. Jumlah buat tanaman

diambil untuk mengetahui hubunganya dengan bobot buah tanaman. Selain

mengetahui total jumlah buat tanaman sampel, total jumlah buah tanaman cabai

per plot bertujuan untuk mengetahui apakah tanaman sampel mewakili secara

keseluruhan sifat dan karakteristik dari populasi. Bobot buah tanaman cabai per

plot, panen I sampai panen IV terlihat pada Tabel 4.5.

Universitas Sumatera Utara


22

Tabel 4.5. Jumlah Buah Tanaman Cabai per Plot


Kombinasi Pukan Jumlah Buah Cabai Pada Panen (buah)
Perlakuan Jumlah
Ayam Kambing I II III IV
P0 0 0 54.75 aA 50.00 eE 61.75 eE 57.00 cC 223.50
P1 100 0 44.75 bB 117.50 aA 195.25 bB 198.25 bB 555.75
P2 75 25 40.25 cC 117.00 aA 197.25 bB 212.00 aAB 566.50
P3 50 50 37.25 dD 110.00 bB 206.50 aA 211.50 aAB 565.25
P4 25 75 33.75 eE 94.50 cC 176.75 cC 202.75 bAB 507.75
P5 0 100 26.00 fF 82.75 dD 167.00 dD 199.00 bAB 474.75
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5% (a,b,c,..) dan taraf 1% (A,B,C,..)

Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa pada panen I jumlah buah cabai tertinggi

terdapat pada tanpa pemberian pukan. Pada panen II jumlah buah tanaman cabai

meningkat dengan semakin tingginya dosis pukan ayam namun pada panen III

jumlah buah tertinggi terdapat pada pemberian pukan dengan kombinasi yang

sama antara pukan ayam dan pukan kambing (50 : 50). Pada panen IV jumlah

buah cabai pada pemberian pukan kambing dengan dosis yang tinggi (25 : 75) dan

(0 : 100) lebih baik dibandingkan dengan jumlah buah pada kombinasi (100 : 0).

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara diperoleh bahwa kandungan pH, C-

Organik, C/N, P(ekstrak HCL 25%) dan K2O pada pupuk kandang ayam lebih

tinggi daripada pupuk kandang kambing. Hal ini sesuai dengan Susilowati (2013)

yang menyatakan bahwa pupuk kandang ayam dianggap sebagai pupuk lengkap

karena selain menimbulkan tersedianya unsur hara bagi tanaman juga

mengembangkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat

membantu struktur agregat tanah.

Universitas Sumatera Utara


23

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemberian kombinasi

pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing memberi pengaruh yang nyata

pada parameter tinggi tanaman, bobot buah tanaman per sampel, bobot buah

tanaman per plot, jumlah buah tanaman per sampel dan jumlah buah tanaman per

plot dan pengaruh tidak nyata pada parameter bobot buah tanaman per plot pada

panen I dan Jumlah tanaman per sampel pada panen I.

Pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman karena pupuk kandang

ayam dan kambing mempunyai kandungan unsu hara N sebesar 1,5% (dalam

Hartatik dan Widowati (2010)). Unsur hara N dapat membantu proses pembelahan

dan pembesaran sel tanaman. Hal ini sesuai dengan Wijayanti et.al (2013) yang

menyatakan bahwa unsur nitrogen yang dominan terkandung dalam pupuk

kandang berfungsi dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman terutama

untuk memacu pertumbuhan daun. Diasumsikan semakin besar luas daun maka

semakin tinggi pula fotosintat yang ditranslokasikan fotosintat tersebut digunakan

untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, antara lain pertambahan ukuran

panjang atau tinggi tanaman.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bobot buah

tanaman cabai pada awal panen meningkat dengan semakin tingginya dosis

pukan ayam, namun pada panen IV bobot buah tanaman cabai pada pemberian

pukan kambing dengan dosis yang tinggi (25 : 75) dan (0 : 100) lebih baik

dibandingkan dengan pemberian kombinasi (100 : 0). Hal disebabkan karena pada

pertumbuhan dan produksi awal tanaman, pukan ayam lebih berperan untuk

menyediakan unsur hara dan untuk produksi selanjutnya penyediaan unsur hara

Universitas Sumatera Utara


24

oleh pukan ayam mulai habis dan pada saat itu juga pukan kambing berperan

menyediakan unsur hara bagi tanaman.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada panen I jumlah buah tanaman

cabai lebih banyak pada tanpa pemberian pukan ayam tetapi dengan jumlah buah

yang lebih banyak bobot buah tanaman cabai bukan menjadi lebih tinggi hal

disebabkan pada tanpa pemberian pukan, buah tanaman cabai lebih cepat menua

dan bentuk buah cabai kecil, pendek dan ringan. Pada panen II jumlah buah

tanaman meningkat dengan semakin tingginya dosis pukan ayam namun pada

panen III dan panen IV jumlah buah yang tertinggi terdapat pada pemberian

kombinasi yang sama antara pukan ayam dan pukan kambing (50 : 50).

Peningkatan bobot buah ini terjadi disebabkan karena pada pertumbuhan dan

produksi awal tanaman, pukan ayam lebih berperan untuk menyediakan unsur

hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan untuk pertumbuhan serta produksi

tanaman selanjutnya terlihat bahwa peran pukan ayam mulai menurun tetapi

tergantikan oleh peran pukan kambing.

Dari hasil penelitian dapat dilihat perubahan peningkatan produksi dari

panen III ke panen IV baik bobot buah tanaman sampel, bobot buah per plot,

jumlah buah tanaman sampel dan jumlah buah cabai per plot lebih baik pada

pemberian pukan kambing dengan dosis yang tinggi (25 : 75) dan (0 : 100) jika

dibandingkan dengan pemberian dosis yang tinggi pada pukan ayam (100 : 0) dan

(75 : 25). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa peran pukan kambing untuk

menyediakan unsur hara lebih lama dibandingkan dengan pukan ayam.

Pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

memberi pengaruh yang nyata pada parameter bobot buah tanaman cabai per

Universitas Sumatera Utara


25

sampel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kandungan unsur hara fosfor

dalam pupuk kandang ayam dan kambing, menurut Hartati dan Widowati (2010)

pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara fosfor sebesar 1,3%. Unsur

hara ini berperan dalam mempercepat pembungaan serta pemasakan biji dan buah.

Hal ini sesuai dengan Lingga dan Marsono 2004 dalam Indah (2006) yang

menyatakan bahwa unsur ini berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan

sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernafasan serta mempercepat

pembungaan, pemasakan biji dan buah. Disamping itu adanya kandungan hara

mikro dan hormon dapat membantu pembentukan buah.

Pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

memberi pengaruh nyata pada parameter bobot buah tanaman per plot. Bobot

buah tanaman cabai per plot meningkat dari panen I sampai dengan Panen IV.

Pada panen IV bobot buah tanaman per plot tertinggi terdapat pada kombinasi (50

: 50) yaitu sebesar 1.372,25 g/plot. Pemberian kombinasi yang sama antara pukan

ayam dan pukan kambing (50 : 50) dapat meningkatkan bobot buah per sampel.

Hasil menunjukkan kombinasi (100 : 0) dan (75 : 25) berbeda tidak nyata. Hal ini

disebabkan oleh pupuk kandang mengandung unsur hara yang dapat

meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman, hal ini

sesuai dengan Mathius (1994) yang menyatakan bahwa pupuk organik seperti

pupuk kandang kambing dapat meningkatkan kegiatan jasad renik tanah untuk

merombak secara bertahap. Hasil rombakan bahan organik oleh jasad renik akan

menghasilkan hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

memberi pengaruh tidak nyata pada panen I dan berpengaruh nyata pada panen II

Universitas Sumatera Utara


26

sampai panen IV. Hal ini disebabkan oleh pemberian pupuk kandang mampu

memperbaiki struktur tanah. Struktur tanah yang baik menjadikan perakaran

berkembang sehingga unsur hara dapat diserap dengan baik, hal ini sesuai dengan

Notohadiprawiro,dkk, 2006 dalam Fitri (2013) yang menyatakan bahwa Struktur

tanah yang baik menjadikan perakaran berkembang dengan baik sehingga

semakin luas bidang serapan terhadap unsur hara sehingga dapat menjadikan

produktivitas tanaman cabai merah besar yang mampu berproduktivitas dengan

baik dan banyak menghasilkan buah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang sangat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara generatif dan vegetatif. Pada

penelitian ini terlihat bahwa penggunaan pupuk kandang ayam memberikan nilai

unsur hara yang lebih cepat tersedia bagi tanaman jika dibandingkan dengan

pupuk kandang kambing terbukti pada panen I dan panen II menunjukkan bobot

cabai pada perlakuan yang diberikan pupuk kandang ayam yang lebih tinggi

menghasilkan bobot buah yang lebih besar. Pupuk kandang kambing merupakan

pupuk kandang yang memberikan ketersediaan hara yang lebih lama untuk

diserap tanaman terlihat pada panen III dan panen IV terbukti bahwa dengan

pemberian pupuk kandang kambing dapat meningkatkan bobot buah cabai dari

panen sebelumnya.

Dari penelitian yang dilakukan perlakuan yang terbaik terdapat pada

kombinasi (50 : 50) yang menunjukkan peningkatan bobot buah cabai yang

terbaik dari panen I sampai panen IV. Kombinasi (25 : 75) dan kombinasi (0 :

100) menunjukkan peningkatan bobot buah dari panen I sampai panen IV tetapi

Universitas Sumatera Utara


27

bukan menjadi perlakuan yang terbaik, hal ini disebabkan bahwa tanaman cabai

pada pertumbuhan awal sangat dipengaruhi oleh ketersediaan hara.

Universitas Sumatera Utara


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing

mampu meningkatkan tinggi tanaman, bobot buah tanaman dan jumlah

buah tanaman cabai.

2. Pupuk kandang ayam mampu menyediakan unsur hara pada awal

pertumbuhan tanaman dan pupuk kandang kambing menyediakan unsur

hara bagi pertumbuhan tanaman selanjutnya.

3. Pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing pada

perbandingan yang sama adalah perlakuan terbaik terhadap bobot tanaman

per sampel yaitu 90,13 g/tan , bobot tanaman per plot yaitu 1372,25 g/plot

dan jumlah buah per tanaman sampel yaitu 17,75.

Saran

Untuk melihat respon pupuk kandang kambing terhadap produktivitas

tanaman, disarankan untuk melakukan panen yang lebih panjang.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

BPTP, 2001. Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak pada Tanaman Cabai
dilahan Kering. Departemen Pertanian. Jambi

B2P2TP, 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Badan Penelitian dan


Pengembangan Pertanian. ISBN : 978-979-1415-26-2.

Dermawan,R dan Asep Harpenas. 2010. Budi Daya Cabai Unggul,Cabai


Besar,Cabai keriting, Cabai Rawit, dan Paprika. Penebar Swadaya: Jakarta.

Harpenas, Asep & R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Hartatik, W. dan L. R. Widowati. 2010. Pupuk Kandang http://www. balittanah.


litbang. deptan. go.id. Diunduh 20 Februari 2015. Hal. 60-67.

Hartoyo E. 2008. Pengaruh Pemupukan Semi Organik Dengan Berbagai Sumber


Pupuk Kandang Terhadap Serapan N, Pertumbuhan, Dan Hasil Tanaman
Jagung. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hewindati, Y.T. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta.

Indah, K. 2006. Pengaruh Waktu Aplikasi Pupuk Kandang Ayam Dan


Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens). USU Repository. Diakses
pada tanggal Maret 2018.

Kementrian Pertanian, 2011. Peraturan Menteri Pertanian nomor


25/Permentan/OT. 140/5/2009 tentang pedoman penyusunan Program
Penyuluhan pertanian. Vademecum Peraturan Turunan Undang-Undang
No. 16 tahun 2006. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementrian Pertanian.

Koryati. T. 2004. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan Pemupukan Urea terhadap


pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal
Penelitian Bidang Ilmu Pertanian Vol.2. Hal : 13-16

Mathius, W. 1994. Potensi dan pemanfaatan pupuk organik asal kotoran kambing-
domba. Balai penelitian ternak. Bogor.

Mulyati. 2007. Respon Tanaman Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Kandang


Ayam dan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Serapan N. J
Agroteksos.17(1):51-56. Diakses Pada tanggal 2 Maret 2018.
Nurshanti, D.F. 2009. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman sawi caisim.Universitas Baturaja.

Universitas Sumatera Utara


30

Rosmarkam, A dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit


Kanisius. Yogyakarta

Silvia, M., Gt.M. Sugian, N dan M. Ermayan, E. 2012. Respon Pertumbuhan Dan
Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Kambing Pada Tanah Ultisol.
Agroscienteae, Vol.19 No. 3 Desember 2012. Diakses pada tanggal 2
Maret 2018.

Souri, S. 2001. Penggunan Pupuk Kandang Meningkatkan Produksi Padi. Instalasi


Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram, Mataram. Hal. 2.

Sumarni, N dan A. Muharam. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Balai


Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Susilowati, A. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan Pupuk


PPPPPKotoran Kambing Terhadap Produktivitas Cabai Merah. Universitas
ppppppMuhammadiyah, Surakarta.

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Thania. 2011. http://tha.co.id/berita-3-akibat-kekurangan-salah-satu-unsur-hara


.html. Diakses 28 Februari 2018 .

Tindall, H. D., 1983. Vegetable In The Tropics. Mac Milan Press Ltd., London.

Tjahjadi, N. 1993. Seri Budidaya Cabai, Kanisius. Yogyakarta

Wahyudi, 2011. Analisis Pola Pemberian Pupuk anorganik terhadap hasil Panen
pada tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Istitut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Wijayanti, M.,M. Syamsoel, H dan Eko, P. 2013. Pengaruh Pemberian tiga jenis
pupuk kandang dan dosis urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.
J. Agrotek Tropika. Vol1, No 2:171-177 Mei 2013. Diakses Pada Tanggal
1 Maret 2018.

Universitas Sumatera Utara


31

Lampiran 1. Bagan Penelitian

Universitas Sumatera Utara


32

Universitas Sumatera Utara


33

Lampiran 2. Analisis Tanah dan Pupuk Kandang


Sampel
Parameter Satuan Ultisol Pukan Pukan
Siborongborong Ayam Kambing
pH (H2O) 1:2,5 --- 5.79 7.53 6.72
C-organik % 2.52 5.72 4.27
N-total % 0.24 0.21 0.23
C/N --- 10.5 27.23 18.57
P (ekstrak HCl 25%) % 0.019 0.238 0.127
P-tersedia ppm 10.64 --- ---
K-dd me/100g 0.481 --- ---
K2O % --- 0.86 0.718

Lampiran 3. Tinggi tanaman pada akhir fase vegetatif (cm)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 44.2 47.6 49.3 44.2 185.3 46.31
P1 49.8 48.6 52.2 54.7 205.2 51.29
P2 50.8 52.2 52.5 48.0 203.5 50.88
P3 51.8 46.0 49.8 48.8 196.4 49.10
P4 53.3 52.8 48.8 50.7 205.6 51.40
P5 49.8 54.7 52.0 53.2 209.6 52.40
Total 299.58 301.75 304.67 299.50 1205.5
Rataan 49.93 50.29 50.78 49.92 50.23

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 2.95 0.98 0.16 3.29 5.42
Perlakuan 5 96.83 19.37 3.08* 2.90 4.56
Galat 15 94.28 6.29
Total 23 194.06

Universitas Sumatera Utara


34

Lampiran 4. Bobot buah sampel panen I (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 13.7 12.7 13.3 13.0 52.7 13.17
P1 17.7 18.5 23.0 19.8 79.0 19.75
P2 16.7 19.2 17.3 17.7 70.8 17.71
P3 13.0 17.7 14.8 16.0 61.5 15.38
P4 15.5 15.3 15.0 13.0 58.8 14.71
P5 10.0 13.0 11.5 12.0 46.5 11.63
Total 86.50 96.33 95.00 91.50 369.3
Rataan 14.42 16.06 15.83 15.25 15.39

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 9.64 3.21 1.55 3.29 5.42
Perlakuan 5 175.87 35.17 17.00** 2.90 4.56
Galat 15 31.03 2.07
Total 23 216.54

Lampiran 5. Bobot buah sampel panen II (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 8.7 14.2 13.2 8.5 44.5 11.13
P1 47.7 49.2 46.7 44.3 187.8 46.96
P2 45.2 47.7 42.7 43.8 179.3 44.83
P3 41.8 43.7 45.3 43.7 174.5 43.63
P4 33.3 35.8 42.8 39.8 151.8 37.96
P5 33.0 32.7 33.0 31.5 130.2 32.54
Total 209.67 223.17 223.67 211.67 868.2
Rataan 34.94 37.19 37.28 35.28 36.17

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 27.45 9.15 1.60 3.29 5.42
Perlakuan 5 3562.53 712.51 124.37** 2.90 4.56
Galat 15 85.93 5.73
Total 23 3675.92

Universitas Sumatera Utara


35

Lampiran 6. Bobot buah sampel panen III (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 7.2 18.3 13.0 13.2 51.7 12.92
P1 75.5 75.8 75.7 71.8 298.8 74.71
P2 75.2 76.2 76.5 71.8 299.7 74.92
P3 78.3 80.8 82.2 76.8 318.2 79.54
P4 66.7 65.0 65.0 63.2 259.8 64.96
P5 64.8 64.5 64.2 57.3 250.8 62.71
Total 367.67 380.67 376.50 354.17 1479.0
Rataan 61.28 63.44 62.75 59.03 61.63

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
Blok 3 68.65 22.88 4.250* 3.29 5.42
Perlakuan 5 12214.54 2442.91 453.713** 2.90 4.56
Galat 15 80.76 5.38
Total 23 12363.96

Lampiran 7. Bobot buah sampel panen IV(g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 5.3 9.2 18.5 16.3 49.3 12.33
P1 72.0 75.8 74.3 74.0 296.2 74.04
P2 81.7 82.3 76.7 74.8 315.5 78.88
P3 88.7 94.7 86.5 90.7 360.5 90.13
P4 70.2 80.3 75.3 75.2 301.0 75.25
P5 75.8 79.3 69.2 73.3 297.7 74.42
Total 393.67 421.67 400.50 404.33 1620.2
Rataan 65.61 70.28 66.75 67.39 67.51

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 71.15 23.72 1.53 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 15341.35 3068.27 197.42 2.90 4.56
Galat 15 233.13 15.54
Total 23 15645.64

Universitas Sumatera Utara


36

Lampiran 8. Bobot buah per plot panen I (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 164 139 167 155 625.0 156.25
P1 254 254 296 256 1060.0 265.00
P2 211 230 234 232 907.0 226.75
P3 142 214 209 217 782.0 195.50
P4 212 208 227 181 828.0 207.00
P5 100 176 144 168 588.0 147.00
Total 1083.00 1221.00 1277.00 1209.00 4790.0
Rataan 180.50 203.50 212.83 201.50 199.58

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 3352.50 1117.50 2.33 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 38927.33 7785.47 16.23 2.90 4.56
Galat 15 7196.00 479.73
Total 23 49475.83

Lampiran 9. Bobot buah per plot panen II (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 121 245 179 188 733.0 183.25
P1 598 678 643 685 2604.0 651.00
P2 588 654 621 654 2517.0 629.25
P3 543 645 679 677 2544.0 636.00
P4 534 532 632 634 2332.0 583.00
P5 435 432 476 508 1851.0 462.75
Total 2819.00 3186.00 3230.00 3346.00 12581.0
Rataan 469.83 531.00 538.33 557.67 524.21

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 25930.46 8643.49 8.23 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 652373.71 130474.74 124.23 2.90 4.56
Galat 15 15753.79 1050.25
Total 23 694057.96

Universitas Sumatera Utara


37

Lampiran 10. Bobot buah per plot panen III (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 85 236 230 240 791.0 197.75
P1 1124 1108 1165 1108 4505.0 1126.25
P2 1105 1096 1170 1143 4514.0 1128.50
P3 1154 1164 1230 1237 4785.0 1196.25
P4 1020 970 987 960 3937.0 984.25
P5 924 955 924 905 3708.0 927.00
Total 5412.00 5529.00 5706.00 5593.00 22240.0
Rataan 902.00 921.50 951.00 932.17 926.67

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 7545.00 2515.00 1.56 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 2751523.33 550304.67 341.71 2.90 4.56
Galat 15 24157.00 1610.47
Total 23 2783225.33

Lampiran 11. Bobot buah per plot panen IV (g/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 107 215 305 345 972.0 243.00
P1 1128 1155 1130 1287 4700.0 1175.00
P2 1145 1197 1068 1280 4690.0 1172.50
P3 1348 1356 1328 1457 5489.0 1372.25
P4 1108 1065 1043 1145 4361.0 1090.25
P5 1042 1054 986 1124 4206.0 1051.50
Total 5878.00 6042.00 5860.00 6638.00 24418.0
Rataan 979.67 1007.00 976.67 1106.33 1017.42

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
**
Blok 3 66601.83 22200.61 9.87 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 3123910.33 624782.07 277.63 2.90 4.56
Galat 15 33755.67 2250.38
Total 23 3224267.83

Universitas Sumatera Utara


38

Lampiran 12. Jumlah buah panen I (buah/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 3.8 3.2 3.8 4.7 15.5 3.88
P1 2.8 2.8 4.0 3.2 12.8 3.21
P2 2.3 2.8 3.2 2.8 11.2 2.79
P3 2.2 2.7 2.7 2.7 10.2 2.54
P4 2.3 2.3 2.2 2.3 9.2 2.29
P5 1.3 1.7 1.5 1.8 6.3 1.58
Total 14.83 15.50 17.33 17.50 65.2
Rataan 2.47 2.58 2.89 2.92 2.72

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 0.88 0.29 2.37 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 12.34 2.47 19.90 2.90 4.56
Galat 15 1.86 0.12
Total 23 15.08
Lampiran 13. Jumlah buah panen II (buah/tanaman)
Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 2.2 3.5 3.7 2.7 12.0 3.00
P1 8.7 9.0 9.3 8.7 35.7 8.92
P2 9.2 9.5 8.5 8.5 35.7 8.92
P3 8.2 8.7 8.8 8.2 33.8 8.46
P4 6.3 7.3 6.8 7.7 28.2 7.04
P5 6.2 5.8 5.8 5.7 23.5 5.88
Total 40.67 43.83 43.00 41.33 168.8
Rataan 6.78 7.31 7.17 6.89 7.03

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 1.07 0.36 1.78 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 106.94 21.39 107.14 2.90 4.56
Galat 15 2.99 0.20
Total 23 111.00

Universitas Sumatera Utara


39

Lampiran 14. Jumlah buah panen III (buah/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 2.0 4.7 3.7 3.5 13.8 3.46
P1 15.0 14.8 15.5 14.0 59.3 14.83
P2 15.2 15.2 14.7 13.7 58.7 14.67
P3 15.8 16.0 16.3 14.8 63.0 15.75
P4 13.0 13.2 12.8 12.0 51.0 12.75
P5 13.2 11.7 12.5 11.7 49.0 12.25
Total 74.17 75.50 75.50 69.67 294.8
Rataan 12.36 12.58 12.58 11.61 12.28

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 3.83 1.28 3.13 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 409.20 81.84 200.92 2.90 4.56
Galat 15 6.11 0.41
Total 23 419.14

Lampiran 15. Jumlah buah panen IV (buah/tanaman)


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 1.3 2.3 5.8 4.2 13.7 3.42
P1 15.2 14.7 14.7 14.3 58.8 14.71
P2 16.5 15.8 15.5 15.3 63.2 15.79
P3 17.2 19.2 16.8 17.8 71.0 17.75
P4 13.7 15.5 14.7 14.3 58.2 14.54
P5 14.0 15.8 13.8 14.2 57.8 14.46
Total 77.83 83.33 81.33 80.17 322.7
Rataan 12.97 13.89 13.56 13.36 13.44

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 2.64 0.88 0.74 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 513.73 102.75 85.89 2.90 4.56
Galat 15 17.94 1.20
Total 23 534.31

Universitas Sumatera Utara


40

Lampiran 16. Jumlah buah per plot panen I


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 53 46 53 67 219.0 54.75
P1 42 41 51 45 179.0 44.75
P2 34 40 46 41 161.0 40.25
P3 35 37 38 39 149.0 37.25
P4 34 33 31 37 135.0 33.75
P5 27 25 25 27 104.0 26.00
Total 225.00 222.00 244.00 256.00 947.0
Rataan 37.50 37.00 40.67 42.67 39.46

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 129.79 43.26 2.42 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 1924.21 384.84 21.54 2.90 4.56
Galat 15 267.96 17.86
Total 23 2321.96

Lampiran 17. Jumlah buah per plot panen II


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 35 54 58 53 200.0 50.00
P1 113 115 119 123 470.0 117.50
P2 117 121 108 122 468.0 117.00
P3 104 110 118 108 440.0 110.00
P4 82 93 91 112 378.0 94.50
P5 84 76 86 85 331.0 82.75
Total 535.00 569.00 580.00 603.00 2287.0
Rataan 89.17 94.83 96.67 100.50 95.29
Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 400.46 133.49 2.71 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 13560.21 2712.04 55.10 2.90 4.56
Galat 15 738.29 49.22
Total 23 14698.96

Universitas Sumatera Utara


41

Lampiran 18. Jumlah buah per plot panen III


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 32 79 67 69 247.0 61.75
P1 204 182 207 188 781.0 195.25
P2 212 205 196 176 789.0 197.25
P3 217 213 204 192 826.0 206.50
P4 180 183 176 168 707.0 176.75
P5 176 167 169 156 668.0 167.00
Total 1021.00 1029.00 1019.00 949.00 4018.0
Rataan 170.17 171.50 169.83 158.17 167.42

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 693.83 231.28 1.42 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 57779.83 11555.97 70.92 2.90 4.56
Galat 15 2444.17 162.94
Total 23 60917.83

Lampiran 19. Jumlah buah per plot panen IV


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 27 42 85 74 228.0 57.00
P1 196 195 204 198 793.0 198.25
P2 219 211 211 207 848.0 212.00
P3 134 251 225 236 846.0 211.50
P4 189 218 207 197 811.0 202.75
P5 205 209 187 195 796.0 199.00
Total 970.00 1126.00 1119.00 1107.00 4322.0
Rataan 161.67 187.67 186.50 184.50 180.08

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
tn
Blok 3 2744.17 914.72 1.58 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 73427.33 14685.47 25.33 2.90 4.56
Galat 15 8696.33 579.76
Total 23 84867.83

Universitas Sumatera Utara


42

Lampiran 20. Total Bobot Buah Panen I Sampai Panen IV


Blok
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 477 835 881 928 3121 780.25
P1 3104 3195 3234 3336 12869 3217.25
P2 3049 3177 3093 3309 12628 3157
P3 3187 3379 3446 3588 13600 3400
P4 2874 2775 2889 2920 11458 2864.5
P5 2501 2617 2530 2705 10353 2588.25
Total 15192 15978 16073 16786 64029
Rataan 2532 2663 2678.83 2797.66 2667.875

Tabel Anova
SK db JK KT Fh F.05 F.01
**
Blok 3 212710.46 70903.49 10.46 3.29 5.42
**
Perlakuan 5 18740771.38 3748154.28 552.78 2.9 4.56
Galat 15 101708.79 6780.59
Total 23 19055190.63

Universitas Sumatera Utara


43

Lampiran 21. Gambar Hasil Penelitian

Gambar 1. Pembukaan Lahan Penelitian

Gambar 2. Aplikasi Pupuk Kandang

Gambar 3. Penutupan Bedengan dengan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)

Universitas Sumatera Utara


44

Gambar 4. Pemindahan Bibit Tanaman ke Lapangan

Gambar 5. Pemanenan Buah tanaman Cabai

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai