Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Jadwal PPL

N TANGGAL KEGIATAN
O
1 10 Juni 2013 Rapat persiapan PPL di Ruang UPPL FKIP UNS
Surakarta
2 21 Juni 2014 Rapat koordinasi persiapan PPL dengan Kepala
Sekolah atau wakil guru Pamong dari masing-masing
Sekolah Mitra dan Pimpinan Fakultas
3 25-30 Agustus 2014 Pembekalan mahasiswa peserta PPL dan pengarahan
pimpinan FKIP di Aula Gedung Ungu (Gedung F
Lantai 3)
4 01-06 September 2014 Penyerahan mahasiswa peserta PPL ke Sekolah Mitra
(Menyesuaikan/ Konfirmasi/ Kesepakatan dengan
Sekolah Mitra masing-masing)
5 08-10 September 2014 Mahasiswa PPL melaksanakan Orientasi, Observasi
di Sekolah Mitra
6 11-16 September 2014 Pelaksanaan Model Les dilanjutkan diskusi refleksi/
supervise klinis
7 17 September-11 Praktik mengajar terbimbing (21hari), dilanjutkan
Oktober 2014 diskusi refleksi/ awali RPP/ supervise klinis
8 24 September - 11 Pelaksanaan tugas administrasi, BK, dan Ekskul, dll
Oktober 2014
9 13 Oktober - 01 Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri
November 2014
10 03 - 15 November Ujian Praktik Mengajar Mandiri
2014

B. Hasil Kegiatan Model Les dan Pembahasan

8
Kegiatan model les yaitu kegiatan yang dilakukan praktikan dengan cara
mengamati bagaimana proses guru mengajar dari awal masuk kelas hingga
meninggalkan kelas. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung
jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang
disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat
belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
akhir dari proses pendidikan ( Uno 2007 : 15 ). Dalam pelaksanaan pelatihan
pengajaran model les ini, penulis mengamati dan mempelajari bagaimana cara
guru pamong melaksanakan kegiatan pembelajaran, mulai dari apa yang guru
lakukan ketika masuk kelas, bagaimana cara guru membuka pelajaran, apakah
cara guru membuka pelajaran sesuai dengan materi yang disajikan, bagaimana
perhatian siswa terhadap guru, bagaimana cara guru menyampaikan materi pokok
pelajaran, bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
bagaimana cara guru mengakhiri pelajaran, dan bagaimana cara guru menilai hasil
belajar siswa.
Kegiatan model les dilaksanakan untuk mengumpulkan sejumlah data
dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran di kelas tempat pelaksanaan PPL. Sehingga
mahasiswa memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik maupun
nonfisik kelas, sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal. Dengan
mengamati bagaimana cara guru mengajar maka mahasiswa akan mengetahui
karakteristik siswa untuk proses pembelajaran berikutnya.
Penulis melaksanakan kegiatan model les pada tanggal 8 – 13 September
2014 di kelas X AK 1 1, X AK 2, X AP 1, dan X AP 2. Selama kegiatan model les
berjalan, penulis hanya duduk di bagian belakang kelas dan memperhatikan guru
pamong melakukan proses pembelajaran. Di akhir jam pelajaran, penulis
memperkenalkan diri kepada semua siswa yang ada di kelas tersebut.
Setelah mengikuti model les, praktikan dapat mengamati bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai persiapan bagi mahasiswa PPL
dalam melaksanakan kegiatan PPL serta mengamati perilaku peserta didik.

9
1. Persiapan dan Pelaksanaan Pembelajaran.
Cara bagaimana guru mempersiapkan pembelajaran merupakan kunci
sukses tercapainya suatu pembelajaran. Dalam model les, persiapan guru
kaitannya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah baik. Beliau
sudah menyusun RPP dan silabus dengan baik.
Dalam pengajaran yang dilaksanakan Guru atau pelaksanaan mengajar
di depan kelas Guru pamong selalu membuka kelas dengan salam di
lanjutkan absensi terlebih dahulu. Guru juga melakukan review terhadap
pelajaran sebelumnya untuk mengingat pelajaran yang telah di ajarkan
sebelumnya. Dalam penyampaian materi, guru menguasai materi yang akan
disampaikan, selain itu guru juga memberikan contoh-contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih memahami materi yang
disampaikan dengan contoh yang mereka temukan sehari-hari. Guru sangat
interaktif terhadap siswa, sering diadakan tanya jawab sehingga terjadi
interaksi antara guru dan siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.
2. Sikap guru di depan
Sikap guru di depan kelas selama praktikan mengikuti model les yaitu:

a. Berwibawa
Kewibawaan merupakan sifat pembawaan pada sebagian orang,
kewibawaan dapat dibangun dengan mengembangkan sikap percaya
diri mampu mengatasi siswa dan mampu mengendalikan kelas,
penggunaan suara bertekanan, dan pandangan mata yang berwibawa.
Sehingga siswa dapat mengikuti dan memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan baik, dan paham akan materi yang di
sampaikan.
b. Mampu menguasai kelas
Guru mampu menguasai kelas dengan baik, terbukti pada saat kegiatan
belajar mengajar siswa selalu memperhatikan penjelasan dari guru dan

10
saling terjadi interaksi yang baik antara guru dengan murid. Guru
mampu menciptakan suasana kelas yang optimal untuk kegiatan belajar
mengajar sehingga kelas terkesan lebih hidup dan menyenangkan.
Penguasaan kelas yang baik akan bisa menimbulkan kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efisien.
c. Bersikap Tegas
Guru bersikap tegas dalam mengahadapi siswa yang melanggar tata
tertib sekolah atau berbuat gaduh. Bersikap dewasa dan bertanggung
jawab atas semua tugas yang dibebankan kepada beliau. Bersikap
disiplin dan senantiasa menekankan siswa untuk selalu bertindak sesuai
dengan aturan yang berlaku, namun tidak kasar. Selain itu beliau juga
mampu menciptakan suasana yang bersahabat sehingga dapat
mengurangi ketegangan siswa.
3. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan, dan
menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam
bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk
menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf
kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan
pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan
penilaian.
Bentuk evaluasi yang diberikan guru dapat berupa secara lisan, tertulis
maupun praktek. Evaluasi secara lisan dapat dilakukan pada saat sebelum
menyampaikan materi. Guru melakukan review materi sebelumnya,
sehingga guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan. Evaluasi secara tertulis, dilaksanakan dengan mengerjakan
soal maupun tugas.
C. Kegiatan Praktik Terbimbing dan Pembahasan

11
Pelaksanaan belajar mengajar telah banyak memberikan pengalaman
terhadap mahasiswa dalam kaitanya dengan tugas guru sebagai pengajar.
Pengalaman tersebut meliputi :

1. Pengkajian Kurikulum 2013


Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 3
Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013, maka dari itu mahasiswa PPL
melakukan pengkajian kurikulum 2013 agar dapat mengaplikasikan
kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilaksanakan agar
dapat menerapkan 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, mengomunikasikan) dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
dilaksanakan agar dapat melaksanakan pembelajaran berbasis peminatan
peserta didik sesuai dengan kesempatan belajaryang ada dalam satuan
pendidikan.
2. Pengembangan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk
membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi inti , kompetensi dasar
serta indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan
pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan
(treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar mahasiswa PPL
dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut
memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi
pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun
prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan
tersebut.
3. Pengembangan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi
Pengembangan media pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik serta
interaktif bagi siswa, maka dari itu media pembelajaran harus diintegrasikan
dengan Teknologi Informasi.

12
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari
suatu materi pembelajaran atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6)
kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber
belajar. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Pelaksanaan pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik
meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
6. Memberi bimbingan kepada siswa serta melakukan evaluasi.
Selanjutnya mahasiswa PPL juga perlu melakukan: (a) melakukan
penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
Dalam hal ini Praktik mengajar terbimbing merupakan kegiatan mengajar
yang dilakukan mahasiswa dengan mempraktikkan kemampuan mengajar secara
utuh dan terintegrasi pada pembelajaran mata pelajaran dengan bimbingan guru
pamong. Selama tampil mengajar, mahasiswa didampingi oleh guru pamong yang
bertujuan untuk memberikan pengarahan agar mahasiswa mengetahui
kelemahannya sehingga diharapkan akan ada perbaikan pada penampilan
selanjutnya.

13
Kegiatan praktik terbimbing yang berlangsung selama tanggal 15 September
– 23 November 2014 akan diamati dan dinilai oleh guru pamong dengan mengacu
pada form penilaian yang telah disediakan. Hal yang dinilai selama kegiatan
praktik terbimbing berlangsung adalah bagaimana mahasiswa mengkondisikan
kelas, bagaimana mahasiswa menyampaikan pelajaran, bagaimana kelengkapan
dan kejelasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat.

D. Kegiatan Praktik Mandiri dan Pembahasan


Pengajaran mandiri adalah kegiatan dan tugas keguruan lainnya dengan
mengkonsultasikan terlebih dahulu perangkat-perangkat pembelajarannya pada
guru pamong, dimana guru pamong tidak ikut masuk kelas. Jadi, pengajaran ini
melatih praktikan untuk berkreasi dalam memberi materi, menggunakan metode
yang sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guru yang sebenarnya.
Kegiatan praktik mengajar mandiri berbeda dengan kegiatan mengajar
terbimbing. Hal yang membedakan hanyalah pada pelaksanaan atau realisasinya
saja, yaitu pada saat praktik. Dimana pada kegiatan mengajar terbimbing guru ikut
masuk kelas dan mengamati praktikan, tetapi pada mengajar mandiri guru tidak
ikut masuk kelas dan praktikan mengajar sendiri. Hal ini memberikan kesempatan
yang lebih leluasa kepada praktikan untuk berkreasi dan berlatih untuk menjadi
guru yang sebenarnya.
Pada tahap ini, praktikan akan membahas tentang hasil kegiatan praktik
mengajar mandiri yang praktikan laksanakan sesudah praktikan melaksanakan
mengajar terbimbing. Praktik mengajar mandiri dimulai pada tanggal 13 Oktober
2014. Praktikan mengajar di kelas X AK 1, X AK 2, X AP 1 dan X AP 2. Adapun
mata pelajaran yang di ajarkan oleh praktikan meliputi Program Pengolahan
Angka/Spreadsheet dan Pengantar Akuntansi. Dalam pelaksanaannya praktikan
berpedoman pada RPP yang telah dibuat dan di konsultasikan pada guru pamong
terlebih dahulu. Praktikan harus pintar-pintar memilih metode yang sesuai dengan
kondisi kelas praktik supaya kelas bisa hidup dan tercipta suasana yang
menyenangkan. Adapun hasil dari kegiatan praktik mengajar mandiri praktikan,
antara lain:

14
1. Persiapan
Sebelum melaksanakan praktik mengajar, praktikan mempersiapkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Memiliki dan memahami Silabus yang diberikan guru pamong dengan
bahan yang telah ditetapkan.
b. Menyusun atau membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
yang di buat berdasarkan silabus dan materi yang akan disajikan dengan
menyesuaikan alokasi waktu yang telah di tetapkan.
c. Mengkonsultasikan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
dibuat kepada guru pamong.
d. Memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan di depan
kelas.
2. Pelaksanaan Mengajar
Praktikan mengajar berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Format yang
digunakan dalam penyusunan RPP dengan menggunakan Kurikulum 2013
yaitu berupa kegiatan Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Komunikasi. Dalam pelaksanaannya dimana kesemuanya terlaksana sesuai
dengan yang telah direncanakan. Hanya saja sedikit yang tidak sesuai
dengan RPP, misalnya penyampaian materi kadang tidak pas dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan di dalam RPP. Hal ini karena menyesuaikan
dengan kondisi dan suasana kelas praktikan.
Dalam penguasaan kelas, praktikan berusaha semaksimal mungkin untuk
mengelola kelas dengan baik, supaya tercipta situasi dan kondisi yang
optimal guna keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Meskipun pada
saat pertama kali mengajar masih mempunyai rasa canggung atau kurang
percaya diri namun seiring berjalannya waktu praktikan menjadi terbiasa
dan lancar dalam menyampaikan materi di depan kelas, sehingga akan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Sebelum menyampaikan materi, praktikan melakukan presensi dan
apersepsi terlebih dahulu dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan berlangsung. Praktikan juga melakukan tanya jawab agar tercipta

15
interaksi antara guru dengan siswa. Praktikan juga mengadakan review
untuk materi sebelumnya guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Dalam mengajar, praktikan mencoba menggunakan beberapa model
pembelajaran, diantaranya dengan model Peer Teaching, model Course
Review Horray, Team Quiz, ceramah, diskusi dan tanya jawab. Dari
beberapa model pembelajaran tersebut yang cocok dengan siswa yaitu Peer
Teaching, siswa lebih merasa lebih senang dengan model pembelajaran
tersebut. Tujuan praktikan menggunakan model-model pembelajaran
tersebut adalah supaya siswa tidak bosan dan bisa lebih semangat juga
menyenangkan dalam proses belajar.
Praktikan menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan, dan
mengakhirinya dengan salam.
3. Hubungan Praktikan dengan Siswa
Hubungan antara guru pratikan dengan siswa sangat baik karena para siswa
menganggap guru pratikan sebagaimana gurunya sendiri yang selayaknya
dihormati dan dihargai. Siswa juga sangat antusias dalam menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru pratikan, sehingga terjadi komunikasi
yang aktif dan siswa tidak takut untuk bertanya apabila ada hal-hal yang
belum diketahui atau kurang jelas. Walaupun ada sebagian siswa yang
bermalas-malasan, tetapi mereka tetap melaksanakan perintah dari
praktikan.
Di luar kelas para guru pratikan juga dihargai dan dihormati oleh siswa-
siswa SMK Negeri 3 Surakarta. Di samping itu siswa-siswi saling bertegur
sapa dan memberi salam dengan sopan dan ramah terhadap guru pratikan.
Sehingga terjalin hubungan yang baik dan penuh rasa kekeluargaan antara
guru pratikan dan siswa.
4. Aktivitas Kelas
Aktivitas kelas cukup baik. Pada saat pelajaran akan dimulai, siswa sudah
siap di tempat duduk masing-masing sambil menyiapkan buku catatan,
materi, dan peralatan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.

16
Mereka merespon dan mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing.
Meskipun ada kelas yang pada saat kegiatan belajar mengajar ramai, tetapi
masih bisa di kendalikan.
5. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi diberikan oleh guru pratikan secara tertulis menggunakan lembar
jawab, sehingga siswa dapat dengan mudah dan sesegera mungkin
melaksanakan evaluasi secara individu. Setelah evaluasi diberikan kepada
siswa, hasil dari kegiatan evaluasi tersebut diperiksa dan sesegera mungkin
diberikan kepada siswa, agar siswa juga dapat mengetahui kemampuan
dirinya. Selain itu pelaksanaan evaluasi juga dilakukan secara lisan. Untuk
evaluasi secara lisan, praktikan melakukannya pada setiap kali akan
memulai pembelajaran yaitu dengan mereview pelajaran sebelumnya.
Sedangkan evaluasi secara tertulis praktikan lakukan dengan cara
memberikan latihan-latihan soal lalu siswa mengerjakannya. Hasilnya dari
evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa tentang materi yang diajarkan.
6. Disiplin atau Ketertiban
Kedisiplinan maupun ketertiban sangat dibutuhkan baik bagi siswa maupun
bagi guru. Dalam kedisiplinan dapat memperlancar proses belajar mengajar.
Untuk kelas X di semua jurusan sebagian besar cukup disiplin dalam
mengikuti pembelajaran, mereka juga tertib mengikuti pembelajaran. Ada
juga siswa yang masih belum disiplin dan tertib dalam mengikuti
pembelajaran. Namun siswa tersebut masih bisa untuk di kendalikan.

E. Kegiatan Ekstrakurikuler/ Lain yang Mendukung Tercapainya


Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian
Dalam rangka peningkatan kemampuan dan pengembangan potensi bakat
dan minat siswa kelas X dan kelas XI , maka SMK Negeri 3 Surakarta

17
menyelenggrakan berbagai kegiatan pengembangan diri pilihan atau
ekstrakulikuler pilihan. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan
kependidikan yang dilaksanakan diluar jam mata pelajaran disekolahan. Kegiatan
ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian, potensi, bakat, maupun inta dari setiap siswa di suatu sekolahan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan setelah jam pelajaran selesai, karena apabila
dilaksanakan di waktu jam pelajaran akan menggangu aktifitas belajar mengajar,
bisa juga diadakan pada waktu libur sekolah. Dalam ekstrakulikuler diajarkan
tentang kedisiplinan, tanggung jawab, tanggap akan suatu masalah dan bisa
memecahkan suatu masalah tersebut. Lewat ekstrakurikuler ini siswa bisa
mengekspresikan dirinya untuk bisa mengembangkan diri secara bebas dengan
arahan dari para pelatih atau guru pembimbing. Setiap siswa dipersilahkan
memilih salah satu kegiatan yang sesuai dengan hobi, bakat, dan minat.
Praktikan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :
Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib dan Futsal sebagai ekstrakulikuler pilihan
yang dilaksanakan setiap hari jumat (Futsal) dan Sabtu (Pramuka).
1. Ekstrakurkuler Pramuka
Gerakan Pramuka gugus depan 03313 dan 03413 SMK Negeri 3
Surakarta berperan dalam pengembangan kepribadian siswa. Beberapa
kegiatan kepramukaan di SMK Negeri 3 Surakarta secara umum adalah :
a. Pertemuan rutin setiap hari Sabtu pukul 12.00 – 14.00 WIB.
b. Kemah pelantikan semua siswa kelas X
c. Kemah Ikhlas Bakti di akhir tahun pelajaran
Bagi siswa kelas X SMK Negeri 3 Surakarta, kegiatan pramuka wajib
untuk di ikuti sedangkan anggota pramuka bergabung dalam Dewan
Ambalan yang diketuai seorang Pradana dan seorang Pradani yang dibantu
oleh Kerani, juru uang dan seksi-seksi jabatan tertinggi dalam organisasi
kepramukaan adalah Kamabigus yaitu Kepala SMK Negeri 3 Surakarta.
Berikut ini struktur organisasi kepramukaan SMK Negeri Surakarta :

Kamabigus

Pembina
18
Dewan Ambalan
Juru Tulis Juru Uang Seksi-seksi

DK DK DK DK DK DK

Anggota

Di SMK Negeri 3 Surakarta ekstrakulikuler yang wajib diikuti adalah


Pramuka. Jadi setiap siswa kelas X wajib mengikuti kegiatan tersebut, tak
terkecuali praktikan. Pramuka di SMK Negeri 3 Surakarta dilaksanakan
setiap hari Sabtu pukul 12.30 dan berakhir pukul 14.00. Guru pembimbing
ekstrakurikuler pramuka adalah Bapak Adnan.
Dalam pelaksanakanaanya kegiatan pramuka diisi oleh pramuka bantara
kelas XI. Untuk materinya setiap minggunya sudah dijadwalkan. Setiap
minggunya sudah ada koordinasi antara siswa dengan PPL dalam pemberian
materi di setiap pertemuanya. Di awal pertemuan kami masih mengamati
dan mendampingi jalanya kegiatan pramuka ini. Kemudian untuk minggu
selanjutnya sudah ada pembagian tugas antara adik-adik bantara dengan
mahasiswa PPL. Kegiatan Pramuka sangat sesuai untuk mengembangkan
jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab serta menciptakan siswa yang
mandiri. Oleh karena itu, penanaman kepribadian yang berkarakter
ditanamkan sejak bangku sekolah sehingga para siswa akan menjadi
generasi penerus bangsa mempunyai akhlaq dan moral yang bertanggung
jawab. Kegiatan dalam kepramukaan bukan hanya sekedar teori, tetapi juga
diisi materi out bound untuk menjalin kerjasama antar individu, tali temali

19
untuk mengetahui cara-cara mebuat simpul yang benar, membuat tenda dan
lain sebagainya.
Kegiatan yang praktikan lakukan saat berpartisipasi dalam kegiatan
pramuka adalah :
1. Praktikan mengikuti kegiatan kepramukaan diantaranya dikelas X AK
1, X AK 2, X GM 1, X MM 1, X AP 1, X AP 2, X PM 1, X PM 2, X
PM 3 . Bersama sesama rekan PPL dan juga adik-adik bantara yang
merupakan anggota dewan ambalan pramuka SMK Negeri 3 Surakarta.
2. Dalam kegiatanya praktikan membahas materi terkait dengan
kepramukaan, seperti perkemahan di Indonesia, macam-macam sandi,
tali temali, praktek P3K, dan sebagainya.
3. Selain materi praktikan juga diminta untuk mengisi game yang edusif
agar siswa tidak merasa bosan didalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
2. Ekstrakurikuler Futsal
Kegiatan ekstrakulikuler futsal di SMK Negeri 3 Surakarta
dilaksanakan pada hari jumat dengan lama waktu latihan 2 jam. Program
latihan akan berorientasi pada pemahaman bermain futsal serta berorientasi
pada keterampilan teknik dan taktik futsal. Pembina kegiatan ekstrakulikuler
Futsal tahun 2014 adalah Bapak Nurhadi.
Kegiatan yang praktikan lakukan saat berpartisipasi dalam kegiatan
Futsal adalah :
a. Mengamati proses ekstrakurikuler Futsal dari awal sampai akhir.
b. Memberikan arahan dan evaluasi terhadap permainan yang baru saja
dilaksanakan.
c. Berpartisipasi dalam permainan Futsal bagi praktikan laki-laki.

20

Anda mungkin juga menyukai